Senin, 24 Januari 2011

Lesu Darah

Baru beristirahat selama 24 jam, pemain Persikabo harus kembali meninggalkan kandangnya dan menyambangi Persipasi, Kota Bekasi untuk menjalani laga kelanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Berbekal pengalaman pahit akibat kekalahan melawan Persita, pekan lalu, Persikabo harus siap menghadapi tim Laskar Patriot yang bertengger di klasemen atas. Padatnya jadwal pertandingan away dan sedikitnya waktu untuk beristirahat dipandang Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sebagai kerugian untuk Persikabo.
“Jika dibandingkan dengan Persita Kabupaten Tangerang, Persitara Jakarta Utara dan Persipasi Kota Bekasi, kita sangat minim waktu istirahatnya. Apalagi pertandingan yang berdekatan adalah laga away. Ini berpengaruh pada kondisi fisik pemain. BLI bilang kalau di putaran kedua kita diuntungkan, dengan jadwal yang lebih fleksibel. Tapi tetap saja, masyarakat kan hanya ingin kita menang, tidak melihat bagaimana kondisi di putaran pertama atau kedua. Tapi sudahlah, kita jalani saja laga yang tersisa saat ini,” bebernya.
Pemain yang akan diboyong sebanyak 20 orang yang terdiri dari Wawan Darmawan, Diki, Nanmi Hughes, Kahudi, Susanto, Mu’min, Erik, Saepulloh, Cucu Hidayat, Cyril Tchana, Jarot, Salim Alaydrus, Jibby Wuwungan, Anton Samba, Boumsong, Ilham Hasan, Dede Ariyandi, Sairan, Noviyanto dan Dian Irawan. Tambahan energy dari Salim diharapkan bisa menjadi semangat baru dalam tim untuk bisa meraih poin optimal. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Persikabo berhasil mengalahkan Persipasi dengan skor 1-0 di Stadion Patriot.
“Kalau melihat pengalaman sebelumnya ya minimal kita harus bisa seri lah. Tapi sekarang di atas kertas kan mereka golongan klasemen atas, saya yakin Maman punya cara tersendiri untuk mempersiapkan tim dan belajar dari pengalaman di Persita sebelumnya. Kita berangkat jam 06.00 WIB besok pagi (pagi ini red.). Mohon doa dari semua masyarakat Kabupaten Bogor untuk kemenangan Persikabo,” pungkasnya.. Kegagalan Persikabo memetik poin penuh atas Persita Tangerang belum lama ini, semakin membuat Laskar Pajajaran seperti lesu darah. Apalagi, para pemain Persikabo baru menerima setengah dulu gajinya.

Kurang Motivasi dan Bermain Setengah Hati

Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mempunyai PR baru dalam menangani timnya. Penampilan Punggawa Pajajaran saat menghadapi Pendekar Cisadane di Stadion Benteng Sabtu (22/1), Tangerang jauh dari penampilannya saat menjamu Persiraja tanggal 17 Januari lalu. Jika pada saat menghadapi Persiraja tim bermain menyerang dan termotivasi penuh untuk meraih tiga poin, aura itu seakan luntur saat menyambangi Persita pekan lalu. Lini belakang Persikabo menjadi sasaran empuk bagi Persita dan menyarangkan tiga golnya di gawang yang dikawal Wawan Darmawan.
“Pemain tampak kekurangan rasa memiliki Persikabo, sehingga permainannya kurang maksimal. Kalau ingin mengangkat Persikabo, pemain harus dipompa rasa memilikinya. Ini sangat penting untuk bisa memotivasi pemain agar bermain bagus,” ujar Sanja Al-Madhari, salah satu pengamat Persikabo dan Ketua LSM Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Gemak) yang menyaksikan langsung pertandingan di Tangerang.
Sanja melihat, ada beberapa pemain dalam skuad Persikabo saat ini terkesan bermain setengah hati dan sudah tidak punya motivasi lebih untuk memnberikan yang terbaik bagi Persikabo Kabupaten Bogor.
“Saya sudah beberapa tahun memperhatikan Persikabo dan baru tahun ini saya melihat mental bertanding para pemain Persikabo benar benar lemah dan tidak ada daya juang. Ada beberapa pemain yang sudah tidak layak lagi memperkuat Persikabo, karena secara psikologi hatinya sudah tidak enjoy berada di Persikabo. Pemain seperti ini benar benar tidak Profesional. Saya berharap Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM harus melakukan evaluasi total kepada para pemain,” ujar Sanja Al Madhari yang akan ikut memantau nilai kontrak pemain Persikabo saat ini.
Lebih lanjut, kata Sanja yang punya akses dengan link penegak hukum di tingkat nasional ini mengatakan, RY harus turun tangan langsung kalau memang ingin menyelamatkan target Persikabo ke Superliga.
“RY tidak boleh hanya dengar kabar dari anak buahnya saja. Tidak menutup kemungkinan anak buah RY ada yang ABS saja. Saya tegaskan, pasca putaran pertama ini. RY harus melakukan evaluasi terhadap rapor para pemain Persikabo. Selain itu, dua pemain asing yang ada di Persikabo wajib diganti. Karena kualitasnya tidak beda jauh dari pemain magang di Persikabo,” tegasnya.
Faktor lapangan yang sangat licin ditengarai ikut menjadi pemacu lambatnya pergerakan Persikabo. “Lapangan memang sangat buruk, tapi tidak bisa disalahkan karena tuan rumah juga memakai lapangan yang sama. Kalau mereka bisa bermain dengan kondisi lapangan seperti itu, kenapa kita tidak? Tugas saya saat ini adalah untuk memacu semangat mereka dan memperbaiki lini belakang menjelang pertandingan melawan Persipasi,” aku Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.
Kekecewaan juga disuarakan oleh Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sesaat setelah pertandingan berakhir. Ia merasa permainan sangat jauh berbeda dengan dua penampilan Persikabo sebelumnya. “Ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Kalau seperti ini terus kita tidak bisa berharap banyak untuk masuk ke ISL. Jangankan ISL, belum terdegradasi saja sudah syukur,” cetus pria paruh baya itu.

RY Setujui Akademi Sepakbola Bogor

Komitmen dan perhatian Bupati Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM kepada talenta sepakbola di Kabupaten Bogor benar benar tinggi. Setelah banyak memberikan kesempatan kepada para pemain muda Kabupaten Bogor untuk bergabung dengan tim Persikabo senior, kini RY panggilan akrab dari Bupati Bogor ini menyetujui gagasan adanya Akademi Sepakbola Bogor yang digulirkan beberapa mantan pemain, pengurus dan pemerharti sepakbola di Kabupaten Bogor. “Saya sangat setuju kepada pihak pihak yang ada di Kabupaten Bogor kalau memang punya gagasan mulia untuk membangun akademi sepakbola Bogor. Karena Akademi Sepakbola Bogor ini nantinya akan menjadi cikal bakal para pemain masa depan Kabupaten Bogor ataupun Persikabo. Apalagi, kalau dalam program Akademi Sepakbola Bogor ini ada kelompok kelompok usia,” ujar RY ketika mengomentari usulan adanya Akademi Sepakbola Bogor kepada Pakar belum lama ini.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh dan Agustinus Toisuta, dua penggagas Akademi Sepakbola Bogor mengatakan, Akademi Sepakbola Bogor adalah salah satu akademi yang berada dibawah naungan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dengan tujuan menyelenggarakan program pembinaan dan latihan sepakbola yang dirancang secara strategis dan professional mulai dari kelompok U-8 tahun sampai U-18 tahun.
“Akademi Sepakbola Bogor akan mengadakan pembinaan dan pelatihan sepakbola yang berkualitas liga nasional. Sumber daya manusia yang menjadi anggota dan penggerak Akademi Sepakbola adalah dari Kabupaten Bogor,” ujar Agustinus Toisuta.
Selanjutnya, kata Agustinus, Akademi Sepakbola Bogor akan menjadi institusi pembinaan dan latihan sepakbola professional masa depan di Kabupaten Bogor, berdasarkan keunggulan dalam manajemen, kepuasan dan keberhasilan anggota.
“Kedepannya program Akademi Sepakbola ini nantinya bisa melahirkan para pemain masa depan yang mempunyai skill individu dan organisasi tim, punya mental juara dalam sepakbola modern. Selain itu, akan mengantarkan para anggota Akademi untuk menjadi pemain sepakbola profesional di Liga Indonesia. Bahkan, kita juga akan mendukung program AFC yang punya program pengembangan sepakbola dikawasan Asia menjadi industri dan sejajar dengan atmosfir sepakbola di Eropa,” imbuh Agustinus yang juga dikenal sebagai salah satu pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor ini dengan tegas.

40 Klub Ikuti Divisi II Persikabo

Atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor saat ini benar benar dalam tensi yang positif. Berbagai kegiatan pertandingan kompetisi saat ini tengah berlangsung di Stadion Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor. Selain Persikabo tampil dalam ajang Divisi Utama Ligina ada juga Bogor Raya FC yang tampil dalam ajang Liga Primer Indonesia. Ditengah semarak sepakbola yang berlangsung di Cibinong, dalam waktu dekat tepatnya pada awal bulan Perburari mendatang, Pengcab PSSI Kabupaten Bogor akan menggulirkan kompetisi Divisi II internal Pengcab PSSI Kabupaten Bogor.
“Kita belum lama ini sudah melakukan rapat dengan 40 klub anggota Divisi II Persikabo. Kompetisi ini akan dibagi dalam 4 wilayah. Satu wilayah terdiri dari 10 klub yang dibagi dalam dua grup. Ajang kompetisi Divisi II Persikabo ini sebenarnya menjadi agenda rutin Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan akan diikuti oleh para pemain Usia 20 tahun,” ujar Ketua Bidang Pertandingan Kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Yudi Agus Soleh kepada Pakar kemarin petang.
Dalam kesempatan yang sama, Yudi Agus Soleh yang akan maju dalam “Pemilu Kecil” FKSSB Kabupaten Bogor mengatakan, agenda kompetisi Divisi II ataupun kompetisi internal Pengcab PSSI Kabupaten Bogor harus benar benar berjalan secara rutin. Karena hal ini akan menjadi cikal bakal dari para pemain muda Persikabo yang akan datang.
“Para pemain yang akan ikut dalam kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor ini adalah wajib berusia 20 tahun. Ini sesuai dengan aturan dari PSSI. Kami berharap, semua klub yang akan ambil bagian dalam ajang kompetisi internal Persikabo ini harus bisa mengirimkan para pemain yang benar benar sesuai dengan ketetapan PSSI tersebut,” jabar Yudi dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kompetisi Divisi II Pengcab PSSI Kabupaten Bogor ( Persikabo), Agustinus Toisuta membenarkan kalau Pengcab PSSI Kabupaten Bogor menetapkan para pemain yang akan ambil bagian dalam ajang Kompetisi Divisi II Persikabo adalah para pemain U-20 tahun. “Banyak sekali para pemain muda yang ada di Kabupaten Bogor. Bahkan, talenta pemain muda di Kabupaten Bogor ini bisa menjadi para pemain masa depan Persikabo. Kami berharap kepada jajaran pengurus Persikabo harus terus memantau dan melaksanaan pertandingan kompetisi Divisi internal Persikabo,” beber Agustinus dengan tegas.

Harus Evaluasi Pemain

KEKALAHAN 1-3 yang dialami Persikabo Kabupaten Bogor dalam lawatan ke kandang Persita Tangerang, Sabtu (22/1) benar benar menjadi tamparan berat bagi jajaran pelatih Persikabo dan juga Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. Apalagi, dengan kekalahan tersebut, secara tidak langsung Persikabo mempertahankan predikat sebagai tim yang tidak pernah menang saat melakoni tandang ke kandang kawan. Hal ini juga yang membuat langkah Persikabo menuju Superliga semakin berat.
Besok petang, Salim Alaydrus dkk akan kembali melakoni partai away melawan Persipasi Kota Bekasi.
Maman Suryaman selaku pelatih kepala Persikabo jelas punya beban berat, karena kalau Laskar Pajajaran kembali menelan kekalahan dari Persipasi maka, Persikabo akan semakin kesulitan mencari satu tempat promosi ke ISL.
Berbicara materi pemain yang ada di Persikabo saat ini, kalau boleh jujur sejak awal musim Persikabo kembali tergelincir dalam lubang masalah yang sama yakni tidak jeli dalam melihat kualitas pemain asing yang akan direkrutnya. Bahkan, Persikabo juga terkesan terlalu terburu buru dalam merekrut para pemain lokal. Pasalnya, hingga saat ini dalam tim Persikabo ternyata ada beberapa pemain yang tidak dimasukan dalam daftar ke BLI.
Padahal, para pemain itu didatangkan dengan tujuan untuk bermain dan didaftarkan ke BLI? Kenapa hal tersebut sampai terjadi ? Apakah, RY selaku ketua Umum Persikabo tidak tahu dengan hal hal sepeutar pendaftaran pemain ataupun pembelian pemain untuk bergabung dengan Persikabo.
Jika RY selaku ketua umum Persikabo tetap memaksakan target Superliga dengan materi pemain seperti sekarang, maka RY jangan terlalu berharap banyak Persikabo akan menggapai target Superliga!!!
Mungkin RY sudah tahu atau sudah dapat bocoran tentang hal hal yang terjadi dalam tim Persikabo? Lantas kenapa RY sampai saat ini belum memerintahkan kepada manajemen atau pengurus lainnya untuk melakukan evaluasi terhadap rapor para pemainnya.

Red alert

Alarm bahaya menghampiri Persikabo Kabupaten Bogor. Tren mulai positif di dua away sebelumnya tak konstan setelah dipermalukan Persita Tangerang 3-1 pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Benteng, Sabtu (22/1). Persikabo berkutat di posisi ke-10 setelah hanya mampu mencetak satu gol hiburan pada ekstra time setelah dibobol tiga gol Pendekar Cisadane yang naik ke peringkat 4.
Persita membuka gol menit ke-13 dari crossing Ade Jantra yang diselesaikan sempurna M.Agus Salim yang lepas dari pengawalan hingga unggul 1-0. Memanfaatkan kekosongan sektor kiri Nopianto yang longgar. Laskar Pajajaran sempat membalas dari Cyril Tchana menit 26, namun tendangannya masih ditahan kiper Persita, Tema Mursadat. Namun petaka Persikabo terjadi menit 29, bek Nanmi Hughes melakukan pelanggaran di luar kotak 16. Set-piece Cristian Carascao membuat kiper Wawan Dermawan memungut bola di gawangnya yang kedua kalinya dan keunggulan Persita 2-0 bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, pelatih Maman Suryaman merotasi lini depan dengan memasukan JP Boumsong menit 53 menggantikan Ilham Hasan. Sebelumnya menarik Nopianto menit 40 dengan Mu’min. Bertanding dengan kondisi lapangan buruk dan penuh genangan lumpur dan licin, Persikabo butuh kerja keras. Hasilnya mulai terlihat saat tendangan Boumsong menit 62 masih membentur mistar gawang saat menerima assist Cucu Hidayat.
Namun Cucu Hidayat tampaknya masih kesulitan menghidupkan ekspansi serangan karena pergerakan sayap yang belum optimal karena absennya Salim Alaydrus karena akumulasi kartu. Maman kemudian menarik Anton Samba digantikan sang maskot Persikabo, Sairan menit 66. Hanya saja lini belakang kembali lengah, penetrasi Carascao di sektor kiri gagal ditutup hingga melepaskan umpan silang dengan mudah dituntaskan heading Agus Salim yang menang duel dengan pemain belakang menit 68. Keunggulan 3-0 itu membuat pendukung Persita, Benteng Viola berpesta. Sebaliknya ratusan Kabomania yang sengaja datang terdiam.
Tertinggal tiga gol, Persikabo ngepress. Hanya saja hasilnya masih nihil. Mu’min menit 71 terpeleset meski sudah di mulut gawang. Bahkan Dony harus ditandu ke luar lapangan karena cedera hingga Persikabo bermain dengan 9 pemain mulai menit 82 karena pergantian sudah habis. Empat menit kemudian Boumsong terlihat adu jotos dengan kiper Tema Mursadat karena miskomunikasi. Bomsoung baru bisa mencetak gol hiburan menit ke-93 setelah umpan Mu’min hingga skor 1-3. Kekalahan ini sempat membuat panas. Jibby dengan Nanmi perang urat syaraf usai pertandingan. “Pemain jangan saling menyalahkan, saya pelatihnya yang salah,” ungkap Maman.