Selasa, 18 Januari 2011

Manajemen Siap Berburu Stopper Asing

Kendati Persikabo mampu memenangkan pertandingan secara dramatis saat lawan Persiraja Banda Aceh kemarin petang di Stadion Persikabo Cibinong dengan skore 4-3. Namun, kemenangan tersebut menyisakan banyak catatan penting yang harus dibenahi tim besutan Maman Suryaman tersebut.
"Saya baru dua kali memimpin pertandingan resmi Persikabo Kabupaten Bogor. Saya akui kualitas materi pemain lokal Persikabo saat ini sangat sejajar dengan tim tim yang berada di kancah ISL. Seharusnya Persikabo ini berada diperingkat atas klasmen wilayah barat, kalau dengan materi seperti ini. Namun, saya akui, titik lemah Persikabo saat ini tidak optimalnya dua pemain nasing yakni Nanmi Hughes (Stopper) dan JP Boumsong (Striker). Kalau saya dari awal pegang Persikabo. Mungkin kedua pemain tersebut tidak akan masuk dalam skema saya," ujar Maman Suryaman yang mengaku ketar ketir juga melihat lini belakang Persikabo tanpa dihuni pilar asing.
Namun demikian, kata Maman, bagaimanapun caranya, ia akan mengoptimalkan kedua pemain asing tersebut untuk bisa memberikan konstribusi bagi Persikabo dengan catatan mereka bisa menunjukan sikap profesionalnya untuk Persikabo. " Bagaimana saya mau memainkan Nanmi Hughes, orang dia saja baru ikut latihan lagi hari Sabtu. Saya berharap, manajemen bisa berburu stoper dan striker asing yang berkualitas dan kemampuannya berada diatas para pemain Persikabo. Saya sangat cocok kalau Abanda Herman atau Alberto Gonzalves (Beto) gabung dengan Persikabo," kilah Maman dengan tegas.

Manjaemen Harus Serius !!!

KEMENANGAN 4-3 yang diraih Persikabo lewat pertandingan keras dan menjurus brutal yang diperagakan para pemain Persiraja Banda Aceh memang punya makna penting untuk mengatrol poin dan posisi Persikabo di klasmen wilayah barat. Namun, dari pertandingan kemarin itu, saya banyak melihat sisi lemah yang benar benar membuat ngeri bagi pendukung Persikabo ataupun bagi jajaran pengurus Laskar Pajajaran.
Karena tim besutan Maman Suryaman ini masih menyimpan kelemahan di sektor back kanan. Bahkan, empat gol yang terjadi dalam dua pertandingan, hampir semuanya berasal dari sektor ini. Kerapuhan lini belakang ini pada dasarnya tidak adanya stopper asing yang tangguh, ulet tidak cengeng dan professional.
Nanmi Hughes salah satu pembelian gagal Persikabo musim ini tidak bisa diandalkan untuk berbuat banyak membantu Kahudi Wahyu dan Dony Fahamsyah. Seanadianya ada stoper asing sekelas Abanda Herman, David Pagbe atau Semek Piere Patrick, mungkin Kahudi dan Dony akan lebih konsentrasi dengan baik
General Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli atau yang kerap dipanggil Raja Midas, belakangan mulai sesumbar kalau ia akan mendatangkan Abanda Herman untuk gabung di Persikabo. Apakah pernyataan Raja Midas ini hanya angin segar belaka bagi Kabomania dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang merindukan pemain belakang sekelas David Pagbe atau Seme Piere Patrick.
Mudah mudahan, Raja Midas tidak Omdo (Omong Doang) soal Abanda Herman. Toh kalau memang ingin menjaga target superliga, maka salah satu cara untuk memperkuat lini belakang Persikabo adalah mendatangkan Abanda Herman atau stoper asing yang tangguh. Kalau memang tidak bisa mendatangkan Abanda Herman dengan pertimbangan awis teuing, saya bisa mendatangkan Lucas Sanches, salah satu stopper tangguh asal River Plate yang bisa diboyong dengan harga tidak terlalu mahal tapi kualitas bagus.
Saya juga berharap kepada RY selaku ketua umum Persikabo untuk terjun langsung dalam proses mendatangkan Abanda Herman. Karena kalau tidak terjun langsung, proses mendatangkan Abanda Herman bisa terganjal kembali oleh virus Awis Teuing yang sudah melekat dalam manajemen pembelian pemain. Hingga akhirnya Persikabo kembali gagal ke Superliga.

Zaenal Arif Korban Keganasan Rencong Aceh

Kemenangan yang dipetik Persikabo menelan banyak korban. Skuad Laskar Rencong yang diarsiteki oleh Heri Kiswanto itu tidak dapat menerima kekalahan perdananya dalam musim ini. Pertandingan berlangsung panas, terlebih sejak Persikabo unggul 2-1 di menit 51. Tidak terima dengan selisih skor yang terjadi, pemain Persiraja mulai bermain dengan kasar dengan sasaran striker Persikabo. Zaenal "Abo" Arif adalah sasaran pertama yang empuk bagi pemain belakang Persiraja. Abo terpaksa ditandu keluar lapangan setelah disliding. Ia tidak dapat melanjutkan pertandingan dan akhirnya Ilham mengambil alih tempat Abo.
Berselang tiga menit, Jibby menjadi korban kedua. Kali ini ia diganjal oleh Eli Maurel yang akhirnya diahadiahi kartu merah oleh wasit. Ini menjadi sumber kericuhan yang sempat membuat permainan terhenti selama 10 menit. Pemain Persiraja protes karena kepemimpinan wasit yang dianggap tidak fair. Beberapa kali official persiraja menggebrak meja wasit, penonton pun berkontribusi melemparkan botol ke lapangan dan menghujani tim tamu dengan makian karena dianggap tidak sportif.
Bermain dengan komposisi 10 lawan 10, Laskar Rencong kembali menghabisi Dede yang baru merumput selama 15 menit menggantikan Novianto di menit 60, ia ditandu keluar lapangan dan digantikan oleh Jarot pada menit 80.
Dokter Persikabo, Nur Hakim Basuki mengatakan cedera yang dialami Dede tidak begitu parah. Begitu juga dengan Jibby yang bisa melanjutkan pertandingan setelah rehat beberapa menit, hanya saja Abo butuh waktu untuk bisa kembali merumput.
"Jibby lumayan kuat, jadi dia bisa main lagi setelah istirahat beberapa menit. Dede juga sama, Tulang selangkanya kena benturan, tapi tidak perlu perawatan yang lama. Abo sama kasusnya dengan Jibby, sama-sama kena di angkle. Dia butuh istirahat sekitar satu minggu untuk bisa pulih, tidak terlalu parah. Tapi saya mengakui Persiraja bermain cukup keras," paparnya.

Jibby Pahlawan Kemenangan Persikabo

Persikabo berhasil mematahkan predikat tak terkalahkan yang disandang Laskar Rencong dalam pertandingan sore kemarin (17/1) di Stadion Persikabo, Cibinong. Laskar Pajajaran yang notabene adalah penghuni papan bawah Grup Barat berhasil mengungguli Persiraja, sang penguasa klasemen dengan skor akhir 4-3. Dengan semangat baru yang dimotori oleh kehadiran Cucu Hidayat, Persikabo kini berada di urutan ke-10 , menggeser PSSB, Bireun.
Sejak Kick Off babak pertama, pertandingan yang dipimpin oleh wasit, Hadi Suroso itu berlangsung alot. Kedua kubu berusaha saling membombardir garis pertahanan lawannya dengan serangan-serangan yang cukup berbahaya. Setidaknya tiga kali penyelamatan gawang dilakukan oleh Ariek SB sejak awal pertandingan. Gol pembuka diciptakan oleh Salim Alaydrus lewat tendangan bebasnya yang melesat ke gawang yang dikawal oleh Dicky Anggriawan. Berselang 15 menit kemudian, Persiraja berhasil menyamakan kedudukan melalui heading Fahrizal Dillah.
Setelah turun minum, Cyril membuat persikabo unggul dengan meneruskan bola tendangan Cucu Hidayat dari sudut lapangan melalui sundulannya. Laskar Pajajaran memperbesar selisih angka lewat tendangan keras Salim yang menggebrak lini belakang Persiraja dan tidak berhasil diatasi oleh kiper.
Tidak terima diungguli oleh tuan rumah, Persiraja mulai membabi buta dan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Termasuk mematahkan penyerangan Persikabo dengan menjatuhkan dua striker, Zaenal Arif dan Jibby Wuwungan dalam waktu hampir bersamaan.
Tim besutan Hery Kiswanto itu berhasil mempertipis selisih angka lewat gol Abdul Musawir dan menyusul gol dari Erik Saputra yang menyamakan kedudukan (3-3). Gol penentu Persikabo tercipta dari umpan Salim yang diteruskan oleh Jibby melalui sundulannya.
Menyambut kemenangan yang luar biasa itu, Manajer Persikabo Mas'an Djajuli menyambut timnya dengan berurai air mata. "Saya deg-degan menonton pertandingan ini. Keras dan perjuangan pemain sudah habis-habisan. Wasitnya juga tegas. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk bermain di Tangerang tanggal 22 nanti," harapnya.

Kemenangan Untuk Kabomania

Pendukung Persikabo, Kabomania akhirnya bisa pulang dengan bangga. Zaenal Arif dkk mempersembahkan kemenangan untuk ulang tahunnya yang ke-4 pada Selasa (18/1) hari ini. Kemenangan 4-3 dari Persiraja Banda Aceh itu tak lepas dari janji skuad Laskar Pajajaran yang membuktikan bisa fight meski evaluasinya lini belakang kurang konsentrasi jelang pertandingan berakhir.
“Hasil ini sangat membanggakan kami,” ujar Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas. Perayaan ulang tahun telah dibuka pada saat jeda dengan pemotongan kue yang dilakukan pembina Kabomania, Mas’an Djadjuli yang juga manajer tim Persikabo diberikan ke Dicky Dompas dan pemandu sorak Opik ‘Cageur’. Seluruh Kabomania menyanyikan ‘happy birthday’ dan tetap mengelukan ‘di Persikabo ada Zaenal Arif’. “Dengan kemenangan ini, kami yakin Persikabo bisa,” sambung Ketua Harian Kabomania, Kemal Fasya.
Lalu pada perayaan saat jeda, penonton juga dihibur dengan penampilan dancer dari Cybersquad yang didatangkan Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kabupaten Bogor. Perayaan ulang tahun Kabomania, berlanjut ke Gedung KNPI Cibinong, Senin (17/1) malam. Kabomania mensyukuri lahirnya pendukung Kabomania yang dulu bernama Kabo Fans Club dan ada juga Super Kabo yang melebur jadi Kabomania.

Pertandingan Yang Menguras Emosi dan Konsentrasi

Inilah pertandingan home yang dianggap publik sepakbola Kabupaten Bogor dianggap seru. Sarat emosi dan penuh prestise. Skuad Persikabo dan Persiraja Banda Aceh menghipnotis penonton dengan segala manuvernya. Dari pesan singkat yang diterima redaksi Jurnal Bogor di sms Gibol, umumnya puas.
Perhatian terhadap gelandang baru Persikabo, Cucu Hidayat sudah pas beroperasi di sektor tengah dengan pergerakan bagus sayap Nopianto yang overlap kerap mengancam gawang lawan. Performa pemain asingnya Cyril Tchana juga tampil tenang. Hanya saja sumpah serapah penonton juga muncul ke pemain asing Persiraja Tong Mayega Eli Maurel. Eli dianggap provokator hingga kedua pemain berseteru. Bahkan ada pemain Persiraja menantang penonton dengan membalas lemparan. Penonton kesal karena pemain Persiraja memprotes wasit berlebihan sehingga laga tak bisa dinikmati. “Jika kualitas mental pemain asing masih seperti itu, menularkan prilaku jelek. Zaenal Arif bisa jadi korban saat dilanggar yang tak perlu seperti itu,” ungkap salah satu penonton.
Persiraja yang diatas kertas diunggulkan bisa saja menang jika tak emosional, menurut pelatih Persiraja Heri Kiswanto karena emosi pemain tak terbendung setelah wasit royal kartu. “Sebenarnya kartu-kartu itu tak perlu terjadi. Banyak aliran bola terhenti,” kritik Heri Kiswanto saat jumpa pers.
Namun tidak bagi Persikabo, pemain Persiraja itu layak diganjar kartu karena permainannya yang keras menjurus kasar. Kondisi itu dipicu licinnya lapangan pertandingan karena sebelumnya hujan turun. Konsentrasi pemain Persikabo cukup, kecuali 15 menit jelang bubaran. “Memang ada benturan dan itu karena licin, tapi sebenarnya pemain sudah tahu mana yang perlu dilakukan dan yang tidak. Gol kami memang karena pemain fokus serangan,” ujar asisten pelatih Persikabo, Dudung Abdullah.

Patahkan Rekor tak Terkalahkan Persiraja

Persikabo Kabupaten Bogor sukses mematahkan rekor tak terkalahkan Persiraja Banda Aceh di Grup I dengan kemenangan 4-3 pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Senin (17/1). Gol Persikabo dicetak Salim Alaydrus menit 23 dan 64, Cyril Tchana menit  52 dan Jibby Wuwungan menit 87. Sedangkan dari Persiraja dicetak Fahrizal Dillah menit 40, Abdul Musawir 69 dan Erick Saputra menit 74.
Persikabo tak terpancing emosi saat pemain Persiraja memprotes wasit Hadi Suroso berlebihan dan terkesan mengulur waktu pada menit-menit awal. Justeru mereka terperangah. Kepanikan Persiraja muncul menit 23 saat Persikabo berhasil unggul lebih dulu melalui tendangan bebas winger Salim Alaydrus hingga menangl 1-0. Dan baru bisa disamakan Fahrizal Dillah, 17 menit kemudian yang mengantarkan 1-1 hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Persikabo menciptakan peluang emas saat Zaenal Arif nyaris membuat gol saat tendangan saltonya membentur mistar gawang. Kabomania akhirnya bersorak saat pemain tengah Cyril Tchana merobek gawang Dicky Anggriawan menit 52 melalui tandukannya setelah menerima set-piece Cucu Hidayat. Unggul 2-1, Persikabo tak mengendorkan serangan. Bahkan Salim membuat gol lagi menit 64 saat crossingnya masuk yang nyaris juga diteruskan Ilham Hasan hingga unggul 3-1.
Kemenangan Laskar Pajajaran itu diraih penuh dramatis karena sepanjang pertandingan diwarnai penuh kejutan. Persiraja Panik. Pemain Laskar Rencong diganjar 2 kartu merah (akumulasi kartu kuning) setelah dua striker Persikabo, Zaenal ‘Abo’Arif dan Jibby Wuwungan dihantam keras. Hanya saja insiden tak dewasa ditunjukkan pemain Persiraja yang tak menghargai keputusan wasit dan meludahinya hingga terjadi keributan antar pemain dan dicemooh penonton hingga terhenti beberapa menit. Huuh!
Persiraja kemudian menunjukkan kelasnya membobol gawang Ariek SB memanfaatkan kelengahan lini belakang Persikabo meski bermain dengan 8 pemain masih mampu mencetak dua gol dari Abdul Musawir menit 69 dan Erick Saputra menit 74. Namun Persiraja terdiam dan menghentikan jumawanya saat tandukan Jibby Wuwungan menit 87 membuat keunggulan 4-3 hingga laga berakhir.