Sabtu, 27 Agustus 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Postingan kali ini ga berhubungan dengan Berita Persikabo atau Berita Sepakbola Indonesia…
Berhubung Admin Muslim,
Admin ucapakan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Segala perkataan, Segala tulisan mohon dimaafkan….


Abdul Rahman Gurning Menuju Persikabo

Boladotnet - Mantan pelatih PSPS Pekanbaru, Abdul Rahman Gurning, berencana hijrah ke Persikabo Kabupaten Bogor untuk musim kompetisi 2011/2012. Hal tersebut ditandai dengan adanya CV/daftar riwayat hidup Gurning di meja manajemen Persikabo.

"CV berisikan deskripsi tertulis tentang pengalaman, latar belakang pendidikan dan keterampilan serta minat saya untuk melatih Persikabo. Itu saja, pokoknya standar isinya," terang Gurning kepada Bola.net, Jumat, (26/8).
Sebelumnya, pelatih kelahiran Kisaran, 15 Januari 1958 tersebut dikabarkan kuat akan mengarsiteki PSMS Medan. Namun, Gurning menyebutkan jika klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut belum mengikatnya secara resmi.

"Memang sudah ada kesepakatan dengan harga. Tapi belum ada hitam di atas putihnya. Sehingga, kini saya masih bebas untuk menentukan pilihan karena tidak terikat oleh klub manapun," sambung pelatih yang ketika masih aktif bermain sepakbola pernah membela klub-klub seperti, PS Asahan (1976/1978), PSS Simalungun (1874/1980), PON Sumatera Utara (1981), Mercubuana Galatama (1980/1984), dan Medan Jaya (1996/1997).
"Awalnya, saya ingin ke PSMS karena saya sudah lelah merantau dan ingin lebih dekat dengan keluarga. Namun, alasan itu berubah dan sepertinya saya akan segera menuju ke Persikabo. Mari kita tunggu saja nanti," tutur mantan pemain Timnas Indonesia di ajang Asian Games Seoul 1986.

Gayung bersambut, keinginan kuat Gurning tersebut ternyata dibarengi dengan ambisi Persikabo yang juga tengah mencari pelatih berlisensi A AFC. Persikabo yang dipastikan tampil di kompetisi kasta kedua, menginginkan Gurning sebagai pelatih untuk menggantikan posisi kosong yang ditinggalkan oleh Maman Suryaman.

Posisi Pelatih Persikabo Jadi Rebutan

Boladotnet - Usai Maman Suryaman memutuskan untuk tidak lagi mengarsiteki Persikabo Kabupaten Bogor untuk musim 2011/2012, praktis posisi tersebut kini menjadi lowong. Sejumlah pelatih berlisensi A AFC, tengah berebut untuk mengisinya. Maklum saja, untuk tampil di ajang kompetisi level II, PSSI memang mewajibkan klub-klub untuk memiliki pelatih yang sudah berlebel A AFC.

Peter Jorg Steinebrunner asal Jerman, sebelumnya sempat digadang-gadang menjadi kandidat kuat pelatih yang akan menukangi klub berjuluk Laskar Padjadjaran tersebut. Peter Jorg juga pernah tercatat sebagai pemain tim nasional Der Panzer. Namun, pelatih lokal juga tidak ingin ketinggalan langkah. Mantan pembesut PSPS Pekanbaru, Abdul Rahman Gurning, berencana hijrah ke klub kebanggaan Kabomania- sebutan suporter Persikabo Kabupaten Bogor.
"Jika manajemen klub Persikabo serius, maka saya akan menerima tawaran tersebut. Pastinya, Curriculum Vitae (CV) sudah saya serahkan ke manajemen. Kini, dalam waktu dekat, tinggal menunggu hasilnya saja," terang Gurning kepada Bola.net, Jumat, (26/8).

"Semakin cepat saya mencapai kesepakatan (hitam di atas putih) dengan manajemen klub, maka akan semakin baik. Sebab, saya akan punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan skuad," sambung mantan pemain tim nasional Indonesia di ajang Asian Games Seoul 1986 tersebut.
Gurning juga memaparkan, banyak pekerjaan yang harus dirampungkan jika dirinya benar-benar menukangi Persikabo. Semisal, dirinya mencontohkan, membentuk kerangka tim sebelum kompetisi benar-benar bergulir.

"Semoga, keinginan saya sejalan dengan manajemen yang menginginkan mendapatkan pemain-pemain terbaik agar mampu meningkatkan prestasi Persikabo," tegasnya.
Meski Persikabo sudah cukup lama berdiri, klub ini baru mulai dikenal saat sepakbola Indonesia memasuki era liga profesional. Tepatnya pada musim 1994/95. Maklum saja, karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia, Persikabo tampil sebagai juara Divisi II dan promosi ke Divisi I.

Tidak cukup sampai di situ, prestasi klub ini terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, tim berjuluk Laskar Padjadjaran sukses menembus pentas tertinggi sepakbola nasional kala itu, Divisi Utama. Sayang, karena hanya dua musim berada di Divisi Utama, klub tersebut kembali degradasi ke Divisi I.
Menariknya, hanya satu musim turun kasta, klub tersebut kembali ke Divisi Utama. Tepatnya pada musim kompetisi 1999/00. Tapi lagi-lagi tim yang berada di Kabupaten Bogor tersebut tidak kuat bertahan di pentas Divisi Utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke Divisi I.

Bahkan kala itu, anti klimaks dari prestasi klub. Sebab, setelah itu, prestasi Persikabo terus melorot hingga kembali ke Divisi II. Barulah pada musim 2004, mereka kembali naik ke Divisi I dan dua musim berikutnya ke Divisi Utama. Tapi, pada perebutan tiket ke Super Liga, Persikabo gagal karena hanya menempati peringkat ke-11 wilayah Barat, sedangkan batas untuk meraih tiket ke Super Liga adalah peringkat 9. Hingga kini, musim 2011/2012, Persikabo masih berjuang di Divisi Utama (kasta kedua). Sebab, karena pada musim 2010/2011, Persikabo hanya finis di urutan kedelapan.

Jumat, 26 Agustus 2011

Efisiensi Dana, Alasan PSSI Kembali Pakai Format Dua Wilayah

Boladotnet - "Efisiensi," itulah salah satu alasan PSSI menetapkan format kompetisi yang sebelumnya digelar dengan satu wilayah kembali menjadi dua wilayah.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus seusai mengumumkan hasil verifikasi calon peserta kompetisi musim 2011-2012.
Rencananya kompetisi tersebut akan digelar pada tanggal 8 Oktober 2011 nanti.

"Dalam satu grup terdiri dari 16 klub. Nantinya untuk mencari juara akan diadu antara masing-masing juara grup," katanya.
Menurut Sihar, selanjutnya klub-klub ini akan diverifikasi kelaikan stadionnya oleh AFC dan PSSI.
Bagi dua klub yang dengan nilai kelaikan stadion terendah maka akan turun langsung ke kompetisi Liga Profesional Level II.
"Turunnya secara otomatis. Yang jelas sesuai dengan nilai kelaikan stadion yang dilakukan AFC dan PSSI," katanya menambahkan.

Dengan adanya keputusan ini, tahapan selanjutnya adalah melaporkan kepada AFC termasuk melakukan konsultasi terhadap permasalahan yang terjadi di beberapa klub di antaranya Persija Jakarta.
Sesuai dengan rencana PSSI akan membawa seluruh berkas klub hasil verifikasi yang dilakukan 3 September nanti.

Klub: Pembagian Wilayah Adalah Kemunduran

Boladotnet - PSSI merilis 32 klub yang akan ikut berkompetisi di Liga Profesional atau klub bestatus level I dan 48 klub di level II. Dengan lubernya kuota yang ada di level I, PSSI akan menerapkan format dua wilayah untuk level I dan tiga wilayah untuk level II.
Keputusan format dua wilayah PSSI itu sangat disayangkan oleh beberapa klub yang musim lalu bermain di kasta tertinggi sepakbola nasional, Liga Super Indonesia (ISL). Salah satunya Persija Jakarta. Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus, mengungkapkan jika pihaknya tidak yakin bahwa AFC akan memberi jatah Indonesia untuk berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) atau Piala AFC.

"Mungkin bisa dibilang sebuah kemunduran. Sebab, format yang ada sudah benar dan ada dalam statuta dan telah disetujui FIFA dan AFC. Dengan format seperti ini, saya tidak yakin jika AFC memberikan jatah Indonesia untuk berlaga di Liga Champions Asia dan Piala AFC," ungkap Ferry, kepada Bola.net, Kamis (25/8).

Sama dengan Ferry, manajer Pelita Jaya Karawang, Lalu Mara Satria Wangsa, menilai jika kompetisi di Indonesia kembali ke titik nol. Alasan yang diungkapkannya, sangat disayangkan jika hal-hal yang sudah baik sebelumnya harus dirombak total.
"Dengan luas geografis Indonesia, memang pembagian dua wilayah jadi satu hal yang harus diambil. Tapi, apa memang harus seperti itu? Karena menurut saya kompetisi kita sudah baik, walau harus ada perbaikan di sana-sini," papar Lalu Mara.

Tidak hanya menjadi kemunduran, format dua wilayah juga membuat suatu kompetisi menjadi tidak menarik dan tidak kompetitif. Setidaknya, hal itulah yang disampaikan kubu Sriwijaya FC (SFC) lewat direktur tehnik PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zaenudin.
"Kompetisi menjadi mundur. Bagaimana mungkin kita kembali menggunakan format kompetisi yang seperti itu lagi. Kondisi ini membuat kita sama-sama mengucapkan selamat tinggal pada industrialisasi sepakbola. Karena perubahan ini, saya pastikan kompetisi tidak kompetitif," Hendri.

Djohar Berharap Timnas Adaptasi dengan Timur Tengah

Bola Indo - Ketum PSSI, Djohar Arifin, berharap timnas Indonesia mampu beradaptasi dengan cuaca dan suasana Timur Tengah saat menjalani pelatihan di Amman, Yordania, menjelang menghadapi Iran di Pra Piala Dunia (PPD) 2014.
"Saya berharap para pemain timnas mampu beradaptasi dengan kawasan Timur Tengah itu," ujar Djohar.

Menurutnya, selama pelatihan di Yordania, Timnas senior juga melaksanakan pertandingan persahabatan melawan timnas Yordania yang merupakan uji coba terakhir tim Merah Putih.
"Kesempatan ini berkat adanya kerja sama antara PSSI dengan Yordania. Dan pertandingan itu juga untuk menganalisa kekuatan tim Iran," jelas Djohar.

"Ini kesempatan langka, dan kami berharap pemain-pemain kita bisa meningkatkan permainan sebelum melakoni putaran ketiga babak kualifikasi Pra Piala Dunia nanti," katanya.
Tim besutan Wim Rijsbergen ini sudah bertolak ke Jordania sejak 24 Agustus lalu.
Timnas dijadwalkan bertolak ke Teheran, Iran pada 28 Agustus setelah melakukan uji coba dengan tim Yordania. Mereka akan berlebaran di Teheran.

Kondisi Fisik Timnas Senior Mulai Membaik

Bola Indo - Indonesia telah menjalani pemusatan latihan di Amman, Yordania sejak, Kamis, 25 Agustus 2011. Pelatih kepala timnas, Wim Rijsbergen masih fokus pada peningkatan fisik para punggawa Tim Merah Putih.
Indonesia terus mematangkan persiapannya sebelum menghadapi tuan rumah Iran, Jumat, 2 September 2011. Ini merupakan pertandingan pertama Indonesia di babak ketiga Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia.

Selain menggelar pemusatan latihan di Cilegon, Banten dan Solo, Jawa Tengah, timnas senior juga sudah menggelar dua uji coba, yakni lawan timnas U-23 yang berakhir 1-1 dan Palestina yang dimenangkan timnas 4-1.
Pemusatan latihan selanjutnya digelar di Amman, Yordania. Timnas juga akan menjajal tim tuan rumah, 27 Agustus 2011. Menurut Rijsbergen langkah ini penting agar timnas menjalani laga dengan atmosfer away.

Tidak ada kendala berarti yang dialami timnas saat menjalani latihan di Yordania. Seluruhnya bisa beradaptasi dengan cuaca maupun makanan di sana.
Risjbergen sendiri menilai kondisi para pemainnya sudah mulai membaik. "Kondisi fisik pemain meningkat. Berapa persen, saya tidak bisa pastikan karena ini Ramadhan dan mereka masih puasa," kata Rijsbergen dalam rilis yang dikirim kepada wartawan, Kamis, 24 Agustus 2011.

"Kami akan lihat lawan Yordania dan Iran, berapa banyak dari mereka bisa bertahan 90 menit," lanjutnya.
Selama berada di Yordania, timnas hanya latihan selama sekali sehari, yakni sore hari. Selebihnya pemain lebih banyak menghabiskan waktunya untuk istirahat mengingat waktu puasa yang lebih lama dibanding Indonesia.

Dari seluruh pemain yang berangkat, hanya Hariono yang masih berlatih terpisah. Pasalnya pemain Persib itu masih dalam masa pemulihan luka di kepalannya.
Ditanya mengenai strategi yang akan diusung, Rijsbergen belum bisa berkomentar banyak. "Soal itu lihat nanti saja," pungkas mantan pelatih PSM Makassar itu.

Persikabo Tak Lolos Level 1

Jurnal Bogor - PSSI mengumumkan 34 klub sebagai calon peserta kompetisi Liga Profesional Level 1 musim 2011-2012 setelah melewati proses verifikasi yang dilakukan tim asistensi assesment Liga Profesional PSSI. Sedangkan klub kebanggaan warga Kabupaten Bogor, Persikabo tak lolos verifikasi untuk level 1 sehingga Laskar Padjajaran hanya menghuni level 2. Sebanyak 34 klub yang mengikuti kompetisi Liga Profesional level 1 terdiri dari 18 klub ISL dan 14 klub yang telah diverifikasi kelayakan stadionnya oleh AFC dan PSSI. Saat ini, PSSI sudah menetapkan 34 klub calon peserta kompetisi Liga Profesional level 1.

Sedangkan bagi 2 klub dengan nilai kelaikan stadion terendah, akan langsung ke Kompetisi Liga Profesional level 2.
Ke-34 klub calon peserta Liga Profesional itu terdiri dari 18 klub Liga Super Indonesia dan 14 klub yang telah memiliki badan hukum PT. Untuk kompetisi level tertinggi ini dipastikan akan menggunakan format dua wilayah untuk kompetisi level 1, dimana masing-masing wilayah akan berisi 16 klub.
Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus, Kamis (25/8), ada 34 klub yang dinominasikan untuk diverifikasi kelaikan stadionnya oleh AFC dan PSSI. “Dua klub yang nilai kelaikan stadionnya terendah akan langsung turun ke kompetisi liga profesional level 2,” katanya dilansir Antara, kemarin.

Sihar menambahkan, dalam proses verifikasi yang dilakukan tim asistensi assesment liga profesional PSSI ternyata tidak ada satu pun klub yang dapat memenuhi seluruh persyaratan klub profesional sesuai standar AFC.
“Ada lebih dari 10 klub profesional musim lalu (LSI) tidak memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Klub yang telah menyerahkan deposit partisipasi atau bank garansi kepada PSSI berasal bukan dari level LSI dan Divisi Utama, tapi justru dari divisi di bawahnya,” ujar dia.

Sementara Liga Profesional Level 2 akan dibagi menjadi empat grup, masing-masing berisi 12 klub per wilayah dengan total peserta 48 klub. Level ini pada akhirnya dibebaskan dari keharusan menyerahkan uang deposit. Artinya, bagi peserta level 2 nilai deposit partisipasinya ditiadakan setelah tak ada kesanggupan. Perubahan juga terjadi di level 1, dimana diturunkan dari Rp5 miliar menjadi Rp3 miliar.

Kamis, 25 Agustus 2011

48 Klub Bersaing di Level Dua

Kompas - Sebanyak 48 klub akan bersaing mengikuti kompetisi Liga Profesional Level Dua musim depan. Ke-48 klub ini akan dibagi menjadi empat wilayah yang masing-masing terdiri dari 12 tim.
Berdasarkan konfrensi pers di kantor PSSI, Kamis (25/8/2011) petang, Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus menjelaskan, juara dari masing-masing grup level dua nantinya akan lolos ke Liga Profesional Level Satu pada musim berikutnya, tanpa ada play off.

Saat ini, PSSI baru memiliki daftar nominasi 36 klub untuk level dua. Dua klub tambahan lain akan datang dari level satu, yang tersingkir karena memiliki nilai kelayakan stadion terendah.
"Karena Level Dua masih butuh sepuluh klub tambahan, maka PSSI masih membuka kesempatan kepada sepuluh klub dari Divisi Satu di luar klasemen musim lalu untuk ikut kompetisi level dua. Dengan catatan, klub-klub tersebut dapat memenuhi syarat yang telah diwajibkan," papar Sihar.

Berikut daftar nominasi 36 klub level dua: PSAP Sigli, Persita Tangerang, Persih Tembilihan, Persitara, Persikabo, PSLS Lhokseumawe, PSSB Bireun, Persires Rengat, Persiran Raja Ampat, Gresik United, Perseman Manokwari, PSIM Yogyakarta, Persikab Bandung, Persemalra Tual, PPSM Magelang, Persidafon Dafonsoro, PSBI Blitar, Persigo Gorontalo, Persiku Kudus, Persipro Probolinggo, Perseru Serui, PSMP Mojokerto, PSBS Biak, Persbul Buol, Persepam Pamekasan, PSBL Langsa, Perssin Sinjai, Madiun Putra, Persewangi Banyuwangi, Persip Kota Pekalongan, PSBK Blitar, PSGL Gayo Lues, KSB Sumbawa Barat, Persitema Temanggung, Persid Jember, Persepar Palangkaraya.

34 Klub Lolos Verifikasi Versi PSSI

PSSI telah mengumumkan hasil verifikasi terhadap 70 klub yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi profesional level 1. dari jumlah 70 klub, PSSI meloloskan 34 klub untuk berlaga di kompetisi yang rencananya bergulir 8 Oktober mndatang Dari 34 klub itu, akan kembali dikerucutkan jadi 32 klub yang nantinya akan terbagi dalam 2 kelompok yang diasarkan pada wilayah klub yang bersangkutan.

Diantara 34 klub itu, PSSI memberi tanda khusus bagi 3 klub yang diverifikasi PSSI. Tiga klub itu adalah Persija Jakarta, Arema, dan Persebaya. Hal itu dikarenakan masih ada masalah internal yang harus diselesaikan manajemen klub.
Jumlah 34 klub yang akan berlaga di kompetisi profesional level 1 pun akan kembali diseleksi oleh AFC yang menitik beratkan pada infrastruktur yang dimiliki klub itu.

"Jadi hanya 32 klub yang akan berlaga di kompetisi profesional level 1. Jumlah itu akan dibagi 2 berdasarkan wilayah. Jadi satu wilayah akan diisi 16 klub," Jelas anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI bidang kompetisi di kantor PPSI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8).
Lebih lanjut, Sihar pun memaparkan pengelolaan kompetisi itu akan menggandeng PT Liga Prima Indonesia dalam hal penyelenggarannya.

34 Klub itu adalah:
1. Persipura
2. Arema
3. Persija
4. Semen Padang
5. Sriwijaya FC
6. Persisam
7. Persib Bandung
8. Persiwa
9. Persela
10. Persiba Balikpapan
11. PSPS Pekanbaru
12. Pelita Jaya
13. Deltras
14. Persijap Jepara
15. Bontang FC
16. Persema Malang
17. Persibo Bojonegoro
18. PSM Makassar
19. Mitra Kukar
20. Persiraja
21. PSMS Medan
22. Pro Duta FC
23. Persik Kediri
24. PSIS Semarang
25. PSCS Cilacap
26. Persikota Tanggerang
27. Persis Solo
28. Persiba Bantul
29. Persebaya Surabaya
30. PS Barito Putra
31. PSS SLeman
32. PSIR Rembang
33. PS Bengkulu
34. Persipasi


Timnas U-23 Pusatkan Latihan di Yogyakarta

Bola Indo - Tim Nasional (timnas) sepakbola U-23 kemungkinan akan menggelar pelatihan nasional (pelatnas) SEA GAMES 20 11 di Yogyakarta.
Stadion Maguwoharjo dan Mandala Krida dinilai cukup representatif untuk menggembleng tim Garuda Muda, menjelang bertanding di pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara, September mendatang.

Media Officer Real Mataram Sri Susilo mengatakan, tim manajer timnas U-23 telah menghubungi CEO Real Mataram, terkait fasilitas sepakbola yang ada di Yogyakarta.
"Akhir minggu lalu asisten manajer timnas U-23 menghubungi Pak Erik (CEO Real Mataram, Red). Dia minta informasi fasilitas latihan di Yogya,".

Susilo menambahkan, rencananya, pelatihan timnas U-23 akan digelar selama sebulan penuh seusai Lebaran nanti. Oleh karenanya, tim manajer terus mencari lokasi yang tepat sebagai pusat pelatnas Yongki Aribowo dan kawan-kawan.
"Kita sudah tawarkan fasilitas Stadion Maguwoharjo, Mandala Krida, dan Lapangan Temanggal, serta Mes Cupuwatu untuk pemain timnas U-23," paparnya.

Untuk itu, Susilo mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan foto-foto stadion dan fasilitasnya kepada tim manajer timnas. Saat ini mereka sedang mempelajari informasi yang diberikan.
"Kami sudah mengirim fotonya Selasa lalu. Untuk keputusannya, semua tergantung tim manajer timnas," terangnya.
Jika nanti timnas U-23 jadi menggelar pelatihan di Yogya, pihaknya dan manajemen timnas akan menindaklanjuti rencana tersebut. Selanjutnya, baru akan menghubungi pihak pengelola Stadion Maguwoharjo.

"Terus nanti membicarakan biaya sewa stadion Maguwoharjo dan Mandala Krida. Kalau untuk latihan malam dilakukan di Mandala," katanya.
Susilo berujar, dalam waktu dekat diharapkan sudah ada kabar dari tim manajer timnas U-23 mengenai penggunaan Yogya sebagai lokasi pelatnas. Rencananya, Kamis (24/8) hari ini sudah akan ada keputusan dari tim manajer timnas U-23.

Verifikasi Dipaksakan

Bola Indo - PSSI akan mengumumkan peserta kompetisi level 1 dan level 2, hari ini. Keputusan itu tetap diambil, meski masih banyak klub-klub peserta kompetisi belum menyerahkan semua persyaratan mengikuti kompetisi musim 2011/2012.
Di Kompetisi Indonesia Super League (ISL), misalnya. Dari 18 klub, termasuk PSM Makassar, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro, terdapat empat klub masih terjaring problem internal. Mereka adalah Arema FC Malang dan Persija Jakarta tersandung dualisme kepemimpinan.
Sementara Persipura Jayapura dan Semen Padang (SP) tengah menunggu pengesahan Perseroan Terbatas (PT) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Permasalahan itu belum termasuk polemik klub di Divisi Utama. Yang jelas, PSSI tak akan menolerir permasalahan itu dan bersikeras mengumumkannya hari ini, meski total 68 klub telah menyerahkan dokumen kepada PSSI.

Keputusan itu membuat Persipura terancam terlempar dari level 1. Sebab, jawara ISL musim 2010/2011 ini belum memiliki badan hukum PT. Permasalahan badan hukum Persipura sebenarnya sudah satu tahun lamanya dan masih dalam proses Kemenhukam.
Situasi ini bukan saja akan menjelekkan reputasi Mutiara Hitam sebagai juara ISL musim lalu, tapi Boaz Solossa dkk juga terancam tidak bisa berkompetisi di level tertinggi AFC. “Bisa saja mereka terlempar dari level satu. Tapi, kami tidak rela kalau Persipura sampai terlempar. Persipura adalah salah satu tim terkuat,” terang Anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI Sihar Sitorus.

Manajemen Persipura menepis Mutiara Hitam akan terlempar dari status level 1. Mereka mengklaim Persipura sudah berbadan hukum. “Prosesnya sudah selesai. Waktu kami datang ke Jakarta untuk menyerahkan dokumen, kami cek ke Menkumham sudah selesai PT-nya,” tutur Asisten Manager Persipura Anton Imbenai.
Selain Persipura, kondisi serupa dialami SP. Klub berjuluk Kabau Sirah ini belum memiliki PT dalam kelengkapannya berkompetisi. Sama seperti Persipura, SP pun terancam akan terlepar dari level tertinggi.
Meskipun masih banyak persoalan di klub, PSSI tetap bersikukuh mengumumkan hasil verifikasi hari ini. “Tetap besok (hari ini) pengumuman klub-klub di level 1 atau level 2. Sekarang kami harus teruskan semua keputusan yang telah dibuat,” ungkap Sihar di Kantor PSSI, Jakarta, kemarin.

PSSI memang harus tegas, termasuk mengenai pengumuman status klub-klub yang akan tampil di kompetisi sepak bola Tanah Air nanti. Keputusan itu membuat klub-klub lebih menyadari pentingnya persiapan, termasuk soal badan hukum PT yang disahkan Menkumham. Kesadaran sangat dibutuhkan pelaku sepak bola dalam negeri.
Sebab, kebanyakan klub-klub Indonesia, termasuk di Divisi Utama masih minim kesadaran itu. Buktinya, hanya 13 dari total 36 klub yang melengkapi persyaratan memadai. Sisanya, 6 klub tengah menunggu pengesahan PT dari Menkumham, dan 16 klub lainnya belum memiliki badan hukum PT.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Sekarang hanya berharap ada keajaiban buat mereka melengkapi semua dokumen,” ujar Sihar. Selain terkait badan hukum, masalah deposito klub juga menjadi kesiapan paling mengkhawatirkan. Karena, sampai sejauh ini, baru dua klub saja yang baru menyerahkan deposito.
Mereka adalah Madiun Putra dan Pro Duta FC. Jika Madiun Putra telah menyerahkan deposit Rp2 miliar dalam bentuk bank garansi. Pro Duta FC telah menyetor deposit Rp5 miliar rupiah dalam bentuk uang tunai. Sihar menyatakan, deposit adalah salah satu ketetapan vital yang akan dinilai AFC.
Jika ketentuan tersebut tidak bisa dilengkapi klub-klub yang akan ikut berkompetisi, bisa saja Indonesia tidak akan bisa mengikuti kompetisi AFC. Karena itu, PSSI akan semaksimal mungkin melobi AFC terkait hukuman yang akan diberikan. Berbagai cara akan dilakukan PSSI untuk melobi dan meminta kemudahan dari AFC.

“Jika tidak ada tambahan deposito, kami akan berpikir kreatif dan menjalani beberapa konsekuensi. Kemungkinan salah satu konsekuensi yang akan diterima adalah tidak bisa ikut dalam kompetisi AFC,” tandas Sihar.

Anjas Asmara: Timnas Harus Bermain dengan Gembira

Bola Indo - Pemain tim nasional harus bermain dengan gembira ketika melakoni pertandingan resmi internasional seperti di ajang Pra Piala Dunia yang akan dihadapi tim senior.
"Mereka harus bermain dengan rileks dan gembira, bukan dengan ketegangan. Kegembiraan itu menjadi ciri sebuah tim yang benar-benar menikmati pertandingan dalam mengejar kemenangan," ujar mantan pemain Persija Anjas Asmara di Jakarta, Rabu.

Anjas mengkritisi para pemain Timnas Senior saat berlaga melawan Turkmenistan maupun ujicoba melawan Palestina baru-baru ini masih seperti "gelagapan" ketika menghadapi serangan lawan.
Menciptakan suasana gembira tersebut, lanjutnya, harus ada yang mengomandoinya di tengah lapangan.
"Apalagi ketika tim sudah mencapai keunggulan 4-1 seperti ketika berhadapan Turkmenistan, seharusnya ada yang mengomandoi agar mereka selanjutnya bermain gembira dengan lebih mengutamakan `ball possision` dan mereka seharusnya bisa menikmati permainan untuk menjaga keunggulan," ujarnya.

Pada bagian lain Anjas mengkritisi pola permainan yang diterapkan pelatih Wim Rijsbergen, bahwa postur pemain Indonesia kurang tepat jika mengandalkan umpan-umpan panjang.
Menurut dia, umpan-umpan panjang tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi Timnas sendiri ketika lawan bisa memotong umpan kemudian melakukan serangan balik.
"Postur pemain Indonesia sebenarnya mirip dengan postur pemain Spanyol yang rata-rata tidak terlalu tinggi. Kita lihat para pemain klub Barcelona, mereka lebih banyak memainkan umpan cepat dari kaki ke kaki, itu karena mereka menyadari kondisi postur mereka," paparnya.

Anjas Asmara yang juga mantan pemain nasional menambahkan, karakter tim-tim di Timur Tengah seperti Iran, Qatar dan Bahrain yang akan menjadi lawan Indonesia pada putaran III Pra Piala Dunia pun lebih banyak menerapkan permainan cepat dari kaki ke kaki.
"Menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah harus dengan cara yang sama dengan peranan gelandang yang jauh lebih besar dalam menyuplai bola. Kalau tidak, tim kita akan kesulitan," ujarnya.

Rabu, 24 Agustus 2011

PSSI akan mengumumkan hasil pemeringkatan klub-klub pada 25 Agustus

VivaNewsdotcom - Sebanyak 68 klub sudah menyerahkan berkas persyaratan guna mengikuti assessment Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan liga profesional PSSI. Namun, belum semua klub yang melengkapi data-data administrasi.
Hingga batas akhir penyerahan, Senin 22 Agustus 2011, tercatat 68 klub sudah menyerahkan berkas. Ke-68 klub tersebut terdiri dari 18 klub Liga Super Indonesia (ISL) klasemen terakhir 2011, 36 klub Divisi Utama klasemen terakhir 2011, 12 klub Divisi Satu klasemen terakhir 2011, 1 klub Divisi Dua dan 1 klub Divisi Tiga.

67 klub akan mengikuti assessment liga profesional dan satu klub ingin berpartisipasi di liga amatir, yakni Persekam Metro. Hingga hari ini, tim asistensi assessment PSSI masih menunggu klub untuk melengkapi data-data administrasi.

Mayoritas persyaratan yang belum dilengkapi klub-klub adalah deposito partisipasi, yakni senilai Rp5 miliar untuk klub Kompetisi Profesional Level 1 dan Rp2 miliar untuk berlaga di Kompetisi Profesional Level 2. Menurut keterangan Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, PSSI baru menerima deposito dari Madiun Putra sebesar Rp2 miliar.

Selain berbentuk tunai, PSSI juga memberikan kebijakan pada klub untuk menggunakan bank garansi, sebagai kelengkapan syarat finansial. Tim assitensi assessment masih memberikan kelonggaran, sebelum hasilnya diumumkan pada 25 Agustus mendatang.

"Kami masih menunggu data keuangan dan pengumuman tetap pada 25 Agustus. Kami fokus di (klub) level tertinggi dan akan diserahkan ke AFC pada 3 September," jelas Sihar.

Pemain Klub Internal Harus Masuk Persikabo

Pakuan Raya - Disaat sejumlah klub sudah mulai kasak kusuk mencari pelatih maupun melakukan seleksi pemain, sampai sekarang manajemen Persikabo belum juga memberikan sinyal kapan waktu mempersiapkan timnya menghadapi musim kompetisi yang akan digulirkan PSSI pada awal Oktober mendatang. Bahkan, mereka terlihat fokus menunggu hasil pengumuman verifikasi dari PSSI.
Situasi ini membuat supoter fanatik Persikabo yang akrab dengan sebutan Kabomania panik. Mereka khawatir Persikabo gagal membidik pemain dan pelatih yang sudah diincar.

"Kita bisa memaklumi apa yang terjadi sekarang. Mungkin para pengurus Persikabo tidak mau tergesa-gesa mempersiapkan timnya karena selain nama kompetisi belum ditentukan, juga belum bisa dipastikan apakah Persikabo lolos verifikasi atau tidak. Tapi, alangkah bijaknya kalau sambil menunggu hasil itu, sekarang manajemen juga memikirkan skuad Persikabo termasuk siapa pelatihnya,"ujar Maman Kabomania Cibinong kepada Pakar, kemarin.
Kata dia, Kabomani juga berhak memberikan sumbangsih saran dalam menentukan masa depan Persikabo, dalam hal ini mengusulkan siapa nama pelatih dan nama pemain yang akan dibeli pada musim mendatang.

"Saya sangat setuju dalam tubuh Persikabo mendatang didominasi pemain lokal daerah seperti yang disampaikan beberapa pengurus Kabomania maupun Pengcab PSSI. Namun, agar para pemain tersebut mendapat motivasi lebih, Persikabo juga harus menggaet pemain yang sudah memiliki nama,"harapnya.
Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor mengungkapkan, keputusan tidak melakukan langkah tergesa-gesa untuk menentukan siapa nama pelatih dan para pemain Persikabo dimusim mendatang merupakan langkah tepat. Kata dia, kondisi ini harus dipahami masyarakat pecinta Persikabo, sebab situasi ini tidak hanya berlaku di tubuh Persikabo saja, melainkan seluruh klub yang ada di Indonesia.
"Kita harus bersabar, tunggu dulu hasil pengumuman verifikasi dari PSSI besok (hari ini). Kalau sudah didapat hasil dan dipastikan tampil di level kompetisi mana pastinya pengurus akan meng-agendakan jadwal kapan akan dilakukan seleksi pemain dan siapa pelatih yang akan menukangio Persikabo mendatang," ujarnya.

Sementara itu, terkait materi pemain, Ridwan meminta kepada pengurus Persikabo meniru langkah yang dilakukan manajemen Persitara Jakarta Utara, yaitu melakukan regenerasi pemain dari hasil binaan klub internal Persikabo.
"Saya yakin kualitas pemain dari klub binaan Persikabo yang jumlahnya mencapai 61 dari mulai Divisi Utama, Satu dan Dua tidak kalah bagus dengan pemain yang sudah punya nama. Karena itu, pengurus harus meniru langkah persitara tersebut. Lagipula dampaknya sangat positif karena akan mengurangi cost pengeluaran anggaran,"tandasnya.

RY Pantau Kinerja Direksi PT Karadenan Jaya

Pakuan Raya - Kendati namanya tidak tercantum dalam jajaran direksi dan manajemen Persikabo Bogor, namun mantan Ketua Umum Persikabo dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM tetap akan memantau kualitas kerja jajaran direksi dan manajemen PT Karadenan Jaya yang mengelola Persikabo Bogor.

“RY tetap harus memantau kinerja direksi PT Karadenan Jaya selaku pengelola Persikabo. Karena walaubagaimanapun citra Persikabo masih ada dalam pundak RY. Apalagi RY sendiri sudah menekankan kalau Persikabo harus tampil dalam level satu atau level A. Hal ini menunjukan betapa tingginya darah sepakbola dan kecintaan RY kepada Persikabo," ujar Edison Hutahean pengamat sepakbola asal Cibinon g yang juga dikenal sebagai anggota Parlemen Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP Kabupaten Bogor.

Selanjutnya, kata Edison juga, kemungkinan RY juga akan memberikan masukan masukan kriteria pelatih dan para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo musim depan. Bahkan, RY juga sudah menekankan kepada direksi PT Karadenan Jaya untuk lebih mengoptimalkan para pemain putar daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Jawa Barat.
“Jangan dikira sosok RY tidak tahu soal para pemain yang layak masuk Persikabo. Wawasan sepakbola beliau mungkin akan mengalahkan kami -kami. Makanya, kami berharap RY terus memonitor soal Persikabo Bogor, kendati namanya sudah tidak ada dalam jajaran direksi atau manajemen ," papar Edison lagi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Karadenan Jaya, H. Rudi Ferdian mengatakan, sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Edison Hutahean tentang peran Bupati Bogor dalam memantau kinerja jajaran direksi yang akan mengelola Persikabo. Pasalnya, saat ini Persikabo masih sangat identik dan kental dengan sosok RY.
" Pak Bupati memang akan tetap berada dalam lingkungan pengelolaan Persikabo. Walaupun beliau sudah tak lagi memegang jabatan apa apa di Persikabo. Tapi, peran beliau akan memacu dan mematri motivasi para pemain dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor'" ujar H. Rudi Ferdian yang tengah sibuk menyiapkan agenda pembentukan manajemen tim dan rekrutmen pemain serta pelatih Persikabo Bogor.
Menyinggung soal materi pemain lokal yang akan masuk Persikabo secara tegas, Rudi mengatakan, semua pemain Bogor dan Jawa Barat punya hak yang sama untuk masuk Persikabo. Namun, katanya, manajemen dan jajaran pelatih akan menerapkan kriteria baku para pemain yang layak masuk menjadi bagian penting Persikabo Bogor.

" Kita tidak akan pernah menganak emaskan para pemain yang masuk Persikabo nantinya, Karena kita hanya butuh para pemain yang punya loyalitas tinggi dan siap memberikan prestasi yang tinggi bagi Persikabo Bogor. Makanya, para pemain lokal harus bersaing secara ketat dan sehat satu sama lainya," beber Rudi lagi.
Terkait soal belum adanya pelatih untuk membesut Persikabo nanti, Rudi mengatakan, kemungkinan besar Persikabo hanya akan memakai jasa pelatih yang memang sudah tahu soal atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor. “Ada dua orang yang memang sudah memahami kultur sepakbola di Kabupaten Bogor. Namun, kami tentunya akan minta pendapat dulu kepada Pak Bupati terkait siapa yang akan menjadi pelatih Persikabo Bogor nantinya," pungkasnya.

Abdelali Lamar Persikabo

Pakuan Raya - Gagal merekrut pelatih asing asal Jerman, Peter Jorg Steinnebrunner ternyata tidak membuat Persikabo Bogor salah satu kandidat kontestan Liga Profesional PSSI masih disegani beberapa pelatih asing yang ingin menjadi arsitek tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Bahkan, kemarin petang, Abdelali Gsaib salah satu pelatih asing yang punya sertifikat dari The Football Association / FA ( PSSI nya Inggris secara resmi mengajukan lamaran untuk menjadi pelatih tim berjuluk Laskar Padjajaran ini. Kalau mel,ihat dari Curiculum Vitae dan sertifikat kepelatihan yang dimiliki lelaki kelahiran Maroko yang berpaspor Inggris ini memang patut diacungi jempoll. Karena Abdelali pernah lulus dalam Coaching and Education Scheme dan berhak mendapatkan FA Coaching Certifikate Course pada tahun 2000.

Selain itu, pemain kelahiran Rabat 26 Pebruari 1967 tersebut pernah menjadi asistensi dibeberapa klub peserta Liga Inggris seperti Fulham, Chelsea, Arsenal, Watford, QPR, Fulham dll dan lulus menjadi Football Leaders mendapatkan sertifikat FIFA pada tahun 2004 . Abdelali mengaku, sangat tertarik dengan atmosfir sepakbola di Indonesia. Bahkan, di Indonesia juga banyak pemain asal Maroko yang sukses menjadi pemain.

“Saya seorang professional, ketika memang ada tawaran atau peluang untuk menjadi pelatih di salah satu klub Profesional yang ada di Indonesia, maka saya siap memberikan kemampuan terbaik saya. Bahkan, saya siap menjabarkan semua pengalaman saya ketika terlibat dalam tim asistensi dibeberapa klub yang ada di Liga Primer Inggris," ujar Abdelali Gsaib kepada Pakar tadi malam via ponselnya.

Sementara itu, Public Relations PT Ligina Sportindo, Asep Syahmid Pangrango membenarkan kalau Abdelali memang ingin membesut Persikabo. “Sementara ini, ia akan bergabung dengan kami, kalau memang ada klub peserta Liga Profesional di Indonesia, saya yakin ia akan memberikan yang terbaik. Ia sangat profesional," tegas Syahmid kepada Pakar dengan tegas.

Dalam kesempatan yang sama, Syahmid juga akan menawarkan kepada manajemen Persikabo tentang Abdelali Gsaib ini. " Mudah mudahan kalau ia memang berjodoh dengan Persikabo, kita berharap ia bisa memberikan prestasi yang maksimal kepada tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Selain itu, ia memang menyukai potensi para pemain muda yang berjiwa peterung. Insya Allah hari ini, saya akan membawa lamaran resmi Abdelali Gsaib kepada manajemen Persikabo. Kalaupun memang tidak ada kecocokan, kami dari PT Ligina Sportindo siap menawarkan pelatih asing yang lain," jabarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra mengatakan, ia memang sudah dapat email dari PR PT Ligina Sportindo tentang pelatih kelahiran Maroko tersebut. Namun, kata Rhendie, ia akan memperlajari dulu CV nya dia. " Syarat penting bagi kami, minimal pelatih asing bisa memberikan dampak positif kepada Persikabo. Selain itu, pelatih asing juga harus bisa belajar bahasa Indonesia. Sampai saat ini, kita memang belum menentukan siapa yang akan menjadi pelatih bagi Persikabo Bogor. Masih banyak kemungkinan dan banyak peluang yang bisa masuk menjadi pelatih Persikabo," papar Rhendie.

Tunggu Hasil Verifikasi

Pakuan Raya - Harapan masyarakat Kabupaten Bogor menyaksikan tim kesayangannya Persikabo tampil dikasta kompetisi tertinggi di tanah air mendekati kenyataan. Sebab, selain telah memenuhi berkas sesuai dengan aspek yang ditetapkan AFC dan sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman saja, klub berjuluk Laskar Pajajaran sudah menyiapkan uang sebagai deposit keikutsertaan di liga Indonesia Level 1 sebesar 5 miliar.
"Dari 15 item kriteria yang diminta sebagai persyaratan menjadi klub professional yang berhak tampil di liga kompetisi musim ini, sudah dipenuhi semua. Termasuk juga kita sudah menyiapkan deposit partisipasi 5 miliar seperti yang diminta PSSI,"ujar Didi Kurnia, Sekretaris Umum (Sekum) Persikabo kepada Pakar.
Dia menjelaskan, syarat harus membayar deposit 5 miliar agar bisa Menjadi klub sepakbola profesional yang akan tampil di kompetisi level 1 sudah tidak tidak dipusingkan jajaran pengurus Persikabo.
Sebab, sudah mendapat garansi dari pihak Bank Jabar Banten. Termasuk juga syarat sebuah klub yang mendaftar harus berbadan hukum, Persikabo mendaftarkan diri dengan nama PT Karandenan Jaya.
"Artinya sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman verifikasi yang akan di umumkan oleh PSSI tanggal 25 Agustus lusa. Yang jelas, saya optimis lolos karena seluruh persyaratan yang diminta PSSI sudah terpenuhi semua,"tandas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor tersebut.
Senada, Zaenal Syafrudin, wakil Ketua Persikabo mengungkapkan, dari lima syarat assessment yang ditetapka AFC untuk menjadi sebuah klub profesioanal, aspek infratruktur masih masih menjadi ganjalan. Pasalnya, kondisi stadion Persikabo Cibinong, belum cukup lengkap memenuhi kelayakan.
Namun demikian, Camat Babakan Madang ini mengaku cukup optimis Persikabo akan lolos verifikasi. Untuk legalitas, Persikabo sudah berbentuk perseroan terbatas dan telah didaftarkan ke Kemenkum HAM.
"Mengenai masalah stadion, saat ini tengah di renovasi, mulai dari rumput stadion yang sebelumnya kondisinya rusak, termasuk memenuhi persyaratan lainnya yakni tersedianya ruang kesehatan, ganti pemain dan pemasangan AC,"pungkasnya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Pemain Lokal Juga OK Kok!

Pakuan Raya - Tuntutan PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor yang meminta kepada pengurus Persikabo untuk mempriotitaskan potensi pemain lokal daerah di skuad Persikabo di Liga Indonesia musim 2011/2012, termasuk mencari figure pelatih yang memiliki karakter kuat dalam membina pemain muda mendapat dukungan penuh dari Kabomania.

Mereka menilai pemain lokal juga memiliki kualitas yang baik, baik secara individu maupun kerjasama tim seperti halnya pemain yang telah memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional.
"Yang diperlukan pemain lokal daerah adalah diberikan kesempatan bermain lebih banyak. Jika selama ini mereka terus menerus ditempatkan di bangku cadangan terus, bagaimana kemampuan dan jam terbang mereka akan bertambah," ujar Ari Ridwan Kabomania Garis Keras kepada Pakar, kemarin.

Kata dia, sudah saatnya pengurus Persikabo meninggalkan kebiasaan menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain bintang tapi hasilnya tidak memberikan prestasi apa-apa. Pencapaian akhir Persikabo di Liga Indonesia Divisi Utama Liga Ti Phone 2010/2011 menjadi bukti sahih.
"Beberapa tahun lalu, saat di arsiteki Suimin Diharja, nama Persikabo dengan skuad muda dan rata rata dari lokal daerah cukup disegani, bahkan nyaris lolos ke kasta kompetisi tertinggi di Indonesia. Tapi setelah era Suimin, pemain lokal ditinggalkan dan prestasinya semakin melorot. Ini harus dijadikan pelajaran bagi pengurus baru sekarang yang bersiap tampil di liga professional,"tandasnya.
Karena itu, lanjut Ari Ridwan, diharapkan pengurus baru yang akan menukangi Persikabo di kompetisi mendatang harus mencari sosok pelatih yang mempunyai kartakteristik layaknya Suimin Diharja.

"Dia merupakan pelatih yang tidak memperdulikan status pemain bintang. Jika menurut dia pemain yang dilihatnya bagus pasti akan dimasukan dalam skuadnya. Karena itu mudah-mudahan pengurus Persikabo mempertimbangkan untuk membawa pulang Suimin Diharja ke Bogor," harapnya.
Sementara, Roby Rizakotta mantan pemain Persikabo era 80-an mengatakan, sangat mendukung pemain lokal menjadi punggawa Persikabo di kompetisi liga Indonesia musim 2011/2012 yang baru akan digulirkan pada awal Oktober mendatang.

"Bagus, keinginan Pengcab PSSI supaya kuota pemain yang akan membela Persikabo 15 lokal, 5 diantaranya menjadi pemain inti. Saya sangat mendukung ini, karena selain menjadi ajang pembinaan satu sisi bisa menekan tingkat pengeluaran klub,"ujarnya.
Menurut Roby, bila melihat skuad Persikabo di musim 2010/2011, ada sekitar tiga pemain lokal potensial yang layak membela Persikabo. Yaitu, Mu'min, Septian dan Erik."Ketiganya tinggal diasah dengan diberikan jam tampil lebih banyak saja,"paparnya.

Roby yang semasa aktif berposisi sebagai pemain menambahkan, pemilihan pemain sepenuhnya kewenangan pelatih, tapi dirinya berpesan agar pemain lokal bisa mendapatkan prioritas dalam seleksi. "Baik Pengcab maupun mantan pemain tidak akan ikut campur dalam strategi tim. Tapi saya berharap pada saat seleksi nanti memberikan porsi lebih kepada para pemain muda asli Kabupaten Bogor. Yang pasti kalau sudah terbentuk nanti tinggal menentukan siapa yang dipilih dan apakah nanti sebagai pemain intiatau cadangan,"pungkasnya.

Logo Persikabo, Perlukah Diganti?

Pakuan Raya - Sejumlah pengurus Kabomania yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor menyarankan manajemen Persikabo mengubah logo logo tim. Menurut mereka, logo yang dipergunakan tim berjuluk Laskar Pajajaran saat ini, tidak jauh beda dengan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dengan tulisan "Prayoga, Tohaga dan Sayaga" atau jika dijabarkan Prayoga berarti utama, Tohaga berarti kokoh dan kuat, Sayaga berarti siap siaga.

Aril pentolan Kabomania Strebert Ciawi mengungkapkan, logo sebuah tim merupakan jati diri sebuah tim. Karena itu, bertepatan dengan kondisi Persikabo yang saat ini bersiap menjadi klub professional, manajemen harus memikirkan juga perubahan logo.
"Situasinya kan sekarang Persikabo sednag berbenah, apa salahnya kalau kami sebagai salah satu komunitas pendukung fanatic Persikabo mengusulkan kepada para petinggi Persikabo supaya logo yang sekarang diganti supaya lebih fresh dan menjual,"ujarnya kepada Pakar, Senin (22/8).

Menurutnya, merubah logo tim memang tidak mudah, karena akan bertentangan dengan nilai sejarah. Tapi, bila melihat kondisi saat ini, perubahan ini sudah bukan menjadi sesuatu yang aneh. Contohnya sejumlah klub di luar negeri, logo klub diganti sejalan dengan visi dan misi kedepan tim tersebut.
Bahkan di klub sepakbola, perubahan ini bukal hal yang asing. Liha saja klub-klub dibelahan dunia lain. Mereka mengubah ikon atau logo sejalan dengan visi dan misi baru dari tim tersebut.

"Di Indonesia sendiri ada beberapa tim yang logonya didesain menarik dan menjual, sebut saja Sriwijaya FC dimana logonya merupakan hasil sanyembara, lalu Pelita Jaya dan Arema Indonesia,"tandasnya.
Sependapat dengan Aril, pengurus Kabomania Cisarua, Wahyu Hadianto mengatakan, logo Persikabo memang sudah waktunya dirubah, apalagi sekarang ini status Persikabo akan menjadi sebuah inbdustri sepakbola."Kalau desain logonya berubah tentunya akan meningkatkan daya jual, terutama dari sisi penjualan merchandisme. Dan ini harus dipertimbangkan oleh manajemen,"katanya.

Selain itu, sambung Wahyu, termasuk juga apparel yang akan dikenakan Persikabo pada musim kompetisi sekarang. Seperti diketahui dimusim 2010/2012 Uno menjadi apparel resmi persikabo.
"Kalau bisa pengurus juga memperjuangkan untuk apparel jerseynya dengan mencari merek yang lain, dengan kualitas yang lebih baik,"tukasnya.

Sumarli Dukung Penuh

Pakuan Raya - Komposisi pengurus baru Persikabo yang akan menahkodai Laskar Pajajaan yang mengarungi kompetisi musim 2011/2012 dengan formasi pandawa lima yaitu, Ruddy Ferdian, Rudi Mantik, Ridwan Ardiwinata, Lurah Ucup dan Zaenal Syafrudin mendapat respon positif dari DPRD Kabupaten Bogor.

"Siapapun orangnya, DPRD sangat mendukung penuh. Asalkan, tujuannya mengedepankan profesionalisme dan membangun sepak bola di Kabupaten Bogor, khususnya Persikabo yang saat ini sudah menjadi icon di bumi tegar beriman,"ujar Sumarli, Ketua Komisi D DPRD kepada Pakar, Senin (22/8).
Kata Sumarli, sikap profesionalisme dari para pengurus Persikabo yang sudah mendaftarkan diri dengan label PT Karadenan Jaya untuk diverifikasi layak tidaknya untuk bisa tampil di kompetisi yang akan digelar PSSI sangat dibutuhkan.
Garis besarnya, lanjut dia, jika Persikabo tetap ingin eksis dalam kancah sepakbola nasional. Tapi bukan berarti professional itu mengarah kepada hal itu saja, melainkan juga harus memikirkan target prestasi saat berlaga di kompetisi yang akan diikutinya.

"Disamping itu, mereka yang tergabung dalam pandawa lima harus memikirkan bagaimana membentuk sebuah tim yang solid dengan pelatih yang berkualitas, tetapi tidak serta merta meninggalkan potensi pemain lokal Kabupaten Bogor,"pintanya.
Menurut Politisi Fraksi PKS tersebut, jumlah pemain lokal daerah maupun bibit pemain muda sangat banyak di Kabupaten Bogor, terlebih dengan semakin menjamurnya perkembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang saat ini hampir merata disetiap kecamatan.

"Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) yang tidak pernah selesai. Karena itu, selain mengedepankan potensi pemain lokal, dalam hal ini juga pengurus harus mampu melakukan penjaringan bibit pemain muda supaya kedepan komposisi pemain yang membela Persikabo didominasi oleh pemain asli daerah,"tandasnya.
Lebih lanjut, Sumarli menambahkan, yang harus dipikirkan juga oleh pengurus baru pasca tidak diperbolehkannya setiap klub professional mendapat kucuran APBD, adalah menjadikan Persikabo sebagai industry sepakbola. Karena itu dalam konteks ini juga mereka harus mencari dan menggali sumber pemasukan untuk mencukupi semua kebutuhan klub.

"Banyak yang bisa digali disini (Kabupaten Bogor) untuk dijadikan sebagai sponsor ship. Ada Indocement, Holcim, Antam dan lain-lain. Kita harus mencontoh Arema Indonesia yang sudah mandiri dengan adanya support dari sponsornya,"tandasnya.
Tak hanya itu saja, pemasukan juga bisa didapat dari penjualan tiket maupun merchandis lainnya. Asal dikelola dengan baik dan adanya kesadaran dari para komunitas pendukung Persikabo diyakini akan membantu eksistensi Persikabo.
"Sudah banyak klub yang menghidupi klubnya dari hasil penjualan tiket. Dan ini garus dipertimbangkan oleh manajemen, dengan catatan harganya tidak dinaikan,"tegas Sumarli.

Sementara, Edison Hutahean yang akan membantu dalam bidang teknik Persikabo kurang sependapat dengan istilah Pandawa Lima Persikabo seperti yang yang disampaikan rekannya di DPRD tersebut. Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan menegaskan lebih condong kepada istilah Trio The King yang terdiri dari Rachmat Yasin, Ruddy Ferdian dan Lurah Usup. Loyalitas dan royalitasnya untuk Persikabo sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga lebih setuju kalau menempatkan Lurah Usup sebagai direktur teknik Persikabo.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh Pakar, PT Karadenan Jaya sudah menetapkan " Lima Pandawa Lima" yang akan menjalankan roda organisasi perusahaan dalam pengelolaan Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional dalam kancah Liga sepakbola Profesional PSSI musim kompetiksi 2011/2012.
Personil di dalam formasi Pandawa Lima dibawah bendera PT Karadenan Jaya diantaranya, Ruddy Ferdian ( Direktur Utama), Rhendie Arindra ( Direktur Operasional), H. Ridwan Ardiwinata (Direktur Teknik), H. Zaenal Syafrudin ( Direktur Teknik) dan M Usup alias Lurah Usup ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Karadenan Jaya untuk pengelolaan klub Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional.

Kabo Mania Gelar Buka Bersama

Warta Pakwan - Demi menjalin antar silaturahmi dan kekompakkan Kabo Mania dan Kabonita, fans Persikabo Kabupaten Bogor itu menggelar buka puasa bersama, di Gedung KNPI, Cibinong, Senin (22/8) 2011.
Pada acara yang digelar untuk kedua kalinya ini, diberikan tema “Dalam Rangka Mempererat Persaudaraan Diantara Sesama Kabo Mania dan Kabonita”, tak hanya sekedar buka puasa bersama. Dalam kesempatan tersebut juga diadakan pemberian santunan yang diberikan Ketua Kabo Mania, Dicky Dompas, melalui ketua panitia, Muhamad’Jendral’Yusuf Kiat.

“Acara ini kita adakan untuk menjalin silaturahmi antar Kabo Mania serta kedepannya Kabo Mania bisa semakin solid dan semakin kompak,” ujar Yusuf Kiat kepada Warta Pakwan.com. Menurutnya, meski saat ini kompetisi tengah libur, namun seluruh Kabo Mania diharapkan tetap menjaga persatuan dan kesatuan agar terhindar dari konflik elemen.
“Kita semua berkumpul untu mempererat kekompakkan agar terhindar dari konflik dari elemen,” tambah Yusuf. Senada dengannya, Penanggung Jawab Koordinator Lapangan Kabo Mania, Untoro, berharap seluruh suporter Kabo Mania dapat menjadi supporter yang professional dengan menekankan ketertiban.

“Kabo Mania harus sebagai suporter yang profesional, kita akan menekankan ketertiban, karena saat ini sudah tidak jaman suporter yang rusuh, dan Kabo Mania suporter yang anti rusuh. Karenanya acara ini akan menjadi satu awalan untuk membuat Kabo Mania lebih baik lagi melalui koordinasi disetiap wilayah,” jelas Untoro. Dalam acara tersebut dihadiri para fans Persikabo dari setiap wilayah di Bogor, sebelum buka bersama para Kabo Mania diberikan siraman rohani setelah itu barulah mereka menyanyikan yel-yel Persikabo.

Senin, 22 Agustus 2011

Sadar Tiket = Selamatkan Persikabo

Pakuan Raya - Eksistensi klub-klub sepakbola professional di Indonesia dipertanyakan, bila pada tahun depan Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang larangan pemerintah daerah (pemda) mengalokasikan dana APBD untuk membiayai klub sepak bola profesional mulai diaplikasikan.

Bisa diprediksi, tim yang selama ini bertumpu penuh pada APBD bakal kelimpungan. Dan salah satu klub yang akan terkena imbas dari kebijakan tersebut, tentunya adalah Persikabo. Dan ini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) manajemen. Garis besarnya jika Persikabo masih ingin eksis di kompetisi liga Indonesia harus bisa menggali potensi yang ada.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP, Edison Hutahean, yang juga dikenal sebagai pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor mengatakan, sebagai tim yang baru akan menyandang status mandiri dan bersiap setelah bercerai dengan APBD, manajemen Persikabo harus memanfaatkan potensi yang ada.

Jajaran direksi PT Karadenan Jaya yang akan menjadi pengelola Persikabo harus menjadikan sepakbola sebagai industri dengan berharap dukungan besar dari suporter fanatiknya Kabomania. Dalam konteks ini, sebagai penopang pendapatan, Persikabo harus memperoleh pemasukan dari penjualan tiket, merchandisme dan sponsorship. Mengingat antusiasme dan loyalitas Kabomania yang selalu memadati Stadion Persikabo Cibinong yang memiliki kapasitas 15.000 penonton.

"Ya, mau tidak mau kita harus menggiring Kabomania maupun masyarakat pecinta sepakbola di Kabupaten Bogor agar mereka lebih memahami kondisi Laskar Pajajaran saat ini dan bagaimana langkah kedepannya. Karena itu, kita akan sosialisasikan kepada mereka tentang kesadaran membeli tiket resmi dengan harga yang sudah ditentukan tanpa harus meminta keringanan harga," ujar Kamerad panggilan akrab dari Edison Hutahean yang akan membantu bidang teknis Persikabo saja. Karena lelaki bertubuh tinggi besar itu tidak bisa masuk dalam jajaran direks PT Karadenan Jaya, terkait posisinya sebagai pejabat publik di Kabupaten Bogor.

Sementara, Kemal Pasya, Ketua Harian Kabomania menyatakan sangat setuju jika manajemen baru berencana menekan pemasukan untuk menyelematakan masa depan Persikabo. Menurutnya, secara loyalitas, Kabomania sudah menunjukan kesetiaannya dalam mendukung tim saat melakoni laga tandang di Stadion Persikabo Cibinong.
Tapi dia juga tidak bisa memungkiri, meski isi stadion selalu berdesakan, kesadaran membeli tiket belum sepenuhnya dimiliki Kabomania. Padahal, harga tiket yang ditetapkan panitia pelaksana (panpel) sudah cukup murah meriah, mulai dari Rp5.000 untuk tribun dan Rp40.000 untuk VIP bagian barat dan Rp15.000 VIP bagian timur.
"Memang demikian adanya, tetapi dengan melihat fanatiknya mereka (Kabomania) ketika memberikan dukungan di laga kandang, kita harus acungkan dua jempol. Namun, harus juga ada rasa keadilan, kesadaran membeli tiket juga berlaku bagi para pejabat maupun PNS dilingkungan pemkab karena mereka rata-rata juga menuntut hal yang sama, bahkan ada yang gratis total,"tandasnya.

Butuh Waktu Untuk Merubah Akte

Pakuan Raya - Kesiapan dan antusias tinggi tampak ditonjolkan jajaran inohong yang akan menjadi pengelola klub Persikabo untuk mengikuti kompetisi Liga Profesional, hal itu terbukti dengan mulai penetapan jajaran direksi yang telah dilakukan. Bahkan, badan hukum yang akan mengelola PT Persikabo sudah jelas yakni PT Karadenan Jaya.

"Awalnya memang kita akan menggunakan PT Persikabo Bogor Mandiri, namun karena kita butuh waktu yang cepat, maka kita sepakati menggunakan nama PT Karadenan Jaya," ujar Rhendie Arindra, salah satu sosok yang akan membantu dalam manajemen professional dan operasional Persikabo.

Rhendie sendiri menyatakan, apapun namanya PT yang akan mengelola Persikabo diharapkan tidak akan menjadi polemik. Karena selain dikejar deadline oleh PSSI dan AFC, ia menyakini orang orang yang berada di PT Karadenan Jaya memang sudah berkecimpung lama dalam dunia sepakbola Kabupaten Bogor, khususnya Persikabo Bogor.
Lebih lanjut, tambah Rhendie, ia merasa optimis persiapan yang telah dilakukan jajaran direksi PT Karadenan Jaya ini, semakin menandaskan kalau Persikabo memang telah siap dalam segala hal untuk ikut kompetisi pada Liga Profesional mendatang.
" Persikabo adalah kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Karena itu, kita berharap semua elemen pecinta sepakbola yang ada di Bogor ini harus memberikan dukungan nyata hingga Persikabo bisa ekis dan meraih prestasi yang maksimal dalam kompetisi Liga Profesional mendatang," ujar COO PT Bogor Raya FC ini.

Menyinggung peluang Persikabo tampil dalam level 1 atau 2, secara tegas ia mengatakan, semua elemen masyarakat bola di Bogor tentunya menginginkan Persikabo bisa tampi dalam kompetisi kasta tertinggi yakni level satu. Karena akan banyak keuntungan yang diraih Persikabo dan PT Karadenan Jaya jika Persikabo Bogor bisa tampil dalam level satu. Hingga tidak menutup kemungkinan akan banyak pihak investor yang masuk menjadi pihak yang siap mensuport pendanaan bagi Persikabo melalui mekanisme kerjasama.

"Kita akan memprioritaskan kerjasama dengan pihak sponsporship untuk dijadikan pemasukan utama. Selain itu, pemasukan dari tiket masuk para penonton juga dimasukan dalam listing pendafatan pokok yang harus bisa menjadi penambah buat operasional bagi Persikabo itu sendiri. Saya juga merasa terimakasih kepada Harian Pakuan Raya yang telah berusaha memberikan sosialisasi secara kontinyu tentang paradagima klub sepakbola profesional dan kesadaran membeli tiket dari para supporter fanatiknya," kilah Rhendie tegas.

Manajemen Prioritaskan Pemain Lokal

Pakuan Raya - Ketua Harian PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata yang juga digadang gadang masuk menjadi direksi PT Karadenan Jaya, salah satu PT yang akan mengelola Persikabo dalam kancah Liga Profesional 8 oktober mendatang menegaskan, manajemen dan jajaran yang ada di PT Karadenan Jaya akan lebih memprioritaskan potensi pemain lokal daerah dalam skuad Persikabo yang akan tampil di kancah kompetisi profesional 2010/2012 yang akan digelar PSSI pada Oktober mendatang.

"Kuota pemain yang ditetapkan PSSI jumlahnya 26 orang. Dengan rincian 3 legiun asing, 2 lokal nasional dan 15 lokal daerah. Keinginan kami (Pengcab PSSI), dari 15 pemain tersebut, 5 diantaranya menjadi line up,"katanya saat membuka Raker Pengcab PSSI di aula Dinas Pendidikan (Disdik) akhir pekan lalu.
Karena itu, sambung Ridwan, direksi PT Karadenan Jaya tidak akan tergesa-gesa dalam menunjuk pelatih. Dalam konteks ini manajemen wajib melakukan seleksi, terutama untuk memilih pelatih yang kriteria dan komitmen kuat membina para pemain muda lokal daerah.

"Sisi positif dengan adanya aturan baru yang ditetapkan PSSI membuka kesempatan bagi para pemain muda lokal untuk menunjukan kapasitasnya,"tandasnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengungkapkan, Persikabo dipastikan akan tampil pada kompetisi liga profesional yang digelar PSSI karena telah menyerahkan seluruh aspek yang telah ditetapkan AFC, termasuk deposit uangnya. Namun begitu, belum bisa diketahui apakah nantinya akan tampil di ajang liga level 1 atau 2.
"Arah kita tampil di level 1, tapi semua bergantung pada hasil verifikasi. Saat mendaftar Persikabo tidak merger dengan klub manapun alias berdiri sendiri dengan badan hukum PT Karadenan Jaya karena jika harus membentuk badan hukum baru waktunya sangat sempit,"jelasnya.
Ridwan menjelaskan, tidak mau kejadian seperti musim kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010/2011 lalu. Bertabur pemain bintang tetapi tidak meraih hasil optimal. Bahkan bisa dikatakan menjadi prestasi terburuk Persikabo sepanjang keikutsertaannya di Divisi Utama karena di klasemen akhir hanya mampu menempati peringkat ke-8.

"Tahun ini pemain lokal Bogor harus dikedepankan. Tengok loyalitas para pemain lokal pada saat Persikabo menjalani tur Sumatera pada musim kompetisi lalu. Mereka begitu fighter saat diminta pelatih untuk tampil, sementara para pemain yang berstatus bintang yang mendapat gaji lebih mahal enggan tampil karena suatu alasan. Permainan mereka pun cukup bagus, sayang pelatih hanya memakai jasanya saat itu saja, setelah laga kandang pemain lokal kembali ditinggalkan," ulasnya.

Pandawa Lima Persikabo

Pakuan Raya - Deadline waktu yang ditetapkan PSSI dan AFC mungkin terlalu mepet. Karena PSSI dan AFC juga kena deadline oleh FIFA agar kompetisi sepakbola Liga Profesional di Indonesia harus segera digelar tanggal 8 Oktober 2011. Hal inilah yang tidak memungkinkan para penggagas klub sepakbola Persikabo professional mendaftarkan diri dengan nama PT Persikabo Bogor Mandiri (PT PBM). Akhirnya untuk kompetisi Liga Profesional tanggal 8 Oktober 2011 nanti, secara resmi Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional akan berada dibawah naungan PT Karadenan Jaya.

Informasi yang diendus Pakar bahwa saat ini, PT Karadenan Jaya sudah menetapkan " Lima Pandawa Lima" yang akan menjalankan roda organisasi perusahaan dalam pengelolaan Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional dalam kancah Liga sepakbola Profesional PSSI musim kompetiksi 2011/2012.

Beberapa nama yang dirumorkan masuk dalam Pandawa Lima untuk menjalankan roda organisasi Persikabo dibawah bendera PT Karadenan Jaya diantaranya, Ruddy Ferdian ( Direktur Utama), Rhendie Arindra ( Direktur Operasional), H. Ridwan Ardiwinata (Direktur Teknik), H. Zaenal Syafrudin ( Direktur Teknik) dan M Usup alias Lurah Usup ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Karadenan Jaya untuk pengelolaan klub Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional. Namun, rumor Pandawa Lima Persikabo tersebut tentunya suatu waktu masih bisa berubah. Karena kelihatannya hal ini belum final atau baku tentang komposisi orang orang yang akan masuk dalam jajaran direksi PT Karadenan Jaya yang akan menjalankan roda Persikabo.

Sementara Edison Hutahean yang akan membantu dalam bidang teknik Persikabo menegaskan, ia tidak setuju dengan istilah Pandawa Lima Persikabo, ia lebih condong kepada istilah Trio The King yang terdiri dari Rachmat Yasin, Ruddy Ferdian dan Lurah Usup. Loyalitas dan royalitasnya untuk Persikabo sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga lebih setuju kalau menempatkan Lurah Usup sebagai direktur teknik Persikabo. Namun ia sendiri mengaku sangat setuju kalau nama nama seperti Pak Rudi Mantik, Ridwan Ardiwinata, Zaenal Syafrudin dan Rhendie Arindra masuk dalam komposisi direksi ataupun manajerial tim Persikabo. Karena kekuatan nama nama itu akan semakin membuat solid Persikabo. Apalagi, RY yang menyerahkan tongkat komando ke Ruddy Ferdian soal Persikabo hanya menginginkan Level A alias kasta tertinggi kompetisi sepakbola Profesikonal ditanah air.

Dalam kesempatan yang sama, kata Edison, soal urusan pelatih memang RY telah menyerahkan penuh kepada direksi yang akan menunjuk manajemen Persikabo. Akan tetapi, RY berharap pelatih tersebut harus bisa membawa Persikabo meraih prestasi tinggi dan mentargetkan Persikabo masuk tiga besar dalam kompetisi mendatang.
"Kami sudah mengantongi dua nama yang akan diusulkan kepada direksi ataupun manajemen Persikabo tersebut. Dua nama itu adalah Suimin Diharja dan Jhoni Arwandi karena keduanya sudah paham dan mengenal karakter sepakbola Bogor. Namun, kedua pelatih tersebut bisa saja dua duanya masuk dalam manajerial tim Persikabo musim depan. Bahkan, kedua-duanya juga bisa saja tidak masuk dalam manajerial tim Persikabo. Hal ini akan tergantung dari manajemen Persikabo yang akan ditetapkan dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Ketua Bogor Sport Journalist ( BSJ), Asep Syahmid Pangrango mengatakan, sangat setuju dengan rumor Pandawa Lima Persikabo. Karena hal ini minimal akan meringankan beban Persikabo dalam kompetisi Liga Profesional yang sudah mengharamkan bantuan dari APBD daerah.
"Boleh dikatakan, kalau memang Pandawa Lima yang akan mengelola dan menjalankan Persikabo sebagai aset penting Kabupaten Bogor, hingga Persikabo bisa lebih eksis dan mandiri dalam kancah sepakbola Profesional. Namun, Persikabo juga sangat membutuhkan peran serta dan dukungan penuh dari semua publik bola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania yang akan menjadi pilar penting dalam perjalanan Persikabo sebagai klub mandiri dan professional," ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bogor Sport Journalist.

Akan tetapi, tambah Syahmid, hal terpenting dan mendesak adalah Persikabo harus segera melakukan tahapan seleksi kepada para pemain. Karena ini menyangkut tenggat waktu kompetisi yang sudah semakin dekat.

Jumat, 19 Agustus 2011

Lini Tengah Masih Belum Memuaskan

Pakuan Raya - Hasil kurang memuaskan di raih skuad muda Persikabo yang dipersiapkan mengikuti kompetisi Piala Medco U-15 Tingkat Jawa Barat. Pada laga uji coba tandang lawatan melawan Persipasi Bekasi U-15, Kamis (19/8) sore, kedua tim harus puas berbagi angka 1-1. Padahal, bila dilihat materi pemain, persikabo unggul secara teknik maupun individu.

"Anak-anak masih belum mampu mengadopsi apa yang telah didapatnya selama mengikuti latihan. Banyak yang harus dievaluasi, terutama dilingi tengah yang menjadi titik kelemahan,"kata Yayan Mulyana, pelatih Persikabo U-15 kepada Pakar.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi itu, Persikabo mengusung formasi 4-4-2 dan menurunkan sebanyak 30 pemain yang dibawa. Namun hingga 2x45 menit berjalan, Redi Rusmawan yang diandalkan sebagai striker tidak mampu membawa pulang kemenangan bagi Laskar Padjajaran Junior karena skor akhir berkesudahan 1-1.

"Saya akui Aditiya dan kawan-kawan masih belum bisa menerima apa yang sudah saya berikan. Mudah-mudahan pada laga uji coba kedua melawan timnas Pelajar Indonesia pada tanggal 27 Agustus nanti sudah ada perubahan,"tandasnya.
Karena itu, untuk lebih mematangkan tim, dirinya akan terus mengasah kemampuan skuadnya dan tentunya dengan meningkatkan porsi latihan baik teknik, fisik maupun yang lainnya.

"Sebetulnya kita menemui kendala, lapangan tempat latihan yang sekarang digunakan kondisinya jelek. Sangat jauh kondisinya dengan Stadion Persikabo, sehingga program latihan yang sudah saya atur tidak optimal,"keluhnya.

JA Masuk Nominasi

Pakuan Raya - Sebagai seorang pelatih sepakbola Profesional ataupun pemain Profesional, tentunya harus akan all out membela klub yang telah memberikan pekerjaanya. Namun ketika klub yang dibelanya tiba-tiba bubar ditengah jalan, maka para pemain atau pelatih yang ada harus menerima realita tersebut. Apalagi jika kompetisi yang diarunginya juga ikut dibubarkan. Fenomena seperti ini mungkin akan sangat dirasakan bagi para pemain dan pelatih yang pernah berkiprah dan berkarya di kancah Liga Primer Indonesia.

Dibubarkannya Kompetisi Liga Primer Indonesia dan kegagalan merger yang akan ditawarkan klub-klub LPI dengan ISL dan Divisi Utama, menyebabkan banyak pemain dan pelatih klub LPI punya peluang besar untuk balik ke ISL atau Divisi Utama . Apalagi semua klub calon peserta kompetisi Level I dan II Liga Profesional saat ini belum banyak yang melakukan persiapan termasuk membentuk tim dan menetapkan pelatih. Hal ini juga sama persis dengan kondisi yang ada di Persikabo saat ini. Karena pengurus Persikabo masih fokus kepada tahapan verifikasi yang dilakukan PSSI dan AFC.
“Persikabo belum melakukan persiapan tim. Bahkan, kita juga belum mengontak pelatih yang akan menukangi Persikabo Bogor mendatang.

Kita masih fokus kepada persiapan teknis verifikasi saja. Soal seleksi kemungkinan akan dilakukan setelah ada pengumuman hasil verifikasi. Namun, sebelumnya jajaran direksi PT Persikabo akan menentukan manajemen dulu baru menetapkan pelatih. Komponen inilah yang akan bertugas melakukan seleksi para pemain Persikabo Bogor." CEO PT Persikabo Bogor, Rhendie Arindra kepada Pakar.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya memang belum bisa menetapkan pelatih yang akan menukangi Persikabo. Karena hal ini harus nyambung dengan manajer terpilih. “Memang sudah ada nama Jhon Arwandi yang sudah tahu betul atmosfir sepakbola di Bogor. Tapi jadi tidaknya Jhon Arwandi menukangi Persikabo akan ditentukan manajemen baru dan jajaran direksi juga," kilahnya

Menyinggung namanya masuk dalam bursa pelatih Persikabo Bogor untuk kompetisi Liga Profesional, Jhon Arwandi secara tegas mengatakan, ia sangat siap kalau memang diberikan kepercayaan menjadi arsitek Persikabo Bogor. Apalagi, Jhon sendiri mengaku sudah tak asing lagi dengan Persikabo dan atmosfir Kabomania.

Tanpa APBD, Tidak Ada Tiket Gratis

Pakuan Raya - Terhentinya kran APBD untuk klub sepakbola Profesional yang ikut dalam kompetisi PSSI selama ini tentunya akan menjadi momok yang mengerikan bagi semua pengurus klub dan elemen lainnya. Pasalnya, selama ini APBD ibarat surge tersendiri dan telah menjadi vitamin utama bagi semua klub sepakbola profesional. Tidak adanya dana APBD mungkin akan membuat semua pengurus klub jungkir balik mencari pendanaan bagi kelangsungan klubnya untuk terus berkiprah dalam kompetisi Liga Profesional.

Apakah persoalan ini dirasakan oleh semua kalangan suporter sepakbola yang ada di Indonesia. Karena selama ini kebanyakan suporter sepakbola di Indonesia belum seratus persen membeli karcis dengan harga resmi yang ditetapkan pihak Panpel. Namun, dengan tidak adanya dana APBD, maka pendapatan uang karcis dari suporter akan menjadi sasaran yang sangat penting bagi biaya operasional tim tersebut.
Lantas bagaimana dengan Kabomania yang sudah terang terangan menginginkan klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor yakni Persikabo tampil dalam level satu Liga Profesional jika harga tiket masuk pertandingan dinaikan dua atau tiga kali lipat dari harga yang sudah sudah.

Apalagi Persikabo musim depan sudah tidak akan mendapatkan bantuan dana APBD lagi. Apakah Kabomania sudah berpikir dan mau mensosialisasikan hal tersebut kepada para anggotanya. Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, pada prinsipnya ia memang setuju dengan jajaran direksi PT Persikabo yang menginginkan tim ini tampil dalam level satu Liga Profesional. Bahkan, Dicky juga paham kalau tanpa APBD maka pemasukan dari tiket masuk akan menjadi hal yang sangat krusial bagi manajemen dan direksi PT Persikabo tersebut.

“Sebuah konsekuensi logis kalau memang pihak manajemen atau direksi PT Persikabo Bogor akan menaikan harga tiket masuk. Namun, saat pelaksanaanya nanti, semua yang masuk area stadion harus benar benar steril dan punya tiket masuk semua. Kabomania siap ikuti aturan Panpel. Tapi, kami juga berharap yang masuk ke Stadion Persikabo nantinya tidak boleh ada penumpang gelap. Karena selama ini banyak sekali penonton yang masuk tanpa tiket. Sementara Kabomania selama ini selalu komitmen dengan aturan main yang ditetapkan pihak Panpel," tegas Dicky Dompas.
Hal yang sama dikatakan Kemal Fasya, ia menyatakan, kalau memang nantinya harus ada kenaikan harga tiket masuk untuk menyaksikan pertandingan Persikabo, maka hal tersebut harus diinformasikan jauh jauh hari.

Eks Bogor Raya FC Siap Ikut Seleksi Persikabo

Pakuan Raya - Kendati klub Bogor Raya FC dan kompetisi Liga Primer Indonesia ( LPI) sudah resmi dibubarkan manajemen PT Bogor Raya, namun beberapa mantan penggawa Laskar Kujang tersebut mengaku masih betah untuk merumput dengan tim asal Bogor yang akan berkiprah dalam kancah Liga Profesional bulan Oktober mendatang.

"Kami memang sudah tahu dari media kalau Bogor Raya FC telah bubar. Namun, kami merasa telah betah dan cocok tinggal di Bogor, makanya kami akan mengadu nasib dan ikut seleksi dengan klub Persikabo Bogor. Saya terus memantau perkembangan via media online tentang kapan pelaksanaan seleksi Persikabo," ujar Isoewardi mantan bomber Bogor Raya FC asal Sumatera Selatan kepada Pakar via ponselnya tadi malam.
Isoewardi menambahkan, suasana kekeluargaan yang ada di sepakbola Bogor itulah yang membuat ia tertarik untuk ikut tahapan seleksi para pemain Persikabo yang rencananya akan digelar pada akhir Lebaran nanti " Saya sudah betah di Bogor, saya siap ikut seleksi dan bersaing dengan para pemain lain yang berasal dari Luar Bogor.

Mudah-mudahan Kota Bogor memang berjodoh dengan saya. Saya siap memberikan yang terbaik bagi Persikabo Bogor jika saya terpilih dalam seleksi nanti," ujar Isoewardi lagi dengan tegas.
Hal yang sama juga diutarakan Masperi Kasim, mantan kapten Bogor Raya FC ini menegaskan, ia memang masih berminat untuk bermain sepakbola dengan klub yang ada di Bogor. " Saya belum tahu persis soal bubarnya Bogor Raya FC. Namun, saya juga mendengar hal tersebut.

Saat ini saya sedang fokus ibadah Puasa dulu sambil ancang -ancang klub mana yang akan saya tuju nantinya. Jujur memang saya sangat menyukai Bogor. Namun, kalau memang ada kesempatan dan saya harus bermain di Bogor lagi, maka saya siap memberikan yang terbaik bagi klub yang ada di Bogor," beber Masperi Kasim.
Sementara itu, Kodrat Maulana, pemain produk lokal Bogor yang sempat berbaju Bogor Raya FC mengatakan kalau dirinya siap ikut bersaing dengan para pemain untuk masuk dalam skuad Persikabo Bogor.


“Saya hanya ingin membela klub yang ada di Bogor saja. Karena saya belum bisa memberikan yang terbaik bagi dunia sepakbola Bogor. Sejak awal saya memang ingin mengenakan kostum Persikabo. Karena Persikabo bagi saya adalah darah daging masyarakat Kabupaten Bogor. Kebetulan saya sendiri sebagai putra Kabupaten Bogor. Hingga sangat masuk akal kalau saya memimpikan kostum Persikabo," kilah Kodrat tegas.

Seleksi Menunggu Verifikasi

Pakuan Raya - Ditengah kesibukan mempersiapkan syarat syarat verfikasi dan pengisian garansi bank, jajaran direksi PT Persikabo Bogor juga tengah menyiapkan agenda seleksi kepada para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo Bogor untuk ikuut dalam kompetisi Liga Profesional.
"Kita akan menunggu hasil verifikasi yang akan dilakukan PSSI dan AFC. Insya Allah tanggal 25 Agustus mendatang hasil verifikasi sudah bisa ketahui bersama. Kalau sudah ada hasil verifikasi, maka kita akan langsung bergerak melakukan seleksi pemain. Seandainya kita masuk dalam level satu.

Minimal para pemain yang akan kita rekrut tentunya para pemain yang punya kualitas, loyalitas dan mau memberikan prestasi yang terbaik bagi Persikabo Bogor. Saya tegaskan, hasil verifikasi akan sangat menentukan juga soal materi pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo. Namun, pada intinya saya berharap para pemain Persikabo ini akan banyak dihuni para pemain lokal Bogor dan lokal Jawa Barat. Kalaupun ada pemain dari luar Jawa Barat, minimal pemain tersebut sudah ketahuan kualitas dan loyalitasnya," ujar Chief Eksekutif Officer PT Persikabo Bogor , Rhendie Arindra kepada Pakar tadi malam via ponselnya.

Dalam hal yang sama, kata Rhendie, semua pemain asli Bogor baik yang bergabung di Persikabo, Bogor Raya FC ataupun PSB punya kesempatan yang sama masuk dalam skuad Laskar Pajajaran untuk ikut kompetisi Liga Profesional. Akan tetapi, masuk tidaknya setiap pemain dalam skuad Persikabo, minimal hal ini juga akan dipengaruhi oleh beberapa aspek penting. Salah satunya adalah kualitas bermain sepakbola, loyalitas dan siap bermain all out bagi Persikabo. Disamping itu, factor usia juga akan sangat menentukan para pemain. Pasalnya, aturan kontrak yang akan diterapkan PSSI saat ini minimal kontrak pemain itu berjangka 3 musim.

"Kami berharap, ketika jajaran pelatih melakukan tahapan seleksi pemain, maka seleksi itu benar benar menghasilkan para pemain yang berkualitas dan bisa memenuhi semua kriteria yang akan ditetapkan manajemen Persikabo Bogor," tukas Rhendie lagi.
Lebih lanjut, tambah Direktur Utama Reggy Pratama Advertising dan salah satu direksi di PT Indonesia Bersih mengatakan, mudah mudahan Persikabo bisa masuk dalam level satu. Karena kalau masuk dalam level satu, minimal akan memudahkan akses bagi jajaran direksi untuk mencari investor yang akan melakukan investasi atau kerjasama dengan Persikabo.

Sementara itu, Ketua Bogor Sport Journlist (BSJ) Asep Syahmid Pangrango mengaku setuju dengan masuknya sosok Rhendie Arindra dalam jajaran direksi PT Persikabo. Menurutnya sosok Rhendie memang sudah teruji dalam pengelolaan manajerial tim sepakbola Profesional. Selain itu, ia menilai Rhendie punya kemauan yang besar untuk memajukan dunia sepakbola Bogor. Tak heran jika beberapa waktu lalu ia melakukan studi banding tentang pengelolaan klub sepakbola Profesional. Namun demikian, kata Syahmid, seluruh elemen sepakbola di Bogor harus memahami konsekuensi ketika Persikabo masuk dalam level satu atau level dua sebagai klub Profesional yang terlepas dari bantuan APBD daerahnya. Minimal masyarakat bola di Kabupaten Bogor harus punya kesadaran diri untuk berdisiplin dalam membeli tiket pertandingan semua partai yang akan dilakukan Persikabo saat main kandang.
"Sekecil apapun pemasukan dari Tiket masuk dari semua suporter adalah nyawa atau nafas untuk kelangsungan hidup bagi Persikabo itu sendiri. Jangan sampai selama ini kita menolak merger dengan klub LPI, tapi kita sendiri masih tidak mau membeli tiket secara resmi dengan harga resmi yang telah ditetapkan oleh pihak pertandingan. Saya berharap, hal seperti ini dipahami benar oleh semua elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Sepakbola modern memang membutuhbkan banyak suporter. Namun apa artinya jika suporter yang banyak itu ternyata masih banyak yang tidak mau beli tiket sesuai harga resmi. Paradigma ini harus segera dipahami oleh semua elemen masyarakat bola yang ada di Kabupaten Bogor," tegas Syahmid.

Kamis, 18 Agustus 2011

Siap Jajal Persipasi

Pakuan Raya - Menjajal kemampuan para pemain Persikabo U-15 yang akan mengikuti kompetisi Liga Medco U-15 tingkat Jawa Barat (Jabar), skuad Laskar Pajajaran sore ini akan melakoni laga uji coba melawan Persipasi Bekasi di Stadion patriot Bekasi. Pelatih Persikabo U-15, Yayan Mulyana mengungkapkan, uji coba melawan Laskar Patriot merupakan sarana untuk mematangkan tim sebelum berlaga di ajang Liga Medco yang akan dihelat pada bulan Oktober nanti. Menurutnya, Persipasi merupakan klub yang memiliki banyak pemain hebat. Karena itu tim ini ditunjuk sebagai lawan uji tanding.

"Persipasi memiliki materi pemain hebat secara merata disemua lini. Tapi, laga uji coba ini, tidak bisa dijadikan tolak ukur dan memberikan pelajaran bagi para pemain,"ujarnya kepada Pakar.
Yang jelas, sambung Yayan, laga uji coba tersebut untuk mematangkan kerangka tim. Apalagi setelah pertandingan melawan Persipasi, skuad Hijau kuning muda akan melakoni laga uji coba kembali melawan Timnas Pelajar Indonesia U-15 yang akan mengikuti kompetisi Thailand.

"Kita ingin melihat perkembangan anak-anak, terutama selama menjalani latihan di bulan ramadhan ini. Pada pertandingan melawan Persipasi besok (hari ini) saya akan menerapkan formasi 4-4-2, tapi melihat kondisi pemain, jika kurang tepat akan saya rubah menjadi 3-5-3,"tandasnya.

Lebih lanjut, pasca Hari Raya Idul Fitri, Yayan juga merencanakan untuk menggelar beberapa kali laga uji tanding. “Semakin banyak uji coba tentunya akan semakin tentunya semakin mengasah kemampuan para pemain. Ini untuk mengejar hasil maksimal sesuai target yang dibebankan kepada kami untuk menjuarai Kompetisi Liga Medco U-15 tingkat Jawa Barat,"pungkasnya.

Kabomania Keukeuh Hayang Hejo

Pakuan Raya - Setiap klub sepak bola memiliki kebebasan untuk memilih warna seragam tim yang akan dikenakannya. Tapi jika diperhatikan, setiap tim pastinya tidak sembarangan mentukan warna kostumnya.
Artinya, mitos warna kostum dianggap sangat mempengaruhi dan memiliki arti tersendiri terhadap kemajuan tim, sehingga tak heran jika para pemilik klub sangat berhati-hati dalam menentukan warna seragam tim. Hal ini, tidak hanya berlaku di Indonesia saja, bahkan di muka bumi sekalipun.

"Warna kostum sangat sakral bagi sebuah tim, tidak bisa begitu saja diganti. Makanya sebagai pecinta Persikabo, saya tidak setuju kalau tim ini harus mengganti warna kostumnya dari semula hijau menjadi orange untuk musim kompetisi mendatang," kata Deni Menyan Kabomania Strebert Ciawi kepada Pakar, kemarin.
Dia mengatakan, warna kostum hijau sudah sangat mewakili keberadaan Kabupaten Bogor. Warna tersebut, menjelaskan kepada publik tentang kondisi geografis Kabupaten Bogor yang sangat asri pemandangannya karena masih banyak terdapat lading sawah yang luas.

"Aing jeng Kabomania Strebert nu sejen mah mah teu hayang nyaho, kostim Persikabo mah kudu tetap hejo koneng (Saya tdan Kabomania Strebet tidak mau tahu, kostum Persikabo harus tetap hijau strip kuning),"tegasnya.
Senada, Arid Ridwan Kabomania Bogor Selatan Kota Bogor menyatakan, kostum Persikabo warna hijau kuning sudah mendarah daging di kalangan Kabomania. Jika segelintir pihak menginginkan kostum yang akan dipakai Persikabo diganti menjadi warna orange pada musim kompetisi mendatang harus membicarakannya terlebih dahulu dengan keluarga besar Kabomania.

"Warna kostum sebuah tim mencitrakan jati diri. Saya sangat tidak setuju kalau kostim Persikabo diganti menjadi warna orange. Kostum warna hijau strip kuning harus tetap menjadi kostum utama Persikabo musim depan. Terkecuali untuk kostum kedua atau ketiga, tapi harus juga dibicarakan terkait warnanya,"kata Ari.

Harus Petarung

Pakuan Raya - Mulai rampungnya kepengurusan jajaran direksi PT Persikabo Bogor yang akan ikut dalam kompetisi level satu Liga Profesional disambut gembira semua elemen sepakbola di Kabupaten Bogor. Saat ini jajaran direksi PT Persikabo sudah siap siap menunjuk manajerial tim yang akan menangani skuad Persikabo.

“Kita sudah tidak ada waktu lagi. Kita harus bergerak cepat melakukan perburuan pemain dan menetapkan manajerial tim. Hingga sudah bisa menunjuk kandidat pelatih Persikabo. Bagi saya siapapun yang menjadi CEO atau Pelatih Persikabo tidak masalah. Asalkan dia mau mengabdi secara total untuk memajukan dunia sepakbola Kabupaten Bogor khususnya Persikabo Bogor. Saya setuju Rhendie Arindra menjadi CEO, dan saya juga akan setuju kepada siapapun pelatih yang akan menukangi Persikabo. Tapi, hal terpenting saya ingatkan kepada manajerial tim Persikabo adalah soal para pemain yang akan direkrut. Semua pemain Persikabo mendatang adalah para pemain petarung, pekerja keras dan siap membela mati-matian bagi Persikabo. Semua pemain harus menunjukan sikap loyalitas yang tinggi kepada Persikabo," tegas Edison Hutahean kepada Pakar tadi malam.

Lebih lanjut, kata Edison, Persikabo mendatang tidak membutuhkan pemain bintang atau timnas. Persikabo mendatang hanya membutuhkan para pemain yang mau bekerja keras, berjiwa petarung dan punya moltivasi berjuang untuk memberikan prestasi setinggi langit bagi Persikabo.
“Saya akan memberikan usulan kepada manajerial tim Persikabo mendatang soal kriteria para pemain yang layak masuk dan layak diburu oleh skuad Persikabo mendatang. Saya tidak akan mencantumkan nama. Namun saya hanya akan memasukan kriteria para pemain yang wajib berkostum Persikiabo. Salah satunya berjiwa petarung dan punya mental kuat dalam dirinya. Selain itu, para pemain juga harus memegang teguh filosofi Persikabo Nu Aing. Para pemain harus all out setiap pertandingan," beber Edison lagi dengan tegas.

Lebih lanjut, kata Edison, akhir lebaran nanti, pihak direksi PT Persikabo akan melakukan rapat khusus tentang penunjukan manajerial tim dan juga tentang penetapan pelatih Persikabo musim depan. Pasalnya, pasca lebaran nanti juga Persikabo akan melakukan seleksi kepada para pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor dulu.
Menyinggung soal materi pemain asing yang akan berbaju Persikabo secara tegas lelaki yang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor ini tidak ingin terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. " Baik pemain lokal atau asing semuanya harus mengikuti tahapan seleksi lebih dulu. Persikabo harus dihuni pemain asing yang juga punya jiwa petarung." Pungkasnya.

"Semua pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor wajib mengikuti tahapan seleksi. Kami tidak akan menetapkan kebijakan anak emas kepada para pemain yang akan berbaju Persikabo. Semua pemain yang memenuhi persyaratan lah yang akan menjadi pilar utama bagi Persikabo Bogor," tukasnya.

Rhendie CEO Persikabo

Pakuan Raya - Kendati semua klub Liga Primer Indonesia ( LPI) sudah dibubarkan secara resmi dan gelontoran dana dari pihak Konsorsium sudah dihentikan. Namun, Rhendie Arindra mantan COO PT Bogor Raya FC telah menyatakan siap tawaran dari orang nomor satu di Persikabo yakni Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk menjabat sebagai Chief Eksekutif Officer ( CEO) PT Persikabo yang akan mengarungi kompetisi level satu Liga Profesional mendatang.

“Kalau memang untuk kemajuan sepakbola Bogor secara menyeluruh, maka saya siap menerima tawaran CEO di Persikabo. Karena walau bagaimanapun darah saya adalah orang Kabupaten Bogor. Karena saya aslinya dari Kecamatan Tamansari. Saya siap bergabung dengan manajerial dan jajaran direksi PT Persikabo. Selain itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua elemen yang memang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menjadi CEO PT Persikabo," ujar Rhendie Arindra yang sempat berguru soal pengelolaan klub sepakbola Profesional kepada jajaran Direksi Real Madrid dan Barcelona beberapa waktu lalu.

Rhendie yang belum lama ini menyaksikan duel Super Copa Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Beijing mengatakan, ia sudah menyiakan berbagai strategi dan akan diajukan kepada jajaran PT Persikabo terkait soal melakukan pemasaran Persikabo sebagai klub profesional. Mudah-mudahan, kata Rhendie, program menjaring investor yang akan dilakukan PT Persikabo bisa membuahkan hasil. Hingga Persikabo akan menjadi sebuah tim yang memang benar benar siap melakoni kancah kompetisi Liga Profesional.

Sementara itu, Adang Suptandar, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan juga mantan pengurus klub Mastran Bandung Raya ( MBR) mengatakan, ia sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo, namun hal terpenting ia harus punya komitmen yang kuat untuk kemajuan sepakbola di Bogor khususnya Persikabo dan punya waktu yang cukup luang untuk mengelola Persikabo. Hingga Persikabo menjadi sebuah tim yang potensial dalam segala hal baik itu prestasi ataupun finansialnya.

Adang mengaku yakin, sosok Rhendie Arindra memang akan menjadi figur yang tepat untuk menjadi CEO PT Persikabo. Apalagi, kemampuan dan pengalaman dia dalam pengelolaan klub sepakbola sudah tak diragukan lagi. “Mudah-mudahan sentuhan Rhendie Arindra bisa membuahkan hasil yang positif bagi kemajuan Persikabo Bogor . Apalagi kompetisi mendatang akan menjadi ujian berat bagi semua tim yang semuanya sudah terlepas dari bantuan dana APBD daerahnya," beber Adang Suptandar secara tegas.

Dalam hal yang sama, pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor, Herzon Hezkia mengatakan kalau dirinya mengaku sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo Bogor . Alasannya cukup realistis, karena ketika Rhendie menjabat sebagai COO PT Bogor Raya FC, klub tersebut cukup disegani di kancah sepakbola nasional.
“Saya tidak melihat atau tidak memandang usia atau dia baru bergelut dalam dunia sepakbola. Akan tetapi, kalau memang ia diyakini merasa mampu menjadi CEO PT Persikabo, kenapa kita tidak mendukungnya. Saya secara pribadi sangat mendukung penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo. Namun demikian, saya berharap Rhendie bisa lebih meningkatkan kinerja dan profesionalnya lagi dalam melakukan pengelaan Persikabo. Karena mengelola Bogor Raya FC beda jauh dengan mengelola Persikabo," tegas Herzon Hezkia.
Ditempat terpisah, Kapten tim Persikabo Bogor musim lalu, Zainal Arif mengatakan, siapapun orangnya yang akan menjadi CEO Persikabo, maka ia sudah harus punya komitmen yang kuat untuk memajukan prestasi Persikabo.

“Mudah mudahan penunjukan mantan COO Bogor Raya FC menjadi CEO PT Persikabo ini akan mempunyai dampak kemajuan yang signifikan kepada Persikabo. Saya sebagai pemain sepakbola tentunya menginginkan Persikabo bisa bersaing dalam kancah level satu dan menjadi tim yang patur diperhitungkan secara prestasi," ujar Abo panggilan akrab dari Zaenal Arif ini tegas. (Penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo juga didukung penuh Edison Hutahean yang mengaku bangga dengan konsep -konsep Rhendie Arindra yang akan menggiring banyak investor masuk ke Persikabo. Namun, secara tegas Edison mengatakan, Rhendie Arindra harus menanamkan dalam dirinya tentang filosofi Persikabo Darah Daging Aing dan Persikabo Nu Aing.

Manajemen Lama Masih Punya Hutang

Pakuan Raya - Para pemain Persikabo nelangsa. Mereka mempertanyakan nasibnya yang sampai saat ini belum juga mendapat kejelasan, baik itu soal penyelesaian gaji maupun masa depannya dari manajemen tim berjuluk Laskar Pajajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh Pakar, rata rata para pemain Persikabo belum menerima haknya terhitung sejak bulan Juni dan Juli. Situasi ini, semestinya segera disikapi para pengurus klub yang bermarkas di Stadion Persikabo, Cibinong. Sebab, jika diabaikan, bisa bisa asa untuk bisa tampil pada kompetisi professional musim ini gagal.

"Tunggakan gaji pemain menjadi tanggung jawab manajemen Persikabo yang lama. Namun kita juga tidak bisa diam begitu saja. Sebagai pengurus PSSI dan Persikabo saya akan menggiring kepada mereka (para pengurus) untuk sharing mencari solusinya,"ujar Zaenal Syafrudin salah seorang pengurus Persikabo kepada Pakar, Rabu (17/8).
Menurutnya, persoalan memenuhi gaji kepada para pemain yang membela Persikabo di Kompetisi Divisi Utama (DU) Liga Ti-Phone musim 2010/2011 secara otomatis menjadi kewajiban para pengurus lama Persikabo.

Karena itu, agar persoalan ini nantinya tidak menjadi salah satu faktor yang menghambat langkah Persikabo yang akan di verifikasi sebelum ditetapkan sebegai salah satu klub peserta yang tampil di kancah liga profesional, jajaran manajemen segera merapatkannya bersama.
"Sebetulnya tidak akan mempengaruhi juga, karena sesuai dengan arahan PSSI pada saat saya menjadi wakil Persikabo dalam Workshop lalu yang akan di verifikasi adalah susunan manajemen baru yang harus juga ditetapkan paling lambat tanggal 20 Agustus,"tandas Camat Babakan Madang.

Disisi lain, Zaenal yang akrab disapa Mprud mengungkapkan, mewujudkan harapan masyarakat pecinta Persikabo di Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania, target Persikabo adalah tampil di kompetisi tertinggi atau level I, bukan mengikuti level II kompetisi musim 2011/2012. "Persikabo memang harus terjun di level I. Lima aspek yang ditetapkan AFC sudah dipenuhi, tinggal menunggu verifikasi saja,"tandasnya.

Lebih lanjut, salah satu aspek yang akan dinilai yakni infrastruktur, saat ini markas Persikabo Stadion Persikabo, Cibinong sedang di renovasi, mulai dari rumput, ruang pemeriksaan kesehatan, ruang ganti pemain dan pemasangan AC.
"Termasuk deposit Rp 5 milar bagi klub yang akan tampil di level I, tanggal 22 Agustus nanti kita siap memenuhinya," ulasnya.

PSSI Melunak Terkait Rencana Aturan Baru

BolaIndo - PSSI di bawah Djohar Arifin Husin sebelumnya siap membuat sejumlah aturan ketat untuk kompetisi musim depan. Namun,federasi sepak bola negeri ini mulai melunak dengan aturan yang baru mereka wacanakan itu.

Jika sebelumnya ada beberapa rencana ketetapan yang harus diikuti klub,kini aturan itu mulai dipermudah. Bermunculannya tanggapan minor soal syarat-syarat yang harus dipenuhi klub membuat PSSI berpikir ulang soal beberapa kebijakannya. Dua syarat keikutsertaan klub terkait deposito dan salary caps adalah aturan yang dapat kritik tajam.
Khusus deposito,wacana PSSI sebelumnya berjumlah uang Rp5 miliar untuk klub level 1 dan Rp2 miliar untuk yang level 2.Kali ini PSSI menetapkan,klub boleh memberikan jumlah tersebut dalam bank garansi ataupun aset klub.

”Syarat keuangan hanya bentuknya yang berubah,tapi jumlahnya tetap Rp5 miliar. Kali ini klub diberikan pilihan untuk memasukkan Rp5 miliar atau bank garansi senilai itu.Semuanya sudah harus diserahkan pada Selasa (23/8),”kata Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus.

Melunaknya PSSI juga terkait salary caps atau pembatasan gaji pemain lokal,yang sebelumnya maksimal Rp500 juta.Aturan penetapan pembatasan gaji pemain ini juga mendapat tanggapan-tanggapan negatif. PSSI dinilai membatasi rezeki pemain. Federasi pun dinilai tak apresiatif dengan semua kerja keras pemain.

Untuk itu,dalam putusannya kali ini,PSSI menyerahkan semua putusan tersebut kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan klub untuk memutuskannya. ”Salary caps nantinya klub dan APPI yang akan mendiskusikannya,dan semuanya harus dimasukkan sebelum Senin (22/8).
Artinya,dalam batas waktu yang ada itu untuk semua dokumen yang wajib masuk,” lanjut Sihar,anggota Exco yang ditunjuk sebagai koordinator kompetisi. Sementara itu,kesulitan PSSI menentukan format kompetisi pada akhirnya kembali memanggil Joko Driyono, yang sebelumnya menjabat CEO PT Liga Indonesia (Liga).

Joko kembali digandeng dan ditempatkan sebagai direktur kompetisi. Kesulitan PSSI menentukan format kompetisi secara tersirat disampaikan Sihar. Pria yang juga pemilik klub Pro Titan dan Nusa Ina ini menyatakan,dirinya akan fokus dulu ke liga profesional.
Sementara itu, segala urusan tentang liga amatir baru akan dibenahi berikutnya. ”Untuk amatir ditunda dahulu.Semua diurus setelah kompetisi profesional bergulir.Setelah ada gambaran untuk kompetisi mendatang,baru akan dipikirkan lagi,”tandas Sihar.

Selasa, 16 Agustus 2011

Syarat Persikabo Lolos Verifikasi AFC, Harus Lunasi Gaji!

Pakuan Raya - Manajemen dan jajaran direksi PT Persikabo Bogor harus benar benar kerja ekstra ketat untuk memenuhi tenggat waktu persyaratan lolos verifikasi yang ditetapkan PSSI dan AFC sebagai klub yang akan berlaga dalam Liga Profesional dalam waktu dekat ini. Pasalnya, salah satu beban jajaran direksi PT Persikabo saat ini adalah belum lunasnya gaji para pemain Persikabo.
Rata rata pemain Persikabo belum terima gaji 2 dan 3 bulan. Hal ini tentunya menjadi PR serius bagi direksi PT Persikabo yang menginginkan klub kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor ini bisa tampil dalam kasta tertinggi Kompetisi Liga Profesional mendatang.
“Yah hingga saat ini, kami memang belum ada kabar dari manajemen untuk soal gaji para pemain. Jujur saja kami memang berharap banyak gaji bisa turun dalam minggu ini. Karena kami dan sekeluarga mau persiapan lebaran. Mungkin hampir semua elemen yang ada di Persikabo baik pemain, pelatih, manajemen ataupun pengurus pasti akan berlebaran semua. Makanya, kami berharap banyak agar gaji bisa turun dalam pekan ini juga," ujar salah seorang pemain Persikabo Bogor kepada Pakar via ponselnya kemarin.
Dalam hal yang sama, Zaenal Arif yang bertindak sebagai kapten Persikabo musim lalu mengakui sering mendapatkan SMS, Telpon atau BBM dari para pemain Persikabo lainnya untuk menayakan kapan gajian Persikabo. Namun, Abo panggilan akrab dari mantan bomber Persib tersebut mengatakan, insya Allah pengurus Persikabo dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor sedang mengupayakan agar gaji segera keluar.
“Hampir tiap hari teman teman di Persikabo selalu SMS ataupun BBM kepada saya menayakan gajian. Padahal, saya sendiri tidak tahu menahu soal kapan akan keluarnya gaji tersebut. Saya tidak menyalahkan mereka dan juga manajemen. Tapi, saya yakin dalam waktu dekat pengurus atau manajemen akan segera mengeluarkan gaji. Karena itu hak para pemain. Apalagi para pemain akan menghadapi lebaran," tururnya kepada Pakar via ponselnya.
Sementara itu, pemerhati sepakbola Bogor, Herzon Hezkia mengatakan, pemain Persikabo 99 persen akan melakukan lebaran, terlebih lebih yang sudah berkeluarga. Kalau kenyataannya mereka tidak mendapatkan gaji sebelum lebaran atau pekan ini. Maka manajemen benar benar tidak punya perasaan.
“Saya yakin, dalam pekan ini juga para pemain akan menerima gaji. Karena itu hak mereka. Apalagi mereka mau lebaran. Emangnya yang mau lebaran hanya manajemen dan pengurus saja. Para pemain tidak usah panic. Karena salah satu persyaratan lolos verifikasi klub yang akan masuk ke Liga Profesional adalah tidak punya tunggakan gaji kepada para pemain," tegas Herzon Hezkia.
Ditempat terpisah, koordinator Kompetisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sihar Sitorus mengingatkan klub-klub yang belum membayar gaji para pemain agar segera menyelesaikan persoalan tersebut. Jika hingga 22 Agustus 2011 tunggakan gaji pemain belum dilunasi, klub tak akan lolos verifikasi.
"Paling lambat sebelum 22 Agustus , semua klub harus sudah melunasi gaji kepada para pemainnya. Supaya kami bisa menjawab bahwa klub-klub tidak ada tunggakan ke AFC. Kalau ada klub yang tidak melunasi gaji pemain sampai deadline yang telah ditetapkan, maka klub tersbut akan gugur dari tahapan verifikasi dan tidak berhak tampil dalam kancah liga Profesional bulan Oktober mendatang" kata Sihar Sitorus kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.

Orange Juga Bagus

Pakuan Raya - Kendati sejumlah elemen menolak Persikabo pada musim kompetisi 2011/2012 berganti kostum dari semula paduan warna hijau strip kuning menjadi orange. Pernyataan mendukung ditujukan Yudi Agus Soleh, salah seorang pengurus Persikabo.
Menurut mantan asisten manajer Persikabo U-17 tersebut, tidak masalah tim berjuluk Laskar Pajajaran mengenakan kostum berwarna orange. "Orange bagus. Lagi pula kostum warna itu pernah dikenakan Persikabo pada dekade tahun 80-90 an, dan saya sendiri merupakan salah satu pemainnya,"kata Yudi kepada Pakar, Senin (15/8).
Dia mengakatakan, warna orange-hitam pernah menjadi ikon Persikabo pada masa itu. Setiap kompetisi yang diikuti, Persikabo selalu mengenakan warna serba orange, mulai dari kostum, jacket, training maupun atribut lainnya.
"Saya menjadi barisan terdepan yang menyatakan setuju kalau Persikabo pada musim kompetisi mendatang harus berganti kostum menjadi warna orange. Tapi, memang hal ini harus dibicarakan bersama dengan sejumlah elemen, mulai dari pengurus, mantan pemain, Kabomania maupun unsure lainnya yang cinta terhadap persikabo,"tandas Yudi pemain Persikabo tahun 1989-1990. Sebelumnya diberitakan, kata setuju jika Persikabo berganti kostum juga disampaikan kalangan pemerhati sepak bola dan DPRD Kabupaten Bogor.
“Saya sangat setuju kalau memang Persikabo berganti kostum dan memilih warna orange. Karena memang sejak tahun 1973 lalu, warna dasar kostum Persikabo adalah warna orange. Hingga tidak ada masalah bagi saya ataupun para mantan pemain dan pendiri Persikabo , jika warna Orange itu kembali menjadi warna dasar bagi Persikabo Bogor untuk tampil dalam kompetisi sepakbola Liga Profesonal level satu mendatang," ujar Edison Hutahean.
Herzon Hezkia, pemerhati sepakbola di Bogor mengatakan, ia setuju setuju saja kalau memang Persikabo akan ganti kostum dengan warna orange atau warna apa saja. Apalagi warna orange punya makna sejarah bagi lahirnya Persikabo. Akan tetapi, kata Herzon apakah nantinya kalau warna orange itu bakal diterima oleh Kabomania. Karena selama ini warna orange sangat identik dengan The Jack.