Jumat, 01 Juli 2011

GM Persikabo Musim Depan : HMA Masuk Nominasi

Pakuan Raya - Hasil minor yang diraih Persikabo musim lalu harus dijadikan catatan khusus pengurus Persikabo, apalagi pada musim lalu Persikabo mencetak tradisi atau sejarah baru yakni memecat jajaran pelatihnya diparuh musim. Padahal tradisi memecat pelatih belum pernah terjadi di Persikabo. Untuk menghindari hasil buruk seperti musim lalu. Sudah saatnya pengurus Persikabo terutama Rachmat Yasin selaku Ketua Umum Persikabo harus bergerak cepat dalam penentuan manajerial tim, penetapan pelatih dan perburuan pemain yang akan menjadi skuad Persikabo musim depan.
" Boleh saja menunggu kongres atau lainnya. Tapi RY juga harus punya planning yang cepat soal skuad Persikabo musim depan. Karena saya lihat RY saat ini masih adem ayem saja dan terkesan lebih memasrahkan kepada orang lain. Saya khawatir Persikabo tidak bisa mendapatkan pemain dan pelatih yang bagus lagi," ujar Yudi Agus Soleh, salah seorang pemerhati sepakbola di Kabupaten Bogor.
Yudi menambahkan, seharusnya saat ini minimal Persikabo sudah menetapkan dan mengeluarkan SK manajerial tim. Setelah itu, manajerial tim lah yang punya tugas mencari pelatih yang berkualitas dan punya karakter tegas.
"Kalau boleh saya usul, saya menjagokan tiga kandidat kuat selaku GM Persikabo musim depan. Pertama Rudi Bule, Ridwan Ardiwinata, Zaenal Syafrudin, Hadi Mulya Asmat ( HMA) dan Pandji Ksatriyadi. Dua nama terakhir boleh dipromosikan menjadi kandidat GM Persikabo. Karena loyalitas dan totalitasnya cukup jelas saat diberikan kepercayaan dalam event PERY lalu,"imbuh Yudi dengan tegas.
Sementara itu, Edison Hutahean mengatakan, sangat cocok kalau HMA dijagokan menjadi kandidat manajer Persikabo. Namun, ia merasa sanksi dengan kesibukannya sebagai Dirut PDAM Tirta Kahuripan. "Kalau soal kinerja memang sudah tak diragukan lagi. Tapi, apakah ia bisa membagi waktunya. Saya sudah dengar kalau Pak RY memang akan memasukan HMA dalam salah satu manajerial tim Persikabo musim depan," beber Edison.
Lebih lanjut, kata Edison, beberapa nama kandidat manajer Persikabo musim depan sebenarnya boleh saja banyak. Namun, ia berharap manajer Persikabo musim depan harus bisa lebih all out lagi dalam menggalang dananya. Apalagi musim depan Persikabo sudah tanpa APBD.
"Saya berharap GM Persikabo musim depan adalah seorang pengusaha atau birokrat yang royal, loyal dan mau total bagi Persikabo. Kalau boleh saya usul saya berharap Ridwan Ardiwinata atau Rudi Bule jadi duet dalam manajerial tim Persikabo musim depan," tukasnya.
Menyinggung namanya masuk dalam bursa GM Persikabo musim depan, HMA secara tegas mengatakan, pada dasarnya ia baru mau belajar masuk dalam dunia sepakbola. Tapi, untuk menjadi GM Persikabo rasanya masih terlalu berat bagi dirinya. Karena persoalan waktu dll yang menjadi penyebab kurang percaya dirinya menjadi GM Persikabo. Apalagi kata HMA, kalau di Kabupaten Bogor ini masih banyak figur yang pantas dan ideal menjadi GM Persikabo.
"Kalau boleh saya mengatakan, maka sosok Pak Ridwan atau Pak Rudi Bule memang menjadi duet yang ideal untuk menjadi GM Persikabo. Untuk jadi GM Persikabo yang tampil dalam divisi utama saat ini bukan waktunya bagi saya. Mungkin beberapa tahun mendatang saya siap. Tapi intinya saya siap memberikan dukungan penuh bagi Persikabo. Namun untuk posisi GM, lebih baik Pak Rudi Bule atau Pak Ridwan sajalah yang harus kita dukung," ujar orang nomor satu di PDAM Tirta Kahuripan ini dengan tegas.

Butuh Jam Terbang

Pakuan Raya - Kendati sukses menjadi Ketua Panitia dalam perhelatan Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) belum lama ini, namun sosok Hadi Mulya Asmat belum tentu bisa menjadi orang nomor satu dalam tim Persikabo musim depan. Karena selain harus menyediakan waktu penuh buat tim Persikabo, maka sosok General Manajer juga harus orang yang bisa mencari jalan keluar dalam hal financial buat tim Persikabo.
"HMA memang sukses menggelar PERY, namun itu bukan jadi tolak ukur kalau ia juga bakal sukses ketika diberikan jabatan GM Persikabo. Karena jabatan GM dalam sepakbola berbeda dengan GM dalam perusahaan. Saya pikir HMA belum pas menduduki jabatan GM Persikabo. Kalaupun memang ia diyakini sebagai sosok baru yang gila sepakbola, maka lebih baik ia diberikan kepercayaan menjadi manajer tim Suratin Persikabo tahun depan. " beber Ketua Bogor Sport Journalist ( BSJ) Asep Syahmid Pangrango kepada para wartawan.
Lebih lanjut, tambahnya, sebenarnya sosok yang paling ideal menjadi GM Persikabo musim depan hanya ada tiga figur yakni Ridwan Ardiwinata, Rudi Bule atau Zaenal Syafrudin. " Bila perlu ketiga orang tersebut masuk dalam jajaran manajerial tim Persikabo musim depan. Selain itu, saya pikir sudah saatnya bagi Rudi Bule jangan sembunyi dibelakang layar terus. Ia harus maju dan berada didepan skuad Persikabo," tukasnya dengan tegas.

Rudi Bule Inginkan Peter Jorg

Pakuan Raya - Teka-teki siapa yang bakal menjadi arsitek Persikabo musim depan rupanya masih belum tertuju pada satu nama pelatih, Meskipun banyak elemen yang mendukung Suimin Diharja untuk balik lagi ke Persikabo, tapi jajaran pengurus Persikabo sudah menyiapkan alternative lain jika belum menemukan kecocokan harga dengan Suimin Diharja. Salah satu pelatih yang sedang dipantau pengurus Persikabo adalah Peter Jorg Steinbrunner, salah satu pelatih asing asal Jerman yang saat ini sedang belajar bahasa Indonesia di Singapura dan Jakarta.
“Kita belum bisa memastikan siapa yang akan jadi pelatih. Kita masih menunggu hasil Kongres PSSI. Selain itu, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin, juga masih sibuk dengan Muktamar PPP, hingga beliau belum bisa membahas soal Persikabo saat ini. Namun, saya sudah tahu kalau banyak elemen menginginkan Suimin balik lagi. Semuanya akan terang kalau habis Kongres dan Muktamar," ujar H. Rudi Ferdian alias Rudi Bule salah satu pengurus Persikabo kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Rudi menambahkan, peluang Suimin Diharja untuk kembali melatih Persikabo memang cukup terbuka lebar. Namun, alangkah baiknya kalau pengurus Persikabo juga menyiapkan kandidat lain jika gagal memboyong Suimin Diharja.
"Saya bersama Ketua Umum Persikabo sedang mempelajari CV dari Peter Jorge. Kalau melihat CV nya memang oke banget. Akan tetapi, kalaupun ia harus melatih Persikabo. Minimal ia harus bisa menguasai bahasa Indonesia dulu," papar Rudi lagi.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh salah seorang pengamat sepakbola di Bogor mengatakan, Suimin dan Peter Jorge memang layak menjadi kandidat serius untuk menukangi Persikabo. Karena secara kualitas mereka berdua sudah tak diragukan lagi.
"Kami dari mantan pemain Persikabo berharap kepada Ketua Umum untuk lebih teliti lagi soal merekrut pelatih tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor. Selain itu para pemain lokal yang ada baik eks tim musim lalu maupun alumni PERY harus bisa diakomodir untuk menjadi bintang masa depan dalam tim Persikabo musim depan. Bahkan, jam terbangnya juga harus ditingkatkan," imbuh Yudi dengan tegas.
Dilain pihak, Rhendie Arindra yang menjabat sebagai COO PT Bogor Raya FC mengatakan, ia sangat mendukung dengan keinginan Kabomania agar Persikabo merekrut kembali Suimin Diharja untuk musim depan. Namun, Rhendie juga sangat setuju kalau Persikabo memberikan kesempatan kepada pelatih asing untuk menukangi timnya. Persoalannya, apakah pengurus atau ketua umum Persikabo mau kembali menggunakan Suimin Diharja sebagai pembesut Persikabo musim depan?
"Banyak nilai positifnya kalau Persikabo menggunakan pelatih asing, karena pada umumnya pelatih asing sangat objektif dalam pemilihan pemain. Pelatih asing tidak mau diintervensi soal line up. Saya mendukung Persikabo merekrut Peter Jorge. Saya optimis para pemain muda Kabupaten Bogor akan banyak kesempatan bermain jika ditangani Peter Jorge. Ia pelatih yang bagus, tegas dan disiplin. Selain itu, Peter Jorge juga punya karakter bagus dalam meracik tim," beber Rhendie Arindra dengan tegas.
Lebih lanjut kata Rhendie, ia sudah agak kenal dengan karakter bagus Peter Jorge . Karena pelatih asal Jerman tersebut sebelumnya pernah menukangi Medan Chief dalam ajang Liga Primer Indonesia pada awal awal digelar.

Kabomania Satukan Suara Minta RY Kembalikan Suimin Diharja

Pakuan Raya - Sosok Suimin Diharja rupanya sudah mendarah daging dalam diri Kabomania elemen suporter Persikabo. Buktinya, lelaki berdarah Sumatera Utara ini masih menempati peringkat utama dalam daftar kandidat pelatih kepala yang dijagokan Kabomania.
"Kami berharap Ketua Umum Persikabo Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mau mendengar aspirasi kami selaku pemain ke-12 Persikabo. Kualitas Bang Suimin sudah tak diragukan lagi bagi Persikabo. Apalagi Bang Suimin sudah hapal dengan karakter dan atmosfir sepakbola di Bogor," ungkap Kang Heri, Ketua Korwil Kabomania Ciapus kepada Pakar belum lama ini di Stadion Persikabo, Cibinong.
Heri menambahkan, keinginan Ketua Umum Persikabo yang akan memasukan 50 persen pemain alumni PERY dan para pemain muda seperti Erik cs dalam skuad Persikabo musim depan memang sangat sesuai dengan harapan Kabomania. Akan tetapi, tambah Heri, para pemain muda itu akan cepat berkembang kemampuannya hanya akan bisa kalau dilatih sosok pelatih yang punya karakter seperti Bang Suimin.
Sementara itu, M. Yusuf Kiat alias Sang Jenderal menambahkan, figur Suimin Diharja akan menjadi sosok ideal bagi kebangkitan dan kemajuan talenta sepakbola di Kabupaten Bogor.
"Bang Suimin punya karakter dan disiplin. Makanya, kami berharap pengurus Persikabo bisa kembali mendatangkan Bang Suimin untuk menukangi skuad Persikabo yang akan dominan diperkuat para pemain muda jebolan PERY lalu. Hanya Bang Suimin yang bisa membentuk karakter pemain dan tim Persikabo. Pengurus jangan kembali terjebak kepada pilihan yang salah," ujar M Yusuf Kiat.
Hal senada juga diungkapkan Arif , pentolan Kabomania Cibinong menginginkan agar pengurus Persikabo terutama Ketua Umumnya mau mendengarkan keinginan semua elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor untuk kembali mendatangkan Suimin Diharja selaku pelatih kepala Persikabo musim depan.

Lima Puluh Persen Lokal

Pakuan Raya - Meskipun masih harus menunggu Kongres Luar Biasa PSSI, namun jajaran pengurus teras Persikabo sudah membocorkan nama-nama pemain yang masih akan berbaju Persikabo musim depan. Beberapa nama pemain tersebut didominasi para pemain muda asli Kabupaten Bogor dan ditambah beberapa pemain luar Bogor yang dianggap layak berbaju Laskar Pajajaran.
"Kita sudah membuat floating beberapa nama pemain yang masih layak bertahan di Persikabo. Kebanyakan para pemain tersebut adalah pemain lokal Kabupaten Bogor dan ditambah beberapa pemain luar Bogor yang harga atau nilai kontraknya masih terjangkau," ujar Direktur Teknik Persikabo, Edison Hutahean kepada Pakar kemarin petang.
Edison menambahkan, beberapa nama pemain yang layak dipertahankan diantaranya, Jarot, Dony Fahamsyah, Ilham Hasan, Erik, Septian, Saefuloh, Mumin, Ridwan Awaludin, Rojali, Kresna, Wawan Susilo, Dian Irawan, M. Yusuf dan Dedy.
Dalam kesempatan yang sama, kata Edison, kendati Persikabo akan memberikan kesempatan penuh kepada para pemain lokal Kabupaten Bogor.
Namun, ia berharap para pemain lokal harus bisa menjaga kondisi fisik dan kesehatannya. Karena musim depan, Persikabo akan benar -benar melakukan seleksi kesehatan kepada semua para pemain yang masuk proyeksi tim Persikabo musim depan.

CEO PT Liga Indonesia: Tidak Semua APBD Tabu Bagi Klub

Bola.net - Meski Kementerian Dalam Negeri telah memastikan akan menghentikan kucuran dana APBD bagi klub profesional, namun masalah ini masih menjadi tarik ulur bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Kali ini, giliran CEO PT. Liga Indonesia, Djoko Driyono, yang angkat bicara. Menurutnya, APBD bagi klub profesional bukan hal yang tabu.
Seperti dikutip dari Inilah.com, menurut Djoko tidak semua penggunaan APBD bagi klub profesional adalah tabu. Yang tabu, menurut anggota Komite Normalisasi ini, adalah penggunaan dalam bentuk hibah.
“Kita ingin uang APBD masuk ke klub bukan hal tabu, tapi diolah secara komersial. Yang dilarang itu sebenarnya uang masuk ke APBD dengan bantuan hibah. Itu tidak masuk akal, kok klub profesional terima uang hibah,” ungkap Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI ini.
Lebih lanjut, Djoko menjelaskan bahwa ada beberapa skema lain penggunaan dana APBD, yang 'legal'. Pilihan pertama, adalah hubungan sponsorship antara klub dengan pemerintah.
Yang kedua, imbuh pria asal Ngawi Jawa Timur ini, adalah hubungan kepemilikan. “Jadi uang yang masuk ke klub harus menjadi penyertaan ekuiti. Itu berarti pemerintah akan menjadi pemegang saham.”
Yang ketiga adalah hubungan partnership atau rekanan. Untuk skenario ketiga ini, Djoko menjadikan Arema Indonesia sebagai contoh. “Pemerintah daerah terlibat interaksinya dengan Arema dengan skenario untung bagi-bagi, rugi tanggung bersama,” jelas Djoko.
“Sehingga, kita ingin jelaskan kepada semua orang, uang APBD itu yang disebut tabu itu sebenarnya untuk skenario hibah. Karena itu tidak pantas untuk tim profesional,” tandasnya.