Selasa, 12 April 2011

Ridwan Gantikan Raja Midas

Pakuan Raya - Terjawab sudah teka teki siapa yang bakal menduduki jabatan General Manajer Tim Persikabo musim 2011-2012 mendatang atau pengganti Raja Midas alias Mas'an Djajuli yang sudah empat kali menahkodai tim Persikabo. Sosok Ridwan Ardiwinata mantan pensiunan PNS Kabupaten Bogor dan juga tercatat sebagai pengurus teras Pengcab PSSI Kabupaten Bogor akan menjadi General Manajer Persikabo musim mendatang. Apalagi, ia sudah punya waktu luang untuk menukangi tim Persikabo. Saat ini saja, lelaki bertubuh besar yang juga dikenal sebagai anak kolong ini dipercaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk menjadi Manajer Tim Suratin U-18 tahun.
"Kalau memang itu sudah menjadi keputusan Ketua Umum Persikabo dan pengurus lain, Insya Allah saya akan siap menjalankan amanah tersebut. Namun, saya berharap kalau memang kepercayaan menjadi General Manajer itu sudah diberikan kepada saya, saya tidak mau ada pihak pihak yang melakukan intervensi soal materi pemain atau pelatih. Biarkan kewenangan penuh soal rekrutmen pemain dipercayakan kepada managerial dan pelatih kepala yang akan bertugas. Namun, manajerial tim atau pelatih tentunya harus diberikan kriteria pemain yang akan disesuaikan target Persikabo musim yang akan datang," ujar Ridwan Ardiwinata yang juga menjabat sebagai Ketua PTMSI Kabupaten Bogor ini dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama lelaki bertubuh tinggi besar ini menegaskan, ia sendiri sudah punya catatan beberapa pemain yang layak dipertahankan untuk menjadi bagian penting skuad Laskar Pajajaran yang akan datang. Namun, Ridwan tidak mau membeberkan hal tersebut kepada Pers sebelum ia menerima SK Manajerial tim musim depan.
"Kalau memang ingin mewujudkan target ke Superliga musim depan, saya berharap semua elemen yang ada di Kabupaten Bogor harus satu visi dan satu misi yakni membuat Persikabo tim yang solid dan Kondusif satu sama lain. Tidak boleh ada lagi kejadian seperti awal musim ini. Karena hal ini akan membuat keuangan Persikabo sangat mubazir. Persikabo harus dihuni para pemain yang memang bisa mengangkat dan mewujudkan target ke Superliga tahun depan. Kita jangan terlalu terpaku istilah Awis Teuing. Hilangkan budaya Awis Teuing itu. Karena target Superliga akan berkaitan juga dengan banyak faktor termasuk soal pembelian pemain yang tidak boleh gagal.," imbuh Ridwan
Sementara itu, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membenarkan kalau Pak Ridwan memang sudah diproyeksikan untuk menduduki jabatan General Manajer Tim Persikabo musim 2011-2012 mendatang. Hal ini terkait dengan suasana baru saha di Persikabo.
"Kita juga merasa terimakasih kepada Pak Mas'an Djajuli yang telah melakukan pengabdian kepada Persikabo selama ini. Sangat sulit mencari figur seperti Pak Mas'an . Kami dari jajaran pengurus Persikabo berharap kepada Ridwan Ardiwinata untuk bisa membawa mimpi masyarakat Kabupaten Bogor ini yakni Superliga yang sudah didambakan sejak empat tahun lalu. Kita juga tidak akan mengulangi hal hal yang sudah sudah. Pengurus akan memberikan kewenangan penuh kepada manajerial tim dan pelatih kepala mendatang soal rekrutmen pemain." ujar Didi Kurnia, lelaki asal Sumedang yang menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor ini dengan tegas.

RY Siap Didi Tidak, Jika Persikabo tanpa APBD


Radar Bogor - Pelarangan klub sepakbola menggunakan dana APBD oleh Mendagri pada 2012 mendatang, menuai beragam reaksi. Jika Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin mengaku siap tanpa APBD, berbeda halnya dengan Sekretaris Umum Persikabo, Didi Kurnia.
Menurut Didi, meski banyak perusahaan besar berdiri di Kabupaten Bogor, seperti PT Antam, Indocement, Holcim, Sentul City, Taman Safari Indonesia, itu tak lantas dapat memudahkan langkah Laskar Pajajaran menggaet sponsor. Karena skuad besutan Maman Suryaman ini masih bercokol di Divisi Utama.
“Ya kan tidak gampang mencari sponsor, Persikabo itu masih di  Divisi Utama yang nilai jualnya kurang. Contoh, pertandingannya saja jarang disiarkan di layar kaca, tidak seperti ISL yang hampir tiap hari ada di TV,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Didi mengatakan, bila Laskar Pajajaran naik kasta ke ISL, kemungkinan besar perusahaan besar tersebut bersedia menjadi sponsor. Karena superliga dinilai lebih bergengsi dan mendapat atensi lebih dari masyarakat penikmat sepakbola nasional.
“Kalau Persikabo ke ISL, saya yakin mereka mau. Kan ISL terlihat lebih bergengsi ketimbang Divisi Utama. Sebab, ini bukan  masalah kurang kuatnya lobi, tapi lebih kepada nilai jual sebuah produk,” jelasnya. Ia menambahkan, untuk saat ini Persikabo belum siap tanpa APBD, karena Laskar Pajajaran belum punya nilai jual yang tinggi dikancah sepakbola nasional. “Kalau saat ini, Persikabo belum siap. Tetapi kalau naik ISL, kami siap,” singkat Didi.
Hal tersebut berbeda dengan pernyataan Rachmat Yasin. Dalam wawancara dengan wartawan Radar Bogor beberapa  waktu lalu, RY siap jika Persikabo tanpa APBD. “Banyak perusahaan besar di Kabupaten Bogor yang bisa dijadikan sponsor Persikabo,” kata RY.
Sementara itu General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mendukung pelarangan penggunaan dana APBD. “Saya mendukung sekali kalau klub-klub Liga Indonesia dilarang menggunakan APBD. Kan lebih baik kalau APBD itu digunakan untuk kebaikan yang lain. Saya saja sebagai manajer siap menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp500 juta untuk Persikabomusim depan, jika pelarangan itu dilaksanakan. Kalau saya siap, masak yang lain tidak,” tegas mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.