Selasa, 09 Agustus 2011

Komisi D Tolak Persikabo Merger

Jurnal Bogor - Komisi D DPRD Kabupaten Bogor menolak rencana merger Persikabo dengan klub lain. Persikabo ditegaskan mesti tetap jadi klub kebanggaan milik warga Kabupaten Bogor. Seperti disebutkan sebelumnya, merger merupakan salah satu solusi yang ditawarkan PSSI bagi klub yang belum bisa memenuhi verifikasi agar Liga Indonesia musim 2011-2012 dihuni klub profesional.
“Persoalan ini harus dibahas bersama mulai dari pengurus, legislatif, mantan pemain dan yang lainnya supaya menemukan solusi. Tetapi penggabungan dua tim berbeda dari kompetisi berbeda sangat tidak tepat,” ujar Ketua Komisi D, Sumarli, kemarin.
Persikabo musim lalu turun di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, namun hasil workshop PSSI bersama Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) beberapa waktu lalu di Jakarta, memberikan sinyal Divisi Utama bisa turun bersama tim Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI), asalkan memenuhi 5 aspek persyaratan yaitu finansial, legal, sporting, infrastruktur dan administrasi.
“Bisa saja merger, namun nama yang dipergunakan tetap Persikabo, bukan tim lain. Jika hal itu dipaksakan, kelompok suporter pendukung setia Persikabo (Kabomania-red) tidak akan pernah menerimanya,” ungkap Sumarli.
Diakuinya, Persikabo memang menghadapi situasi sulit karena tahun depan, kucuran dana APBD bakal dihentikan jika klub turun di liga profesional. Sebaliknya, APBD masih diterima jika masuk liga amatir. Namun bukan berarti tak ada solusi tepat. Bagaimana pun kondisi Persikabo, saat ini merupakan klub milik masyarakat Kabupaten Bogor sehingga bisa dicarikan pihak ketiga oleh Bupati Bogor.
Sementara Wakil Ketua Umum Persikabo, Zainal Syafrudin mengatakan, saat ini Persikabo sudah menyiapkan berkas dokumen untuk memenuhi sejumlah aspek yang menjadi persyaratan klub profesional sebagai bahan verifikasi. Namun masih terganjal oleh syarat pendanaan karena klub harus menyetor uang deposit dan kesiapan mengarungi kompetisi selama tiga tahun.
“Kami sudah sampaikan kepada Ketua Umum Persikabo (Bupati Rachmat Yasin-red). Saat ini juga terus dilakukan koordinasi dengan seluruh jajaran pengurus Persikabo guna memenuhi lima aspek yang bakal dinilai. Jika sudah lengkap, insya Allah berkas dokumen akan diserahkan pada tanggal 21 Agustus nanti,” ungkap Camat Babakan Madang.

Persikabo Tetap Eksis

Pakuan Raya - Masa depan Persikabo mulai terjawab. Klub yang bermarkas di stadion Persikabo, Cibinong ini menyatakan keseriusannya untuk bisa berlaga kompetisi profesional musim 2011/2012 yang rencananya bakal digelar mulai 8 Oktober mendatang dengan jumlah 12 sampai 24 tim peserta.
Zaenal Syafrudin, Wakil ketua umum Persikabo mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan berkas administrasi untuk memenuhi sejumlah aspek yang menjadi persyaratan klub professional, sebagai bahan verifikasi yang akan dilakukan oleh PSSI dan Asian Football Confederation (AFC) atau federasi sepak bola Asia.
"Kalau mau berlaga diajang kompetisi profesional, tentunya Persikabo harus menjadi sebuah klub profesional terlebih dahulu. Tapi, saya optimis Persikabo bakal lolos pada tahap verifikasi dan tampil di kompetisi tertinggi di Indonesia,"ujar Zaenal kepada Pakar , kemarin.
Dalam konteks ini, PSSI memberikan waktu untuk mempersiapkan dokumen tersebut hingga 21 Agustus dan satu hari setelah itu seluruh dokumen harus dimasukkan ke PSSI. Klub juga harus menyetorkan "participation deposit" ke rekening PSSI. Selain itu juga harus menyerahkan surat jaminan atas kesanggupan pembiayaan klub selama 3 musim kompetisi.
Setelah itu, sambung Zaenal, pada tanggal 23 Agustus, akan dilakukan tahap verifikasi dokumen klub yang telah masuk.Kemudian tanggal 25 Agustus diumumkan siapa saja klub peserta yang akan berlaga dikompetisi nanti yang selanjutnya oleh PSSI dilaporkan ke AFC pada 3 September Sebagai batas waktu akhir, jika wakil Indonesia tak ingin kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions Asia untuk tiga tahun ke depan.
"Terkait persyaratan, kami sudah sampaikan kepada ketua umum Persikabo. Selain itu saat ini juga terus dilakukan koordinasi dengan seluruh jajaran pengurus Persikabo guna memenuhi lima aspek yang bakal dinilai. Jika sudah lengkah, Insya Allah berkas verifikasi akan diserahkan pada tanggal 21 Agustus nanti,"terang Zaenal yang akrab disapa Mprud.
Lebih lanjut, Kalau melihat kondisi yang ada, semua aspek yang bakal diverifikasi oleh PSSI dan AFC itu sudah terpenuhi, hanya satu kendala yang menjadi persoalan adalah Persikabo masih bergantung pada APBD. Padahal, secara aturan, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), klub profesioanal dilarang menggunakan dana hibah APBD.

Optimalkan Peran Aktif Pihak Swasta

Pakuan Raya - Sejauh ini tidak ada perusahaan lain yang mau jadi Sponsorship Persikabo secara resmi dan memasang nama perusahaannya dalam kostum resmi Persikabo Bogor pada event Kompetisi Ligina. Kalaupun ada mungkin hanya sebatas Hino Dutro. Namun, Padahal banyak sekali perusahaan perusahaan besar di Kabupaten Bogor yang memiliki CSR nya seperti Indocement, Holcim, PT Antam, Chevron dll. Disamping itu pula, banyak sekali potensi perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata. Akan tetapi kenapa sampai saat ini para perusahaan itu enggan melakukan partisipasinya kepada Persikabo?
Masyarakat bola di Kabupaten Bogor memang tidak tahu persis sejauh mana peran aktif perusahaan swasta di Kabupaten Bogor itu dalam membantu dunia olahraga atau sepakbola di Kabupaten Bogor. Karena selama ini pula tidak ada transfaransi dari pihak pengurus Persikabo Bogor mengenai ada atau tidaknya bantuan dari perusahaan-perusahaan itu kepada Persikabo. Padahal, besar kecilnya bantuan itu harus diketahui oleh masyarakat Kabupaten Bogor semua.
Menyikapi potret buram masa depan Persikabo, Iwan Setiawan dari Komisi B DPRD Kabupaten Bogor mengatakan, sudah seharusnya Persikabo melakukan perubahan kinerja dalam rangka mencari pendanaanya. Apalagi musim depan APBD sudah tidak boleh lagi dikucurkan.
"Idealnya pengurus Persikabo melakukan duduk bareng dengan anggota DPRD Kabupaten Bogor, para pengusaha swasta ataupun para pemilik perusahaan yang melakukan investasi di Kabupaten Bogor. Kita harus meniru apa yang telah dilakukan Persib Bandung yang banyak mendapatkan dukungan dari perusahaan swasta," tegas Iwan Setiawan dengan nada tegas.
Dalam hal yang sama, AY Sogir dari LSM Gerak merasa heran kalau perusahaan di Kabupaten Bogor tidak memberikan dana partisifasinya kepada Persikabo. " Saya tidak tahu persis, apakah selama ini perusahaan tersebut memberikan dana partisifasi kepada Persikabo atau tidak. Kalau memang tidak , apa salahnya dilakukan tahun ini. Namun, kalau memang mereka sudah sering melakukan partisifasi kepada Persikabo, maka pihak pengurus Persikabo juga harus melakukan transfaransi soal bantuan ini. Karena ini untuk memancing ketertarikan investor lain agar mau melakukan kerjasama dengan Persikabo," tegas Sogir.
Sogir menilai, sangat ironi sekali bagi Persikabo kalau tidak bisa mencari dana sekitar 10 sampai 15 Miliar. Apalagi di Kabupaten Bogor ini banyak sekali perusahaan besar. Kalau ada seratus atau dua ratus perusahaan saja dan siap memberikan bantuan seratus juta , minimal untuk pembiayaan satu musim bukan hal yang sulit. Tapi mereka juga harus mendapatkan porsi yang jelas dalam hal promosinya. " Jangan sampai pihak swasta memberikan bantuan, tapi mereka tidak bisa mendapatkan apa apa. Minimal mereka bisa mendapatkan promosi diarea Stadion ataupun dalam kostum Persikabo," pungkasnya.

Iwan Setiawan: Bupati Harus Duduk Bareng DPRD Kabupaten Bogor Tolak Rencana Merger

Pakuan Raya - Gencarnya pemberitaan mengenai wacana penggabungan atau merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC mendapat respon penolakan dari kalangan wakil rakyat. Menurut mereka, penggabungan dua tim berbeda dari kompetisi berbeda sangat tidak tepat.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli mengatakan, merger bukan solusi tepat bagi Persikabo bila ingin berlaga di kompetisi musim 2011/2012. Tapi hal itu (merger) bisa saja dilakukan, tetapi dengan syarat nama yang dipergunakan tetap Persikabo, bukan tim lain. Karena, jika hal itu dipaksakan, kelompok supporter pendukung setia Persikabo tidak akan pernah menerimanya.
"Karena itu persoalan ini harus dibahas bersama, mulai dari pengurus, legislatif, mantan pemain dan yang lainnya supaya menemukan solusi," ujarnya kepada Pakar kemarin. Sumarli mengakui, langkah berat bagi Persikabo jika pemerintah melarang klub professional mendapat suntikan dana APBD. "Bagaimana pun kondisi Persikabo saat ini, kami tidak setuju dika langkah penggabungan dengan klub lain dilakukan. Persikabo merupakan klub milik masyarakat Kab Bogor,"tandas aleg dari PKS.
Senada, rekan Sumarli di DPRD, Wawan Haikal mengungkapkan, rencana merger harus dikaji secara matang. Pasalnya, masyarakat pecinta bola di Kabupaten Bogor belum tentu menyetujuinya. "Saya yakin tidak semuanya setuju kalau langkah (merger) itu dilakukan. Bisa-bisa ada gejolak nanti,"tandasnya. Dilain pihak, Iwan Setiawan , SE, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bogor yang berasal dari Partai Gerindra secara tegas menolak gagasan Merger antara Persikabo dan Bogor Raya FC. Menurutnya, ide itu sangat konyol dan sangat menghianati hati nurani masyarakat Kabupaten Bogor.
"Ingat Persikabo itu aset penting 4 juta rakyat Kabupaten Bogor. Persikabo harus terus berkibar. Saat ini persoalan financial bukan perkara mudah, kalau memang Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo mau duduk bareng bersama DPRD Kabupaten Bogor memikirkan solusi terbaik bagi masa depan Persikabo. Bila perlu , pengurus Persikabo, Bupati dan DPRD Kabupaten Bogor melakukan studi banding ke Persib tentang tata cara pengelolaan klub sepakbola. Persib secara kultur tidak beda jauh dengan Persikabo. Apalagi Persikabo punya akses dekat ke Ibukota, masa tidak ada upaya mendatangkan pihak swasta untuk melakukan kerjasama dengan Persikabo," tegasnya Iwan Setiawan, yang merasa gerah kalau ada pihak pihak yang melecehkan Persikabo terkait pendanaan tim untuk persiapan tampil dalam ajang Liga Profesional mendatang.

Kabomania Siap Berontak. Jangan Lecehkan Persikabo

Pakuan Raya - Adanya wacana merger antara Bogor Raya FC dan Persikabo ditolak mentah mentah oleh Edison Hutahean , salah seorang pengurus Persikabo yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP. Ia menilai wacana merger tersebut sama saja melecehkan harkat dan martabat 4 juta rakyat Kabupaten Bogor dan seolah-olah Persikabo atau masyarakat Kabupaten Bogor tidak punya duit.
"Tolong jangan lecehkan Persikabo. Kami masih sanggup membiayai dana Persikabo untuk ikut kompetisi Liga Profesional. Persikabo adalah darah daging aing , Persikabo adalah darah daging 4 juta rakyat Kabupaten Bogor.
Kami dan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor merasa terhina dengan adanya wacana dan tawaran merger tersebut. Sepakbola Indonesia bukan milik segelintir oknum pengurus PSSI yang kebijakannya mulai berat sebelah," ujar Edison Hutahean dengan nada berang.
Lebih lanjut, kata Edison, Persikabo tetap akan ikut kompetisi Liga Profesional dengan nama Persikabo. Bahkan, Persikabo sejak tahun lalu sudah punya payung hokum dengan nama PT Persikabo. Disamping itu jajaran direksinya juga sudah ada. Namun, kata Edison, mungkin kalau memang ada beberapa pengurus yang memilih untuk melakukan merger, maka ia siap menentang dan siap menjadi lawan musuh-musuh yang Pro Merger itu.
" Saya akan berada paling depan dengan Kabomania dan anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk menentang agar merger tidak terjadi. Klub-klub LPI itu tidak punya sejarah panjang dalam perjalanan sepakbola nasional ataupun daerahnya masing-masing. Lain halnya dengan klub Divisi III, II, I , Divisi Utama ataupun ISL yang memang sudah menjadi harga diri daerah masing masing. Kami dan beberapa klub anggota Divisi Utama, I, II, III dan ISL akan melayangkan sikap Mosi Tidak percaya kepada kepengurusan PSSI yang baru. Karena kepengurusan PSSI yang baru terkesan memaksakan kehendak untuk mengakomodir klub-klub LPI. Ini tidak benar dan melanggar statuta PSSI itu sendiri," beber Edison lagi.
Sementara itu beberapa pentolan Kabomania seperti Arif, Kemal Fasya, Imel, M. Yusuf Kiat, Herri, Agus Bhewok, Opick Chaguer, Dicky Dompas sangat setuju dengan pernyataan Edison Hutahean. Bahkan, Kabomania akan melakukan papatungan dan melakukan aksi simpatik kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor untuk membayar Deposit kepada PSSI sebagai persyaratan klub yang akan ikut kompetisi Liga Profesional. " Ketimbang melakukan merger, lebih baik kami turun ke jalan mencari dana penyelamatan Persikabo. Kami akan melakukan aksi simpatik ngecrek ke jalan jalan untuk mencari uang pendaftaran bagi Persikabo supaya tetap eksis tampil di Liga Profesional musim depan. Kami tahu saat ini pengurus Persikabo masih melihat situasi terbaik. Namun, mereka juga harus sadar dan mendengar saran -saran dari kami," ujar Arif dengan tegas.
Selain itu, kata beberapa pentolan Kabomania lainnya mengatakan, kalau pengurus Persikabo tetap memaksakan untuk melakukan merger, maka Kabomania akan melakukanm aksi protes keras kepada pengurus Persikabo. Bahkan, mereka akan memasang tenda unjuk rasa didepan Pendopo Bupati Bogor.
"Kami melihat Bupati Bogor masih pasif menyikapi masalah ini. Padahal, kalau mau jujur berapa persen suara Kabomania dan suara masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang diberikan kepada beliau untuk menapaki tangga kekuasaan di Kabupaten Bogor. Harusnya Bupati mendengar suara kami sebagai perwakilan masyarakat bola Kabupaten Bogor ," ujar mereka secara tegas.

Edison Pecah Kongsi

Pakuan Raya - Keinginan merger Bogor Raya FC dengan Persikabo yang diapungkan segelintir orang di Kabupaten Bogor ditentang secara keras oleh Edison Hutahean, salah seorang praktisi sepakbola dan juga pengurus Persikabo Kabupaten Bogor. Sebagai masyarakat Kabupaten Bogor ia merasa terhina dengan adanya wacana merger tersebut. Karena menurutnya , wacana itu seolah olah menunjukan kalau Persikabo tidak punya duit atau tidak siap ikut kompetisi Liga Profesional.
"Jangankan dua atau lima milyar, mungkin masyarakat Kabupaten Bogor akan mencari uang lebih dari itu untuk menyematkan nasib Persikabo. Persikabo harus tetap ekis dan saya siap melepaskan diri dari kubu Status Quo jika mereka tidak ada upaya untuk mempertahankan Persikabo. Ingat Persikabo adalah darah daging 4 juta rakyat Kabupaten Bogor. Persikabo punya sejarah panjang dengan semua masyarakat Kabupaten Bogor. Lebih lebih bagi penguasa yang sekarang. Saya siapa pecah kongsi dengan pengurus yang menginginkan merger ," tegas Edison dengan nada marah.
Edison sendiri sampai saat ini mengakui belum ada suara apapun dari RY selaku Ketua Umum Persikabo dan juga Bupati Bogor. Menurutnya, RY masih menunggu sikap dan resfon masyarakat Kabupaten Bogor terkait nasib Persikabo. Akan tetapi, tambah lelaki bertubuh tambun ini meyakinkan, kalau RY masih tetap menginginkan Persikabo berdiri sendiri dan ikut kompetisi Liga Profesional.
"Saya tahu bagaimana sikap RY, tapi saya sangat menyesalkan kalau ada pengurus Persikabo yang memilih untuk melakukan merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC. Saya akan mundur dari kepengurusan Persikabo kalau memang rencana merger itu dilakukan dan nama Persikabo dihilangkan. Saya akan merapatkan barisan dengan Rakyat yang Pro Persikabo. Bahkan, saya akan mendampingi mereka untuk aksi turun kejalan menggelar demo besar besaran, kalau Persikabo itu harus dilebur atau merger. Bagi kami rakyat Kabupaten Bogor. Merger itu salah satu bentuk pelecehan dan penghinaan kepada 4 juta rakyat Kabupaten Bogor," bebernya.
Lebih lanjut kata Edison, ia sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa anggota DPRD Kabupaten Bogor, Kabomania dan juga mantan pemain Persikabo. Mereka intinya tetap ngotot Persikabo tidak boleh melakukan merger dengan Bogor Raya FC. Tak hanya itu, ia juga siap menggalang dana " Papatungan" sesama anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk mendaftarkan Persikabo ikut serta dalam Liga Profesional mendatang.