Jumat, 09 September 2011

Lawan Qatar, Keamanan Diperketat

Bola Indo - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo mengakui jajaran kepolisian kecolongan dalam memeriksa penonton yang menyaksikan laga Indonesia versus Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),Selasa (6/9).
Akibatnya, petasan, api suar, dan kembang api bisa masuk ke stadion. Pertandingan Indonesia kontra Bahrain sempat dihentikan pada menit ke-75. Wasit asal Korea Selatan Lee Min-hu menilai, situasi tidak kondusif lagi setelah banyak penonton meledakkan dan melempar petasan serta api suar ke arah kerumunan.

“Ini bagian dari ketidaktelitian petugas. Memang, letusan yang terjadi sudah keterlaluan.Tapi nanti akan kami proses kalau memang sudah dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh Kapolda Metro Jaya,”tutur Timur sebelum menghadiri Sidang Kabinet Terbatas (Ratas) Bidang Politik,Hukum,dan Keamanan di Kantor Presiden,kemarin.

Saat menjamu Qatar pada 11 Oktober mendatang,Timur memastikan keamanan serta sistem pemeriksaan terhadap penonton akan diperketat.Kepolisian juga akan menggandeng kelompok-kelompok suporter untuk mencegah kekacauan seperti saat Indonesia menghadapi Bahrain.
“Ke depan lebih teliti.Pengamanan bukan hanya oleh petugas,melainkan masyarakat juga bagian dari pengamanan. Bukan hanya komunikasi (dengan suporter) kami juga punya program kemitraan,jadi kapolres kan sudah ada pembinaan di salah satu kelompok suporter,jadi itu bagian dari kemitraan.

Terkait empat orang yang sudah ditangkap karena diduga menyelundupkan petasan, Kapolri mengatakan semuanya masih dalam proses penyelidikan.“Semua proses sedang dalam penyelidikan,”ujar Timur.
Akibat banyaknya petasan yang dilempar dan diledakkan penonton ke arah kerumunan dan lapangan,membuat Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY)yang menyaksikan kekalahan 0-2 Indonesia dari Bahrain kecewa. SBY lantas menegur Kapolri akibat insiden petasan itu.

Rapat Exco Mundur, Awal Kompetisi Kemungkinan Molor

Bola Indo - Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia terancam molor, akibat sidang komite eksekutif PSSI (exco) untuk menentukan format kompetisi mundur dari 12 September menjadi 16 September 2011.
"Sidang exco diundur menjadi tanggal 16 September karena ada 4 anggota exco yang bertugas mendampingi timnas U-16 berlaga di luar negeri," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di Jakarta, Kamis (8/9).

Dengan diundurnya sidang exco ini, maka keputusan final mengenai format kompetisi juga bakal mundur. Pasalnya, setelah menentukan format, PSSI melalui PT Liga Prima Indonesia yang ditunjuk sebagai pengelola kompetisi harus menyusun jadwal kompetisi yang baru.
Seharusnya, jadwal sudah disosialisasikan ke peserta kompetisi sebulan sebelum kick-off. Jika AFC memerintahkan kompetisi harus berjalan paling lambat 8 Oktober 2011, maka jadwal seharusnya sudah ada kemarin, namun kenyataannya format kompetisi sendiri baru akan digodok 16 September mendatang.

"Format kompetisi belum final, bisa satu wilayah atau dua wilayah," kata Djohar beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Koordinator Kompetisi Sihar Sitorus menyatakan menjadikan persaingan kasta tertinggi sepak bola nasional Strata 1 akan dibagi menjadi dua wilayah dengan jumlah tim 32, sementara Strata 2 berisi 48 klub yang dibagi menjadi 4 wilayah.

Tim Seleksi Saring 25 Pemain

Pakuan Raya - Seleksi pemain hasil kompetisi PERY, eks pemain Persikabo Suratin dan dari sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB) anggota klub Persikabo, yang dilakukan Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Bogor sejak Rabu (7/9) lalu dilapangan sepak bola PHB, Cimandala, Sukaraja berakhir hari ini. Dua puluh lima pemain terpilih, akan diajukan oleh Pengcab untuk kembali diseleksi oleh manajemen Persikabo.

"Besok (jhari ini) menjadi hari terakhir atau penentu lolos tidaknya para pemain yang telah mengikuti seleksi. Namun, kita memiliki cara tersendiri menggumumkannya, 25 pemain terpilih akan kita hubungi satu persatu via telepon genggam, karena masing masing pemain yang ikut seleksi kita minta untuk mencantumkan nomor teleponnya di formulir pendaftaran,"kata Dudung Abdulah kordinator seleksi kepada Pakar, kemarin.

Dijelaskannya, para pemain yang mengikuti seleksi beragam usianya, mulai dari 16 hingga 21 tahun. Karena itu, selain untuk menjaring pemain guna mengisi skuad Persikabo yang akan berlaga di Liga Indonesia musim 2011/2012, para pemain pemain yang lolos seleksi, terutama yang usianya dibawah 19 tahun, nantinya akan dibina secara berkelanjutan.
"Prioritas kita adalah menjaring sebanyak 25 pemain muda dibawah usia 19 tahun. Jika dari jumlah tersebut ada beberapa pemain yang lolos tahap seleksi lanjutan di Persikabo, maka sisanya tetap digembleng dalam tim Persikabo U-21 Tahun, atau sebagian yang suainya masih 16 dan 17 akan dipersiapkan dalam skuad Persikabo Suratin,"jelasnya.

Sairan, salah seorang tim seleksi mengatakan, optimis dari hasil seleksi yang dilakukan Pengcab PSSI, nantinya ada 3 atau 4 pemain yang akan masuk di skuad Persikabo. Sebab, setelah dua hari saya melihat permainan para pemain yang mengikuti seleksi, mereka mampu menyuguhkan kemampuan terbaiknya baik itu secara kualitas, teknik baik individu dan kerjasama tim.
"Pada seleksi ini saya ditugaskan untuk menyeleksi sebanyak 25 pemain dibawah usia 19 tahun. Saya sudah memiliki gambaran siapa saja yang akan terpilih seleksi,"tandasnya.

CEO Persikabo Panggil Duet SUDI-JA

Pakuan Raya - Setelah menetapkan SUDI-JA ( Suimin Diharja- Jhon Arwandi) sebagai pelatih kepala dan pelatih fisik Persikabo belum dua hari lalu, rencananya pagi ini, Jumat (9/9) jajaran direksi Persikabo Bogor akan memanggil Suimin Diharja yang sudah tak asing lagi dengan atmosfir sepakbola di Bogor. Bahkan, pemanggilan Suimin tersebut langsung dilakukan CEO Persikabo, H. Ruddy Ferdian, dan akan dihadiri jajaran direksi Persikabo lainnya seperti Rhendie Arindra yang menjabat sebagai Direktur Transfer dan Operasional Persikabo.

Disamping itu, tidak menutup kemungkinan pertemuan tersebut akan dihadiri para petinggi dan direksi Persikabo yang selama ini dikenal dengan sebutan Pandawa Lima.
" Yah, memang hari ini, kami akan memanggil Bang Suimin dulu, karena dia akan kami float sebagai pelatih kepala Persikabo. Kemudian besoknya lagi, baru kami akan memanggil Jhon Arwandi yang akan kami tetapkan sebagai Pelatih Fisik dan meranggkap sebagai asisten pelatih kepala. Tidak mungkin don, kami memanggil keduanya sekaligus. Karena ini terkait soal rencana kontrak keduanya dengan Persikabo," ujar CEO Persikabo, H. Ruddy Ferdian kepada Pakar tadi malam via ponselnya
Lebih lanjut, kata Ruddy, dalam pemanggilan Suimin Diharja tersebut kemungkinan besar pihak direksi Persikabo ingin tahu secara detail tentang program kerja yang akan dilakukannya selama dipercaya untuk menukangi Persikabo Bogor.

" Kami akan minta program kepadanya, bahkan kami juga akan memberikan beberapa target yang memang menjadi program kerja Persikabo Bogor. Salah satunya meningkatkan dan mematangkan kemampuan para pemain sepakbola di Kabupaten Bogor. Bahkan, kami berharap Bang Suimin juga bisa memberikan kesempatan bermain yang lebih besar lagi kepada para pemain lokal Persikabo, terutama para pemain yang selama tiga musim lalu memperkuat Persikabo Bogor," ujarnya tegas.
Sementara itu, Suimin Diharja ketika dimintai komentarnya tentang rencana pemanggilan dirinya oleh CEO Persikabo mengatakan memang benar kalau pagi ini, ia akan melakukan pertemuan dengan CEO Persikabo bersama jajaran direksi Persikabo lainnya. Namun, saya belum tahu pasti soal apa yang akan dibahas dalam pertemuan nanti .

" Kalau memang jodoh abang di Persikabo, abang akan memberikan semua tenaga, pikiran dan waktu abang bagi Persikabo. Bahkan, abang juga akan siap melakukan kerjasama dengan jajaran pelatih lain yang akan ditetapkan manajemen dan direksi Persikabo. Abang juga siap untuk menjadikan para pemain muda di Persikabo yang sempat dipolesnya tiga tahun lalu. Sebenarnya Persikabo tidak perlu banyak membeli pemain dari luar. Karena potensi pemain muda yang ada di Kabupaten Bogor juga kualitasnya sama dengan para pemain dari luar Kabupaten Bogor. Abang punya tekad dua atau tiga tahun kedepan, mayoritas skuad Persikabo harus 75 persen dihuni produk lokal pembinaan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor," sergah Suimin tegas.

Memburu Matsunaga

Pakuan Raya - Semakin mepetnya Kick Off Kompetisi Liga Profesional Level I dan II membuat sejumlah klub bergerak cepat dalam perburuan pelatih, pemain dan pembentukan manajerial tim. Fenomena tersebut tampak terlihat di Persikabo Bogor, salah satu kandidat kontestan liga Profesional yang akan digelar 8 Oktober mendatang.
Tak heran jika saat ini, Direktur Transfer dan Operasional Persikabo, Rhendie Arindra tengah sibuk melakukan perburuan para pemain lokal nasional dan legiun asing yang berkualitas seperti Shoei Matsunaga, salah satu gelandang asal Jepang yang sempat memperkuat Schalke FC ( Bundesliga) dan Persib Bandung musim lalu.

“Matsunaga dan David Pagbe memang bidikan Persikabo. Bahkan, kami sudah melakukan kontak dengan Pagbe belum lama ini. Mudah mudahan Pagbe lebih memilih Persikabo ketimbang klub lain. Apalagi di Bogor ia sudah punya pendukung fanatik dan suasana juga yang membuat ia betah di Bogor. Untuk Matsunaga, kita akan berusaha melakukan pertemuan dengan agen nya dalam waktu dekat. Saat ini, kabarnya Matsunaga sendiri tengah pulang ke Jepang," ujar Rhendie Arindra.

Lebih lanjut, kata Rhendie, Persikabo memang memfokuskan mencari para pemain asing yang kualitasnya lebih diatas dari para pemain lokal nasional. Matsunaga, kata Rhendie, memang sudah diincar sejak musim lalu ketika masih memperkuat Persib.
“Secara kualitas mantan pemain Schalke FC itu sudah tak diragukan lagi. Jajaran direksi Persikabo sudah sepakat untuk memboyong Matsunaga ke Persikabo. Bahkan, calon pelatih Persikabo juga sudah memberikan lampu hijau dan tersenyum ketika manajemen akan melakukan operasi transfer kepada pemain asal Negeri Sakura tersebut," beber Rhendie.
Rencana perburuan jajaran direksi Persikabo kepada Matsunaga disambut gembira Kabomania dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang memang menginginkan Persikabo dihuni para pemain berkualitas.

Karena semua masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah sangat rindu Persikabo bisa sejajar dengan klub-klub besar di Indonesia.
“Kami sepakat dan mendukung proses rekrutmen yang tengah dilakukan direktur transfer Persikabo tersebut. Kami yakin, kehadiran Matsunaga, Pagbe ataupun para pemain petarung seperti Tantan, Salim Alaydrus akan ikut mendongkrak animo masyarakat bola di Kabupaten Bogor untuk menyaksikan semua partai kandang di Cibinong," ungkap Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) Asep Syahmid Pangrango.

Dalam kesempatan yang sama, ia berharap skuad Persikabo mendatang harus bisa lebih baik dari Persikabo musim sebelumnya. Apalagi, kehadiran Suimin Diharja dan Jhon Arwandi yang memang akan menjadi dua sosok penting yang bisa melambungkan kembali Persikabo dikancah sepakbola nasional sebagai tim yang disegani dan tim yang sulit dikalahkan.
Lebih lanjut, kata Syahmid, ia sangat bangga dengan kinerja yang tengah dilakukan jajaran direksi Persikabo dalam persiapan dan pembentukan skuad Persikabo untuk Liga Profesional level 1 yang akan all out memboyong memboyong tiga legiun asing sekaliber Matsunaga, Pagbe dan Udo Fortune.

“Kehadiran tiga pemain asing tersebut juga harus ditambah dengan para pemain lokal nasional yang berkualitas. Hingga pembelian pemain juga tidak akan sia sia. Saya mengusulkan agar manajemen dan direksi Persikabo jangan terlalu banyak merekrut para pemain dari luar Bogor. Maksimalnya pemain label lokal nasional itu cukup 5 sampai 7 pemain berkualitas dan memang menjadi pemain kunci pada posisinya. Selain itu, direksi Persikabo dan pelatih juga punya PR yang berat, karena harus mematangkan lebih banyak potensi pemain lokal Bogor yang sudah bergabung di Persikabo sebelumnya ditambah dengan para pemain hasil rekrutmen turnamen U-23 tahun antar Kecamatan se Kabupaten Bogor ," pungkas Syahmid.

‘Pelatih Kampung’ Akhirnya Bernostalgia

Jurnal Bogor - Manajemen Persikabo Kabupaten Bogor menetapkan Suimin Diharja sebagai pelatih Laskar Pajajaran musim ini. Sang arsitek berjuluk ‘pelatih kampung’ itu menyingkirkan kandidat mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. Turunnya kembali Suimin membuka lembaran nostalgia setelah sebelumnya dia jadi pelatih selama dua musim yaitu Divisi Utama Liga Indonesia 2007-2008 dan 2008-2009.

Alasan dipilihnya pelatih asal Binjai, Sumatra Utara itu menurut Direktur Operasional Rhendie Arindra karena bisa membuat sebuah tim memiliki karakter khas. Lalu memiliki visi untuk membangun sebuah tim dalam program jangka pendek dan jangka panjang melalui pembinaan pemain-pemain muda. “Kami berharap komunikasi antara tim teknik dan manajerial bisa cepat nyambung dan berjalan baik karena beliau sudah pernah kerjasama sebelumnya,” ungkap Rhendie.

Selama dua musim menangani Persikabo, upaya yang dipersembahkannya yaitu masuk babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia di Kota Malang, 11 Juni 2009 lalu, dimana saat itu berada di Grup L bersama tuan rumah Persema Malang, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Bantul. Hanya saja Persikabo gagal memenuhi ambisinya lolos ke Liga Super Indonesia. Sedangkan sebelumnya di Divisi Utama 2007-2008, Suimin mengantarkan Persikabo menempati peringkat ke-11 wilayah Barat.

“Kami akan memegang kepercayaan ini dan memang saya juga berharap tenaga saya masih dibutuhkan Persikabo untuk mengangkat potensi pemain lokal,” ujar Suimin.
Sedangkan seleksi pemain putra daerah yang digelar Penggcab PSSI Kabupaten Bogor di Lapangan Mandala PHB Sukaraja untuk direkomendasikan ke Persikabo akan berakhir pada Jumat (9/9) hari ini. Penasehat tim seleksi Jhon Arwandi telah menyusun pemain berpotensi. “Pemain yang masuk akan dihubungi tim seleksi, namun belum bisa disebutkan sekarang,” jelas mantan pelatih Bogor Raya FC.