Jumat, 18 Februari 2011

Zoran Rajovic Bidikan Teranyar Raja Midas

Gagal memboyong Pablo Frances bomber latin asal Persib Bandung, pengurus dan manajemen Persikabo kini mengalihkan perhatian kepada Zoran Rajovic dari FK Leotar Trebinje ( Bosnia). Pemain kelahiran 28 Nopember 1979 yang punya kewarganeraan dua yakni Kroasia dan Serbia direncanakan akan datang dalam waktu dekat ini. “ Kalau memang Zoran lebih memungkinkan didatangkan, maka saya lebih setuju Persikabo merekrut Zoran Rajovic. Apalagi saya sudah tahu data dan fakta tentang Zoran via internet. Setahu saya dia pernah jadi Top Skore di Bosnia Primer Leguea ( BPL) dengan 17 gol. Apalagi dia pernah malang melintang main dibeberapa klub Eropa Timur. Bahkan, Zoran Rajovic juga kalau tidak salah pernah menjadi bomber andalan FC Dalian ( Liga China) pada tahun 2000-2001,” tegas Ketua Harian Persikabo, Drs. M. Ridwan.
Pasca kegagalan memboyong Pablo Frances ke Persikabo, manajemen dan jajaran pelatih Laskar Pajajaran memang sedikit oleng. Karena Pablo memang akan dijadikan andalan bagi Persikabo untuk mengisi posisi JP Boumsong. Alternatif terakhir kini jajaran pengurus Persikabo akan mendatangkan Zoran Rajovic, striker dengan tinggi 180 cm melalui agen Eddy Syahputra dari Ligina Sportindo.
Sementara itu, Eddy Syahputra sendiri mengatakan, ia siap dalam waktu dekat ini mendatangkan Zoran Rajovic ke Persikabo asalkan ada kejelasan dari manajemen dan pengurus Persikabo soal harga dulu.
“Kita siap membelikan tiket buat Zoran ke Indonesia. Tapi kita juga ingin ada kepastian dulu dari manajemen Persikabo. Kalau secara kualitasnya, Zoran sudah tidak diragukan lagi. Sekarang saya masih menunggu kepastian dari manajemen dan pengurus Persikabo. Kalau memang sudah ada kepastian. Mungkin setelatnya hari senin atau selasa, Zoran bisa datang ke Indonesia. Saya kembalikan lagi kepada manajemen dan pengurus Persikabo. Serius apa nggak untuk mendatangkan Zoran Rajovic,” tukasnya dengan tegas.

Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga

Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung gara gara finansial kubu Laskar Pajajaran saat ini tengah “Terjangkit Virus Koredas” alias tidak ada dana sama sekali seperti yang tengah dialami para birokrat atau inohong di Pemkab Bogor. Padahal, selama ini Kabupaten Bogor dikenal dengan julukan “Lumbung Dolar,” tapi untuk mencari uang 350 juta saja tidak ada.
Padahal, di Kabupaten Bogor sendiri banyak pengusaha yang peduli sepakbola, banyak birokrat yang hobi sepakbola dan ada beberapa direkrut BUMD yang cinta Persikabo. Namun, kenapa Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang menjabat sebagai General Manajer Persikabo, seperti kerja sendiri mencari uang buat bayar kompensasi kepada manajemen Persib. Sampai sampai tensi darah Raja Midas mencapai angka 170
Dalam konteks yang sama, upaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memerintahkan kepada Mas’an Djajuli untuk berkoordinasi dengan para pengurus Persikabo lainya terkait penanggulangan dana segar buat biaya kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang tidak menemui titik temu. Para pengurus teras seperti. H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H Rudi Ferdian, Adang Suptandar, Rustandi dan Dedy Bachtiar.
“Sesuai perintah Pak RY, saya telpon ke Pak Rustandi dan pengurus Persikabo lainnya. Namun, semuanya tidak bisa memberikan jalan keluar untuk mendapatkan dana segar buat Kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya jadi bingung sendiri. Apa betul mereka mereka tidak punya yang sama sekali. Masa sekelas Pak Dedy Bachtiar, kepala DPKBD tidak punya uang sebesar 350 jutaan buat biaya transfer Pablo dan Gilang Angga. Kita akan pasti ganti uang mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Manajemen Persib sudah tidak percaya lagi kepada kita, karena kita telat memberikan uang kompensasi kepada Persib,” ujar Mas’an Djauli kepada Pakar kemarin petang. Dalam kesempatan yang sama, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membantah soal kegagalan Persikabo merekrut Pablo Frances dan Gilang Angga bukan semata mata karena telat transfer.
“Sebenarnya bukan kita telat memberikan uang kompensasi kepada manajemen Persib. Namun karena kita mengkaji ulang lagi soal status pinjaman tersebut. Kalau memang kita Cuma pinjam Pablo dan Gilang dari Persib, mungkin kita hanya bayar gaji mereka saja. Akan tetapi fakta yang ada, kita harus bayar juga kompensasi kepada Persib. Kalau kita bayar kompensasi itu namanya bukan pinjam tapi transfer,” ujar H. Didi Kurnia, SH yang juga menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata Didi, pengurus sekarang sedang mencari atlernatif lain setelah Pablo dan Gilang Angga gagal didapatkan Persikabo musim ini. “ Kita tidak ingin terburu buru dalam mencari para pemain untuk putaran kedua ini. Kami dari jajaran pengurus berharap manajemen dan jajaran pelatih untuk tetap fokus mempersiapkan mental bertanding menjelang dua laga tandang ke Persires dan Persih Tembilahan. Dua laga tandang tersebut wajib diraih dengan angka penuh oleh Persikabo.,” ujar Didi dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kendati manajemen dan pengurus gagal mendapatkan Pablo dan Gilang Angga, ia tetap harus bisa mengoptimalkan para pemain yang ada saat ini.
“Awalnya saya senang kalau manajemen dan pengurus mau mendatangkan, Pablo, Gilang, Bachtiar, Dony F Siregar dll. Tapi, kita sudah tahu semua kalau semua pemain buruan itu gagal kita dapatkan. Saya harus tetap optimis untuk mengoptimalkan para pemain yang ada sekarang untuk dua laga di Tembilahan dan Rengat,” tandasnya.

Persikabo tak Jadi Rekrut Pablo Frances

Keseriusan Persikabo Kabupaten Bogor lolos ke Liga Super Indonesia masih tanda tanya. Tak jadinya rekrutmen pemain incaran, telah membuyarkan angan-angan Kabomania bisa tampil di kasta tertinggi tanah air. Kondisi tersebut kontraproduktif, Persikabo yang masih defisit angka dan perlu mengejarnya di putaran kedua, justeru tak banyak me-lakukan perombakan di tim.
Bahkan Persikabo tak memiliki dana cukup untuk mendatangkan penyerang Persib Bandung asal Argentina, Pablo Frances dan winger Gilang Angga. Manajemen mengumumkan tak jadi merekrut keduanya karena kondisi keuangan Laskar Pajajaran koredas (tak ada uang). Sumber keuangan masih ditalangi manajer Mas’an Djadjuli yang hingga kini untuk gaji dan kontrak pemain baru masih tertunda.
“Frances batal kita ambil. Masalahnya uang,” ujar Mas’an di Stadion Persikabo, Kamis (17/2).
Dengan demikian, Persikabo di putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia tetap bertumpu pada striker Zaenal Arief, Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan setelah penyerang asal Kamerun, JP Boumsong dicoret. Namun manajemen tetap berupaya mendatangkan striker eks Persiraja Aceh, Okoye Emeka Obidiha yang sudah turun seleksi kemarin, bersama Harri Salisburi, mantan Persitara Jakarta Utara.
Pelatih Maman Suryaman bahkan menyesal telah cuci gudang dengan mendepak 11 pemain, jika hingga saat ini masih tak ada penggantinya. “Harusnya sudah ada. Kalau Frances tak jadi, besar kemungkinan kita mesti ambil Emeka,” kata dia.
Sementara progress latihan persiapan jelang laga away dengan Persih Tembilahan, Jumat (25/2), dinilai lumayan. Maman mematok draw sehingga perhatiannya tertuju pada transisi bermain saat bertahan dan menyerang. Termasuk akan mencoba memasukan pemain yang baru bergabung yaitu defender Eduard Valutsa (Moldova), Sonny Kurniawan (Persiraja), Maulana (Persires) dan Ridwan Awaludin (SAD Indonesia).

Nilai Mahal, Manajemen Angkat Tangan

Penggawa Maung Bandung Pablo Frances dan Gilang Angga Kusuma yang rencananya memperkuat Laskar Padjajaran, batal total. Batalnya dua bintang tersebut lantaran manajemen Persikabo tak mampu menyanggupi nilai kontrak yang ditawarkan.
Ya, manajemen Persikabo angkat tangan dengan nilai transfer yang mencapai Rp350 juta untuk kedua pemain. Selain itu,Persikabo telah melewati batas tempo pembayaran terakhir, Rabu (16/2), yang dipatok Manajer Persib,Umuh Muchtar.
Gagalnya dua penggawa Persib merumput di Cibinong,kata General Manajer Persikabo Mas’an Djajuli,lantaran Laskar Pajajaran harus menanggung gaji kedua pemain tersebut selama berbaju hijau kuning. Khusus gaji Pablo saja mencapai Rp65 juta per bulan,inilah yang membuat manajemen keberatan. “Ya kan seharusnya,kalau status pinjaman itu hanya membayar gaji saja per bulan,bukannya juga bayar transfer. Kok ini jadi dobel,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, Persikabo masih menunggu keputusan manajemen Persiba Balikpapan terkait pelepasan  stopernya, Bachtiar, Sabtu (19/2) mendatang. “Kami tengah menunggu keputusan kalau mereka jadi melepas, berarti dia (Bachtiar, red) akan kesini,” tegasnya.
Selain itu, untuk mengisi posisi striker yang gagal ditempati Pablo, manajemen akan mendatangkan top skor Liga Bosnia 2004-2005, Zoran Rajovic yang kini bermain untuk FK Leotar Trebinje Bosnia,Senin (21/2).
Dalam kesempatan terpisah,Headcoach Maman Suryaman menyayangkan kegagalan perekrutan  bomber Persib itu. “Ya sangat disayangkan mereka tak jadi bergabung dengan kami,”singkatnya.
Maman juga menegaskan, dengan waktu yang sudah mepet ini, ia sebagai pelatih harus memutar otak mencari pemain baru yang tepat. "Saya punya beberapa nama pemain yang ikut  seleksi sekarang, seperti Emeka dan Hari Salisburi. Untuk keputusan tentang bergabungnya mereka,saya serahkan pada manajemen.Yang pasti kita harus manfaatkan pemain yang ada walaupun kualitasnya satu level di bawah Pablo," papar dia.