Selasa, 26 April 2011

Calo Merajalela di Pertandingan Persikabo vs Pro Titan

Bogor Plus - Pertandingan sepak bola antara tuang rumah  Persikabo melawan Pro Titan Medan di Stadion Persikabo, Cibinong, Bogor,  Senin (25/4/11) sore, masih diwarnai maraknya puluhan calo yang menjual tiket palsu. Salah satunya, korban penipuan tiket palsu oleh calo adalah Madi (30). Madi yang saat itu membawa anaknya membeli tiket dengan harga Rp. 25 ribu rupiah, namun saat memperlihatkan karcisnya untuk masuk, pihak panitia menolaknya karena tiket tersebut palsu.
Atas kejadian tersebut, Madi  melaporkannya  kepada penyelenggara pertandingan dan memohon bantuan agar ia dan anaknya dapat masuk dengan tiket yang sudah dibelinya dari calo.
Setelah sempat terjadi argumentasi dengan penyelenggara pertandingan, akhirnya sang bapak diizinkan dengan peringatan tidak akan mengulangi membeli tiket kepada calo.
Menurut informasi, tiket yang dijual oleh para calo tersebut merupakan tiket untuk Dinas atau SKPD yang tidak diperjual belikan.

NAHKODA PERSIKABO UNTUK MUSIM DEPAN

Pakuan Raya - Tragis, itulah kalimat yang pas untuk tim Persikabo Kabupaten Bogor yang sudah tidak lolos ke Superliga dan harus babak belur dihajar Pro Titan, Medan dengan skore 1-3. Padahal, Zaenal Arif dkk bermain dihadapan ribuan Kabomania yang masih tetap setia memberikan dukungan kepada Persikabo dan tetap juga sebagai pemain ke-12 bagi tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Tak mau larut dalam kegagalan, jajaran pengurus Persikabo sudah melakukan persiapan pembentukan tim Persikabo guna menyongsong musim kompetisi Ligina 2011/2012 mendatang.
"Bos RY, selaku Ketua Umum Persikabo sudah menyiapkan draft manajemen dan kriteria para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo. Musim depan adalah musim terakhir Persikabo di kancah Divisi Utama Ligina. Karena pada tahun 2012/2013 Persikabo sudah harus berada di Superliga. Ketua Umum sudah menetapkan nama nama yang akan masuk dalam manajerial tim Persikabo musim depan diantaranya, Ridwan Ardiwinata ( General Manager), Asep Syahmid Pangrango ( Asisten Manajer), H. Rudi Ferdian ( Manajer Bidang Keuangan), Rudi Mantik ( Wakil Manajer Bidang Keuangan). Sementara untuk pelatih mendatang, masih dalam taraf pembahasan. Nama Maman Suryaman juga masih masuk dalam nominasi," ujar Edison Hutahean, orang kepercayaan Bupati Bogor dalam urusan sepakbola. Edison sendiri kemungkinan masih akan dipertahankan dalam jabatan Ketua Panpel Persikabo.
Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini sudah ada beberapa nama kandidat lainnya yang bakal menjadi pelatih Persikabo untuk musim depan seperti, Suimin Diharja, Jhon Arwandi, Peter Jorg Steinbrunner ( Jerman), Arcan Iurie, Djoko Malis Mustafa dan Joko Susilo.
" Soal pelatih akan dibahas ketika sudah ada SK Manajerial tim Persikabo mendatang. Saya tidak akan ikut campur soal pelatih dan nama nama pemain yang bertahan atau pemain yang akan direkrut. Saya juga akan mengusulkan kepada manajemen tim Persikabo untuk memberikan apresiasi yang lebih soal nilai kontrak para pemain lokal Kabupaten Bogor atau pemain produk Persikabo," beber Edison.
Dalam hal yang sama, H. Rudi Ferdian mengatakan, kalau ia bersama Pak Ridwan dan Rudi Mantik memang akan kembali masuk dalam komposisi manajemen tim Persikabo mendatang. " Sudah saatnya saya dan Pak Ridwan kembali masuk ke arena. Apalagi saya sudah di ultimatum oleh Ketua Umum Persikabo, kalau tahun ini adalah musim terakhir Persikabo di Divisi Utama Ligina," kilah Rudi Ferdian dengan nada tegas.

Ridwan : Kasihan Kabomania

Pakuan Raya - Kekalahan telak 1-3 yang dialami Persikabo dari Pro Titan Medan, kemarin petang di Stadion Persikabo, Cibinong terasa menyakitkan dan memalukan. Karena hal ini baru terjadi Persikabo kalah di kandang. Padahal, selama ini setiap melakoni laga di Kandang, Persikabo tidak pernah kalah di Cibinong. Ini ada apa ? " Saya merasa kagum dan kasihan kepada Kabomania yang datang jauh jauh dari pelosok Kabupaten Bogor hanya untuk mendukung Persikabo. Namun, apa jadinya Persikabo malah kalah dari tim Pro Titan. Saya heran dengan kejadian ini," ujar Ridwan Ardiwinata, yang dalam waktu dekat ini akan mendapatkan SK Ketua Umum Persikabo untuk menduduki jabatan General Manajer Persikabo.

Minim Kolektivitas

Pakuan Raya - Kolektivitas pemain pada saat berada di lapangan versus Pro Titan kemarin sore, dikritik oleh penonton Persikabo. Sejak babak pertama dimulai, beberapa pemain terlihat mementingkan nafsu pribadi untuk tampil dan memaksakan untuk mencetak gol. Penonton yang menyaksikan dengan serius, beberapa kali menghujat pemin yang memaksakan diri untuk menendang bola ke arah gawang, padahal rekannya kosong tanpa kawalan musuh. Ia juga mengkritik kurangnya motivasi pemain dalam permainan itu.
"Kolektivitas pemain sangat buruk sekali. Ini adalah penampilan terjelek di hadapan Kabomania. Harusnya beberapa peluang yang tercipta di menit-menit awal bisa menjadi gol. Hanya saja beberapa pemain sangat bernafsu untuk mencetak gol individu. Padahal ada Sembilan pemain lain minus kiper yang menunggu bola. Menyedihkan dikalahkan dengan telak oleh lawan papan bawah di kandang sendiri. Padahal mereka walaupu menang di laga kontra Persitara Sabtu besok, tetap saja akan terdegradasi," sesal Firdaus, pemerhati Persikabo yang tidak pernah absen dari bangku VIP.

Persikabo Butuh Perhatian

Pakuan Raya - Tidak hanya pemain dan pelatih yang menuai kritik pada pertandingan kandang Laskar Pajajaran kontra Pro Titan, manajemen, pengurus dan pejabat teras turut menjadi sasaran kritik. Nihilnya pejabat di bangku VIP dan langkanya pengurus yang menyambut pemain di bench, disayangkan oleh Ketua Harian Persikabo Ridwan Ardiwinata. Menurutnya, kekalahan Persikabo adalah suatu kejutan yang kurang menyenangkan. Ditambah lagi dengan kondisi pemain yang drop karena tidak sedikitnya orang yang menyambut mereka setelah merumput.
"Seharusnya pengurus atau manajemen ada di sisi pemain, tidak peduli hasilnya menang atau kalah. Mereka pantas diberi apresiasi karena sudah berjuang untuk menang. Kasian pemain, mereka butuh motivasi untuk bisa memberikan hasil yang maksimal. Tidak ada yang ingin kalah, begitu juga dengan pemain. Di saat drop seperti ini kita tidak boleh meninggalkan mereka dan menuding siapa yang salah. Semoga laga penutup nanti akan menjadi laga terakhir dengan kemenangan," sesal Ridwan.
Menanggapi hasil buruk kemarin, Ridwan juga menilai faktor wasit sangat berpengaruh dalam hasil yang kurang maksimal itu. Padahal peluang demi peluang tercipta dengan baik. Bahkan setelah gol pertama yang diciptakan oleh Pro Titan, Persikabo malah bermain lebih ngotot untuk mengejar ketinggalan. Sayang, hukum wasit terkesan berat sebelah dan berpihak kepada tim tamu.
"Faktor hoki sangat kental sore ini (kemarin red.) Mukti Ali Raja (kiper Pro Titan red.) sedang diselimuti oleh dewi fortuna. Ia bermain dengan sangat bagus dan berhasil menepis semua bola-bola yang diarahkan ke jalanya. Selain itu kita bisa menyaksikan bagaimana keberpihakan wasit. Kita diperlakukan seperti tim tamu. Tapi apapun itu, hasilnya kita kalah," pungkasnya.

Eleh Deui Wae

Pakuan Raya - Ratusan Kabomania pulang dengan wajah merengut kemarin sore dari Stadion Persikabo Cibinong. Kekecewaan Kabomania tidak terbendung lagi setelah Laskar Pajajaran dipecundangi oleh Tim Pegasus Medan, Pro Titan dengan skor 3-2. Dengan langkah berat, pasca gol ketiga yang dilesakkan Tambun Naibaho ke gawang Sukirmanto, Kabomania beranjak meninggalkan Stadion. Bukan hal yang aneh atau berlebihan jika supporter fanatic Persikabo itu menginginkan kemenangan di kandang sendiri, karena mereka merasa memiliki tim berkostim hijau-hijau-hijau itu.
"Eleh deui wae (kalah lagi red.), jadi ngga semangat nontonnya. Apalagi lawan kita adalah tim dari papan bawah klasemen. Kenapa sih kalah melulu? Kami datang kesini untuk melihat kemenangan. Persikabo tidak masuk ke ISL, kami sudah tau. Tapi kami datang untuk menyemangati pemain agar tetap bisa menang walaupun target ISL tidak tercapai. Seteidaknya lelah Kabomania untuk menyempatkan diri ke stadion terobati dengan raihan poin tiga. Udah kalah, golnya banyak lagi. Nyesek," ujar Vidi, salah satu Kabomania yang tidak pernah melewatkan pertandingan kandang.
Sementara itu, dirigen Kabomania, Opick juga mengamini pernyataan Vidi. Guratan kecewa tampak terlukis di wajahnya yang bersimbah keringat. Kekalahan kali ini sangat menyakitkan, padahal sebelumnya Persikabo mampu menahan imbang PS Bengkulu. Mereka berharap banyak dari laga kali ini.
"Kekalahan dengan skor fantastis dengan Pro Titan. Dalam sejarahnya belum pernah Persikabo kalah dari Pro Titan di kandang sendiri. Tapi bagaimana pun, saya tetap akan mendukung Persikabo. Pada pertandingan terakhir, saya tetap akan datang ke stadion. Untuk itu Persikabo harus menang. Kami akan selalu mendukungmu, maju Persikabo. Jangan kalah lagi," seru pria bertubuh mungil itu di mulut toa.

Persikabo Dipermalukan

Radar Bogor - Nasib sial kembali menimpa klub asal Bogor. Setelah Bogor Raya FC dipermalukan Bintang Medan 0-4 pada Sabtu (16/4) lalu, kini giliran Persikabo yang dipecundangi tim debutan Pro Titan dengan skor 2-3, kemarin. Meski tampil di hadapan ribuan Kabomania, Laskar Kujang tak mampu menunjukkan permainan impresif.
Sejak kick off dimulai, tim besutan Maman Suryaman itu tak mampu menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, Zaenal Arief dkk terlihat tidak memiliki semangat bertanding. Kontan saja di menit 28, bomber Pro Titan, Antonio Teles berhasil merobek gawang Sukirmanto usai memanfaatkan blunder Bahtiar.
Sebenarnya Laskar Pajajaran beberapa kali memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Namun kiper Mukti Ali Raja yang tampil impresif mampu mementahkan gempuran Jibby Wuwungan. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Satu menit keluar dari ruang ganti, Antonio Teles kembali menambah keunggulan menjadi 0-2. Laskar Pajajaran berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2 di menit 73 berkat aksi individu Ilham Hasan. Namun satu menit berselang, tim Pegasus -sebutan Pro Titan- kembali menambah gol lewat Tambun Naibaho. Persikabo mendapat hadiah penalti setelah Zaenal Arief dijatuhkan di kotak terlarang oleh Suyatno. Tapi nahas, Jibby Wuwungan yang bertindak sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Memasuki injury time, sundulan Jibby Wuwungan yang memaksimalkan sepak pojok Cyril Tchana memperkecil defisit gol Persikabo. Hingga laga bubar, kemenangan tetap milik tim tamu.
Menanggapi kekalahan tersebut, Ketua Harian Persikabo, Ridwan Ardiwinata mengaku kecewa. “Saya kecewa dengan hasil ini, saya juga kasihan kepada Kabomania yang sudah memberikan dukungan total. Kan kasihan mereka sudah jauh-jauh datang. Tapi yang didukung malah mengecewakan,” ujarnya kepada Radar Bogor usai laga.
Menurut dia, sebenarnya pemain sudah bermain baik, tapi dewi fortuna belum berpihak. “Ya, anak-anak sudah bagus main, tapi mungkin keberuntungan belum ada di pihak kita,” tegas dia. Sementara itu, Headcoach Maman Suryaman menegaskan, meski bermain sebagai tuan rumah, anak asuhnya seolah bermain sebagai tim tamu. Apalagi kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah.
“Kami bermain seperti tamu saja, ya karena terbawa irama permaianan. Ditambah wasit yang berat sebelah semakin membuat anak-anak main tidak benar,” ucap pria asal Bekasi itu.
Lebih lanjut Maman menegaskan, Laskar Pajajaran masih punya satu laga pamungkas pada Sabtu (30/4) mendatang. Maka itu, ia bakal mengevaluasi agar hal serupa tak terjadi lagi. “Saya akan evaluasi supaya tak kalah lagi, kekalahan ini memecahkan rekor tak pernah kalah di kandang,” singkatnya.Anehnya, dalam pertandingan tersebut tak terlihat sosok manajer, Mas’an Djajuli, yang selama ini dikenal loyal mendampingi Zaenal Arief cs bertanding.