Jumat, 15 April 2011

Sayonara Superliga

Pakuan Raya - Punggawa Laskar Pajajaran akan kembali meninggalkan kandangnya untuk menyambangi PS Bengkulu, Sabtu (15/4) besok. Tidak ingin menyandang gelar jago kandang, tim besutan Maman Suryaman itu tetap optimis bisa meraih poin penuh pada laga kali ini. Mantan pelatih Persija dan Sriwijaya FC itu mengaku belum mengetahui secara pasti pola permainan lawan. Karena pada saat putaran pertama menjamu PS Bengkulu, tim masih ditangani oleh Meiyadi Rakasiwi.
“Target kita minimal harus curi poin, tapi target utama adalah mengambil poin penuh. Hasil seri yang kita dapatkan pada saat menjamu Persitara yang lalu memang kurang memuaskan. Saya sudah melakukan koreksi dan menyiapkan beberapa amunisi baru untuk menghadapi PS Bengkulu. Semoga kami bisa membawa pulang poin penuh. Saya yakin, semua pemain bisa bermain dengan baik dan maksimal,” aku Maman kepada Pakar.
Pernyataan itu diamini oleh Kapten kesebelasan, Zaenal Arif. Hasil seri di kandang minggu lalu, menjadi salah satu pelajaran bagi semua pemain untuk bisa tampil lebih baik lagi dan member hasil memuaskan untuk masyarakat Kabupaten Bogor. Semakin jauhnya kasta ISL dari langkah Persikabo saat ini, juga tidak menyurutkan niat tim untuk tetap memetik poin-poin penuh dari laga yang tersisa.
“Tidak usah melihat terlalu jauh dulu, ISL sepertinya memang sangat berat bagi Persikabo saat ini. Tapi sebagai pemain, tugas kami adalah fokus pada semua pertandingan yang akan dihadapi. Beratnya langkah ke ISL adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Kami memohon maaf atas perolehan poin yang tidak maksimal. Demi Kabomania, kami akan terus mengumpulkan poin dari laga tersisa,” timpalnya.
Absennya Jibby Wuwungan menurutnya akan sedikit berpengaruh pada penyerangan di pertahanan lawan. Akan tetapi, ia kembali meyakinkan bahwa siapapun tandemnya pada saat merumput, mereka memiliki misi yang sama yaitu target tiga poin.

Tobo Kito Dikejar Hutang

Pakuan Raya - Persikabo Kabupaten Bogor punya peluang emas memenangkan laga tandang lawan PS Bengkulu. Karena PS Bengkulu saat ini sedang dirundung masalah finansial. Tidak hanya manajemen yang dituntut menyelesaikan gaji pemain, pelatih beserta asistennya Nasrul Koto dan Muswar, saat ini tengah dikejar-kejar pihak hotel dari Medan dan dituntut untuk membayar biaya penginapannya pada saat mendatangi kandang Pro Titan dan kontra PSMS Medan. Hingga Kamis (14/4) kemarin, pelatih itu masih tertahan di Medan dan tidak dapat kembali ke Bengkulu. Kapten tim berjulukan Tobo Kito itu, Taufik Hasbuna mengatakan jika manajemen tidak bisa menyelesaikan kewajiban keuangan itu, maka pelatih akan dituntut secara pidana.
“Pelatih kami masih tinggal di Medan dan jika dalam dua hari ini tidak melunasi biaya penginapan maka akan dilaporkan ke Polda Sumut dengan tuduhan pidana,” kata Kapten Tim PS Bengkulu Taufik Hasbuna didampingi Kiper Burhanudin di Bengkulu, seperti dilansir BolaIndo.com
Persoalan keuangan yang mendera klub yang berlaga di Divisi Utama ini belum menemukan solusi meskipun pemerintah daerah melalui KONI sudah menganggarkan Rp800 juta untuk honor pemain.
“Dana itu hanya cukup untuk membayar honor pemain selama tiga bulan sejak Desember hingga Februari, sedangkan Maret dan April ini belum dibayar,” jelasnya.
Kesulitan keuangan tersebut juga sempat membuat para pemain melakukan aksi mogok tanding. Namun pertimbangan terdegradasi dari Divisi Utama membuat para pemain kembali melanjutkan pertandingan melawan Pro Titan Medan dan PSMS Medan. Berada dalam kondisi tanpa gaji, tidak membuat semangat mereka menciut, meski kalah di kandang PSMS, namun mereka berhasil menekuk Pro Titan 3-2 saat lawatan itu.