Rabu, 21 September 2011

Manajemen Gerecoki Program Latihan

Radar Bogor - Kebijakan manajemen Persikabo yang mengizinkan pemain ikut seleksi, membuat bingung pelatih Suimin Diharja. Dampaknya, hingga kini Pelatih Kampung (sebutan Suimin, red) itu belum menentukan skuad Laskar Pajajaran yang akan berlaga di Liga Profesional, Oktober mendatang.
Kebijakan manajemen tersebut sangat bertentangan dengan program seleksi dan latihan skuad Laskar Padjajaran. Pasalnya, Suimin telah menetapkan tidak ada lagi seleksi pemain. Akhirnya, pemain baru titipan manajemen pun terus berdatangan ikut seleksi.

“Saya belum menentukan pemain lokal yang bakal bergabung, sebab penambahan terus terjadi. Jadi, terpaksa jajaran pelatih memantau kemampuan fisik dan skill pesepakbola yang baru datang,” ujar Suimin saat ditemui Radar Bogor di Lapangan Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, kemarin.

Selain itu, sambung dia, untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, ia bakal menggunakan program rangking bagi seluruh pemain jelang penandatanganan kontrak 1 Oktober mendatang. “Saya kan punya rapor tentang kemampuan mereka, makanya akan saya rangkingkan semuanya. Mulai dari peringkat satu sampai empat,” jelas mantan arsitek Persijap Jepara ini

Menurut dia, kebijakan tersebut diambil untuk mengantisipasi jika terjadi deadlock saat negosiasi nilai kontrak antara pemain dan manajemen. Sehingga, jika pesepakbola rangking pertama gagal didapatkan, masih ada alternatif pilihan yakni peringkat kedua, tiga dan empat. “Siapa tahu kita gagal dapat yang pertama, kan kami masih punya pilihan lain. Walau kualitasnya di bawah yang pertama,” papar Suimin lagi.

Ia menambahkan, di tiap posisi terdapat empat pemain pelapis yang bakal diseleksi sebagai pilihan utama. Jadi, Persikabo akan memiliki pilar terbaik di segala lini. “Jadi di posisi kiper sampai penyerang masing-masing ada empat pelapis, nanti kita bandingkan dan yang terbaik akan diambil,” ucap dia.

PSSI Lebur Pengelolaan Liga Pro dan Amatir

Bola Indo - PSSI melebur pengelolaan Liga Profesional dan Liga Amatir di bawah kewenangan Badan Liga Indonesia (BLI). Sebelumnya, pengelolaan kedua Liga tersebut dilakukan terpisah. Badan Liga Indonesia (BLI) bertugas mengelola Liga Profesional dan Badan Liga Amatir (BLAI) bertugas mengelola liga amatir.
PSB BOGOR
Sekjen PSSI, Tri Goestoro mengungkapkan peleburan ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas kerja lembaga terkait. BLI nantinya akan dipimpin oleh mantan Komite Pemilihan, Harbiyansyah Hanafiyah.

"Rapat Exco akhir pekan lalu memutuskan mengangkat Harbiyansyah sebagai Ketua BLI. Nanti beliau akan membawahi Liga Profesional dan Liga Amatir. Kalau dulu kan terpisah, antara BLI dan BLAI," ujar Tri Goestoro dalam jumpa pers di kantor PSSI, Selasa, 20 September 2011.

"Masalah (peleburan) BLI dan BLAI ini sebenarnya hanya soal manajerial. Komandan satu, tapi manajemen dua. Dengan disatukan seperti ini, diharapkan bisa lebih efektif kerjanya," papar Tri.

Selain memutuskan peleburan BLI dan BLAI, PSSI juga telah menetapkan jika liga profesional (LSI dan Divisi Utama) ditetapkan dilaksanakan oleh PT Liga Prima. "Dengan Widjayanto yang ditunjuk sebagai CEO PT Liga Prima," ujar Tri.

Alasan penggunaan PT Liga Prima dan bukan PT Liga Indonesia yang telah menjadi pelaksana kompetisi musim lalu? "PT Liga Indonesia sementara ini masih sedang dilakukan proses audit. Sambil menunggu audit selesai, sedangkan persiapan harus jalan terus, maka dibentuk PT Liga Prima," ujar Tri beralasan.

"Kepemilikan PT nantinya milik Federasi dan Klub anggota. Tapi komposisi kepemilikan masih dalam pembicaraan dengan klub," tandas Tri.

Saefullah Hengkang ke Semen Padang

Informasi Bogor - Pemain muda potensial asal Kabupaten Bogor, Saefullah Maulana memilih hengkang ke Semen Padang (SP) pada kompetisi musim ini. Pemain andalan Persikabo Bogor ini hengkang dengan alasan untuk menambah jam terbang bermain. “InsyaAllah kemungkinan besar saya akan merumput disini. Saya pilih Semen Padang lantaran untuk menambah pengalaman. Selain itu, kesempatan untuk menjadi starter sangat terbuka,” ujar Saefullah.

Pemain ini memang sangat ideal untuk sektor pertahanan, selain mempunyai postur tinggi, Saefullah sangat kuat dalam duel-duel bola atas dan susah dilewati pemain lawan. “Untuk sekarang tinggal menunggu proses teken kontrak. Jika benar-benar sudah deal, saya akan ke Bogor untuk pamit kepada pengurus. Persikabo adalah tim pertama saya di ajang professional. Saya bisa main bola di Persikabo,” lanjutnya.

Sementara itu, Persikabo dipastikan gagal merekrut mantan pemain Persisam Samarinda, Choi Dong Soo. Pemain asal Korea Selatan ini diketahui mengikuti seleksi pemain di klub Persija Jakarta. Tak hanya itu, mantan ikon Persikabo musim lalu, Zaenal Arief juga secara mengejutkan telah mengikuti seleksi pemain di Persiba Bantul.

Dua Pemain Persib Merapat ke Persikabo

Informasi Bogor - Dua mantan pemain Persib Bandung, Munadi (gelandang) dan Yudi Khaerudin (belakang) yang kontraknya diputus manajemen “Maung Bandung” mengadu nasib dan mengikuti seleksi di Lapangan JJC Sentul, Selasa (20/9) sore.
Selain kedatangan dua mantan Persib, seleksi Persikabo juga diramaikan dengan hadirnya mantan pemain belakang Persitara Jakarta Utara, Tugi Hadi, Kahudi Wahyu (Persih Tembilahan) dan pemain asing Patricio “Pato” Jimenez.

“Abang sangat senang dengan kehadiran mereka. Kita lihat saja kondisinya, Abang memberikan kesempatan sekali lagi untuk para pemain yang baru datang,” jelas pelatih Persikabo, Suimin Diharja.
Saat ini, pemain yang menjalani latihan lebih dari 30. Sementara, Suimin hanya akan merekomendasikan 25 pemain saja ke manajemen. “Sebentar lagi Abang mulai mengerucutkan nama-nama pemain yang akan direkomendasikan.

Abang membutuhkan empat pemain di masing-masing posisi. Hal ini dilakukan jika proses negoisasi menemui jalan buntu. Jadi Abang mempunyai opsi kedua, ketiga dan keempat,” lanjutnya.

Persikabo Restui Saefulloh ke Semen Padang

Pakuan Raya - Isu kepindahan mantan Bek Persikabo Saefulloh ke Semen Padang benar adanya. Melalui pelatihnya di PS Prahara Ciampea, Yudi Agus Soleh, Saefulloh mengatakan bahwa dirinya positif bakal menghuni klub yang musim lalu nyaris menjadi juara di ajang Indonesian Super League (ISL) tersebut. Yudi mengatakan, atas rekomendasi rekan sejawatnya David Pagbe, Saefulloh bisa bermain di Semen Padang dan akan segera dikontrak oleh manajemen Semen Padang.

Pria kelahiran Ciampea ini sejatinya sudah dipanggil Semen Padang sejak Rabu (15/9) lalu. Namun, karena menghormati Persikabo, Ia meminta dispensasi kepada pihak Semen Padang agar mengikuti seleksi pada Sabtu (18/9) lalu.

“Ya Saefulloh izin kepada saya untuk mengikuti seleksi di Semen Padang, sebagai bapak asuhnya tentu saya sangat mendukung keputusannya, karena mungkin karir dia di sana lebih terbuka lebar ," ucap Yudi kepada Pakar, kemarin.

Sementara itu, salah satu pengurus Persikabo, Didi Kurnia mengatakan bahwa pihaknya merestui kepergian Saefulloh ke Semen Padang. Apalagi mengingat saat ini status Persikabo adalah klub profesional, sehingga pihaknya harus rela melepas putra daerahnya agar berkembang di klub yang lebih maju. Hal senada juga diungkapkan Direktur Teknik Persikabo, Ridwan Ardiwinata. Menurutnya, Saefulloh layak bermain di Semen Padang dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, jika nanti Saefulloh berniat kembali ke Persikabo, mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Bogor ini mengatakan bahwa Persikabo tetap akan menerima anak asuhnya untuk kembali kepangkuannya.

Format PSSI Bingungkan Persikabo

Pakuan Raya - Berubah-ubahnya format kompetisi yang akan digelar PSSI mulai Oktober mendatang mengacaukan persiapan klub yang akan menjadi peserta liga profesional tersebut. Persikabo Bogor yang sebelumnya hampir pasti menghuni level satu dengan format dua wilayah, saat ini terancam gagal setelah PSSI menyatakan liga profesional akan digelar dengan format satu wilayah dan hanya diikuti 18 tim.

Kendati demikian, COO Persikabo, Rudi Ferdian mengaku optimis Persikabo masih mempunyai peluang untuk bisa berlaga di kasta tertinggi kompetisi PSSI. Menurutnya, jika dilihat dari aspek kelegalan untuk lolos verifikasi kompetisi Level 1, klub berjuluk Laskar Padjajaran ini sudah memiliki semua persyaratan. Buktinya, hingga saat ini Persikabo merupakan salah satu klub yang sudah menyerahkan jaminan Bank garansi ke PSSI dan memperbaiki semua fasilitas Stadion sebagai syarat krusial untuk bisa berlaga di kompetisi level 1.

"Dari semua klub yang mendaftarkan untuk lolos verifikasi PSSI, baru tiga klub yang menyerahkan uang jaminan, Pro Duta dan Mojokerto jaminan 3 Miliar, sedangkan Persikabo jaminan 5 Miliar, Stadion kita juga sudah melakukan pembenahan, jadi peluang kita untuk bisa lolos di level 1 masih banyak," ujar Rudi kepada Pakar, kemarin.

Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja memang mengaku dipusingkan dengan keputusan PSSI yang cukup membingungkan tersebut. Ia mengakui persiapan pembentukan tim menjadi agak kacau dengan keputusan terbaru PSSI tersebut. Hal itu dikarenakan perekrutan pemain menjadi terhambat.
“Memang agak kacau juga dengan adanya keputusan baru soal kompetisi itu. Tapi kami tetap fokus dan serius menyiapkan tim sebaik mungkin," ujarnya.
Dia mengatakan dengan adanya perubahan format kompetisi tersebut, perekrutan pemain menjadi terhambat lantaran sejumlah pemain yang menjadi buruan Persikabo Bogor masih menunggu keputusan resmi PSSI tentang klub mana saja yang akan berlaga di Level I.

"Melihat belum pastinya kompetisi mendatang, posisi kami jadi sulit mempersiapkan tim. Para pemain yang didekati lebih memilih kembali menunggu keputusan pasti PSSI tetapi saya kira juga di klub-klub lain yang tengah membentuk tim juga merasakan yang sama, tapi kita tetap fokus untuk mempersiapkan tim untuk level 1 dulu," jelasnya.

Dalam latihan Persikabo yang dilakukan di Lapangan JJC Sentul kemarin, Suimin dkk lebih memfokuskan latihan fisik dan memberikan porsi latihan komplet (compact exercise) yang selalu menjadi ciri khas Suimin dalam program latihannya.
"Kita memang masih memilah-milah dan mengawasi pemain yang akan direkrut oleh Persikabo, kita lihat saja perkembangan mereka nanti, mudah-mudahan minggu ini kita sudah punya kerangka tim," tukasnya.

Zaenal Arief Berlabuh di Bantul?

Pakuan Raya - Persikabo dipastikan gagal merekrut Choi Dong Soo untuk masuk ke dalam skuad Persikabo. Pasalnya mantan Striker Persisam Samarinda diketahui mengikuti seleksi pemain di klub Persija Jakarta di latihan perdana Persikabo, Senin (19/9) kemarin. Tak hanya itu, mantan ikon Persikabo musim lalu, Zaenal Arief juga secara mengejutkan telah mengikuti seleksi pemain di Persiba Bantul. Bersama pemain seleksi lainnya, yakni Eduardo Bizarro (stopper), Han Sang Min (gelandang), Peng Fei Zhu (stopper) maupun Yi Da Wong (striker), mantan bomber Timnas Piala Asia 2007 ini turut mengadu peruntungan di Stadion Sultan Agung, Senin (19/9) kemarin.

Sementara itu, Zaenal Arif saat dikonfirmasi Pakar mengaku jika dirinya memang kemarin mengikuti seleksi di klub kebanggaan Paserbumi tersebut. Namun, tawaran nilai kontrak yang tak sesuai dengan keinginannya membuat Kang Abo, sapaan akrab Zaenal Arief mengurungkan niatnya untuk berlabuh di klub yang optimis bakal berlaga di kompetisi tertinggi PSSI ini.

“Ya kemarin saya memang mengikuti seleksi, tapi waktu nego dengan manajemen nggak cocok dengan yang saya inginkan , ya sudah saya mundur saja dari Persiba," ujar Abo kepada Pakar, kemarin.
Keikutsertaan Abo dalam seleksi pemain Persiba dikarenakan hingga saat ini pihak Persikabo memang tak kunjung mengontak dirinya untuk segera bergabung dengan klub berkostum hijau-hijau ini. Untuk itu, Ia langsung mengambil langkah cepat untuk mengikuti seleksi ke klub lain.

“Ya saya memang tak kunjung di kontak sama Persikabo, ya daripada menunggu yang tidak pasti, lebih baik saya ikut seleksi di klub lain dulu, ya mungkin Persikabo tidak mau pakai tenaga saya lagi, walaupun sejujurnya saya masih ingin memperkuat Persikabo," paparnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini Ia akan merumput di klub yang bakal berlaga di level 1. Namun, saat ditanya klub mana yang akan jadi akan disinggahinya musim ini, ayah satu anak ini masih enggan mengungkapkannya.
"Mungkin saya bakal main di level 1 teh, nanti kalau sudah pasti saya kabari,"tandasnya.

Kabomania Citeureup Dukung Maulana

Pakuan Raya - Terpilihanya sosok Maulana Alamsyah sebagai Ketum PSSI Kabupaten Bogor periode 2011-2015 ternyata mendapatkan dukungan dari sebagian Kabomania. Maulana yang lebih dikenal dengan nama Haji Edy ini dipercaya bisa membawa PSSI Kabupaten Bogor ke arah yang lebih baik. Hal tersebut yang diungkapkan salah satu pentolan Kabomania asal Citereup, Yusuf Kiat.

“Kita seharusnya menghargai pembaharuan, jangan orang-orang itu saja, berilah kesempatan kepada orang baru untuk menunjukkan kemampuannya, kalau belum mencoba kita kan tidak tahu," ucap Yusuf kepada Pakar, kemarin.
Yusuf yang lebih akrab di sapa Kang Jendral ini mengatakan, sosok Maulana Alamsyah dikenal orang yang loyal dan mau berkorban demi kepentingan orang lain. Buktinya, pada saat Ia menjabat sebagai manajer tim Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) kemarin, Ia berani loyal dan sangat menjunjung yang namanya kesejahteraan pemain.
“Ya sebagai Kabomania kami sangat mendukung sosok Maulana, kami warga Citereup sudah cukup mengenalnya, dan kami berharap PSSI kedepannya bisa lebih baik di bawah kepemerintahannya," ucapnya.

Kendati ada yang mendukung, ada pula beberapa oknum yang mengaku ragu dengan kepengurusan PSSI Kabupaten yang baru ini. Pasalnya, Maulana Alamsyah adalah orang baru yang belum mengerti seluk-beluk PSSI dan sepakbola di Kabupaten Bogor. Apalagi jaringan untuk menembus pengda PSSI Jawa Barat dan PSSI pusat masih lemah. Bisa jadi, kepengurusan PSSI Kabupaten Bogor ini juga akan berpengaruh pada nasib Persikabo di kompetisi musim depan.

“Mengurus PSSI tidak hanya meliputi pendanaan saja, banyak aspek yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin, apalagi pemimpin PSSI Kabupaten Bogor, ya terus terang saja saya ragu dengan masa depan PSSI dan Persikabo musim depan dengan kepengurusan PSSI yang kemungkinan akan menggunakan orang-orang baru didalamnya," tukas salah satu kubu pendukung Ridwan yang enggan menyebutkan namanya. =UYE