Selasa, 14 Desember 2010

Pemain Enggan Berikan Komentar

Kekosongan kursi pelatih Persikabo, cukup menggoncang kondisi psikologis pemain. Banyak diantaranya yang enggan berkomentar mengenai dicoretnya semua pelatih dari daftar tim. Termasuk sang kapten, Zaenal Arif yang tidak ingin membahas peristiwa angkat koper Meiyadi dkk. “Saya tidak mau berkomentar dulu soal itu,” cetusnya.
Di lain pihak, pemain sayap Persikabo, Salim Alaydrus yang tadinya juga tidak mau memberikan komentar akhirnya memberikan suaranya. Ia mengaku prihatin dengan nasib para pelatih, tapi bagaimanapun itu adalah resiko pekerjaan. Karena sudah ada hal-hal yang disepakati sebelumnya.
“Meiyadi itu orangnya bisa berbaur dengan pemain. Orangnya enak kok di ajak ngobrol dan kekeluargaan dalam tim juga sudah terbangun. Mungkin karena masih baru, jadi belum banyak pengalaman. Saya prihatin dengan nasib pelatih,” ungkapnya.
Salim mengingatkan kepada rekan-rekannya di dalam tim Persikabo untuk tetap menjaga profesionalitas dan semangat bermain. Ia juga berharap, pengurus bisa memberikan pelatih yang bisa mengarsiteki Persikabo secepatnya. Tidak peduli siapapun pelatihnya, ia yakin semua pemain bisa bersikap professional dan mau menerima.
“Pemain pasti bersikap professional. Mereka akan menerima siapa saja pelatih yang diberikan. Kita kan digaji oleh Persikabo. Bagi saya, criteria pelatih utama itu adalah yang bisa merangkul semua pemain. Saya yakin semua pemain juga menginginkan pelatih yang seperti itu. Tapi semua kembali lagi kepada pengurus,” tandasnya.

Dunia Sepakbola Sulit Diprediksi

Asisten pelatih baru, Dudung Abdullah diberi amanah untuk menjaga para pemain Persikabo selama belum ada pelatih yang mengisi bangku pelatih. Bersama dengan partnernya, Anwar Saleh selaku pelatih fisik, Dudung diberi kepercayaan untuk “menggembala” skuad Persikabo dalam laga tandang ke Aceh selama sepuluh hari ini.
“Kita sebagai orang bola, pasti akan menjalani semua tanggung jawab yang diberikan. Bagaimanapun kedaannya harus bisa diterima dan tergantung bagaimana menanganinya saja,” papar Dudung.
Dudung enggan mengomentari masa kepelatihan Meiyadi Rakasiwi. Menurutnya, dunia bola itu tidak dapat diprediksi. Faktor keberuntungan sangat berpengaruh dalam setiap pertandingan. Hasil pertandingan tidak bisa dikendalikan, pemain hanya bisa berusaha.
“Faktor luck itu sangat berpengaruh. Pada pelatih sebelumnya mungkin faktor lucknya tidak ada. Mudah-mudahan pelatih saat ini ada faktor lucknya. Siapa pun yang melatih, selama tidak ada keberuntungan, tidak akan bisa menang. Karena bola itu tidak dapat diprediksi,” paparnya.
Dari dua kali latihan yang diamatinya, Dudung mengatakan ia baru bisa melihat secara garis besar dan belum mengetahui secara dalam tentang karakter masing-masing pemain. Dudung juga tetap menargetkan kemenangan, meskipun tampuk tertinggi pelatih masih belum diisi.
“Kalau soal pelatih yang terpilih, saya harus siap dengan siapa pun akan dipasangkan. Saya sebagai seorang asisten ya harus nurut dengan pelatih. Melihat materi pemain sebenarnya mereka pemain yang bagus. Mudah-mudahan saja di Aceh nanti bisa menang,” harapnya.

Keputusan Terbaik dalam Kondisi Buruk

Kedatangan para punggawa Persikabo di Pendopo Bupati Bogor, Rachmat Yasin, Senin (13/12) pagi kemarin untuk meminta izin kepada Ketua Umum, malah dikejutkan dengan pengumuman mengenai berakhirnya kepemimpinan Meiyadi Rakasiwi atas Persikabo. Pada awalnya, Ketua Umum hanya memberikan keputusan pemberhentian kepada Misgianto.
Seusai pertemuan dengan Bupati,Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan keputusan ini diambil oleh Bupati, mengacu pada perjanjian saat sebelum kontrak. Kemandulan tiga laga away, tanpa ada raihan satu poin pun, membuat Meiyadi cs menerima konsekuensi pemecatan yang sudah disetujui sebelumnya.
“Ini adalah keputusan terbaik dalam kondisi yang buruk. Kondisi yang buruk disini maksudnya adalah keadaan tim akhir-akhir ini yang terus menerus kalah. Sementara target kita adalah ISL,” bebernya.
Mengenai pengganti pelatih, Masan menyebutkan tiga nominasi pelatih antara lain Danur, Bambang Nurdiansyah dan Ruli Nere. Ia menyebutkan, pengurus sudah melakukan kontak dengan ketiga orang itu, namun belum ada kepastian mengenai siapa yang akan meneruskan kepemimpinan Meiyadi.
“Untuk ke Aceh nanti, pemain akan diasuh oleh Dudung Abdullah dan Anwar Saleh serta didampingi beberapa pengurus dan saya selaku manajer. Walaupun kita tidak memiliki pelatih, tapi target tidak akan turun. Kita tetap bertekad untuk menang,” imbuhnya.
Pengurus Persikabo akan melakukan pendekatan kepada calon pelatih dan mengusahakan pelatih baru akan bergabung dengan tim sepulangnya dari Bireun. Nama-nama calon yang muncul ke permukaan, diambil berdasarkan latar belakang mereka yang pernah bertitel striker tangguh pada masanya. Keahlian mereka tersebut diharapkan bisa dipadukan dengan kemampuan Dudung yang dulunya terkenal sebagai defender yang kokoh.

Sikap Tegas RY Kagetkan Semua Pemain

Mess Persikabo di Cibinong, Senin (13/12) kemarin siang banjir air mata. Ketegasan dari pengurus dan manajemen Persikabo akhirnya memutuskan untuk menghentikan era kepelatihan Meiyadi Rakasiwi dkk di Laskar Pajajaran, membuat beberapa pemain menitikkan air mata.
Peristiwa menyentuh itu terjadi saat para pelatih itu mengumpulkan semua pemain di aula mess, sebagai salam perpisahan. Ketangguhan para pemain saat merumput, seketika terhapus oleh mata yang berkaca-kaca saat bersalaman dengan tim pelatih itu.
Kebersamaan mereka selama tiga bulan terakhir untuk mengusung nama Persikabo dan berusaha meraih poin demi poin sebagai ongkos kursi di ISL, telah menjalin hubungan kekeluargaan antara para pemain, pelatih dan semua komponen di dalamnya, termasuk pembantu umum. Usaha mereka dalam tiga laga away dan satu home, hanya berhasil mengumpulkan tiga poin. Itupun diraih saat bermain di kandang sendiri.
Keputusan Ketua Umum kemarin cukup mengejutkan, disusul dengan Surat Keputusan yang menyusul pengumuman tersebut. Misgianto yang sudah terlebih dahulu mengantongi keputusan hengkang dari Persikabo tidak terlalu terkejut dengan pemberhentiannya. Akan tetapi, ia tetap merasa kaget dengan nasib serupa yang dialami ketiga rekannya.
“Kalau saya kan sudah tahu sejak minggu lalu tentang keputusan untuk saya pribadi. Tapi kalau (pelatih) yang lain agak kaget dengan keputusan yang mendadak ini. Walaupun ini adalah hari terakhir kami sebagai pelatih. Namun kami masih akan tetap berjumpa satu sama lain,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih lain seperti Nur Abdullah Jabon dan Sudarmanto hanya memberikan senyuman saat menjabat tangan para insan pers. “Terimakasih atas kebersamaannya. Maaf kalau kami salah baik yang sengaja ataupun tidak sengaja,” ucap Jabon pendek seraya menggenggam tangan wartawan satu per satu.
Dalam hal yang sama, beberapa pemain Persikabo cukup kaget dengan keputusan tegas yang diambil ketua Umum Persikabo. Namun, apapun keputusannya dan siapapun pelatihnya, para pemain harus tetap solid dan harus Profesionalisme.

Pemain berangkat hari ini dengan penerbangan pukul 15.00 WIB

Tim Persikabo berangkat hari ini ke Aceh untuk melakoni laga away keempat dan kelima. Pertandingan pertama di Aceh akan berlangsung pada tanggal 16 Desember lusa melawan PSLS, Lhoksmawe. Menyusul pertandingan pada tanggal 20 Desember menghadapi Bireun. Pemain yang akan diboyong ke Aceh adalah Wawan, Arik, Nanmi, Kahudi, Noviansyah, Donny, Susanto, Syaefulloh, Mukmin, Erik, Saeran, Salim, Chyril, Dian, Anton, Ilham, Jibby, Zaenal Arif, Septian, Boumsong dan Dede.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang minim pemain asing. Pada pertandingan di Aceh, Persikabo akan kembali menurunkan para pemain asingnya. “Pemain asing akan ikut semua. Mereka berpeluang untuk turun, menurut dokter mereka sudah ada dalam keadaan yang fit. Jadi mungkin mereka turun,” jelas Mas’an Djajuli, Manajer Persikabo.
Pemain berangkat hari ini dengan penerbangan pukul 15.00 WIB. Sebelum ke Aceh, mereka akn bermalam di Medan terlebih dahulu untuk menunggu penerbangan selanjutnya. Senin (13/12) kemarin, pemain sudah meminta restu kepada Bupati Bogor, Rachmat Yasin, selaku Ketua Umum.
“Bupati memberikan banyak arahan yang akan berguna bagi kami saat berada di Aceh. Kita kan tidak jadi launching. Sewaktu mau ke medan, juga tidak ada pertemuan dengan Bupati. Maka ini dianggap momen yang tepat untuk meminta waktu Ketua Umum, sebelum kita berangkat besok (hari ini red.),” lanjutnya.
Tidak diketahui pasti apa yang dipesankan oleh Ketua Umum kepada para pemain, karena pertemuan digelar tertutup. Akan tetapi pada saat bersalaman dengan semua pemain, RY berpesan kepada penjaga gawang Persikabo, Wawan Darmawan. “Jaga gawang kita ya Wan. Jangan sampai kebobolan lagi,” ujarnya singkat sambil menyalami kiper berkepala plontos itu. Dari pesan singkat itu tersirat bahwa ia sangat merindukan kemenangan Persikabo, tidak hanya jago kandang saja.

Bambang Nurdiansyah Sosok Yang Tepat Pengganti Meiyadi

Ketua Umum Persikabo, Drs. Rachmat Yasin, MM mengingatkan para pemain Laskar Pajajaran harus tetap profesional dan harus bisa menunjukan motivasi bertanding untuk meraih kemenangan. “ Pemain jangan terpengaruh suasana yang tengah terjadi saat ini. Saya hanya inginkan semua pemain harus tampil ngotot dan bisa memenangkan semua pertandingan kandang ataupun tandang. Pergantian pelatih dalam atmosfir sepakbola saat ini sudah hal yang lumrah. Karena semua pengurus klub ataupun elemen suporter tentunya berharap banyak tim kebanggannya bisa menorehkan prestasi maksimal dan bisa menjadi yang terbaik,” ujar RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor kepada Pakar seusai memanggil seluruh pemain Persikabo, Senin (13/12) di Pendopo Bupati Bogor di Cibinong kemarin pagi.
Pemanggilan skuad Laskar Persikabo ke Pendopo Bupati itu cukup mengagetkan Jarot dkk. Apalagi, dalam sambutannya kepada para pemain secara tegas mengatakan, ia mengganti jajaran pelatih Persikabo. Karena ini sesuai dengan komitmen jajaran pelatih dengan pengurus Persikabo. Rencananya, RY sendiri sudah setuju kepada sosok Bambang Nurdiansyah untuk menggantikan Meiyadi Rakasiwi. “Hal yang sangat wajar, kalau kami ataupun elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor meminta prestasi yang lebih baik kepada pelatih soal Persikabo. Saya sudah memberikan kesempatan saat lawan Persikabo, namun ternyata saya lihat langsung penampilan Persikabo malah makin kurang bagus. Hingga tak ada salahnya jika pengurus Persikabo akan memberikan jabatan pelatih Persikabo kepada orang lain. Mudah mudahan ditangan pelatih yang baru, suasana dan kemenangan akan semakin akrab dengan Persikabo. Ingat Persikabo punya target prestisius yakni lolos ke Superliga tahun depan. Saya berpesan agar Persikabo jangan kebobolan lagi dan harus memenangkan pertandingan,” jabarnya.
Sementara itu, beberapa pemain Persikabo yang datang ke Pendopo Bupati Bogor pasca latihan pagi kemarin merasa kaget ketika Ketua Umum Persikabo mengumumkan pergantian pelatih.
“ Jujur Saya merasa kaget dengan pengumuman pagi ini. Saya pikir kalau Ketua Umum Persikabo ini tidak akan berbicara hal tersebut. Namun, apapun keputusan yang telah ditetapkan Ketua Umum Persikabo itu adalah hal yang sangat wajar. Saya dan para pemain akan besikap professional menyikapi hal ini. Semua pemain harus bisa bekerjasama pelatih baru Persikabo. Siapapun pelatihnya tugas pemain adalah bermain dan memberikan kemenangan kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Kami ini pemain Profesional, kami digaji oleh Persikabo. Maka kami harus memberikan prestasi terbaik bagi Laskar Pajajaran,” ungkap salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya . Ditempat terpisah, General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, kemungkinan besar pos Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih kepala Persikabo akan ditempati Bambang Nurdiansyah. “ Yah saya sudah ditelpon salah seorang pengurus teras Persikabo, untuk menangani Laskar Pajajaran. Insya Allah saya menerima tawaran itu. Namun, saya harus berbicara dulu dengan jajaran klub saya saat ini,” ujar Bambang Nurdiansyah.

Semua Pasti Ingin Menang

Sosok Dudung Abdulah dimata masyarakat bola di Kabupaten Bogor memang sudah tak asing lagi. Karena mantan pemain Warna Agung ( Galatama) seangkatan Warta Kusumah dan Maman Suryaman ini sudah lama mengabdi dalam dunia sepakbola di Kabupaten Bogor. Namun, selama ini Dudung lebih banyak berkecimpung untuk mengurusi para pemain muda atau SSB yang ada di Kabupaten Bogor. Lelaki yang tinggal di Leuwi Nutug dan pernah mendirikan SSB Leuwi Nutug ini selama ini punya hubungan emosional dengan Persikabo. Pasalnya, kerap kali Dudung diberikan kepercayaan menangani tim Medco Kabupaten Bogor ataupun tim Suratin Persikabo. Ketika namanya, disebut sebut masuk dalam jajaran asisten pelatih Persikabo, secara tegas ia mengatakan, ia sangat siap untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Walaupun debutnya di Persikabo harus menghadapi lawatan ke Aceh menghadapi PSLS dan PSSB Bireun.
“Semua pemain, pelatih, pengurus dan jajaran masyarakat bola di Kabupaten Bogor tentunya berharap banyak Persikabo bisa menang terus dalam setiap away,” ujar Dudung Abdulah yang mengaku siap bekerjasama dengan siapa saja pelatih yang akan ditunjuk pengurus Persikabo menggantikan sosok MR-25.
Menyinggung soal peluang Persikabo dalam target Superliga tahun ini secara tegas ia mengatakan, Persikabo punya materi pemain yang sangat bagus. “Persikabo sangat layak promosi ke Superliga tahun depan. Persikabo memiliki semuanya. Mudah mudahan saja kehadiran saya di Persikabo senior ini bisa membawa dampak yang positif. Hingga Persikabo kembali ke trek yang benar dan mampu mengamankan tiket Superliga tahun depan,” jelasnya dengan tegas.

Semoga Meiyadi Rakasiwi Bisa Sukses Di Klub Lain

Sebuah pekerjaan apapun pasti akan mempunyai resiko atau dampak yang positif dan negatif. Pekerjaan kita akan dianggap bagus oleh Sang Bos, jika kita tidak mempunyai nilai merah dimata majikan. Bahkan, hal hal yang bersifat pemberhentian kerja dalam dunia kerja apapun pasti akan terjadi. Hal itu juga dilihat dari catatan prestasi kerja kita selama ini. Kemarin petang tanpa diduga sebelumnya oleh para pemain Persikabo Kabupaten Bogor, Sang Bos Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin membuat keputusan yang cukup mengagetkan. Orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini mengumumkan secara resmi kalau sosok Meiyadi Rakasiwi tidak akan menangani Persikabo lagi hingga akhir musim kompetisi nanti Pernyataan Sang Bos ini tentunya mengundang rasa iba para pemain Persikabo. Karena selama ini sosok Meiyadi dikenal sebagai pelatih yang sangat dekat dengan para pemainnya. Ia bisa mengayomi para pemainnya dengan baik. Hampir semua orang yang ada di Mess Persikabo sangat menyukai sosok MR-25 ini. Karena faktor lux kurang memayungi Persikabo dalam tiap laga away, maka RY menerapkan komitmen " 3 Harus 4". Sebenarnya dari awal, Meiyadi juga sangat memaklumi dan menerima tantangan dari komitmen untuk melatih Persikabo. Saya sendiri kagum dengan sikap MR-25 yang secara bijak dan tenang menerima soal keputusan komitmen ini. Walaupun keputusan RY ini terkesan mengagetkan, namun hal tersebut adalah sebuah keputusan yang sah. Karena sejak awal MR-25 sendiri menyanggupi soal komitmen ini. Semoga apa yang telah diputuskan RY ini bisa berdampak positif bagi tim dan MR sendiri. Saya mengingatkan kepada semua elemen yang ada di Persikabo untuk melupakan kejadian kejadian yang sudah berlalu. Hari ini sesuai semangat momentum bulan muharam, saya berharap Persikabo bisa menuai hasil yang lebih poisitif dalam semua laga away yang tersisa. Persikabo memang telah tiga kali kalah dalam laga away. Akan tetapi, Persikabo sendiri masih akan melakoni 9 kali partai tandang lagi. Persikabo belum kiatam. Mudah mudahan momentum muharam ini bisa dimaknai oleh semua pengurus, manajerial, jajaran pelatih baru dan juga semua pemain Persikabo Kabupaten Bogor supaya Persikabo bisa kembali menapaki hari hari indah dengan kemenangan yang diraih pada beberapa partai tandang. Selain itu, masyarakat bola juga jangan terlalu banyak menuntut yang lebih kepada jajaran pelatih baru Persikabo. Idealnya masyarakat bola di Kabupaten Bogor harus terus memberikan support dan doanya dalam setiap pertandingan yang dilakukan Persikabo baik tandang maupun kandang. Momentum bulan muharam yang sangat identik dengan kebaikan kebaikan ini, diharapkan membawa berkah juga bagi Meiyadi Rakasiwi dkk. Semoga MR -25 bisa secepatnya mendapatkan kesuksesan di klub yang baru.

Meiyadi, Jabon, Sudarmanto dan Misgianto Dipecat

Pelatih bersikap baik saja tak cukup bagi Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin. Dia mengeluarkan keputusan cepat dengan mendepak pelatih kepala Meiyadi Rakasiwi. Tak hanya Meiyadi, pelatih fisik Jabon Abdullah, dan pelatih kiper Sudarmanto juga dipecat setelah sebelumnya, manajemen memecat asisten pelatih Misgianto. Keputusan pemecatan itu keluarkan di Pendopo Bupati, Senin (28/12). Rachmat Yasin menyampaikan langsung pemecatan di hadapan pemain yang diundang ke pendopo setelah sesi latihan pagi yang masih dipimpin Meiyadi. Tidak diketahui pasti apa yang diungkapkan Bupati Bogor itu karena pertemuan berlangsung tertutup untuk wartawan dan orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga tak memberikan kesempatan wawancara yang bergegas masuk ke ruangannya. Dari keterangan manajer Mas’an Djadjuli usai pertemuan, alasan pemecatan tersebut karena kegagalan Meiyadi memenuhi komitmen. Komitmen tersebut maksudnya dari kesanggupan Meiyadi saat mau jadi pelatih Laskar Pajajaran bersedia dipecat jika pada tiga laga away tak bisa mengambil 4 angka. “Pada saat fit and proper test, Meiyadi sanggup dengan 4 poin. Tapi kan nyatanya tidak. Bupati ingin yang terbaik untuk masyarakat Bogor,” jelas Mas’an. Persikabo ungkap Mas’an, memiliki target ke Liga Super Indonesia sehingga jika mengalami kekalahan pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia akan menyulitkan langkah Pajajaran ke kasta tertinggi tanah air. “Keputusan ini atas dasar perjanjian. Jadi tak ada istilah gertak sambal,” kata dia. Mas’an mengakui pada Tur Aceh ke PSLS Lhokseumawe (14/12) dan PSSB Bireuen (20/12), Persikabo akan didampingi asisten baru Dudung Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh. Belum ada pengganti Meiyadi, namun Mas’an menyeutkan tiga kandidat yaitu Bambang Nurdiansyah, Rully Nere dan Danurwindo. “Setelah lawan Bireuen kemungkinan sudah ada pelatih baru,” ungkapnya.

Pemain Shock, Mes Pusdai Haru-Biru

Suasana mes Pusdai haru-biru. Sebagian besar pemain berkaca-kaca saat pelatih Meiyadi Rakasiwi pamitan ke pemain pada pukul 13.41 WIB. Satu per satu pemain dipeluknya, bahkan ada pemain yang tak kuasa menahan tangis dengan mata memerah meneteskan air mata. Pemandangan yang tak lazim. Ini setelah bel panjang dibunyikan sebagai tanda panggilan, semua pemain turun ke lobi mes. Padahal sebelumnya mes lengang karena pemain berada di kamar masing-masing sehabis latihan dan dipanggil ke pendopo bupati. “Saya sudah tidak lagi melatih sejak hari ini,” ucap Meiyadi mengawali pembicaraan. Meiyadi sendiri tampak menahan kesedihannya, saat berpesan mesti ada prilaku profesional pemain. Gaji yang diterima adalah selain untuk dirinya, untuk keluarga, istri dan anak-anak tercinta. “Sikapi kejadian ini dengan positif. Jangan patah arang. Sebab keputusan hari ini mungkin yang terbaik,” kata dia. Situasi semakin haru saat kata-kata maaf terucap dari mantan pelatih Persikad Depok asal Medan itu. Dari awal kedatangan yang mengajak pemain untuk sama-sama berkomitmen, direspon pemain dengan sikap menunduk. Sebab visi untuk mencapai tujuan kata dia, adalah upaya menyatukan pemikiran untuk mencapai satu tujuan. Namun kepergian Meiyadi Rakasiwi dari mes Pusdai tak dihadiri pengurus Persikabo, situasi yang sama saat Persikabo memulai laga. Tak ada lauching team di awal-awal prakompetisi meski pada musim sebelumnya dilakukan manajemen dan pengurus Persikabo. “Saya menerima ini dengan lapang dada,” tandas Meiyadi. Semua pemain bahkan tak menyangka Meiyadi berlalu begitu cepat. “Saya kaget dan shock. Tapi itu adalah keputusan pengurus kami profesional saja soal ini,” ujar kapten Kahudi Wahyu.

Kabomania Sampaikan Tuntutan

Hari Senin 13 Desember 2010 kemarin, Kabomania membuat pernyataan yang disampaikan kepada Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin yang juga Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bogor. Tuntutan tersebut diberikan atas keprihatinan Kabomania terhadap prestasi kesebelasan Persikabo yang semakin memburuk akhir-akhir ini. Pernyataan disampaikan secara langsung oleh Pengurus inti Kabomania yang diwakili oleh Ketua Umum dan Sekertaris Umumnya, langsung kepada Ketua Umum Persikabo, di Pendopo Kabupaten Bogor sesaat setelah menajemen mengumumkan pemberhentian Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih. Disamping Ketua Umum dan Sekertaris Umum Kabomania nampak hadir pula Ketua Harian dan beberapa pengurus lainnya.

Inilah butir-butir tuntutan Kabomania :

Melihat perkembangan Tim Persikabo pada kompetisi Divisi Utama 2010/2011. dan sesuai target Ketua Umu Persikabo yang menyatakan bahwa tahun mendatang harus masuk Super Liga, kami segenap komponen Kabomania merasa pesimis dalam pencapaian target tersebut, untuk itu kami sampaikan beberapa hal masukan sebagai berikut :

  1. Kesalahan penunjukan tim pelatih terutama kepada sdr. Meiyadi Rakasiwi merupakan kesalahan pengurus Persikabo.
  2. Untuk perbaikan tim Persikabo secara keseluruhan dimohon adanya penggantian pelatih. kami tidak setuju apabila hanya sdr. Misgianto saja yang diberhentikan, karena semuanya tentu menjadi tanggung jawab Pelatih Kepala.
  3. Pengurus Persikabo harus bijak dalam pengurusan Tim Persikabo, sehingga tidak ada interfensi dari fihak-fihak tertentu dan menempatkab posisi sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
  4. Kami menyadari bahwa untuk penggantian pelatih tidak mudah karena padatnya jadwal pertandingan, namun perlu diingatkan bahwa sesuai keputusan Ketua Umum Persikabo, apabila 3 (tiga) pertandingan tandang tidak membawa nilai 4 maka tim pelatih dinyatakan gagal, dan ternyata terbutkti 3 pertandingan tandang tersebut tidak satupun nilai diperoleh tim Persikabo. Untuk itu keputusan tersebut harius segeral dilakukan setelah pulang dari tour Aceh.
  5. Tim Persikabo dibiayai oleh APBD Kabupaten Bogor yang cukup besar jumlahnya, tentunya kami harapkan adanya keseimbangan prestasi yang dicapai oleh Persikabo dan prestasi yang dicapai saat ini sangat mengecewakan bukan hanya Kabomania saja tetapi masyarakat umum Kabupaten Bogor juga merasa kecawa.