Kamis, 24 Februari 2011

Seribu Kabomania Siap ke GBK

Aksi ‘anti’ Nurdin Halid yang dilakukan ribuan suporter dari seluruh Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) semakin meluas. Puluhan Kabomania yang juga ‘anti’ Nurdin Halid, kemarin bergabung ke GBK.
Selain ‘anti’ Nurdin, para demonstran menuntut agar tim verifikasi data PSSI meninjau ulang pencoretan Jenderal Jorge Toisuta dan Arifin Panigoro dari bursa calon ketum baru.
Ketum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, keikutsertaan suporter Persikabo dalam aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap pendukung sepakbola lain yang menginginkan revolusi dalam tubuh PSSI. Sebab, selama kepemimpinan Nurdin, persepakbolaan Indonesia tak ada kemajuan serta prestasi signifikan.
“Kami mau ada perubahan total dalam tubuh PSSI, karena Nurdin dan kroni-kroninya tak mampu mengangkat prestasi sepakbola tanah air. Malah membuat olahraga ini rusak dengan memasukkan unsur politis. Ya di samping itu, PSSI versi Nurdin sarat korupsi dan menerapkan sistem birokrasi semrawut,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor, kemarin.
Menurut Dicky, jika PSSI tak mau mendengarkan suara 5.000 suporter di GBK terkait tuntutan tersebut, Kabomania akan mengerahkan seribu anggotanya untuk bergabung dengan para demonstran hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Pokoknya lihat saja nanti, bila PSSI tak memedulikan, kami akan kerahkan seribu massa. Kemungkinan kami juga akan menambah jumlah pendemo ke sana (GBK, red),” ancamnya.
Di samping itu, sambung dia, setibanya Rahmat Yasin (RY) dari Cirebon, Kabomania pun akan menghelat aksi damai di sekitar Sekretariat PSSI Kabupaten Bogor. “Ya setelah pak RY tiba, kami akan lakukan aksi damai menolak Nurdin,” pungkasnya.

Enam Legiun Baru belum Pasti Main

Aksi demonstrasi ‘anti’ Nurdin Halid dan laga Pra-Olimpiade Timnas Indonesia kontra Turkmenistan di Palembang,ternyata berefek pada keterlambatan dikeluarkannya SK kepada klub, terkait pemain baru agar bisa bermain pada putaran kedua.
Setelah tak diperkuat Cuhi serta Salim Alaydrus karena cedera, enam pemain yang baru direkrut yakni Maulana, Hari Salisbury,Sony Kurniawan, Edward Valutsa,Okoye Emeka Obidiah dan Bachtiar,bakal terancam tidak main ketika melawat ke Persih Tembilahan, Jumat (25/2) mendatang.
General Manajer Persikabo,Mas’an Djajuli mengatakan,dikepungnya kantor pusat PSSI di Senayan oleh ribuan demonstran merupakan faktor utama keterlambatan dikeluarkannya SK. “Ya kantornya saja dikepung dan di dalamnya tak ada orang, bagaimana surat itu mau dikeluarkan,” tegasnya saat dihubungi Radar Bogor, kemarin.
Adapun dampak lainnya, surat pemecatan terhadap Nanmi Hughes dan JP Boumsong belum disampaikan ke PSSI, sebab ditahan agen mereka (Nanmi dan Boumsong) yang mungkin sakit hati dengan Persikabo.
“Jadi, surat pencoretan itu belum dikasih ke PSSI, memang salah anak buah saya. Bukannya memberikan langsung ke PSSI.tapi malah ngasih ke agennya Nanmi,” jelas pria berjuluk RajaMidas ini.
Meski demikian, Mas’an tetap optimis, keenam pemain baru tersebut bisa dimainkan saat partai melawan Persih. Sebab, Persikabo masih mempunyai waktu hingga tiga jam sebelum kick off. “Saya akan mengusahakan agar mereka semua bisa bermain di pertandingan penting itu,” pungkasnya.

Kabomania Tuntut Revolusi

Suporter fanatic Persikabo, Kabomania, menunjukkan solidaritasnya terhadap supporter lain dengan ikut meramaikan aksi demonstrasi supporter di depan gedung PSSI Jakarta Pusat. Aksi yang sudah mulai ramai sejak tiga hari yang lalu ini menggugah rasa kebersamaan Kabomania, sekaligus bentuk kepedulian terhadap masa depan Lembaga Sepakbola tertinggi Indonesia itu. Ketua Kabomania, Dicky Dompas mengatakan ratusan Kabomania akan segera menyusul ke Jakarta Kamis (24/2) hari ini dan bergabung bersama supporter lainnya.
“Sebenarnya saat ini sekitar sepuluh orang anggota kita sudah ada di sana. Namun kita juga ingin menunjukkan bahwa Kabomania juga peduli terhadap PSSI. Masa yang jauh di Jawa Tengah dan Jawa Timur saja datang beramai-ramai, sementara kita hanya sepuluh orang. Kami menuntut reformasi dari PSSI. Menuntut Nurdin Halid mundur bersama semua kroni-kroninya. Dia itu biang kerok kebobrokan PSSI dan itu harus diberantas,” tegas Dicky.
Kabomania akan berangkat menggunakan moda Kereta Commuter sebagai sarana transportasi yang terjangkau. Gerakan ini dikoordinir oleh Sujiono dan Firman yang merupakan pengurus Kabomania. Dicky meneruskan, selaku pencinta sepakbola, ia sangat mendukung salah satu dari Arifin Panigoro atau George Toisuta.
“Kalau Nirwan Bakrie, itu masih dari Nurdin juga. Arifin dan George harus kembali didafarkan. Jangan sampai dicoret. Kami akan terus disana, sampai Nurdin mau mundur. Kalau perlu, kita akan segel kantor PSSI. Jadi tidak ada aktivitas yang bisa dilaksanakan di sana. Tapi itu sebenarnya kan terlalu anarkis. Kalau ternyata mereka punya hati nurani dan mau mendengarkan, tidak usah ada tindakan penyegelan,” imbuhnya.
Ketua Kabomania itu juga menyatakan kesiapannya jika diminta untuk menurunkan pendukung dalam jumlah banyak jika memang diperlukan. Selain itu, jika ternyata aksi mereka gagal membuahkan hasil di Jakarta, maka Kabomania berinisiatif untuk menggelar hal serupa di Bogor.. Sementara itu, Imel Tedi salah seorang suporter Persikabo yang tergabung dalam elemen Forza Persikabo mengatakan, wajib hukumnya seorang Nurdin Halid harus turun dari kursi Ketua Umum PSSI.
” Sudah terlalu lama bagi Nurdin Halid memimpin PSSI dengan banyak kejanggalan dan hal hal yang tidak fair play. Saya berharap Kabomania bagian dari elemen Suporter yang menuntut adanya Revolusi ditubuh PSSI,” tegas imel.

Tidak Panik

Pemain-pemain anyar Persikabo yang rencananya akan menjadi tulang punggung yang menggantikan pemain pilar seperti Sony Kurniawan, Bachtiar, Eduard Valutsa, Okoye Emeka Obidiah, Maulana dan Hari Salisbury, terancam tidak bisa main untuk memperkuat Persikabo saat menghadapi Persih, Tembilahan dan Persires, Rengat. Hal ini karena proses pendaftaran pemain yang syaratnya lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Adanya aksi demonstrasi yang digelar oleh supporter dari klub-klub Indonesia, juga menghambat proses pendaftaran.
Padahal, pemain-pemain tersebut sangat diandalkan untuk bisa bermain untuk memperkuat Laskar Pajajaran di awal putaran kedua ini. Kepala Pelatih, Maman Suryaman mengatakan, baginya tidak masalah jika Eduard dan Emeka ternyata tidak bisa turun. Karena Eduard memiliki banyak cadangan seperti Bachtiar dan Maulana.
“Kalau Eduard dan Emeka tidak bisa main, kita sudah pertimbangkan mengganti posisi mereka dengan Maulana atau Bachtiar. Di depan, juga sebenarnya banyak pejuang kita. Yang disoroti dan diperbaiki di putaran kali ini kan pemain belakang. Kalau ternyata Bachtiar dan Maulana tidak bisa turun, baru saya kelabakan. Karena mereka adalah salah satu andalan juga. Pemain belakang kita sangat minim. Tapi sebagai coach tentu saya harus siap dengan berbagai strategi cadangan,” ungkap Maman melalui telepon kepada Pakar, tadi malam.
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu menambahkan, sebenarnya ia sangat membutuhkan dua pertandingan kali ini untuk menguji semua pemain baru. Karena pada laga home nanti, poin penuh adalah target mutlak yang tidak bisa ditawar. Sehingga mereka harus bisa menunjukkan aksi di pertandingan sesungguhnya, dan ini adalah kesempatan satu-satunya.
“Ini adalah ajang uji coba bagi mereka dan penilaian untuk saya, sebagai dasar menentukan strategi di home nanti. Eduard dan pemain lokal yang baru, sudah bisa menyesuaikan diri dan tampak sudah solid. Tapi kalau Emeka kan belum. Masih butuh waktu. Saya berharap semua pemain bisa merumput bersama nanti. Jadi hasil maksimal di home nanti bisa diambil,” harapnya.

“Untung Tukang Cukur”

MANAJER Persikabo, Mas’an Djajuli tersulut emosinya ketika mendengar surat pemecatan Nanmi Hughes dan Boumsong ternyata belum sampai ke PSSI. Ia mengaku sudah menandatangani surat itu dua minggu yang lalu. Kemudian surat tersebut diberikan kepada salah satu manajemen lainnya dengan tujuan akhir PSSI. Namun ternyata surat itu malah jatuh ke tangan agen yang mensponsori Boumsong dan Nanmi.
“Agen pasti merobek surat itulah. Tidak akan disampaikan kepada PSSI. Karena dia ingin pemain bawaannya tetap bermain di Persikabo dan tidak dipecat. Saya kaget, saat agen Eduard dan Emeka mendaftarkan pemain ke PSSI, mereka terganjal Nanmi dan Boumsong. PSSI mengaku belum mendapatkan suratnya. Sementara pemain baru belum bisa didaftarkan, sebelum yang lama resmi dicoret. Ini cukup bikin pusing juga, karena waktu udah mepet sekali. Pusing saya,” curhatnya ketika dihubungi Pakar via ponsel, kemarin.
Lelaki yang mempunyai julukan Raja Midas itu mengaku akhirnya menyelesaikan semua masalah administrasi tersebut sendiri. Ia juga mengaku kerepotan dengan terhentinya aktivitas PSSI karena banyak aksi demonstrasi. Sehingga tidak memungkinkan baginya berinteraksi langsung dengan kantor pusat tersebut.
“Ramai sekali tadi di PSSI, jadi tidak bisa mengurus langsung. Saya langsung menghubungi orang PSSI ke sana sini dan akhirnya mereka bisa menerima surat tersebut melalui faksimili. Bagaimana saya tidak jadi manajer tukang cukur kalau begini caranya? Kalau sudah mepet kan harus turun tangan langsung. Untung saya manajer tukang cukur jadi Alhamdulillah semua bisa diatasi,”tandasnya.

Abo Diberi Beban Menang, ITC Eduard Masih Diurus

Persikabo Kabupaten Bogor mematok angka penuh lawan Persih Tembilahan pada laga pertama putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Beringin, Jumat (25/2). Di akhir putaran pertama, Laskar Pajajaran menang tipis 1-0 kontra tim berjuluk Harimau Rawa (5/2). Target menang mesti dijalankan Zaenal Arief dkk, meski tanpa bek Donny Fahamsyah, winger Salim Alaydrus dan gelandang Cucu Hidayat yang masih pemulihan cedera.
“Untuk apa kita pergi jauh-jauh kalau hanya untuk kalah,” ujar manajer Mas’an Djadjuli, kemarin.
Hari ini Zaenal Arif dkk akan uji lapangan. Pelatih Maman Suryaman menyatakan siap menurunkan pemain yang baru direkrutnya seperti bek Eduard Valusta asal Moldova. Laskar Pajajaran kata dia siap meredam agresivitas Harimau Rawa. Maman cukup berhati-hati kontra tim ini yang bertengger di posisi ke-6 klasemen di Grup I (Wilayah Barat), dua tingkat lebih tinggi dari Persikabo di posisi ke-8. Hanya saja masalahnya, manajer Mas’an mengumumkan baru 6 pemain yang sudah mendapat pengesahan dari BLI, karena bek yang bisa diandalkan Eduard Valusta masih diurus Sertifikat Transfer Internasional (ITC) dari kedutaannya.
Persikabo jika mematok target standar, cukup riskan bisa lolos ke Liga Super Indonesia tahun depan. Persikabo yang masih defisit angka mesti mengambil poin maksimal di kandang lawan. Pada putaran pertama, Zaenal Arif dkk dicap jago kandang karena belum pernah menang di kandang lawan. Hasil yang berbeda jauh dari kompetisi musim lalu pernah memenangkan separuh laga tandang.
Persikabo juga masih bersusah payah menang di kandang sendiri karena dari 4 kemenangan, pernah 1 kali draw. Artinya, laga sapu bersih di kandang sendiri juga masih meleset. “Ya, makanya di putaran kedua ini laga kandang mesti sapu bersih termasuk saat lawan berikutnya, Persires Rengat (28/2),” ungkap Mas’an yang menyusul bertolak ke Tembilahan, pagi ini.