Senin, 23 Mei 2011

GOR Cibinong Memprihatinkan

Pakuan Raya - Fasilitas Gedung Olahraga (GOR) Karadenan Cibinong, yang saat ini telah resmi dibuka dan digunakan untuk umum dinilai Kepala Pelatih timnas futsal Seagames, Viernes Ricardo sangat memprihatinkan. Menurutnya, dana kurang lebih 2,8 Miliar yang sudah dihabiskan untuk membangun GOR tersebut tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, dan terkesan menghambur-hamburkan uang.
"Saya sedih sekali lihat GOR itu, seharusnya dengan uang sebanyak itu, pihak Dispora bisa membuat GOR yang lebih gagah dan lebih berfungsi lagi ketimbang sekarang, di Sumatra saja dananya kurang dari 2 Miliar, tapi fasilitasnya jauh lebih baik ketimbang GOR Cibinong ini, sepertinya mereka asal-asalan saja membuat GOR ini," ucap Viernes Ricardo saat ditemui Pakar di SMP N 3 Cibinong, baru-baru ini.
Dengan kejanggalan yang terlihat dari pembangunan GOR mini tersebut, Ia berharap pihak Dispora Kabupaten Bogor dan anggota DPRD setempat bisa mengevaluasi kembali pembangunan tersebut. Apalagi, saat ini GOR tersebut berada di kawasan pembinaan kelas olahraga yang notabenenya membutuhkan fasilitas olahraga yang memadai untuk meningkatkan prestasi mereka.
"Saya lihat Kabupaten Bogor ini punya atlet-atlet yang luar biasa, kita lihat saja tim futsal putrinya, mereka seharusnya bisa menggunakan GOR tersebut untuk latihan ataupun untuk mengadakan turnamen, namun hal tersebut sepertinya kurang bisa dilakukan secara maksimal karena kondisi GOR yang tidak memungkinkan, sayang sekali kan, yang seharusnya dana sebesar itu bisa digunakan untuk membuat GOR yang megah, namun hasilnya seperti itu," sindirnya.

Swasta Harus Partisipatif

Pakuan Raya - Sarana Olahraga Pakansari yang di cap sebagai sarana olahraga termegah se-Indonesia akan segera berjalan pada tahun ini. Meski dana pembangunan yang terkumpul hingga saat ini baru mencapai Rp. 25 Miliar saja, namun Bupati Bogor, Rachmat Yasin mengatakan proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap sebagai bentuk "cicilan"menuju terwujudnya media olahraga terbesar se-Tanah Air itu.
"Kita sudah mengajukan proposal kepada Kemenpora untuk membantu proses pembangunan. Karena dampaknya tidak hanya untuk masyarakat Kabupaten Bogor saja, tapi lingkupnya sudah nasional. Sampai sekarang kita masih menunggu respon dari Kemenpora. Gubernur juga sudah berjanji akan membantu terciptanya SOR ini. Kita juga sedang mengupayakan agar bantuan dari provinsi bisa ditambah untuk meringankan beban APBD,"tegas Rachmat Yasin.
Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Dadang Irfan mengatakan pembangunan pasti dimulai tahun ini untuk pertanggungjawaban atas dana yang sudah dikucurkan oleh provinsi guna mempercepat pembangunan. Mengenai pihak swasta yang selalu diharapkan bisa turut membantu percepatan pembangunan, Dadang menuturkan belum ada kesepakatan dari orang ketiga selain pemerintah.
"Pembangunan pasti diawali tahun ini, karena kita harus bertanggung jawab atas dana yang sudah diberikan oleh provinsi. Memang akan dilakukan secara bertahap karena kita tidak mampu untuk membangun sekaligus. Kita juga masih sangat mengharapkan partisipasi dari pihak swasta. Sarana ini tidak akan jadi sia-sia kok, karena Kabupaten Bogor terkenal sebagai daerah lumbung atlet dengan potensi yang sangat besar. Apalagi sifat multifungsi dari gedung ini, tidak hanya untuk lokal saja, skalanya sudah nasional,"pungkasnya.

NIKE Undang Manajemen Persikabo U-15

Pakuan Raya - Ditengah kisruh PSSI pasca kegagalan Kongres PSSI belum lama ini di Hotel Sultan, 20 Mei 2011, namun suasana itu tetap tidak berpengaruh kepada persiapan tim Persikabo U-15 tahun yang akan berangkat ke Thailand tanggal 2 Juni mendatang. Bahkan, rencananya malam nanti, manajemen Tim Persikabo U-15 tahun akan memenuhi undangan dari pihak Nike dan PSSI terkait keberangkatan ke Thailand untuk event Manchester United Primer Cup ( MUPC) tingkat regional Asia Tenggara pada tanggal 5-9 Juni mendatang.
"Kita memang sedikit cemas dengan situasi yang terjadi pasca Kongres PSSI di Hotel Sultan. Namun, kit tetap fokus pada persiapan ke Thailand. Apalagi, belum ada kabar lanjutan tentang sanksi dari FIFA kepada Indonesia. Kalaupun ada sanksi dari FIFA mungkin tak hanya Persikabo yang jadi korban. Karena Persipura dan Sriwijaya FC akan menjadi korban juga ," ujar Manajer Tim Persikabo U-15 tahun, Drs. Yadi Mulyadi, AR kepada Pakar tadi malam.
Yadi berharap, kisruh ditubuh PSSI ini jangan sampai merembet kepada persiapan Persikabo U-15 tahun yang akan menjadi duta Indonesia dalam ajang MUPC di Thailand. " Pihak Nike sudah memberikan gamb aran kalau Persikabo U-15 tahun tetap akan menjadi duta Indonesia di Piala MUPC. Bahkan, kalau anak anak asuhan Yayan Mulyana ini bisa tampil jadi juara di Thailand, maka Persikabo akan langsung tampil di Old Traford, Stadion kebanggaan Manchester United, Inggris. Mudah mudahan Persikabo U-15 tahun bisa menuju Pentas Dunia di Old Traford mendatang," sergah Yadi Mulyadi, yang juga dikenal sebagai Ketua Bidang Binpres KONI Kabupaten Bogor ini.
Dalam kesempatan yang sama, Yadmul menambahkan, pertemuan dengan pihak Nike nanti pada dasarnya ingin melihat sejauh mana perkembangan manajemen dan jajaran pelatih Persikabo U-15 tahun dalam mempersiapkan timnya. Bahkan, pihak Nike dan PSSI sudah memutuskan untuk materi pemain itu tetap semuanya dihuni oleh para pemain Persikabo U-15 tahun. " Kalaupun nantinya aka nada penambahan pemain, maka ia akan melakukan penambahan pemain yang memang berasal dari SSB yang ada dan menjadi anggota FKSSB Kabupaten Bogor," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mengatakan, para pemain ataupun manajemen Persikabo U-15 tahun tidak boleh terpengaruh dengan suasana yang tengah terjadi di tubuh sepakbola nasional pasca Kongres PSSI belum lama ini di Hotel Sultan yang kembali deadlock. "Semua official tim Persikabo U-15 tahun harus tetap fokus mempersiapkan tim ini menuju Thailand. Kami tidak ingin para pemain Persikabo U-15 tahun terpengaruh oleh konflik yang terjadi ditubuh PSSI. Para pemain harus fokus berlatih, fokus bermain dan fokus memenangkan pertanbdingan di Thailand nanti," ujar RY kepada Pakar tadi malam dengan tegas.

Persikabo dukung Agum Gumelar

Pakuan Raya - Keputusan Ketua Normalisasi ( KN) PSSI, Agum Gumelar yang mempunyai mandat dari FIFA untuk menggelar Kongres PSSI tanggal 20 Mei 2011 lalu di Hotel Sultan dan menghentikan pelaksanaan Kongres PSSI di Hotel Sultan belum lama ini didukung penuh oleh Persikabo Bogor, salah satu klub anggota Divisi Utama Ligina. Pernyataan dukungan kepada sikap Agum Gumelar itu disampaikan langsung oleh Edison Hutahean salah seorang pengurus teras Persikabo yang menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang menodai pelaksanaan Kongres PSSI versi KN di Hotel Sultan belum lama ini.
KN itu bentukan FIFA yang ditugaskan untuk melakukan normalisasi sepakbola Indonesia. Masa peserta Kongres melakukan sikap yang tak pantas dan tak terpuji kepada Ketua KN dan jajaran perwakilan FIFA dan AFC saat Kongres berlangsung. Untung Pak Agum masih sangat sabar. Saya setuju dengan penghentikan Kongres PSSI tersebut. Sekarang oknum -oknum yang berusaha mengacaukan Kongres PSSI itu harus bertanggung jawab kalau PSSI atau Indonesia kena sanksi dari FIFA," ujar Edison Hutahean dengan tegas.
Edison menambahkan, seharusnya para peserta Kongres yang mengedepankan kepentingan kelompok harus melihat kepada persoalan yang lebih makro lagi, yakni kemajuan sepakbola Indonesia dimata Internasional. "Kalau Indonesia kena sanksi dari FIFA, akan berapa banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan mata pencaharian. Apakah mereka yang mengacaukan Kongres PSSI ini mau memberikan nafkah kepada mereka yang menjadi korban kalau Indonesia benar benar kena sanski FIFA. Hal ini yang tidak mereka pikirkan secara matang," tegasnya dengan penuh emosi.
Sementara itu, Wasekum Persikabo, Yadi Mulyadi AR juga sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan para oknum yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan. " Sepakbola itu sebuah organisasi olahraga. Tidak pantas kalau sepakbola dijadikan media politisasi kepentingan kelompok. Kami merasa kecewa dengan kegagalan Kongres PSSI ini. Apalagi, kalau sampai FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia untuk tidak boleh menggelar semua pertandingan inernasional ataupun kompetisi domestik. Ini benar benar mengerikan," ujar Yadi Mulyadi General Manajer Persikabo U-15 tahun yang akan bertolak ke Thailand dalam waktu dekat ini.
Yadi menambahkan, kenapa sampai orang orang yang ikut kongres itu lebih mengedepankan kepentingan kelompok, ketimbang melihat sepakbola Indonesia secara utuh? " Apakah mereka sudah siap dan mampu melihat bangsa Indonesia ini bertambah lagi penganggurannya akibat Indonesia kena sanksi FIFA. Seharusnya mereka harus sadar dan melihat rambu rambu yang sudah ditetapkan oleh FIFA ," beber Yadi Mulyadi yang mendukung kebijakan Pak Agum Gumelar untuk menghentikan Kongres PSSI disaat situasi mulai tak terkendali.
Sementara itu, Thierry Regennas , direkrur pengembangan dan keanggotaan FIFA asal Prancis ini mengatakan,ia akan memberikan laporan resmi kepada Presden FIFA di Zurich seputar pelaksanaan Kongres PSSI yang lagi lagi tidak menghasilkan keputusan. Regenass akan menceritakan semua yang terjadi saat pelaksanaan Kongres PSSI di Hotel Sultan belum lama ini. Saat diwawancara para wartawan, regennas sendiri sempat geleng-geleng kepala menyaksikan fenomena atau pemandangan yang terajadi dalam Kongres PSSI tersebut.
"Saya akan ceritakan kepada Blatter soal yang terjadi dalam Kongres PSSI tersebut. Padahal, Pak Blatter menunggu kabar baik dari Indonesia . Namun, kalau situasi ini yang terjadi, maka saya sebagai observer FIFA bersama Van Hattum akan menceritakan sebenar benarnya yang terjadi dalam Kongres PSSI bentukan KN sebagai perpanjang tanganan dari FIFA," tegasnya.