Rabu, 16 Februari 2011

Coach Saeran Mulai Beraksi

Keputusan tepat telah dilakukan Ketua Umum Persikabo terkait mempromosikan Saeran menduduki jabatan Asisten Pelatih bidang Analis Pertandingan. Karena selain usia pemain asli Kabupaten Bogor ini sudah tak muda lagi, jauh jauh hari Saeran pernah berkeluh kesah kepada Pakar kalau dirinya sudah capai jadi pemain dan kalau memang ada kesempatan maka ia ingin ikut kursus kepelatihan. Makanya, ketika belum lama ini ia mendapatkan kabar ditugaskan menjadi asisten pelatih maka ia langsung mengambil tawaran itu.
“Mudah mudahan pada tahun ini, saya bisa mengikuti beberapa kursus kepelatihan. Sebelumnya saya merasa terimkasih kepada jajaran manajemen, pengurus dan ketua umum Persikabo yang telah memberikan tawaran jadi asisten. Karena dengan jadi asisten pelatih, minimal saya punya kesempatan lebih besar lagi untuk ikut kursus kepelatihan,” ujar Saeran yang juga tercatat sebagai PNS di Dispora Kabupaten Bogor ini,
Saat ditanya soal jabatan barunya di Persikabo, secara tegas ia mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti, karena saya saat ini masih seperti dan akan selalu menempatkan diri sebagai pemain saja.
“Ketika para pemain ikut fisik, maka saya pun akan ikut latihan fisik. Ketika pelatih kepala tiba tiba memberikan waktu kepada saya untuk game pada sesi latihan maka saya pun akan turun. Jadi tidak ada yang barulah. Karena saya merasa sebagai orang lapangan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ( Dispora) Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan mengatakan, sangat setuju dengan kebijakan dari Pak Bupati Bogor yang memberikan kepercayaan kepada Saeran untuk jadi asisten analis di Persikabo. Dadang menambahkan, sudah seharusnya Dispora Kabupaten Bogor pada tahun tahun mendatang harus punya mata anggaran untuk memberangkatkan para PNS di Pemkab Bogor yang tercatat mantan atlet Bogor untuk mengikuti berbagai kegiatan kursus kepelatihan.
“Saat ini mungkin belum ada mata anggaran di Dispora yang berkaitan dengan kursus kepelatihan bagi mantan atlet yang tercatat sebagai PNS di Pemkab Bogor. Mudah mudahan Saeran benar benar bisa jadi pelopor bagi masa depan atlet di Kabupaten Bogor untuk mengikuti jenjang kepelatihan,” sergahnya.

Ridwan Meteor Baru Persikabo

Penampilan trengginas yang ditunjukan Ridwan Awaludin selama seleksi pemain Persikabo untuk putaran kedua berdampak bagus bagi sosok Ridwan Awaludin, alumnis Timnas SAD U-19 tahun kelahiran Cibinong, Kabupaten Bogor. Agresif, ngotot, passing ball yang bagus dan bertenaga menjadi ciri khas Ridwan Awaludin selama melakoni seleksi satu pekan bersama para pemain magang dan pemain seleksi yang datang dari berbagai daerah dan juga negara lain. Boleh dikatakan, rapor Ridwan selama seleksi pemain tersebut paling bagus diantara para pemain lain yang ikut seleksi.
“Ridwan Awaludin akan menjadi aset Kabupaten Bogor dan Persikabo. Saya sudah mengusulkan kepada Ketua Umum Persikabo untuk mengontrak mantan pemain Timnas SAD ini. Ia punya kemampuan diatas rata rata. Ridwan bisa menjadi ikon lokal, tidak menutup kemungkinan bisa jadi rebutan klub klub besar lainnya. Saya berharap ketika manajemen dan pengurus Persikabo telah mengontraknya, ia tidak boleh besar kepala. Saya hanya ingin dia bermain bagus dan bisa memberikan kontribusi kepada tim Persikabo,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bidang Media dan Marketing Persikabo kepada para wartawan belum lama ini di Cibinong.
Syahmid mengatakan, sosok Ridwan saat ini boleh dikatakan bisa menjadi meteor baru di Persikabo. Namun, ia juga tidak boleh cepat berpuas diri hanya di Persikabo saja. Karena kalau cepat berpuas diri, maka karirnya akan berjalan ditempat.
“Kalau memang ada kesempatan kepadanya, saya harap dia bisa menunjukan kemampuan terbaiknya. Apalagi ia masih muda dan bertenaga,” tegas Syahmid.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh, salah seorang pembina Akademi Sepakbola Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju kalau manajemen dan pengurus Persikabo memberikan kontrak kepada Ridwan Awaludin. Menurutnya, kualitas Ridwan Awaludin saat ini boleh dikatakan hampir sama dengan para pemain yang ada di Persikabo.
“Mudah mudahan dia bisa beradaptasi secara baik dengan para pemain yang telah ada di Persikabo. Saya yakin, kalau pelatih memberikan kepercayaan kepada dia, maka ia akan bisa memberikan warna positif bagi Persikabo,” beber Yudi Agus Soleh
Dalam kesempatan yang sama, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, ia juga sudah menerima masukan dari jajaran pelatih dan Ketua Umum soal sosok Ridwan Awaludin ini.
“Saya sudah dapat masukan dari semua jajaran pelatih dan juga pengurus Persikabo soal status Ridwan Awaludin. Sejak awal manajemen memang akan memberikan kontrak kepada Ridwan. Sekarang saya sudah tahu bagaimana cara Ridwan bermain. Saya pikir wajib bagi Persikabo untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada Ridwan. Apalagi dia akan menjadi aset bagi Persikabo,” tukasnya.

Wilujeung Sumping Pablo Frances

Rampungnya proses peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung ke Persikabo disambut gembira elemen sepakbola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania. Karena kedua pemain tersebut secara tidak langsung akan bisa nyambung dengan para pemain lainnya seperti Salim Alaydrus, Zaenal Arif, Cucu Hidayat, Jarot, Ilham Hasan, Jibby Wuwungan dan Wawan Darmawan.
“Kami seluruh supporter Persikabo yang tergabung dengan Kabomania merasa bangga dan puas dengan keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo dalam belanja pemain paruh musim. Mudah mudahan kehadiran Pablo Frances akan menambah warna baru bagi Persikabo. Mudah mudahan ia bisa bergantian dengan Zainal Arif dan Jibby Wuwungan dalam produktifitas golnya bagi Persikabo,” ujar Arif, salah seorang pentolan Kabomania yang tiap hari menyaksikan jalannya seleksi Persikabo kepada Pakar.
Arif menambahkan, kehadiran para pemain baru Persikabo ini benar benar diharapkan oleh semua Kabomania yang merasa tidak puas dengan kualitas para pemain Persikabo pada putaran pertama.
“Kami hanya ingin semua pemain Persikabo yang dikontrak pakai uang rakyat Kabupaten Bogor ini harus bisa memberikan konstribusi yang bagus kepada tim ini baik saat tandang maupun kandang. Kami tidak ingin Persikabo terus berada di Divisi Utama Ligina. Kami ingin Persikabo pada musim depan sudah berada di Superliga,” beber Arif lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Bhewok, salah seorang bobotoh Persikabo asal Bogor Selatan mengatakan, Wilujeung Sumping Pablo Frances. Masuknya mantan bomber Persijap dan Persib Bandung ini harus bisa mengatasi minimnya gol laga away bagi Persikabo.
“Kehadiran Pablo Frances memang sangat tepat untuk mengatasi lini depan pasca dicoretnya JP Boumsong. Saya berharap Pablo Frances akan kembali tajam seperti ia memperkuat Persijap Jepara. Saya optimis kehadiran Pablo Frances juga akan kembali menjadi daya tarik Kabomania untuk datang ke Stadion Persikabo, Cibinong,” ujar Agus Bhewok kepada Pakar tadi malam.
Dalam kesempatan terpisah, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang tampak mulai tersenyum senyum lagi setelah proses peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung berjalan lancar mengatakan, kalau tidak ada halangan hari ini atau besok Pablo Frances dan Gilang Angga sudah harus ikut sesi latihan di Persikabo.
“Pablo bisa datang hari ini ke Cibinong, asalkan saya harus segera transfer ke Persib Bandung untuk tanda jadi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya sudah bilang ke Pak RY, dan beliau mengatakan segera diberesi hal hal yang berkaitan dengan Pablo dan Gilang Angga,” ujar Mas’an.

Amunisi Anyar Laskar Padjajaran

Perombakan besar besaran telah dilakukan jajaran pengurus dan manajemen Persikabo kepada skuad Laskar Pajajaran. Hasil minor pada awal musim diputaran pertama lalu membuat Ketua Umum Persikabo, Drs. H, Rachmat Yasin, MM geram dan kesal. Tak hanya itu, hasil negatif awal musim lalu berdampak juga pada berkurangnya minat elemen sepakbola Kabupaten Bogor untuk memberikan dukungan nyata kepada Persikabo saat main kandang.
Kondisi demikian membuat RY langsung turun gunung melakukan evaluasi kepada jajaran pelatih. Bahkan, RY juga memberikan kewenangan penuh soal pembelian pemain dipercayakan kepada Raja Midas atau Mas’an Djajuli selaku General Manajer Persikabo namun tetap melalui tahapan seleksi dulu. Jelang pelaksanaan putaran kedua Divisi Utama Ligina yang mulai digelar tanggal 25 Pebruari 2011, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo sudah harus menentukan skuad terbaiknya sebelum melakukan debut away ke kandang Persih Tembilahan tanggal 25 Pebruari 2011 mendatang.
“Sudah ada beberapa pemain yang pasti bergabung dan bakal menjadi amunisi baru Persikabo untuk putaran kedua. Pablo Frances, Gilang Angga (Persib), Eduard Valutsa (Timnas Moldova) Ridwan Awaludin (Timnas SAD), Sony Kurniawan dan Bachtiar (Persiba Balikpapan) boleh dikatakan sudah pasti bergabung dengan tim ini,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Mas’an berharap, kehadiran amunisi baru ini bisa membawa dampak positif bagi langkah Persikabo untuk putaran kedua nanti.
“Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan dua kali away ke Tembilahan dan Rengat. Makanya, dalam minggu ini, semua amunisi anyar Laskar Pajajaran itu sudah dipastikan bisa bergabung pekan ini. ” kilah Raja Midas.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’an menginginkan persoalan 2 bulan gaji dan 2 bulan kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi oleh Persikabo harus bisa dibereskan pekan ini juga.
“Persikabo tidak akan bisa mendaftarkan para pemain baru kalau manajemen Persikabo belum memberikan dua bulan gaji sebagai kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi kontraknya. Makanya, persoalan ini yang harus segera dibereskan,” tukas Mas’an
Sementara itu, Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, setiap perubahan dalam sebuah tim sepakbola tentunya diharapkan bisa membawa dampak prestasi yang lebih maju lagi pada putaran berikutnya.
“Mudah mudahan pada putaran dua nanti, Persikabo akan lebih baik dan bisa mencapai target sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bogor yakni masuk ke Superliga. Saya juga akan ikut bertanggung jawab pada keberhasilan tim ini. Apalagi, pada putaran kedua ini setidaknya ada 7 amunisi anyar Persikabo yang bisa diharapkan membawa perubahan dan angina segar bagi Persikabo” tegas Maman Suryaman.

Skuad Laskar Pajajaran Belum Lengkap

Kendati sudah melengkapi skuad Persikabo dengan berbagai amunisi baru, tim pelatih dan manajemen Persikabo mengaku, saat ini mereka masih terus mencari orang yang tepat untuk menjadi penjaga gawang Laskar Pajajaran. Memiliki dua orang kiper dengan target ISL, manajemen menilai akan sangat riskan dalam perjalanan putaran kedua jika hanya memiliki Wawan dan Diky saja.
“Pemain yang sudah deal ada Maulana, Gilang Angga, Pablo Frances, Ridwan, Sonny Kurniawan dan Eduard Valuta. Target kita kan ada penambahan tujuh pemain pada putaran kedua. Masih kurang untuk kiper. Kemarin sudah ada beberapa yang ikut seleksi, namun belum memenuhi criteria dari pelatih, jadi belum bisa dipastikan siapa yang akan menjadi pendamping dari Wawan dan Diky,” ungkap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Ia menambahkan, untuk pertandingan mendatangi kandang Persih Tembilahan dan Persires Rengat, kebutuhan kiper belum terlalu mendesak. Perekrutan pertahanan akhir itu bisa ditunda menjelang pertandingan kandang sepulang dari Rengat.
“Kalau ke Tembilahan dan Rengat kita bawa dua kiper saja dulu. Tidak usah terburu-buru. Masih ada waktu seminggu lagi untuk mencari kiper. Yang penting saat main di kandang nanti kita sudah ada kiper baru. Untuk kondisi Dwi Kuswanto saat ini masih dalam perawatan. Dia ada di mess Persikabo, kakinya masih di gips,” lanjut Raja Midas itu.
Nominasi yang mencuat saat ini untuk kiper adalah nama Syahbani, yang pernah merumput di PSMS Medan. Namun ia belum hadir di Bogor untuk melakukan seleksi.

Lirik Persikabo

Meskipun sudah tak lagi berstatus sebagai pemain Persikabo, mantan defender Persikabo, David Pagbe yang sedang dalam masa istirahat di Semen Padang, menyempatkan diri beberapa kali melongok persiapan tim Laskar Pajajaran menjelang putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia. Kecintaannya terhadap Persikabo dan Bogor terlihat nyata dengan kunjungannya beberapa kali ke Stadion Persikabo Cibinong. Namun ia berkilah saat ditanyakan apakah ingin kembali ke Persikabo. ia mengaku ingin konsentrasi kepada tim yang dibelanya saat ini.
“Untuk saat ini saya masih tetap fokus di Semen Padang. Jangan dikaitkan dengan ingin bergabung dengan Persikabo dalam waktu dekat ini. Karena saya harus professional dan tetap merumput di Padang. Disana timnya bagus dan saya betah dalam tim. Hanya saja saya tidak terlalu suka daerahnya yang panas. Kurang bagus untuk refreshing. Tidak seperti Bogor yang banyak hiburannnya. Saya datang hanya ingin lihat latihan Persikabo, mumpung libur saya main ke Bogor,” beber pemain asal Kamerun itu.
Stopper yang fasih berbahasa Mandarin, Inggris, Prancis dan Indonesia itu mengatakan, jika Persikabo menargetkan ke ISL, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali berbaju Persikabo pada musim depan.
“Target Persikabo untuk masuk ISL sangat menarik. Apalagi sekarang pemain yang direkrut kebanyakan dari tim ISL semua. Mudah-mudahan bisa masuk ke tiga besar. Kalau menilai dari klasemen di posisi delapan, hal itu bisa saja terjadi. Tapi butuh waktu juga untuk bisa menggodok tim yang baru. Kalau memang tahun depan masuk ISL, saya akan pertimbangkan lagi untuk kembali ke Bogor. Tapi tidak untuk saat ini,” tegasnya.

Persikabo Belum Bayar Gaji dan Kontrak Pemain Baru

Penyerang Pablo Frances dan pemain sayap Gilangga Angga masih tertunda datang ke Mes Pusdai Cibinong karena manajemen Persikabo Kabupaten Bogor belum membayar harga kontrak yang disepakati separuh musim dari Persib Bandung. Meski demikian, manajemen menunggu waktu hingga Kamis (17/2) agar kedua legiun asal Maung Bandung segera bergabung dengan Zaenal Arif, Jumat pagi.
“Saya tunggu uangnya dari Bagian Keuangan dulu,” ujar manajer Mas’an Djadjuli, kemarin.
Keduanya sudah dipastikan berkostum Persikabo, karena baik tim pelatih maupun manajemen sudah sepakat merekrut pemain itu tanpa seleksi. Sedangkan Eduar Valusta, stopper asal Moldova dinyatakan lolos seleksi, Selasa (15/2), setelah pelatih Maman Suryaman memantau kemampuannya. “Valusta jadi diambil, tapi belum dibayar,” ungkap Mas’an yang mengaku sama belum juga melakukan pembayaran terhadap pemain barunya yang baru bergabung yaitu Maulana (Persih) dan Ridwan Awaludin (SAD Indonesia).
Bahkan rencananya Sony Kurniawan (Persiraja) dan Bachtiar (Persiba) akan segera bergabung sebagai pemain baru yang direkrut Persikabo pada putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Hanya saja, manajemen masih ketar-ketir karena saat ini termasuk masa kritis jelang keberangkatan Persikabo menjalani dua laga away dengan Persih Tembilahan (25/2) dan Persires Rengat (28/2).
Masalahnya, tim akan berangkat pada Selasa (22/2) nanti. Namun manajemen belum juga melunasi gaji pemain yang terdepak yang gajinya harus dibayar bulan ini plus kompensasi dua bulan gaji ke depan. Termasuk masalah belum dibayarnya pemain baru deal, padahal Persikabo berburu waktu dengan pengesahan pemain dan persiapan tim yang minim hanya satu pekan. “Tapi kami cukup lega karena Bagian Keuangan Pemkab akan segera mencairkan dana,” ungkap Mas’an yang sudah rela menanggulangi dana Persikabo kurang lebih Rp 2 miliar.

Valutsa Siap Main kalau Uang Cair

Menghadapi Persih Tembilahan 25 Februari mendatang dalamputaran kedua Liga TiPhone, Persikabo  tidak mau mengulangi mimpi buruknya di putaran pertama dengan kebobolan 17 gol. Untuk itu, manajemen Laskar Padjajaran mendatangkan stoper asing dengan kualitas di atas rata-rata pemain lokal.
Stoper timnas Moldova yang merumput di klub Olimpic Super Liga Moldova,yakni Edward Valutsa, menjadi pilihan manajemen Persikabo untuk menjadi palang pintu terakhir Persikabo. Ia (Valutsa, red) mampu bersaing dengan  palang pintu timnas Togo, Latefi dan melewati beberapa rangkaian tes dan pertimbangan jajaran pelatih.
Edward resmi berbaju hijau kuning. Meski demikian, General Manajer Persikabo Mas’an Djajuli masih pesimis apakah bek bertinggi 184 itu bisa membela Laskar Pajajaran saat melawat ke Persih Tembilahan.
Pasalnya, walaupun telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, Persikabo belum memberikan uang muka. Hal ini dikarenakan aliran dana untuk putaran kedua kemungkinan baru bisa terealisasi awal Maret. "Saya ragu apakah Edward bisa membela Persikabo saat melawan Persih, soalnya kalau dana belum dibayar, dia tak mau main," tegasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an melanjutkan, selain Edward,Pablo Frances dan Gilang Angga pun dikhawatirkan tak bisa bergabung dengan pasukan Maman Suryaman dalam laga penting, dikarenakan keuangan Persikabo yang belum cair.Untuk mengantisipasinya,Mas’an sedang mencari dana pinjaman agar ketiganya bisa merumput bersama Laskar Pajajaran.
"Saya sedang berusaha mencari dana pinjaman, saya takut kalau ditunda-tunda mereka akan digaet klub lain, walaupun kesepakatan sudah terjadi di antara kami," tuturnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, mantan winger Persib dan Persiraja, Sony Kurniawan tiba di Cibinong malam ini (kemarin malam, red) dan akan langsung mengikuti sesi latihan bersama Jibby Wuwungan cs hari ini. Selain itu, kepastian tentang stoper Persiba Balikpapan,Bachtiar diumumkan Kamis (17/2).
"Kalau Sony langsung ikut latihan bersama, tapi Bachtiar masih menunggu keputusan hari Kamis ,"pungkasnya.

“Revolusi Hijau”

REVOLUSI saat ini menjadi kata yang trend dikawasan rakyat Timur Tengah. Diawali Revolusi Melati yang dilakukan rakyat Tunisia dengan menumbangkan rezim yang telah lama memimpin negaranya. Belum lama dalam benak kita selama 18 hari, ribuaan bahkan jutaan rakyat mesir memadati Tahrir Square untuk menggoyang dan menggulkingan Diktator Hosni Mubarak yang berkuasa di “Negeri Firaun” itu selama tiga dekade.
Kini gelombang tuntutan perubahan juga terus berimbas ke beberapa kawasan Timur Tengah dan Afrika seperti Aljazair, Yaman, Sudan, Bahrain. Bahkan, akhir pekan lalu kelompok “Kaos Merah” sudah mulai menggoyang lagi Thailand.
Terlepas dari tuntutan perubahan yang dilakukan jutaan rakyat di kawasan Timur Tengah tersebut ada satu makna yang tersirat dari proses Revolusi tersebut yakni soal Kebersamaan.
Faktor kebersamaan dan kekompakanlah yang membuat Hosni Mubarak terjungkal. Faktor itupula lah yang membuat harapan dan cita cita rakyat mesir tercapai. Kebersamaan dan Kekompakan memang bisa menjadi penentu dalam semua persoalan dan target kelompok. Soal kebersamaan, kekompakan untuk mencapai hasil memuaskan juga bisa dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor yang telah melakukan “ Revolusi Hijau” dalam skuadnya. Setidaknya 11 pemain terlempar dari skuad Laskar Pajajaran dan kurang dari 7-8 pemain baru akan menjadi Amunisi Anyar tim besutan Maman Suryaman.
Mampukah Maman Suryaman bisa melaksanakan ”Revolusi Hijau” ini bisa berjalan dengan mulus dan target Superliga tercapai. Pencoretan pemain dan masukanya pemain baru belum bisa dijadikan indikasi keberhasilan dari sebuah Revolusi dalam tim sepakbola.
Maman Suryaman harus bisa memadukan, menyatukan kebersamaan, kekompakan dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi. Maman harus bisa membuat metode khusus supaya para pemain anyar Persikabo bisa bergabung secara normal dan tidak ada kendala adaptasi dengan para pemain lain. Bisakah, Maman sedikit memberikan ilustrasi yang terjadi di Tunisia dan Mesir kepada para pemainnya???? Mari kita tunggu dua laga away Persikabo di Tembilahan dan Rengat.