Selasa, 20 Maret 2012

Proyek Stadion Pakan Sari Tak Jelas, RY Janjikan Tahun Ini

Stadion Utama Cibinong (SUC) di Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong yang menurut rencana pembangunannya dimulai 2010 lalu, hingga kini tidak jelas kabar beritanya. Pantauan Pakar, lahan yang lokasinya berada di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tegar Beriman tersebut, kondisinya tak terawat dan ditumbuhi ilalang liar.

Situasi ini, tentunya membuat masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania bertanya-tanya, kapan mereka bisa segera memiliki Stadion berstandar internasional seperti yang sudah dijanjikan Bupati Racmat Yasin.
Tahun 2010 lalu, Asisten Pemerintahan Kabupaten Bogor, Dadang Irfan yang dulu menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga menyebut bahwa stadion seluas 60 Hektar dengan kapasitas 60 Ribu penonton ini pembangunannya harus bisa dilakukan di awal tahun 2011 sehingga diharapkan selesai tahun 2014 mendatang.

Pada waktu itu, Ia mengatakan jika pembebasan lahan tinggal dua hektar lagi. Namun, pada kenyataanya hingga Dispora berganti Kepala Dinas, kini dijabat Benny Delyuzar, alasan belum juga dibangunnya Stadion Pakan Sari itu adalah pembebasan lahan.
"Saat ini kita tidak diam saja kok, proses pembebasan lahan masih kita kerjakan sampai sekarang, mudah-mudahan tahun ini bisa pembangunan Stadion SUC bisa segera dikerjakan," ucap Benny Delyuzar, baru-baru ini.
Sementara itu, dimintai keterangan mengenai proyek SUC sendiri, Bupati Rachmat Yasin (RY) menegaskan molornya proyek pembangunan SUC itu disebabkan karena adanya perubahan-perubahan perencanaan pembangunan Stadion salah satunya penyusutan biaya Stadion yang dulu dianggarkan hingga mencapai 800 Miliar.

"Ada perubahan-perubahan perencanaan, termasuk anggaran. Dulu proyek pembangunan SUC dianggarkan senilai 800 Miliar dengan segala fasilitas olahraga lengkap sesuai standar internasional. Namun, mengingat kebutuhan kita tidak hanya olahraga, kita menyusutkan anggaran dana menjadi 300 Miliar. Rakyat bisa marah kalau bikin stadion sampai mengeluarkan dana 800 Miliar," ungkap Bupati.
RY menambahkan, rencananya jika semua perencanaan sudah rampung, tahun ini pekerjaan fisik SUC segera dimulai. Diperkirakan proses pengerjaanya akan memakan waktu 700 hari atau sekitar dua tahun.

"Proyek pengerjaanya akan dilakukan tahun ini, dan saya harapkan 2014 mendatang sudah bisa digunakan. Saya paham masyarakat Kabupaten Bogor sudah sangat merindukan keberadaan Stadion tersebut, dan jika sudah ada tentunya tidak hanya sekedar kebanggaan saja, namun juga bisa menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat sekitar," tandasnya.
(pakuanraya)

Wacana Peleburan ISL dan IPL, Persikabo Galau

Wacana PSSI versi Johar Arifin mengakui kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang sempat dianggap illegal, cukup membuat resah klub-klub Divisi Utama yang kini masih berlabel Kompetisi Divisi Utama Indonesian Premier League (IPL), tak terkecuali Persikabo.
Rencana itu memang tidak akan direalisasikan pada musim ini. Karena PSSI memutuskan tetap menyelesaikan kompetisi selama satu musim dengan alasan sudah terikat kontrak komersial dengan pihak sponsor. Keresahan tersebut, menurut Manajer Operasional Persikabo, Erwin Saleh disebabkan belum jelasnya format kompetisi yang nantinya akan ditetapkan PSSI. Apalagi jika wacana peleburan klub ISL dan IPL tersebut benar-benar akan terlaksana, bisa jadi nasib klub Divisi Utama seperti Persikabo akan terkatung-katung di kompetisi musim depan.

"Terus terang jika kompetisi IPL dan ISL benar-benar dilebur, kita sebagai klub Divisi Utama cukup bingung. Bukan masalah saat ini kita berada di jalur IPL, tapi kita bingung dengan format kompetisi yang akan ditetapkan oleh PSSI nanti," ujar Erwin Saleh kepada Pakar, kemarin.
Erwin melanjutkan, jika peleburan kompetisi terjadi di musim depan, tentunya akan banyak klub-klub IPL dan ISL yang akan terdegradasi. Untuk itu, Persikabo menyarankan kepada PSSI untuk segera mematangkan format kompetisi tersebut, sehingga klub-klub Divisi Utama juga sudah punya bayangan dan kejelasan untuk menyongsong kompetisi musim depan.

"Kita butuh kejelasan format kompetisi kalau memang jadi dileburkan, bagaimana sistem promosi degradasinya, siapa saja yang berhak berkompetisi di level 1. Kalaupun ada verifikasi klub, haruslah yang jelas, jangan sampai kejadian kemarin terulang, Persikabo sudah menyodorkan Bank Garansi Lima Miliar, tapi pada kenyataanya formasi berubah lagi," bebernya.

Jika sudah jelas format kompetisinya bagaimana, Persikabo bisa menjalani kompetisi musim dengan tenang karena memiliki tujuan yang jelas, karena jujur saja dengan wacana peleburan kompetisi dan tak jelasnya format kompetisi musim depan, menjalani kompetisi musim ini hanya seperti syarat klub untuk mengikuti kompetisi saja.
(pakuanraya)