Minggu, 03 Juli 2011

Piala AFF U-23 Hanya Diikuti Oleh Lima Negara

Bola.net - Piala AFF U-23 yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, 16-24 Juli 2011, akan diikuti oleh lima negara.
Kelima negara tersebut adalah Indonesia sebagai tuan rumah, Filipina, Timor Leste, Myanmar dan laos.
"Ajang ini bukanlah suatu kegiatan yang mengharuskan setiap negara Asia Tenggara ikut serta. Ajang Piala AFF U-23, lebih ditujukan sebagai ajang pemanasan sebelum SEA Games yang akan digelar pada 11-22 November 2011," ujar MC Baryadi, Ketum PSSI Sumsel.
"Sebetulnya kami mengharapkan lebih banyak negara yang ambil bagian, tapi sepertinya hingga saat ini hanya lima negara itu saja yang melakukan konfirmasi kepada panitia," tambahnya.
Selain sebagai ajang pemanasan, gelaran ini akan menjadi tes awal panitia Sea Games yang akan dilangsungkan di tempat yang sama pada bulan November nanti.
"Ajang Piala AFF ini akan digunakan untuk melatih kesiapan panitia lokal dalam menggelar SEA Games pada November nanti. Rencananya, panitia AFF akan langsung dipakai untuk SEA Games nanti," sambungnya.
"Panitia Piala AFF dan SEA Games nanti adalah mereka yang sudah biasa menjadi petugas saat menggelar pertandingan-pertandingan Internasional. Contohnya, saat Sriwijaya FC berlaga pada ajang Liga Champions Asia dan AFC Cup.".
Menurut Baryadi, sarana dan prasarana yang akan digunakan nantinya pun sudah siap dan diharapkan tidak akan terjadi masalah.

Jabatan Ketum PSSI Bukan Untuk Memperkaya Diri

Bola.net - Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015, haruslah yang mampu bekerja dan tertib dalam melakukan segala kegiatan administrasi.
Hal tersebut sekaligus menjadi harapan dari Calon Ketua Umum PSSI periode 2011/2015, Muhammad Tahir Mahmud.
"Siapapun pemimpinnya nanti, tentunya harus bisa menghidupi organisasi PSSI. Mereka tidak boleh mencari hidup di sepak bola," kata Tahir kepada Bola.net, di Jakarta, Minggu (03/7).
Selain itu, Tahir sangat berharap agar pengurus PSSI mendatang mampu menciptakan kompetisi yang sehat dan profesional.
"Tim nasional yang menjadi muara kompetisi juga harus berprestasi. Di kancah Asia, timnas kita tidak lagi menjadi salah satu kekuatan. Hal tersebut sangat menyedihkan, padahal dulu Indonesia adalah Macan Asia," lanjutnya.
Karena itu, Tahir menegaskan jika dirinya berani mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI bukan lantaran untuk memperkaya diri, melainkan semata-mata untuk memajukan sepak bola Indonesia yang sudah lama terpuruk.
"Saya memiliki aset pribadi yang cukup untuk keluarga. Dan jika nanti terpilih lalu datang ke PSSI dengan mobil mewah jangan dianggap pamer atau berasal dari obyekan di situ", ujar pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar, 27 Oktober 1959.