Kamis, 15 September 2011

Kabomania Ikuti Kebijakan Direksi Persikabo

Pakuan Raya - Sebagai pemain ke-12 yang tak pernah lelah dalam memberikan dukungan kepada Persikabo Bogor, Kabomania boleh dikatakan sebagai komunitas Suporter yang sangat kreatif dalam banyak hal. Selain memiliki distro penjualan atribut Persikabo. Tak hanya itu, Kabomania dalam waktu dekat ini akan membuat lagu yang bisa menambah motivasi para pemain Persikabo setiap pertandingan yang digelar di Stadion Persikabo Cibinong.
Kabomania juga sangat solid dalam menjalin hubungan silatitahmi dengan semua kalangan supporter sepakbola ditanah air dan juga punya hubungan emosional dengan para media dan jajaran pemain yang ada di Persikabo. Kabomania juga sudah paham dan menyadari kalau Persikabo saat ini tidak didanai APBD.

Makanya, belum lama ini jajaran pengurus teras Kabomania sudah menyampaikan informasi kesemua anggotanya ataupun Korwil-Korwilnya yang ada di 40 Kecamatan untuk mendukung penuh kebijakan direksi atau manajerial tim Persikabo dalam rencana kenaikan tiket pertandingan pada kompetisi level I Liga Profesional.
" Tampilnya Persikabo dalam kompetisi Level I Liga Profesional adalah impian kami semua. Makanya kami siap mengikuti semua aturan dan kebijakan direksi Persikabo dalam hal penetapan kenaikan harga tiket tiap pertandingan," ujar Arif, salah seorang pentolan Kabomania yang kerap dipanggil ayah ini.

Hal yang sama dikatakan, Ketua Harian Kabomania, Kemal Fasya yang menegaskan, semua anggota Kabomania memahami kalau Persikabo musim ini sudah lepas dari dana APBD. Tak heran, jika Kabomania mendukung penuh semua kebijakan yang akan dilakukan manajerial ataupun direksi Persikabo terkait soal tiket pertandingan.
“Kami juga berharap untuk memuaskan publik bola di Kabupaten Bogor agar pihak manajerial atau direksi bisa membeli pemain asing label bintang seperti Matsunaga ataupun pemain Timnas Garuda. Karena ini akan menjadi kebanggan Kabomania dan menjadi spirit khusus bagi Kabomania jika Persikabo dipenuhi para pemain berkualitas dan ternama," beber Kemal.

Pemain Standar VO 2 Max Timnas

Pakuan Raya - Kemampuan dasar pemain sepakbola tak hanya dlihat dari skill, teknik dan motvasi saja. Namun, faktor fisik dan kesehatan akan menjadi faktor penentu yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Semua faktor tersebut harus saling keterkaitan dan menyatu dengan utuh. Kekuatan fisik pemain sepakbola akan dilihat dari Vo 2 Max pemain bola tersebut. Standar minimal pemain sepakbola yang akan ikut kompetisi dalam level I Liga Profesional minimal harus mencapai angka 55 liter/menit.
Standarisasi angka tersebut memang masih bisa terjangkau. Namun, banyak pesepakbola yang berkiprah di klub-klub anggota Kompetisi Liga Profesional atau dulunya ISL dan Divisi Utama masih banyak yang berada dibawah standar minimal tersebut.

Tapi persoalan standarisasi Vo 2 Max bagi sosok Mumin Agunsa, salah satu pemain Persikabo asal Kecamatan Tamansari ini bukan hal yang sulit. Karena pada musim lalu, Mumin Agunsa alias Anak Gunung Salak ini Vo 2 Max nya mampu melewati angka 61 liter/menit. Bahkan, sampai saat ini ia masih mencatatkan dirinya sebagai pemegang rekor Vo 2 Max tertinggi di Persikabo.
Pencapaian angka 61 liter / menit dan Hb diatas angka 16 secara tidak langsung pemain bertubuh langsing ini sudah melebihi kriteria sebagai pemain Timnas yang rata rata Vo 2 Max nya 55- sampai 60 liter/menit.

“Mudah mudahan pada test fisik kali ini, saya bisa mencapai Vo 2 Max yang ditetapkan jajaran pelatih Persikabo. Jujur saya dan teman teman yang pernah satu klub di Persikabo merasa senang dan bangga Persikabo bisa kembali menduetkan Bang Suimin dan Jhon Arwandi dalam jajaran pelatih Persikabo musim ini. Mudah mudahan kehadiran kedua pelatih yang sudah seperti orang tua bagi para pemain Persikabo lokal ini akan menambah motivasi tinggi bagi para pemain lokal Bogor untuk menunjukan kemampuan terbaiknya," ujar Mumin Agunsa yang khas dengan potongan rambut ala Tentara Vietnam ini.

PSSI Bisa Terkena Sanksi FIFA

Bola Indo - PSSI belum juga menyelesaikan masalahnya dengan mantan pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Alfred Riedl. Kabarnya, batas waktu penyelesaian masalah tersebut sudah lewat kesepakatan sebelumnya.
Riedl sempat menuntut penyelesaian pembayaran gaji dan kompensasi sebesar Rp1,6 miliar setelah diputus kontrak PSSI. Untuk menyelesaikan masalah ini, mantan pelatih timnas Laos dan Vietnam ini melaporkan masalahnya itu langsung kepada FIFA.

“Saat ini sudah lewat batas waktu penyelesaian masalah itu.Bahkan,FIFA meminta batas akhir penyelesaian ini pada 12 September.Tapi, sampai ini belum ada jawaban penyelesaian ini dari PSSI,”ungkap mantan Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif,lewat pesan singkatnya kepada HATTRICK, kemarin.
Menurut Iman,jika masalah ini tidak kunjung diselesaikan federasi sepak bola Indonesia,FIFA akan melayangkan teguran.Bahkan, mereka akan memberikan sanksi tegas kepada PSSI jika masalah ini tidak diselesaikan secepatnya.“Sudah bisa dipastikan,FIFA akan memberikan teguran kepada PSSI.Bisa juga akan diberikan sanksi bila penyelesaiannya terus berlarut-larut,” tulis Iman.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Tri Goestoro menyatakan surat layangan FIFA soal penyelesaian masalah Riedl sudah didapatkan PSSI.Menurut Tri, hal itu akan dibahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 16 September nanti.
”Surat dari FIFA terkait masalah Riedl sudah kami terima.Tapi,kami terlebih dahulu akan membahas masalah itu dalam rapat dengan semua anggota Exco.Kami berharap akan mendapatkan solusi terbaik,”kata Tri,beberapa waktu lalu.

Menurut Tri,belum adanya penyelesaian konkret soal masalah PSSI dengan pelatih berkebangsaan Austria ini karena Riedl seolah tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikannya.Jika ada,tentu masalah ini segera selesai.
”Kenapa masalah dengan Riedl tidak kunjung selesai,masalahnya belum ada pertemuan saja antara kedua belah pihak. Sebenarnya waktu itu sudah dijadwalkan, tapi Riedl malah tidak datang.Jadikan bisa dilihat,pihak mana yang tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah ini,”tandas Tri.

Bomber Persisam Coba Melamar

Jurnal Bogor - Persikabo Kabupaten Bogor kedatangan tiga pemain asal Korea Selatan yang pernah turun di Liga Indonesia pada seleksi tahap dua di Lapangan JCC Sentul, Kamis (14/9). Choi Dong Soo adalah mantan striker Persisam Samarinda, serta dua pemain Korea lainnya, Chan Young yang musim lalu membela Deltras Sidoarjo dan Kim Sang Duk (Bandung FC).

Penampilan striker Choi cukup memikat pelatih Suimin Diharja. Pemain asal Negeri Ginseng itu mampu memperlihatkan kualitas terbaik. “Kesempatan terhadap Choi untuk terus proses seleksi masih terus dilakukan,” ujarnya. Menurutnya, Choi mempunyai daya juang yang bagus dan naluri mencetak golnya sangat tinggi. “Kita lihat saja ke depannya bagaimana, jika memang layak Abang akan rekomendasikan kepada manajemen,” lanjut Suimin.

Sementara itu, dua pemain lainnya Chan Young dan Kim Sang Duk terpaksa angkat kaki dari proses seleksi. Suimin menilai, kualitas dua pemain tersebut kurang menonjol. Choi yang ditemui usai latihan mengatakan, kehadirannya hanya untuk berlatih setelah pulang dari Korea. “Saya hanya berlatih. Untuk ke depannya saya belum tahu. Tanyakan saja pada agen saya,” katanya.

Suimin pun langsung mendatangi Choi usai latihan selesai. “Kamu mau di Bogor?,” Tanya Suimin. Kedatangan Suimin lantas membuat striker lincah ini tersenyum. “Saya tidak tahu, intinya saya siap jika memang cocok. Untuk kedepannya biar agen saya yang urus,” ujar Choi. Agen Choi, Riki Nelson mengatakan, pelatih Suimin Diharja sudah memberikan kesempatan kepada Choi untuk datang pada latihan Jum’at (16/9) mendatang. “Hanya Choi yang dipersilahkan mengikuti seleksi pada hari Jum’at mendatang,” kata Riki.
Seleksi Persikabo akan dilanjutkan, Kamis (15/9) di Lapangan IPB Darmaga dengan materi fisik Vo2max. Suimin menjelaskan, untuk berkompetisi di level satu, kebugaran fisik pemain harus optimal. Pelatih mengharapkan Vo2max mencapai 55.

Persikabo Tetapkan Hijau Sebagai Kostum Kandang

Pakuan Raya - Kesebelasan Persikabo selama ini memang identik dengan warna hijau sebagai kostum kebesaran klub kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor. Tak heran, jika klub yang sudah diambil alih pengelolaanya oleh PT Karadenan Jaya ini akan kembali menggunakan kostum warna hijau sebagai kostum kandangnya.

“Tidak bisa dipungkiri lagi kalau selama ini Laskar Pajajaran memang identik dengan kostum warna hijau. Makanya, direksi juga sudah menetapkan kalau kostum warna hijau akan kembali menjadi kostum utama bagi Persikabo dalam melakoni partai kandang. Sementara untuk partai away kemungkinan besar, Persikabo akan menggunakan kostum berwarna putih. Namun, kita juga tengah menyiapkan kostum berwarna lain untuk kostum ketiga . Ada tiga warna yang akan kita tetapkan untuk kostum ketiga Persikabo Bogor yakni abu abu, hitam dan orange. Hingga saat ini direksi Persikabo belum bisa menetapkan warna untuk kostum ketiganya," beber CEO Persikabo, H. Ruddy Ferdian

Ruddy menambahkan, kemungkinan besar kostum Persikabo akan kembali diselipi atau dihiasi warna kuning. Pasalnya, selama ini strip atau lis Persikabo diwarna hijau adalah warna kuning. Namun, warna merah juga akan tetap menjadi warna dominan kedua dalam kostum Persikabo. “Kita akan berusaha memuaskan keinginan masyarakat bola di Kabupaten Bogor temasuk dalam hal warna dasar kostum. Namun, kami juga merencanakan akan sedikit melakukan perubahan dalam logo Persikabo. Namun, perubahan itu tidak merombak total dan tidak menghilangkan logo yang sudah ada," ujarnya.

Suimin Diharja Kepincut Choi Dong Soo

Pakuan Raya - Mantan striker Persisam Samarinda, Choi Dong Soo (26) hadir saat Persikabo Bogor menggelar seleksi ketiga di Lapangan JCC Sentul, Kamis (14/9). Kehadiran pemain asal Korea Selatan itu sontak membuat puluhan Kabomania terkejut. Selain Choi, dua pemain Korea lainnya, Chan Young yang musim lalu membela Deltras Sidoarjo dan Kim Sang Duk (Bandung FC) turut meramaikan seleksi. Selain diramaikan para pemain Korea Selatan, jalannya seleksi kemarin juga di ikuti para pemain eks Persik Kediri, Persikota , Persitara dan Batavia Union Pelatih Suimin Diharja mengatakan, hanya Choi Dong Soo yang mampu memperlihatkan kualitas terbaik. "Abang memberi kesempatan kepada Choi untuk terus mengikuti proses seleksi," ujarnya.

Menurutnya, Choi mempunyai daya juang yang bagus dan naluri mencetak golnya sangat tinggi. "Kita lihat saja kedepannya bagaimana, jika memang layak Abang akan rekomendasikan kepada manajemen," lanjut Suimin.
Sementara itu, dua pemain lainnya Chan Young dan Kim Sang Duk terpaksa angkat kaki dari proses seleksi. Suimin menilai, kualitas dua pemain tersebut kurang menonjol. Choi yang ditemui usai latihan mengatakan, kehadirannya hanya untuk berlatih setelah pulang dari Korea. "Saya hanya berlatih. Untuk kedepannya saya belum tahu. Tanyakan saja pada agen saya," katanya.

Suimin pun langsung mendatangi Choi usai latihan selesai. "Kamu mau di Bogor?," Tanya Suimin. Kedatangan Suimin lantas membuat striker lincah ini tersenyum. "Saya tidak tahu, intinya saya siap jika memang cocok.
Seleksi Persikabo akan dilanjutkan, Kamis (15/9) di Lapangan IPB Darmaga dengan materi fisik Vo2max. Suimin menjelaskan, untuk berkompetisi di level satu, kebugaran fisik pemain harus optimal. "Abang harap Vo2max pemain mencapai 55," tutup Suimin.

Prioritaskan Produk Persikabo

Pakuan Raya - Jalannya seleksi Persikabo Bogor yang tengah dilakukan Suimin Diharja dalam beberapa hari ini di Lapangan JCC Sentul, ternyata tidak hanya mengundang perhatian besar dari Kabomania saja. Namun, tahapan pembentukan dan rekrutmen skuat Persikabo untuk tampil dalam Level I Liga Profesional PSSI ini ternyata diamati secara serius oleh insan sepakbola lainnya yang ada di Kawasan Bogor. Bahkan, Wahyu Nusantoro, manajer Timnas Futsal Nasional ikut juga memantau dan mengamati semua rangkaian persiapan yang tengah dilakukan jajaran pelatih dan direksi Laskar Padjajaran.

"Saya terus mengamati rangkaian seleksi yang tengah dilakukan Persikabo Bogor Saya juga memantau proses mercato atau perburuan pemain yang tengah dilakukannya. Saya selaku warga Bogor berharap Persikabo bisa berkembang cepat menjadi sebuah klub Profesional dan punya program pembinaan hingga mampu prestasi yang bagus. Di Bogor ini banyak sekali talenta sepakbola. Mudah mudahan mereka punya kualitas dan layak masuk dalam skuad klub Profesional seperti Persikabo. Mungkin semua warga Bogor termasuk saya berharap Persikabo banyak dihuni para pemain lokal yang memang produk pembinaan internal. Akan tetapi, semua itu tentunya sangat tergantung dari skema yang akan dilakukan pelatih dalam menyusun skuadnya," ujar Wahyu Nusantoro, lelaki kelahiran Surabaya yang mencintai Bogor ini.

Toro, alumni salah satu perguruan tinggi yang ada di Jerman ini menegaskan, Persikabo punya kans besar masuk dalam jajaran elite Liga Profesional, karena pengelolaan Persikabo saat ini dipegang oleh orang orang yang memang punya kapasitas profesional.

Untuk Level 1 Persikabo Butuh 15 Milyar

Pakuan Raya - Persikabo memang sudah layak masuk dalam jajaran tim untuk kompetisi Level I liga Profesional. Selain memenuhi lima aspek yang ditetapkan PSSI dan AFC, Persikabo juga punya kans besar sebagai tim yang sehat dari finansial kendati sudah tidak lagi menete kepada gelontoran dana APBD. Pasalnya, Persikabo yang berada dibawah naungan PT Karadenan Jaya memiliki salah satu direksi yang punya hubungan luas dengan kalangan pengusaha swasta nasional.

Rhendie Arindra yang menempati pos direktur transfer dan operasional Persikabo selama ini memang dikenal sebagai pengusaha muda yang bergerak dalam bidang advertising, IT dan Batu Bara. Rhendie dikenal punya hubungan atau jaringan luas dengan para pebisnis nasional di Ibukota. Tak heran, jika saat ini ia sudah menyiapkan konsep marketing untuk kelangsungan hidup Persikabo supaya tetap eksis sebagai klub Profesional yang mentargetkan tampil dalam Liga Champions Asia tahun 2014 mendatang.

“Saya sudah menyiapkan beberapa konsep marketing yang akan menjadi kas pemasukan bagi Persikabo. Selain akan terbantu dengan pemasukan tiket penonton Persikabo, saya juga siap menjual jersey original para pemain bintang Persikabo. Pembuatan Merchandise Persikabo, melakukan Event Off Air dan siap menggelar berbagai acara dengan tajuk Jumpa Fans. Disamping itu, saya sudah menyiapkan banyak profosal kekalangan swasta yang akan menghiasi jersey Persikabo, A Board ataupun dalam tiket pertandingan," ujar Rhendie.

Tak hanya itu, ia juga menginginkan Persikabo ini bisa menjadi duta CSR beberapa perusahaan BUMN ataupun perusahan yang ada di Bogor. Bahkan, Rhendie juga tengah berusaha merekrut salah satu bintang Timnas untuk bergabung dengan Persikabo.
“Secara market, kehadiran bintang nasional dalam skuad Persikabo akan sangat menguntungkan. Karena bisa dijadikan duta produk dari sponsor sponsor yang masuk ke Persikabo.

Untuk menopang eksistensi Persikabo di Level I Liga Profesional tersebut, manajerial Persikabo juga akan memanfaatkan semua potensi pemasukan kas atau keuangan Persikabo seperti potensi siaran TV, potensi penonton yang datang ke Stadion dan potensi sosial media. “Saya menaksir, kebutuhan riil Persikbo musim ini hanya berkisar 15 Miliar dengan para pemain yang berada dilevel Middle," beber nya.

Seleksi Belum Selesai

Pakuan Raya - Meskipun jajaran pelatih Persikabo sudah menetapkan sekitar 30 pemain yang lolos seleksi tahap kedua, namun bukan berarti para pemain tersebut lantas langsung dikontrak manajemen Persikabo Bogor. Karena tahapan ini seleksi masih berjalan panjang. Apalagi, para pemain hasil rekomendasi pelatih atau jajaran direksi belum berdatangan.
“Masih sangat panjang tahapan seleksi yang akan kita lakukan. Karena Persikabo ini level 1, secara otomatis para pemainya juga harus pemain yang sudah matang dan berkualitas dalam kompetisi tertinggi di Indonesia. Seleksi yang kita lakukan berjalan objektif. Hanya pemain berkualitas saja yang bisa masuk dalam skuad Persikabo dan hanya akan dihuni 25 pemain yang berjiwa petarung saja," ujar Head Coach Persikabo, Suimin Diharja.

Suimin menambahkan, kemungkinan besar hari ini dan besok para pemain yang memang direkomendasikan manajerial atau jajaran pelatih sudah bisa berdatangan untuk bergabung dengan Persikabo seperti Salim Alaydrus, Tantan, Tugi Hadi, Jarot, Herman Batak, Ahmad Kurniawan , Tema Mursadat, Ade Chandra Kurniawan serta para pemain dari Persib Bandung diantaranya Yudi Khoerudin dan Munadi. " Para pemain rekomendasi kemungkinan tidak perlu ikut seleki. Karena kita sudah tahu semua kualitas mereka. Namun, mereka wajib mengikuti test fisik dan kesehatan badannya," ungkap Pelatih Kampung, julukan bagi Suimin Diharja ini.

Ia menginginkan, semua pemain yang lolos tahapan seleksi kedua atau ketiga nantinya harus tetap punya motivasi tinggi untuk mengikuti persaingan masuk dalam skuad Persikabo. Mengingat Persikabo yang akan tampil di level 1 ini hanya akan merekrut dan mengontrak pemain siap pakai dan siap bertarung memberikan yang terbaik bagi Laskar Pajajaran.

Sementara itu, Pelatih Fisik Persikabo, Jhon Arwandi membenarkan kalau tahapan seleksi yang dilakukan jajaran pelatih Persikabo Bogor selama ini baru separuh jalan. Pasalnya, para pemain yang dinyatakan lolos dari tahapan seleksi kedua itu tetap akan disaring lagi dengan para pemain hasil rekomendasi manajerial, direksi atau jajaran pelatih. Selain itu, para pemain yang akan masuk dan terikat kontrak dengan Persikabo, minimal pemain tersebut harus memenuhi standar minimal Vo 2 Max nya harus mencapai 55 liter/menit.

" Kalau ada pemain yang lolos tahapan seleksi dasar tapi saat ditest Vo 2 Max nya dibawah 55 liter/menit, maka pemain itu akan dipertimbangkan untuk masuk ke Skuad Persikabo. Manajerial dan pelatih sudah menetapkan standar minimal V0 2 Max pemain Persikabo harus mencapai 55 liter/menit. Insya Allah test Vo 2 Max kepada para pemain yang lolos tahapan seleksi kedua lalu wajib mengikuti test Vo 2 Max yang akan dilakukan hari ini," ujar Jhon Arwandi yang juga merangkap sebagai pelatih kepala Persikabo U-21 nantinya.