Rabu, 20 Juli 2011

Pengurus Harus Dirombak

Radar Bogor - Belum ditunjuknya sosok General Manajer (GM) Persikabo, membuat Kabomania dan mantan pemain Laskar Pajajaran geram. Sebab, lambatnya kinerja pengurus dalam menentukan kebijakan jelang Divisi Utama 2011-2012 menjadi salah satu alasan mengapa wacana perombakan pengurus harus dilakukan.
Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, kendati PSSI belum menentukan format kompetisi, setidaknya pengurus harus berani mengambil sikap. Jangan hanya terpaku pada instruksi Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin (RY), atau kebijakan PSSI Pusat.
Ini menunjukkan jika manajemen Laskar Pajajaran belum bisa mandiri, karena masih bergantung kepada orang lain. “Waktunya sudah mepet, tapi kenapa belum menunjuk sosok manajer. Apa harus menunggu petunjuk ketum, bagaimana mau jadi klub profesional kalau segala sesuatunya masih disuapi dan dituntun,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurut Dicky, jika Persikabo menargetkan lolos ke Indonesia Super League (ISL), persiapan tim harus dilakukan dari sekarang. Jika tak ingin disebut mematok target bodong untuk mengelabui masyarakat demi kepentingan kelompok atau golongan. “Kalau serius ISL, ya harus dari sekarang, jangan hanya menjanjikan target bodong. Toh jika nanti format kompetisi berubah pun tak ada yang dirugikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, sambungnya, kepengurusan Persikabo memang harus dirombak total, karena mencerminkan ketidakseriusan. “Saya setuju kalau pengurus dirombak total, lambatnya penunjukan GM adalah bukti ketidakseriusan,” ucap Dicky.
Sementara itu, mantan pemain Persikabo era 1980-an, Robby Rizakota menegaskan, belum dibuatnya format kompetisi bukanlah alasan untuk tidak membentuk kerangka tim dengan menunjuk GM terlebih dahulu.
“Saya heran, kenapa pengurus Persikabo malah menunggu format kompetisi ketimbang membahas pembentukan tim. Seharusnya sudah ada ancang-ancang dari sekarang, jangan hanya menunggu disuapi, ini namanya tak mandiri. Pengurus memang harus dirombak,” jelas dia.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Umum Persikabo, Didi Kurnia menuturkan, pengurus masih menunggu format kompetisi dari PSSI dahulu. “Kita belum tahu formatnya, nanti jika sudah jelas, kita segera membentuk manajerial,” pungkasnya.

Pengurus Lambat Star, Kabomania Merasa Kecewa

Pakuan Raya - Belum bergeraknya pengurus Persikabo Bogor dalam menentukan manajerial tim Persikabo, menetapkan pelatih dan materi pemain untuk musim depan membuat seluruh Kabomania merasa kecewa dengan sikap pengurus tersebut. Padahal, beberapa pengurus klub lain yang ada di Divisi Utama ataupun Superliga sudah mulai ancang ancang pembentukan manajerial tim serta melakukan seleksi kepada para pelatih dan calon pemain. " Kami merasa kecewa dengan lambatnya pengurus Persikabo yang sampai saat ini masih adem ayem saja untuk menyongsong kompetisi musim depan. Beberapa waktu lalu saya sempat baca di media kalau Ketua Umum Persikabo , Drs. H. Rachmat Yasin, MM masih akan menunggu kongres PSSI dulu.
Saat ini Kongres sudah selesai dan sudah ada pengurus yang baru, jajaran inohong Persikabo malah cuek saja dan lebih mementingkan menggelar Musta dulu. Padahal, pengurus Persikabo tidak hanya RY dan Didi Kurnia saja. Melainkan banyak orang. Masa tidak ada elemen yang bertugas untuk menentukan manajerial tim dan menetapkan pelatih serta para pemain untuk musim depan," ujar Heri, Korwil Kabomania Ciapus yang merindukan Persikabo bisa tampil dalam kasta tertinggi Liga Super Indonesia.
Heri menambahkan, boleh saja pengurus Persikabo membuat agenda Musta. Namun dalam waktu yang berbarengan para pengurus juga harus bisa membuat kelompok lain yang tugasnya untuk membentuk manajerial tim.
"Kalau begini jadinya, saya melihat Persikabo makin hari makin tak terurus saja. Kami sebagai rakyat Kabupaten Bogor dan sebagai pecinta Persikabo merasa kecewa dengan kebijakan pengurus Persikabo saat ini yang terkesan sudah acuh tak acuh untuk meningkatkan prestasi tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini," kilah Heri lagi.
Hal yang sama dikatakan, Arif atau yang kerap dipanggil ayah ini menyayangkan sikap pengurus Persikabo yang lagi lagi terlambat star dalam pembentukan manajerial tim Persikabo untuk musim depan.
"Kita masih setia dan cinta kepada Persikabo. Namun, kita merasa sanksi apakah para pengurus Persikabo masih punya komitmen dan kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan prestasi Persikabo dalam kancah sepakbola nasional. Karena saat ini saya belum melihat action para pengurus Persikabo dalam pembentukan tim untuk musim depan," beber Arif tegas.
Sementara itu, Agus Bhewok salah seorang bobotoh Persikabo yang berasal dari Megamendung mengatakan, ia merasa prihatin dengan nasib Persikabo saat ini. Ia melihat Persikabo saat ini seperti mati suri saja. Apalagi dengan tidak bolehnya APBD untuk klub sepakbola Profesional. "Saya masih ragu apakah Persikabo masih eksis atau tidak dalam kancah sepakbola nasional jika tanpa APBD. Apalagi saya melihat pengurus Persikabo belum membahas solusi kedepan pendanaan Persikabo jika dana APBD sudah di stop," pungkasnya secara tegas.