Senin, 14 Mei 2012

Persikabo Jungkalkan Persikota 4-0

Pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama 2011-2012 antara tuan rumah Persikota dan Persikabo berlangsung di Stadion Badak, Pandeglang sore tadi. Persikabo akhirnya unggul 4-0 tanpa balas. Gol pertama dilesakkan Andi Sopian di menit 5, Jibby Wuwungan menit 11 dan 73, serta Wawan Susilo menit 52. Sejak menit awal pertandingan dimulai skuad Laskar Padjajaran, julukan Persikabo, mencoba memanfaatkan situasi ini dengan langsung tampil menyerang. Melalui tekanan yang terus dilancarkan secara bertubi-tubi, Persikabo berhasil unggul tepat pada menit ke-5. Memanfaatkan umpan terobosan dari lini tengah, Andi Sopian menghujamkan si kulit bundar ke gawang Persikota yang dijaga oleh Suhendra 1-0 untuk Persikabo. Tidak berselang lama tepatnya pada menit ke-11, kembali aksi individual dari Andi Sopian, pemain bernomor punggung 6 dari Persikabo, melahirkan sebuah peluang manis. Jibby Wuwungan yang berada pada posisi yang tepat, menyambut umpan lambung dari Andi tersebut dan melepaskan heading terarah untuk menggandakan keunggulan bagi Persikabo atas tuan rumah Persikota. Jalannya pertandingan di babak pertama terus berada dalam penguasaan Persikabo, melalui variasi kerja sama satu dua antar pemain dengan menyisir sisi kanan pertahanan lawannya. Di sisi lain, sesekali Persikota juga mencoba untuk melancarkan serangan balik lewat kombinasi antara Gendut Doni dan pemain bernomor punggung 14, Asep. Babak pertama akhirnya berkesudahan dengan skor 2-0 untuk keunggulan tim tamu, Persikabo. Tujuh menit babak kedua berjalan, tepatnya di menit ke-52, aksi Wawan Susilo di dalam kotak penalti Persikota berhasil menambah keunggulan bagi Persikabo dengan tiga gol tanpa balas. Saat pertandingan masih menyisakan sekitar setengah jam lagi, gol demi gol rupanya belum berhenti dilesakkan oleh para punggawa Laskar Padjajaran, yang pada sore hari tadi mendapatkan dukungan langsung dari kurang lebih seratusan Kabomania. Jibby Wuwungan berhasil membuat Persikabo unggul 4-0, dan menambah pundi-pundi golnya lewat tendangan keras terarah di menit ke-73. Skor 4-0 ini terus bertahan hingga Wasit Isham yang memimpin jalannya pertandingan meniupkan peluit panjang. Raihan angka penuh atau 3 poin berhasil dibawa pulang oleh anak-anak asuhan pelatih Suimin Diharja. Meski harus menelan kekelahan telak 0-4 di kandang sendiri, Muharram sebagai perwakilan dari manajemen Persikota tetap mengapresiasi penampilan dari para pemainnya. “Ya kita dalam kondisi tim yang seperti ini, melihat perjuangan anak-anak kita sangat salut dengan perjuangan mereka. Saya berterima kasih pada penampilan anak-anak,” ujarnya. Lebih lanjut pria yang biasa disapa Aam ini menuturkan bahwa masalah pendanaan merupakan problem utama dari munculnya situasi yang baru saja terjadi. “Problemnya kembali ke pendanaan,” tambahnya. Sementara itu Pelatih Persikabo, Suimin Diharja menegaskan bahwa meski kali ini berhasil meraih kemenangan yang cukup besar namun ia belum puas akan performa permainan anak-anak asuhnya. “Secara hasil kita senang ya, mengamankan tiga poin dan mendapatkan empat gol. Nantinya kedepan ini akan menentukan. Cuma kalau dalam permainan Abang (Suimin) masih belum puas. Mestinya kita tidak boleh ikut dengan gaya permainan lawan, dan kita harus keluar dengan trademarks kita sendiri. Hal ini akan kita evaluasi dan perbaiki lagi,” ujar Sumin saat ditemui usai pertandingan sore tadi. Hal senada juga diungkapkan oleh Harto Budi selaku manajer Persikabo. “Hasil pertandingan memang sesuai target, dengan meraih kemenangan dan mendapat tiga poin. Namun dari segi permainan kita memang tidak puas karena kelihatan kurang greget. Bahkan kita harusnya bisa menang dengan lebih banyak gol lagi. Kalau nanti di akhir musim terjadi poin sama, hal itu akan menjadi salah satu faktor penentu,” ungkapnya. Lebih lanjut Budi mengungkapkan schedule timnya usai menghadapi Persikota sore tadi. “Tim libur mulai besok (Senin 14/5) sampai dengan Minggu (20/5) untuk selanjutnya melakukan persiapan lagi,” ujarnya. Usai melawat ke kandang Pandeglang, Persikabo akan menjalani laga penutup Kompetisi Liga Divisi utama musim 2011-2012 dengan menjamu PSLS Lhokseumawe, pada 2 Juni yang mendatang. (Baskoro Tri Atmojo)

Persikabo Libas Persikota 4-0

Persikabo Bogor mampu melibas Persikota Tangerang 4-0 pada away terakhir Laskar Padjajaran pada Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di Stadion Pandeglang, Minggu (13/5). Dalam pertandingan tersebut, Persikota tampil mengejutkan dengan hanya menurunkan 10 orang pemain pada barisan starting line-up, dan bahkan tidak ada satu pun pemain cadangan Persikota yang tampak duduk di bangku cadangan. Unggul jumlah pemain sejak menit awal pertandingan, Persikabo mencoba memanfaatkan situasi ini dengan langsung tampil menyerang. Melalui tekanan yang terus dilancarkan secara bertubi-tubi, Persikabo berhasil unggul tepat pada menit ke-5. Memanfaatkan umpan terobosan dari lini tengah, Andi Sopian menghujamkan si kulit bundar ke gawang Persikota yang dijaga oleh Suhendra. 1-0 untuk Persikabo. Tidak berselang lama tepatnya pada menit ke-11, kembali aksi individual dari Andi Sopian, pemain bernomor punggung 6 dari Persikabo, melahirkan sebuah peluang manis. Jibby Wuwungan yang berada pada posisi yang tepat, menyambut umpan lambung dari Andi tersebut dan melepaskan tandukan terarah untuk menggandakan keunggulan bagi Persikabo atas tuan rumah. Di babak pertama, praktis kendali penguasaan bola dipegang Persikabo, melalui variasi kerjasama satu-dua antar pemain dengan menyisir sisi kanan pertahanan lawannya. Sedangkan Persikota, sesekali mencoba untuk melancarkan serangan balik lewat kombinasi antara Gendut Doni dan Asep. Namun upayanya gagal hingga babak pertama berkesudahan 2-0 untuk Persikabo. Memasuki babak kedua, tepatnya di menit ke-52, aksi Wawan Susilo di dalam kotak penalti Persikota berhasil menambah keunggulan bagi Persikabo dengan tiga gol tanpa balas. Saat pertandingan masih menyisakan sekitar setengah jam lagi, gol demi gol rupanya belum berhenti dilesakkan oleh para punggawa Laskar Pajajaran yang mendapat dukungan langsung sekitar seratusan Kabomania. Jibby Wuwungan kembali membawa keunggulan 4-0, dan menambah pundi-pundi golnya lewat tendangan keras terarah di menit ke-73. Skor 4-0 ini terus bertahan hingga wasit Isham yang memimpin jalannya pertandingan meniupkan peluit panjang. Raihan angka penuh atau 3 poin berhasil dibawa pulang oleh anak-anak asuhan pelatih Suimin Diharja. (jurnal bogor)

Rabu, 09 Mei 2012

Pemain Diserang Suporter PSSB BIreun, Desak Lapor ke Komdis

Kabomania tidak terima dengan tindakan brutal suporter PSSB Bireun terhadap para pemain Persikabo di Stadion Cot Gapu, Sabtu (5/5) lalu. Mereka mendesak manajemen Laskar Padjajaran melaporkan kejadian tersebut kepada Komisi Disiplin PSSI. “Kami harap ada tindakan nyata dari pengurus terkait tragedi penyerangan yang menimpa pemain Persikabo saat bertandang ke markas PSSB Bireun. Paling tidak mengajukan protes kepada Komdis PSSI karena kita sudah dirugikan baik secara psikologis dan pertandingan,”ujar Muhamad Arif, Ketua Umum Ka­bo­ma­nia kepada PAKAR, Selasa (8/5). Kata Arif, ada upaya untuk menjegal langkah Persikabo untuk bisa lolos ke babak delapan besar kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo. Dan ini bisa dilihat dari mulai ketatnya jadwal berlaga klub kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor. Khusus pada laga lawatan ke markas Laskar Kota Juang, lebih ketara lagi. Persikabo dikerjai habis-habisan, banyak keputusan wasit menimbulkan kontroversi. Puncaknya pengadil di lapangan hijau memberikan hadiah pinalti di masa injury time. Saat itu skor 0-1 untuk keunggulan Persikabo. Akibatnya emosi para pemain menjadi tidak terkontrol. “Sejak putaran pertama pertandingan antara Persikabo kontra PSSB Bireun selalu kontroversial, dan masalah utamanya selalu pada wasit. Saya harap agar PSSI juga bisa segera melakukan evaluasi tentang kinerja wasit. Karena bagaimanapun kualitas sepakbola Indonesia tak akan lebih baik jika perangkat pertandingannya seperti ini,”tandasnya. Meski klub kesayangannya mendapat perlakuan seperti binatang di Nangroe Aceh Darussalam, Arif meminta Kabomania tidak berbuat anarkis atau melakukan aksi balas dendam. Menurutnya, hal itu bisa merugikan tim. “Meskipun tim Persikabo diperlakukan kurang layak di Bireun, saya harap Kabomania tidak ada niat membalas dendam, karena hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah kalau kita dendam. Mudah-mudahan suporter Bireun terbuka hatinya, karena pada saat tim Bireun bertandang ke markas Persikabo, rombongan tim diperlakukan dengan baik tanpa ada kekerasan apapun,”tukasnya. Sementara itu dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Manajer Operasional Persikabo, Erwin Saleh mengaku masih menunggu laporan dari manajerial tim yang hadir dalam laga tersebut. “Soal protes kita masih tunggu laporan dari manajerial tim dan pelatih. Setelah itu baru akan ditentukan keberatan apa yang akan diajukan.” Tukasnya.(pakuan raya)

Cibinong Kuatkan Tekad Juara

Kecamatan Cibinong tak mau jadi nomor dua pada Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) IV/2012. Pada launching tim di Lapangan Yon Bek Ang, Selasa (8/5), Cibinong bertekad merebut kembali piala dari tangan Rumpin. Cibinong pada PERY ke-2 telah merasakan gelar, namun akhirnya berpindah tangan. Rumpin sendiri adalah pemegang dua kali juara pada PERY pertama dan ketiga. “Tentu kami ingin hasil yang terbaik dan tim ini tak dibentuk dadakan. Artinya akan berupaya kembali menjadi juara,” ujar Camat Cibinong, Herdi. Mengenai dipilihnya Yon Bek Ang sebagai tempat launching, menurut Herdi sebagai wujud apresiasi terhadap kesatuan ini. Kecamatan Cibinong diakuinya sering menggunakan fasilitas lapangan. Tak hanya itu, istri dari perwiranya juga telah turun pada kualifikasi Pekan Porseni Perempuan Kabupaten Bogor 2012. “Di banding tempat lainnya yang ada di Cibinong, lapangan disini paling bagus dan kami juga disambut baik,” jelas Herdi yang banyak menggunakan Yon Bek Ang selama latihan. Komandan Yon Bek Ang, Letkol CBA Deddy Mukhtar membenarkan, diperbolehkannya tim kecamatan menggunakan lapangan sebagai wujud pembinaan wilayah. Yon Bek Ang diakuinya telah ikut andil menghidupkan dunia sepakbola seperti dengan dibentuknya SSB Tri Bhakti Yuda Bek Ang. “Jika lapangan ini tak bentrok dengan kegiatan anggota, maka kami perbolehkan. Apalagi ini tim kecamatan yang perlu kita dukung bersama,” kata dia. Pelatih Cibinong, Abdush Shobur tak mau sesumbar pada PERY kali ini. Namun dia menyatakan tetap fokus menghadapi pertandingan kualifikasi pertama kontra Gunung Putri di Stadion Anggraeni Citeureup (11/5), lalu dengan Babakan Madang (15/5), Citeureup (17/5) dan dengan Sukamakmur (18/5). “Yang jelas akan tampil sebaik mungkin,” tandasnya. Launching tim selain diikuti manajerial tim juga hadir Ketua Koordinator Olahraga (KOK) Cibinong, Hendra Budiman. (jurnal bogor)

Cijeruk Bidik Juara Wilayah V

Selalu kandas di babak penyisihan wilayah tak membuat Kecamatan Cijeruk putus asa pada perhelatan Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) IV/2012. Camat Cijeruk, Ujang Supandi justru berhasrat membuat kejutan untuk penyelenggaraan tahun ini. Cijeruk bertekad menembus babak final. Namun langkah itu jelas tak mudah, karena mereka harus bisa menyingkirkan lawanlawannya di grup wilayah V, yakni Dramaga, Taman Sari, Ciomas, dan Cigombong. “Kami berharap di PERY tahun ini prestasi tim sepakbola Kecamatan Cijeruk bisa meningkat . Minimal bisa menjadi juara grup dulu di Bogor Selatan. Tahun lalu kami gagal. Semoga kali ini beruntung,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin. Tim pelatih dan manajemen tim Cijeruk sudah menyiapkan tim sedini mungkin untuk menggapai target tersebut. Mereka merekrut pemain-pemain andal dari sejumlah desa di kecamatan itu. Camat Ujang berharap, ada pemainnya yang bisa memperkuat Kabupaten Bogor di tim Porda 2014. “Selama ini potensi pesepakbola di Kecamatan Cijeruk kurang terakomodir, padahal potensi tersebut ada dan luar biasa. Mudah-mudahan dari ajang PERY bisa terpantau,” tambahnya. Mengenai persiapan defile tim di pembukaan besok, Ujang mengaku sudah mempersiapkan kostum yang disesuaikan dengan tema pembukaan PERY tahun ini, yakni mengombinasikan unsur sepakbola dengan kebudayaan. “Kami sudah mempersiapkan kostum sesuai tema. Kita akan menggunakan baju batik khas Sunda, dan akan memak simalkan kesempatan ini,” tandasnya. (radar bogor)

Suimin Puas Penampilan Sang Ikon

Persikabo Bogor fokus pada dua pertandingan sisa Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 kontra Persikota Tangerang, Minggu (13/5), dan PSLS Lhokseumawe, Sabtu (2/6). Dua laga ini akan disapu bersih, mengingat begitu krusialnya mesti bisa mengambil poin penuh setelah pekan lalu mendapat perlakuan buruk di kandang PSSB Bireuen dengan hasil draw 1-1. Pelatih Suimin Diharja siap meracik anak-anak asuhnya, meski lawan Persikota beberapa pilarnya seperti Eduard Valuta kemungkinan absen karena mendapat kartu kuning ketika dijamu Bireuen. Namun hal itu tak jadi halangan bagi ‘Pelatih Kampung’ ini. “Kami masih bersaing masuk ke babak 8 besar. Artinya peluang kami belum tertutup dan tentunya lawan Persikota adalah kesempatan terakhir di laga away untuk angka maksimal,” ujar Suimin disela-sela latihan Persikabo, Selasa (8/5). Suimin bahkan telah mendapatkan formasi baru di lini tengah setelah penampilan sang ikon Persikabo asal Cibinong, Rozhaly tampil memuskan pada tur Aceh (lawan PSBL Langsa dan PSSB). Rozhaly posisi sebelumnya adalah pemain belakang, namun setelah dinilai bisa menjalankan tugas sebagai gelandang bertahan, Suimin pun mencoba memasangnya. “Luar biasa. Rozhaly bisa menjalankan skema permainan dan Abang puas dia menunjukkan konsistensi sama seperti Novianto,” ungkapnya. Namun yang membuat kesal Suimin saat Rozhaly mampu mencetak gol ke gawang Bireun pada babak pertama. Tapi wasit menganulir karena Rozhaly dinilai handsball. “Wasit sepertinya takut memberi penalti. Jelas-jelas intersave dengan dada dan bisa mengecoh kiper hingga gol,” kata dia. Kekhawatiran Suimin terbukti. Gol Jibby Wuwungan menit ke-80 tak diterima karena persis beberapa menit setelah laga dihentikan karena ricuh akibat lemparan penonton ke wasit dan banch Persikabo, wasit pun memberi penalti. “Padahal pemain Bireuen diving dan Tugi Hadi sempat mengingatkan jangan begitu ke pemainnya, namun dibalas dengan ngotot seolah-olah pemain kita salah. Situasinya pun jadi kacau,” jelas Suimin. Seperti disebutkan sebelumnya, pemain Persikabo usai pertandingan diamankan polisi dengan mobil panser.(jurnal bogor)

Senin, 07 Mei 2012

Target Meleset

Persikabo Kabupaten Bogor harus pasrah dengan hasil imbang 1-1 dalam laga terakhir tour Aceh saat melawan PSSB Bireun pada kompetisi divisi Utama LPIS 2011-2012 di stadion Cot Gapu, Bireun, kemarin. Dengan hasil ini, target poin penuh yang diharapkan meleset sehingga posisi asuhan Head Coach Persikabo, Suimin Dihardja itu tertahan. Sehingga total keseluruhan poin dalam lawatan ke Aceh ini hanya dua poin. Awalnya, laga berlangsung menarik. Hingga turun minum babak pertama, kedua tim yang saling menyerang belum bisa menciptakan gol. Di babak kedua, pertandingan berlangsung panas. Pasalnya, ketika seorang pemain PSSB Bireuen dijatuhkan di titik penalti Persikabo, wasit tidak menunjuk titik putih dan membuat penonton pun sempat emosi, namun pertandingan tetap berlanjut. Tak berapa lama pemain Persikabo, Jibby Wuwungan berhasil mencetak gol di babak kedua di menit 82 lewat tendangan langsung ke mulut gawang, sehingga membuat PSSB Bireun ketinggalan lebih dulu. Namun, di menit 88 tuan rumah mendapatkan hadiah pinalti dari wasit dan Zoel Fadli berhasil menjebol gawang Persikabo dari titik putih, kedudukan pun menjadi 1-1. Pertandingan sempat terhenti menjelang bubaran babak kedua. Kericuhan terjadi karena penonton masuk ke lapangan dan mengejar wasit, karena dianggap tidak adil. Bahkan, para pemain Persikabo sempat tertahan di bench pemain usai pertandingan karena tidak bisa keluar stadion. “Pemain terpaksa dievakuasi dengan panser menuju polres,” ujar Media Officer Persikabo, Baskoro Tri Atmojo kepada Radar Bogor, kemarin. Sejatinya, pertandingan kedua tim berlangsung menarik. Persikabo sendiri berambisi meraih poin penuh. Pasalnya, melawan PSSB Bireuen merupakan kesempatan untuk menang dan menyalip Pro Duta FC yang saat ini berada di posisi puncak klasemen sementara Grup 1. Namun ambisi tim kebanggaan warga Bogor dan sekitarnya tertahan di Bireuen. Manager tim Persikabo, Budiharto mengatakan, dengan hasil ini memang apa yang ditargetkan meleset walaupun seharusnya bisa menang. Hal ini terjadi, karena terjadi kerusuhan di menit 80 saat tim laskar pajajaran unggul 1-0 sampai pertandingan terhenti. “Kejadian ini membuat mental anak-anak turun dan lagi-lagi kepemimpinan wasit kurang baik. Namun secara keseluruhan semuanya sduah bermain maksimal,” tandasnya. Pemain Dievakuasi dengan Baracuda Para pemain Persikabo Bogor yang dikepung pendukung PSSB Bireuen, akhirnya berhasil diungsikan dengan mobil baracuda milik polisi ke Markas Polres Bireuen, sekitar pukul 18:40, Sabtu (5/5). Saat masuk stadion, mobil berdinding baja itu langsung mendekat ke bench pemain. Dengan pengawasan ketat puluhan aparat keamanan dari Polisi dan TNI, satu per satu pemain Persikabo naik ke mobil. Saat mobil itu berangkat, sekitar 250-an pendukung setia PSSB Bireuen menyoraki pemain Persikabo. Namun tidak ada yang menghalang atau melempari mobil itu. Mobil lalu menuju ke Mapolres Bireuen di kawasan Cot Buket, sekitar tiga kilometer arah timur Stadion Cot Gapu. Para pendukung PSSB Bireuen yang belum puas beranjak menuju sepeda motor masing-masing. Mereka hendak mengikuti mobil baracuda yang mengangkut pemain tim tamu itu ke penginapannya di Graha Buana Hotel. Namun, sejumlah tokoh bola Bireuen menenangkan massa. Mereka menilai sudah cukup pressure untuk pemain tim tamu itu. Massa pun akhirnya bubar. Sementara pemain Persikabo dilaporkan hingga pukul 19:20, masih berada di Mapolres Bireuen. Diberitakan pertandingan antara PSSB Bireuen dengan Persikabo Bogor dalam Liga Prima Indonesia Sportindo, tadi petang di Stadion Cot Gapu Bireuen, rusuh. Setelah laga antara PSSB Bireuen versus Persikabo Bogor berakhir imbang 1-1, penonton tetap tak mau beranjak dari lapangan dan mereka mengepung bench atau tempat duduk tim Persikabo.

Laga Melawan PSSB Bireun. Babak Belur, Rawan Terlempar Pula !

CIBINONG - Posisi Persikabo rawan terlempar dari posisi dua klasemen sementara grup barat Kompetisi Divisi Utama Ligra Prima Indonesia Sportindo musim 2011/2012. Hasil dua kali imbang selama menjalani tur Aceh menghadapi PSBL Langsa dan PSSB Bireun membuat Laskar Pajajaran terancam tidak akan lolos ke babak delapan besar. Meskipun saat ini Persikabo masih bercokol di posisi kedua dengan raihan 27 poin dari 14 laga, sewaktu-waktu bisa saja dikudeta PSLS Lhokseumawe yang saat ini menduduki peringkat tiga dengan mengemas 24 poin dari 9 laga yang telah dijalaninya. Namun demikian, bila melihat perjuangan anak-anak asuh Suimin Diharja selama melawat ke Pulau Sumatera, khususnya saat menghadapi PSSB Bireun di Stadion Cot Gapu, Sabtu (5/5) lalu patut diacungi jempol. Betapa tidak, bertanding dibawah tekanan Jibby Wuwungan dkk mampu unggul 1-0 hingga menit 88 sebelum tuan rumah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui titik putih pinalti. Bahkan pemain Persikabo nyaris menjadi bulan-bulanan suporter klub berjuluk-Laskar Kota Juang- dan tertahan di bench pemain sebelum akhirnya dievakuasi ke luar stadion menggunakan Baracuda ke Mapolres Cot Gapu. Kericuhan sendiri dipicu kemarahan oficial dan suporter PSSB Bireun terhadap aksi Kapten Tim Persikabo, Tugihadi yang dinilai melakukan provokasi dengan memukul seorang pemain PSSB Bireun setelah sebelumnya terlibat adu mulut. Pemukulan itu berujung protes pemain tuan rumah. Tak hanya mereka, sejumlah oficial PSSB Bireun pun masuk ke tengah lapangan mengejar Tugihadi dkk. Suasana semakin tak kondusif, setelah hampir seluruh pemain kedua belas PSSB BIreun masuk ke lapangan dan mengejar pemain Persikabo. Menghadapi situasi tersebut, Laskar Pajajaran dan oficial dengan cepat berlari menuju bench pemain. Beberapa diantaranya sempat kena pukul pendukung PSSB Bireuen yang kemudian menyerbu lapangan. Polisi akhirnya berhasil mengamankan pemain ke bench pemain. Para pemain Persikabo Bogor yang dikepung pendukung PSSB Bireuen akhirnya berhasil diungsikan dengan mobil baracuda milik polisi ke Markas Polres setempat. Tugihadi mengakui jika dirinya emosi pada laga tersebut. Apalagi dengan beberapa keputusan wasit yang merugikan Persikabo. “Saya akui saya memang sedikit emosi pada waktu itu sehingga saya tak sengaja memukul satu pemain PSSB Bireun. Kita sudah menang 1-0 di menit ke 83, di menit terakhir PSSB Bireun dapat penalti dengan alasan yang tidak masuk akal. Makanya kami emosi,” ucapnya ketika dihubungi PAKAR, kemarin. Atas kejadian tersebut, Tugihadi mengaku trauma bermain di Bireun. Baginya, pertandingan kemarin merupakan pertandingan paling menakutkan yang pernah Ia jalani. “Kami hampir mati di lapangan. Semua orang yang ada di tempat itu mengepung kami. Kita saja pulang pakai Baracuda, itupun tidak ke hotel, namun ke Polres Cot Gapu. Makanya haram bagi saya main di sana lagi, mudah-mudahan itu pertandingan terakhir saya di markas Bireun,”tuturnya. Senada, bek Persikabo, Rojali mengungkapkan ras atraumanya untuk bermain tandang ke Bireun. “Baru kali ini kita dikepung suporter dan dikejar-kejar sampai tidak bisa keluar dari stadion. Beban juga bagi kita, hasil seri saja sudah begitu, apalagi kalau menang, mungkin kita bakal tertahan di dalam (stadion). Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi di pertandingan yang lain,”ucapnya.