Jumat, 10 Desember 2010

Bapak RY Mulai Gerah

Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mulai bereaksi dengan hasil tiga pertandingan away yang tidak membuahkan satu poin pun dari Persikabo. Sejak awal uji coba dan lebih banyak menuai kekalahan daripada kemenangan, Bupati Bogor itu memang sering terlihat kecut setelah keluar dari Stadion Cibinong. Berkali-kali ia melontarkan akan segera mengevaluasi skuad besutan Meiyadi Rakasiwi itu. Akan tetapi hingga kemarin lusa, belum ada tanda-tanda evaluasi dilaksanakan. Kekalahan yang diderita Laskar Pajajaran menghadapi Persitara, Rabu (8/12) lalu di kandang Si Pitung ternyata menuai reaksi keras dari RY. Kamis (9/12), kemarin siang, jajaran pengurus seperti Adang Suptandar, Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata dan Mas’an Djajuli diminta hadir di pendopo untuk memberikan keterangan mengenai pertandingan. Meskipun menyaksikan langsung dari televisi, namun tampaknya orang nomor satu di Bogor itu tidak ingin gegabah mengambil keputusan dan tetap meminta laporan dari semua pengurus. “Kita diundang ke Pendopo untuk memberikan laporan dari hasil pertandingan belakangan ini. Banyak hal yang disoroti oleh Pak Bupati. Namun belum ada keputusan mengenai nasib pelatih,” ujar Mas’an usai mengikuti evaluasi tertutup itu. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, menjadi bahan masukan bagi Bupati untuk memutuskan apakah skuad Pesikabo tetap dipegang kendalinya oleh Meiyadi Rakasiwi, atau pemain Persikabo akan memiliki arsitek baru. Laga away ke Aceh yang sudah ada di depan mata, menjadi salah satu tekanan, bahwa sang Ketua Umum harus memutuskan dalam jangka waktu singkat. “Senin sudah ada keputusan langkah apa yang akan kita ambil. Apakah akan ganti pelatih atau tetap di bawah kendali Meiyadi. Bupati butuh waktu untuk memutuskan apa yang terbaik, karena ini menyangkut banyak hal. Termasuk target kita untuk masuk ke ISL,” imbuhnya.

KAMI Minta Ketegasan Ketua Umum

Mendengar aksi langsung dari Ketua Umunm Persikabo yang memanggil pengurus Persikabo untuk melakukan evaluasi, Kabomania menyambut tindakan positif itu dengan antusias. Pendukung Persikabo itu memang menginginkan perombakan secepatnya dari manajemen dan evaluasi hingga detail secara keseluruhan dari skuad. Evaluasi yang dilakukan oleh manajemen dan pengurus hanya meliputi kepelatihan saja. Untuk pemain, hingga saat ini masih dianggap sebagai pihak yang innocent atau tidak bersalah. “Memang sudah seharusnya dilakukan evaluasi untuk melihat bagian mana yang salah. Kalau memang ternyata kepelatihan Meiyadi tidak membuahkan hasil yang positif, pasti pengurus bisa mengetahui jalan yang lebih tepat sebagai solusinya,” ujar Ketua Kabomania, Dicky Dompas penuh makna. Ia melanjutkan, jika hari Senin (13/12) nanti akan menjadi hari penentuan bagi Meiyadi, maka Bupati harus bisa tegas dalam proses pemutusan hasil evaluasi ini. Karena bagaimanapun, setiap keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh pada hasil akhir nanti. Target untuk bisa masuk ke ISL bukan hal yang mudah. Bahkan akan semakin berat jika melihat hasil yang dikantongi Persikabo hingga saat ini. “Kalau begini, bisa-bisa hasil akhirnya nanti Persikabo malah ada di zona degradasi, bukan mendekati ISL. Kan bisa bahaya kalau kita turun kasta. Ketua Umum harus benar-benar tegas. Banyak tumpuan masyarakat Kabupaten Bogor terletak di Persikabo. Bagaimanapun ini adalah salah satu gengsi bagi Kabupaten Bogor dan menjadi harga diri kabupaten terbesar di Indonesia,” cetus salah satu Kabomania.

Pemain Asing Buang Duit Saja

Penampilan buruk Persikabo Bogor dibawah asuhan Meiyadi Rakasiwi mulai menuai kritikan tajam beberapa elemen masyarakat di Kabupaten Bogor. Apalagi, Persikabo harus kembali mengakui keunggulan lawannya dalam laga away ketiga di kandang Persitara belum lama ini. "Mana komitmen 3 harus 4. Persikabo ini milik masyarakat Kabupaten Bogor. Kebanggan 4 juta rakyat yang berasal dari Kecamatan Tenjo hingga Tanjungsari. Pak Rachmat Yasin, selalu Bupati Bogor telah banyak berkorban untuk Persikabo dengan mendatangkan beberapa pemain berkualitas dan kategori bintang. Namun, prestasi Laskar Pajajaran malah makin terpuruk. Ini ada apa. Apakah ada keretakan dalam tim Persikabo itu sendiri. Kalau memang ada masalah, kenapa tidak segera diatasi oleh pengurus teras Persikabo. Pak RY selaku ketua umum Persikabo tidak boleh diam saja. Segera ambil sikap tegas. Kalau tidak, Persikabo malah akan lebih terpuruk," ujar Sanja Al Madhari, Ketua LSM Gemak yang juga bobotoh fanatik Persikabo ini dengan tegas. Lebih kanjut, lelaki berkacamata yang kini tengah merajut asmara dengan WNI yang menetap di Australia ini menegaskan, seluruh elemen yang ada dalam tim Persikabo saat ini jangan menodai target Bupati Bogor yang mencanangkan Persikabo harus masuk ke ISL tahun depan. "Target Superliga tahun depan adalah target prestisius dan akan menjadi kebanggan tersendiri kalau Persikabo tampil diajang tertinggi kasta sepakbola nasional. Saya juga tegaskan, tiga pemain asing yang ada di Persikabo saat ini benar benar tidak ada gunanya dan hanya buang duit saja. Mereka didatangkan dan dibayar untuk bermain dan untuk mengangkat prestasi Persikbo. Mereka datang bukan untuk makan tidur, makan tidur saja. Manajemen Persikabo harus mencontoh strategi jitu yang dilakukan Rhendie Arindra soal mendatangkan pemain asing yang langsung kontak dengan pemain yang bersangkutan, melihat CV pemain yang akan didatangkan dengan melihat video saat pemain itu main lewat internet," ujar Sanja dengan tegas.

Apakah ISL hanya mimpi?

LASKAR Pajajaran harus kembali pulang ke kandang dengan menundukan kepala setelah ditumbangkan Pesitara Jakarta Utara dengan skor 1-2 dalam laga away ketiga dikandang Persitara. Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Bos Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. Karena jauh jauh haru ia mentargetkan Laskar Pajajaran harus tampil di kasta Superliga tahun 2011 setelah empat tahun berendan di Divisi Utama Ligina. Namun, tiga kali kekalahan Persikabo ini bisa menjadi mimpi buruk dari target RY yang juga sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini. Selain itu, rentetean tiga kali kekalahan dalam melakoni partai tandang ini mulai menyembulkan sikap kurang percaya dari Kabomania dan juga pecinta Persikabo lainnya terhadap kualitas Meiyadi Rakasiwi dalam meracik timnya. Padahal, kehadiran Meiyadi Rakasiwi di Persikabo ini diharapkan bisa membuat sejarah positif bagi dunia sepakbola Kabupaten Bogor . Namun, tiga kali hasil jeblok ini tidak menutup kemungkian malah akan membuat sejarah negatif bagi Persikabo dan juga bagi Meiyadi Rakasiwi. Secara teori dan teknik kepelatihan mantan pemain PSMS Medan ini tidak kalah dari para pelatih terkemuka di tanah air. Satu hal yang membuat Meiyadi mulai diragukan publik bola di Kabupaten Bogor karena Meiyadi Rakasiwi terkesan kurang tegas dalam mengambil kebijakan dilapangan. Selaku pelatih kepala seharusnya ia lebih tahu soal pemain yang siap tampil dan tidak layak tampil. Pelatih sekaliber Meiyadi jangan labil dan minta pendapat dari kanan kiri soal pemain yang akan diturunkan atau akan diganti. Rasanya, tidak enak didengar ketika ada celotehan celotehan yang tak sedap ketika Meiyadi menggantikan Salim Alaydrus dalam pertandingan di kandang Si Pitung belum lama ini. " Kenapa harus Salim yang diganti," ini komentar dari Mas an Djajuli, Edison Hutahean dan Ridwan Ardiwinata saat Meiyadi memasukan Zainal Arif dengan mengganti Salim Alaydrus. Suasana semakin tak sedap, ketika Raja Midas julukan Mas an Djajuli ini ngoceh ngoceh pergantian Salim Alaydrus ini atas desakan salah satu asisten pelatih. Apakah digantinya Salim Alaydrus ini benar benar atas keinginan asisten pelatih? Lantas sejauh mana kewenangan dari pelatih kepala di Persikabo. Kekalahan 1-2 yang diderita Zainal Arif dkk ini benar benar menjadi petaka tersendiri bagi Persikabo. Bisa saja suasana hubungan antara manajer Persikabo dan jajaran pelatih kian runyam ibarat gelas retak. Kondisi seperti ini harus segera disikapi secara serius oleh Ketua Umum Persikabo kalau memang masih ingin menyelamakan target masuk ke Superliga tahun 2011 mendatang. Jangan biarkan gelas retak ini pecah berantakan dan bisa menajdi duri ditengah perjalanan Persikabo musim ini.

Sesalkan Pergantian Salim Alaydrus

Kekalahan Persikabo 1-2 dari Laskar si Pitung di Stadion Tugu, Jakarta Utara masih membekas dalam benak jajaran pengurus Persikabo dan Kabomania yang datang langsung memberikan dukungan penuh kepada Laskar Pajajaran dalam laga away ketiganya. Hasil nihil kembali diraih anak anak pasukan Meiyadi Rakasiwi yang tampil dibawah form. Kegagalan Persikabo memetik poin penuh dalam laga dua hari lalu makin menimbulkan suasana tak sedap didalam tim besutan mantan pelatih Persikad Depok ini. Apalagi menurut beberapa pengurus Persikabo yang hadir langsung menyaksikan perjuangan para pemain Persikabo di Stadion Tugu tersebut jajaran coach Persikabo telah membuat blunder saat menggantikan Salim Alaydrus dengan Zainal Arif. Karena pada saat itu, penampilan Salim Alaydrus tidak ada kendala apa apa. Sementara Saeran yang kerap membuat kesalahan malah tidak ditarik untuk diganti. "Kenapa Salim yang ditarik keluar lapangan. Harusnya Saeran yang diganti, karena dia tampil dibawah form. Masuknya Abo memang tepat. Namun, harusnya pelatih juangan menarik Salim," ujar Edison Hutahean, salah seorang pengurus teras Persikabo kepada Pakar Sementara itu, M. Ridwan Ardiwinata yang juga tercatat sebagai pengurus Persikabo menambahkan, ia sama sekali tidak mengerti dengan strategi yang dilakukan Meiyadi Rakasiwi saat melawan Persitara Jakarta Utara. "Ngapain Meiyadi membangku cadangkan para pemain yang berkualitas dan punya naluri mencetak gol. Ini pertandingan away. Seharusnya ia langsung menurunkan dream team. Setelah ketinggalan 0-2 baru ia memasukan Zainal Arif dan Jarot. Padahal, lima menit pertama saja Dian Irawan, Sairan kerap melakukan kesalahan kesalahan. Kenapa dibiarkan terlalu lama hingga harus ketinggaan 0-2. Padahal, masih ada Jarot dan Dede Ariandi. Saya juga sama sekali tidak mengerti kenapa Meiyadi tiba tiba mengganti Salim Alaydrus. Padahal ia masin lumayan bagus dan tidak ada masalah. Saya dan Pak Edison sempat kaget ketika Meiyadi mengganti Salim. Harusnya yang diganti saat itu Saeran saja," ujar Ridwan dengan tegas. Dalam hal yang sama, Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli mengatakan, pengurus harus segera melakukan evaluasi total terhadap jajaran pelatih. "Saya sangat heran, kenapa pelatih kepala harus meminta sarana dari asisten pelatih untuk memasukan atau mengganti pemain. Padahal seharusnya pelatih kepala harus lebih tahu siapa saja yang harus diganti dan harus masuk. Pergantian Salim Alaydrus benar benar tidak masuk akal. Apalagi, kalau hal ini keputusan dari seorang asisten pelatih," beber Mas'an dengan tegas.

Tolong hargai kerja keras Pak Bupati

Masyarakat Kabupaten Bogor akhir akhir ini merasa prihatin dengan banyaknya aksi tauran ( anarkis) yang dilakukan oknum suporter sepakbola. Kejadian itu kerap terjadi seusai pertandingan Persikabo. Anehnya kejadian ini terjadi dititik-titik yang ada elemen suporter pendukung tim lain dan kerap terejadi kekerasan seperti lemparan batu ( Perang Batu) dan ada juga yang menggunakan senjata tajam. Ini jelas tidak boleh dibiarkan begitu saja oleh jajaran kepolisian. Karena tindakan kekerasan tersebut sudah mengarah kepada prilaku kriminalitas. ”Saya merasa sedih dengan banyaknay kejadian tauran ini. Ini akan menodai perjuangan Persikabo menuju kasta Superliga tahun 2011/2012 mendatang. Bahkan, banyaknya aksi tauran ini sama sekali tidak menghargai perjuangan Bupati Bogor yang telah membentuk tim Persikabo menjadi tim yang disegani di Indonesia dan juga tidak menghargai jerih payah Bupati Bogor yang telah membangun sarana Stadion Sepakbola di Ibukota Kabupaten Bogor. Sepakbola harusnya sudah bisa menjadi hiburan masyarakat Kabupaten Bogor secara luas bagi semua elemen. Pertandingan sepakbola jangan dijadikan media untuk berbuat prilaku negatif. Ini jelas sudah sangat salah kaprah dan mencederai perjuangan Pak RY dan jajaran pengurus Persikabo lainnya,” ujar H. Usup atau dikenal dengan panggilan Lurah Usup yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II Panpel Persikabo tahun ini. Usup menambahkan, Pak Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo sudah sanngat perhatian kepada Kabomania selama ini. Buktinya, beliau menyediakan 20 truk untuk transportasi Kabomania yang datang atau pulang kebeberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. ”Silahkan cari di Indonesia, Ketua Umum klub mana yang punya perhatian tinggi kepada para suporternya dengan cara menyediakan 20 kendaraan truk untuk mengangkut para suporter pulang kerumahnya masing masing. Hanya Pak Rachmat Yasin yang punya ide brilian seperti itu. Itu harus dihargai semua oleh elemen suporter Persikabo,” beber Usup lagi dengan nada kecewa menyikapi banyaknya aksi tauran suporter belakangan ini. Menyinggung pertandingan kandang kedua Persikabo tanggal 12 Januari 2011 lawan PSAP Sigli di Stadion Persikabo, Cibinong, ia menegaskan, seluruh elemen suporter Persikabo harus bisa menghindari hal hal yang mengarah kepada perbuatan anarkis. ”Apa jadinya Persikabo, gara gara banyaknya aksi tauran, tiba-tiba Persikabo tidak bisa menggelar pertandingan kandang. Ini jelas akan merugikan Persikabo dan juga masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang tidak bisa menyaksikan langsung perjuangan Zainal Arif dkk dalam mewujudkan target ke ISL tahun depan.,” tegasnya.

KADIN Peduli Persikabo

Aksi borong tiket terusan pertandingan Persikabo Kabupaten Bogor untuk musim 2010/2011 ini ternyata tidak hanya dilakukan Sekber A5 saja. Namun aksi serupa juga telah dilakukan jajaran pengusaha yang tergabung di KADIN Kabupaten Bogor juga. ”Sejak awal kita memang sudah punya komitmen untuk melakukan gerakan peduli Persikabo terutama dalam hal pembelian tiket terusan untuk pertandingan Persikabo musim ini. Saya sudah berbicara dan sudah menerima proposal dari Panpel Persikabo. Namun saya harus melakukan koordinasi dulu dengan ketua asosiasi pengusaha yang tergabung di Kadin Kabupaten Bogor,” ujar Ketua Kadin Kabupaten Bogor, H. TB. Nasrul Ibnu HR kepada Pakar kemarin petang di Cibinong. Lebih lanjut, tambah Nasrul yang juga menjabat sebagai Ketua BPC Gapensi Kabupaten Bogor ini menegaskan, sudah sewajarnya semua elemen pengusaha dan perusahaan besar yang ada di Kabupaten Bogor menunjukan kepeduliannya kepada Persikabo yang sedang berburu target ke Superliga tahun depan. ”Sejak dulu saya pribadi memang sangat hobi kepada sepakbola dan saya juga sering menyaksikan laga Persikabo kalau melakukan partai away. Hingga sangat wajar jika saya selaku Ketua Kadin dan Gapensi menghimbau kepada jajaran pengusaha di Kabupaten Bogor untuk ikut andil dalam memberikan konstibusi nyata kepada Persikabo Kabupaten Bogor. Persikabo adalah aset penting bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Persikabo adalah kebanggaan masyarakat Bogor saat ini,” beber Nasrul lagi dengan tegas. Sementara itu, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Gemak), Sanja Al Madhari mengaku sangat mendukung gerakan Panpel Persikabo musim ini yang memberlakukan tiket terusan kepada semua pengusaha yang ada di Kabupaten Bogor. Namun, secara tegas ia mengatakan, apakah PT Indocement, Holcim, TWM, Sentul City dan Taman Safari juga memberikan konstribusi nyata bagi Persikabo dan dunia olahraga di Kabupaten Bogor ? ”Selama ini saya belum mendengar kalau perusahan perusahaan besar tersebut ikut andil dalam menyokong kegiatan olahraga di Kabupaten Bogor ternasuk kepada Persikabo,” ujar Sanja penuh tanda tanya.

Nasib Persikabo Ditentukan Senin Depan

Hari ini seluruh jajaran menajemen Persikabo melakukan evaluasi terhadap team, menyusul kekalahan yang diterima Persikabo ketika ditaklukan oleh kesebelasan Persitara Rabu kemarin. Demikian disampaikan Mas’an Djajuli, manager team yang dihubungi RRI Pro 2 FM via telepon sesaat setelah acara Kabomania On Air sore ini. Sedianya Mas’an Djajuli akan melakukan dialog interaktif dengan Kabomania, namun karena sesuat hal beliau berhalangan.
Dalam percakapannya Mas’an mengatakan bahwa seluruh jajaran team dipanggil oleh Ketua Umum untuk melaksanakan evaluasi terhadap kesuluruhan team, namun hasil evaluasi ini baru bisa diketahui Kabomania hari Senin depan.

Menanggapi berita ini, Kabomania berharap bahwa evaluasi bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Persikabo di dalam menghadapi kompetisi yang masih panjang. Hal senada diungkapkan Ketua Umum Kabomania Dicky Dompas dalam acara Kabomania On Air di 106.8 RRI Pro 2 FM.
Dicky pada kesempatan itu juga mengatakan bahwa saat ini arus bawah Kabomania sudah mulai gerah. Sebagian besar Kabomania mengharapkan adanya perombakan pada team terutama pada pelatih Meiyadi Rakasiwi yang dituding sebagai penyebab kegagalan beruntun yang dialami Persikabo. Kabomania menilai bahwa selama menjadi pendukung Persikabo, dalam tiga tahun terakhir ini Team Persikabo kali ini merupakan team terburuk. Oleh karena itu evaluasi secara total harus dilakukan.
Ketika ditanya RRI Pro 2 FM apakah Kabomania akan melakukan unjuk rasa ?. Dicky mengatakan bahwa ada desakan dari akar rumput Kabomania yang mengarah kesitu, namun pada tahap awal, tentu Kabomania akan mengambil langkah santun terlebih dahulu sebelum mengambil langkah unjuk rasa. Mudah-mudahan manajemen mau memberikan respon yang positif terhadap aspirasi dari Kabomania tersebut.

Nasib Meiyadi di ujung tanduk

Kekalahan Persikabo Kabupaten Bogor 1-2 kontra Persitara Jakarta Utara di Stadion Tugu, Rabu (8/12), membuat gerah Pendopo Bupati. Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin memanggil secara mendadak manajer Mas’an Djadjuli bersama pengurus Persikabo lainnya. Kesimpulan pada pertemuan itu, nasib pelatih Meiyadi Rakasiwi diujung tanduk dan akan ditentukan Senin (13/12). “Sekarang ini sedang dipertimbangkan,” ujar Mas’an. Pertimbangan itu menyangkut plus-minus jika dilakukan pergantian Meiyadi. Mantan pelatih Persikad Depok asal Medan itu dinilai tak bisa memberikan warga Kabupaten Bogor senang. Obrolan warung kopinya, eleh deui-eleh deui (kalah lagi-kalah lagi-red) soal tiga pertandingan away Laskar Pajajaran. “Mestinya minimal draw. Jadi hingga saat ini belum ada poin away,” ungkap Mas’an. Pertama pada laga pembuka Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia lawan Pro Titan FC Medan, Persikabo kalah 0-1 (20/11), lalu kalah dengan PSMS Medan 1-2 (23/11) dan kalah lagi dengan Persitara 1-2 (8/12). Persikabo baru menang pada home pertama dengan PS Bengkulu 2-0 (3/12). “Pertandingan lawan Persitara kan disiarkan langsung, masyarakat tahu bagaimana diawal-awal bisa kecolongan seperti itu,” tandas Mas’an. Sementara pemerhati olahraga asal Ciampea, Yudi Agus Soleh menyayangkan hasil buruk tiga pertandingan away tersebut. Dalam kontrak dengan Meiyadi soal kesanggupan membawa Persikabo, Meiyadi kemungkinan bisa diberhentikan ditengah jalan. Tiga away yang disanggupinya dengan 4 angka itu sudah menunjukan kinerja tim pelatih tak bisa memenuhi target. “Sebelum kapal karam, lebih baik tambal kebocorannya saat ini juga. Artinya, lebih baik dari sekarang Persikabo mengambil langkah-langkah karena targetnya sudah jelas Liga Super Indonesia,” kata Yudi yang juga pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor. Sedangkan manajer teknik Persikabo melihat teknis permainan Persikabo sudah terlihat ketika ditunjukan lawan PSMS. Hanya faktor kurang beruntung saja, namun memang dia menyayangkan mesti kalah lawan Pro Titan saat tampil dibawah form. “Masalahnya faktor komunikasi. Termasuk kekalahan dengan Persitara, sudah ada pressure dan strategi pelatih juga bagus. Kalau soal saling menyalahkan saya tidak ingin per individu. Demikian juga kesalahan yang dibuat pemain,” kata dia.

Keputusan jatuh pada tanggal 13 Desember 2010

Performa buruk Laskar Pajajaran yang mengalami tiga kali kekalahan dari empat pertandingan membuat Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin (RY) murka.
Pasca ditekuk Persitara 2-1 di Stadion Tugu Jakarta Utara, RY langsung memanggil segenap pengurus dan manajemen untuk melakukan evaluasi besarbesaran. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, pemanggilan itu terkait kekecewaan RY atas penurunan performa Laskar Pajajaran sejak ditangani Mayadi Rakasiwi.
“Pak RY kecewa dan marah. Kenapa sejak dibesut Mayadi, bukannya jadi baik, malah makin menurun penampilan tim kami,” ujarnya saat dihubungi Radar Bogor, kemarin. Menurut dia, kekecewaan RY bukanlah terhadap pemain Persikabo, melainkan lebih kepada kebijakan Mayadi dalam menggunakan strategi saat bertanding.
“Ya, sebagai contoh, kenapa Zaenal Arif tak ditandemkan dengan Salim, padahal kan mereka berdua soulmate,” tegas Mas’an.
Kata dia, hasil evaluasi yang menentukan nasib kepelatihan Mayadi diumumkan pada Senin (13/12) mendatang. Di samping itu, pihak manajemen dalam beberapa hari ke depan memecat salah satu pemain asingnya, JP Boumsong. Sebab, dari awal kontrak ditandatangani, hingga kini ia belum berkontribusi sama sekali.
“Ya, dia sakit-sakitan dan tak ada kontribusinya. Buat apa lagi dipertahankan?” jelas dia. Tak hanya Boumsong yang dipastikan akan dipecat, Nanmi Hughes dan Cyril Tchana pun disebutkan segera menyusul. Tapi, sambungnya, Cyril serta Nanmi tak akan dicoret berbarengan dengan Boumsong. Karena, tenaga kedua legiun asal Kamerun itu masih bisa dimanfaatkan.
“Boumsong kan memang sakit, sedangkan mereka (Cyrildan Nanmi, red) tidak. Tapi, tetap mereka juga harus hengkang nantinya kalau kami sudah mendapatkan pemain pengganti,” tutur Mas’an.
Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mendesak agar jajaran pengurus benar-benar mengevaluasi total agar terjadi peningkatan performa. Ia menambahkan, jika desakan tersebut tak digubris, seribu Kabomania siap mengepung kantor bupati.
“Kalau tuntutan kami itu tak direalisasikan, seribu orang dari 40 korwil siap unjuk rasa menuntut Mayadi diturunkan, juga digantinya tiga pemain asing itu,” papar Dicky