Senin, 07 Maret 2011

Tak Boleh Lengah

Kondisi skuad Persikabo tengah dalam performa terbaik. Kemenangan 1-0 atas Persita pada Jumat (4/3) lalu, menjadi modal utama bagi Zaenal Arief cs mendulang angka di laga selanjutnya. Termasuk, kontra Persipasi di Stadion Cibinong sore ini. Bahkan, Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman berjanji akan memberikan tiga poin saat menjamu Laskar Patriot itu.
Meski tim besutan Warta Kusuma kini diperkuat mantan bomber Persija, Emanuel Serge, Maman mengaku tak gentar dengan nama besar striker haus gol tersebut. “Kami sudah siap menghadapi tim mana pun, termasuk Persipasi yang bertengger di posisi tiga klasemen sementara,” ujar Maman kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, Laskar Patriot patut diwaspadai karena memiliki materi pemain asing cukup baik, seperti, Serge, Menok dan Moris. Tak hanya pemain luar yang harus diberi penjagaan khusus, kata dia, beberapa legiun lokal juga tak luput dari perhatian. “Kualitas pemain lokal Persipasi juga tak kalah dengan legiun asing,” ucap dia.
Baginya, kemenangan melawan Persipasi sangat dibutuhkan untuk meraih tiket ISL, sekaligus mengangkat kembali kepercayaan tim guna memenangkan laga away berikutnya kontra PSAP dan Persiraja.
Mengusung misi meraih tiga poin, Maman akan menurunkan skuad terbaiknya dengan tetap menerapkan formasi 4-4-2 diamond. Sebab, sambungnya, skema itu lebih menyerang ketimbang 3-5-2. “Saya yakin bisa mempersembahkan kemenangan, sebab dalam laga tandang tak ada istilah seri, apalagi kalah,” tegas Maman.
Ia menambahkan, jajaran pelatih juga sudah mengevaluasi performa lini tengah Laskar Pajajaran ketika menjamu Persita yang jauh dari harapan. “Saya sudah lakukan beberapa evaluasi, dan mudah- mudahan hal serupa tak terjadi lagi. Sebab kami tak boleh lengah melawan Laskar Patriot,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persipasi Warta Kusuma mengatakan, menghadapi tim sekelas Persikabo yang memiliki amunisi pemain bintang seperti Bahtiar, Zaenal Arief, Salim Alaydrus dan Cucu Hidayat, ia akan menginstruksikan anak buahnya bermain normal dengan tetap menggunakan skema aman 4-4-2.
“Kami akan tetap bermain normal, meski kami main di kandang Persikabo yang pasti akan mendapat dukungan ribuan Kabomania. Ya, Persikabo juga saya dengar punya banyak pemain baru yang bagus,” ucap dia.
Warta menegaskan, ia akan menginstruksikan Mardiansyah  dkk agar awas dan siap memanfaatkan setiap kesempatan atau kesalahan akibat kelengahan pemain Persikabo. Di samping itu, Laskar Patriot ditargetkan mencuri poin satu, namun tak menutup kemungkinan poin tiga pun bisa diraih.
“Pokoknya kami yakin bisa mencuri poin atau syukur-syukur bisa memenangkan laga,”pungkasnya.

Eduard Harus Tahan Nafsu

Keinginan kuat Eduard Valuta untuk bisa bermain maksimal dikritik oleh Ketua Umum Persikabo. Nafsu Eduard untuk bisa mencetak gol seringkali membuatnya meninggalkan lini belakang. Ia meninggalkan tandemnya, Bahtiar yang bersiap di depan penjaga gawang. Bupati Bogor itu mengatakan, nafsu yang dimiliki Eduard untuk mencetak gol bisa membahayakan daerah pertahanan Persikabo.
”Nafsunya untuk mencetak gol itu sebenarnya bagus, karena itu menunjukkan semangat untuk bermain dengan militansi yang tinggi. Tapi tampaknya itu harus sedikit diredam, karena bisa membahayakan lini belakang kita. Saya berpesan kepada Eduard agar dia lebih bisa menahan diri dan tetap di garis pertahanan,” ujarnya.
Eduard yang mengawali debutnya saat melawan Persita bisa menunjukkan prestasi positif dengan menjaga keperawanan gawang bersama dengan rekan lokalnya, Bahtiar, Sonny Kurniawan, Hari Salisbury dan kawalan dari Sukirmanto di mulut gawang. Mantan bek timnas Moldova, Rusia itu seringkali bertarung di dalam kotak pinalti tiap kali ada tendangan sudut dan meninggalkan posisinya di garis pertahanan.
Ketika dimintai pendapatnya tentang pemain asing anyar lain, Emeka Obidiah, RY mengatakan, pria asal Nigeria itu butuh waktu untuk beradaptasi. Ia berharap Emeka bisa secepatnya berbaur dan membaca cara bermain teman-temannya, sehingga kolektivitas saat merumput bisa terbina dengan baik.
”Jam terbangnya di Persikabo masih rendah. Ia butuh lebih banyak pertandingan, teman-temannya yang lain belum bisa membaca cara bermain Emeka. Meski begitu Emeka dituntut agar bisa beradaptasi lebih cepat lagi. Waktu kita tidak banyak menjelang penghujung putaran ini. Dia harus bisa berkontribusi lebih baik lagi,” tegas RY.

Persikabo Incar Kemenangan Kedua

Gol tunggal Zainal Arif kegawang Persita Tangerang dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Ligina Wilayah Barat, Jumat (4/3) di Stadion Persikabo, akhir pekan lalu, punya makna penting bagi Laskar Pajajaran yang berambisi menyapu semua poin penuh partai kandang putaran kedua. Kemenangan atas Pendekar Cisadane ini akan mendongkrak mental bertanding Zainal Arif dkk saat bentrok lawan Persipasi Bekasi, Senin (7/3) di Stadion Persikabo, Cibinong, petang nanti.
“Mau satu gol atau lebih, tetap saja poin tiga dan yang terpenting Persikabo telah memulai trend positif pada putaran kedua ini. Mudah mudahan lawan Persipasi petang nanti, kemenangan akan kembali milik Laskar Pajajaran,” ucap pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman, Minggu (6/3) kemarin.
Maman mengakui, lawan Persipasi petang nanti kemungkinan besar ia akan melakukan perubahan pola dan formasi pemain yang berbeda saat lawan Persita Tangerang.
“Terus terang, Persipasi punya materi pemain depan yang bagus. Lini depan mereka Mardiansyah, Mansyur dan Arif Kurniawan. Tiga pemain ini harus dijinakan pergerakannya oleh lini belakang kita. Namun, idealnya Persikabo harus memakai 3-5-2 saat bentrok dengan anak asuh Warta Kusumah ini,” jelasnya.
Mantan asisten pelatih Persija Jakarta ini menambahkan, ia sudah tidak cemas lagi soal lini belakang yang putaran pertama menjadi titik paling rapuh.
“Kehadiran Eduard Valuta, Bachtiar, Sony Kurniawan dan Hari Salisbury membuat lini belakang Persikabo lebih solid. Namun, saya akan menekankan agar semua pemain bisa menjalankan komunikasi antar lini saat menyerang atau saat diserang lawan. Komunikasi antar lini yang masih tampak lemah” pungkasnya.
Zainal Arif pencetak gol semata wayang Persikabo saat lawan Persita Tangerang mengatakan, Persikabo harus kembali memenangkan duel kandang kedua ini. Kemenangan akan menjadi modal dan akan tetap mempertahankan trend Persikabo pada jalur Superliga.
“Insya Allah, saya dan para pemain lainnya akan bermain all out untuk memenangkan pertandingan. Apalagi pada putaran pertama lalu, kita kalah dari mereka. Saatnya pada pertandingan petang nanti, tiga poin penuh harus kita raih,” bebernya.

Siap Bungkam Persikabo

Laskar Patriot siap membabat Laskar Pajajarannya dalam lawatannya di Stadion Persikabo Cibinong hari ini. Rasa optimis ini disampaikan oleh Kepala Pelatih Persipasi, Warta Kusuma kepada Pakar usai menguji lapangan, Minggu (6/3) kemarin pagi. Berbekal percaya diri setelah menaklukkan PSMS Medan dan Pro Titan di kandangnya, ditambah hasil tandang pertama ke Persitara yang menghasilkan satu poin, Warta yakin bisa mengambil poin penuh di tanah Pajajaran hari ini.
”Kita membawa 19 orang pemain, pola yang dimainkan tidak seperti pertandingan tandang pada umumnya, kami bermain 60 persen menyerang dan 40 persen bertahan. Target adalah poin penuh. Minimal mencuri poin satu. Terus terang saya tidak mengetahui kekuatan Persikabo saat ini, karena skuadnya berbeda dengan saat berhadapan di Patriot waktu putaran pertama. Katanya banyak perubahan, saya belum tau persis kondisi tim Persikabo,” beber Warta.
Untuk mencapai targetnya tersebut, Warta akan memasang pola 4-4-2 agar skuadnya bisa bermain offensive sekaligus defensif. Ia juga akan memasang Mardiansyah, sebagai starter line, untuk memaksimalkan proses pertandingan hari ini. Berkocol di posisi tiga besar, Warta memiliki ambisi untuk bisa menggeser PSAP Sigli dan naik ke posisi kedua. Untuk itu, ia membutuhkan poin tandang sebanyak mungkin selain mengemas semua poin di laga kandang.
”Target kita adalah bisa duduk di posisi kedus, kami bertekad untuk masuk ke ISL. Semua strategi harus dikerahkan untuk meraih poin maksimal di kandang lawan. Kemarin waktu lawan Persitara, kita harusnya bisa meraih poin penuh, namun kecolongan di seperempat detik terakhir. Itu sangat menyakitkan dan harus pulang dengan poin satu saja. Saya tidak mau itu terulang di Bogor,” pungkasnya.