Kamis, 31 Maret 2011

Main Aman

Jurnal Bogor - Dua gol yang berhasil dilesatkan striker sekaligus kapten tim Persikabo, Zaenal ‘Abo’ Arief berhasil menyelamatkan timnya saat performa Laskar Pajajaran kurang maksimal ketika menjamu PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo, Cibinong, Senin (28/3) kemarin.
Persikabo harus memperbaiki kekurangan kemarin jika ingin menang melawan PSSB Bireuen di Stadion Persikabo dalam lanjutan laga putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, sore ini (31/3).
Laskar Pajajaran dipastikan bakal kehilangan beberapa pemain tengahnya pada laga hari ini seperti Cyril Tchana, Salim Alaydrus dan Jarot lantaran cedera. Otomatis, pelatih Maman Suryaman harus membenahi lini tengah Persikabo dengan memasukkan pemain putra daerah seperti M. Ridwan, Erik, dan Septian Suharlan.
Kendati demikian, hal tersebut justeru masih menjadi pertimbangan Maman. “Kualitas pemain lokal memang sudah mumpuni, tapi itu pun harus di kombinasikan kembali. Yang jelas besok (hari ini-red) kami main aman saja,” ungkap Maman Suryaman kepada Jurnal Bogor, Rabu (30/3).
Persikabo akan turun dengan pola 4-4-2. Cucu Hidayat masih akan menjadi jenderal lapangan tengah, sementara Edward Valuta sudah bisa merumput kembali setelah hukuman akumulasi kartu kuning pada dua laga sebelumnya.
Sementara itu, pelatih anyar PSSB Bireuen, Jhoni Efendi mengatakan, ingin menantang Persikabo untuk menurunkan pemain putra daerah Bogor. Sebab, sekitar 80 persen skuad PSSB dihuni oleh putra daerah asli Bireun.
“Kami akan bermain ngotot, begitu ada peluang untuk cetak gol, akan langsung kami santap. Kami punya semangat untuk bisa menang pada pertandingan besok (hari ini-red),” ujar Jhoni Efendi usai ujicoba lapangan di Stadion Persikabo, kemarin.
Laskar Kota Juang diperkirakan bakal mengunakan pola serupa dengan persikabo, yakni 4-4-2. Selain itu, pelatih Jhoni akan langsung menurunkan eks striker Persikabo J.P Boumsong sejak menit awal.
“Iya begitu bersemangat bertanding dengan Persikabo. Kita lihat pertandingan besok (hari ini-red),” tandasnya

WASPADA

Radar Bogor - Laskar Pajajaran kembali melakoni ujian berat saat menjamu PSSB Bireun di Stadion Persikabo Cibinong, sore ini. Laga itu merupakan pembuktian bagi Headcoach Maman Suryaman dalam membenahi gaya permainan Zaenal Arief dkk, yang terlihat buruk dan nyaris tanpa skema, saat menghancurkan PSLS Lhokseumawe dua gol tanpa balas, Senin (28/ 3) lalu.
Melawan Laskar Juang (julukan PSSB, red), Persikabo terancam pincang di lini tengah, karena tiga pemain kunci bakal absen dalam laga panas tersebut. Di antaranya, Salim Alaydrus, Cyril Tchana dan Jarot yang sedang dibekap cedera pascabentrok dengan PSLS. Namun hal tersebut tak akan menjadi kendala untuk memetik poin penuh di hadapan ribuan Kabomania.
Allenatore Maman Suryaman mengatakan, absennya tiga pemain pilar Laskar Pajajaran tak akan mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Sebab, ia masih memiliki beberapa alternatif pemain pelapis. Seperti, Dede Ariandi, Septian Suherlan, M Ridwan dan Ilham Hasan.
"Di posisi tengah kita kan masih punya banyak pilihan, jadi saya bakal rotasi pemain dan itu takkan berefek besar saat pertandingan," Bujarnya ketika ditemui Radar Bogor, kemarin.
Meski tiga pemain dinyatakan absen, stoper andal Eduard Valuta sudah dapat diturunkan, setelah tak dimainkan saat melawan PSLS karena terkena akumulasi kartu kuning. Menurut Maman, hadirnya Eduard dapat menambah kokohnya benteng pertahanan Laskar Pajajaran. Sehingga, diharapkan mampu membendung setiap serangan yang dibangun Yance cs.
"Kalau ada Eduard saya sedikit tenang soal lini pertahanan, sekarang hanya tinggal fokus di barisan tengah," jelas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Guna memetik kemenangan sempurna, Maman akan menerapkan pola andalannya yakni 4-4-2, dengan menduetkan Zaenal Arief dan Jibby Wuwungan sebagai target man. Dengan skema tersebut, diharapkan mampu mengacakacak jantung pertahanan Laskar Juang yang dikomandoi Christian Desire Nana Onana.
Selain itu, pemain serbabisa, Ilham Hasan kemungkinan akan diposisikan sebagai second line yang dapat memback up Jibby serta Zaenal.
Maman menambahkan, meski PSSB berada di papan bawah, pantang baginya untuk meremehkan lawan. Karena Laskar Juang memiliki komposisi pemain 80 persen putra daerah yang memiliki motivasi dan kolektivitas tinggi, layaknya tim asal Sumatera.
Selain itu, Bireun juga diperkuat eks bomber Persikabo JP Boumsong yang pasti akan bermain all out karena merasa dibuang oleh Laskar Pajajaran.
"Ya mereka (PSSB, red) adalah tim yang patut diwaspadai, begitu pun Boumsong yang ingin menunjukkan bahwa dia bisa. Tapi itu tak jadi soal, sebab kami siap menghadapi siapa saja," tegasnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala PSSB Bireun, Jhony Efendi menuturkan, meski kualitas anak asuhnya masih di bawah Persikabo, ia sudah mempelajari dan memahami karakter permainan Jibby Wuwungan dkk. Karena itu, target realistis baginya adalah mencuri satu poin di Cibinong.

Rabu, 30 Maret 2011

Emeka Mandul

Radar Bogor - Bomber Persikabo asal Nigeria, Okoye Emeka Obidiah yang dikontrak Rp150 juta per setengah musim, hingga kini masih mandul. Buktinya, tujuh pertandingan sejak putaran kedua digulirkan, bomber berbadan gempal ini belum sekalipun menceploskan gol bagi timnya.
Akan tetapi, peningkatan Emeka terlihat ketika bentrok dengan PSLS Lhokseumawe, Senin (28/ 3). Mantan penggawa Sriwijaya FC itu turut andil dalam proses terciptanya gol pertama yang dilesakkan Zaenal Arief.
Kendati demikian Headcoach Maman Suryaman tetap menjalankan training camp (TC) khusus bagi Emeka, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Maman, TC khusus tersebut akan terus diberikan, mengingat penampilan Emeka masih belum memuaskan. Namun, sejak program itu dijalankan, ia sudah menunjukkan peningkatan grafis di tiap laga.
“Emeka sudah ada perubahan walau tak terlalu signifikan. Buktinya, ia memberi assist bagi gol Zaenal Arief,” ujarnya kepada Radar Bogor. Maman mengatakan, saat ini screening ball, sprint dan kontrol bola Emeka sudah lebih baik ketimbang saat pertama kali diturunkan melawan Persih Tembilahan, beberapa waktu lalu. Tapi, perubahannya baru sekitar 20 persen.
“Perubahan sudah ada, tapi masih perlu digembleng lagi,” ucap pria asal Bekasi itu.
Meski begitu, ia yakin Emeka akan memperlihatkan peningkatanperforma dalam dua laga ke depan. Karena itu, striker tersebut kemungkinan akan terus diturunkan di tiap partai yang dilakoni Zaenal Arief dkk.
“Saya harap dengan TC dan menurunkan Emeka di tiap pertandingan, mampu membuatnya menjadi striker berbahaya,” pungkasnya.

Selasa, 29 Maret 2011

Laporan Pertandingan : Persikabo Tekuk PSLS Lhoksumawe 2-0

Bogorplus – Pertandingan lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama, antara Persikabo melawan  PSLS Lhoksumawe dilaksanakan di Stadion Persikabo, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/3/11) sore. Dalam pertandingan tersebut, tuan rumah Persikabo berhasil menaklukan PSLS dengan skors 2-0. Dua gol Persikabo dicetak Zainal Arif pada menit 42 dan melalui titik putih pada menit 66.
Sebagai tuan rumah, Persikabo tidak menyia - nyiakan kesempatan. Sejak pluit babak pertama dibunyikan, Zainal Arif CS langsung tampil agresif. Beberapa peluang tercipta, namun tidak membuahkan hasil. Mendapat serangan,  pasukan  PSLS  tidak tinggal  diam dan berusaha melakukan perlawanan untuk mencuri point, bahkan seringkali membahayakan gawang Persikabo yang dijaga oleh Sukirmanto. Karena kesigapan Sukirmanto dalam menghalau bola, tidak satu pun peluang PSLS yang berbuah gol.
Pada menit 42, penyerang Persikabo Zainal Arif dengan nomor punggung (96), berhasil melesatkan si kulit bundar kegawang PSLS, setelah meneruskan umpan dari Eneka dan mengubah kedudukan menjadi 1 – 0 untuk keunggulan Persikabo. Kedudukan tidak berubah hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, serangan PSLS semakin meningkat. Namun kembali peluang-peluang yang tercipta belum dapat membuahkan gol bagi PSLS. Namun sebaliknya, terjadi  handsball pada menit 66 oleh Nurcholis Majid (PSLS) dan wasit pun menunjuk titik putih untuk Persikabo. Zainal Arif yang menjadi algojonya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbesar keunggulan Persikabo. Dengan tenang dan untuk kedua kalinya, Zainal Arif harus memaksa kipper PSLP memungut bola dari dalam gawangnya. Skor 2 – 0 tidak berubah hingga peluit akhir dibunyikan.

Kabomania (Masih) Semangat

Jurnal Bogor - Laga Persikabo Kabupaten Bogor cukup memberikan hiburan memuaskan bagi Kabomania setelah mengalahkan PSLS Lhokseumawe 2-0 pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Senin (28/3). Dua gol kemenangan Laskar Pajajaran diborong Zaenal ‘Abo’ Arief menit ke-42 dan 67 dari titik penalti. Gol itu menjadi gol ke-7 yang dicetak mantan penyerang Persib Bandung itu.
Kemenangan ini juga seolah jadi kado ketidaklolosan Persikabo ke Liga Super Indonesia musim depan. Persikabo hanya menyisakan laga hiburan pada putaran ke-dua dengan 4 laga kandang dan satu tandang lagi. Peluang lolos ke babak 8 besar berat setelah banyak tersandung di laga tandang.
Pada pertandingan kemarin, babak pertama Persikabo mencetak 4 peluang gol, berbanding 5 dari PSLS. Diawali menit ke-5 dari rebound bola set-piece yang gagal diteruskan Harri Salisburi dan Bachtiar. Lalu tendangan bebas Cucu Hidayat menit 9 yang masih diatas mistar dan tusukan Abo menit 11. Setelah itu, PSLS menguasai permainan dengan peluang heading Carlos Raul menit 12 saat menerima crossing dari sektor kiri.
PSLS kembali mengancam dari Arif Gunawan menit 19, disusul Carlos lagi menit 23 dan set-piece Nurkholis Majid menit 29 yang masih bisa diblok kiper Persikabo, Sukirmanto. Memasuki menit ke-30, Persikabo keteteran dengan serangan PSLS dan Zulkarnaen sempat mengancam tiga menit kemudian. Tim asuhan Maman Suryaman seakan kehilangan ritme permainan. Kabomania pun terus bernyanyi membakar semangat tempur pemain.
Beruntung Abo mampu memecah kebuntuan menit 42. Assist Emeka Obidiah dari Jibby Wuwungan diselesaikan dengan tendangan terukur hingga Kabomania bersorak. Jibby masuk menit ke-38 menggantikan Dede Ariandi. Unggul 1-0 bertahan hingga jeda. Memasuki babak kedua, PSLS membuka peluang dari Afrizal Abbas dari tendangan jarak jauh, disusul peluang Arif Gunawan menit 49.
Persikabo lalu merotasi pemain menit 58. Salim Alaydrus yang tampak tak fit ditarik keluar digantikan pemain muda asal Cibinong, Ridwan Awaludin. Dua menit kemudian pergerakan Abo kembali mengancam dengan tendangan menyusur. Dibalas PSLS dari tendangan Carlos menit 57. Kiper Sukirmanto melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola.
Seisi stadion bernafas lega dan bergembira saat Abo kembali menggandakan gol menit 67 dari tendangan penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah Nurkholis handsball saat berduel dengan Jarot. Kapten Persikabo itu menjalankan tugasnya dengan baik hingga unggul 2-0. PSLS sempat mengejar ketinggalan dan memiliki peluang menit 78 dari Aang Baktia Wang. Persikabo juga membalas menit 80 dari akselerasi Jibby, namun dia melakukan tendangan langsung ke gawang yang melambung meski Abo mendapat ruang kosong.
Hanya saja ancaman serius PSLS terjadi menit 82. Tendangan Ari Rianto Iqbal melebar tipis ke kiri gawang padahal sudah tak mendapat pengawalan pemain belakang Persikabo dan memiliki ruang tembak sempurna. “Pemain kami kelelahan karena menginap di Jakarta,” ujar pelatih PSLS, Imran Juned. “Kami puas. Namun tak turunnya Eduard Valuta dan Cyril Tchana cukup mempengaruhi permainan,” jelas manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli yang mengaku bangga dengan penonton dan Kabomania. Tak ada lemparan botol atau keributan, meski awalnya PSLS sempat khawatir Kabomania melampiaskan kemarahan karena dikecewakan Persiraja Aceh. “Kabomania masih marah dengan pendukung Persiraja, tapi dengan yang lain tidak,” ungkap Mas’an yang juga pembina Kabomania.

Senin, 28 Maret 2011

PERSIKABO VS PSLS : Jangan Lengah

Radar Bogor - Menjamu tim papan bawah PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo Cibinong sore ini, menjadi ujian pertama Laskar Pajajaran untuk tembus ke Indonesia Super League (ISL). Kemenangan mutlak diraih anak asuh Maman Suryaman ini jika ingin masuk ISL 2012 nanti.
Kendati PSLS merupakan tim papan bawah, Zaenal Arif dkk jangan sampai lengah. Mengingat pada putaran pertama, skuad yang 75 persen bermaterikan pemain lokal tersebut mampu menahan imbang Persikabo. Padahal, materi skuad hijau kuning di atas rata-rata  Petro Dolar (julukan PSLS, red).
Headcoach Maman Suryaman mengatakan, raihan poin penuh wajib hukumnya. Apalagi Persikabo akan tampil di hadapan ribuan Kabomania yang mulai haus kemenangan. Karena dalam dua laga terakhir Laskar Pajajaran selalu menelan pil pahit.
“Pokoknya kemenangan harus bisa kami raih, sebab kita bermain di kandang,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Meski demikian, Maman tak mau meremehkan pasukan Petro Dolar. Menurut dia, PSLS yang dihuni pemain muda memiliki semangat dan motivasi lebih. Apalagi skuad lokal PSLS juga ingin menunjukkan bahwa tim mereka patut diperhitungkan lawan. Meskipun selama ini mereka tak diunggulkan.
Selain itu, sambungnya, Maman telah mengetahui tipikal permainan keras ala anak-anak Tanah Rencong. “Ya saya tak boleh anggap enteng, karena PSLS pasti ingin mencuri poin dengan bermain keras ala tim-tim Sumatera,” ujar pria asal Bekasi itu.
Guna meraih tiga poin penuh, ia akan menurunkan skuad terbaiknya dengan tetap mengandalkan formasi 4-4-2 yang dinilai lebih garang. Beberapa pemain pilar Laskar Pajajaran yang sempat terkena akumulasi kartu kuning dan dibekap cedera, juga sudah mulai pulih. Seperti, Cucu Hidayat, Cyril Tchana, Jarot dan Salim Alaydrus dipastikan bakal dimainkan sebagai starter.
Maman menambahkan, Jibby Wuwungan cs akan diinstruksikan bermain lepas serta menyerang sejak kick off.
“Kami bakal menyerang  untuk mengamankan tiga poin di kandang, karena kemenangan itu hukumnya wajib,” tegas dia.
Sementara itu, arsitek PSLS Lhokseumawe, Imran Juned optimis anak asuhnya bakal mencuri poin besok (hari ini, red). Karena, PSLS yang sekarang berbeda dengan sebelumnya.
Dengan komposisi 75 persen pemain lokal dan tiga legiun asing, mereka akan kian termotivasi untuk menambah poin.
“Pemain lokal punya motivasi tinggi untuk memenangkan laga ini,” tegasnya.(fdy)

Perkiraan Pemain

Persikabo : 4-4-2
Sukirmanto (pg), Maulana, Bahtiar, Sony Kurniawan, Hary Salisbury, Cucu Hidayat, Jarot,Salim Alaydrus, Dede Ariandi, Zaenal Arief, Jibby Wuwungan

PSLS : 4-4-2
Ismail Toldo (pg),Masdar, Afrizal, Jailani, M. Ali, Muklis Sawang, Konah Batoe, Zulkarnein, Carlos Raul, Koube, Taufiq

Persikabo versus PSLS Sisakan Laga Hiburan

Jurnal Bogor - Skuad Persikabo Kabupaten Bogor menyisakan laga hiburan pada putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Termasuk saat menjamu PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo, Senin (28/3) sore ini. Laskar Pajajaran menyisakan lima laga kandang dan satu tandang. Peluang Zaenal Arief dkk lolos ke babak 8 besar cukup berat setelah banyak tersandung.
Pengurus Persikabo, Rudi Ferdian mengakui Persikabo berat bisa tertolong masuk ke Liga Super Indonesia meskipun dapat menyapu bersih semua laga sisa. Asumsi dapat mengambil 40 angka, bakal terlewati oleh tim yang berada dibawah dua besar yaitu Persiraja Aceh dan PSAP Sigli seperti Persipasi Bekasi dan Persih Tembilahan. Seperti diketahui, tim yang lolos ke babak berikutnya adalah juara klasemen dan runner-up, serta tim terbaik di tiga besar.
“Agak berat memang karena Persikabo tertinggal jauh,” ungkap Rudi Ferdian.
Dengan demikian, konsentrasi Persikabo adalah memenangkan semua laga kandang agar prestasinya tak melorot seperti musim lalu yang menghuni tiga besar. Upaya tim saat itu diarsiteki Iwan Setiawan berpeluang lolos, namun terjegal karena pemotongan tiga angka dari BLI setelah kasus Ndjee Noah Bakena.
Musim ini Persikabo yang mengalami pergantian pelatih dari Meiyadi Rakasiwi ke Maman Suryaman, juga masih berat. Parahnya lagi Persikabo tak satu pun memenangkan laga tandang. Dua laga terakhirnya dengan Persiraja (13/3) dan PSAP (17/3), masing-masing mengalami kekalahan 0-2. Bahkan Persikabo mendapat perlakukan buruk dari penonton Persiraja yang memukul pelatih dan pemain, serta melempari pemain layaknya maling.
Mau tidak mau, agar tak mengecewakan Kabomania, lawan PSLS mesti menang dimana pada putaran pertama mendapat hasil draw 1-1 dan gol Persikabo kala itu dicetak Jibby Wuwungan.

Jumat, 25 Maret 2011

Fokus Perbaiki Mental

Radar Bogor - Jelang laga kontra PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo Cibinong, Senin (28/3), Entrenador Persikabo, Maman Suryaman fokus pada perbaikan mental dan penambahan motivasi pemain.
Pasca tur Aceh yang cukup menguras tenaga serta emosi akibat diperlakukan tidak manusiawi oleh Skull (suporter Persiraja, red), Maman mengatakan, mental psikologis Zaenal Arief dkk sempat drop usai menjalani laga berdarah tersebut. Sebab, skuadnya belum pernah mendapatkan perlakuan demikian.
“Ya anak-anak sempat trauma, soalnya itu baru pertama kali,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.  
Menurut dia, untuk dapat memenangkan laga saat menjamu PSLS, pasukan hijau kuning tak hanya butuh kondisi fisik yang prima. Tetapi juga harus didukung mental yang baik.
Karena itulah, sepulangnya dari Tanah Rencong, Maman mencoba membangkitkan semangat serta motivasi lebih bagi Jibby Wuwungan cs agar bisa memenangkan enam laga sisa.
“Sejak pulang dari Aceh, saya selalu menekankan anak-anak agar melupakan kejadian tersebut dan mulai menatap ke depan. Jangan ungkit-ungkit peristiwa itu lagi, sebab kalau para pemain mengingat-ingat lagi akan membuat mental mereka drop. Sebab, kita harus menatap pertandingan berikutnya,” jelas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Lebih lanjut Maman menuturkan, ia tidak mengevaluasi permainan dari dua laga tandang Aceh. Karena, faktor kekalahan Persikabo bukanlah akibat kesalahan teknis, melainkan nonteknis yang sengaja dibuat suporter dan ketidakadilan wasit.
Ia menambahkan, saat ini kondisi tim sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan pada sesi latihan sore kemarin, Laskar Pajajaran sudah mencoba mematenkan skema permainan yang bakal diterapkan saat menjamu PSLS.
“Ya saya sengaja tidak mengevaluasi karena dapat membuat anak-anak trauma lagi, sedangkan kondisi tim sudah baik. Saya akan menggelar game dengan tim Suratin Kabupaten Bogor guna menstabilkan kondisi tim. Game juga bagus bagi anak-anak Suratin untuk menambah mental mereka,” pungkasnya.

Persikabo Butuh Keajaiban Tembus ISL

Radar Bogor - Persikabo benar-benar membutuhkan keajaiban untuk bisa menembus Indonesia Super League (ISL). Selain harus menyapu bersih enam sisa laga (lima kandang dan satu away), posisi ketujuh klasemen sementara dengan 22 poin juga tak menguntungkan Laskar Pajajaran.
Ya, posisi Persikabo jauh tertinggal dari pemuncak klasemen, yakni PSAP Sigli dan Persiraja, dimana keduanya telah mengantongi 38 poin, atau selisih 16 angka yang sudah dikantongi Persikabo.
Jangankan menggeser PSAP, merebut posisi lima yang dihuni  PSMS dan Persita (keenam) pun pasukan Maman Suryaman membutuhkan sebuah keajaiban. Karena, kedua tim tersebut sama-sama mengantongi 30 poin dengan sisa enam kali pertandingan.
  Apalagi, Persih yang berada di peringkat ketiga akan menghadapi tim papan bawah Pro Titan pada Jumat (25/3). Selain itu, PSMS akan berhadapan dengan juru kunci sementara, Persires Rengat.
  Alhasil, sudah bisa diprediksi jika Ayam Kinantan (julukan PSMS, red) dapat memenangkan laga hiburan tersebut.
Sedangkan, skuad besutan Maman Suryaman harus berjibaku mengatasi gempuran anak-anak Lhokseumawe pada Senin (28/3) nanti di Stadion Persikabo Cibinong.
Bukan tidak mungkin, PSLS dapat menahan imbang Persikabo di kandang, jika Jibby Wuwungan dkk tak kunjung menunjukkan performa terbaik.
Selain itu, PSLS mempunyai modal percaya diri, sebab pernah menahan imbang Persikabo 1-1 saat putaran pertama lalu.
Kendati demikian, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli tetap optimis Laskar Pajajaran mampu menembus peringkat tiga yang kini ditempati Persipasi dengan nilai 31.
  “Saya sebagai manajer tetap yakin bisa menembus peringkat tiga besar dan bermain di babak delapan besar,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an mengatakan, peluang Persikabo terbuka lebar karena masih menyisakan lima laga kandang dan satu partai away. Jika Zaenal Arief cs mampu sapu bersih di enam laga tersebut, skuad hijau kuning akan memperoleh 40 poin.
  Artinya, podium ketiga otomatis menjadi milik Laskar Pajajaran. Sehingga, harapan berlaga di babak delapan besar sudah di pelupuk mata. Namun, dengan catatan, Persipasi, Persih, Persita dan PSMS harus kalah atau seri di beberapa sisa laga.
Kemudian dua pemuncak klasemen, PSAP dan Persiraja, terus memenangkan laga saat melawan tim-tim tersebut. “Ya, kalau itu sampai terjadi, berarti langkah Persikabo aman. Jika tidak ya berat juga buat kita,” ucap mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.

Rabu, 23 Maret 2011

Skull Fitnah Kabomania

Pakuan Raya - Lagi lagi supporter Persiraja berulah. Kekalahan yang diderita Persiraja saat bertandang ke markas Persipasi Bekasi dengan skor 1-0, Selasa (23/3), kemarin membuat beberapa dari mereka naik darah. Dari komentar yang dilayangkan salah satu supporter Persiraja lewat account Facebook Persiraja, disebutkan bahwa Bens bangku cadangan pemain Persiraja dilempari botol mineral oleh penonton. Namun, ada beberapa dari mereka justru menuduh supporter Persikabo (Kabomania) yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut dengan tuduhan bahwa Kabomania berniat membalas dendam akan perlakuan anarkis para supporter Persiraja kepada skuad Persikabo beberapa waktu lalu.
"Menurut info teman-teman kita di ambil dari web Persikabo, supporter Persikabo akan datang ke Bekasi untuk membalas perlakuan penontin atas tim mereka di Banda Aceh, bisa jadi mereka yang melakukannya," ujar salah satu pendukung Persiraja, Iskandar Muda dalam account facebook Persiraja, kemarin.
Hal senada pun diungkapkan supporter lainnya, Jhonny Afrizal. Ia menyebutkan bahwa yang melakukan aksi pelemparan tersebut bukan supporter Persipasi, melainkan Kabomania yang menyelundup ke bangku penonton Persipasi, karena Ia melihat di web Persikabo jika Kabomania bakal menyaksikan pertandigan tersebut.
"Hati-hati, itu supporter Persikebow yang menyusup ke bangku spporter Persipasi, mereka ingin balas dendam," ujarnya.
Sementara itu, Kabomania, Yusuf Kiat yang mendapat kabar langsung dari supporter Persipasi menjamin seratus persen bahwa Kabomania tidak ada yang melakukan aksi pelemparan botol kearah bens pemain. Apalagi dari pihak manajemen dan Kabomania sudah sepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam pada tim berjuluk Laskar Rencong tersebut.
"Tidak ada dari kami yang menyusup, kita kan berada di tribun festival, dan tidak ada yang berada di tribun yang berada di atas bens pemain, lagian buat apa kita melakukannya, toh dari manajemen sendiri dan kita sepakat untuk tidak membalas dendam, apalagi kita berharap juga Persiraja menang, kalau masalah ditimpuk sama penonton, mungkin supporter Persipasi yang juga tidak terima dengan perlakuan supporter Persiraja, karena mereka juga kurang sopan dengan Persipasi pada saat bertandang ke Aceh" jelasnya.

Emeka Masih Mandul

Pakuan Raya - Pembelian Oyoke Emeka Obidiah, salah seorang bomber asing Persikabo pada putaran kedua benar benar belum berdampak signifikan pada produktifitas gol Laskar Pajajaran. Lumbung gol tim besutan Maman Suryaman ini masih bertumpu pada Zaenal Arif, Jibby Wuwungan, Ilham Hasan dan Salim Alaydrus yang kerap menyumbangkan gol bagi tim Plat Merah milik masyarakat Kabupaten Bogor ini. Padahal, kehadiran Emeka ini diharapkan bisa menggantikan peran JP Boumsoung yang dinilai kurang greget di Persikabo karena masih cedera lutut. Namun kualitas Emeka ternyata masih jauh dibawah Boumsong, yang mampu menyumbangkan 2 gol bagi Persikabo pada putaran pertama lalu.
Masih mandulnya Emeka Obidiah sebagai bomber Persikabo saat ini mulai menuai protes dari para bobotoh Persikabo yang dikenal dengan Kabomania. Para Kabomania mengatakan, pembelian Emeka adalah hal yang aneh dan tidak masuk akal. Karena kualitas Emeka sendiri masih jauh dari tiga bomber lokal yang ada di Persikabo seperti Zaenal Arif, Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan.
"Persikabo selalu gagal dalam pembelian bomber asing. Kenapa pemain sekelas Emeka ini masuk dalam skuad Persikabo yang noteben punya target Superliga. Kalau memang dari awal Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin menginginkan Persikabo masuk Superliga, kenapa beliau tidak membeli Fortune Udo (Persiba Bantul), Pablo Frances (Persikab). Alberto Gonzalves (Persijap) ataupun bomber lainnya yang kualitasnya lebih bagus dan punya insting gol yang tinggi. Sekarang Fortune Udo menjadi top skore Divisi Utama Ligina dengan 23 gol bersama Persiba Bantul. Sementara Pablo Frances dan Beto saat ini mampu menjadi meteor baru di klubnya masing masing," ujar M. Yusuf Kiat, jenderal Kabomania kepada Pakar dengan tegas.
Sementara itu, Ronny Kusmaya, salah seorang PNS Disdik Kabupaten Bogor yang saat ini menjadi anak kesayangan Kadisdik menegaskan, Emeka sebenarnya tidak layak masuk dalam skuad Persikabo. Kualitasnya berada dibawah bomber lokal Persikabo. Bahkan, ia melihat sosok Emeka saat ini untuk lari saja sulit, karena badanya terlalu berat. " Kok, bisa yah manajemen, merekrut pemain seperti Emeka. Padahal, masih banyak bomber lain yang kualitasnya diatas Emeka," ujar Jubir Disdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata lelaki penggemar kerupuk udang ini mengatakan, kedepannya siapapun yang akan duduk dalam manajemen Persikabo, minimal mereka harus bisa lebih teliti lagi dalam melakukan pembelian pemain asing. " Pembelian pemain asing yang dinilai berhasil untuk pemain asing tahun ini mungkin hanya Eduard Valuta, karena sepintas saja ia mampu menujukan kualitasnya. Selain itu, saya melihat sosok Eduard termasuk pemain yang tidak manja atau tidak rewel. Ia mampu beradaptasi dengan baik di Persikabo," pungkas juragan angkot kelahiran Kabupaten Subang ini.
Sementara itu, arsitek Persikabo, Maman Suryaman masih menaruh harapan besar kepada Emeka untuk enam pertandingan tersisa. Bahkan, Maman mengaku akan menurunkan Maman dalam laga lawan PSLS nanti. Namun, apakah ia akan main sebagai stater atau cadangan, maman tidak mau menyebutkan secara detail.
Maman sendiri tidak mau membahas soal pembelian pemain terutama Emeka pada awal putaran kedua lalu. Sebab Maman saat ini hanya ingin fokus memenangkan semua laga tersisa yang akan dihadapi Persikabo. " Saya hanya akan fokus dalam menghadapi semua laga tersisa yang akan dihadapi. Karena saya ingin Persikabo menyapu bersih semua poin kandang dan tandang. Saya menginginkan semua pemain punya target memenangkan semua laga," ujar Maman Suryaman.
Lebih lanjut, kata Maman, ia bersama para pasukannya saat ini tidak memikirkan soal masih ada atau tidaknya peluang Persikabo menuju Superliga. Karena menurut dia hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah memenangkan semua partai kandang dan tandang. " Buat apa kita berandai andai soal target, lebih baik kita main bagus dan memenangkan semua partai yang akan kita hadapi baik kandang ataupun tandang. Kalau kita memikirkan target tapi hasilnya jeblok malah akan menimbulkan situasi yang tak sedap bagi tim dan para pemain. Lebih baik saat ini menangkan semua partai yang akan Persikabo lakoni," bebernya dengan tegas, yang mengaku masih siap menukangi Persikabo musim depan kalau memang ada kepercyaan dari pengurus Persikabo.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga tampak optimis laga melawan PSLS Lhoksemawe bisa dimenangkan dengan poin penuh oleh Persikabo. Selain itu, Maman juga telah mengintruksikan kepada para pemainnya untuk bermain all out dan membuat gol sebanyak banyaknya. Hal ini akan menjadi modal kepercayaan Kabomania kepada Persikabo.

Saatnya Pemain Lokal Pindah Klub

Pakuan Raya - Berkurangnya jam terbang para pemain muda Persikbo pada musim ini seperti Mum'min, Erik Ebol, Septian Encek, Kresna, Wawan Susilo, Dian Irawan dan Rojali secara tidak langsung akan berpengaruh pada mental atau psikologi para pemain masa depan Persikabo tersebut yang era Suimin Diharja lalu kerap mendapatkan kepercayaan penuh untuk menjadi stater tiap pertandingan. Untuk menjaga mental dan motivasi bertanding para pemain muda tersebut tidak ngedrop, lebih baik para pemain muda Persikabo itu mencari tantangan baru kebeberapa klub yang ada di Divisi Utama Ligina atau ISL. Mereka bisa mengikuti serangkaian seleksi dibeberapa klub yang ada di sekitar Jabar atau di Pulau Jawa seperti Pelita Jaya, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persiba Bantul ataupun PSIS Semarang dll.
"Saya pikir para pemain muda Persikabo ini kualitasnya tidak jelek jelek amat. Namun, karena selera pelatih dan lain lain, maka para pemain muda ini saat ini lebih banyak diparkir . Bahkan, ada beberapa pemain muda yang sudah jarang pakaian dalam setiap pertandingan. Lebih baik para pemain muda ini mulai berpikir mencari klub baru pada musim depan. Karena ini akan menjadi tantangan dan bisa berdampak bagus dalam nilai kontrak mereka. Sebab kalau masih bergabung di Persikabo, mungkin nilai mereka masih tetap rendah. Hal yang wajar dan manusiawi kalau mereka dimusim depan mencari tantangan di klub baru dan menjanjikan uang kontrak yang lebih dari Persikabo," ujar Ketua Bogor Sport Journalis ( BSJ), Asep Syahmid Pangrango kepada Pakar dengan tegas.
Ia menambahkan, mininmnya jam terbang para pemain lokal Kabupaten Bogor ini harus menjadi catatan penting bagi pengurus Persikabo. Apalagi, saat ini manajemen dan pengurus Persikabo sudah menambah para pemain muda lainnya dengan status pemain magang. Hingga banyak sekali tenaga pemain muda di Persikabo ini yang kurang diberdayakan dalam setiap pertandingan.
"Sangat wajar, jika pelatih menentukan pemain yang akan diturunkan setiap pertandingan itu disesuaikan dengan strategi yang akan dilakukan. Namun, untuk terus menjaga kualitas pemain lokal terebut, saya berharap pengurus bisa memberikan kebijakan kepada para pemain muda Persikabo untuk mencari tantangan di klub lain. Kalau mereka diterima di klub lain dan bisa masuk stater , minimal hal itu juga akan menjadi kebanggan Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor, karena putra terbaiknya bisa berkiprah diklub yang lebih besar . Tidak menutup kemungkinan, kalau tingginya jam bermain diberikan kepada para pemain muda Persikabo ini, maka para pemain ini akan dipantau oleh klub klub besar atau pemandu bakat dari PSSI," ujar Syahmid yang juga dikenal sebagai pengamat sepakbola Kabupaten Bogor ini.
Sementara itu, Herzon Hezkia , mantan Ketua FKSSB Kabupaten Bogor ini mengatakan, ia sangat setuju kalau para pengurus Persikabo mulai melakukan tambal sulam dalam proses magang di Persikabo. Ia berharap para pemain muda yang ada di Persikabo ini punya keberanian untuk mencari tantangan di klub luar Bogor atau luar Jawa. Terus, posisi mereka digantikan para pemain magang yang baru. Pengurus Persikabo Kabupaten Bogor harus memberikan kesempatan kepada para pemain mudanya yang sudah tiga musim di Persikabo untuk mengembangkan karirnya di luar Bogor. Saya akan merasa bangga kalau ada pemain muda di Bogor ini bisa tampil diklub klub besar Divisi Utama Ligina dan ISL," jabarnya.

Kabomania: Manajemen Persikabo gak Beres, Terkait Praktik Jual-Beli Pertandingan

Radar Bogor - Dugaan adanya jual-beli pertandingan di tubuh Persikabo juga dicurigai Kabomania. Pendukung setia Laskar Pajajaran tersebut menilai, ada yang tidak beres dalam manajemen Persikabo, dan harus segera diselesaikan.
Sekretaris Umum Kabomania, Sujiyono mengatakan, delapan kali kalah dari sebelas laga yang dilakoni pasukan Maman Suryaman memang menimbulkan tanda tanya besar. Kalau dilihat dari materi pemain, Laskar Pajajaran merupakan momok menakutkan bagi tiap tim yang tergabung dalam Grup Barat. 
“Persikabo ini kan dihuni  pemain bintang yang tak perlu diragukan lagi determinasinya, tapi kenapa prestasinya kian merosot. Padahal banyak tim yang menghindari bertemu Laskar Pajajaran. Ini kan berarti ada yang janggal dalam tubuh tim yang harus segera disikapi dengan cermat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Praktik jual-beli pertandingan itu bisa saja terjadi karena skuad yang selama ini dikenal solid, sebenarnya rapuh. Bahkan, ungkapnya, komunikasi antarpengurus dengan jajaran tim pun sudah nyaris terputus, sehingga memberikan peluang oknum untuk berbuat demikian.
“Ya semua itu kan bisa saja terjadi, entah siapa yang melakukan. Tapi yang pasti bisa bermuara dari oknum pemain atau pengurus,” tegas dia.
Lebih lanjut ia memaparkan, kecurigaan Kabomania muncul dilandasi oleh hasil minor yang didapat Zaenal Arief dkk selama sebelas kali laga tandang. Serta, pemberitaan salah satu media nasional yang sempat mengulas transaksi jual-beli pertandingan oleh oknum di Ekalokasari Plaza, beberapa waktu lalu.
“Kami curiga kenapa sebelas kali main, tiga seri dan kalahnya sampai delapan kali. Jumlah kekalahan itu rasanya lebih dari batas kewajaran sebuah tim besar. Memang betul bola itu bundar, tapi ini kan aneh,” tuturnya.
Sujiyono menambahkan, saat ini jajaran pengurus kabomania akan berkonsolidasi membahas polemik itu, serta mengadakan penyelidikan terkait kecurigaan adanya praktik tercela itu.
“Kalau benar ada, artinya merugikan masyarakat kabupaten. Buat apa menghamburkan uang ratusan juta untuk main bola guna menaikan prestise daerah, tapi hasilnya nihil. Lebih baik dibagikan kepada warga yang membutuhkan,” ucap dia.
Kabomania juga berencana bertemu Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin (RY) guna mempertanyakan keseriusan Laskar Pajajaran lolos ke kancah Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Selasa, 22 Maret 2011

KABOMANIA MERASA TERSINGGUNG, SESALKAN PANPEL BOGOR RAYA FC

Akibat tim kesayangannya dianiaya masyarakat bola di Banda Aceh belum lama ini, jajaran Kabomania dari semua Korwil yang ada melakukan konsolidasi mendadak guna menghadapi dua laga kandang melawan dua tim asal Aceh yakni PSLS dan PSSB Bireun. Bahkan, Kabomania juga mulai membuat beberapa program yang positif guna kemajuan Persikabo dan citra Kabomania itu sendiri. " Seluruh Kabomania harus kompak dari 40 Korwil yang ada di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Kita harus solid dalam segala hal. Kami merasa sakit hati ketika tim kami di Dzolimi oleh lawan dan pendukungnya.
" Makanya, hari ini kita berikrar sebagai kebangkitan Kabomania, elemen yang benar benar cinta kepada sepakbola dan Persikabo khususnya. Selain itu, kita tengah merumuskan soal masa depan Persikabo kedepan. Untuk itu kita juga akan melakukan urunan uang semua anggota Kabmania yang ada untuk memberikan tambahan gaji kepada manajemen untuk para pemain Persikabo. Disamping itu, kita juga akan melakukan pengundian soal Man Of The Match versi Kabomania dalam setiap pertandingan. Setiap pertandingan kita akan ngecrek atau urunan mengumpulkan uang dan uangnya akan kita berikan kepada pemain yang tampil menjadi bintang lapangan hari itu," ujar Muhamad Yusuf Kiat, yang kerap dipanggil Sang Jenderal oleh Kabomania yang lainnya.
Yusuf menambahkan, sebenarnya ia tidak terlalu berharap dengan pemberian uang yang diberikan manajemen kepada Kabomania. Karena Kabomania lebih baik mandiri. " Saya yakin Kabomania bisa kompak dan bisa memberikan uang kepada pemain. Kita tidak boleh asal terima setiap pemberian dari manajemen atau pengurus. Karena yang penting bagi kita adalah Kompak dalam memberikan dukungan kepada Persikabo setiap pertandingan," cetusnya yang mengeluhkan kepada Panpel Bogor Raya FC yang menutupi papan skor di Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong dan ada logo Bogor Raya FC nya.
Hal yang sama dikatakan, Arif pentolan Kabomania lainnya, ia mengatakan tidak setuju dengan sikap Panpel Bogor Raya FC yang menutup nama Stadion Persikabo menjadi Stadion Cibinong di Papan Skor yang ada di Stadion Persikabo.
"Sebenarnya nama Stadion ini adalah Stadion Persikabo, hal ini dilengkapi dalam surat surat di PSSI, BLI, FIFA ataupun Dispora dan Bagian Aset Pemkab Bogor. Saya heran kenapa pejabat Pemkab Bogor dan anggota DPRD Kabupaten Bogor diam saja ketika asset daerahnya dirubah namanya seenaknya," ujar Arif dengan nada geram.
Sementara itui beberapa pengurus teras Kabomania lainnya mengatakan, stadion ini dan Persikabo punya sejarah panjang, Makanya, Pemkab Bogor memberikan nama Stadion Persikabo dan bukan Stadion Cibinong. " Apa maksudnya orang Bogor Raya FC menutup nama Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong. Kami sebagai rakyat Kabupaten Bogor tidak senang dengan hal hal seperti itu. Kami berharap pengurus Persikabo tidak diam saja. Emangnya ini Stadion Milik Bogor Raya FC . Ini Stadion Persikabo milik Rakyat Kabupaten Bogor," ujar beberapa Kabomania yang mengaku heran, kenapa Bupati Bogor tidak peka pada hal kecil tapi prinsipil tersebut bagi kami.

HARUS SAPU BERSIH

Kendati peluang Persikabo kian menipis, namun para pemain Laskar Pajajaran ini tidak mau menurunkan tensinya untuk merebut semua poin penuh dalam lima laga kandang tersisa. " Untuk mengejar pemuncak klasmen Divisi Utama Wilayah Barat memang sangat sulit. Karena nilai mereka sudah sangat besar. Namun, kami sebagai pemain tentunya tidak akan mengendurkan tempo permainan. Bahkan, kami sudah sepakat untuk tampil all out dan meraih semua poin penuh dalam lima laga kandang dan satu laga tandang ke Bengukulu," ujar Kapten Tim Persikabo, Zainal Arif kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Abo panggilan dari mantan bomber Persib dan Persisam ini menegaskan, kemenangan dalam lima laga kandang di Cibinong akan mengobati kerinduan prestasi tim ini oleh para Kabomania yang selama ini menjadi pemain ke-12 Persikabo. " Kami harus merebut semua partai kandang di Cibinong dan tandang di Bengkulu. Kami tidak berpikir soal target. Karena kami di Persikabo hanya ingin menang dan menang dalam semua laga. Mudah mudahan juga Persikabo bisa finish pada posisi 3 atau 4 besar. Intinya kita harus merebut semua poin dalam laga kandang dan sisa tandang di Bengkulu," beber ayah dari satu orang anak ini.
Lebih lanjut, tambah pesepakbola yang berparas tampan ini menegaskan, para pemain tidak boleh pesimis soal target Superliga. Karena tidak menurutnya, kompetisi belum usai. Selain itu, tidak menutup kemungkinan ada kebijakan baru dari PSSI atau BLI tentang kuota peserta Superliga. Mengingat belum lama ini ada beberapa tim ISL yang pindah ke LPI.
"Saya pikir hal terbaik yang harus dilakukan semua pemain adalah tampil all out dalam setiap pertandingan. Target pemain adalah menang dan menang dalam setiap pertandingan. Lima laga kandang tersisa di Cibinong wajib diraih Persikabo. Kemenangan adalah harga mati ," ujarnya berapi api.
Hal yang sama dikatakan pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman, menurutnya para pemain Persikabo harus tetap konsentrasi dalam enam sisa laga kandang dan tandang. Karena dengan enam kemenangan yang diraih dalam enam laga tersisa. Maka angka maksimal Persikabo akan berjumlah 40 poin. Angka tersebut tidak menutup kemungkinan akan menempatkan Persikabo pada posisi tiga besar dengan catatan beberapa tim yang ada diatas saat ini mengalami kekalahan terus. Namun, demikian, kata Maman, ia tetap berharap semua anak asuhnya bisa tampil konsisten, disiplin dan bisa memenangkan semua pertandingan tersisa , lima kandang dan satu tandang ke Bengkulu.
Maman menambahkan, peluang Persikabo untuk merebut poin penuh dalam laga melawan PSLS Lhoksumawe di Cibinong sangat terbuka lebar. Apalagi, dalam partai kandang ke PSLS, para pemain Persikabo mampu memetik satu poin penting.
"Saya optimis laga kandang di Cibinong akan dimenangkan Persikabo. Saya berharap para pemain bisa tampil dengan semangat tinggi guna menebus poin yang hilang saat tandang ke Aceh belum lama ini,"
Lebih lanjut, kata Maman, Sapu Bersih dalam lima laga kandang di Cibinong adalah hal yang harus diraih Zaenal Arif dkk. " Kualitas para pemain Persikabo diatas para pemain lawan yang akan datang ke Cibinong dalam lima laga kandang tersisa. Saya berharap semua pemain harus satu visi dan satu target yakni menangkan semua partai tersisa di kandang dan tandang. Peluang Persikabo ke ISL belum tamat. Makanya,kita fokuskan pada lima laga kandang dan satu laga tandang yang harus diraih dengan poin penuh semua," ujarnya dengan tegas.

Senin, 21 Maret 2011

ISL hanya Mimpi

Target Persikabo meraih satu tiket menuju Indonesia Super League (ISL), nampaknya sekadar mimpi belaka. Pasalnya, Laskar Pajajaran yang kini bertengger di posisi tujuh dengan mengemas 22 poin, tak akan mampu menembus apalagi menggeser penghuni puncak klasemen sementara yakni PSAP yang memiliki nilai 38. Jangankan menggeser Ikfesua dkk, untuk menempati podium ketiga pun butuh kerja keras ekstra.
Artinya, dari sisa enam laga yang harus dilakoni, Persikabo wajib melakukan sapu bersih. Pada 28 Maret nanti, pasukan Maman Suryaman akan menjamu Persatuan Sepakbola Louseumawe (PSSL) dan dilanjutkan dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Bireun (PSSB) pada 31 Maret. Dalam dua laga itu, Jibby Wuwungan cs kemungkinan besar meraih poin penuh.
Namun, ketika Laskar Pajajaran harus menghadapi dua tim kuat yakni Persitara dan PSMS Medan, peluangnya masih fifty-fifty. Melawan Laskar si Pitung (julukan Persitara, red) 8 April mendatang, Zaenal Arief dkk mempunyai rekor buruk. Pada putaran pertama, anak-anak Jakarta Utara menekuk skuad hijau kuning dengan skor 3-1.
Pada 18 April nanti Laskar Pajajaran kembali harus bertandang ke Bengkulu, dan itu pun bukan pekerjaan mudah. Walau bermaterikan pemain pas-pasan, PS Bengkulu tak akan menyerah di hadapan ribuan suporternya. Kemudian anak asuh Maman Suryaman ini akan menjamu tim debutan yang kini terancam degradasi, Pro Titan, 25 April mendatang.
Meski demikian, Persikabo juga pernah dipukul 1-0 oleh tim yang kebanyakan dihuni pemain muda pada putaran pertama. Di samping itu, Pro Titan pasti mempunyai motivasi lebih untuk keluar dari zona degradasi.
Setelah itu, tim kesayangan Kabomania ini harus menjamu PSMS Medan yang kini bercokol di posisi tiga mengantongi 30 poin. Saat putaran pertama, Persikabo juga pernah dibungkam 2-1 oleh tim Ayam Kinantan.
Dengan kata lain, peluang meraih kemenangan masih fiftyfifty. Andaikan dari sisa enam laga tersebut Laskar Pajajaran sukses sapu bersih, skuad besutan Maman Suryaman bakal mengemas nilai 40 dan bisa menempati posisi tiga atau empat.
Asalkan, PSAP, Persiraja, PSMS, Persipasi, Persih serta Persita bermain imbang di tiga hingga empat pertandingan. Namun jika gagal sapu bersih, ISL benar-benar hanya mimpi. Kendati demikian, skuad Persikabo masih bisa menjalani play off enam tim berperingkat tiga dan empat dari tiga grup di Divisi Utama.
General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, ia tetap optimis mampu melakukan sapu bersih dan berhasil mencapai target ISL. "Saya tetap yakin kami bisa lolos ISL, asal mampu sapu bersih dan tim berperingkat satu sampai enam terus bermain imbang. MasiH  ada kesempatan kok untuk lolos ISL," tegas pemilik Diana Travel ini.
Sementara itu, Pengamat Sepakbola Herson Hizkia menegaskan, lolos ISL hanyalah isapan jempol. Karena, meski menyisakan enam laga, semuanya tak akan bisa dilalui dengan mulus. "Tak akan semudah itu sapu bersih, toh timtim lain juga pasti ingin memperbaiki peringkat mereka. Gagalnya target ISL kan garagara faktor nonteknis di tubuh tim," jelasnya.

Pertahankan 40 Angka

Bulan depan Persikabo Kabupaten Bogor memastikan bisa finish pada akhir putaran kedua grup satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia dengan koleksi 40 angka. Persikabo menyisakan 5 pertandingan home di Stadion Persikabo, dan satu laga away dengan PS Bengkulu. Sebanyak 18 poin laga sisa itu mesti disapu bersih dengan tambahan 22 poin yang dimiliki saat ini diposisi ke-7.
Namun jumlah 40 angka nanti tentu sudah tak aman bisa lolos ke babak 8 besar. Sebab klasemen sementara peringkat pertama, dan runner up telah mengoleksi 38 poin. Termasuk pada perebutan tiga tim terbaik kemungkinan sudah tak banyak berharap, setelah dibawah Persiraja Aceh dan PSAP Sigli yaitu PSMS Medan, Persipasi Bekasi, Persih Tembilahan, dan Persita Tangerang terpaut angka cukup jauh dengan Persikabo.
Harapan perbaikan peringkat saat tur Aceh dengan PSAP Sigli (13/3), dan Persiraja (17/3), gagal dilakukan setelah Persikabo kalah masing-masing 0-2. Atas hasil buruk itu, pelatih Maman Suryaman akan memaksimalkan home. “Setelah harapan tipis, kami akan maksimalkan laga kandang karena ini yang bisa kita lakukan sekarang,” kata dia.
Zaenal Arief dkk memiliki persiapan sepekan pada tiga home beruntun, dan memulai latihan di Stadion Persikabo, Senin (21/3) sore. Laskar Pajajaran menyatakan siap meladeni PSLS Lhokseumawe (28/3), dimana pada putaran pertama Persikabo memetik hasil imbang 1-1. “Memang berat setelah tak dapat angka di Aceh, namun saat ini kita fokus ke pertandingan kandang,” ungkap Maman.
Manajer Persikabo Mas’an Djadjuli menyatakan, menang pada laga home sudah jadi harga mati. Persikabo pernah kecolongan saat ditahan imbang 2-2 oleh PSAP di hadapan Kabomania. Pelajaran ini dijadikan lecutan agar skuad Persikabo tak mengecewakan saat tampil di hadapan publik sendiri. “15 angka dari 5 pertandingan kandang harus diambil semua, dan 3 angka sisa mesti direbut dari Bengkulu,” tandasnya.

Jumat, 18 Maret 2011

Pelatih Persikabo Dipukuli Supporter

Benar-benar gila. Meskipun Persikabo Kabupaten Bogor kalah 0-2 dan Persiraja merebut kembali puncak klasemen sementara dari PSAP Sigli, supporter Persiraja tetap saja marah. Pelatih Maman Suryaman dipaksa minta maaf, Maman pun meladeni permintaan mereka, namun sesudah itu pelatih asal Bekasi itu langsung diserang dan dipukuli, serta disertai caci maki yang tak pantas.
Kejadian itu saat Persikabo keluar dari stadion yang sebelumnya tertahan beberapa menit karena supporter Persiraja menunggu di luar. Saat rombongan menuju bis dengan pengawalan polisi, namun hujan batu disertai aksi pemukulan lolos dari petugas keamanan yang tak hanya menimpa pelatih, beberapa pemain seperti Zaenal Arief, M.Bachtiar, dan Harri Salisburi harus menangkis serangan ‘gila’ itu. Beberapa polisi militer bahkan berjibaku dengan supporter.
Persikabo diteriaki layaknya maling. Dengan suara lantang dan mata melotot, tim Persikabo hanya bisa mengelus dada. Menyayangkan sikap tak bersahabat seperti itu. Saat bis bergerak dari stadion ke Sulthan Hotel, bis masih dilempari hingga kaca mobil pecah. Batu sebesar kelapa sempat mengenai Ilham Hasan.
“Skull, supporter kami itu ada dimana-mana seperti Bogor dan Jakarta. Mereka tahu saat keributan pemain waktu di Cibinong. Kami tak mau berkomentar soal itu karena bukan hak kami,” ujar asisten pelatih Persiraja, Sulaiman ‘Romario’ Abdullah saat ditanya mengapa supporter Persiraja begitu marah.
Kemarahan itu menurut beberapa penonton karena pemain Persikabo telah meludahi pemain Persiraja. Zaenal Arief disebut-sebut mereka dan Salim Alaydrus diincar akan dipukuli karena memukul pemain Persiraja. Namun informasi itu dinilai sepihak. “Saya waktu ada keributan di Cibinong, sudah ditarik keluar,” jelas Zaenal Arief. “Justeru mereka yang bikin ulah. Saya tak terima pemain Persiraja justeru meludahi pemain Persikabo dan wasit,” ungkap Salim dimana laga itu dimenangkan Persikabo 4-3.
Pelatih Maman Suryaman pun sangat kecewa dengan kejadian yang baru dialaminya itu. “Saya sangat kecewa dengan hasil, namun senang jika melihat permainan anak-anak. Fight dan tak kalah mental. Laga ini, ibarat sebelas pemain lawan seribu,” tandas Maman. “Memang benar-benar gila,” sambung manajer Mas’an Djadjuli.

Brutal

Hujan lemparan botol air kemasan, dan batu mewarnai sepanjang pertandingan Persikabo Kabupaten Bogor kontra Persiraja Aceh di Stadion H.Dimurthala, Lampineung, Kamis (17/3). Laskar Pajajaran akhirnya menyerah 0-2 dengan gol kontroversial. Laga Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia itu berlangsung panas, dan pendukung Laskar Rencong sepertinya marah besar. Persikabo pun mencadangkan dua bomber andalannya, Zaenal Arief dan Jibby Wuwungan khawatir dicederai.
Sejak kedatangan tim ke stadion, bus dilempari batu, dan tomat busuk. Begitu pemain melakukan pemanasan disambut spanduk provokatif yang dibawa keliling lapangan oleh supporter bertulisan merah ‘Darah Dibalas Darah, Persikabo Dibunuh Saja’. Namun mental Persikabo tak ciut. Skuad asuhan Maman Suryaman bermain normal ofensif dan tak kalah agresif.
Sayang laga menarik ternoda dengan ulah provokatif legiun asing Persiraja, Cristian Bekatal yang memancing emosi penonton pada menit ke-10 dengan memukul bek Persikabo Eduard Valuta. Pemain asal Moldova ini hanya tersenyum dengan kelakuan Bekatal. Eduard tampil cemerlang menyapu serangan Persiraja dan cukup membuat tuan rumah terdiam. Hasilnya, pada babak pertama, Persikabo menahan imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, lagi-lagi pemain Persiraja, Agus Mulyadi memukul Ilham Hasan pada menit ke-47. Ilham tak membalas karena diredam pelatih. Permainan Persikabo cukup fokus yang membuat frustasi Persiraja. Lini tengah yang dimainkan kapten Cucu Hidayat dan Dede Ariandi telah menyisir bola hingga tak mudah masuk ke lini pertahanan.
Rapatnya barisan Eduard Valuta, Saepulloh Maulana, A.Maulana dan Mu’min membuat Persiraja cari akal. Butuh waktu 63 menit anak-anak asuhan pelatih Herry Kiswanto itu membobol gawang Sukirmanto. Gol itu berawal dari pelanggaran pemain Persiraja hingga kiper asal Langsa itu terjatuh, namun secara cepat bola langsung ditendang Hendra Saputra hingga gol. Sukirmanto pun melancarkan protes, namun tak digubris wasit Ishak.
Tertinggal satu gol membuat permainan semakin menarik. Namun lagi-lagi Persiraja tak menunjukkan sikap tak sportif. Cucu Hidayat diinjak, meskipun sudah tak ada bola. Sengaja mencederai itu terkesan dibiarkan wasit hingga lututnya sobek dan tak bisa meneruskan laga yang digantikan Anton Samba. Pincang di lini tengah, Persiraja menggedor dan Fahrizal Dillah mencetak gol menit 72 hingga Persikabo tertinggal 0-2.
Memasuki menit 75, giliran kiper Sukirmanto yang ditandu ke luar lapangan. Dia tak bisa meneruskan pertandingan karena kakinya ditackling Bekatal hingga digantikan Diki Zulkarnaen. Cyril juga ditarik keluar digantikan pemain muda, Ridwan Awaludin. Pemain asal SSB Cibinong Putra ini sempat mengancam gawang Persiraja menit 84 dengan crossingnya dan tendangan jarak jauh Harri Salisburi menit 88 mengancam gawang lawan. Laga berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-0.

Semua Pemain Kena Hajar Penonton

Kelakuan suporter Persiraja Banda Aceh memang sudah tidak dapat ditolerir dengan akal sehat. Pasalnya, mereka dengan sengaja melempari ofisial dan pemian Persikabo Kabupaten Bogor saat bertandang ke Stadion H. Dimuthala dengan berbagai benda termasuk batu dan pecahan kramik. Teror yang dilancarkan supporter Persiraja sudah terlihat sejak awak Persikabo memasuki halaman stadion. Berbagai lemparan seperti sudah dikomando dan direncanakan, mereka langsung menimpuki bus yang membawa Laskar Padjajaran.
Namun ternyata aksi tersebut hanyalah sebuah permulaan saja. Puncaknya terjadi pada akhir pertandingan. “Kelakuan mereka seperti barbar saja yang terus menerus diteror,” papar Hari Saliburi yang dalam pertandingan terus menerus di lempari oleh penonton.
Hari juga geram dengan kelakuan para supporter yang menamakan dirinya dengan sebutan SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju) yang mengurung ia dan teman-teman hingga 30 menit di dalam Stadion.
Bahkan, meski dikawal ketat pihak kepolisian, Hari dan beberapa pemain Persikabo juga sempat menerima bogem mentah dari para pendukung Persiraja yang memang sudah menunggu tepat didepan pintu masuk utama Stadion tanpa adanya reaksi apapun dari pihak keamanan.
“Polisi banyak tapi tetap saja. Mereka seperti membiarkan kami dipukuli,” kesalnya.
Beberapa pemain seperti Bachtiar, Zaenal Arif, Mu’min dan seluruh ofisial Persikabo juga hampir menjadi samsak amuk pendukung Persiraja. Meski mereka berhasil masuk bus, tetap saja sebagian besar para pemain mengaku terkena pukulan supporter.
Saat pemain Persikabo telah berada di dalam bus, teror masih saja terus dilakukan para pendukung Persiraja dengan melempari kaca dengan batu dan botol air kemasan. Puncaknya, sebuah batu berukuran besar berhasil mengoyak kaca tengah bus bagian kiri yang diisi penyerang mungil, Ilham Hasan.
“Untung saja kena tangan. Coba kalau kena kepala , bukan bocor lagi tapi tamat sudah,” katanya sambil menahan nyeri pada bagian siku lengan kanannya.
Sementara itu, Mu’min sempat menunjukan dan mengumpulkan benda-benda yang dilayangkan supporter Persiraja sebagai bukti. “Untuk di apload di facebook,” candanya seraya menahan amarah.

Korban Anarkis

Turun dengan formasi 3-5-2, Persikabo Kabupaten Bogor kembali harus menerima kekecewaan, kalah 0-2 dari Persiraja Banda Aceh. Kedua gol Persiraja masing-masing diciptakanHendra Saputra pada menit ke-63 dan Fahrizal Dillah di menit 71. Dalam pertandingan yang berlangsung di stadion H. Dimurthala ini berjalan dengan tensi tinggi. Aroma panas sudah terasa sebelum laga dimulai. Sekelompok supporter Persiraja yang turun ke dalam dan berjalan mengelilingi lapangan sembari memajangkan spanduk provokatif bertuliskan “Darah dibalas darah, Persikabo Dibunuh Saja”.
Dan memang benar, hal tersebut bukan sekadar ancaman belaka. Pasalnya sepanjang jalannya pertandingan supporter tuan rumah tak henti-hentinya melempari para pemain Persikabo dengan berbagai benda seperti batu, pecahan kramik dan botol air mineral dan disertai hinaan bernada kasar.
Aksi tak sportif ditujukan punggawa Persiraja dengan mencoba memprovokasi para pemain Persikabo. Hal itu telihat dikartu kuningnya Eduard Valusta yang dianggap mengkasari Christian Bekatal pada menit 11. Pelatih Persikabo Maman Suryaman meminta anak asuhnya untuk tidak terpancing emosi dan tetap fokus pada pertandingan.
Di babak kedua, Persiraja yang harus memenangi pertandingan lantaran langkah PSAP Sigli yang berbeda dua point terganjal oleh Persitara langsung mencoba membuka serangan. Beberapa kali pergerakan Andria yang diplot sebagai wing back kiri mampu merepotkan Mu’min.
Naas bagi Persikabo, gelandang andalannya Cucu Hidayat harus keluar lapangan karena injakan pemain Persiraja di menit ke-62. Cucu sendiri tak mampu meneruskan pertandingan dan digantikan dengan Anton Samba. Wasit sendiri yang melihat kejadian tersebut tidak menghadiahi kartu bagi Andria.
Kehilangan Cucu, permaian Persikabo sedikit kendor. Kondisi ini dimanfaatkan pemain tuan rumah dengan menyisir bagian kiri pertahanan Persikabo yang di jaga Harry Salisburi pada menit ke-63, Agus Mulyadi berhasil menceploskan si kulit bundar yang tak mampu diantisipasi dengan baik oleh Sukirmanto yang pergerakannya dihalangai Betakal.
Gol itu sempat diprotes kubu Laskar padjajaran yang menilai Sukirmanto telah dilanggar terlebih dahulu. Tapi wasit berkata lain dan tetap mensahkan gol tersebut. Gol kedua Persiraja kembali lahir berkat tendangan dari kaki Fahrizal di menit ke-68 setelah mengelabui penjagaan pemain belakang Persikabo.

Pelatih Persikabo Dikeroyok

Aksi anarkis kembali mewarnai dunia sepakbola Indonesia dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Ligina saat Persiraja Banda Aceh melawan Persikabo Kabupaten Bogor di Stadion Dhimurtala, Banda Aceh (17/3) kemarin petang. Aksi anarkis yang dilakukan suporter Persiraja tersebut terjadi saat Maman Suryaman akan keluar dari area Stadion.
Saat keluar area Stadion , Maman yang didampingi polisi dan tentara tiba tiba diserang supporter Persiraja sampai babak belur. Sementara polisi dan tentara yang mengawalnya tidak bisa berbuat banyak, bahkan terkesan membiarkan aksi pemukulan tersebut. Aksi anarkis juga bukan hanya menimpa Maman Suryaman, karena beberapa pemain Persikabo seperti Zaenal Arif, Ridwan Awaludin juga mengalami pemukulan dari suporter tuan rumah.
Suporter Persiraja juga melakukan pelemparan kepada bus pemain Persikabo saat mau meluncur ke Hotel Sultan, hingga bus yang ditumpangi para pemain Persikabo mengalami kerusakan yang cukup parah. Disamping itu, beberapa pemain yang ada di dalam bus tersebut terkena pecahan kaca. Bahkan, Ilham Hasan mengalami kerusakan yang cukup parah dibagian lengan kananya.
Maman menambahkan, aksi brutal para penonton Persiraja hampir terjadi sepanjang babak kedua. Bahkan, para pemain Persikabo beberapa kali terkena lemparan batu, pecahan botol dan keramik. “ Saya baru kali ini melihat atmosfir penonton yang brutal. Ini benar benar gila dan parah banget. Ini sudah berada diluar Koridor Sepakbola,” geram Maman yang mengaku timnya melawan 14 orang dalam pertandingan tersebut.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang tidak ikut ke Lapangan karena sudah tahu akan diancam dan memilih diam di Hotel mengatakan, sepakbola di Indonesia ini kapan mau tertib dan jauh dari aksi anarkis. “ Kita kalah saja masih diteror dan dikeroyok oleh suporter mereka. Apalagi kalau kita menahan imbang atau menang dari mereka. Mungkin akan lebih parah lagi kejadianya,” ujar Mas’an Djajuli dengan tegas.
Mas’an sendiri mengaku memilih diam di Hotel Sultan dengan Salim Alaydrus, karena ia sudah mendapatkan kabar akan diteror habis habisan oleh suporter Persiraja, Karena saat uji coba lapangan saja dua hari lalu, para suporter Persiraja mencari cari Salim Alaydrus yang dianggap mereka sebagai biang kekalahan tim Persiraja saat bertandang ke Cibinong beberapa waktu lalu.
Dalam pertandingan tersebut Persikabo harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skore 0-2. Dua gol Persiraja yang bersarang kegawang Persikabo yang dikawal Sukirmanto terjadi pada menit ke-63 melalui tendangan Hendra Syahputra dan menit ke-68 melalui Fahrizal Dillah.
“Kedua gol Persiraja itu tidak sah, karena selain off side, pemain depan Persiraja juga melakukan pelanggaran dan menginjak paha pemain belakang Persikabo,” ujar Atu Sumirat, pelatih kiper Persikabo.

Persiraja 2-0 Persikabo, ISL Menjauh Lagi

Persikabo Kabupaten Bogor gagal mendulang poin pada tur Aceh. Setelah ditundukkan PSAP Sigli, Minggu (13/3), kemarin giliran Persiraja Banda Aceh yang memupuskan harapan Laskar Pajajaran. Persikabo dikalahkan tuan rumah 0-2. Dua gol kemenangan Persiraja diciptakan Hendra Syahputra pada menit ke-63 dan Fahrizal Dillah di menit ke-68.
Bermain di hadapan belasan ribu pendukungnya sendiri di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Persiraja langsung mendobrak pertahanan Persikabo melalui duet maut Fahrizal Dillah dan Cristian Bekatal sejak menit- menit awal babak pertama Namun, serangan demi serangan yang dilancarkan pemain Persiraja tak mampu menggetarkan jaring gawang Sukirmanto, kiper Persikabo.
Menit ke-7, Persiraja mendapat peluang setelah Bekatal dikasari Eduard Valuta, palang pintu Persikabo. Namun, tendangan bebas dari luar kotak Penalti gagal dimanfaatkannya. Kendati mendapat tekanan, Persikabo yang dimotori Emeka Obidiah Okoye, pemain asal Nigeria, mampu melancarkan serangan balik dan nyaris membahayakan gawang Persiraja yang dijaga Yuda Andika. Di menit akhir babak pertama, Persiraja mendapat kesempatan menjebol gawang Persikabo setelah wasit Isham memberikan hadiah tendangan bebas.
Tendangan bebas diberikan setelah Fahrizal Dillah yang sedang menggiring bola, diganjar keras Valuta di sudut kiri kotak penalti. Namun Mukhlis Nakata yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkannya. Tendangannya melebar di atas mistar gawang Sukirmanto. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Persikabo mengubah strategi dengan menerapkan permainan bertahan dan mengandalkan serangan balik. Strategi itu mampu meredam tekanan pemain tuan rumah.
Bahkan, Ahmad Maulana dan kawan-kawan mampu menekan pertahanan tuan rumah. Namun, ketatnya pertahanan Persiraja yang dikomandoi Eli Maurel Tong Mayega membuat serangan tim tamu kandas sebelum bola berada di kotak penalti. Persiraja akhirnya mampu melepaskan diri dari tekanan Persikabo. Bahkan pemain Persiraja beberapa kali mendapat peluang gol dalam serangan yang terorganisasi dari rusuk kiri dan tengah. Namun, lapangan becek karena diguyur hujan dua jam sebelum pertandingan, membuat peluang emas tersebut gagal dimanfaatkan Fahrizal Dillah.
Petaka bagi Persikabo terjadi pada menit ke-63. Hendra Syahputra yang berdiri bebas dan mendapat umpan dari Mukhlis Nakata, berhasil mengecoh Sukirmanto dan memaksanya memungut bola dari gawangnya. Lima menit kemudian Persiraja menambah keunggulan melalui kaki Fahrizal setelah menyambut bola tendangan bebas dari Andrea. Skor berubah 2-0 untuk Persiraja.
Unggul dua gol tidak membuat pemain Persiraja menurunkan daya dobrak ke kubu lawan. Bahkan, pemain tuan rumah terus menggempur gawang Sukirmanto.
Serangan bertubi-tubi itu membuat Sukirmanto jatuh bangun, sehingga membuatnya cedera pada menit ke-70. Mantan kiper Persiraja itu ditarik keluar dan digantikan Diki Zulkarnaen.
Diserang terus-menerus tak membuat pemain Persikabo berdiam diri. Bahkan anak-anak yang bermarkas di Cibinong itu mampu melakukan serangan balik, namun selalu kandas di barisan belakang Persiraja. Skor 2-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
“Mereka layak mendapat kemenangan ini, mereka telah berjuang dengan lapangan yang tidak mendukung,” kata Pelatih Persiraja, Herry Kiswanto.
Sementara itu, Dudung Abdullah, Asisten Pelatih Persikabo, tak berkomentar banyak atas kekalahan tersebut. Dia menilai, instruksi pelatih tak berkembang di lapangan.

Kabomania Kecam Brutalisme Suporter Persiraja

Kelakuan atau tindakan primitif yang dilakukan supporter Persiraja Banda Aceh yang melakukan pengeroyokan dan pemukulan kepada pelatih kepala Persikabo Maman Suryaman dan para pemain lain seperti Zanal Arif, Ridwan Awaludin dll menuai kecaman keras dari Kabomania yang terus memantau perkembangan Tour Persikabo dari Aceh melalui Harian Pakuan Raya. Bahkan, para supporter Kabomania akan meminta kepada Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin untuk melakukan protes terkait insiden anarkis yang menimpa skuad Persikabo saat melakukan away ke kandang Persiraja Banda Aceh.
“Kami dari Kabomania mengutuk keras tindakan anarkis dan bar bar yang dilakukan supporter Persiraja. Padahal saat Persiraja melakuan pertandingan di Cibinong tidak ada kejadian apa apa yang menimpa para pemain ataupun pelatih mereka. Ini sudah keterlaluan. PSSI dan BLI jangan diam saja menyikapi insiden ini. Ini Negara hokum, karena kejadian itu sudah mengarah kepada tindakan Kriminal. PSSI dan BLI harus memberikan sanksi kepada Persiraja. Apalagi saya dengar sepanjang babak kedua pemain Persikabo dilempari batu, pecahan botol dan keramik,” ujar Arif, pentolan Kabomania yang turut mengutuk aksi anarkis para supporter Persiraja Banda Aceh.
Hal yang sama dikatakan, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas yang mengaku kecewa berat dengan aksi anarkis supporter Persiraja Banda Aceh kepada para pemain dan pelatih Persikabo. Anehnya lagi, kata Dicky, kenapa pihak keamanan dan polisi tidak melakukan tindakan ketika para pemain Persikabo menjadi korban pelemparan yang dilakukan Suporter Persiraja.
“ Saya berharap PSSI dan BLI mau mendengar dan melihat laporan dari petugas wasitnya. Namun, PSSI dan BLI juga harus bisa melakukan tindakan tegas. Bila perlu pengurangan poin Persiraja Banda Aceh. Jujur kami merasa kecewa dengan sikap PSSI dan BLI yang kerap merugikan Persikabo,” imbuh Dicky Dompas.
Sementara itu, Herzon Hezkia salah seorang pengamat sepakbola di Bogor mengatakan, brutalisme dan anarkisme dalam sepakbola di Indonesia harus segera dijauhi. Karena anarkisme saat ini sudah mengarah kepada tindakan melawan hukum. “ Saya dapat laporan kalau pemain dan pelatih Persikabo menjadi korban pemukulan para supporter Persiraja. Saya harap PSSI dan BLI ulah cicing wae menyikapi masalah ini. Karena ini sudah masuk ke wilayah criminal,” beber Herzon dengan tegas.

Kamis, 17 Maret 2011

BAWA SENJATA TAJAM KE LAPANGAN

Sesi uji coba lapangan yang dilakukan awak Persikabo jelang laga kontra Persiraja yang akan di gelar di Stadion H. Dimoerthala, Banda Aceh, Kamis (17/4) di warnai ancaman supporter tuan rumah. Tak tangung-tangung, ancaman yang dilancarkan oknum tak bertanggung jawab tersebut bukan hanya sekedar petasan dan olok-olok ataupun makian saja tapi juga sebuah parang yang jelas-jelas diacungkan sebagai sebuah psywar untuk menjatuhkan mental pemain Persikabo.
Tak pelak, hal tersebut sempat membuat beberapa pemain tersulut emosi. Salim Alaydrus sempat adu cekcok dengan supporter begitu juga dengan kiper Sukirmanto yang memang notabene akrab dengan suasana Aceh. Bahkan gelandang pekerja, Anton Samba pun sempat akan mengejar penonton yang terus menerus mengejeknya. Untungnya aksi Anton tersebut bisa ditahan rekan-rekannya yang lain.
Sayangnya tidak ada satu pun ofisial Persiraja yang mengetahui hal tersebut. Karena hal itu terjadi setelah tim Persiraja meninggalkan stadion setelah melakukan uji coba yang disertai latihan terakhir menjelang pertandingan.
Menurut winger Persikabo, Sony Kurniawan yang juga pernah membela Persiraja, hal tersebut memang bukan sesuatu yang aneh. "Dulu saja saya pernah main disini dan ditimpuki dengan batok kelapa oleh penonton," sebutnya.
Akibat dari tekanan tersebut, ofisial dan manajer Persikabo sempat berencana mundur karena khawatir dengan keselamatan para pemainnya. Namun setelah berdiskusi dengan jajaran pengurus via telepon dan Djoko Driyono, Direktur Utama Badan Liga Indonesia, niat tersebut urung dilaksanakan. "Kami akan tetap bertanding besok," ujar manajer Persikabo, Mas'an Djajuli.
Mas'an juga menegaskan pihaknya juga telah member tahu pressure yang dilakukan para supporter Persiraja tersebut kepada PSSI. "Bahkan saya juga sempat menerima bocoran jika pihak Persiraja telah menyiapkan sejumlah uang denda jika supporter mereka melakukan tindakan anarkis pada pertandingan besok," sebutnya.
Sebetulnya situasi ini memang telah diperkirakan sebelumnya lantaran ancaman yang pernah dilontarkan para pemain Persiraja yang tak puas dengan kekalahan yang mereka di terima ketika bermain di Stadion Cibinong, Bogor (17/1) lalu. Saat itu, laga yang dimenangkan Persikabo dengan skor tipis 4-3 itu berjalan panas.
Puncaknya, Salim Alaydrus sempat memukul pemain Persiraja yang meludahi wasit. Pertandingan pun sempat terhenti beberapa saat. "Lihat saja, akan kami balas nanti di Aceh," ujar salah satu pemain Persiraja saat itu.
Sementara itu, pelatih Maman Suryaman mengatakan akan melihat kondisi para pemainya terlebih dahulu hingga Kamis (17/4) pagi sebelum menentukan siapa saja yang akan diturunkan pada pertandingan nanti.
"Saya akn tetap melihat kesiapan pemain terlebih dahulu karena bagaimanapun kita harus bisa mencuri poin disini untuk tetap memelihara peluang lolos ke Indonesian Super League(ISL) tahun depan," jelasnya.
Menurut hitung-hitungan, jika Persikabo bisa meraih tiga poin pada pertandingan nanti dan menyapu bersih semua partai kandang ditambah dengan satu partai away lagi VS PS Bengkulu, kemungkinan poin yang diraih Persikabo mencapai kuota 40 dan menepati posisi tiga besar.
"Tapi semua itu tergantung dengan empat tim yang sekarang berada di atas kita, yakni PSMS, Persipasi, Persita dan Persih Tembilahan," ujar Pelatih Persikabo Maman Suryaman.

Provokasi Suporter Persiraja Keterlaluan

Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan menimpa seluruh tim, ofisial Persikabo Bogor akan mengungsikan gelandang sayap mereka, Salim Alaydrus ke tempat yang tidak terendus oleh supporter Persiraja.
Hal ini dilakukan lantaran Salim merupakan salah satu target sasaran kemarahan penduduk Laskar Rencong karena dinilai telah berhasil memprovokasi para pemain Persiraja saat bermain di Stadion Cibinong (17/1) silam.
"Saya, Salim dan juga Sony akan pindah hotel untuk menjaga-jaga hal yang tidak diinginkan. Karena Salim menjadi sasaran supporter Persiraja, sedangkan Sony merupakan salah satu punggawa Persiraja pada putaran pertama lalu," kata Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli.
Keputusan ini diambil Mas'an setelah mendengar laporan dari ofisial tim yang menyebutkan Salim terus-terusan di terror saat Persikabo melakukan sesi uji lapangan pada Rabu (16/4) pagi. "Semua olokan mereka tertuju pada Salim. Bahkan ada beberapa orang yang memang sengaja mencari Salim dan mengeluarkan kata-kata kotor untuk memancing emosinya," tukas Atu Sumirat, Pelatih Kiper Persikabo.
Atu menilai tindakan yang dilakukan supporter Persiraja sudah diluar ambang batas kewajaran. "Mereka bukan hanya mengolok tapi juga merebut semua perlengkapan kami termasuk mencuri air minum yang disobeknya dengan parang yang mereka bawa," tukasnya.
Salim sendiri mengatakan baru merasakan terror yang dilancarkan supoter tim tuan rumah. "Baru kali ini saya menerima perlakuan seperti itu. Ini sudah di luar batas," ujarnya geram. Senada dengan Salim dan Anton Samba, yang sedikit terpancing emosinya mengatakan tindakan puluhan supporter tersebut sudah tidak bisa ditolerir.
Sementara itu, Pelatih Maman Suryaman mengaku telah menekankan kepada pemainnya untuk tetap menjaga emosi. "Saya sudah bilang sama anak-anak untuk tetap satu grup dan tidak terpancing emosi dengan intimidasi mereka," tukasnya.

Cedera Bikin Pusing

Persikabo terancam timpang saat menantang tuan rumah Persiraja dalam lanjutan Divisi Utama Liga Tiphone 2010/2011 di stadion H. Moerthala, Kamis (17/3). Pasalnya, selain absennya dua pemain lantaran terkena hukuman, cedera serta sakit yang menimpa pemain inti kian menjadi kendala.
Duo gelandang Persikabo, Salim Alaydrus dan Jarot harus absen lantaran akumulasi kartu kuning saat menantang PSAP Sigli, Minggu (13/3). Sementara, pemain belakang Bahtiar kondisinya masih meragukan karena cedera otot paha kanan yang dideritanya. Belum lagi Sony Kurniawan tampaknya bakal disimpan Maman Suryaman demi menjaga keselamatan dirinya saat bertanding melawan Persiraja nanti.
Hal ini diperparah dengan suhu tubuh Erik yang panas, sehingga memaksa tim dokter turun tangan demi mengupayakan kesembuhan pemain yang akrab disapa Ebol itu. Padahal, tenaganya amat dibutuhkan tim sebagai pelapis Sony.
Pelatih Persikabo Maman Suryaman mengatakan, absennya Sony bakal mempengaruhi pola permainan tim. Meski berat, tapi demi keamanan diri mantan pemain Persiraja itu, manajemen dan tim pelatih sepakat tak akan menggunakan tenaga dia.
“Keputusan ini diambil setelah kami merasakan ancaman yang diberikan suporter tuan rumah kepada Sony begitu besar,” ujarnya kepada Radar Bogor di Banda Aceh, kemarin.
Mantan Pelatih Persija Jakarta itu juga dipusingkan dengan pengganti Sony, yakni Erik, yang tengah demam tinggi. Jika hingga pertandingan kondisinya belum juga memungkinkan, Mu’min akan diplot untuk menggantikannya.
Peluang Saepullah Maulana untuk menjadi starter cukup besar bila cedera Bahtiar belum pulih benar. “Kita lihat saja besok (hari ini, red). Apakah Saepulloh atau Bahtiar yang dimainkan, tergantung kebutuhan tim,” kata Maman.

Persikabo Tak Gentar Hadapi Persiraja

Persikabo Kabupaten Bogor dipastikan akan tampil all out demi mengejar ketertinggalan angka, saat menantang tuan rumah Persiraja Banda Aceh dalam kompetisi Divisi Utama di Stadion H Dimoerthala, Kamis (17/3) sore. Meski beberapa pemain bakal absen, namun tak membuat skuad besutan Maman Suryaman tersebut gentar menghadapi Laskar Rencong itu.
Tidak berbeda dengan pertandingan sebelumnya, dalam uji coba lapangan kemarin pagi, anak-anak Laskar Pajajaran kembali menggunakan pola 3-5-2. Absennya Salim Alaydrus tidak mempengaruhi kekuatan tim, karena Coach Maman memiliki stok pengganti yang sepadan. Namun, pemain belakang Bahtiar masih diragukan tampil penuh dalam partai yang diperkirakan sarat dengan aroma dendam tersebut. Pasalnya, pada pertandingan putaran pertama di Stadion Cibinong, Persiraja ditaklukkan Persikabo dengan skor 4-3.
Pasukan hijau-kuning (Persikabo, red) patut waspada. Saat menjamu Persitara, anak asuhan Herry Kiswanto itu (Persiraja) berhasil melumat tamunya dengan skor mencolok 5-1. Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan para penonton dan suporter mereka. Mereka memiliki Skuller julukan untuk anggota organisasi Skull (Suporter Kutaraja untuk Lantak Laju) yang terkenal fanatik.
Turun dengan pola menyerang 4- 4-2, dipastikan Laskar Lantak Laju tampil menyerang. Mereka akan mengandalkan duet penyerang Christian Bekatal dan Novanda untuk menguji ketangguhan penjaga gawang Sukirmato. Belum lagi pergerakan bek sayap Andria yang patut diwaspadai Persikabo. Karena saat melawan Persitara, empat asisnya berbuah gol kemenangan. Sementara itu, di kubu Persikabo, meski Bahtiar meragukan untuk tampil, Maman dapat memaksimalkan tenaga Saepulloh untuk menemani Eduard Valutsa. Mental Sukirmanto juga dipastikan telah pulih pasca blundernya saat melawan PSAP Sigli. Maman mengatakan akan menerapkan pola yang sama saat melawan PSAP beberapa waktu lalu. “Kembalinya Chiryl Tachna dan Cucu Hidayat dapat menambah daya dobrak serangan. Karena yang kami kejar adalah poin,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Mantan pelatih Persija Jakarta itu menilai, meski Persiraja kehilangan Djibril, itu tak akan mengurangi kekuatan mereka. Apalagi, Herry mengenal betul gaya kepelatihan Maman karena pernah menjadi asistennya di putaran pertama lalu.
Hal serupa dialami Persiraja. Mereka kehilangan gelandang Diallo Abdulaye Djibril karena kartu merah saat menjamu Persitara Jakarta Utara, Minggu (13/3).
Namun, arsitek Persiraja Herry Kiswanto telah menyiapkan pengganti guna mengisi posisi lowong yang ditinggalkan pemain asal Guniea tersebut, yakni Aswin Sitorus. Bukan hanya itu, pemain belakang Irwanto yang mengalami cedera, kondisinya berangsur-angsur pulih. “Di luar itu, seluruh pemain siap turun dalam kondisi terbaiknya,” ujar mantan pemain Bandung Raya itu saat ditemui Radar Bogor usai uji coba lapangan.
Menurut arsitek bertangan dingin itu, Persikabo yang sekarang, jauh berbeda dengan putaran pertama lalu. Apalagi, kini Maman yang sebelumnya sama-sama menukangi Persiraja telah berpindah haluan. “Tapi kami tidak gentar. Dukungan publik sendiri akan membangkitkan motivasi para pemain untuk menang,” pungkasnya.

Rabu, 16 Maret 2011

Iwan Setiawan Kangen Atmosfir Persikabo

Mungkin bagi sebagian besar masyarakat Bogor, seorang Iwan Setiawan bukanlah sosok yang aneh lagi. Pasalnya pria berbadan gempal itu pernah semusim menangani Persikabo musim 2009/2010. Saat itu, Persikabo hampir dibawanya lolos ke Indonesian Super League (ISL) meski ketika itu Persikabo dikenakan pengurangan angka (-3) akibat kasus transfer pemain.
Kehadiran Iwan Setiawan ini dalam sesi latihan Persikabo di Lapangan Harapan Bangsa, Banda Aceh menjadi ajang reuni kecil bagi mantan anak asuhnya terutama bagi pemain asli Kabupaten Bogor seperti Mu'min, Saepulloh dan Erik yang sempat menjadi anak asuhnya pada musim lalu.
Diakui Iwan, kedatangannya ke lapangan hanya untuk bersilaturahmi dengan para pemain Persikabo dan tidak ada maksud lain. "Saya hanya kangen saja dengan anak-anak. Apalagi saya sendiri masih kangen dengan atmosfer Bogor. Jujur saya sempat menangis jika kangen akan Bogor," aku Iwan kepada Pakar, Selasa (15/4).
Dalam kesempatan itu, Iwan juga sedikit mengomentari performa Persikabo yang dinilainya sudah banyak mengalami kemajuan. Ia menyebut dengan kualitas pemain yang dimiliki, Persikabo seharusnya layak masuk menjadi salah satu kontestan ISL.
Namun, Iwan juga sedikit menyesalkan start awal yang buruk Persikabo musim ini yang menyebabkan posisi Laskar Padjajaran seperti terseok-seok di papan tengah Divisi Utama Liga Indonesia tahun ini. "Banyaknya kekalahan yang dialami Persikabo pada awal kompetisi memang sedikit menyulitkan posisinya saat ini untuk lolos ke ISL" ujar pria yang juga tercatat sebagai salah satu pengurus Pengprov DKI ini.
Ia memuji langkah tepat yang diambil manajemen klub untuk mereposisi skuad pada pertengahan musim lalu. Grafik permainan Persikabo terlihat meningkat secara signifikan saat memasuki putaran kedua ini. "Secara umum, Persikabo kini sudah mengalami banyak perkembangan. Apalagi dengan materi yang ada sekarang. Sangat layak bagi Persikabo untuk lolos," katanya.
Di sisi lain, Iwan juga mengatakan performa striker andalan Persikabo, Jibby Wuwungan bisa sangat menentukan langkah tim. Jibby sendiri dinilai Iwan sebagai striker yang mampu mengubah situasi di lapangan dengan penampilannya terkadang bisa sangat mengejutkan.
"Jibby striker yang bagus. Ia bisa tampil mengejutkan dengan tiba-tiba melesatkan gol pada situasi tertentu. Apalagi dengan dipadukan dengan Zainal Arif, mereka bisa menjadi duet maut di Divisi Utama," sebut Iwan yang juga pernah menangani Jibby musim lalu.

Awas Eleh Deui!

Persikabo Kabupaten Bogor wajib meraup tiga poin penting dalam laga kontra Persiraja Banda Aceh, Kamis (17/4) besok. Pasalnya laga away kedua dalam tour Aceh ini merupakan pertandingan yang amat vital dan dapat menjadi penentu nasib tim berjuluk Laskar Padjajaran tersebut menembus Indonesian Super League (ISL) musim depan. Apakah dalam duel lawan Persiraja Banda Aceh ini, Persikabo akan eleh deui ???.
Maman Suryaman pelatih kepala Persikabo mengatakan, jelang laga perdana melawam PSAP Sigli kemarin lusa. "Kita harus mencuri poin disini. Karena menurut hitung-hitungan jika bisa menang di Aceh, peluang kita cukup terbuka untuk lolos meski kita juga tetap harus melihat hasil dari tim lainnya yang ada diatas kita. Selain itu, saya juga membantah keras dengan judul pemberitaan media lokal di Bogor yang mengatakan, Eleh Oge, Maman Puas. Siapapun pelatihnya tentu tak akan pernah puas jika timnya gagal merebut poin. Jujur saya sendiri sampai saat ini merasa tidak pernah puas dengan hasil yang diraih Persikabo saat melakoni Away," ujarnya.
Maka dari itu, partai lawan Persiraja ini menjadi ajang penentuan bagi klub kebanggaan masyarakat Bogor tersebut untuk bisa meraih maksimal demi menjaga target yang telag diusung sejak jauh-jauh hari tersebut.
Hal tersebut tercermin dalam keseriusan pemain mengikuti sesi latihan yang digelar di Lapangan Harapan Bangsa, Selasa (15/4) pagi kemarin. Latihan yang dimulai dengan pemanasan ringan tersebut, Maman mengistruksikan mengintruksikan pemainnya untuk fight demi mencuri poin penuh.
"Kita harus bisa mencuri poin disini. Ini kesempatan kita untuk bisa menembus Indonesian Super League (ISL) tahun depan. Jika tidak, tamatlah kita," ujarnya memotivasi para pemain Persikabo.
Dalam sesi latihan tersebut, Maman juga memanfaatkannya dengan melakukan simulasi pertandingan. Tim dibagi dua dan hanya dibedakan dengan rompi latihan saja. Simulasi ini juga merupakan gambaran awal mengenai strategi yang akan dipakai Maman dalam pertandingan nanti.
Dari pantauan Pakar pada sesi latihan Persikabo, nampaknya Pelatih Maman Suryaman akan mengganti strateginya dengan menggunakan pola 4-4-2 dengan mengandalkan duet Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan di sektor penyerangan dan ditopang Cucu Hidayat serta Cyril Tchana di tengah.
Sedangkan diposisi belakang Maman sepertinya akan menurunkan Eduard Valusta yang akan dipasangkan dengan Maulana lantaran Bachtiar masih berkutat dengan cedera otot paha yang didapatnya pada laga sebelumnya.
"Kita masih melakukan serangkaian tes untuk Bachtiar. Hari ini (15/4), ia akan melakukan fisioteraphy. Dan belum bisa dipastikan apakah ia bisa tampil atau tidak," ujar dokter tim Persikabo, Nurhakim melalui telepon selulernya. Kondisi Persikabo juga semakin timpang dengan hukuman akumulasi kartu yang didapat gelandang elegannya, Salim Alaydrus lantaran kartu kuning yang didapatnya pada laga VS PSAP Sigli, Minggu (13/4) kemarin.

Iwan: Berikan Kesempatan Pemain Muda

MANTAN Pelatih Persikabo Iwan Setiawan menilai, tim yang kini dilatih Maman Suryaman memiliki kans untuk lolos ISL musim depan. Asalkan, mereka konsisten menjaga ritme permainan.
Menurut dia, komposisi pemain yang ada saat ini, seharusnya menjadi jaminan bagi Persikabo untuk berbicara di Liga Tiphone musim ini.
“Bayangkan saja, tim ini diperkuat pemain seperti Zaenal Arief, Salim Alaydrus, Harry Salissbury dan Sony Kurniawan. Ini merupakan komposisi pemain paling komplet di Divisi Utama musim ini,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor di selasela latihan Persikabo di Lapangan Sintetis Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, kemarin.
Ia menilai, kehadiran tujuh pemain anyar Persikabo berpengaruh besar terhadap permainan tim. Ada perubahan dibandingkan saat putaran pertama lalu. “Namun, sulit bagi mereka untuk mengejar tim lain bila bermain tidak sepenuh hati,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang kini menukangi tim Pra PON NAD itu menjelaskan, daya juang dan mental juara harus diperlihatkan skuad Laskar Pajajaran. Bukan hanya di pertandingan kandang, namun tandang juga semangat itu harus tetap dipelihara.
Dalam kesempatan yang sama, Iwan juga menilai, komposisi pemain senior dan junior di Persikabo belum berjalan baik. Hal ini terlihat dari tidak dipakainya pemain asli Kabupaten Bogor dalam line up starting eleven. Mereka hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.
“Banyak pemain muda seperti Rojali, Mu’min, Saepulloh, Erik dan Ridwan Awaludin yang layak dikedepankan sebagai pemain inti,” ungkapnya.
Menurut Iwan, bila para pemain muda itu diberi kesempatan, mereka akan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain yang patut diperhitungkan di masa mendatang. “Tapi, itu kembali lagi pada strategi pelatih dalam menentukan komposisi tim,” pungkasnya.

Bahtiar Meragukan, Salim Akumulasi

Persikabo Kabupaten Bogor diprediksi menggunakan pola yang sama kala melawan PSAP Sigli, saat menantang tuan rumah Persiraja Banda Aceh di Stadion H Dimurtala, Kamis (17/3).
Pada simulasi di lapangan sintetis Stadion Harapan Bangsa kemarin, Pelatih Persikabo Maman Suryaman menginstruksikan anak asuhnya bermain rapat mengandalkan umpan dari kaki ke kaki. Selain itu, kedua sayap Harry Salisbury dan Sonny Kurniawan diberi arahan untuk melakukan tusukan dari sayap dengan langsung memberikan bola ke Zaenal Arief yang diplot sebagai target man.
Dalam latihan itu, pemain asing asal Nigeria, Okoye Emeka Obiodah dipasangkan dengan Arief dalam susunan pemain inti. Sementara, Jibby Wuwungan bergabung bersama pemain cadangan. Kemungkinan besar, Maman memercayakan satu tempat di lini depan kepada Emeka. Karena saat melawan PSAP, Jibby tak bermain dalam kondisi terbaiknya.
Sementara itu, dua pemain yang absen karena akumulasi kartu kunIng, Cucu Hidayat dan Chiryl Tachna, sudah bisa kembali membela Laskar Pajajaran.
Sayang, Persikabo akan kehilangan Salim Alaydrus karena terkena akumulasi kartu kuning yang diterimanya saat bertandang ke Sigli. Bila Maman kembali menerapkan formasi 3-5-2, Chiryl akan diplot sebagai second striker. Namun, jika pola 4-4-2 yang digunakan, Persikabo bisa memanfaatkan Sony dan Harry sebagai pengumpan bagi lini depan.
Selain dipusingkan dengan absennya Salim, skuad kebanggaan Kabomania itu tampaknya juga tidak akan diperkuat pemain belakang Bahtiar yang cedera otot paha kanan usai dikalahkan PSAP 0-2.
Dokter Tim Persikabo, Nurhakim Basuki mengatakan, kondisi Bahtiar saat ini masih baik. Tinggal menjalani proses penyembuhan saja. “Untuk menyembuhkan cedera yang dideritanya, kami melakukan fisioterapi dengan harapan ia dapat pulih secepatnya,” ujarnya.
Namun Nurhakim belum bisa memastikan apakah Bahtiar dapat bermain atau tidak. Karena peluangnya untuk membela tim masih 50-50. “Nanti akan dilihat lagi sehari jelang pertandingan, apakah sudah pulih atau masih meragukan,” jelasnya.
Bahtiar yang ditemui Radar Bogor usai santap siang mengaku, siap diturunkan kapan saja oleh pelatih. “Meski masih proses pemulihan, saya harap bisa main melawan Persiraja,” pungkasnya.

Selasa, 15 Maret 2011

Lupakan Kekalahan, Bidik Persiraja

Kekalahan Persikabo Kabuaten Bogor atas tuan rumah PSAP Sigli dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia Grup I, Minggu (13/ 3), menyisakan segudang pertanyaan mengenai skema 3-5-2 yang berjalan kurang baik.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Maman Suryaman guna meraih poin dalam pertandingan away kedua menantang Persiraja Banda Aceh, Kamis (17/3). Apalagi pada pertandingan sebelumnya, tuan rumah berhasil mencukur Persitara Jakarta Utara dengan skor 5-1.
Dalam pertandingan kontra PSAP, skema yang diterapkan Maman tak berjalan baik. Menumpuk pemain di lini tengah ternyata jadi makanan empuk bagi tuan rumah.
Dua gelandang, yakni Sony Kurniawan dan Harry Salisbury pun tak mampu menyisir serangan melalui sayap untuk memberi umpan kepada Zaenal Arif dan Jibby Wuwungan. Begitu pula peran Salim Alaydrus yang diplot menggantikan Chiryl Tchana (akumulasi kartu kuning, red), tidak mampu bermain baik karena bukan pada posisinya sebagai winger.
Ditanya terkait mandeknya serangan Persikabo dari lini kedua, Maman mengaku telah menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil normal. Namun, entah mengapa ciri permainan Persikabo yang mengandalkan permainan dari kaki ke kaki tidak berjalan efektif.
“Kami tidak bertahan, karena tujuan di sini untuk mencuri poin. Tapi tim lawan sangat jeli membaca serangan anak-anak,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Kekalahan 0-2 yang diderita Laskar Pajajaran, tegasnya, sebaiknya segera dilupakan. Agar dalam melawan Persiraja, mental Arif cs bisa pulih untuk terus memelihara peluang lolos ke Indonesia Super League (ISL). “Tentu di setiap pertandingan akan diterapkan pola berbeda, tergantung lawan yang akan dihadapi,” jelas Maman.
Mengenai blunder Sukirmanto yang gagal menangkap bola, Maman enggan menyalahkan penjaga gawang tersebut. Menurut dia, kesalahan selalu terjadi di tiap laga. Namun, mental mantan pemain Persiraja itu telah pulih seperti biasa.
Eks Pelatih Persija Jakarta ini menilai, kekuatan anak asuhannya sudah cukup baik. Terutama dalam hal penguasaan bola dan juga emosi. Jauh berbeda saat ia baru pertama kali menangani Persikabo.
Makin padunya duet lini pertahanan yang digalang Eduard Valutsa dan Bahtiar, ditambah pulihnya kondisi Jarot pascacedera, membuat Maman optimis mampu mencuri poin di kandang Persiraja.
“Kami datang ke Aceh bukan untuk kalah. Sebisa mungkin harus mencuri poin agar bisa menyapu bersih semua laga kandang di partai berikutnya,” pungkasnya.

Belum Saatnya Turunkan Pemain Muda

Pelatih Persikabo Maman Suryaman membantah telah menganaktirikan pemain muda asal Kabupaten Bogor di sepanjang musim ini. Minimnya jam terbang dan mental bertanding membuat eks pelatih Sriwijaya FC jarang menurunkan aset Bogor tersebut.
“Saya bukannya tak percaya kepada pemain muda. Tapi, targetbesar yang diberikan manajemen kepada tim pelatih membuat kita berpikir keras. Mustahil menurunkan mereka dalam kondisi saat ini,” ujar Maman kepada Radar Bogor di Banda Aceh, kemarin.
Ia menjelaskan, upaya untuk mengasah mental dan skill pemain muda sering dilakukan, baik dalam latihan reguler maupun jelang laga. Tujuannya, agar mereka siap bila suatu saat dibutuhkan membela tim.
Lebih jauh mantan Asisten Pelatih Benny Dolo di Persija itu menuturkan, banyak pemain asli Bogor yang bisa berkembang menjadi pemain hebat di masa mendatang. Namun, ia meminta Kabomania sedikit bersabar hingga target lolos ISL musim depan tercapai.
“Saya tertarik dengan beberapa pemain muda Persikabo, seperti Erik, Ridwan Awaludin dan Saepulloh. Suatu saat mereka bisa jadi pemain yang sangat diandalkan tim,” imbuhnya.
Khusus bagi Ridwan, Maman menilai pemain tersebut cukup bertalenta. Hanya, nyali bertandingnya masih kurang. “Di tiap kesempatan laga, Ridwan akan saya catat dalam susunan tim guna mengasah mental dia,” pungkasnya.

Emeka Obidiah Lelet

Ada sebuah hal yang cukup menggelikan saat armada Persikabo tengah bersiap-siap untuk meninggalkan Sigli, Kabupaten Pidi, Aceh.
Dua legiun asing milik tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor itu, yakni Okoye Emeka Obidiah dan Cyril Tchana sempat tertinggal di hotel tempat tim menginap. Tak ayal, hal tersebut sempat mengemparkan awak yang lain yang telah lebih dahulu meninggalkan hotel, terutama sang Manajer tim, Mas'an Djajuli.
Dengan cepat ia dan beberapa staf Persikabo segera memerintahkan supir yang membawanya ke Banda Aceh untuk menjalani lawatan berikutnya, segera memutar arah kendaraan dan menjemput Emeka dan Tchana.
Tertinggalnya Emeka dan Cyril disebabkan keduanya masih asyik mengepak pakaiannya di kamar masing-masing. Karena menganggap kendaraan yang akan membawa mereka dan tim ke Banda Aceh belum tiba.
"Saya harus kembali ke kamar untuk membereskan pakaian karena saya lihat mobilnya juga belum datang," kata Emeka yang sudah lancar berbahasa Indonesia. Sedangkan Cyril hanya terdiam membisu meski terlihat kekesalan dalam raut mukanya.
Sementara itu, sepanjang perjalanan yang menempuh waktu hingga dua jam menuju Banda Aceh itu, rombongan tim disuguhi berbagai aneka pemandangan indah di Kabupaten Pidie. Sepanjang kiri kanan jalan raya, terhampar hijaunya area persawahan dan juga hutan yang dahulu sempat menjadi basis perlawanan Gerakan aceh Merdeka (GAM). Bukan hanya itu saja, beberapa kali hewan penguin hutan seperti monyet dan gajah ditemui.
Rombongan pun berhenti sejenak di rumah makan Sare di Km 35 Jalan Raya Tjut Dik Tiro. Kesempatan ini ternyata tidak disia-siakan mereka yang menyempatkan diri untuk bersantap pagi di lokasi yang menjadi persinggahan setiap orang yang menuju Pidi atau sebaliknya.
Beberapa pemain seperti Arif, salim dan Edward bahkan terlihat begitu lahap saat mencicipi mie aceh.
Uniknya, semua tagihan makanan tersebut ditujukan hanya pada sang kapten, Zainal Arif. "Dia memang duit banyak," seloroh Salim.

Raja Midas Lirik Bisnis Travel di Aceh?

Insting bisnis Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli rupaya cukup tinggi. Ditengah konsentrasinya kepada tim, ia masih menyempatkan diri untuk bertanya tentang system transportasi di Kabupaten Sigli yang mayoritas di penuhi kendaraan dengan jenis colt Mitsubishi.
"Disini semua mobil kok warnanya hitam ya?, kalau yang saya punya warnanya putih," tanyanya kepada supir sewaan yang menjemputnya dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Supir tersebut kemudian terdiam sejenak dan lalu menjawabnya singkat. "Orang sini memang suka warna hitam,pak" ujarnya dengan logat khas Aceh.
Belasan Tanya jawab dilancarkan Mas'an dan sang supir tersebut. Bahkan hingga kami sampai di sebuah tempat peristirahatan untuk makan siang, sang Raja Midas (julukan Mas'an) terus saja mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai system transportasi di Aceh.
Puncaknya, saat tim Persikabo meninggalkan Sigli, Senin (14/4) pagi, Mas'an mengambil alih kemudi kendaraan yang mengantarnya hingga ke Banda Aceh.
Kejadian tersebut terjadi saat rombongan Persikabo rehat sejanak di tempat peristirahatan yang terletak di Jalan Tjut Dik Tiro, Kabupaten Pidi.
"Dia terus menerus menanyakan tentang mobil ini, dari mulai velg hingga bodi. Dia juga minta untuk menyetir sendiri mobil ke Banda Aceh," ujar salah satu supir cadangan.
Sontak saja, hal ini membuat kaget para pemain. Dengan santai, Mas'an mengatakan, ia sengaja ingin membawa mobil dengan tujuan mengenali jalur menuju Banda Aceh. Agar saat kembali ke Tanah Rencong lagi, dirinya bisa menelusuri jalan sendirian. "Saya butuh olahraga sedikit untuk melemaskan otot lengan agar tidak kaku," elaknya.

Lupakan PSAP,Fokus ke Persiraja

Winger Salim Alaydrus sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Puji Syukur Supraitno yang memimpin duel Persikabo VS PSAP Sigli, Minggu (13/4) kemarin. Ia menilai kinerja korps baju hitam asal Jakarta Selatan tersebut kurang jeli dalam melihat berbagai kejadian yang terjadi pada laga yang berlangsung di Stadion Kuta Asan tersebut.
Puncak kekecewaan Salim pada wasit terjadi sesaat setelah terjadinya gol pertama PSAP yang dicetak Osas Saha pada menit 60. Ia menilai seharusnya gol tersebut tidak perlu terjadi lantaran sang pencetak gol telah berada di posisi offside.
Dalam protes yang dilancarkannya tersebut, Salim harus menerima kartu kuning lantaran dianggap terlalu berlebihan oleh wasit. "Makanya saya langsung menyusul Jarot yang lebih dahulu menghampiri hakim garis untuk menanyakan hal tersebut," ujarnya ketika ditemui Pakar di hotel tempat tim Persikabo menginap sesaat setelah pertandingan.
Ia juga menyebut banyak kebijakan wasit yang merugikan timnya. Terutama terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan tim tuan rumah terhadap rekan-rekannya yang lain. "Emang wasit kita amah euweuh nu baleg,"ketusnya penuh kecewa.
Sementara itu, kapten Persikabo Zainal Arif mengaku tidak begitu aneh dengan perlakuan wasit terhadap tim tamu. Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di persepakbolaan Indonesia. Ia juga mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit saat mengesahkan gol pertama tuan rumah. "Ya, seharusnya offside. Posisi pemain PSAP itu berjarak 2 meter dari defender kami," katanya.
Arif juga mengatakan ia telah mencoba untuk meredam emosi rekan-rekannya yang melakukan protes terhadap keputusan tersebut meski ia tahu hal tersebut tidak akan merubah hasil pertandingan. "Saya sudah bertanya baik-baik kepada wasit tapi ya begitulah sepakbola terutama bagi tim tamu. Jadi tak aneh jika kita dikerjai dan kita juga harus kerjai mereka di kandang," kesalnya.
Namun begitu, Arif juga menekankan kekalahan melawan PSAP harus segera dilupakan rekan-rekannya karena Kamis (17/4), Persikabo sudah ditunggu saudara muda PSAP, Persiraja Banda Aceh. "Kita harus segera fokus pada partai selanjutnya di Banda Aceh," tegasnya.

Senin, 14 Maret 2011

Lagi, Salahkan Wasit

Kekalahan Persikabo Kabupaten Bogor atas PSAP Sigli sebenarnya tak perlu terjadi, andai wasit bisa bersikap tegas. Banyak pelanggaran yang terjadi di lapangan, tapi hanya dua kartu kuning yang dikeluarkan dari kantong Puji Suprayitno. Dan itu diberikan kepada pemain Persikabo, Salim Alaydrus dan Jarot.
Kapten Laskar Pajajaran Zaenal Arief mengatakan, kekalahan ini tak perlu terjadi jika permainan berjalan normal. “Banyak pelanggaran keras dilakukan terhadap kami, tapi wasit tak mengeluarkAn peringatan keras kepada pemaiN lawan,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor usai laga, kemarin.
Mantan pemain Persisam Putera Samarinda ini menilai, secara keseluruhan permainan timnya berjalan cukup baik. Hanya, faktor ketidaktegasan wasit membuat Persikabo harus menyerah. “Mau protes keras toh nggak ada gunanya. Bisabisa malah kami diserang penonton Sigli,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan pemain depan Jibby Wuwungan. Menurut dia, faktor lapangan juga berpengaruh besar terhadap permainan tim. “Rumput tidak rata, sehingga umpan-umpan pendek kerap tak efektif,” bebernya.
Jibby juga mengeluhkan kepemimpinan wasit yang dinilainya terlalu berpihak kepada tuan rumah. Ia mengungkapkan, saat Persikabo melakukan pelanggaran, wasit bersikap tegas. Tapi sebaliknya, kepada pemain tuan rumah sang pengadil hanya memberi peringatan. “Saya lihat sendiri bagaimana sikap wasit. Ini tidak seharusnya terjadi di sepakbola,” pungkasnya.

Ulah Eleh Wae

Kekalahan yang dituai oleh Laskar Pajajaran di Sigli, Aceh saat kontra PSAP di lapangan Kuta Asan, Sigli sedikit disesalkan oleh Kabomania yang memantau dari Bogor mengenai hasil pertandingan Minggu (13/3) itu. Namun supporter fanatik Persikabo itu terus memberikan dukungan kepada Persikabo melalui akun facebook Persikabo Online dan Persikabo Bogor Lovers. Kabomania berharap, timnya bisa menang dalam laga selanjutnya saat menghadapi Persiraja, Kamis (17/3) mendatang.
"Mau kalah atau menang Persikabo tetap nu aing," seru salah Azzy, salah satu Kabomania. Sementara itu, di temapt terpisah, salah satu pencinta dan pemerhati Persikabo, Kusnadi mengatakan target ISL tampaknya akan semakin jauh dengan kondisi Persikabo saat ini. Bisa bertahan dalam Divisi Utama Liga Indonesia saat ini saja, sudah merupakan prestasi yang patut diapresiasi, mengingat Laskar Pajajaran yang pernah menemani Persires di papan bawah di awal musim ini.
"Tim ini belum bisa membuat kejutan, jadi memang agak berat buat ke ISL. Tapi saya tetap mengikuti dan menyemangati tim ini. Sudah terlanjur cinta sih," ujar Kusnadi sembari berseloroh.
Hasil laga Persiraja menjamu Persitara dengan hasil 5-1 di Stadion H. Dhimursala, Minggu (13/3) kemarin juga sedikit mengkhawatirkan. Kabomania mencemaskan pesta gol Laskar Rencong itu akan kembal terulang pada saat Persikabo bertandang ke sana.
"Terus terang kami sedikit cemas dengan aksi balas dendam Laskar Rencong. Karena mereka seakan tidak terima dengan hasil saat di Stadion Persikabo Cibinong. Jangan sampai pesta gol itu terulang lagi," ujar Dicky Dompas, Ketua Umum Kabomania.