Sabtu, 15 Oktober 2011

Lawan Mitra Kukar, Beda dengan Timnas U-23

Jurnal Bogor - Setelah menghadapi Timnas U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (13/10), skuad Persikabo Kabupaten Bogor kembali menjajaki Mitra Kukar, Kalimantan Timur di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, Sabtu (15/10). Laga kali ini berbeda dengan Timnas U-23 dimana ada alasan tersendiri untuk tidak melakukan pressure (tekanan) saat lawan ‘Garuda Muda’ yang dipersiapkan SEA Games 2011, November nanti.

“Sengaja pressing (menekan) tak dilakukan untuk menghindari cedera pemain timnas, tapi berbeda saat lawan Mitra Kukar,” ucap pelatih Persikabo, Suimin Diharja di Mes Pusdai, kemarin.

Ini artinya, Persikabo memiliki pertimbangan khusus agar timnas U-23 dapat meraih emas dan tak mau mempermalukan apalagi mencederai pemainnya. Laskar Pajajaran mencoba bertahan meski akhirnya kebobolan dua gol. Bagi Suimin hal itu wajar karena performa tim masih dalam program persiapan umum dimana porsi materi latihan fisik masih lebih banyak dibandingkan materi teknik, taktik dan mental tanding.

“Jadi ujicoba kemarin, murni mencoba mental pemain saja, khususnya bagi yang muda-muda dan pemain baru,” kata dia dimana penyerang asing yang dicobanya, Jose Bertrand asal Liga Jerman belum memenuhi kriteria. “Tingkat kelelahan pemain sekarang masih cukup tinggi dan akan terbalik saat mulai masuk persiapan khusus,” sambung pelatih fisik John Arwandi.

Lawan Mitra Kukar, Suimin juga bakal mencoba pemain muda yang belum turun seperti bek kiri Mu’min, gelandang Wawan Susuilo dan penyerang Septian Suharlan. Mereka akan bergabung dengan pemain yang tak masuk starter saat lawan Timnas U-23 seperti bek Masperi Kasim dan gelandang Dede Ariandi. “Abang akan coba semua pemain, karena hasil ini jadi catatan penting,” ungkapnya.

Sedangkan saat lawan Timnas U-23, pemain belakang Kahudi Wahyu Widodo mengalami cedera engkel kaki kiri. Kahudi mengalami cedera saat dirinya jatuh menghindar injak penyerang Ferdinan Sinaga. “Jatuh saya salah tumpuan, karena kalau diteruskan akan menginjak Ferdinan,” jelasnya yang diperkirakan membutuhkan waktu istirahat lebih dari dua pekan ke depan. “Namun bersyukur hasil pemeriksaan kaki saya tak retak,” tandasnya saat ditemui sedang mengompres dengan air es agar nyeri dan bengkaknya mereda.

Rodrigo Come Back

Radar Bogor - Mantan ujung tombak Laskar Pajajaran periode 2007-2009, Rodrigo Santoni, siap memperkuat Persikabo dalam kompetisi Liga Profesional Level II yang rencananya bergulir Desember mendatang.
Pemain 180 cm ini juga pernah membela PSIS Semarang musim lalu dengan mengemas delapan gol.
Pesepakbola asal Argentina ini mengaku jika Persikabo sudah seperti rumahnya sendiri. Sehingga, ia sang...at berharap bisa kembali diterima dalam skuad hijau kuning.

“Persikabo sudah seperti rumah saya, rasa kekeluargaan di sini begitu tinggi, selain itu saya banyak teman di sini. Makanya kembali ke Persikabo adalah mimpi saya,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Saat disinggung nilai kontrak, Rodrigo mengatakan jika nominal bukanlah hal utama. Melainkan, suasana kondusif di Persikabo yang jarang ia temukan di tim lain.

“Kalau harga itu bukan masalah, yang penting saya bisa kembali bermain bersama tim ini. Karena saya sangat cinta dengan Persikabo, kalau tidak buat apa saya dari Argentina langsung ke sini,” jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra membenarkan jika Rodrigo kembali ke Persikabo.
“Ya, hari ini (kemarin, red) dia menelepon saya, katanya mau bergabung kembali. Tapi semua itu dikembalikan ke Abang Suimin untuk menyeleksinya. Semua pemain asing bebas masuk ke Persikabo,” ungkapnya.

Sementara itu, Headcoach Suimin Diharja menegaskan, ia memang sudah mengetahui kualitas Rodrigo pada 2007 hingga 2009.
Namun, kemampuan pesepakbola selalu naik turun seiring berjalannya waktu. Apalagi kalau pemain tidak pernah melakukan latihan selama libur. “Abang tahu kualitas Rodrigo, tetapi itu dulu. Kalau sekarang Abang belum tahu,” tegasnya.
Lebih lanjut, kata dia, Rodrigo tetap harus mengikuti seleksi yang ditetapkan jajaran pelatih. Kendati kualitas bomber berusia 32 tahun itu sudah teruji di lapangan.
“Ya, seleksi tetap harus dilakukan, kita kan ingin tahu kondisi fisik terakhirnya. Siapa tahu saja ada yang cedera,” pungkas Suimin.