Senin, 31 Januari 2011

Hot Info

Manajemen Persikabo mendatangkan mantan penjaga gawang Persibo BOJONEGORO yang juga pernah mengantarkan Deltras Sidoarjo promosi ke ISL yaitu Dwi Kuswanto.
Dan satu lagi pemain gelandang asli Bogor jebolan Ssb Cibinong Putra yang pernah ikut tim SAD Uruguay Ridwan Awaludin.
Sebelumnya Ridwan ditawari oleh ti...m Persita Tangerang, namun ditolak oleh dia dan dia lebih memilih Persikabo.

Sabtu, 29 Januari 2011

Buru Pemain Anyar

Pengurus Persikabo memerintahkan manajemen Laskar Pajajaran untuk berburu pemain anyar berkelas di akhir putaran pertama Divisi Utama 2010/2011. Ketua Umum Rachmat Yasin memang masih bernafsu meloloskan Persikabo ke ISL meski peluangnya cukup berat.

Persikabo kini bercokol di peringkat sebelas. Posisi yang sangat riskan dengan target yang sudah lama diburu. Kini pun, tim besutan Maman Suryaman itu harus berjuang menghindari degradasi.

Menurut General Manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli, Laskar Pajajaran masih memiliki kuota empat pemain untuk putaran kedua. Sebab itu, dia akan mencari dua pemain asing dan dua lokal dengan jam terbang serta pengalaman bertanding di ISL. Salah satu yang diburu adalah Alberto “Beto” Gonchalves.

Beto merupakan bomber andal asal Brazil yang pernah memperkuat Persipura Jayapura. Dia kini bermain di negaranya dan sedang diincar kontestan ISL, Persija dan Persijap Jepara. Mas’an mengatakan, peluang  memboyong Beto ke Cibinong sudah 90 persen. Tetapi Beto tetap harus mengikuti serangkaian tes fisik serta kesehatan.

Selain Beto, Laskar Pajajaran sedang mendekati beberapa pemain asing berposisi stoper di ISL. Namun pihak manajemen akan memberi kesempatan pada skuad Persikabo saat melawan Persires Rengat dan Persih Tembilahan untuk bermain sebaik mungkin. “Kedua laga itu akan dinilai manajemen dan pelatih. Saya harap mereka menunjukkan perubahan pada tim,” jelas Mas’an.

Sementara itu, salah satu pengurus Persikabo, Rustandi mengatakan, wajar jika pelatih saat ini mencari empat legiun  baru untuk putaran kedua. Ia lalu mengimbau, manajemen Persikabo jangan lagi terjebak praktik “membeli kucing dalam karung” seperti yang pernah terjadi.

“Berikan otoritas pada pelatih untuk menentukan pemain yang akan masuk skuad. Saya berharap, manajemen tak salah lagi membeli pemain. Mengingat, target tahun ini tetaplah Superliga,” tutur dia.

Kamis, 27 Januari 2011

Amankan Kandang

Kondisi raihan angka yang masih kritis membuat Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Rachmat Yasin memanggil manajer dan tim pelatih ke pendopo, Rabu (26/1). Bupati Bogor itu mengevaluasi tim setelah Persikabo kembali menelan kekalahan lawan Persipasi Bekasi 1-2, Selasa (25/1). Evaluasi itu konsentrasi terhadap dua pertandingan sisa putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia kontra lawan Persires Rengat (1/2) dan Persih Tembilahan (5/2).
“Laga kandang nanti harus menang. Sudah tak ada istilah draw lagi,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli usai pertemuan kemarin.
Persikabo kemungkinan meleset dari target aman. Jika mematok lolos ke Liga Super Indonesia, mestinya sudah mengemas angka 20. Namun dari 10  pertandingan (7 away dan 3 home) yang sudah dilewati, baru mencatat 9 poin dari 2 kali menang dan 3 kali draw selebihnya tanpa poin sebanyak 5 kali kalah. Artinya, dua pertandingan sisa wajib dimenangkan skuad Laskar Pajajaran asuhan Maman Suryaman.
Asumsinya, Persikabo mendapat tambahan 6 angka sehingga menjadi 15 poin dan masih gagal minus 3 angka dari target minimal bisa mencapai angka 18 poin pada putaran pertama. Di putaran kedua, jika Persikabo memenangkan 7 home (21 poin), maka garansi poin sebanyak 36 angka. Ini masih belum aman jika tak berhasil mencuri poin di kandang lawan karena pemegang klasemen sementara Persiraja Aceh di putaran pertama ini sudah mencatat 23 poin dari 10 pertandingan.
Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, masing-masing putaran (1 dan 2) sebanyak 12 pertandingan dan Persikabo di putaran pertama memiliki 5 home dan 7 away, serta di putaran kedua, 7 home dan 5 away. Seperti diketahui, dua tim teratas (grup 1, 2 dan 3) plus 2 tim terbaik mengikuti babak 8 besar. Persikabo mengincar masuk jadi wakil grup I yang lolos. Jika tidak, siap-siap saja ditinggalkan Kabomania yang kini sudah mulai susut terhadap minat menyaksikan tim kebanggaan warga Kabupaten Bogor.

Rabu, 26 Januari 2011

Rhendie Arindra Siap Bantu Persikabo

Kendati boleh dikatakan sebagai orang baru yang terjun dalam dunia sepakbola. Namun sosok Rhendie Arindra boleh dikatakan sebagai figure yang sukses dalam hal melakukan penataan organisasi atau manajemen klub sepakbola yang bernuansa industri. Disamping itu, Rhendie juga punya insting yang sangat jeli dalam melihat keinginan pasar sepakbola di Bogor. Rhendie sangat sukses dalam merekrut para pemain asing yang memperkuat klubnya yakni Bogor Raya FC.
Posisi sebagai Chief Operating Officer ditubuh PT Bogor Raya, bukan berarti membuat Rhendie tidak punya waktu untuk mencari para pemain asing yang berkualitas. Berkat kemahiran dalam berbahasa inggris dan penguasaan IPTEK, Rhendie memanfaatkan kemampuan dasar yang melekat dalam dirinya itu untuk memboyong para pemain asing dari negeri tango dan negeri kanguru.
Lima pemain asing yang ada di Bogor Raya FC saat ini adalah para pemain yang memang punya kualitas teknik, skill dan mental yang bagus. Selain itu, para pemain yang bergabung di Bogor Raya FC juga sangat tampan tampan dan mampu menjadi magnet untuk mengundang supporter perempuan datang ke Stadion untuk memberikan dukungan kepada Bogor Raya. “Kami adalah sebuah tim yang baru lahir. Namun kami tidak mau tim kami ini tidak punya pendukung atau penonton. Makanya, dari awal kami melakukan pencarian pemain yang benar benar bisa mendongkrak pamor tim dan juga citra Bogor Raya FC sebagai tim yang harus tumbuh dalam sepakbola modern seperti sekarang ini yang akan dikembangkan Liga Primer Indonesia,” ujar Rhendie Arindra kepada Pakar kemarin petang di Sentul. Dalam kesempatan yang sama, anak pertama dari H. Rudi Ferdian ini mengatakan, sebenarnya ia juga ingin membantu manajemen atau pengurus Persikabo dalam hal pencarian pemain asing buat Laskar Pajajaran.
“Kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo meminta tenaga saya untuk mencarikan pemain asing dari daratan Amerika Latin, saya siap mencarikannya. Bahkan, saya juga sudah mendengar kalau Persikabo membutuhkan stopper dan stiker asing yang tangguh dalam segala aspek. Saya siap membantu Persikabo untuk meboyong pemain asing dari beberapa klub yang ada di Argentina seperti River Plate, Lanus, Estudiantes dll,” ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Rhendie, ia juga sudah menyiapkan nama nama pemain dari Liga Argentina yang akan didatangkan jika memang manajemen atau pengurus Persikabo sudah melakukan pembicaraan secara resmi dengan dirinya.
“Saya siap mendatangkan Lucas Sanches dari Liga Argentina. Ia pemain yang tangguh dalam lini belakang, masih muda. Punya skill yang oke dan mental profesional,” paparnya.
Sementara itu, General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli membenarkan kalau Persikabo saat ini tengah membidik para pemain asing yang harus lebih berkualitas dalam segala hal. Selain bisa mengangkat prestasi tim. Para pemain asing yang akan didatangkan Persikabo juga nantinya harus benar benar punya mental profesional serta mampu menjadi magnet buat Persikabo itu sendiri,” beber Mas’an Djajuli kepada Pakar belum lama ini.

Persikabo Eleh Deui

Lagi-lagi Persikabo harus menelan pil pahit dalam laga away mereka setelah dikalahkan Persipasi Bekasi 2-1 (0-2) pada lanjutan Kompetisi Divisi Utama, Liga Indonesia yang diselenggarakan di Stadion Patriot, Selasa (25/1), kemarin. Dua gol tuan rumah dicetak Mansyur pada menit kelima dan penalti Stephen Mennoh (43), sedangkan gol Persikabo dihasilkan sundulan Jibby Wuwungan di menit akhir sebelum peluit tanda berkahirnya pertandingan dibunyikan.
Sejak kick off babak pertama dimulai, Tim berjuluk Laskar Patriot tersebut sudah langsung memberikan tekanan pada benteng pertahanan Persikabo. Penyerang Persipasi, Stephen Penoh selalu memberikan umpan-umpan akurat dari sektor kanan dan kiri, alhasil, baru lima menit pertandingan berjalan, Ari Supriatna yang tak terkawal mampu melepaskan tendangan kencang, bola pantulan langsung diteruskan sontekan Mansyur.
Dengan keunggulan 1-0 tersebut para punggawa Laskar Patriot terus berusaha untuk membalas kekalahan mereka. Persikabo yang tampil tanpa Zaenal Arif mampu menciptakan peluang. Sundulan Jibby Wuwungan yang memanfaatkan umpan Salim Alaydrus hampir berbuah gol, tapi sundulannya digagalkan penjaga gawang Bayu Cahyo.
Pertandingan pun kembali berlangsung panas ketika Wasit Suwandi menghadiahi Persipasi tendangan pinalti, akibat handsball bek Persikabo, Kahudi Wahyu. Kedudukan berubah menjadi 2-0 hingga turun minum. Memasuki babak kedua, pelatih Maman Suryaman melakukan rotasi pemain. Hasilnya positif, masuknya Sairan yang menggantikan Erik membuat sektor sayap Persikabo terlihat lebih hidup. Banyak peluang yang bisa diciptakan Susanto dan Salim, namun gagal dimanfaatkan oleh mereka. Menjelang akhir pertandingan Persikabo mampu memperkecil ketertinggalan. Sundulan Jibby Wuwungan yang menerima umpan Tcana Cyril mampu membobol gawang Persipasi.
Kendati menderita kekalahan dalam dua laga away yang ditanganinya, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman tak menunjukkan rasa kekecewaannya pada permainan anak asuhnya. Bahkan pria yang sebelumnya tak pernah menyalahkan kekalahan akibat ketidak adilan wasit akhirnya melontarkan kalimat yang mengindikasikan hal tersebut.
“Saya tidak akan komentar banyak tentang wasit lah, ya kita bisa lihat sendiri lah, bagaimana jalannya pertandingan, sebenarnya permainan Persikabo jauh lebih baik dari Persipasi, tapi mungkin faktor non teknis disini lebih kuat, namun secara garis besar saya puas dengan penampilan mereka,” ungkap Maman saat ditemui wartawan usai pertandingan.
Ketidakpuasan akan hasil pertandingan pun juga dilontarkan General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. Ia mengaku tak puas dengan keputusan wasit yang jelas-jelas membuat klub kebanggan masyarakat Bogor tersebut menderita kekalahan.
“Kita selalu dirugikan wasit. Sebenarnya semua pemain sudah bermain maksimal. Namun konsentrasi pemain terganggu keputusan wasit yang kontroversial,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Lebih lanjut, ia berharap PSSI bisa segera membenahi sistem pertandingan yang berat sebelah seperti ini. Supaya tidak banyak lagi klub-klub yang tertarik untuk hijrah ke LPI.

Persikabo sejak awal telah salah langkah

SATU Bintang tak akan punya arti banyak kalau tidak bisa menerangi secara luas. Namun, banyaknya kunang kunang akan punya makna besar jika mampu menerangi secara luas. Prinsip seperti itulah yang akan saya sodorkan kepada manajemen Persikabo agar bisa membeli lebih banyak lagi pemain yang punya sifat dasar seperti Kunang – Kunang. Kehadiran Jibby Wuwungan, Ilham Hasan, Salim Alaydrus dan Zaenal Arif dalam tubuh Laskar Pajajaran tahun ini memang punya peran yang sangat besar. Beberapa kali empat pemain tersebut mampu menunjukan performa gemilang.
Namun, karena Persikabo sejak awal telah salah langkah dalam membeli pemain asing berlabel “bintang” sekelas JP Boumsong dan Nanmi Hughes, namun kebintangan mereka yang digembar gemborkan oleh sang agen nya ternyata tidak mampu mendongkrak performa tim Persikabo. Bahkan, kedua pemain tersebut kalau dihitung permenit dan perkontribusinya sangat dibawah rata rata.
Ini jelas salah satu rekrutmen yang gagal total yang telah dilakukan Pengurus Persikabo. Seharusnya, ketika skuad Persikabo akan menentukan atau mengontrak pemain asing dan lokalnya. Pengurus harus melakukan diskusi secara detail dengan pelatih kepala. Karena pelatih kepala lah yang akan meracik para pemain yang akan didatangkan itu. Selain itu, dalam proses rekrutmen pemain juga harus dikesampingkan hal hal yang berada diluar jalur sepakbola. Tim yang akan menentukan pemain yang akan dikontrak itu harus berkonsultasi dengan pelatih, melihat CV, melihat video pertandingan terakhir dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tim yang ada.
Nasi memang sudah menjadi bubur, uang banyak dalam proses pembelian pemain namun pemain yang didatangkan tak ubahnya seperti lilin yang akan padam. Idealnya manajemen dan pengurus Persikabo harus bisa membeli pemain yang punya tabiat kunang kunang. Meskipun pemain asingnya kurang ternama namun pemain pemain asingt itu bisa menjadi penerang bagi perjalanan Persikabo dalam mengarungi target Superliga.
Pengurus Persikabo rupanya harus belajar kepada sosok Rhendie Arindra ( COO PT Bogor Raya) , yang boleh dikatakan sebagai meteor baru dalam kancah sepakbola di Bogor dan Nasional. Karena Rhendie mampu menggabungkan unsur pemasaran, pencitraan dan unsur untuk mengangkat performa tim secara baik. Lima pemain asing yang didatangkan Laskar Kujang ini merupakan hasil bidikan dari proses Rhendie Arindra yang mengarungi dunia maya. Lelaki bujang anak dari H. Rudia Ferdian ini membuka data data pemain yang ada di liga Amerika Latin. Ia melakukan kontak person dengan jajaran asosiasi atau federasi sepakbola negara yang ditujunya saat membuka internet. Alhasil; Diego Bogado, Luciano Rimoldi dan Oscar Alegre saat ini benar benar menjadi kunang kunang yang sangat penting bagi langkah Bogor Raya FC yang tengah memasuki perhelatan industri sepakbola modern.
Apa salahnya, manajemen atau pengurus Persikabo mau bertanya atau berguru kepada seorang Rhendie Arindra dalam hal proses rekrutmen pemain buat tim Persikabo. Saya melihat para pemain yang ada di Bogor Raya FC saat ini boleh dikatakan telah menjadi kunang –kunang yang mampu menjabarkan misi dan visi manajemen PT Bogor Raya dalam kancah Liga Primer Indonesia dan juga industri sepabola modern.
Buat apa Persikabo mencari bintang asing, kalau sinar bintangnya itu tidak mampu menerangi tim Persikabo itu sendiri. Lebih baik membeli kunang kunang yang banyak namun mampu membuat terang jalan dan target Persikabo.

PSSI Harus Evaluasi Wasit

Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli gerah dengan sikap curang yang diterima timnya dalam dua laga away yang dilakoni oleh Persikabo di Persita, Kabupaten Tangerang dan terakhir di Persipasi, Kota Bekasi yang dipimpin oleh wasit, Suwandi. “Kebiasaan” pertandingan home di PSSI yang memaksa wasit untuk bertindak berat sebelah, dirasa sudah sangat keterlaluan. Emosi Mas’an memuncak saat melihat keberpihakan wasit yang menghalalkan gol pertama Persipasi yang sebenarnya off side. Sementara itu saat Persikabo mulai menyergah gawang dan merobek pertahanan Persipasi, hakim garis dengan mudahnya mengangkat bendera.
“Saya sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit yang sangat curang. Saya maklum dengan ‘tradisi tuan rumah’, tapi ini sudah sangat keterlaluan. Jelas-jelas di depan mata wasit tiga orang pemain Persipasi off side, tapi wasitnya diam saja. Giliran kita sudah mulai masuk ke daerah pertahanan lawan, hakim garisnya bilang off side melulu. Saya bosan dengan kecurangan yang kita terima,” cetusnya dengan emosi pasca pertandingan berakhir.
Ia menilai permainan tim Persikabo sudah sangat baik dan mulai memiliki ruh Persikabo yang sebenarnya. Menurutnya, polesan Maman Suryaman mengena dan cocok untuk mengarsiteki Persikabo. hanya saja, Laskar Pajajaran masih tersandung dengan masalah non-teknis yang sangat kental di lapangan. Ia berharap PSSI bisa mulai membenahi unsur pertandingan Liga Indonesia, terutama dari segi wasit terlebih dahulu, sehingga semua klub yang ada di PSSI tidak memilih untuk pindah kepercayaan ke LPI.
“Kalau begini pantas saja banyak klub yang pindah ke LPI, mereka kecewa dengan faktor-faktor yang seperti ini. Tim kita sudh bermain dengan bagus. Pemain sudah berjuang mati-matian untuk menyerang balik pola permainan lawan. Tapi masih terganjal dengan masalah curang begini,”tandasnya.

Tutup Away Putaran Pertama tak Pernah Menang

Eleh deui-eleh deui (kalah lagi – kalah lagi). Laskar Pajajaran menutup away (laga tandang) putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Grup I dengan kekalahan setelah dipermalukan Persipasi Bekasi 1-2 di Stadion Patriot, Selasa (25/1). Persikabo turun lagi satu peringkat dari ke-10 sebelumnya, jadi ke-11 yang menyisakan dua home (laga kandang) dengan Persires Rengat (1/2) dan Persih Tembilahan (5/2).
Pada babak pertama, Persikabo tertinggal 0-2 dan dikejutkan dengan gol cepat Persipasi berbau off-side menit ke-5. Salim Alaydrus yang jadi kapten memprotes keputusan gol, namun wasit Suwandi tetap mensahkan keunggulan Laskar Patriot 1-0. Setelah unggul, pada babak ini Persipasi tak menciptakan peluang gol dan serangan lebih didominasi Persikabo. Meski laga itu, keduanya memperlihatkan pertandingan yang biasa-biasa saja karena pengaruh cuaca panas.
Peluang pasukan Maman Suryaman itu dari tandukan Jibby Wuwungan saat menerima umpan Erick menit ke-21, disusul tendangan JP Boumsong menit 28 dan heading Jibby lagi menit 37. Namun ketiga peluang itu masih lemah dan terbaca kiper. Persikabo kembali meradang saat wasit menunjuk titik putih. Kahudi Wahyu handsball menit 43. Stephen Nagbe Mennoh yang jadi eksekutor merobek gawang Persikabo, Dicky Zulkarnaen.
Memasuki babak kedua, tempo permainan dikuasai Persikabo. Sektor sayap terlihat dikuatkan dengan memasukan sang maskot Persikabo, Sairan menit 48 menggantikan Erick. Peluang gol muncul dari Susanto menit 60, namun tendangannya masih dapat ditepis kiper Bayu Cahyo Wibowo dan peluang lagi dari Cyril Tchana menit 66.
Persipasi lalu menarik kapten Mardiansyah (eks striker Persikabo) digantikan gelandang Zaenal Anwar, juga pernah di Persikabo. Maman juga menarik JP Boumsong digantikan Ilham Hasan. Hanya saja, Persikabo nyaris kebobolan lagi jika tak diselamatkan Sairan. Asmar Abu lepas dari off-side menit 72 dan melewati hadangan kiper Dicky Zulkarnaen hingga bola menggelinding bebas dan segera disapu Sairan.
Persikabo menyisakan peluang dari tendangan Salim Alaydrus menit 76, dibalas Persipasi melalui Mansyur menit 80, namun bisa dimentahkan kiper Dicky. Persikabo baru bisa memperkecil kekalahan 1-2 saat umpan Cyril diselesaikan tandukan Jibby Wuwungan melalui waktu tambahan, tepatnya menit ke-92.

Mas’an: Persikabo ke LPI Saja!

“Kalau begini caranya saya usulkan ke Bupati, Persikabo ke LPI (Liga Primer Indonesia-red) saja,” ungkap manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli dengan nada marah. Hal itu diungkapkan Mas’an menanggapi pertandingan Persikabo versus Persipasi dengan kemenangan tuan rumah 2-1.
Mantan Kepala Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Pemkab Bogor itu dongkol karena wasit memberikan keputusan kontroversial, mulai dari off-side, pelanggaran dan handsball yang dinilainya tak adil lebih memihak Persipasi. Namun apakah pemain sudah bermain dengan maksimal? “Wasitnya saja kok. Pemain sudah bagus semua mainnya,” kata dia. “Memang off-side, ada dua pemain Persipasi di depan,” sambung kapten Salim Alaydrus.
Mas’an juga menyindir Kabomania yang tak menyanyikan,” Pindah, pindah, pindah LPI. Pindah LPI sekarang juga,” saat dicurangi wasit. Hasil kalah 1-2 membuat 500 Kabomania pulang dengan lemas dan dikawal polisi karena terjadi bentrokan antara sesama pendukung Persipasi, Soebex dengan Patriot Mania di luar stadion.
Sementara pengurus Pengcab PSSI dan Persikabo, Didi Kurnia, Rudi Ferdian dan Ridwan Ardiwinata yang menyaksikan laga menanggapi kekecewaan Mas’an dengan senyuman lebar. “Itu komentar emosional saja. Persikabo tetap harus menyelesaikan pertandingan hingga putaran kedua,” ungkap Rudi Ferdian.
Persikabo kata dia, masih memiliki peluang di putaran kedua. Target putaran pertama ini hanya mendapat 18 poin. Persikabo hanya terpeleset saat home dengan PSAP Sigli dengan hasil draw 2-2. “Yang wajib menang itu laga home dan di away asal tidak kalah saja. Tetapi memang dengan hasil ini sekarang, nanti di away harus ada yang menang atau draw. Jadi agak berat,” jelasnya.
Persikabo diuntungkan di putaran kedua dengan 7 home dan 5 away. Kondisi terbalik di putaran pertama dengan 5 home dan 7 away dari masing-masing putaran sebanyak 12 pertandingan.

Selasa, 25 Januari 2011

Harus Punya Motivasi

Gagal membagikan bonus pada saat laga away menantang Pendekar Cisadane pada pekan lalu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan ia tidak ingin membawa pulang kembali bonus yang sudah disediakan untuk laga away kedua di Persipasi Kota Bekasi, Selasa (25/1) hari ini. Meski mengakui kondisi fisik skuad akan sangat terpengaruh oleh jadwal yang mepet, tidak berarti Mas’an menurunkan targetnya untuk meraih kemenangan dan mencuri dari Laskar Patriot.
“Kemarin waktu di Persita saya sudah memperlihatkan bonus kepada pemain. Tapi tetap saja mainnya begitu, kurang motivasi. Sekarang mereka harus bisa bermain dengan motivasi tinggi. Nanti sebelum bermain saya akan kembali menyemangati mereka. Saya tidak ingin membawa bonus ini kembali pulang. Itu artinya kita harus menang minimal seri. Kalau kalah bonusnya tidak jadi saya bagikan,” ujarnya.
Kehadiran Salim Alaydrus yang akan kembali merumput dan memperkuat sayap tim, diharapkan bisa memberi suntikan kekuatan baru bila dikombinasikan dengan Cyril Tchana dan Cucu Hidayat. Pola permainan Persikabo hari ini masih akan menggunakan skema 3-5-2 untuk memaksimalkan pertahanan di lini belakang yang sangat rapuh.
“Waktu lawan Persita, tidak ada Salim dan Zaenal Arif. Sekarang Salim sudah bisa bermain lagi. Mudah-mudahan ada kemajuan dalam permainan. Tapi Donny Fahamsyah tidak bisa bermain karena cedera. Agak sedikit mengkhawatirkan lini belakang saat ini. Saya mohon doanya saja dari semua masyarakat Kabupaten Bogor untuk kemenangan Persikabo. setidaknya harus seri,” tandasnya.

Setia Dukung Persikabo

Meskipun tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor yakni Persikabo terus mengalami trend negative, namun ribuan Kabomania atau pendukung  Persikabo tetap mengaku akan setia membela dan mendukung Persikabo Kabupaten Bogor dalam ajang kompetisi Divisi Utama Ligina. “Susah senang kita akan tetap setiap bersama Persikabo. Orang bilang klub klub LPI lebih bagus. Namun, kami tetap akan menunjukan rasa cinta dan memiliki  kepada Persikabo. Karena Persikabo adalah tim kebanggan dan milik semua rakyat Kabupaten Bogor,” ujar Opik Chageur salah satu pentolan Kabomania dan pendukung sejati Persikabo.
Opick menegaskan,  saat ini para anggota Kabomania tetap akan menunjukan loyalitas dan dukungannya kepada Persikabo. “ Persikabo memang tengah terpuruk, namun bukan berarti kami harus pindah kelain hati. Kami tetap pendukung sejati Persikabo.” Paparnya.
Sementara itu, Kemal Fasya  yang juga salah seorang pentolan Kabomania mengatakan, kemenangan yang diraih Bogor Raya FC dalam partai perdana LPI di Stadion Persikabo Cibinong benar benar akan berbuah positif kepada Bogor Raya FC.
“Kami mewakili Kabomania mengucapkan selamat kepada Bogor Raya FC yang mampu merebut poin penuh dalam laga melawan Senarang United. Kami berharap Bogor Raya FC bisa terus memetik poin penuh dalam setiap laga kandang atau tandang. Selain itu, kami selaku warga Bogor ingin menunjukan kalau semua supporter sepakbola di Bogor bisa sejalan  dan seiring untuk menunjukan rasa kompak, supaya dua tim sepakbola yang ada di Bogor bisa mengalami kemajuan prestasi,” ujar Kemal yang juga dikenal sebagai kader PPP Kabupaten Bogor ini dengan tegas.
Kemal menambahkan, seharusnya apa yang dilakukan manajemen Bogor Raya dalam hal rekrutmen pemain asing harus bisa ditiru oleh manajemen atau pengurus Persikabo. “ Saya bangga dan kagum, kalau manajemen Bogor Raya FC bisa membeli pemain asing yang bagus dan berkualitas tinggi,” imbuh Kemal yang mengaku akan tetap setia mendukung Laskar Pajajaran.

Harus Ada Pembenahan Internal

Anjloknya prestasi tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor pada kompetisi Divisi Utama Ligina tahun ini mulai mendapatkan sorotan dari elemen elemen pemerhati sepakbola di Kabupaten Bogor. Apalagi, Persikabo saat ini hanya menempati peringkat ke 10 klasmen sementara wilayah barat dengan 9 poin.
“Saya tidak mengerti, kenapa Persikabo tahun ini seperti kurang gereget dari awal. Padahal, setahu saya Ketua Umum Persikabo begitu antusias dan jor joran dalam pembelian pemain. Beberapa pemain sepertinya sudah tidak punya motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo dan dunia sepakbola Kabupaten Bogor. Mumpung belum terlambat dan ada jeda putaran kedua. Pengurus atau Ketua Umum Persikabo harus melakukan evaluasi kepada para pemain yang ada. Kalau memang ada pemain yang sudah tidak loyal. Lebih baik pada putaran kedua, manajemen dan pengurus membeli lagi pemain baru dan mencoret para pemain yang sudah dianggap tidak mampu mendongkrak prestasi Persikabo,” ujar Arif Rahman, mantan manajer tim tennis Kabupaten Bogor yang juga tercatat sebagai salah satu pejabat di DPKBD Kabupaten Bogor ini.
Arif menilai, sepertinya ada sesuatu yang kurang harmonis terjadi dalam tim Persikabo saat ini. Kondisi ini bisa terjadi pada saat mau menentukan pemain pemain yang akan dikontrak.
“Saya juga merasa kaget ada beberapa pemain yang masuk skuad Persikabo tapi tidak didaftarkan ke BLI. Ini jelas mubazir banget dan ada apa sampa hal tersebut terjadi. Harusnya pada awal belanja pemain. Mungkin pelatih akan tahu pemain mana yang akan menempati posisi posisi kunci. Aneh masa ada pemain yang dikontrak tapi tidak didaftarkan ke BLI sebagai pemain Persikabo. Kenapa manajemen mendaftarkan pemain yang jelas jelas cedera seperti JP Boumsong. Saya berharap Ketua Umum Persikabo harus turun tangan langsung demi kebaikan prestasi dan citra Persikabo itu sendiri,” ujar Arif Rahman dengan tegas.
Sementara itu, Drs. M. Ridwan yang tercatat sebagai pengurus teras Persikabo dan masih aktif mendukung perjuangan para pemain Persikabo dalam partai kandang maupun tandang mengatakan, tidak ada jalan lain kalau memang tetap mematok Superliga, maka manajemen tim atau pengurus harus belanja pemain baru dan mencoret para pemain yang tidak bisa memberikan kontribusi yang banyak buat tim Persikabo. “Saya merasa prihatin dan sedih melihat daya juang pemain Persikabo. Selain itu, dua pemain asing yang ada di Persikabo juga layak untuk dicoret dalam tim. Saat main di Tangerang, Nanmi Hughes banyak sekali melakukan kesalahan. Bahkan, dua gol yang bersarang digawang Wawan Darmawan adalah bukti kesalahan dia,” tegas Ridwan.

Siap Bantu Cari Pemain

Untuk mengamankan target ke Superliga yang diapungkan manajemen dan pengurus Persikabo, sudah waktunya tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor ini mulai membidik pemain belakang yang tangguh, kuat dan punya disiplin sepanjang pertandingan.
“Pasca kehilangan David Pagbe dan Semek Piere Patrick, Persikabo sangat keropos dilini belakang. Mendatangkan stoper asing yang tangguh dan punya mental petarung wajib didatangkan oleh manajemen Persikabo jelang putaran kedua,” ujar Drs. Adang Suptandar, AK, salah seorang pengurus teras Pengcab PSSI Kabupaten Bogor yang siap membantu mendatangkan pemain asing atau lokal yang lebih berkualitas guna menyelamatkan target Persikabo.
Kendati Adang Suptandar tidak turun langsung dalam memberikan dukungan kepada Persikabo, namun ia masih tetap memantau perkembangan Persikabo saat main kandang atau tandang lewat pemberitaan.
“Saya selalu memantau perkembangan tim dari media ataupun kontak dengan jajaran Pers. Saya masih optimis Persikabo masih punya peluang ke Superliga,” papar Adang lagi.

“Persikabo Jalan Sendiri”

KEGAGALAN Persikabo memetik poin penuh dalam laga away di Tangerang  menjadi catatan tersendiri bagi tim kebanggan masyarakat sepakbola di Bogor tersebut. Pasalnya, anak anak asuhan Maman Suryaman seperti kehilangan motivasi bertanding dan sudah tidak semangat lagi berbaju Persikabo.
Apakah kondisi disebabkan ada hal hal diluar non teknis? Atau memang para pemain sudah malas untuk membela Persikabo. Kondisi ini terlihat dari tidak adanya motivasi bermain dalam setiap away maupun kandang. Ruh permainan Persikabo saat era Suimin Diharja sama sekali tidak terlihat  Seharusnya, RY selaku Ketua Umum Persikabo dan juga merangkap sebagai Bupati Bogor harus benar benar terbuka dengan target Superliga nya.
RY harus turun gunung untuk menyelamatkan Persikabo. Semestinya kalau memang target Superliga, Persikabo tidak akan berjalan sendiri seperti sekarang ini? Kenapa saat pembelian pemain dulu. RY tidak turun tangan langsung. Hingga akhirnya Persikabo masuk dalam kubang yang sama yakni pembelian kucing dalam karung terutama pada pemain asingnya.
Saya juga berharap para pemain Persikabo harus benar benar professional. Karena semua pemain sampai saat ini masih menerima gaji dengan rutin dan jarang ditunggak sampai berbulan bulan. Sampai saat ini, hanya ada beberapa pemain Persikabo yang masih menunjukan loyalitasnya untuk membela Persikabo dengan cara menunjukan permainan yang disiplin dan semangat tinggi. Para pemain ini layak dipertahankan sampai putaran kedua berakhir.
Disamping itu, saya melihat Persikabo seperti jalan sendiri saat Tur Away, Sepertinya Persikabo hanya milik Mas’an Djajuli saja. Karena semua permasalahan dan kebutuhan dalam tim sampai saat ini hanya di handle oleh Mas’an Djajuli. Persikabo terkesan jalan sendiri.
Lantas pada kemana para pengurus Persikabo? Apakah para pengurus lebih asyik melihat garfik permainan tim LPI yang ada di Bogor dan g terus meningkat. Hingga ia ogah melihat dan mendukung Persikabo saat melakukan away.
Saat Tur Persikabo di Tangerang., hanya ada sosok Drs. M. Ridwan saja yang datang dan menyaksikan Persikabo melawan Persita Tangerang. Tidak ada pengurus Persikabo, tidak ada pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, tidak ada birokrat, tidak ada wakil rakyat   dan tidak ada sama sekali pengusaha yang datang menyaksikan Persikabo dalam tur away musim ini. Persikabo benar benar sudah berjalan sendiri.
Padahal, pada musim-musim sebelumnya, tiap tur Persikabo kedaerah, minimal ada perwakilan pengurus, wakil rakyat, birokrat dan pengusaha yang mendampingi Laskar Pajajaran.

Angka Krusial di Masa Sulit

Jika tidak ingin terus terpuruk di papan bawah klasemen sementara Grup I Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, Persikabo Kabupaten Bogor mesti memenangkan laga kontra Persipasi Kota Bekasi di Stadion Patriot, Selasa (25/1) sore ini. Poin penting ini bisa melakukan lompatan dua tahap dari ke-10 sekarang, jika tim diatasnya Persitara Jakarta Utara dan PS Bengkulu tak memenangkan laga.
Persikabo pun mencoba kiper yang tak pernah diturunkan sebelumnya yaitu Diki Zulkarnaen. Mantan kiper utama Persipasi ini, diharapkan sudah tahu seluk-beluk Laskar Patriot. “Kami sudah coba Wawan Dermawan dan Ariek SB di away dan keduanya pernah kebobolan,” ujar manajer Mas’an Djadjuli, kemarin.
Wawan sendiri mengaku sebagai pemain asal Citeureup, ingin membuktikan dirinya jadi kiper terbaik. Namun lini belakang yang belum membuatnya tenang, harapannya itu sirna. “Terus terang. Malu juga kita terus kebobolan,” kata dia.
Lawan Persipasi di kandangnya, musim lalu Persikabo memetik angka sempurna setelah menang 1-0. Apakah musim ini dengan pelatih baru Maman Suryaman dapat mengulang sukses kembali? Persipasi dihuni mantan striker Persikabo, Mardiansyah. Namun peran dia kali ini, pelatih Warta Kusuma kemungkinan akan menjadikan sayap yang bakal adu hebat dengan Salim Alaydrus.
Persipasi sendiri masih euporia dengan kemenangan besar setelah mengalahkan Persitara Jakarta Utara 5-0 (21/1). Lalu Persikabo sebaliknya masih menanggung malu setelah dipermak Persita Tangerang 3-1 (22/1). Kondisi yang kontras. Namun Maman sudah tahu betul gaya bermain Warta sehingga poin maksimal diharapkan bisa dibawa pulang.
“Peran pemain di lapangan besar, kami telah berikan materi taktiknya. Jadi semuanya bagaimana pemain menyikapinya karena telah diinstruksikan fight dan menang,” jelas Maman.

Senin, 24 Januari 2011

Lesu Darah

Baru beristirahat selama 24 jam, pemain Persikabo harus kembali meninggalkan kandangnya dan menyambangi Persipasi, Kota Bekasi untuk menjalani laga kelanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Berbekal pengalaman pahit akibat kekalahan melawan Persita, pekan lalu, Persikabo harus siap menghadapi tim Laskar Patriot yang bertengger di klasemen atas. Padatnya jadwal pertandingan away dan sedikitnya waktu untuk beristirahat dipandang Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sebagai kerugian untuk Persikabo.
“Jika dibandingkan dengan Persita Kabupaten Tangerang, Persitara Jakarta Utara dan Persipasi Kota Bekasi, kita sangat minim waktu istirahatnya. Apalagi pertandingan yang berdekatan adalah laga away. Ini berpengaruh pada kondisi fisik pemain. BLI bilang kalau di putaran kedua kita diuntungkan, dengan jadwal yang lebih fleksibel. Tapi tetap saja, masyarakat kan hanya ingin kita menang, tidak melihat bagaimana kondisi di putaran pertama atau kedua. Tapi sudahlah, kita jalani saja laga yang tersisa saat ini,” bebernya.
Pemain yang akan diboyong sebanyak 20 orang yang terdiri dari Wawan Darmawan, Diki, Nanmi Hughes, Kahudi, Susanto, Mu’min, Erik, Saepulloh, Cucu Hidayat, Cyril Tchana, Jarot, Salim Alaydrus, Jibby Wuwungan, Anton Samba, Boumsong, Ilham Hasan, Dede Ariyandi, Sairan, Noviyanto dan Dian Irawan. Tambahan energy dari Salim diharapkan bisa menjadi semangat baru dalam tim untuk bisa meraih poin optimal. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Persikabo berhasil mengalahkan Persipasi dengan skor 1-0 di Stadion Patriot.
“Kalau melihat pengalaman sebelumnya ya minimal kita harus bisa seri lah. Tapi sekarang di atas kertas kan mereka golongan klasemen atas, saya yakin Maman punya cara tersendiri untuk mempersiapkan tim dan belajar dari pengalaman di Persita sebelumnya. Kita berangkat jam 06.00 WIB besok pagi (pagi ini red.). Mohon doa dari semua masyarakat Kabupaten Bogor untuk kemenangan Persikabo,” pungkasnya.. Kegagalan Persikabo memetik poin penuh atas Persita Tangerang belum lama ini, semakin membuat Laskar Pajajaran seperti lesu darah. Apalagi, para pemain Persikabo baru menerima setengah dulu gajinya.

Kurang Motivasi dan Bermain Setengah Hati

Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mempunyai PR baru dalam menangani timnya. Penampilan Punggawa Pajajaran saat menghadapi Pendekar Cisadane di Stadion Benteng Sabtu (22/1), Tangerang jauh dari penampilannya saat menjamu Persiraja tanggal 17 Januari lalu. Jika pada saat menghadapi Persiraja tim bermain menyerang dan termotivasi penuh untuk meraih tiga poin, aura itu seakan luntur saat menyambangi Persita pekan lalu. Lini belakang Persikabo menjadi sasaran empuk bagi Persita dan menyarangkan tiga golnya di gawang yang dikawal Wawan Darmawan.
“Pemain tampak kekurangan rasa memiliki Persikabo, sehingga permainannya kurang maksimal. Kalau ingin mengangkat Persikabo, pemain harus dipompa rasa memilikinya. Ini sangat penting untuk bisa memotivasi pemain agar bermain bagus,” ujar Sanja Al-Madhari, salah satu pengamat Persikabo dan Ketua LSM Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Gemak) yang menyaksikan langsung pertandingan di Tangerang.
Sanja melihat, ada beberapa pemain dalam skuad Persikabo saat ini terkesan bermain setengah hati dan sudah tidak punya motivasi lebih untuk memnberikan yang terbaik bagi Persikabo Kabupaten Bogor.
“Saya sudah beberapa tahun memperhatikan Persikabo dan baru tahun ini saya melihat mental bertanding para pemain Persikabo benar benar lemah dan tidak ada daya juang. Ada beberapa pemain yang sudah tidak layak lagi memperkuat Persikabo, karena secara psikologi hatinya sudah tidak enjoy berada di Persikabo. Pemain seperti ini benar benar tidak Profesional. Saya berharap Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM harus melakukan evaluasi total kepada para pemain,” ujar Sanja Al Madhari yang akan ikut memantau nilai kontrak pemain Persikabo saat ini.
Lebih lanjut, kata Sanja yang punya akses dengan link penegak hukum di tingkat nasional ini mengatakan, RY harus turun tangan langsung kalau memang ingin menyelamatkan target Persikabo ke Superliga.
“RY tidak boleh hanya dengar kabar dari anak buahnya saja. Tidak menutup kemungkinan anak buah RY ada yang ABS saja. Saya tegaskan, pasca putaran pertama ini. RY harus melakukan evaluasi terhadap rapor para pemain Persikabo. Selain itu, dua pemain asing yang ada di Persikabo wajib diganti. Karena kualitasnya tidak beda jauh dari pemain magang di Persikabo,” tegasnya.
Faktor lapangan yang sangat licin ditengarai ikut menjadi pemacu lambatnya pergerakan Persikabo. “Lapangan memang sangat buruk, tapi tidak bisa disalahkan karena tuan rumah juga memakai lapangan yang sama. Kalau mereka bisa bermain dengan kondisi lapangan seperti itu, kenapa kita tidak? Tugas saya saat ini adalah untuk memacu semangat mereka dan memperbaiki lini belakang menjelang pertandingan melawan Persipasi,” aku Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.
Kekecewaan juga disuarakan oleh Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sesaat setelah pertandingan berakhir. Ia merasa permainan sangat jauh berbeda dengan dua penampilan Persikabo sebelumnya. “Ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Kalau seperti ini terus kita tidak bisa berharap banyak untuk masuk ke ISL. Jangankan ISL, belum terdegradasi saja sudah syukur,” cetus pria paruh baya itu.

RY Setujui Akademi Sepakbola Bogor

Komitmen dan perhatian Bupati Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM kepada talenta sepakbola di Kabupaten Bogor benar benar tinggi. Setelah banyak memberikan kesempatan kepada para pemain muda Kabupaten Bogor untuk bergabung dengan tim Persikabo senior, kini RY panggilan akrab dari Bupati Bogor ini menyetujui gagasan adanya Akademi Sepakbola Bogor yang digulirkan beberapa mantan pemain, pengurus dan pemerharti sepakbola di Kabupaten Bogor. “Saya sangat setuju kepada pihak pihak yang ada di Kabupaten Bogor kalau memang punya gagasan mulia untuk membangun akademi sepakbola Bogor. Karena Akademi Sepakbola Bogor ini nantinya akan menjadi cikal bakal para pemain masa depan Kabupaten Bogor ataupun Persikabo. Apalagi, kalau dalam program Akademi Sepakbola Bogor ini ada kelompok kelompok usia,” ujar RY ketika mengomentari usulan adanya Akademi Sepakbola Bogor kepada Pakar belum lama ini.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh dan Agustinus Toisuta, dua penggagas Akademi Sepakbola Bogor mengatakan, Akademi Sepakbola Bogor adalah salah satu akademi yang berada dibawah naungan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dengan tujuan menyelenggarakan program pembinaan dan latihan sepakbola yang dirancang secara strategis dan professional mulai dari kelompok U-8 tahun sampai U-18 tahun.
“Akademi Sepakbola Bogor akan mengadakan pembinaan dan pelatihan sepakbola yang berkualitas liga nasional. Sumber daya manusia yang menjadi anggota dan penggerak Akademi Sepakbola adalah dari Kabupaten Bogor,” ujar Agustinus Toisuta.
Selanjutnya, kata Agustinus, Akademi Sepakbola Bogor akan menjadi institusi pembinaan dan latihan sepakbola professional masa depan di Kabupaten Bogor, berdasarkan keunggulan dalam manajemen, kepuasan dan keberhasilan anggota.
“Kedepannya program Akademi Sepakbola ini nantinya bisa melahirkan para pemain masa depan yang mempunyai skill individu dan organisasi tim, punya mental juara dalam sepakbola modern. Selain itu, akan mengantarkan para anggota Akademi untuk menjadi pemain sepakbola profesional di Liga Indonesia. Bahkan, kita juga akan mendukung program AFC yang punya program pengembangan sepakbola dikawasan Asia menjadi industri dan sejajar dengan atmosfir sepakbola di Eropa,” imbuh Agustinus yang juga dikenal sebagai salah satu pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor ini dengan tegas.

40 Klub Ikuti Divisi II Persikabo

Atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor saat ini benar benar dalam tensi yang positif. Berbagai kegiatan pertandingan kompetisi saat ini tengah berlangsung di Stadion Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor. Selain Persikabo tampil dalam ajang Divisi Utama Ligina ada juga Bogor Raya FC yang tampil dalam ajang Liga Primer Indonesia. Ditengah semarak sepakbola yang berlangsung di Cibinong, dalam waktu dekat tepatnya pada awal bulan Perburari mendatang, Pengcab PSSI Kabupaten Bogor akan menggulirkan kompetisi Divisi II internal Pengcab PSSI Kabupaten Bogor.
“Kita belum lama ini sudah melakukan rapat dengan 40 klub anggota Divisi II Persikabo. Kompetisi ini akan dibagi dalam 4 wilayah. Satu wilayah terdiri dari 10 klub yang dibagi dalam dua grup. Ajang kompetisi Divisi II Persikabo ini sebenarnya menjadi agenda rutin Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan akan diikuti oleh para pemain Usia 20 tahun,” ujar Ketua Bidang Pertandingan Kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Yudi Agus Soleh kepada Pakar kemarin petang.
Dalam kesempatan yang sama, Yudi Agus Soleh yang akan maju dalam “Pemilu Kecil” FKSSB Kabupaten Bogor mengatakan, agenda kompetisi Divisi II ataupun kompetisi internal Pengcab PSSI Kabupaten Bogor harus benar benar berjalan secara rutin. Karena hal ini akan menjadi cikal bakal dari para pemain muda Persikabo yang akan datang.
“Para pemain yang akan ikut dalam kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor ini adalah wajib berusia 20 tahun. Ini sesuai dengan aturan dari PSSI. Kami berharap, semua klub yang akan ambil bagian dalam ajang kompetisi internal Persikabo ini harus bisa mengirimkan para pemain yang benar benar sesuai dengan ketetapan PSSI tersebut,” jabar Yudi dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor ( Persikabo), Agustinus Toisuta membenarkan kalau Pengcab PSSI Kabupaten Bogor menetapkan para pemain yang akan ambil bagian dalam ajang Kompetisi Divisi II Persikabo adalah para pemain U-20 tahun. “Banyak sekali para pemain muda yang ada di Kabupaten Bogor. Bahkan, talenta pemain muda di Kabupaten Bogor ini bisa menjadi para pemain masa depan Persikabo. Kami berharap kepada jajaran pengurus Persikabo harus terus memantau dan melaksanaan pertandingan kompetisi Divisi internal Persikabo,” beber Agustinus dengan tegas.

Harus Evaluasi Pemain

KEKALAHAN 1-3 yang dialami Persikabo Kabupaten Bogor dalam lawatan ke kandang Persita Tangerang, Sabtu (22/1) benar benar menjadi tamparan berat bagi jajaran pelatih Persikabo dan juga Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. Apalagi, dengan kekalahan tersebut, secara tidak langsung Persikabo mempertahankan predikat sebagai tim yang tidak pernah menang saat melakoni tandang ke kandang kawan. Hal ini juga yang membuat langkah Persikabo menuju Superliga semakin berat.
Besok petang, Salim Alaydrus dkk akan kembali melakoni partai away melawan Persipasi Kota Bekasi.
Maman Suryaman selaku pelatih kepala Persikabo jelas punya beban berat, karena kalau Laskar Pajajaran kembali menelan kekalahan dari Persipasi maka, Persikabo akan semakin kesulitan mencari satu tempat promosi ke ISL.
Berbicara materi pemain yang ada di Persikabo saat ini, kalau boleh jujur sejak awal musim Persikabo kembali tergelincir dalam lubang masalah yang sama yakni tidak jeli dalam melihat kualitas pemain asing yang akan direkrutnya. Bahkan, Persikabo juga terkesan terlalu terburu buru dalam merekrut para pemain lokal. Pasalnya, hingga saat ini dalam tim Persikabo ternyata ada beberapa pemain yang tidak dimasukan dalam daftar ke BLI.
Padahal, para pemain itu didatangkan dengan tujuan untuk bermain dan didaftarkan ke BLI? Kenapa hal tersebut sampai terjadi ? Apakah, RY selaku ketua Umum Persikabo tidak tahu dengan hal hal sepeutar pendaftaran pemain ataupun pembelian pemain untuk bergabung dengan Persikabo.
Jika RY selaku ketua umum Persikabo tetap memaksakan target Superliga dengan materi pemain seperti sekarang, maka RY jangan terlalu berharap banyak Persikabo akan menggapai target Superliga!!!
Mungkin RY sudah tahu atau sudah dapat bocoran tentang hal hal yang terjadi dalam tim Persikabo? Lantas kenapa RY sampai saat ini belum memerintahkan kepada manajemen atau pengurus lainnya untuk melakukan evaluasi terhadap rapor para pemainnya.

Red alert

Alarm bahaya menghampiri Persikabo Kabupaten Bogor. Tren mulai positif di dua away sebelumnya tak konstan setelah dipermalukan Persita Tangerang 3-1 pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Benteng, Sabtu (22/1). Persikabo berkutat di posisi ke-10 setelah hanya mampu mencetak satu gol hiburan pada ekstra time setelah dibobol tiga gol Pendekar Cisadane yang naik ke peringkat 4.
Persita membuka gol menit ke-13 dari crossing Ade Jantra yang diselesaikan sempurna M.Agus Salim yang lepas dari pengawalan hingga unggul 1-0. Memanfaatkan kekosongan sektor kiri Nopianto yang longgar. Laskar Pajajaran sempat membalas dari Cyril Tchana menit 26, namun tendangannya masih ditahan kiper Persita, Tema Mursadat. Namun petaka Persikabo terjadi menit 29, bek Nanmi Hughes melakukan pelanggaran di luar kotak 16. Set-piece Cristian Carascao membuat kiper Wawan Dermawan memungut bola di gawangnya yang kedua kalinya dan keunggulan Persita 2-0 bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, pelatih Maman Suryaman merotasi lini depan dengan memasukan JP Boumsong menit 53 menggantikan Ilham Hasan. Sebelumnya menarik Nopianto menit 40 dengan Mu’min. Bertanding dengan kondisi lapangan buruk dan penuh genangan lumpur dan licin, Persikabo butuh kerja keras. Hasilnya mulai terlihat saat tendangan Boumsong menit 62 masih membentur mistar gawang saat menerima assist Cucu Hidayat.
Namun Cucu Hidayat tampaknya masih kesulitan menghidupkan ekspansi serangan karena pergerakan sayap yang belum optimal karena absennya Salim Alaydrus karena akumulasi kartu. Maman kemudian menarik Anton Samba digantikan sang maskot Persikabo, Sairan menit 66. Hanya saja lini belakang kembali lengah, penetrasi Carascao di sektor kiri gagal ditutup hingga melepaskan umpan silang dengan mudah dituntaskan heading Agus Salim yang menang duel dengan pemain belakang menit 68. Keunggulan 3-0 itu membuat pendukung Persita, Benteng Viola berpesta. Sebaliknya ratusan Kabomania yang sengaja datang terdiam.
Tertinggal tiga gol, Persikabo ngepress. Hanya saja hasilnya masih nihil. Mu’min menit 71 terpeleset meski sudah di mulut gawang. Bahkan Dony harus ditandu ke luar lapangan karena cedera hingga Persikabo bermain dengan 9 pemain mulai menit 82 karena pergantian sudah habis. Empat menit kemudian Boumsong terlihat adu jotos dengan kiper Tema Mursadat karena miskomunikasi. Bomsoung baru bisa mencetak gol hiburan menit ke-93 setelah umpan Mu’min hingga skor 1-3. Kekalahan ini sempat membuat panas. Jibby dengan Nanmi perang urat syaraf usai pertandingan. “Pemain jangan saling menyalahkan, saya pelatihnya yang salah,” ungkap Maman.

Kamis, 20 Januari 2011

Minimal 15 Poin

Pasukan Laskar Pajajaran dituntut untuk bisa meraih minimal enam poin pada empat laga yang tersisa di putaran pertama Divisi Utama, Liga Indonesia. Keempat pertandingan tersebut terdiri dari dua partai home dan sisanya away. Partai home akan menjamu Persih, Tembilahan dan Persires Rengat di awal bulan Februari. Sedangkan away akan mendatangi kandang Persipasi, Kota Bekasi dan Persita Tangerang di sisa bulan Januari. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, poin penuh menjadi target mutlak pada pertandingan kandang.
“Saat ini kita sudah memperoleh Sembilan poin. Dengan tambahan enam poin berarti kita sudah mengantongi 15 poin. Langkah kita untuk menjalani putaran kedua juga menjadi lebih ringan. Tapi tentu saja kita sebenarnya bisa berharap lebih banyak dari itu, target untuk dua away minimal seri. Jadi kita bisa mengecap posisi lima besar dalam klasemen musim ini,” jelasnya kepada Pakar, Rabu (19/1) kemarin.
Persikabo memperoleh 16 poin di putaran pertama Divisi Utama tahun lalu. Saat itu, Persikabo menjalani lebih banyak partai home daripada away dan diperkuat oleh defender berkelas, David Pagbe. Dengan materi sekelas ISL saat ini dan tim pelatih yang baru, diharapkan prestasi yang ditunjukkan oleh Persikabo musim ini bisa lebih baik dari sebelumnya, meskipun memiliki lebih sedikit pertandingan kandang.
“Musim yang lalu pertandingan home kita lebih banyak daripada away dan meraih poin 16. Kalau sekarang poin penuh di home dan draw di laga tandang berarti kan poin akhir 17. Peluang kita ke ISL lebih besar. Saya berharap pemain on fire semua dan bermain ngotot untuk mencari kemenangan,” tandasnya.

Tiga Pilar Absen

Persikabo masih belum bisa bermain dengan komposisi full team. Setidaknya masih ada tiga pemain yang harus absen pada beberapa laga ke depan karena cedera dan akumulasi kartu. Bona Simanjuntak, hingga saat ini masih bisa memperkuat Persikabo pasca diganjal oleh pemain PSMS, Medan 23 November 2010 lalu. Midfielder tangguh Persikabo itu hingga kini harus beristirahat panjang dan menjalani terapi karena ligamennya yang renggang.
“Bona masih belum bisa turun hingga akhir bulan ini. Jangan dipaksakan, dia belum sembuh total, takunya malah tambah parah. Lagipula kan sekarang ada Cucu Hidayat. Saat ini dia masih belum bisa latihan yang berat,” jelas dokter Persikabo, Nur Hakim Basuki.
Kapten Persikabo, Zaenal “Abo” Arif juga diperkirakan masih belum bisa turun dalam pertandingan tandang ke Persita akhir pekan ini. Mantan pemain timnas itu harus berjalan pincang akibat sliding pemain Persiraja, kemarin lusa. Abo menjalani terapi infra red untuk menghilangkan nyeri di kakinya yang bengkak.
“Masih bengkak dan nyeri. Ini saya tidak bisa ikut latihan, sore ini mau terapi lagi,” ujar Abo kepada Pakar kemarin sore sambil menunjukkan mata kakinya yang bengkak.
Sementara itu, Salim Alaydrus juga harus absen saat melawan Persita karena akumulasi kartu kuning yang dikantonginya. Salim mendapatkan kartu kuning saat laga away di Lhokseumawe dan digenapkan oleh kartu kuning saat menjamu Persiraja, yang membuat dirinya harus menonton dari sisi lapangan.
“Kalau posisi tengah kita punya banyak cadangan, masih ada Jarot, Septian, Sairan dan Dian. Tidak terlalu sulit mencari pengganti Salim, tapi saat ini saya masih mencoba mix and match pemain untuk mencari komposisi yang paling tepat,” timpal Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.

Bidik Kemenangan

Mempersiapkan laga away perdananya, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman fokus pada lini pertahanan yang masih keropos. Maman mengantisipasi skuadnya dengan materi defense yang tangguh. Performa bek Persikabo yang masih belum maksimal dalam beberapa laga terakhir terus-terusan di koreksi berbagai kalangan dan memberi banyak masukan kepada mantan asisten pelatih Sriwijaya itu. Meskipun baru kali ini keluar dari kandangnya, Maman tetap membebankan poin penuh kepada anak asuhnya.
“Saya menargetkan poin penuh, seapes-apesnya seri. Kalau saya tergetkan seri, berarti minimal kalah dong. Saya ingin memacu semangat para pemain, dalam latihan menjelang pertandingan ini saya terus mendrill lini belakang untuk bisa lebih konsentrasi dan menghalau penyerang yang berusaha merobek pertahanan kita. Skema bermain yang digunakan masih tetap 3-5-2. Pola itu sangat tepat untuk memaksimalkan pertahanan,” paparnya usai melatih pasukan Laskar Pajajaran sore kemarin.
Untuk midfielder, Maman kembali akan memaksimalkan legiun asing, Cyril Tchana dan dipasangkan dengan Dede dan Cucu Hidayat sebagai pendamping trionya. Cyril akan menjadi poros tengah yang membantu striker untuk membuat angka. Akan tetapi dua pemain asing lainnya, Boumsong dan Nanmi masih dipertimbangkan untuk bisa memperkuat Persikabo.
“Saya masih mengamati mereka dalam dua hari ini. Polanya masih belum fix, yang jelas di tengah Cyril akan menjadi poros ditemani oleh Dede dan Cucu. Untuk kiper kemungkinan besar masih Ariek. Bagi saya laga away dan kandang hampir sama. Intinya pemain harus lebih percaya diri saja,” tutupnya.

Rabu, 19 Januari 2011

RY Harus Turun Tangan

Target tinggi Persikabo untuk promosi ke Superliga yang dicanangkan Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor mulai tersendat sendat. Saat ini tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor baru menempati posisi ke-10 dengan torehan 9 poin. Persikabo hanya mampu memetik 2 kali kemenangan, 3 kali imbang dan menelan 3 kali kekalahan. Titik lemah Persikabo hanya ada pada pemain asing. Pembelian Nanmi Hughes dan JP Boumsong boleh dikatakan pembelian gagal. Kedua pemain ini layak untuk masuk daftar coret manajemen Persikabo. Gantinya manajemen Persikabo atau RY selaku Ketua Umum Persikabo harus turun tangan dalam proses mendatangkan dua pemain asing untuk posisi stoper dan striker yakni Abanda Herman mantan pemain Persema Malang dan Alberto Gonzalves eks bomber Persipura. Kalau memang Abanda Herman tidak bisa didatangkan, manajemen harus bisa melihat dari dekat terhadap sosok Lucas Sanches, stoper asing asal klub River Plate. " Untuk mewujudkan target Superliga, RY selaku Ketua Umum Persikabo harus turun tangan langsung dalam proses rekrutmen kedua pemain tersebut. Kalau bukan RY yang turun tangan langsung, saya yakin kedua pemain tersebut tidak akan bisa diboyong oleh Persikabo. Karena jajaran pengurus Persikabo lainnya masih terlalu manut pada pakem Awis Teuing. Kalau memang mau ke Superliga yah sudah sangat wajar bila RY mau berkorban lebih," ujar Ketua LSM Gemak, Sanja Al Madhari yang terus menyoroti perjalanan tim Persikabo ini.

PRIHATIN.....

PRIHATIN mungkin itulah kata yang paling pas jika tujukan kepada jumlah penonton Persikabo yang semakin merosot. Kalangan birokrat yang awal awal selau antri dan menampakan wajahnya kepada ketua Umum Persikabo Drs. H. Rachmat Yasin, MM ketika baru memegang jabatan Bupati Bogor pada setiap pertandingan yang dilakukan Laskar Pajajaran di Cibinong, kini mulai menghilang. Kamaran Yeuhhhh, para pejabat yang selama ini suka carmuk ???
Apakah mereka sudah tercapai targetnya hingga tidak perlu lagi menampakan mukanya dilapangan sepakabola saat Persikabo bertanding. Padahal, kalau mereka sadar, bahwa Persikabo itu bukanlah milik RY sendiri. Karena Persikabo adalah aset dan kebanggan tersendiri bagi 4 juta rakyat Kabupaten Bogor. Harusnya para birokrat dari Kadis sampai Kades harus all out memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding di kandang. Fenomena dari Kadis hingga Kades yang datang ke Lapangan Sepakbola bisa terlihat di beberapa klub ISL dan Divisi Utama Ligina didaerah Jawa Tengah, Jawa Timur ataupun daerah lain yang jabatan ketua umum tim sepakbolanya dijabat oleh kepala daerah. Kenapa hal ini tidak terjadi di Kabupaten Bogor???
Apakah para birokrat Kabupaten Bogor ini bukan dari Poros Bogor atau Poros Sepakbola, hingga mereka tidak perlu mendukung Persikabo. Fenomena lain yang terjadi dan kesan memalukan adalah banyaknya tiket tiket untuk SKPD yang ada di Kabupaten Bogor malah berpindah tangan kepada para calo yang ada di Stadion Persikabo. Para calo tiket sendiri secara terang terangan mereka membeli dari oknum pegawai SKPD. Kondisi ini jelas harus disikapi secara serius, kalau memang para inohong di SKPD ogah nonton Persikabo, kenapa tiketnya harus dijual lagi ke calo?

Zainal Arif Tahu Kekuatan Persita

Kendati mengalami cedera yang cukup serius saat ditebas pemain belakang Persiraja Banda Aceh, namun, Zainal Arif alias Abo masih tetap ngotot ingin tampil dan memberikan kontribusi positif bagi Persikabo Kabupaten Bogor saat melakoni Tur Away ke Tangerang lawan Persita tanggal 22 Januari mendatang. Bahkan, mantan bomber Persib dan Persisam Samarinda ini sedikit bisa memberikan informasi penting tentang isi perut Persita Tangerang. Karena beberapa waktu lalu, ayah dari satu orang anak ini pernah memperkuat Persita Tangerang.
" Saya memang mengalami bengkak dikaki, makanya kemarin saya langsung melakukan terapi. Mudah mudahan dalam pertandingan lawan Persita Tangerang. Nanti saya bisa bermain dan bisa memberikan kontribusi kemenangan bagi Persikabo,: ujar Zaenal Arif dengan tegas.
Menyinggung soal kekuatan lawan yang akan dihadapi Persikabo nanti, secara tegas ia mengatakan, pada prinsipnya semua lawan punya ambisi untuk memenangkan pertandingan. Apalagi mereka akan bertindak sebagai tuan rumah.
"Saat ini semua pertandingan yang akan dilakukan Persikabo harus dianggap sebagai pertandingan final semua. Karena target kita adalah Superliga. Makanya, Persikabo harus bisa memang pada semua partai kandang dan tandang. Saya melihat mental pemain sudah sangat on fire untuk memenangkan pertandingan," beber Arif dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Zainal Arif." Semua partai adalah final, Kalau itu bisa dilakukan, maka Persikabo akan bisa merebut satu tiket ke Superliga tahun ini," ujar Maman dengan nada optimis.

Birokrat Tinggalkan Persikabo?

Ada pemandangan tak sedap dari beberapa pertandingan yang dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Ligina. Selain Kabomania yang semakin menyusut atau berkirang untuk menonton Persikabo secara langsung di kandangnya. Tampak yang mulai hilang adalah jarangnya para birokrat eselon IV hingga II yang memberikan dukungan langsung kepada Persikabo saat main kandang atau tandang.
Kalaupun ada birokrat yang masih setia menyaksikan Persikabo paling masih berkisar pada orang orang lama dan memang orang gila bola dan bisa dihitung dengan jari seperti Drs. Ridwan, Adang Suptandar, Rustandi, Burhanudin, Subiantoro, Didi Kurnia, Yadi Mulyadi. Bahkan, jumlah Birokrat yang datang ke Stadion Persikabo justru kalah dari wakil rakyat Kabupaten Bogor yang kerap memenuhi tempat undangan khusus.
"Sebagai orang Kabupaten Bogor saya merasa prihatin dengan minimnya dukungan dari birokrat Pemkab Bogor. Padahal, Persikabo adalah tim milik Pemkab Bogor. Sudah sewajarnya mereka meluangkan waktunya untuk datang dan memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding. Apalagi, Stadion Persikabo berada dalam lingkungan perkantoran Pemkab Bogor. Apa birokrat takut untuk diminta memberikan bonus tambahan kepada Persikabo jika memenangkan pertandingan," ujar Ketua Bidang Media dan Humas Persikabo, Asep Syahmid Pangrango.
Ia menambahkan, hrusnya mereka bisa meniru didaerah daerah lain, ketika tim sepakbola daerahnya bertanding mulai dari Walikota, Bupati, Camat, Lurah atau Kepal Desa nya datang berduyun duyun menyaksikan dan memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan daerahnya.
"Datang ke Stadion dan menyaksikan Persikabo memang tidak ada kewajiban kepada para Birokrat, Camat, Kades dan Para Lurah di Pemkab Bogor. Karena ini terkait soal hoby dan waktu saja. Namun, seharusnya biroktrat juga harus sadar dan tahu betul siapa yang menjadi Ketua Umum Persikabo saat ini. Apakah Birokrat memang sudah tidak ada rasa memiliki kepada dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Padahal, jauh setelah Pasca Pilkada Kabupaten Bogor lalu yang dimenangkan pasangan RAHMAN, banyak sekali birokrat yang datang di pagi buta kerumah kediaman Ketua Umum Persikabo dengan maksud maksud tertentu. Namun setelah mereka menduduki jabatan startegis, jarang sekali ia muncul atau memberikan dukungan riil kepada olahraga yang diketuai oleh Bupati Bogor ini," tegas Syahmid.

Manajemen Persikabo Plintat Plintut

Elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania berharap kepada jajaran manajemen Laskar Pajajaran untuk bersikap tegas atau memecat Nanmi Hughes salah satu legiun asing asal Kamerun yang melakukan tindakan indispliner bolos latihan bersama pasukan Persikabo lainnya.
Manajemen Persikabo ulah plintat plintut dalam menyikapi tindakan indisipliner yang dilakukan Nanmi Hughes ini, karena dia datang ke Persikabo untuk berlatih dan bermain memberikan prestasi.
Keberanian Nanmi Hughes yang meminta izin keluar negeri di tengah laga penentuan dua partai home menjamu PSAP, Sigli dan Persiraja dinilai terlalu gegabah dan membahayakan kontraknya. Nanmi meminta izin untuk mengurus Kitas (Izin Menetapnya) di luar negeri selama beberapa hari. Padahal tim sedang fokus dalam pembentukan formasi.
"Saya tidak mau membahayakan tim dengan memakai pemain yang kondisinya sedang tidak fit karena baru pulang dari bepergian. Harusnya dia (Nanmi red.) kan mengurus kitas waktu libur sebelum tahun baru yang lalu. Kenapa malah meninggalkan tim di saat Persikabo masih limbung?," cecar Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman.
Maman melanjutkan, ia sudah memberi peringatan tegas kepada Nanmi, jika peringatan tersebut tidak diindahkan maka bukan tidak mungkin Nanmi akan diganjar sanksi tertinggi hingga pemecatan.
"Saya sudah memberikan sanksi berupa teguran keras. Lini belakang memang masih keropos, tapi saya belum membicarakan dengan manajemen mengenai penambahan pemain belakang. Itu urusan manajemen, kalau nanti saya dimintai pendapat mengenai siapa yang pantas maka saya akan memberikan masukan berdasarkan bank data pemain yang saya miliki" sambungnya.
Indisiplinernya Nanmi Hughes itu disikapi juga oleh Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin juga turut berkomentar atas indisipliner yang dilakukan oleh Nanmi. Ia menyerahkan sepenuhnya sanksi atas perbuatan bek Kamerun itu kepada manajemen dan pelatih. Tindakan ceroboh ini menambah deretan cap "kurang memuaskan" yang disandang Nanmi.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan pelatih untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatan Nanmi. Mereka pasti lebih tau akan berbuat apa," tegas Bupati Bogor itu.

Persikabo Tambah Pemain Demi ISL

Fokus pada target awal untuk bisa menembus laga tertinggi di Indonesia (Liga Super Indonesia), Persikabo kini membidik banyak pemain yang bertebaran di Liga Indonesia karena klub mereka yang kini menganut kepercayaan ala LPI. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan saat ini sudah ada beberapa pemain yang namanya menjadi daftar incaran manajemen seperti Slamet Nurcahyo (eks. Persibo, Bojonnegoro), dan Alberto Goncalves.
”Untuk saat ini kita butuh gelandang serang. Menjelang tanggal 22 bertanding dengan Persita Tangerang kita harus mencari pemain yang menjadi gelandang serang untuk memantapkan penyerangan di lini depan. Tadinya kita mengincar Slamet Nurcahyo, tapi dia sudah bergabung dengan Persiba, Bantul. Syamsudin juga kita sudah incar tapi katanya dia mau nikah dulu,” sesal pengusaha transportasi itu.
Mas’an mangatakan untuk penyerang dan bek, belum bisa ditambah saat ini, karena stok pemain untuk posisi itu sudah habis striker dan defender. Harus menunggu putaran untuk bisa merekrut pemain baru diluar klub yang menyeberang ke LPI.
Keahlian Tim Pelatih Persikabo dituntut untuk bisa meramu tim dengan baik jika masih terobsesi untuk mengisi bangku ISL. Materi pemain yang ada saat ini pun dianggap sudah memenuhi standar untuk naik kelas.
”Sebenarnya materi yang ada saat ini juga sudah memenuhi standar untuk masuk ISL. Apalagi dengan adanya Cucu Hidayat yang baru bergabung. Pemain kita sudah sekelas ISL kok, tinggal kemampuan pelatih saja bagaimana membuat mereka bisa bermain dengan bagus. Lini belakang kita memang perlu perbaikan, karena kita sudah kebobolam banyak gol, dulu kita punya Pagbe, sekarang manajemen harus bisa mencari yang sekelas dengan Pagbe. Abanda mungkin bisa menjadi alternatif,” timpal Juru Bicara Bupati, David Nugroho.

Tingkatkan Naluri Gol

Striker Persikabo, Ilham Hasan berjanji akan membuktikan insting golnya di pertandingan Persikabo selanjutnya. Persikabo dalam bulan ini akan menjalani dua laga tandang. Menghadapi Persita, Tangerang pada tanggal 22, akhir minggu ini dan Persipasi di akhir bulan. Pria asal Kalimantan itu berjanji akan memperlihatkan tajinya di hadapan Kabomania dan berkontribusi dalam kemenangan yang diraih Laskar Pajajaran.
Ilham menyumbangkan satu gol dan satu umpan yang berbuah gol pada pertandingan terakhir melawan Persiraja awal pekan ini.
”Banyak yang mengatakan insting gol saya tidak ada. Bahkan ada yang bilang saya tidak punya naluri gol. Saya mengakui bahwa ada beberapa peluang yang memang tidak bisa menjadi gol karena keteledoran saya. Tapi bukan berarti saya tidak berkontribusi dalam tim,” jelasnya.
Ayah dari satu anak itu menambahkan, jika ia masih diberi kesempatan untuk merumput, maka kesempatan itu akan digunakan semaksimal mungkin untuk memperbaiki citra dan reputasinya.
“Saya akan berusaha lebih baik lagi kalau diberi kesempatan untuk kembali turun,”imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan meskipun kontribusi Ilham minim dalam mencetak angka. Tapi ia memiliki kelebihan tersendiri yang pantas untuk diantisipasi lawan. Ilham memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemain lainnya dan sangat berguna untuk langkah Persikabo menuju ISL.
”Walaupun jarang bikin gol, tapi Ilham ahli dalam mengacak-acak lini belakang lawan. Itu kelebihannya yang harus diacungi jempol. Gol sebenarnya kan bisa diciptakan semua pemain selain striker juga. Tapi memang lebh berat ke striker, yang penting semua harus bermain dengan baik dan bisa menghasilkan kemenangan,” tegas pria paruh baya yang berjulukan Raja Midas itu.

Selasa, 18 Januari 2011

Manajemen Siap Berburu Stopper Asing

Kendati Persikabo mampu memenangkan pertandingan secara dramatis saat lawan Persiraja Banda Aceh kemarin petang di Stadion Persikabo Cibinong dengan skore 4-3. Namun, kemenangan tersebut menyisakan banyak catatan penting yang harus dibenahi tim besutan Maman Suryaman tersebut.
"Saya baru dua kali memimpin pertandingan resmi Persikabo Kabupaten Bogor. Saya akui kualitas materi pemain lokal Persikabo saat ini sangat sejajar dengan tim tim yang berada di kancah ISL. Seharusnya Persikabo ini berada diperingkat atas klasmen wilayah barat, kalau dengan materi seperti ini. Namun, saya akui, titik lemah Persikabo saat ini tidak optimalnya dua pemain nasing yakni Nanmi Hughes (Stopper) dan JP Boumsong (Striker). Kalau saya dari awal pegang Persikabo. Mungkin kedua pemain tersebut tidak akan masuk dalam skema saya," ujar Maman Suryaman yang mengaku ketar ketir juga melihat lini belakang Persikabo tanpa dihuni pilar asing.
Namun demikian, kata Maman, bagaimanapun caranya, ia akan mengoptimalkan kedua pemain asing tersebut untuk bisa memberikan konstribusi bagi Persikabo dengan catatan mereka bisa menunjukan sikap profesionalnya untuk Persikabo. " Bagaimana saya mau memainkan Nanmi Hughes, orang dia saja baru ikut latihan lagi hari Sabtu. Saya berharap, manajemen bisa berburu stoper dan striker asing yang berkualitas dan kemampuannya berada diatas para pemain Persikabo. Saya sangat cocok kalau Abanda Herman atau Alberto Gonzalves (Beto) gabung dengan Persikabo," kilah Maman dengan tegas.

Manjaemen Harus Serius !!!

KEMENANGAN 4-3 yang diraih Persikabo lewat pertandingan keras dan menjurus brutal yang diperagakan para pemain Persiraja Banda Aceh memang punya makna penting untuk mengatrol poin dan posisi Persikabo di klasmen wilayah barat. Namun, dari pertandingan kemarin itu, saya banyak melihat sisi lemah yang benar benar membuat ngeri bagi pendukung Persikabo ataupun bagi jajaran pengurus Laskar Pajajaran.
Karena tim besutan Maman Suryaman ini masih menyimpan kelemahan di sektor back kanan. Bahkan, empat gol yang terjadi dalam dua pertandingan, hampir semuanya berasal dari sektor ini. Kerapuhan lini belakang ini pada dasarnya tidak adanya stopper asing yang tangguh, ulet tidak cengeng dan professional.
Nanmi Hughes salah satu pembelian gagal Persikabo musim ini tidak bisa diandalkan untuk berbuat banyak membantu Kahudi Wahyu dan Dony Fahamsyah. Seanadianya ada stoper asing sekelas Abanda Herman, David Pagbe atau Semek Piere Patrick, mungkin Kahudi dan Dony akan lebih konsentrasi dengan baik
General Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli atau yang kerap dipanggil Raja Midas, belakangan mulai sesumbar kalau ia akan mendatangkan Abanda Herman untuk gabung di Persikabo. Apakah pernyataan Raja Midas ini hanya angin segar belaka bagi Kabomania dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang merindukan pemain belakang sekelas David Pagbe atau Seme Piere Patrick.
Mudah mudahan, Raja Midas tidak Omdo (Omong Doang) soal Abanda Herman. Toh kalau memang ingin menjaga target superliga, maka salah satu cara untuk memperkuat lini belakang Persikabo adalah mendatangkan Abanda Herman atau stoper asing yang tangguh. Kalau memang tidak bisa mendatangkan Abanda Herman dengan pertimbangan awis teuing, saya bisa mendatangkan Lucas Sanches, salah satu stopper tangguh asal River Plate yang bisa diboyong dengan harga tidak terlalu mahal tapi kualitas bagus.
Saya juga berharap kepada RY selaku ketua umum Persikabo untuk terjun langsung dalam proses mendatangkan Abanda Herman. Karena kalau tidak terjun langsung, proses mendatangkan Abanda Herman bisa terganjal kembali oleh virus Awis Teuing yang sudah melekat dalam manajemen pembelian pemain. Hingga akhirnya Persikabo kembali gagal ke Superliga.

Zaenal Arif Korban Keganasan Rencong Aceh

Kemenangan yang dipetik Persikabo menelan banyak korban. Skuad Laskar Rencong yang diarsiteki oleh Heri Kiswanto itu tidak dapat menerima kekalahan perdananya dalam musim ini. Pertandingan berlangsung panas, terlebih sejak Persikabo unggul 2-1 di menit 51. Tidak terima dengan selisih skor yang terjadi, pemain Persiraja mulai bermain dengan kasar dengan sasaran striker Persikabo. Zaenal "Abo" Arif adalah sasaran pertama yang empuk bagi pemain belakang Persiraja. Abo terpaksa ditandu keluar lapangan setelah disliding. Ia tidak dapat melanjutkan pertandingan dan akhirnya Ilham mengambil alih tempat Abo.
Berselang tiga menit, Jibby menjadi korban kedua. Kali ini ia diganjal oleh Eli Maurel yang akhirnya diahadiahi kartu merah oleh wasit. Ini menjadi sumber kericuhan yang sempat membuat permainan terhenti selama 10 menit. Pemain Persiraja protes karena kepemimpinan wasit yang dianggap tidak fair. Beberapa kali official persiraja menggebrak meja wasit, penonton pun berkontribusi melemparkan botol ke lapangan dan menghujani tim tamu dengan makian karena dianggap tidak sportif.
Bermain dengan komposisi 10 lawan 10, Laskar Rencong kembali menghabisi Dede yang baru merumput selama 15 menit menggantikan Novianto di menit 60, ia ditandu keluar lapangan dan digantikan oleh Jarot pada menit 80.
Dokter Persikabo, Nur Hakim Basuki mengatakan cedera yang dialami Dede tidak begitu parah. Begitu juga dengan Jibby yang bisa melanjutkan pertandingan setelah rehat beberapa menit, hanya saja Abo butuh waktu untuk bisa kembali merumput.
"Jibby lumayan kuat, jadi dia bisa main lagi setelah istirahat beberapa menit. Dede juga sama, Tulang selangkanya kena benturan, tapi tidak perlu perawatan yang lama. Abo sama kasusnya dengan Jibby, sama-sama kena di angkle. Dia butuh istirahat sekitar satu minggu untuk bisa pulih, tidak terlalu parah. Tapi saya mengakui Persiraja bermain cukup keras," paparnya.

Jibby Pahlawan Kemenangan Persikabo

Persikabo berhasil mematahkan predikat tak terkalahkan yang disandang Laskar Rencong dalam pertandingan sore kemarin (17/1) di Stadion Persikabo, Cibinong. Laskar Pajajaran yang notabene adalah penghuni papan bawah Grup Barat berhasil mengungguli Persiraja, sang penguasa klasemen dengan skor akhir 4-3. Dengan semangat baru yang dimotori oleh kehadiran Cucu Hidayat, Persikabo kini berada di urutan ke-10 , menggeser PSSB, Bireun.
Sejak Kick Off babak pertama, pertandingan yang dipimpin oleh wasit, Hadi Suroso itu berlangsung alot. Kedua kubu berusaha saling membombardir garis pertahanan lawannya dengan serangan-serangan yang cukup berbahaya. Setidaknya tiga kali penyelamatan gawang dilakukan oleh Ariek SB sejak awal pertandingan. Gol pembuka diciptakan oleh Salim Alaydrus lewat tendangan bebasnya yang melesat ke gawang yang dikawal oleh Dicky Anggriawan. Berselang 15 menit kemudian, Persiraja berhasil menyamakan kedudukan melalui heading Fahrizal Dillah.
Setelah turun minum, Cyril membuat persikabo unggul dengan meneruskan bola tendangan Cucu Hidayat dari sudut lapangan melalui sundulannya. Laskar Pajajaran memperbesar selisih angka lewat tendangan keras Salim yang menggebrak lini belakang Persiraja dan tidak berhasil diatasi oleh kiper.
Tidak terima diungguli oleh tuan rumah, Persiraja mulai membabi buta dan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Termasuk mematahkan penyerangan Persikabo dengan menjatuhkan dua striker, Zaenal Arif dan Jibby Wuwungan dalam waktu hampir bersamaan.
Tim besutan Hery Kiswanto itu berhasil mempertipis selisih angka lewat gol Abdul Musawir dan menyusul gol dari Erik Saputra yang menyamakan kedudukan (3-3). Gol penentu Persikabo tercipta dari umpan Salim yang diteruskan oleh Jibby melalui sundulannya.
Menyambut kemenangan yang luar biasa itu, Manajer Persikabo Mas'an Djajuli menyambut timnya dengan berurai air mata. "Saya deg-degan menonton pertandingan ini. Keras dan perjuangan pemain sudah habis-habisan. Wasitnya juga tegas. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk bermain di Tangerang tanggal 22 nanti," harapnya.

Kemenangan Untuk Kabomania

Pendukung Persikabo, Kabomania akhirnya bisa pulang dengan bangga. Zaenal Arif dkk mempersembahkan kemenangan untuk ulang tahunnya yang ke-4 pada Selasa (18/1) hari ini. Kemenangan 4-3 dari Persiraja Banda Aceh itu tak lepas dari janji skuad Laskar Pajajaran yang membuktikan bisa fight meski evaluasinya lini belakang kurang konsentrasi jelang pertandingan berakhir.
“Hasil ini sangat membanggakan kami,” ujar Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas. Perayaan ulang tahun telah dibuka pada saat jeda dengan pemotongan kue yang dilakukan pembina Kabomania, Mas’an Djadjuli yang juga manajer tim Persikabo diberikan ke Dicky Dompas dan pemandu sorak Opik ‘Cageur’. Seluruh Kabomania menyanyikan ‘happy birthday’ dan tetap mengelukan ‘di Persikabo ada Zaenal Arif’. “Dengan kemenangan ini, kami yakin Persikabo bisa,” sambung Ketua Harian Kabomania, Kemal Fasya.
Lalu pada perayaan saat jeda, penonton juga dihibur dengan penampilan dancer dari Cybersquad yang didatangkan Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kabupaten Bogor. Perayaan ulang tahun Kabomania, berlanjut ke Gedung KNPI Cibinong, Senin (17/1) malam. Kabomania mensyukuri lahirnya pendukung Kabomania yang dulu bernama Kabo Fans Club dan ada juga Super Kabo yang melebur jadi Kabomania.

Pertandingan Yang Menguras Emosi dan Konsentrasi

Inilah pertandingan home yang dianggap publik sepakbola Kabupaten Bogor dianggap seru. Sarat emosi dan penuh prestise. Skuad Persikabo dan Persiraja Banda Aceh menghipnotis penonton dengan segala manuvernya. Dari pesan singkat yang diterima redaksi Jurnal Bogor di sms Gibol, umumnya puas.
Perhatian terhadap gelandang baru Persikabo, Cucu Hidayat sudah pas beroperasi di sektor tengah dengan pergerakan bagus sayap Nopianto yang overlap kerap mengancam gawang lawan. Performa pemain asingnya Cyril Tchana juga tampil tenang. Hanya saja sumpah serapah penonton juga muncul ke pemain asing Persiraja Tong Mayega Eli Maurel. Eli dianggap provokator hingga kedua pemain berseteru. Bahkan ada pemain Persiraja menantang penonton dengan membalas lemparan. Penonton kesal karena pemain Persiraja memprotes wasit berlebihan sehingga laga tak bisa dinikmati. “Jika kualitas mental pemain asing masih seperti itu, menularkan prilaku jelek. Zaenal Arif bisa jadi korban saat dilanggar yang tak perlu seperti itu,” ungkap salah satu penonton.
Persiraja yang diatas kertas diunggulkan bisa saja menang jika tak emosional, menurut pelatih Persiraja Heri Kiswanto karena emosi pemain tak terbendung setelah wasit royal kartu. “Sebenarnya kartu-kartu itu tak perlu terjadi. Banyak aliran bola terhenti,” kritik Heri Kiswanto saat jumpa pers.
Namun tidak bagi Persikabo, pemain Persiraja itu layak diganjar kartu karena permainannya yang keras menjurus kasar. Kondisi itu dipicu licinnya lapangan pertandingan karena sebelumnya hujan turun. Konsentrasi pemain Persikabo cukup, kecuali 15 menit jelang bubaran. “Memang ada benturan dan itu karena licin, tapi sebenarnya pemain sudah tahu mana yang perlu dilakukan dan yang tidak. Gol kami memang karena pemain fokus serangan,” ujar asisten pelatih Persikabo, Dudung Abdullah.

Patahkan Rekor tak Terkalahkan Persiraja

Persikabo Kabupaten Bogor sukses mematahkan rekor tak terkalahkan Persiraja Banda Aceh di Grup I dengan kemenangan 4-3 pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Senin (17/1). Gol Persikabo dicetak Salim Alaydrus menit 23 dan 64, Cyril Tchana menit  52 dan Jibby Wuwungan menit 87. Sedangkan dari Persiraja dicetak Fahrizal Dillah menit 40, Abdul Musawir 69 dan Erick Saputra menit 74.
Persikabo tak terpancing emosi saat pemain Persiraja memprotes wasit Hadi Suroso berlebihan dan terkesan mengulur waktu pada menit-menit awal. Justeru mereka terperangah. Kepanikan Persiraja muncul menit 23 saat Persikabo berhasil unggul lebih dulu melalui tendangan bebas winger Salim Alaydrus hingga menangl 1-0. Dan baru bisa disamakan Fahrizal Dillah, 17 menit kemudian yang mengantarkan 1-1 hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Persikabo menciptakan peluang emas saat Zaenal Arif nyaris membuat gol saat tendangan saltonya membentur mistar gawang. Kabomania akhirnya bersorak saat pemain tengah Cyril Tchana merobek gawang Dicky Anggriawan menit 52 melalui tandukannya setelah menerima set-piece Cucu Hidayat. Unggul 2-1, Persikabo tak mengendorkan serangan. Bahkan Salim membuat gol lagi menit 64 saat crossingnya masuk yang nyaris juga diteruskan Ilham Hasan hingga unggul 3-1.
Kemenangan Laskar Pajajaran itu diraih penuh dramatis karena sepanjang pertandingan diwarnai penuh kejutan. Persiraja Panik. Pemain Laskar Rencong diganjar 2 kartu merah (akumulasi kartu kuning) setelah dua striker Persikabo, Zaenal ‘Abo’Arif dan Jibby Wuwungan dihantam keras. Hanya saja insiden tak dewasa ditunjukkan pemain Persiraja yang tak menghargai keputusan wasit dan meludahinya hingga terjadi keributan antar pemain dan dicemooh penonton hingga terhenti beberapa menit. Huuh!
Persiraja kemudian menunjukkan kelasnya membobol gawang Ariek SB memanfaatkan kelengahan lini belakang Persikabo meski bermain dengan 8 pemain masih mampu mencetak dua gol dari Abdul Musawir menit 69 dan Erick Saputra menit 74. Namun Persiraja terdiam dan menghentikan jumawanya saat tandukan Jibby Wuwungan menit 87 membuat keunggulan 4-3 hingga laga berakhir.

Senin, 17 Januari 2011

Jibby Siap Tampil

Kegagalan Persikabo merebut poin penuh dalam laga kontra PSAP Sigli tanggal 12 Januari lalu di Stadion Persikabo, Cibinong sudah mulai dilupakan anak anak asuhan Maman Suryaman. “Para pemain sudah bisa melupakan hasil imbang saat lawan PSAP. Kita harus menang lawan Persiraja. Walaupun Persiraja saat ini memimpin klasmen wilayah barat. Tapi, materi kita akan lebih kuat lagi. Pasalnya para pemain yang terkena akumulasi kartu kuning sudah bisa bermain. Jibby Wuwungan dan Santo sudah bisa bertanding. Persikabo juga sudah bisa menurunkan Cucu Hidayat mantan pemain Persib dan Persibo Bojonegoro,” ujar General Manajer Persikabo, Mas;an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Lebih lanjut, kata pemilik Diana Travel ini, ia optimis para pemain Persikabo bisa tampil lebih termotivasi lagi dan tidak akan banyak membuang peluang gol. “Saya sudah berbicara kepada para pemain untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat bola Kabupaten Bogor dan juga Kabomania yang akan ulang tahun hari ini,” kilah Mas’an dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia sudah melakukan evaluasi terhadap hasil imbang dari PSAP Sigli. Ia optimis lawan Persiraja petang nanti, Zainal Arif dkk bisa tampil lebih trengginas. Selain itu, ia juga merasa senang dengan mulai bisa mainnya Jibby Wuwungan dan Susanto. “Kehadiran Jibby, Zainal dan Ilham Hasan dilini depan akan lebih mempertajam serangan Persikabo. Saya berharap semua pemain bisa tampil dalam Top Performa dan Persikabo bisa memenangkan pertandingan ini. Tiga poin dari Persiraja setidaknya akan mendongkrak posisi Persikabo dan hal tersebut juga akan menjadi tambahan motivasi sebelum melakukan lawatan ke Tangerang dan Bekasi dalam dua laga away mendatang,” papar Maman Suryaman.
Dalam kesempatan yang sama, Zainal Arif alias Abo juga menegaskan ia akan berusaha terus memberikan konstribusi gol bagi Persikabo. “Persikabo punya kans besar memenangkan pertandingan lawan Persiraja Banda Aceh. Apalagi, Jibby Wuwungan sudah bisa tampil. Kehadiran Jibby dan Susanto jelas akan menambah variasi serangan Persikabo. Saya berharap semua pemain bisa tampil penuh semangat dan disiplin sepanjang 90 menit,” ungkap eks bomber Persib dan Timnas ini.

Boramania Terbentuk !!

Sejatinya tiap elemen suporter pada klub sepakbola memang kerap menamakan kelompoknya dengan nama yang berbau klub yang didukungnya. Namun, ada juga kelompok suporter yang memberikan namanya komunitasnya dengan nama yang tidak berbau nama klubnya seperti Bonek (Persebaya) Viking (Persib) atau Panser Biru (PSIS). Menyikapi kondisi itulah, Rhendie Arindra tidak mau ikut campur tangan dalam membidani komunitas suporter Bogor Raya FC. Karena Rhendie menginginkan suporter Bogor Raya FC itu lahir secara alamiah dan tidak berada dalam satu payung manajemen Bogor Raya.
“Suporter memang sangat penting bagi dunia sepakbola. Bahkan, elemen supporter adalah pondasi kedua dalam sepakbola selain dari materi pemain. Makanya, saya akan serahkan kepada komunitas pendukung Bogor Raya saja untuk memberikan nama julukan komunitasnya. Saya juga sangat setuju dengan nama Boramania yang diusulkan Asep Syahmid Pangrango untuk nama komunitas supporter Bogor Raya FC. Apalagi, nama tersbut ada embel embel jargon Bora (Bogor Raya) ‘ ungkap Rhendie
Sementara itu, jajaran pengurus Kabomania seperti Dicky Dompas, Kemal Fasya, Arif, Sujiono mengaku sangat cocok dengan nama Boramania untuk julukan suporter Bogor Raya FC tersebut. “Kita setuju dengan nama Boramania. Bahkan, kita siap berganti baju kalau Bogor Raya main kita menggunakan atribut Bogor Raya FC. Selain itu, kita juga mendukung Asep Syahmid Pangrango untuk menjadi Presiden Boramania,” ujar Dicky Dompas dan beberapa pentolan suporter Kabomania lainnya.
Bahkan, kata Dicky dan Kemal, sebenarnya Asep Syahmid Pangrango juga lah yang memberikan nama dan julukan Kabomania. Selain itu, ia juga yang membidani kelahiran Kabomania pada awal awal.
“Awalnya komunitas suporter Persikabo adalah KFC ( Kabo Fans Club) namun atas ide dan usulan Asep Syahmid Pangrango nama itu dirubah menjadi Kabomania dan melekat sampai sekarang,” tukasnya.

Tingkatkan Motivasi Bertanding

Hasil 2-2 yang dipetik Persikabo saat bentrok dengan PSAP Sigli pertengahan pekan lalu mendapatkan sorotan tajam dari Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor. RY mengakui, pola permainan Persikabo sejak ditangani Maman Suryaman dkk sudah banyak mengalami peningkatan. Bahkan, tambahnya variasi serangan Persikabo sudah semakin hidup dan punya alur yang sangat jelas. Namun, dalam hal motivasi bertanding, para pemain Persikabo masih tampak kurang gregetnya.
“ Saya akui, rancang bangun serangan Persikabo sudah sangat bagus dan banyak sekali peluang yang harus menjadi gol. Untuk itu, saya minta kepada para pemain dalam menghadapi Persiraja Banda Aceh petang nanti, para pemain harus meningkatkan motivasi bertandingnya lebih tinggi. Kita main dikandang sendiri, secara otomatis para pemain harus tampil lebih garang, ngotot dan punya daya juang yang tinggi untuk memenangkan pertandingan. Sampai saat ini, target Persikabo tetap harus bisa menembus Superliga. Para pemain, jajaran manajemen dan pelatih harus bisa menterjemahkan soal target saya dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar RY kepada Pakar tadi malam.
RY juga berharap, Zainal Arif dan Jibby Wuwungan harus benar benar bisa memanfaatkan semua peluang emas untuk menjadi gol dan Persikabo bisa memenangkan semua pertandingan kandang atau tandang. “ Saya berharap ketajaman Abo dan Jibby bisa kembali lagi di Cibinong. Saya berjanji tiap kemenangan akan dijawab dengan bonus dan bonus oleh manajemen ataupun dari saya pribadi,” kilahnya memotivasi para pemain Persikabo.
Sementara itu, Mas’an Djajuli selaku general manajer Persikabo Kabupaten Bogor mengatakan, apa yang dikatakan Ketua Umum Persikabo soal motivasi bertanding itu memang apa adanya. “Secara kualitas materi pemain Persikabo memang lebih unggul dari Persiraja. Namun, fakta dan data saat ini Persiraja tercatat sebagai pemuncak klasmen wilayah barat. Hingga tidak mudah juga merebut poin dari Persiraja. Namun, bukan hal yang tak mungkin juga jika pada petang nanti Persikabo bisa menumbangkan pemuncak klasmen wilayah barat ini. Saya optimis Persikabo bisa memetik poin penuh pada laga petang nanti,” papar Maman dengan tegas.

Wajib Menang !!

KEMENANGAN wajib direngkuh para pemain Persikabo Kabupaten Bogor dalam laga petang nanti lawan Persiraja Banda Aceh selaku pemuncak klasmen wilayah barat. Kemangan lawan anak anak asuhan Hery Kiswanto itu akan punya makna ganda bagi Persikabo Kabupaten Bogor. Selain bisa menambah poin dan mendongkrak posisi Persikabo, maka kemenangan itu secara tidak langsung menjadi catatan khusus dan bisa meruntuhkan moral dan mental para pemain Persiraja Banda Aceh yang dimotori Erik Saputra.
Hingga hari ini, Persiraja Banda Aceh adalah tim yang belum pernah terkalahkan baik kandang maupun tandang. Prestasi yang ciamik itu tentunya bukan hal mudah bagi para pemain Persikabo untuk meraih poin penuh. Apalagi, Hery Kiswanto kerap memainkan pola –pola serangan balik yang akurat. Lini belakang Persiraja boleh dikatakan yang terbaik saat ini di Wilayah Barat. Hal itu terbukti dengan posisi mereka sebagai pemuncak klasmen wilayah barat saat ini dengan rekor belum pernah terkalahkan.
Mampukah, para pemain Persikabo menghapus jejak positif yang selama ini ditorehkan para pemain Persiraja Banda Aceh. Mampukah, Stadion Persikabo Cibinong menjadi saksi mata kekalahan Persiraja Banda Aceh untuk yang pertama kalinya dalam kompetisio Divisi Utama Ligina.
Mampukah Zainal Arif dkk kembali memberikan senyuman manis kepada RY selaku Ketua Umum Persikabo dan juga tercatat sebagai Bupati Bogor. Sebab selama ini RY selalu menggunakan pakem, sepakbola adalah gold an sebuah gol akan punya makna emas jika membuatnya menjadi tiga poin penuh.
Untuk merebut poin penuh dari Persiraja Banda Aceh bukanlah perkara mudah. Pasalnya, Hery Kiswanto sudah paham betul dengan karakter dan atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor. Karena mantan pemain Timnas era 80-an ini pernah menukangi Persikabo beberapa waktu lalu. Apapun strategi yang akan ditampilkan kedua tim pada pertandingan petang nanti, seluruh Kabomania dan juga pengurus Persikabo hanya ingin tiga poin penuh. Mudah mudahan para pemain Persikabo bisa punya motivasi ganda dalam melakoni laga petang nanti. Bravo Persikabo.

Abo Masih Bisa

Kehadiran Zainal Arif di Laskar Pajajaran pada kompetisi musim ini benar benar mampu menjadi icon sepakbola Kabupaten Bogor. Tak jarang tiap penampilan Persikabo di kandangnya sendiri, banyak Kabomania yang datang dari penjuru 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang datang ke Stadion Persikabo untuk menyaksikan mantan bomber Persib dan Persisam Samarinda ini.
“Saya datang dari kecamatan Tenjo hanya untuk menyaksikan Persikabo dan Zainal Arif mencetak gol bagi tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Saya optimis Persikabo bisa mencetak kemenangan kandang lagi dalam pertandingan petang nanti lawan Persiraja,” ujar Suherman, Kabomania yang berasal dari daerah perbatasan Kabupaten Bogor dengan Propinsi Banten ini.
Herman menambahkan, saat duel lawan PSAP Sigli sebenarnya Persikabo bisa memenangkan pertandingan kalau Persikabo tampil dengan kekuatan penuh. “ Saya yakin duet Abo dan Jibby bisa menjadikan daya dobrak lini depan Persikabo kian tajam. Saya juga optimis Abo bisa mencetak gol dalam pertandingan petang nanti,”papar Suherman yang kerap berangkat dari rumahnya jam 08: 00 pagi kalau mau menyaksikan pertandingan Persikabo.

Persikabo Janji ALL OUT

Pertarungan home  ketiga bagi Persikabo saat menjamu Persiraja Banda Aceh , Senin (17/1) sore ini di Stadion Persikabo, Cibinong akan menjadi pertandingan yang menarik. Persikabo akan berjuang habis-habisan untuk bisa terus mengatrol posisinya di klasemen yang tertinggal jauh dibandingkan Persiraja. Laskar Rencong itu dalam musim ini terkenal sebagai unbeatable team atau tim yang tidak terkalahkan. Tim besutan Herry Kiswanto itu belum pernah kalah dan hanya mengalami satu kali seri di kandangnya saat melawan Persita.
Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan ini bukanlah laga yang mudah untuk dimenangkan, akan tetapi anak asuhannya tidak boleh menyerah begitu saja dan harus berjuang mati-matian demi membangkitkan kepercayaan Kabomania dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Untuk itu ia sudah menyiapkan beberapa strategi baru yang akan dibawakan oleh skuadnya hari ini, sekaligus beberapa pola permainan yang akan menjadi alternative selain 4-4-2 dan 3-5-2.
“Saya mengantisipasi Persiraja dengan beberapa skema baru yang akan diterapkan pada pertandingan nanti. Setelah pertandingan dengan PSAP, Sigli, saya merasa masih banyak perbaikan yang harus dilakukan di semua lini. Kehadiran Jibby dan Santo pada pertandingan ini mudah-mudahan bisa menjanjikan peluang yang lebih besar untuk mencetak angka. Lini tengah bagian dalamnya sudah kuat, saya memoles plank kiri dan kanan agar bisa lebih optimal,” jelasnya setelah latihan tim kemarin. Pria yang berdomisili di Bekasi itu menambahkan,ia belajar banyak dari PSAP Sigli yang memiliki dua pemain asing yang tangguh. Menurutnya, Persiraja berbeda dengan Sigli yang hidup karena aksi dari dua pemain asingnya.
“Persiraja tidak hanya bagus secara individu, tapi juga secara kolektif. Buktinya mereka bisa membabat habis lawan-lawannya. Saya akui lawan kita memang tangguh, tapi saya yakin kemampuan tim ini lebih baik, terlebih dengan adanya dukungan dari penonton,” tandasnya.

Cuhi Siap Turun Lawan Persiraja Sore Ini

Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengharapkan timnya bisa merebut poin penuh dalam laga menantang penguasa klasemen Divisi Utama Liga Indonesia, Persiraja. Track record lawan yang sangat mulus dengan catatan hanya sekali bermain imbang dan belum pernah kalah, menjadi tantangan tersendiri bagi Laskar Pajajaran. Mas’an berharap, kehadiran Cucu Hidayat yang turut memperkuat pasukan pada hari ini, bisa menghidupkan kembali ruh Persikabo.
“Cucu akan mulai bermain saat melawan Persiraja nanti. Kita berharap banyak dari kehadirannya di Laskar Pajajaran. Cucu bisa bermain karena kelonggaran dari PSSI dan BLI yang mengeluarkan kebijakan baru. Pemain yang timnya menyeberang ke LPI dan namun ia tidak bersedia pindah, maka ia boleh bergabung dengan tim mana saja yang ada di Liga Indonesia, tanpa harus menunggu putaran kedua untuk merumput,” beber Mas’an.
Seperti biasa, pria paruh baya yang berjulukan Raja Midas itu menjanjikan bonus jika pasukan Maman Suryaman itu bisa meraup poin penuh. “Bonus itu kan pasti dan wajib, tapi harus sesuai dengan prestasi,” lanjutnya.
Di tempat yang berbeda, Ketua Panpel Pertandingan Persikabo, Edison Hutahean mengatakan, ia akan memaksimalkan pengamanan pada pertandingan sore ini. Beberapa insiden kecil tentang tiket dan aksi pencopetan di ruang ganti pemain akan diantisipasi dengan penambahan tim keamanan di beberapa titik untuk melakukan sterilisasi yang direncanakan sejak awal.
“Itu (ruang ganti pemain red.) kan harusnya menjadi zona steril, tapi massa yang sangat banyak juga kadang sulit untuk dibendung. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mensterilkan area tersebut agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian sebelumnya. Kami juga memohon kerjasama dari penonton untuk membantu kelancaran pertandingan hingga selesai dengan mematuhi batasan-batasan yang diberlakukan oleh panpel,” tegasnya.

Persikabo Siap Mengejutkan Persiraja

Pelatih Persikabo Kabupaten Bogor, Maman Suryaman menyulap pemainnya lebih gress lagi menghadapi Persiraja Banda Aceh yang memimpin klasemen sementara Grup I Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Senin (17/1), pukul 15.15 WIB. Jika tidak, bisa saja Laskar Rencong itu mempermalukan Laskar Pajajaran di hadapan Kabomania.
“Ya, kita fight,” ujar Maman usai latihan pagi di Stadion Persikabo, Minggu (16/1).
Celah kemenangan Persikabo terbuka lebar dengan sudah bisa tampilnya starter yang akumulasi kartu kuning, penyerang Jibby Wuwungan dan bek kanan Susanto. Jibby yang telah mencetak 3 gol tandem di lini depan dengan kapten Zaenal ‘Abo’Arif yang baru mengoleksi 2 gol (1 gol penalti). Serta debut pertama gelandang yang baru bergabung yaitu Cucu Hidayat, eks pemain Persibo Bojonegoro. Persikabo juga berniat memberikan kado ulang tahun Kabomania ke-4 yang jatuh pada hari Selasa (18/1) besok.
Sedangkan Persiraja termasuk lawan Persikabo yang fantastis. Dari 8 pertandingan (4 laga kandang dan 4 tandang), Persiraja belum terkalahkan dan baru sekali draw 1-1 dengan Persita Tangerang, termasuk pertandingan terakhirnya dengan Persitara Jakarta Utara di Stadion Tugu, Jakarta, Kamis (12/1) menang 3-2.
“Kami anggap semua pertandingan adalah final, termasuk saat melawan Persikabo,” ungkap pelatih Persiraja Heri Kiswanto yang kemungkinan akan menurunkan penyerang asingnya yang absen lawan Persitara, Cristian Bekatal yang mengoleksi 5 gol dan lokalnya dicadangan, Fahrizal Dillah.
Herkis, panggilan akrabnya, pernah menukangi Persikabo tahun 2005 dan sempat bersaing dengan Meiyadi Rakasiwi (eks pelatih Persikabo) saat presentasi Juli lalu.
Hanya saja saat uji lapangan Minggu pagi, Herkis tak mau mengomentari lawannya, Persikabo. Yang jelas kata dia, Persiraja sudah siap bermain optimal untuk mengukuhkan jawara klasemen dan termasuk satu-satunya klub asal Aceh yang mematok target lolos ke Liga Super Indonesia musim depan, sama dengan Persikabo. Dipastikan, dua tim yang sama-sama ngotot mematok target ke kompetisi tertinggi di tanah air saat ini, bakal menyuguhkan permainan menarik. Bisa saja Persikabo mengejutkan Persiraja atau sebaliknya.

Jumat, 14 Januari 2011

Panpel Persikabo Kagumi Suporter Persikabo

Jajaran Panpel Persikabo terus melakukan evaluasi penting guna memperbaiki berbagai titik lemah yang masih ada di Persikabo. Bahkan, saat pertandingan Persikabo lawan PSAP belum lama ini sempat terjadi insiden salah komunikasi antara jajaran petugas ticketing Panpel dengan keluarga pemain. Untungnya masalah itu sudah bisa diselesaikan saat itu juga. Namun, Ketua Panpel Persikabo Edison Hutahean memuji sikap militansi Kabomania yang secara tertib membeli tiket pertandingan. ”Jujur saya merasa kagum dengan loyalitas Kabomania yang tertib dan militansi membeli tiket pertandingan. Ini fenomena yang harus dipertahankan dan perlu dicontoh elemen lainnya. Saya juga minta maaf kepada masyarakat bola di Bogor apabila jajaran Panpel masih belum bisa memberikan yang terbaik 100 persen dalam pelaksanaan pertandingan di Stadion Persikabo Cibinong,” ungkap Edison Hutahean dengan tegas kepada para wartawan kemarin petang. Bahkan, ia juga menghimbau semua elemen suporter yang masuk ke Stadion Persikabo wajib membeli tiket pertandingan, diluar undangan khusus atau tiket terusan.
Dalam kesempatan yang sama, Edison yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor mengatakan, ketersediaan truk yang menjadi modal transportasi bagi Kabomania untuk kembali ke rumahnya setelah menonton pertanding Persikabo, kemungkinan akan ditiadakan. Truk yang disediakan oleh panitia pelaksana pertandingan Persikabo itu, tadinya dimaksudkan untuk memudahkan Kabomania menuju rumahnya. Apalagi dengan banyaknya serangan oleh masyarakat sekitar di sepanjang jalan menuju kediaman mereka masing-masing.
Niat baik dari panpel Persikabo itu ternyata tidak semulus yang diinginkan. Tujuan untuk mengamankan Kabomania dari serangan dan meminimalisir terjadinya tawuran, ternyata malah memberi dampak lain yang merugikan. Pecahnya ban empat unit truk yang mengantarkan Kabomania pada pertandingan home perdana menjamu Bengkulu, merupakan salah satu contohnya. Keempat truk tersebut mengalami pecah ban karena tidak sanggup memuat kabomania yang sangat banyak.
“Truk itu over load, jumlah mereka memang sangat banyak dan tidak sesuai dengan kapasitas yang bisa ditampung oleh truk. Tawuran memang bisa diminimalisir, tapi muncul permasalahan baru lagi. Kemungkinan besar keberadaan truk akan dievaluasi lagi fungsinya. Karena kita juga mendapat kritikan dari beberapa pihak, karena dianggap tidak tertib. Kalau di pikir-pikir benar juga, masa manusia dibawa pake truk,” cetus Ketua Panpel Persikabo, Edison Hutahean.
Edison melanjutkan, ia akan kembali meninjau ulang dengan panitia yang ada setelah melewati dua pertandingan home. Berbagai kesalahan yang ditemukan pada praktek di lapangan, akan kembali dikaji. Sehingga tidak terjadi lagi ke depannya, apalagi pertandingan home selanjutnya menunggu minggu depan.
“Nanti kita lihat dulu solusi apa yang kira-kira bisa diberikan untuk mengatasi masalah ini,”pungkasnya.

Nammi Wajib Di Coret !!!

Manajemen dan pengurus Persikabo harus bertindak tegas kepada salah satu legiun asingnya asal Kamerun yakni Nanmi Hughes yang sampai kemarin petang tidak muncul di mess Persikabo. Bahkan, Nanmi Hughes dalam laga melawan PSAP Sigli juga tidak ada. Menurut Informasi yang dirangkum Pakar dari manajemen Persikabo, kalau pemain yang berada dibawah agen Alex Banmou itu sedang pergi ke Thailand sejak beberapa hari yang lalu. Kalau tidak salah Nanmi Hughes pergi ke Thailand sejak hari Selasa minggu lalu. Bahkan, janjinya ia mau datang ke Bogor pada hari Jumat pekan lalu juga. Nyatanya, hingga kemarin petang Nanmi Hughes belum muncul juga di Mess Persikabo.
”Pak RY selaku Ketua Umum Persikabo harus memberikan sanksi atau menyarankan kepada manajemen untuk memotong gaji Nanmi Hughes, karena disaat tim ini membutuhkan tenaganya ia malah tidak ada. Seharusnya urusan KITAS ini sudah bisa dilakukan ketika Tim Persikabo pulang dari Aceh. Saya tidaki rela kalau ada pemain asing di Kabupaten Bogor yang hanya makan gaji buta saja. Manajemen tidak usah ragu ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada Nanmi Hughes. Karena fakta yang ada memang membuktikan kalau dia terkesan ogah ogahan main untuk Persikabo,” ujar Sanja Al Madhari Ketua LSM Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Gemak) Sanja Al Madhari kepada Pakar kemarin siang di Cibinong.

Chief Operating Officer PT Bogor Raya, Rhendie Arindra Lakukan Silaturahmi ke Kabomania

Langkah tepat dilakukan Chief Operating Officer PT Bogor Raya , Rhendie Arindra yang melakukan silaturahmi dengan jajaran pengurus Kabomania. Rencananya, petang nanti, Rhendie akan melakukan pertemuan dan makan bersama dengan pengurus teras Kabomania terkait dengan dukungan masyarakat Bogor kepada Bogor Raya FC salah satu wakil dari Bogor dalam ajang Liga Primer Indonesia. ”Saya kagum dengan kekompakan dan militansi Kabomania dalam memberikan dukungan kepada Persikabo. Saya berharap suporter yang tergabung di Kabomania bisa bekerja sama dan memberikan dukungan kepada Bogor Raya FC dalam kancah LPI. Karena baik Persikabo maupun Bogor Raya sama sama berjuang mengangkat pamor dan prestise sepakbola Bogor. Saat Persikabo bertanding, para suporter ini menamakan Kabomania dan saat Bogor Raya bertanding mereka menamakan Bogor Raya dengan berbagai atribut Bogor Raya. Hal ini akan telihat enak dipandang dan menandakan adanya satu visi yang sama yakni memajukan sepakbola Bogor,” ujar Rhendie Arindra dengan tegas.
Selain itu, kata Rhendie, dalam pelaksanaan pertandingan Liga Primer Indonesia untuk partai kandang Bogor Raya, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan beberapa media yang ada di Bogor terkait pendistribusian tiket pertandingan dan juga akan melakukan hal yang sama dengan Kabomania.
”Saya berharap kehadiran Bogor Raya di Bogor ini benar benar bisa menambah media hiburan masyarakat Bogor yang memang gila bola. Apalagi, Bogor Raya diperkuat lima pemain asing yang berasal dari klub klub yang sudah nama seperti River Plate, Estudiantes dan Pert Glory,” papar Rhendie.
Sementara itu, para pentolan Kabomania seperti Dicky Dompas, Sujiono, Arif, Kemal Fasya, Opick Cageur dll mengatakan, sebenarnya mereka sudah lama menunggu ajakan dari pengurus Bogor Raya FC. ”Jujur kita sangat antusias dengan adanya Bogor Raya sebagai wakil LPI dari Bogor. Kita hanya berpikir untuk nama baik Bogor dalam sepakbola nasional. Ok kita akan sangat senang hati untuk memberikan dukungan kepada Bogor Raya. Karena pihak Bogor Raya sudah membuka pintu dan mau melakukan silaturahmi. Mari kita sama sama memberikan dukungan kepada Persikabo dan Bogor Raya. Karena kedua klub ini adalah aset sepakbola Bogor,” ujar para pentolan Kabomania itu kepada wartawan.