Selasa, 28 Februari 2012

Persikabo U-18 Perkuat Fisik

Pelatih Persikabo Bogor U-18, Anuar Saleh terus memoles anak asuhnya. Setelah skuadnya dipilih pekan lalu, dia memberikan perhatian pertama terhadap kondisi fisik pemain. Semua pemain menjalani tes ketahanan agar ketika tampil nanti, pemain muda Laskar Pajajaran tampil agresif. “Sekarang sedang fokus ke fisik,” jelas Anuar, kemarin.

Persikabo U-18 akan tampil pada Kompetisi Remaja PSSI Piala Suratin Tingkat Jabar 2012, dimana PSSI Jabar sendiri belum memastikan kick-off pada even yang akan diikuti tim kota dan kabupaten seJabar. “Sambil menunggu kapan pastinya, sekarang kami benahi fisik pemain dan terus meningkat ke latihan tahap berikutnya yaitu teknik dan taktik,” ungkap Anuar.

Namun karena even ini sempat vakum di tingkat nasional, PSSI kembali menggelar Piala Suratin yang dijadwalkan mulai bergulir 17 Maret mendatang. “Piala Suratin sudah lama sekali tidak digelar. Dengan Piala Suratin kita akan menyeleksi pemain-pemain terbaik dan berbakat usia 17 tahun,” ujar Direktur Hubungan Masyarakat PSSI, Edi Ellison.

Rencananya Piala Suratin akan dihelat di seluruh wilayah Pengprov PSSI. Saat ini, proses pendaftaran peserta sudah mulai dibuka di seluruh Indonesia. “Seluruh Pengprov PSSI di Indonesia, seluruhnya melakukan kompetisi Piala Suratin hingga jawara nanti di provinsi, hadir di Jakarta untuk merebut juara,” ujar Edi.
“Dengan kata lain, road to Senayan. Wakil Pengprov PSSI maju ke senayan, untuk memberikan sekaligus memperoleh hasil terbaik di U-17 tahun,” tambahnya.
Yang mengenaskan, saat ini PSSI tidak tahu dimana keberadaan trofi Piala Suratin yang memang sudah sekian lama tak lagi digelar roda kompetisinya. Otoritas sepakbola nasional itu menduga trofi kini ada di Madura.

“Lagi dicari, dimana Piala Suratin-nya. Tapi kabar terakhir ada di Madura. Selama ini memang Piala Suratin tidak digubris lagi.” “Ini sebagai upaya untuk meminta kepada pemerintah agar memberi gelar pahlawan nasional kepada Suratin (Soeratin Sosrosoegondo – Ketua Umum PSSI yang pertama). Itu salah satu alasan kita untuk menghidupkan lagi Piala Suratin,” tandas Edi. nAsep Saepudin SayyevCibinong | Jurnal Bogor
Pelatih Persikabo Bogor U-18, Anuar Saleh terus memoles anak asuhnya. Setelah skuadnya dipilih pekan lalu, dia memberikan perhatian pertama terhadap kondisi fisik pemain. Semua pemain menjalani tes ketahanan agar ketika tampil nanti, pemain muda Laskar Pajajaran tampil agresif. “Sekarang sedang fokus ke fisik,” jelas Anuar, kemarin.

Persikabo U-18 akan tampil pada Kompetisi Remaja PSSI Piala Suratin Tingkat Jabar 2012, dimana PSSI Jabar sendiri belum memastikan kick-off pada even yang akan diikuti tim kota dan kabupaten seJabar. “Sambil menunggu kapan pastinya, sekarang kami benahi fisik pemain dan terus meningkat ke latihan tahap berikutnya yaitu teknik dan taktik,” ungkap Anuar.
Namun karena even ini sempat vakum di tingkat nasional, PSSI kembali menggelar Piala Suratin yang dijadwalkan mulai bergulir 17 Maret mendatang. “Piala Suratin sudah lama sekali tidak digelar. Dengan Piala Suratin kita akan menyeleksi pemain-pemain terbaik dan berbakat usia 17 tahun,” ujar Direktur Hubungan Masyarakat PSSI, Edi Ellison.

Rencananya Piala Suratin akan dihelat di seluruh wilayah Pengprov PSSI. Saat ini, proses pendaftaran peserta sudah mulai dibuka di seluruh Indonesia. “Seluruh Pengprov PSSI di Indonesia, seluruhnya melakukan kompetisi Piala Suratin hingga jawara nanti di provinsi, hadir di Jakarta untuk merebut juara,” ujar Edi.
“Dengan kata lain, road to Senayan. Wakil Pengprov PSSI maju ke senayan, untuk memberikan sekaligus memperoleh hasil terbaik di U-17 tahun,” tambahnya.
Yang mengenaskan, saat ini PSSI tidak tahu dimana keberadaan trofi Piala Suratin yang memang sudah sekian lama tak lagi digelar roda kompetisinya. Otoritas sepakbola nasional itu menduga trofi kini ada di Madura.

“Lagi dicari, dimana Piala Suratin-nya. Tapi kabar terakhir ada di Madura. Selama ini memang Piala Suratin tidak digubris lagi.” “Ini sebagai upaya untuk meminta kepada pemerintah agar memberi gelar pahlawan nasional kepada Suratin (Soeratin Sosrosoegondo – Ketua Umum PSSI yang pertama). Itu salah satu alasan kita untuk menghidupkan lagi Piala Suratin,” tandas Edi.
(jurnalbogor)

Tantangan untuk Laskar Pajajaran

Meskipun kabar Persikabo bakal mengikuti Liga Copa Indonesia sudah mencuat ke permukaan, namun ternyata banyak para pemain Persikabo yang mengaku belum mengetahui sama sekali mengenai kabar keikutsertaan klub mereka di kompetisi yang sempat vakum dua tahun tersebut.

Kapten Persikabo, Bona Simanjuntak misalnya. Ketika dikonfirmasi Pakar mengenai wacana keikutsertaan Piala Copa Indonesia tersebut, Ia justru mengaku baru mengetahui jika di Indonesia akan digelar Liga lintas Divisi tersebut.
"Saya justru baru tahu kalau liga Copa akan digelar lagi, soalnya belum ada kabar dari pihak pelatih dan manajemen. Ya kalaupun ikut itu kabar baik bagi kita semua," ungkap Bona kepada Pakar, kemarin.

Mantan Pemain Persijap Jepara ini menambahkan, jika Liga Copa Indonesia nanti benar-benar akan digelar, tentunya akan jadi daya magnet tersendiri bagi masyarakat pecinta sepakbola di Kabupaten Bogor khususnya Kabomania. Apalagi, pertandingan di kompetisi Divisi Utama jumlahnya sedikit sekali. Sehingga, kompetisi Liga Copa akan menyuguhkan pertandingan menarik.

"Tentu saja kami sangat mendukung adanya Liga Copa, apalagi kompetisi Divisi Utama jumlah pertandingannya sangat sedikit. Rasanya waktu juga berlalu sangat cepat, sekarang saja putaran pertama sudah hampir beres," tuturnya.

Adanya Liga Copa menurutnya akan jadi tantangan tersendiri bagi para pemain, dimana mereka akan menghadapi lawan-lawan baru yang mungkin level klubnya berada di atas mereka. Dengan begitu motivasi bertanding pemain lainnya juga akan lebih besar lagi.
"Di Liga Copa nanti kita bisa bertemu dengan pemain tim level 1 atau yang bermain di IPL, dan melawan mereka akan jadi tantangan tersendiri bagi para pemain. Suasana baru juga akan didapatkan dari kompetisi ini, dengan begitu para pemain juga tidak akan jenuh," pungkasnya.

Sementara itu, hingga kini informasi mengenai Liga Copa Indonesia yang direncanakan akan digelar pada 7 Maret mendatang masih belum jelas. PSSI justru terfokus pada Kongres PSSI yang akan digelar pada 18 Maret mendatang.
(pakuanraya)

Kondisi Fisik Persikabo Junior Standar

Kendati materi pemain tim Suratin Persikabo terbilang cukup mumpuni karena didominasi pemain-pemain matang pengalaman seperti pemain timnas dan pemain Suratin musim lalu, Headcoach Anwar Saleh menilai kondisi fisik para pemainnya masih jauh di bawah standar. Hal tersebut terlihat dari hasil tes fisik yang digelar tim pelatih, kemarin.

"Kemarin kita sudah menggelar tes fisik, dan hasilnya ternyata cukup mengecewakan, hasil Vo2max mereka rata-rata masih di bawah standar, untuk itu kemungkinan dalam waktu dekat ini kita akan fokus pada fisik para pemain," ujar Anwar ditemui Pakar, kemarin.

Mantan asisten Pelatih Persikabo musim lalu ini menambahkan dari beberapa mantan pemain timnas yang tergabung dalam skuad Persikabo Junior ini, fisik Rendi, mantan pemain timnas U-15 musim kemarin, menurun cukup drastis. Untuk itu, tim pelatih Suratin akan bekerja keras lagi untuk mengembalikan performa fisik Rendi dkk supaya pada saat kompetisi bergulir mereka dalam kondisi siap tanding.

"Kondisi fisik Rendi menurun, mungkin karena pada saat perpindahan dia ke Bogor kurang menjaga kondisi fisiknya, atau kurang latihan. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada Rendi saja, tapi rata-rata semua pemain, untuk itu latihan konstan perlu kita berlakukan untuk mereka nanti," tukasnya.
Rencananya, Anwar Saleh dan asisten pelatih lainnya akan menggelar latihan rutin seminggu empat kali hingga PSSI mendapatkan jadwal resmi kompetisi Suratin tingkat Jabar nanti. Waktu tersebut, juga akan digunakan Anwar untuk kembali menciutkan jumlah pemain dari 28 menjadi 22 pemain.

"Latihan akan kita gelar empat kali seminggu, kita juga sudah mengagendakan uji coba bagi mereka, untuk mengetahui perkembangan mereka tiap minggunya, mudah-mudahan kita bisa memaksimalkan waktu persiapan yang ada, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," pungkasnya.
(pakuanraya)

Jumat, 24 Februari 2012

Tim Suratin Persikabo ::: Mantan Timnas Kembali Bela Kabupaten Bogor

Skuad Persikabo Bogor U-18 dihuni mantan pemain timnas Indonesia U-16 dan U-14 yaitu Rendi Refsan Yami dan Mulyadi. Tak hanya keduanya, mantan pemain Nike Manchester United Premier Cup (MUPC) Indonesia U-15 yaitu Azis Nurdin juga masuk bersama Bryan, mantan pemain timnas pelajar U-14. Kepastian masuknya pemain yang pernah membela Merah Putih itu, setelah tim seleksi mengumumkan pemain Persikabo U-18 di Lapangan PHB, Kamis (23/2). Skuad muda Laskar Pajajaran ini bakal turun di Kompetisi Remaja PSSI Piala Suratin Tingkat Jabar 2012.

“Seleksi terakhir ini kami pastikan memilih 28 pemain dari 200 pemain yang ikut seleksi sebelumnya,” ujar pelatih Persikabo U-18, Anuar Saleh. “Jumlah ini masih mengerucutkan beberapa pemain. Kemungkinan hanya 22 pemain dan kepastiannya setelah screening,” tandasnya yang masih menunggu informasi dari PSSI Jabar mengenai kepastian kick-off yang sekarang ini dijadwalkan antara pertengahan Marat atau April.

Persikabo U-18 mematok target bisa lolos ke kompetisi tingkat nasional, setelah musim lalu langkahnya terjegal di babak semifinal. Anuar juga memastikan bisa bernafas lega karena memiliki pemain bertalenta yang gress seperti gelandang asal Siaga Pratama, Mulyadi. “Artinya kami tahu kualitas sebagian anak-anak ini karena sebelumnya di U-15 Piala Medco,” jelasnya.

Khusus untuk Rendi, pemain asal Bojonggede ini sebelumnya menimba ilmu di Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Namun Rendi memastikan pulang lagi. “Baru dua minggu ini, Rendi sudah pindah sekolah dari SMAN 1 Sekayu ke SMAN 3 Cibinong. Ya, sepertinya akan betah disini,” jelas Yakub Habe, orangtua Rendi.
(jurnalbogor)

Tim Suratin Persikabo ::: Kabupaten Bogor Usul Jadi Tuan Rumah

Kabupaten Bogor bakal mengajukan tuan rumah Kompetisi Remaja PSSI Piala Suratin Tingkat Jabar 2012. Selama ini, Bandung masih mendominasi pelaksanaan babak kualifikasi bagi tim junior klub daerah itu. “Dalam waktu dekat ini, kami akan surati perihal kesediaan kita jadi tuan rumah,” ujar Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Dicky Dompas, kemarin.

Diakuinya, jadi tuan rumah peluang melangkah ke babak nasional akan terbuka. Hanya saja Dicky mengaku bingung dengan PSSI, dimana kompetisi Piala Suratin Tingkat Nasional tahun ini diwakili oleh pemenang musim lalu. Dengan demikian, kesempatan tampil tim juara di daerah akan tertunda. “Jabar telah mengajukan ke PSSI bahwa pemenang dan runner up Suratin 2011 yang ke kompetisi nasional sekarang yang rencananya Maret nanti.

Itu kan jadi membingungkan karena tim juara tahun ini menunggu tahun depan untuk bisa tapil di kompetisi nasional,” ungkap mantan Ketua Umum Kabomania itu.
(jurnalbogor)

Tim Suratin Persikabo ::: Misi Mengubah Sejarah

Belum pernah mempersembahkan gelar juara di ajang Piala Suratin U-18 memang menjadi catatan khusus tersendiri bagi pengcab PSSI Kabupaten Bogor. Hal tersebut yang menjadi motivasi terbesar Headcoach Tim U-18 Suratin Persikabo, Anwar Saleh untuk bisa mengubah sejarah di tahun ini.
Mantan asisten Pelatih Persikabo yang didaulat langsung menggantikan Sairan untuk menahkodai tim U-18 Suratin tahun ini memang meretas mimpi untuk mengantarkan Laskar Pajajaran Junior menjadi jawara turnamen Suratin yang akan digelar pertengahan bulan Maret mendatang.

"Harus juara dong, kita sudah bertahun-tahun tak pernah menjadi juara, mudah-mudahan tahun ini kita bisa meraih mimpi itu," ujar Anwar Saleh saat ditemui Pakar usai memimpin jalannya seleksi tim Suratin Persikabo, Kamis (23/2).
Target pelatih yang berhasil membawa Tim Medco Juara Nasional di tahun 2004 ini memang bukan tanpa alasan. Apalagi jika melihat materi pemain yang bakal mengisi tim Suratin tahun ini. Nama-nama pemain muda yang pernah berkostum garuda seperti Rendi, Azis Nurdin, dan Redi Rusmawan sepertinya akan jadi motivasi besar bagi pemain lainnya untuk mewujudkan mimpi masyarakat Kabupaten Bogor tersebut.

Saat ini dalam catatan Anwar Saleh sendiri, sudah ada 28 nama pemain yang berhasil lolos seleksi tim U-18 Suratin. Mereka tetap akan masih menjalani seleksi berjalan hingga menjelang pertandingan dan dikerucutkan menjadi 22 pemain. Untuk itu, Anwar berharap para pemain yang berhasil lolos di tahap akhir ini tetap berkonsentrasi dalam menjalani seleksi berikutnya yakni tes fisik yang akan digelar Minggu (26/2) mendatang.

"Seleksi sudah kita lakukan sejak dua minggu yang lalu. Dari 200 pendaftar sudah terjaring sedikitnya 28 pemain. Nantinya, akan kita saring lagi menjadi 22 pemain untuk kita ikut sertakan dalam turnamen Piala Suratin tingkat Jawa Barat. Selain teknik dan skill mereka juga harus menjalani tes fisik, karena elemen tersebut akan jadi bagian penting dari tim sepakbola," pungkasnya.
(pakuanraya)

Kamis, 23 Februari 2012

PSSI Hanya Minta Timnas U-21 Tampil Baik

PSSI enggan membebani Timnas U-21 dengan target tinggi dalam ajang Piala Sultan Hassanal Bolkiah yang mulai digeber besok (24/2) sampai 9 Maret mendatang. Alasannya, PSSI tidak ingin membebani 18 pemain yang bakal tampil di Brunie Darussalam tersebut. “Tak perlu terlalu terbebani. Kami hanya meminta mereka untuk bisa tampil maksimal dan sebaik mungkin,” kata pelatih Widodo C Putro sesaat sebelum berangkat, kemarin (22/2).

Menurut pelatih asal Gresik tersebut, mental pemainnya memang belum seluruhnya teruji. Karena itu, dia hanya meminta kepada Andik Vermansyah dkk untuk melipat gandakan semangat dalam melakoni laga pertama melawan Laos, besok (24/2). Dengan bermain baik dan meraih hasil maksimal di laga perdana, Widodo yakin itu bisa membantu mendongkrak mental pemainnya. “Kami fokus dulu pada laga pertama. Ini penting karena menjadi pembuka untuk meningkatkan kepercayaan diri menghadapi laga berikutnya,” tuturnya. Sejauh ini, Widodo memang belum mengetahui secara keseluruhan kekuatan lawan. Namun, dia telah mempelajari ciri khas beberapa negara yang tampil di ajang ini dengan melihat rekaman pertandingan SEA Games XXVI/2011 lalu.

Dia meyakini modal mempelajari rekaman pertandingan akan memberikan pelajaran bagi para penggawa Garuda Muda. Sebab, beberap pemain dari negara lain yang tampil di ajang berhadiah total USD 15.500 ini juga terdapat pemain SEA Games. “Mereka sama dengan kami. Juga ada yang memakai pemain SEA Games, jadi, cara bermain mereka kemungkinan tidak berbeda jauh,” terang pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 tersebut. Nah, beban pertandingan Indonesia di grup A sendiri bakal berkurang. Sebab, tim tuan rumah yang sebelumnya tergabung di Grup A bersama Singapura, Laos, Myanmar, dan Filipina pindah ke grup B. keputusan itu diambil pasca mundurnya tim Thailand dari ajang ini.

Meski tim Thailand mundur, Indonesia melihat bukan berarti persaingan menuju babak selanjutnya bakal mudah. Widodo menilai dalam babak penyisihan grup juga kan berat mengingat negara-negara yang akan dihadapi Indonesia juga sudah melakukan persiapan . Indonesia sendiri baru melakukan pemsuatan latihan sejak Januari lalu. “Intinya kami cuma ingin menampilkan yang terbaik. Kalau kita bicara peluang dan menarget lolos sampai final tapi kenyataanya tidak bagaimana?,” sergah Widodo saat didesak mengenai peluang timnya sampai ke final. Di sisi lain, Andik yang ditunjuk menjadi kapten tim terlihat cukup optimistis meski persiapan yang dilakukan bersama teman-temannya cukup mepet. Dia menyebut bahwa tekad untuk bisa meraih prestasi sudah tertanam sebelum berangkat. “Persiapan memang mepet. Tapi, kami tidak patah semangat dan yakin bsia memberikan kemenangan. Yang terpenting tim bisa terus belakangerja keras, lebih dari yang telah dilakukan dalam uji coba selam ini,” ucap pemain asal Persebaya Surabaya tersebut.
Skuad Timnas U-21:
1. Muhamad Ridwan (kiper)
2. Ajisaka (kiper)
3. Syaiful Indra Cahya (belakang)
4. Anugrah Agung Rosyam (belakang)
5. Samsul Arifin (belakang)
6. Achmad Faris Ardiansyah (belakang)
7. Nurmufid Fastabiqul Khoirot (belakang)
8. Achmad Hisyam (belakang)
9. Agus Nova Wiantara (belakang)
10. Fadly Manna (tengah)
11. Kurniawan (tengah)
12. Ryan Putra Maylandu (tengah)
13. Ridwan Awaludin (tengah)
14. Abdul Kamil (tengah)
15. Miko Ardiyanto (depan)
16. Yoshua Pahabol (depan)
17. Andik Vermansyah (depan)
18. Husin Jailani Rahaningmas (depan)

(jawapos)

Epul: Persikabo Bisa!

Bek Semen Padang asal Ciampea, Kabupaten Bogor, Saepulloh Maulana tetap memberikan dukungan kepada mantan tim yang sudah dibelanya selama empat musim yaitu Persikabo Bogor untuk segera memimpin puncak klasemen Grup I Divisi Utama Liga Indonesia musim 2011-2012. Persikabo yang saat ini menduduki peringkat tiga klasemen sementara masih memiliki peluang untuk merangkak ke posisi puncak pada putaran kedua nanti.

Saepulloh sangat berharap rekan-rekannya di Persikabo bisa tampil gemilang dan menyudahi kompetisi Divisi Utama musim ini dengan gelar juara. “Meski saya belum melihat langsung penampilan teman-teman, tapi saya percaya mereka bisa menjadi yang terbaik di Divisi Utama ini,” kata Epul, sapaan akrabnya saat dijumpai Jurnal Bogor bersama dua rekannya yang bermain di Persikabo, Septian Suharlan dan Mu’min saat menyaksikan pertandingan futsal di GOR Pajajaran Bogor, Senin (20/2).Menurutnya, sejauh ini Persikabo sudah tampil dengan cukup baik saat berada di bawah penanganan pelatih Suimin Diharja.

Epul yang juga sempat berada di bawah asuhan pelatih asal Binjai, Sumatra Utara menilai Persikabo sudah layak tampil di kasta teratas kompetisi sepakbola Indonesia seperti Semen Padang di Indonesia Premier League.Epul juga mengatakan bakal mendukung Persikabo saat melakoni laga tandang terakhirnya kontra PSP Padang di putaran pertama, 10 Maret mendatang.“Saat persikabo main di Padang melawan PSP, saya akan menyempatkan diri untuk menyaksikan dan mendukung teman-teman Persikabo.

Mereka pasti bisa mencuri kemenangan,” pungkasnya.Dia mengaku sangat nyaman berada di Padang. Meski diakuinya cuaca disana tidak sesejuk Bogor, namun mantan siswa SMA Plus Bina Bangsa Sejahtera Bogor itu mulai mencintai Padang
(JURNALBOGOR)

Rhendie: "Tidak Ada Alasan Absen"

Persikabo semakin memantapkan langkah untuk mengikuti Liga Copa Indonesia yang akan digelar PSSI mulai 7 Maret mendatang. Pernyataan tersebut datang dari Direktur Operasional Persikabo, Rendie Arindra. Menurutnya, tidak ada alasan bagi Persikabo untuk absen dari Liga lintas Divisi yang pernah sukses di tahun 2008 tersebut.
Besarnya dana yang akan dikeluarkan Persikabo untuk mengikuti dua liga sekaligus dalam satu musim juga tak mempengaruhi niat Laskar Pajajaram untuk ikut serta memeriahkan ajang Piala Indonesia tahun ini.

"Tidak alasan bagi kita untuk tidak ikut di ajang Piala Indonesia, justru ini kesempatan emas untuk lebih eksis di dunia persepakbolaan Indonesia. Saat ini kita sedang menunggu pematangan konsepnya dari PSSI, yang jelas kita akan ikut turnamen tersebut," ucap Rendie baru-baru ini.
Pengusaha muda asal Bogor ini pun mengaku tidak khawatir jika konsentrasi Persikabo akan terpecah karena mengikuti dua liga dalam satu musim. Menurutnya, dengan adanya dua kompetisi tersebut, persaingan antar pemain Persikabo justru akan semakin terasa, sehingga para pemain juga punya motivasi besar untuk berlaga di kompetisi tersebut.

"Menurut saya liga copa itu tidak akan mengganggu Persikabo di kompetisi Divisi Utama IPL, kan jadwalnya juga pasti disesuaikan, nggak mungkin bertabrakan, dan pemain kita pun mumpuni untuk berkompetisi di dua musim. Justru persaingan antar pemain akan semakit ketat," pungkasnya.

Sementara itu, pelatih Persikabo, Suimin Diharja juga mengaku tidak keberatan dengan digulirkannya Liga Copa yang rencananya bakal diikuti 40 tim dengan rincian 12 IPL dan 28 Divisi Utama LPIS tersebut.
"Saya justru senang Persikabo bisa ikut dua liga, dengan begitu persaingan pemain akan semakit ketat, motivasi bertanding juga semakin besar. Untuk pembagian waktu latihan nanti kita bisa sesuaikan dengan jadwal, dulu ISL bisa menggelar kompetisi seminggu dua kali, kenapa harus dibikin berat," pungkasnya.
(pakuanraya)

Selasa, 21 Februari 2012

Fisik-Finishing Jadi Catatan Khusus

Kemenangan tipis 1-0 atas Persikota Tanggerang pada lanjutan Divisi Utama LPIS di Stadion Cibinong, Sabtu (18/2) lalu, membuat posisi Persikabo di klasemen sementara naik ke peringkat tiga dengan 12 poin. Kendati begitu, penampilan skuad Suimin Dihardja dinilai masih belum maksimal, terutama mengenai fisik dan finishing tuch (penyelesaian akhir) kearah gawang. Hal itu pun diakui Suimin. Menurut dia, selama pertandingan menghadapi Persikota, pemain hanya mampu bertahan sampai menit ke 70, selebihnya sudah kelelahan.

“Kita tidak merasa puas ketika selesai pertandingan, selalu dilakukan evaluasi. Saat ini yang menjadi catatan adalah masalah fisik dan finishing tuch ke gawang yang masih kurang sekali,” ujar Suimin kepada Radar Bogor, kemarin.
Ia mengaku, tim pelatih akan melakukan evaluasi mengenai kekurangan tersebut. Rencananya, Rabu (22/2) pagi tim akan kembali melakukan latihan untuk menggenjot fisik pemain.

“Kita akan memberikan materi khusus untuk memperbaiki fisik pemain agar bisa bermain ful dengan stamina yang tetap fit,” imbuhnya.
Dalam latihan nanti, lanjutnya, akan dilakukan tes fisik, hasilnya kemudian dikelompokan dari fisik yang terendah ke fisik yang tinggi. “Hal itu dilakukan untuk melihat kemajuan fisik pemain,” tuturnya.
Tak hanya fisik yang akan digenjot, tambahnya, penyelesaian akhir di depan gawang pun akan dimatangkan. “Semuanya itu akan terus dipelajarai sampai matang, seluruh pemain harus bisa memasukan bola ke gawang,” imbuhnya.

Lebih lanjut mantan Pelatih Persijap Jepara ini mengatakan, nantinya ketika bertanding melawan PSP Padang pada 10 Maret mendatang, ia akan memberikan forsi lebih kepada pemain muda, sekitar 30 persen dengan persentasi 50-50. Hal itu dilakukan, agar seluruh pemain bisa berkembang khususnya pemain muda.
(radarbogor)

Penonton Kurang Maksimal Panpel Berencana Turunkan Tiket (Lagi)

Penurunan harga tiket pertandingan Persikabo di laga kandang terakhir mereka kontra Persikota, Sabtu (18/2) lalu ternyata tak cukup berpengaruh pada jumlah penonton yang langsung mendukung aksi para punggawa Laskar Pajajaran. Dari pantauan PAKAR, jumlah penonton khususnya Kabomania memang nampak bertambah di sisi tribun Selatan, namun tak semuanya penuh terisi.

Tribun Selatan nampak mulai padat justru setelah Panpel mengabulkan teriakan para penonton dari luar untuk membuka pintu Stadion. Alhasil tribun Utara yang pada babak pertama tak begitu ramai, di babak kedua berubah menjadi lautan Kabomania yang penuh sesak.

Aksi dukung penjebolan pintu tribun Selatan di empat kali laga kandang Persikabo cukup menuai kontroversi dari pihak pengurus Kabomania. Menurut Ketua Umum Kabomania, Muhammad Arif, jika panitia pelaksana pertandingan tetap menuruti permintaan para penonton yang bisa masuk tanpa tiket di babak kedua, bisa dipastikan jumlah pembeli tiket pertandingan akan kembali menurun, karena mereka lebih baik menunggu gratisan di babak kedua.

"Menurut saya dengan membuka pintu stadion di babak kedua, akan memberikan kebiasaan buruk bagi para penonton untuk tidak membeli tiket, dan menunggu panpel membuka pintu di babak kedua, dan bagi para penonton yang membeli tiket juga akan kecewa karena disamakan dengan para penonton yang bisa masuk dengan mudah tanpa beli tiket," ujar Muhammad Arif, kepada Pakar, kemarin.
Pria yang kerap disapa Ayah ini mengatakan berkurangnya jumlah penonton Persikabo diakibatkan oleh banyak sebab. Selain dualisme PSSI yang tengah melanda Indonesia saat ini, harga tiket yang tak sesuai dengan kantong Kabomania yang rata-rata adalah pelajar juga cukup jadi alasan kuat bagi para Kabomania untuk tidak menyaksikan laga pertandingan Persikabo. Untuk itu, Ia berharap agar di putaran kedua nanti panpel bisa menurunkan kembali harga tiket menjadi 5 Ribu kembali sesuai dengan permintaan Kabomania.

"Harga tiket masih menjadi beban kebanyakan Kabomania yang rata-rata adalah pelajar, ya kalau bisa di putaran kedua ini dikembalikan lagi menjadi 5 Ribu Rupiah, mungkin dengan begitu penonton akan kembali membeli tiket, tapi syaratnya itu tadi, tidak ada buka pintu stadion di babak kedua," pungkasnya.
Sementara itu, menanggapi kontroversi harga tiket, Direktur Operasional Persikabo, Rendhie Arindra mengatakan suatu saat pihaknya memang berencana akan menurunkan harga tiket menjadi 5 Ribu Rupiah. Dari situ, Ia ingin melihat apakah menurunya jumlah penonton Persikabo dikarenakan harga tiket atau unsur lain.

"Mungkin suatu saat kita akan memberlakukan harga 5 Ribu Rupiah, kita lihat dulu animo masyarakat bagaimana, kalau memang penuh ya kita akan pertimbangkan lagi, kalau tidak kita akan analisis kembali mengapa pendukung Persikabo di tahun ini berkurang, " tutur Rendi.
(pakuanraya)

Senin, 20 Februari 2012

Gawang Mistis

Persikabo tampil gemilang di laga kandang pamungkasnya kontra Persikota, Sabtu (18/2). Lebih dari 11 peluang berhasil diciptakan di sepanjang laga tersebut. Namun anehnya, dari banyaknya peluang tersebut, hanya satu gol yang tercipta, itupun lewat aksi cantik Cyril Tchana yang berhasil mengecoh bek Persikota di menit ke 64.

Tak hanya itu, peluang-peluang yang diciptakan Niko Susanto dkk juga mendadak dikaitkan dengan hal mistis lantaran bola -bola yang mengarah ke gawang selatan ini selalu setidaknya empat kali membentur tiang gawang. Keanehan tersebut pun sempat dibahas Headcoach Persikabo, Suimin Diharja. Ia mengaku aneh dengan banyaknya peluang namun tak pernah berhasil menjadi sebuah gol, hingga akhirnya ada seseorang yang membisikkan sesuatu kepadanya.

"Golnya nggak mungkin di gawang itu pak (gawang selatan), nanti golnya di gawang utara, " ucap Suimin menirukan ucapan seseorang yang ternyata adalah sang pawang hujan, Kakek Yunus.
Terlepas dari semua itu, Suimin mengakui jika finishing touch pemainnya memang masih menjadi masalah timnya. Untuk itu, Ia berharap jeda panjang sebelum laga away Persikabo ke Padang bisa dimanfaatkannya dengan baik.

"Terlepas dari gawang mistis tersebut, abang akui kelemahan Persikabo masih pada finishing touch, jadi itu yang tetap jadi fokus Abang," pungkasnya.
(PAKUANRAYA)

Kontroversial Wasit IPL, Keputusan Aneh Tapi Nyata

Kualitas wasit Divisi Utama Indonesian Premier League (IPL) lagi-lagi dipertanyakan. Hampir separuh musim liga berjalan, setidaknya sudah lebih dari satu keluhan tentang kepemimpinan wasit di kompetisi level 2 PSSI tersebut. Kejadian aneh tapi nyata yang dilakukan oleh wasit pun terjadi di laga home Persikabo kontra Persikota, Sabtu (18/2) kemarin.

Dalam laga yang sempat diwarnai kerusuhan dua tim supporter tersebut, Dua kartu kuning yang diberikan wasit Agus Prianto kepada salah satu pemain Persikota M.Kotib tidak dilanjutkan dengan pemberian kartu merah. Justru pemain bernomor punggung 13 ini diusir dari lapangan setelah menerima kartu kuning ketiganya. Sontak saja keputusan kontroversial wasit tersebut mengundang banyak kecaman baik dari kubu Persikabo maupun kubu Persikota Tangerang. Apalagi, laga yang berlangsung cukup panas tersebut tidak dilanjutkan hingga full time, lantaran wasit lebih memilih menghentikan laga tersebut di saat tim tuan rumah akan melakukan tendangan bebas di menit akhir laga.

"Jujur kami kecewa dengan kepemimpinan wasit kali ini, yang jelas mereka tidak tegas dalam mengambil keputusan, pada babak pertama kami lihat permainan memang cukup berjalan netral, baik Persikabo maupun Persikota bermain dengan cukup fair, tapi memasuki babak kedua keputusan wasit sudah mulai ngawur, mereka juga tidak jeli dalam mengambil suatu keputusan, hal itu bisa dilihat dari tiga kartu kuning yang dikeluarkan wasit, tak hanya itu seharusnya jika melihat pemain melakukan provokasi ke penonton, wasit bisa ambil sikap dengan memberikan kartu kuning ke pemain tersebut, tapi ini tidak," ungkap Headcoach Persikota Agus Suryanto kepada Pakar, usai pertandingan, kemarin.
Persikota sendiri tak hanya mengalami kerugian poin lantaran keputusan wasit hanya sekali. Ini merupakan keempat kalinya tim berjuluk 'Bayi Ajaib' ini mendapat perlakuan kurang adil dari pemimpin pertandingan.
"Ini sudah keempat kalinya kami mendapatkan perlakuan kurang adil dari wasit, jika memang PSSI berniat untuk memperbaiki kualitas sepakbola di Indonesia tolong perbaiki juga kualitas wasitnya, apalagi dengan keadaan dualisme liga seperti ini, harusnya PSSI bisa melihat langsung kejadian seperti ini,kita disuruh bermain fair tapi kenyataaanya perangkat pertandingannya sendiri yang tidak bisa fair," pungkasnya.

Sementara itu, dari kubu Persikabo, juga menyatakan kekecewaanya terhadap kepemimpinan wasit di laga home pamungkas mereka kemarin.
"Abang main bola sudah dari tahun 1986, tapi baru kali ini ada pemain dikasih tiga kartu kuning, aneh tapi nyata, padahal dua tim sudah bermain fair, hanya kita dibatasi sportivitas, itulah kondisi persepakbolaan tanah air kita, da saya harap agar hal-hal seperti ini bisa segera dievaluasi oleh wasit, karena memang sudah menjadi permasalahan krusial dari kompetisi," ucap Headcoach Persikabo, Suimin Diharja.
(pakuanraya)

Sabtu, 18 Februari 2012

Amankan Tiga Poin, Persikabo Diperingkat Tiga

Persikabo Kabupaten Bogor berhasil mengamankan tiga poin dari tamunya Persikota Tangerang usai menang tipis dengan skor 1-0, dalam lanjutan Divisi utama musim 2011/2012 gelaran PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), Stadion Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/2). Gol tunggal bagi tuan rumah, dicetak oleh Ciryl Emila Tchana di menit ke-64. "Apa boleh buat, anak-anak sudah berusaha dengan keras. Namun, kami kesulitan mencetak gol," terang pelatih Persikota, Agus Suryanto, kepada Bola.net.

"Kepemimpinan wasit juga tidak berimbang. Buktinya, kami banyak dirugikan dengan keputusan sepihak," lanjutnya.

Saling melontarkan serangan, menjadi ciri permainan yang ditunjukkan kedua tim pada babak pertama. Namun tetap saja, kedua tim belum mampu memanfaatkan peluang yang ada menjadi gol. Alhasil, hingga babak pertama selesai, skor tetap sama kuat 0-0.

Memasuki babak kedua, Persikabo dan Persikota terus memburu kemenangan. Namun sayang, skuad asuhan Suimin Diharja lebih beruntung ketimbang pasukan Agus Suryanto, dengan mampu mencetak satu gol. Agus beralasan, ketatnya pertahanan Persikabo yang digalang Eduard Valuta dan kawan-kawan membuat serangan Persikota masih gagal membuahkan hasil.

Jelang pertandingan usai, Persikota justru harus bermain dengan sepuluh pemain usai M. Khotib mendapatkan kartu merah. Tidak ada gol tambahan yang tercipta, hingga skor 1-0 bertahan untuk kemenangan Persikabo Bogor.

Dengan tambahan tiga poin tersebut, tim asuhan Suimin Diharja ada di posisi tiga klasemen sementara Divisi Utama versi PT LPIS dengan poin 12. Sedangkan, Persikota berada di peringkat bawah.

Seusia pertandingan, kericuhan pun terjadi setelah salah satu pemain Persikota memukul wasit, lantaran tidak terima hasil keputusan wasit yang dianggap memihak tuan rumah.
(bolanet)

Persikabo Kalahkan Persikota 1-0

Ambisi tuan rumah Persikabo Kabupaten Bogor untuk meraih tiga poin sempurna terealisasikan setelah berhasil mengalahkan tamunya Persikota Tangerang dengan skor tipis 1-0. Laga kedua tim yang digelar di Stadion Persikabo, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/2) sore. Gol tunggal Persikabo dicetak oleh Ciryl Emila Tchana di babak kedua. Di babak pertama kedua tim banyak memperoleh peluang. Namun, penyelesaian akhir kedua tim masih kurang sempurna. Hingga babak pertama selesai skor kacamata masih bertahan.

Memasuki babak kedua, Laskar Padjajaran mempunyai untuk unggul, namun pemain Persikabo gagal memanfaatkan peluang itu untuk menjadi gol. Akhirnya, di menit ke-64, Persikabo unggul melalui gol yang dicetak oleh gelandang Ciryl Emila Tchana.

Tertinggal satu gol membuat tim asuhan Agus Suryanto menekan lini pertahanan Persikabo, tapi ketatnya lini pertahanan Persikabo yang digalang Eduard Valuta membuat serangan Persikota masih gagal membuahkan hasil.

Jelang pertandingan usai, Tim Bayi Ajaib harus bermain dengan sepuluh pemain usai M. Khotib mendapatkan kartu merah. Tidak ada peluang dan gol yang tercipta, skor 1-0 bertahan untuk kemenangan Persikabo Bogor. Dengan tambahan tiga poin ini, tim asuhan Suimin Diharja ada di posisi tiga dengan poin 12. Sedangkan, Persikota berada di peringkat bawah.

Seusia pertandingan kericuhanpun terjadi setelah wasit meniupkan bunyi pluit trakhir salah satu pemain Perikota memukul wasit, diakrenakan pemain Persikota yang tidak terima hasil keputusan wasit yang dianggap memihak tuan rumah.
(tribun)

Persikabo Persikota Adu Taktik

Persikabo Bogor bertekad jadi penguasa kandang pada home terakhir. Ini setelah Laskar Pajajaran tak pernah kalah bertanding di kandang sendiri. Demikian juga saat menjamu Persikota Tangerang di Stadion Persikabo, Sabtu (18/2), sore ini, pukul 15.30. Persikabo bakal mengulang sukses dua kemenangan sebelumnya yang menang 1-0 masing-masing lawan Persitara Jakarta Utara dan PSBL Langsa.

Persikabo memang baru bertemu lagi dengan Persikota pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim ini, setelah dua musim sebelumnya tak bersua dan Persikabo musim 2009-2010 pernah jumpa tetangganya, Persita Tangerang. Menghadapi Persikota, Persikabo belum pernah merasa puas. Laga Divisi Utama 2008-2009 di kandang sendiri, Persikabo hanya bermain draw 1-1 dan pernah dipermalukan 3-0 di Stadion Benteng pada kompetisi 2007.

Ambisi Persikabo ditegaskan pelatih Suimin Diharja bak mengobati luka saat ditahan imbang 2-2 oleh PSSB Bireuen pekan lalu. Kemenangan di depan mata sirna karena lawan mencetak gol penalti setelah bola fairplay. Begitu juga dengan Persikota yang kembali kalah di laga away setelah dipukul PSBL 2-0 hingga PSBL menyalip posisi Persikabo dari sebelumnya ke-5 jadi ke-3.

Persikabo yang kini diposisi ke-4, masih ditempel Persikota yang menempati peringkat ke-5. Jadi, jika Persikabo masih mau mempertahankan posisi tiga besar, maka laga kali ini wajib menang menghadapi pasukan asuhan pelatih Agus Suryanto. Dua tim yang sama-sama ingin mempertahankan rekor kandang dan satu lagi ingin menghapus rekor buruk tandang bakal jadi pertempuran menarik.
Baik Persikabo maupun Persikota diprediksi bakal menampilkan taktik terbaiknya. Penyerang Persikabo Brima Pepito misalnya, dan dari Persikota Gendut Dony sama-sama ingin mencatatkan gol di papan skor. Jadi, siapakah pemenang dari duel dua tim yang dihuni banyak pemain senior.
(jurnalbogor)

Jumat, 17 Februari 2012

Lucuti Bayi Ajaib

Skuad Persikabo Bogor sudah menyatakan siap tempur menghadapi Persikota Tangerang di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (18/2). Ini merupakan laga kandang terakhir bagi Laskar Pajajaran di putaran pertama grup satu Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 sebelum berakhir pada satu laga pamungkas, 10 Maret mendatang. Segenap upaya bakal dikerahkan pelatih Suimin Diharja untuk memenangkan pertandingan.

Pasalnya, begitu krusial untuk tetap bertahan di papan atas klasemen sementara dan menjaga rekor tak pernah kalah tampil di depan Kabomania.
Persikabo jelas Suimin, tak mau lengah meski bermain di kandang sendiri. Pengalaman ditahan draw 2-2 oleh PSSB Bireuen (11/2), Bona Simanjuntak dkk diinstruksikan tak mudah percaya dengan wasit. Target kemenangan jelas tak bakal memberi ruang gerak bagi ‘Bayi Ajaib’, julukan Persikota untuk mengembangkan permainan. “Persikabo tetap bermain terbuka dan agresif,” jelas Suimin.

Artinya sepanjang pertandingan Persikabo bakal tampil menekan, meski lawan yang dihadapi adalah tim yang sudah memiliki persiapan cukup dan dihuni pemain berpengalaman seperti Gendut Dony dan Dedi Mulyadi. Laga ini bakal menarik dan adu taktik karena Persikota sendiri berambisi memupus rekor buruk laga tandang. Ini juga kesempatan terakhir bagi Leonard Soputan dkk menunjukan performanya karena manajemen Persikota berencana melakukan perombakan.
“Kami menargetkan menang dan tidak boleh kalah karena kami ingin menghapus catatan negatif karena belum pernah menang di laga tandang,” ujar manajer Persikota, Fadlin Akbar dilansir Bolanet.

Skuad asuhan pelatih Agus Suryanto diminta tampil habis-habisan jika tak ingin tercoret dari daftar pemain Persikota di putaran kedua. Agus berharap, anak asuhnya tetap menjaga daya juangnya. Sebab, hanya dengan semangat tempur yang tinggi, peluang memenangkan pertandingan akan terbuka lebar. Agus optimistis, kali ini tim besutannya tidak gagal lagi. “Kami harus lebih percaya diri dan bermain lepas. Sebab, target kami cukup berat,” kata dia.
(jurnalbogor)

Hadapi "Bayi Ajaib", Persikabo Butuh Dukungan Suporter

Tim Persikabo Bogor akan menjamu Persikota Tangerang, pada lanjutan Kompetisi Divisi Utama, Liga Prima Indonesia Sportindo, wilayah barat di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (18/1) sore. Untuk menghasilkan poin penuh, skuad Suimin Diharja ini membutuhkan dukungan moril dari penonton.
Pertandingan kandang tanpa Kabomania memang bagaikan sayur tanpa garam. Kehadiran suporter yang diibaratkan sebagai pemain ke 12, menjadi salah satu dukungan semangat untuk para punggawa Laskar Pajajaran.

Berkurangnya pendukung Persikabo yang tidak seantusias musim lalu, cukup mempengaruhi semangat Bona Simanjuntak dkk. saat berlaga di lapangan hijau. Hal tersebut diakui pemain Persikabo asal Cibinong, Rojali.
"Kurang seru saja kalau stadion nggak penuh, mungkin performa pemain bisa berlipat ganda kalau setiap sudut tribun penuh. Jujur kami sangat memerlukan dukungan dari pemain ke 12, yakni Kabomania. Dengan adanya mereka, mental lawan tentu akan semakin ciut, sehingga mempermudah kami melakukan serangan ke arah lawan," ungkap Rojali kepada PAKAR, Kamis (16/2).

Pemain ikon ini berharap agar Stadion Persikabo bisa penuh seperti musim lalu. Sehingga, para pemain lebih bersemangat dalam menjalani pertandingan. "Tanpa kehadiran dan dukungan suporter, kami bukan apa-apa. Semua pemain berharap stadion bisa penuh, sehingga mental dan semangat bertanding akan semakin tinggi. Kita ini adalah satu bagian, jika salah satu dari kita tidak ada, kemenangan itu juga kurang bermakna," pungkasnya.

Sementara itu, pelatih Suimin Diharja menyatakan sedih dengan berkurangnya jumlah penonton yang menyaksikan laga kandang Persikabo. "Kondisi sekarang memang berbeda. Dulu, sebelum kami tiba di lapangan, tribun sudah penuh. Tentunya, hal ini menguntungkan bagi kami. Pemain lawan tentu down dengan nyanyian penonton. Tapi, Abang tidak akan menyalahkan siapa-siapa, hanya saja kami berharap bisa melihat stadion kembali penuh seperti waktu dulu. Persikabo tanpa Kabomania bukanlah apa-apa, jadi marilah kita bersama-sama berjuang," harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, Muhammad Arif berharap, pada laga kandang pamungkas diparuh musim ini, Kabomania bisa kembali memenuhi Stadion Persikabo.
"Tiket sudah diturunkan, saya sangat berharap dukungan dari Kabomania untuk bisa datang dan membeli tiket pertandingan. Dengan begitu kita sama saja sudah membantu keuangan Persikabo. Ingat saat ini tim kesayangan kita sudah tidak didanai APBD," tegasnya.
(pakuanraya)

Asah Finishing ke Gawang

-Kurang maksimalnya penyelesaian akhir (finishing) di depan gawang lawan, menjadi salah satu kekurangan skuad Persikabo saat ini. Nah, jelang pertandingan menghadapi Persikota Tangerang yang notabene memiliki barisan pertahanan cukup kuat, Pepito dkk difokuskan berlatih finishing, di Stadion Cibinong, kemarin.

Latihan tembakan ke gawang itu menjadi penutup persiapan skuad Suimin Dihardja, sebelum menjamu Persikota Tangerang dalam laga ketujuh Divisi Utama PSSI di Stadion Cibinong, Sabtu (18/2).

“Ini latihan terakhir pemain sebelum menghadapi Persikota Tangerang nanti. Seluruh pemain fokus berlatih finishing ke gawang,” ujar Suimin.

Ya, dalam sesi latihan kemarin, mulai dari pemain belakang, sayap, dan striker, semuanya dilatih untuk melakukan shooting. Tak hanya itu, pemain sayap juga diberikan arahan untuk memberikan umpan matang ke pemain depan untuk selanjutnya ditembakkan ke gawang.

“Itu untuk melihat bagaimana arah, jangkauan dan keakuratan pemain melakukan tembakan ke gawang lawan,” imbuhnya.

Menurut Suimin, hasil latihan kemarin dirasa sudah cukup maksimal. Hari ini, kata dia, latihan akan dilanjutkan dengan me-review materi latihan dari awal hingga akhir. Kemudian, dilanjutkan dengan game 2/3 lapangan untuk mematangkan gaya permainan hingga koordinasi antarpemain mulai dari bawah, tengah dan depan.

“Semuanya akan kita kupas dan optimalkan pada latihan besok (hari ini, red). Persikota patut diwaspadai, walaupun skuadnya rata-rata pemain lokal, mereka sarat pengalaman,” tandasnya.

Sementara itu, pelatih fisik Persikabo Jon Arwandi mengaku, mental pemain sempat turun setelah kalah dari PSSB Bireun karena dicurangi wasit. “Tapi itu tidak menjadi kendala serius, karena fisik pemain tidak buruk, sehingga mudah mengembalikan mental mereka,” pungkasnya.
(radarbogor)

Satu Pemain Lolos Seleksi Timnas

Di tengah persiapan Persikabo menghadapi Persikota Tangerang pada lanjutan Divisi Utama PSSI di Stadion Cibinong, besok sore, salah satu pemain mudanya Ikbal Ade Rogus Ilyas dinyatakan lolos seleksi pertama timnas U-23. Seleksi akan berlangsung di pelatnas Batu Malang- Jawa Timur, mulai kemarin.

Media officer and marketing Persikabo Baskoro Tri Atmojo mengatakan, informasi tersebut berdasarkan surat pemanggilan pemain dari PSSI bernomor 609/AGB/152/II-2012, yang menyatakan Ikbal kembali diminta mengikuti seleksi lanjutan Timnas U-23 untuk pertandingan Pra-Piala Dunia 2014.

“Surat pemanggilan itu ditandatangani Sekjen PSSI Tri Goestoro, dan diterima pagi tadi (kemarin, red) di sekretariat Persikabo,” ujarnya.

Sementara itu, Head Coach Persikabo Suimin Dihardja membenarkan bahwa salah satu anak asuhannya tengah mengikuti seleksi timnas dan baru lolos tahap pertama. “Besok pagi, Iqbal berangkat ke Malang,” imbuhnya.

Mantan pelatih Persijap Jepara ini mengatakan, terpilihnya Ikbal mengikuti seleksi timnas sebagai bukti maksimalnya pembinaan pemain muda di Kabupaten Bogor. Sebelumnya, hanya pemain U-14 yang banyak masuk timnas, sekarang sudah mulai berjenjang dari U-21 hingga U-23. “Hal itu menunjukkan keberhasilan dari pembinaan selama ini.” ungkap Suimin.

Ia berharap agar Ikbal bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, karena banyak pemain yang berkeinginan untuk memperkuat timnas. “Orang sukses bisa melihat dan memanfaatkan kesempatan,” tandasnya. Adapun ke-28 pemain timnas U-23 yang dipanggil dalam pelatnas ini akan diseleksi kembali dan dipersiapkan untuk menghadapi Bahrain, dalam lanjutan babak kualifikasi babak ketiga pra Piala Dunia 2014 Brazil, 29 Februari mendatang.
(radarbogor)

Kamis, 16 Februari 2012

Persikabo Siap Ikuti Copa Indonesia

Setelah sempat vakum selama dua tahun, akhirnya PSSI kembali menggagas Liga Copa Indonesia untuk kembali digelar tahun ini. Liga tersebut akan digelar pada bulan Maret. Rencananya turnamen ini bakal diikuti klub Indonesian Premier League (IPL) dan klub Divisi Utama yang mengikuti kompetisi di bawah PT.LPIS.
Keputusan PSSI untuk menggelar Liga Copa disambut positif Manajemen Laskar Padjajaran. Direktur Operasional Persikabo, Rendie Arindra menyatakan tim kebanggaan Kabupaten Bogor ini akan ikut serta pada turnamen tersebut.

"Selain mengikuti Kompetisi Divisi Utama, kita juga akan ikuti Piala Copa Indonesia, kemarin kita sudah mengikuti rapat teknisnya, namun untuk pastinya baru kita ketahui setelah rapat exco kedua PSSI pada tanggal 17 Februari mendatang," ujar Rendie Arindra, kemarin.

Liga Copa yang rencananya bakal diikuti 40 tim dengan rincian 12 IPL dan 28 Divisi Utama LPIS ini juga disambut gembira pelatih Persikabo, Suimin Diharja. Menurutnya, Persikabo memang sebaiknya mengikuti lebih dari satu kompetisi mengingat jadwal kompetisi Divisi Utama yang hanya seminggu sekali.
"Justru saya sangat senang jika Persikabo mengikuti Liga Copa Indonesia, jadi atmosfer kompetisi pun semakin terasa. Abang rasa kalau hanya mengikuti Divisi Utama dengan jadwal seminggu sekali pertandingan, akan membuat pemain jenuh. Kalau kita ikut Copa, tentunya animo masyarakat terhadap Persikabo juga akan meningkat, karena kita akan bertemu dengan tim-tim level satu," ungkap Suimin.

Meskipun bakal mengikuti Liga Copa Indonesia, mantan pelatih Persijap ini tetap menjadikan kompetisi Divisi Utama sebagai prioritas utamanya di kompetisi musim ini.
"Saya rasa Copa tidak akan mengganggu konsentrasi kita di Kompetisi Divisi Utama IPL. Musim lalu saja, ISL bisa menggelar kompetisi seminggu tiga kali. Akan tetapi kita juga tidak akan melewatkan begitu saja pertandingan di Piala Copa Indonesia, sebab laga ini juga penting untuk memantapkan eksistensi Persikabo di kancah sepakbola nasional," pungkasnya.

Sepanjang keikutsertaanya di ajang Piala Copa Indonesia, pada tahun 2008 Persikabo yang pada waktu itu juga ditangani Suimin Diharja berhasil menembus 16 besar setelah kalah agregat gol dengan tim yang pernah dibesutnya Persijap Jepara. Selanjutnya, prestasi Persikabo mengalami peningkatan, pada tahun 2009, klub yang pada waktu itu dihuni Mardiansyah dkk berhasil lolos ke babak delapan besar.
(pakuanraya)

Rabu, 15 Februari 2012

Hadapi Persikota Nopianto Absen Lantaran Cedera

Pemain belakang Persikabo, Nopianto dipastikan absen saat Laskar Padjajaran menjamu Persikota Tangerang, pada pertandingan penutup putaran pertama, kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo, di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (18/2) mendatang. Pemain yang dijuluki Sang Fighter ini absen lantaran mengalami cedera lutut yang cukup parah, saat menghadapi PSSB Bireun, Sabtu (11/2) lalu. Tidak tampilnya mantan pemain Semen Padang ini tidak membuat pelatih Suimin Diharja khawatir. Suimin mengatakan, dirinya sudah mempunyai pengganti "Kami mempunyai banyak pemain yang kualitasnya merata. Tidak tampilnya Nopi bisa diisi pemain lainnya," jelas Suimin, Selasa (14/2).

Suimin menambahkan, dirinya sudah mempersiapkan pemain muda sebagai penggantinya. "Persikabo mempunyai pemain muda yang posisinya sama seperti Nopi. Ada Erik, Wawan Susilo dan Mu'min. Siapa pemain yang menunjukan kualitas saat latihan pasti Abang pilih. Kita masih mempunyai waktu untuk menentukan hal tersebut. Abang harap semua pemain konsentrasi agar pertandingan bisa dimaksimalkan dengan kemenangan," sambungnya.

Mengenai materi latihan, pelatih yang sempat menukangi Sriwijaya FC ini, masih melakukan fokus pada penyelesaian akhir yang menurutnya masih belum maksimal. Sesi latihan kemarin, tambah Suimin lebih ditekankan pada persiapan taktik yang akan digunakan untuk menghadapi tim berjuluk "Bayi Ajaib".

"Saat ini Abang lebih menekankan kepada persiapan penerapan taktik dan strategi, baru besok (hari ini-red) sudah masuk ke bagian simulasi. Kalau memang sudah bisa dipahami, untuk latihan selanjutnya kita pakai materi baru," jelasnya.
Lebih lanjut, Suimin berharap agar para anak asuhnya bisa lebih fokus menghadapi laga ketujuh dan melupakan tragedi wasit saat menghadapi PSSB Bireun pekan lalu, yang membuat mereka harus rela kehilangan poin penuh. "Abang minta semua pemain tetap fokus dan berkonsentrasi menghadapi lawan kita selanjutnya. Tentunya kita semua tidak ingin kehilangan poin di kandang sendiri," pungkasnya.

Hal senada dikatakan Direktur Operasional Persikabo, Rendi Arindra. Dia berharap, Persikabo bisa memaksimalkan laga kandang terakhirnya di putaran pertama kompetisi Divisi Utama LPIS musim ini.
"Persikabo tidak boleh kehilangan angka (lagi). Tentunya semua pemain harus fokus dan melupakan pertandingan melawan Bireun. Kemenangan wajib diraih untuk menjaga posisi di klasemen," ungkapnya.
(pakuanraya)

Harga Khusus

Keangkeran Stadion Persikabo yang musim lalu selalu dipenuhi Kabomania baik di tribun utara dan selatan, sehingga membuat mental lawan ciut, perlahan mulai sirna.
Dari tiga laga kandang, hanya tribun selatan saja yang terlihat dipenuhi Kabomania, itupun tak seluruhnya penuh. Hal tersebut berdampak pada performa pemain Persikabo yang tentunya sangat butuh dukungan. Harga tiket yang naik di musim ini memang cukup menjadi pengaruh besar berkurangnya pendukung Persikabo di Stadion. Ketua Kabomania, Muhammad Arif mengatakan sepinya stadion memang cukup dipengaruhi harga tiket dan kekisruhan dari PSSI. Ia yang mengaku prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia ini memang tak bisa berbuat banyak untuk menghimbau para Kabomania untuk membeli tiket dengan kondisi Kabomania yang rata-rata adalah para pelajar.

"Tiket memang sebaiknya diturunkan seperti musim kemarin, karena rata-rata pelajar uang sakunya terbatas. Jika dihitung-hitung, misalnya saja mereka menyisihkan uang dua ribu, selama enam hari ditotal uang mereka baru 12 ribu. Dengan harga tiket 10 ribu, mereka memang keberatan, belum lagi ongkos perjalanan dari daerah mereka kesini," ujar Arif.
Atas pertimbangan hal tersebut, panitia pelaksana pertandingan akhirnya memberlakukan harga khusus, di laga kandang terakhir putaran pertama melawan Persikota, Sabtu (18/2) mendatang.

Tiket kelas festival yang biasa dijual 10 ribu, pada pertandingan akhir pekan ini dapat dibeli seharga Rp 7.000,- Selanjutnya tiket tribun timur dari 20 ribu rupiah, turun menjadi Rp 15.000,- dan peminat tiket rribun barat juga bisa ikut menikmati diskon menjadi Rp. 30.000, dari biasanya 40 ribu rupiah. Sementara untuk kelas VIP, harga tiket tidak mengalami perubahan, tetap pada kisaran Rp. 100.000,-

Manajer Operasional Persikabo Erwin Saleh, mengatakan kebijakan ini dimaksudkan agar penonton yang datang ke stadion bisa lebih banyak. "Hal ini kami lakukan supaya Kabomania yang datang ke stadion bisa semakin banyak. Kami pun berharap agar para suporter tersebut bisa masuk lebih awal ke dalam Stadion, dan memberikan dukungannya sejak peluit awal dibunyikan, " ujar Erwin Saleh.

Sementara itu, Direktur Operasional Persikabo, Rendie Arindra mengatakan kebijakan tiker harga tiket khusus ini masih berupa uji coba saat pertandingan menghadapi Persikota nanti. "Selanjutnya kami akan pertimbangkan lagi tentang kelanjutannya. Bergantung pada animo dari para pendukung setia Persikabo," pungkas Rendi.
(pakuanraya)

Selasa, 14 Februari 2012

Benahi Kerjasama dan Finishing

Laskar Padjajaran Kabupaten Bogor terus mempersiapkan diri menghadapi laga ketujuh Divisi Utama PSSI menjamu Persikota Tanggerang, di Stadion Cibinong, Sabtu (18/2). Hasil imbang 2-2 menghadapi PSSB Bireuen pekan lalu, memicut semangat skuad Suimin Dihardja untuk meraih angka penuh menghadapi Persikota nanti. “Kita terus melakukan intropeksi diri kedalam tubuh Persikabo untuk meningkatkan kualitas,” ujar Head Coch Persikabo Suimin Dihardja kepada Radar Bogor, di sela-sela latihan tim, kemarin.

Saat ini, kata dia, yang paling penting adalah melakukan persiapan melawan Persikota. Apalagi, lanjutnya Persikota merupakan kesebelasan yang dihuni pemain-pemain berpengalaman serta memiliki jam terbang tinggi seperti Bomber Gendut Doni,serta bek Dedi Mulyadi.

“Mereka merupakan tim kuat yang patut di waspadai, walaupun pemain tua tidak bisa dianggap remeh karena berpengalaman dan masa persiapannya cukup,” ungkap Suimin.

Kendati demikian, mantan pelatih Persijap Jepara ini mengaku tak gentar, karena itu ia mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

“Kita tetap memainkan pola permainan menyerang. Dan, dalam seminggu ini latihan dilakukan sore hari sebagai adaptasi karena pertandingan nanti juga digelar sore hari,” ujarnya.

Materi yang diberikan dalam latihan dikatakan Suimin, lebih kepada kerjasama pemain dan perbaikan dalam penyelesaian akhir di depan gawang lawan. “Semua itu akan masuk dalam program latihan, agar gol di pertandingan nanti bisa tercipta,” tandasnya.
(radarbogor)

Berikutnya, Turunkan Wawan Atau Septian

Bisa saja Persikabo Bogor dengan mudah menumbangkan Persikota Tangerang, tapi juga bisa sulit pada pertemuan Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (18/2). Persikabo menilai, Persikota termasuk tim yang memiliki persiapan cukup dan pemainnya sebagian sudah berpengalaman. Ini akan jadi laga sepadan, namun Laskar Padjajaran memiliki motivasi berlipat mempertahankan tren positif tak pernah kalah di kandang sendiri.

“Persikota masuk hitungan Abang,” ucapnya saat latihan sore di Stadion Persikabo, kemarin.
Yang dia maksud, di Persikota ada mantan anak asuhnya saat di Persijap Jepara, Gendut Dony. Persikabo ditegaskannya sudah menyiapkan peredam, seperti bek tangguh Tugi Hadi, atau jika mau sudah bisa menurunkan Eduard Valuta yang sudah bebas dari akumulasi kartu kuning. Persikabo justeru tak terlalu khawatir di lini belakang, tapi fokus memborbardir lawan. “Abang inginkan finishing lebih baik lagi,” kata dia dimana laga lawan PSSB Bireuen, Sabtu (11/2), menyisakan cedera satu pilarnya, Novianto.

Mantan pelatih Sriwijaya FC asal Binjai, Sumatra Utara juga berharap tetap komitmen memberikan jam terbang kepada skuad mudanya. Pada laga kontra PSSB, Suimin telah menurunkan pemain asal SSB Citra Pratama Gunung Putri, Andi Sopian. Lawan Persikota, dia kemungkinan menurunkan lagi gelandang asal Cileungsi, Wawan Susilo atau penyerang dari Rancabungur, Septian Suharlan.
“Andi bisa menjawab harapan Abang, dia sudah tampil bagus meski belum memuaskan sepenuhnya,” ungkapnya.

Pertemuan Persikabo kontra Persikota merupakan laga ketujuh dari delapan laga di putaran pertama grup satu. Persikabo bertekad meraih angka penuh, sehingga diharapkan dukungan publik Bogor dan Kabomania pada laga yang diprediksi bakal berlangsung spartan.
(jurnalbogor)

Absen Enam Bulan, Morgan Tinggalkan Timnas

Salah satu pemain Persikabo yang masuk dalam skuad timnas U-21, Abdul Gani Paluppesy atau yang akrab disapa Morgan harus menahan ambisinya berkostum timnas. Pasalnya, pemain asal Ambon ini diharuskan untuk istirahat dari sepakbola lantaran menderita cedera di kepala. Cedera yang diderita Morgan membuat mantan pemain Persih Tembilahan ini harus rela meninggalkan Timnas U-21 yang tengah menjalani Training Centre di Yogyakarta.
"Saya dinyatakan cedera di bagian kepala dan dokter menyarankan untuk istirahat selama enam bulan. Cedera ini juga akan membuat saya absen membela timnas ketika berhadapan kontra Hyunday FC," ungkap Morgan kepada Pakar, kemarin.

Kendati akan absen untuk beberapa waktu, pemain yang kerap diturunkan di laga uji coba timnas U-21 ini mengaku tetap semangat. Saat ini, Morgan tengah menjalani pemulihan intensif di Jakarta.

"Saya sudah minta izin untuk tidak ikut TC ke Yogyakarta. Tapi, pelatih (Widodo C Putro-red) tetap mengizinkan saya untuk bergabung jika sudah pulih total," akunya.
Kini, Morgan berhara agar cederanya bisa sembuh cepat dan kembali bergabung dengan skuad Garuda akan berhadapan di turnamen Halsanah Bolkiah, 25 Februari mendatang. "Saya ingin secepatnya memperkuat Timnas dan Persikabo. Doakan saja," harapnya.
(pakuanraya)

Senin, 13 Februari 2012

Mulai Percaya Pemain Muda, Debut Perdana Andi Sofyan

Pelatih Persikabo, Suimin Diharja membuat kejutan pada laga kandang ketiga Persikabo melawan PSSB Bireun, Sabtu (11/2) lalu. Setelah sebelumnya tidak pernah menurunkan para punggawa muda untuk masuk dalam starter line-up, secara mengejutkan mantan pelatih Persitara Jakarta Utara ini menurunkan pemain mudanya, Andi Sofyan.
Suimin yang mempercayakan barisan lini depan kepada mantan pemain PSB Suratin tahun 2008 ini, memang tidak salah memilih Andi Sofyan. Debut perdana Andi di Kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memang tak mengecewakan. Buktinya beberapa peluang gol sering kali diciptakan pesepakbola asal Gunung Putri ini. Walaupun pada akhirnya, belum bisa dikonversikan menjadi sebuah gol.
Kecepatannya dalam mengontrol bola di lapangan hijau, dan memberikan umpan dari sayap membuat pemain yang juga sempat dipanggil PSSI untuk mengikuti seleksi timnas U-21 ini dimainkan 90 menit penuh.

Ya, Suimin Diharja beberapa waktu lalu memang pernah berjanji untuk menurunkan pemain mudanya jika kondisi tim sudah stabil, dan laga keenam Persikabo dirasanya cukup pantas untuk menguji mental bertanding Andi. Hasilnya Andi memang tampil cukup percaya diri, dan mampu mengimbangi para seniornya di Persikabo.

"Secara keseluruhan penampilan Persikabo kemarin tidak mengecewakan, para pemain sudah bisa menerapkan taktik yang Abang mau, termasuk para pemain muda kita. Mereka pemain muda yang Abang turunkan memang sudah sepantasnya mendapat kesempatan, hal itu tak lepas dari usaha keras mereka selama latihan, hasilnya bisa lihat sendiri," ujar Suimin.

Ia berharap masuknya Andi dalam starter line-up bisa dijadikan motivasi pemain muda lainnya agar bisa lebih bekerja keras lagi pada saat latihan.
(pakuanraya)

Keputusan Kontroversial, Persikabo Minta PSSI Evaluasi Wasit

Tim Persikabo kecewa berat. Bendera Fair-Play yang selalu dikibarkan di awal pertandingan laga Divisi Utama, Liga Prima Sportindo (LPIS) ternoda keputusan kontroversial wasit asal Bantul, M.Nur Muikhinfar yang memberikan penalti kepada PSSB Bireun, pada pertandingan di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (11/2) lalu.

Hadiah penalti yang mengundang emosi para pemain termasuk pelatih Suimin Diharja di menit ke-88 ini membuat Laskar Kota Juang berhasil menahan imbang Persikabo yang sempat unggul sementara dengan skor 2-1.

Keputusan yang menuai protes dari para pemain Persikabo pun membuat pertandingan sempat terhenti sejenak. Bona dan kawan-kawan langsung menghampiri wasit karena tak terima dengan keputusan yang membiarkan situasi dimana seharusnya bola fair-Play kembali diberikan untuk tim Persikabo, justru dimanfaatkan menjadi peluang gol PSSB Bireun.

Suimin Diharja yang sempat naik darah dan menghampiri wasit diakhir pertandingan mengungkapkan rasa kekecewaanya. Mantan pelatih Persijap Jepara ini mengaku sangat kecewa dengan PSSI yang mengirimkan wasit tak berkompeten dalam memimpin jalannya pertandingan.
"Skor kemarin sepertinya sudah direncanakan wasit, katanya kita disuruh bermain fair play, tapi kenyataanya bukan pertandingan fair play yang kita dapatkan, kami semua kecewa, bukan hanya kecewa terhadap wasit, tapi juga kepada PSSI yang menugaskan wasit tak berkompeten dalam memimpin pertandingan, kalau begini trus bagaimana kita mau menghormati PSSI," ujar Suimin, Minggu (12/2).

Suimin yang kecewa berat dengan kapasitas wasit Divisi Utama IPL ini berharap PSSI bisa segera dievaluasi. Ia pun meminta perwakilan dari PSSI bisa datang langsung untuk menyaksikan pertandingan Divisi Utama IPL supaya bisa mengetahui kinerja dari wasit yang mereka kirimkan tersebut.

"Saya berharap ada perubahan, PSSI juga harusnya bisa melihat sendiri kejadian-kejadian seperti ini, sehingga mereka bisa segera mengevaluasi kinerja para wasit mereka, kalau niat fair play ya harus total, jangan kirimkan wasit yang tidak tahu aturan sepakbola untuk pimpin pertandingan," pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah, Pelatih PSSB Bireuen Bachtiar Juli yang dicecar pertanyaan soal proses gol kedua yang mencerminkan tindakan tidak fair-play tersebut tak mau ambil pusing dan lebih menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada wasit.
"Kita tidak mungkin protes dengan keputusan wasit, atas keputusan bola fair play atau tidak itu semua kan keputusan wasit, dan kita tidak menganggap keputusan wasit adalah hadiah bagi kami," pungkasnya.
Dalam pertandingan yang hanya ditonton ratusan Kabomania tersebut, Cyril yang baru tampil setelah didera cedera yang cukup parah berhasil menciptakan dua gol di menit ke 40, dan menit 45. Gol balasan dari PSSB Bireun diciptakan di menit ke 75 lewat tendangan Revaldi, dan hingga akhirnya wasit memberikan penalti kepada anak asuh Bachtiar July yang kemudian dieksekusi kapten PSSB Bireun, Muarif di menit ke-88, sehingga skor akhir pertandingan 2-2.
(pakuanraya)

Manajemen Siap Layangkan Surat Protes

Keputusan kontroversial wasit yang memimpin jalannya pertandingan pada laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) antara Persikabo vs PSSB Bireun, Sabtu lalu sehingga membuat Persikabo kehilangan poin penuh di laga keenam, bakal ditindaklanjuti Manajemen Laskar Pajajaran.
COO Persikabo, Rudi Ferdian berjanji bakal mengajukan surat protes kepada PSSI atas keputusan wasit yang merugikan tersebut.

"Kita akan mencoba untuk melayangkan surat protes kepada PSSI, meskipun sebenarnya kurang berpengaruh terhadap hasil akhir dari pertandingan kemarin, itu sebagai bentuk protes kita dengan perangkat pertandingan yang kurang berkompeten untuk memimpin sebuah pertandingan," ungkap Rudi Ferdian, kemarin.

Pengusaha asal Bogor ini pun mengaku kecewa dengan hasil pertandingan kemarin. Bukan kecewa mengenai performa pertandingan anak asuh Suimin Diharja, melainkan kinerja wasit yang menurutnya kurang berkompeten. Ia berharap agar PSSI bisa membuka mata dan membenahi perangkat pertandingan yang mereka sediakan untuk memimpin laga di kompetisi Divisi Utama.

"Kalau kualitas wasitnya seperti itu, dunia persepakbolaan di Indonesia tidak akan pernah maju sampai kapanpun, ya kita akan tetap jalan di tempat seperti sekarang ini. Tolong lah kepada PSSI agar segera mengevaluasi wasit pertandingan, jangan sampai integritas PSSI turun hanya karena kualitas wasit yang meragukan seperti kemarin," ujarnya.
Senada dengan Rudi, Direktur Operasional Persikabo, Rendie Arindra pun mengaku sangat kecewa. Ia bahkan enggan berkomentar usai menyaksikan laga antara Persikabo kontra Bireun yang berakhir dengan skor imbang 2-2 tersebut. Hanya saja, via ponselnya, Ia menyatakan bahwa Persikabo berencana untuk mengirim protes mengenai kepemimpinan wasit dan tim PSSB Bireuen yang tidak menghargai Fair-Play.

"Hal ini kami lakukan semata-mata untuk kemajuan sepakbola Indonesia." tegasnya.
Sementara itu, beberapa Kabomania berharap agar Persikabo juga dapat bersikap tegas dengan keputusan Manajemen untuk mengajukan surat protes. Tak hanya itu, jika PSSI tak juga merespon surat protes tersebut, Kabomania berharap agar Persikabo bisa segera mengambil sikap.
"Dua kali kita tidak mendapat perlakuan wasit, manajemen Persikabo harus tegas, jika PSSI tidak merespon, segera ambil sikap, misalnya saja pindah ISL, apalagi dengan situasi seperti ini, jangan sampai kita diakali wasit untuk yang ketiga kalinya, kami Kabomania yang datang langsung ke stadion tidak rela," tutur Muhammad Ridwan, Kabomania Tajur.
(pakuanraya)

Persikabo Layangkan Protes

Manajemen Persikabo Bogor mengirimkan surat protes, Senin (13/2), ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang ditunjuk PSSI mengelola kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012. Protes tersebut atas keputusan wasit M.Nur Mulkhinfar dari Bantul yang tetap menunjuk penalti menit ke-85 untuk PSSB Bireuen. Seperti disebutkan sebelumnya, PSSB mencetak gol penyama 2-2 dari bola fairplay. Persikabo yang memimpin 2-1 akhirnya bermain draw 2-2 di Stadion Persikabo, Sabtu (11/2). Hasil draw ini tak mengubah klasemen sementara dengan tetap di peringkat ketiga.
“Tak hanya wasit, PSSB juga tidak fairplay makanya kami kirim protes,” ujar Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra. Ini terlihat dari sikap kapten PSSB, Muarif yang tetap mengambil hadiah penalti.

Padahal pemain Persikabo protes, Kabomania bingung dan penonton heran seraya mencibir. Usai laga, pemain PSSB dengan bangga melakukan sujud syukur. Tapi tak biasanya, pelatih Suimin Diharja marah sekali dan langsung menghampiri wasit. “Sudah tak betul. Itu bola fairplay,” ucapnya. Pelatih yang sudah malang-melintang di dunia sepakbola merasa ‘dikerjain’ meski Persikabo tampil di kandang sendiri.

Namun angkat topi untuk publik sepakbola Kabupaten Bogor yang tetap bersikap dewasa. Tak ada lemparan terhadap pemain, dan ofisial PSSB, serta wasit. Meski proses terjadinya gol mestinya tak ada pelanggaran yang menyebabkan penalti. Situasi dimana seharusnya bola fairplay kembali diberikan untuk Persikabo, malah berbalik dimanfaatkan menjadi gol oleh Bireuen. “PSSI mestinya tak mengirim wasit yang kapasitasnya memalukan,” ungkap Suimin.

Direktur Utama Persikabo, Rudi Ferdian juga tak percaya. Bola fairplay ke area pertahanan Persikabo diambil penyerang PSSB, Jawalandi, namun saat dihadang Dian Irawan, justeru wasit menunjuk titik putih dan dieksekusi Muarif. “Ya, protes dilakukan untuk pembelajaran,” kata dia dimana Persikabo selama ini mengikuti aturan PSSI dan menghormati sportivitas dan sikap fairplay. “Itu keputusan kepada wasit,” sambung pelatih PSSB, Bachtiar Juli yang membantah telah main mata dengan pengadil lapangan. “Hasil ini bukan hadiah, tapi berkat permainan yang bagus. Kami main bagus, begitu juga Persikabo.”
Namun Persikabo pada laga sebelumnya di kandang lawan, juga dikecewakan wasit Srimitro dari Medan saat turun di Stadion Tunas Bangsa, Aceh Utara, Jumat (27/1). Gol kemenangan PSLS Lhokseumawe 1-0 diperoleh ketika Raul Carlos sudah dalam posisi offside dan bola yang memantul dikontrol tangannya. Namun anehnya wasit tetap mensahkan gol itu.
(jurnalbogor)

Minggu, 12 Februari 2012

PSSB Sukses Tahan Imbang Persikabo

Pertandingan kompetisi Divisi Utama antara Persikabo melawan PSSB Bireuen sore tadi berlangsung menarik. Sejak peluit kick-off dibunyikan, kedua tim bermain ngotot dan tampak ingin mengendalikan permainan. Di menit awal pertandingan tersebut, tepatnya menit ke-6 pergerakan taktis Pepito Sanusie sempat mengancam pertahanan Bireuen. Selanjutnya berturut-turut pada menit ke-13 dan 14, berbalik Bireuen yang memberikan tekanan bagi PERSIKABO. Saat itu sepakan Irhamudin dari PSSB masih melebar di sisi gawang Agus Rohman.

Pada menit ke-25, kembali Mulyani dari Persikabo memperoleh kesempatan emas, dan masih juga gagal membuahkan gol. Hal ini kembali diulangnya pada menit ke-30 lewat heading yang cukup terarah. Terus menekan pertahanan lawan, Persikabo akhirnya memperoleh gol pertama di menit ke-40 melalui tendangan volley Cyril Emile Tchana. Pemain bernomor punggung 10 ini berhasil memanfaatkan kemelut di area pertahanan Bireuen. Skor 1-0 pada akhir babak pertama untuk keunggulan tim Laskar Padjadjaran.

Di babak kedua pertandingan kembali berlangsung dengan ketat dan menghasilkan tiga buah gol tambahan yang untuk skor 2-2 pada akhir pertandingan. Cyril kembali membuat Persikabo unggul pada menit ke-48 melalui titik penalti, dan kemudian Revaldi mencetak gol yang mengembalikan asa para pemain Bireuen di menit ke-75.

Berupaya mengejar ketertinggalan satu gol hingga menit ke-88, PSSB Bireuen akhirnya berhasil menyamakan kedudukan, dengan gol yang diciptakan oleh kapten kesebelasan Muarif melalui titik penalti. Proses terjadinya gol ini kemudian menimbulkan gelombang protes dari tim Persikabo. Bukan pada pelanggaran yang menyebabkan penalti, namun pada situasi dimana seharusnya bola fairplay kembali diberikan untuk tim Persikabo, malah berbalik dimanfaatkan menjadi peluang gol oleh PSSB Bireuen. Akhirnya Tugi Hadi pun terpaksa melakukan pencegahan yang melahirkan hadiah penalti tersebut bagi Bireuen.

Di akhir pertandingan, Suimin Diharja, Pelatih Persikabo mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Hal ini terutama terkait proses gol kedua dari PSSB Bireuen. “Itu bola fair play. Itu tidak betul.” Ujarnya.

Abang, demikian ia biasa disapa, juga mempertanyakan keputusan dari PSSI yang kerap menugaskan wasit dengan kapasitas seperti pada pertandingan sore tadi. Hal ini juga diamini oleh Direktur Operasional Persikabo Rhendie Arindra, yang menyatakan bahwa timnya berencana untuk mengirim protes mengenai kepemimpinan wasit dan tim PSSB Bireuen yang tidak menghargai Fair Play. “Hal ini kami lakukan semata- mata untuk kemajuan sepakbola Indonesia.” Tegasnya.

Pada kesempatan terpisah, Pelatih PSSB Bireuen Bachtiar Juli, dalam press conference usai pertandingan, secara umum memandang baik pertandingan yang telah berlangsung. Tak lupa ia menyanjung kinerja para pemain mudanya yang terus mengalami perkembangan. “Sudah dua kali pertandingan away, mereka terus mengalami peningkatan,” ujarnya. Dicecar pertanyaan soal proses gol kedua yang mencerminkan tindakan tidak fair play tersebut, Bachtiar menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada keputusan wasit yang memimpin pertandingan.

Sementara hadir dalam kesempatan tersebut selaku Manajer PSSB Bireuen, Darwis yang juga ketua kelompok suporter di Bireuen, Juang Mania, menyampaikan pujian tersendiri bagi para pendukung Persikabo. “Kabomania terus memberikan dukungan positif sepanjang pertandingan, dan juga tetap berlaku sportif apa pun hasil pertandingannya, “ katanya mengakhiri sesi jumpa pers kemarin sore tadi.
(ligaprima)

Jumat, 10 Februari 2012

Eduard Absen

Bek Persikabo Bogor asal Moldova, Eduard Valuta tak turun saat menghadapi PSSB Bireuen pada laga lanjutan grup satu Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (11/2). Pemain yang biasa tandem dengan Tugi Hadi ini absen karena akumulasi kartu kuning. Eduard mendapat kartu kuning pertama saat menjamu Persitara Jakarta Utara (14/1), dan kartu kedua dengan PSBL Langsa (4/2).

Kartu kedua sebenarnya tidak perlu terjadi, jika emosinya terjaga. Namun Eduard lepas kontrol dan menendang kaki lawan setelah tak ada bola. Pelatih Suimin Diharja menyebut kejadian itu karena pemainnya tak fokus dan sedang memiliki masalah. “Istri dia katanya mau datang kesini. Dia jadi gundah dan belum diketahui detil sebabnya bisa begitu,” ucap Suimin.

Namun tak turunnya Eduard diakui mantan pelatih Sriwijaya FC itu bukan masalah besar. Suimin pun telah menyiapkan pemain belakang lainnya seperti Masferi Kasim dan Kahudi Wahyu Widodo. Dua pemain senior ini diyakini dapat memainkan perannya di lini belakang dengan bagus untuk meredam agresivitas pemain PSSB asuhan Bachtiar Juli.

PSSB hampir 90 persen timnya dihuni mantan pemain yang pernah menimba ilmu tiga tahun di Paraguay. Ada beberapa pemain yang menonjol seperti Muarif, Syahrizal, Rahmanudin, Revaldi, Dede Ramadhan, Imanda Putra, dan Jawalandi. Sedangkan Panpel Persikabo ketika menjamu Laskar Batee Kureng itu, memberikan potongan diskon sebesar 25 persen. “Potongan harga untuk kategori Festival (tribun khusus untuk Kabomania-red) dan Tribun Timur,” jelas Manajer Operasional Persikabo, Erwin Saleh dalam keterangan persnya yang disampaikan Media Officer and Marketing.
Namun diskon tersebut syaratnya untuk pembelian hari Kamis dan Jumat. Pemesanan tiket dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat Persikabo di nomor telepon 021-87918299.
(jurnalbogor)

Potongan 25 Persen, Panpel Cetak 8.000 Tiket

Penjualan tiket pertandingan Persikabo terus menurun pada dua pertandingan kandang terakhir. Tiket yang pada pertandingan pertama dicetak 9.500, kini hanya 8.000 lembar saja. Wacana penurunan harga tiket pun sepertinya belum bisa direalisasikan pada pertandingan kontra PSSB Bireun Sabtu (11/2) . Hal ini dikarenakan banyak hal teknis yang harus dikaji panitia pelaksana pertandingan.

Kendati belum menurunkan harga, banyaknya keluhan mengenai tiket membuat panitia pelaksana pertandingan Persikabo memberikan terobosan dengan memberikan potongan 25 persen kepada para pembeli tiket yang membeli tiket sehari sebelum pertandingan.
"Penurunan harga sampai sekarang belum bisa kami laksanakan. Tentunya hal itu akan merubah beberapa teknis di lapangan. Awalnya, kita akan memberikan potongan harga kepada pelajar, tapi setelah banyak pro kontra kami ambil jalan titik tengahnya dengan memberikan potongan harga 25 persen, syaratnya beli sebelum hari pertandingan, jadi kalau on the spot harganya tetap normal," ungkap Manajer Operasional Persikabo, Erwin Saleh saat berkunjung ke Harian Pakar, kemarin.

Erwin menambahkan, untuk pemesanan tiket, calon pembeli atau Kabomania seperti biasa bisa didapatkan melalui sekretariat Persikabo maupun distribution channel yang sudah bekerja sama dengan Panitia Pelaksana Pertandingan, seperti fanshop dan lain-lain.
"Tiket sudah bisa didapatkan mulai hari ini (kemarin-red), harganya juga masih normal seperti pertandingan sebelumnya. Hanya saja, kami memberlakukan potongan 25 persen jika pemesanan dilakukan sebelum hari pertandingan," tukasnya.

Rincian harga tiket pertandingan resmi Persikabo vs PSSB Bireun, Sabtu (11/2) nanti masih sama seperti pertandingan kandang kemarin yakni Tribun Utara Selatan, 10 ribu rupiah, Tribun Timur 20 ribu rupiah, Tribun Barat 40 ribu rupiah, dan tribun VIP 100 ribu rupiah.
(pakuanraya)

Hadapi PSSB Bireun, Laskar Padjajaran Siap Pesta Gol

Bupati Rachmat Yasin (RY) berharap laga kandang keempat Persikabo melawan PSSB Bireun, Sabtu (11/2), bisa dimanfaatkan dengan baik para pemain. Minimnya gol yang diciptakan di dua laga kandang, belum membuat orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini puas dengan penampilan Agus Rohman dan kawan- kawan.
Tidak hanya kemenangan yang diinginkan RY, melainkan suguhan laga ayang menarik sehingga orang yang datang menyaksikan laga di stadion bisa puas dan tidak kecewa.

"Penampilan Persikabo besok harus bisa lebih baik lagi dari pertandingan kemarin. Seharusnya mereka bisa menampilkan pertandingan yang lebih menarik lagi, saya yakin mereka mampu," ujarnya, Kamis (9/2).
RY yang tak pernah absen menyaksikan laga pertandingan ini sangat berharap Brima Pepito dkk. bisa menunjukkan taji yang sesungguhnya dan berpesta gol di hadapan Kabomania. Sampai saat ini gol yang berhasil diciptakan Laskar Pajajaran memang baru dua gol, dan RY sangat berharap gol yang tercipta di pertandingan esok bisa lebih dari satu.
"Sebenarnya peluang menciptakan gol sangat banyak, tapi tak pernah terkonversi dengan baik. Saya berharap Persikabo bisa berpesta pada pertandingan melawan PSSB, dengan begitu para penonton pun tidak akan merasa kecewa menyaksikan pertandingan," harapnya.

Sama halnya dengan RY, Ketua Umum Kabomania, Muhammad Arif mengatakan hal yang sama. Menurutnya, para suporter sudah menanti kemenangan dengan jumlah gol yang mumpuni. Dengan begitu, ribuan Kabomania yang datang ke stadion merasa puas meskipun harus mengeluarkan kocek lebih.

"Walaupun moto kita loyalitas tanpa batas dan siap mendukung Persikabo baik susah maupun senang, harapan kami juga tetap satu yakni melihat Persikabo berprestasi. Kabomania pasti bangga, dan mereka yang tadinya tidak menyaksikan laga kandang Persikabo jadi ingin mendukung karena penasaran melihat aksi para idolanya," pungkasnya.
(pakuanraya)

Kamis, 09 Februari 2012

PSSI Bahas Dualisme Liga Hari Ini

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan membahas permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng agar PSSI mengakui Liga Super Indonesia sebagai kompetisi resmi dalam rapat komite eksekutif mereka hari ini. "Kami juga maunya rekonsiliasi, inginnya semua berkumpul lagi, akan kami bahas dalam rapat exco (komite eksekutif) besok (hari ini)," kata Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro di kantornya dalam komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno Rabu 8 Februari 2012. Andi, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa malam lalu, meminta PSSI mengakui Liga Super sebagai liga resmi seperti Liga Primer Indonesia. Ia mengatakan bahwa kedua liga itu bisa berjalan bersama dalam satu wadah PSSI.

“Jalankan saja dua-duanya liga itu, nanti diadukan di akhir tahun dan kita tahu mana yang terbaik. Dengan begitu, tidak ada diskriminasi, semua bisa membela timnas,” kata Andi.

Juru bicara PSSI, Eddi Elison, mengatakan PSSI telah berulang kali mencoba merangkul klub-klub Liga Super, tapi selalu ditolak. Eddi mempertanyakan langkah Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman mempertemukan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan wakilnya, Farid Rahman, dengan mantan Wakil Ketua Umum PSSI periode sebelumnya, Nirwan Bakrie. "Seharusnya dengan pihak-pihak yang terkait, dong," katanya.

Andi mengatakan pemerintah hingga saat ini masih menunggu upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh KONI. Andi berharap para pihak terkait membuka upaya rekonsiliasi tersebut dan memilih untuk menggunakan jalur arbitrase olahraga ketimbang adu kekuatan dengan menggelar Kongres Luar Biasa. "Kita tidak mau terjebak untuk mengurusi pengurusnya, tapi sepak bolanya tidak. Kita tunggu upaya dari KONI," ujarnya.

Adapun anggota Komisi X, Zulfadli, dalam rapat Selasa lalu mengatakan KONI juga perlu mempertemukan pengusaha Arifin Panigoro dengan pihak lain dalam kisruh PSSI ini. "Saya kira (konflik) akan selesai jika Pak Arifin dan Pak Nirwan ketemu," kata Zulfadli.

Nirwan memiliki klub Pelita Jaya yang tetap bertahan di Liga Super. Adapun Arifin adalah tokoh utama lahirnya Liga Prima Indonesia di era Ketua Umum PSSI Nurdin Halid tahun lalu. Saat itu Nurdin tidak mengakui keberadaan liga tersebut.

Ketua Umum KONI Tono Suratman menyatakan akan berusaha untuk mempertemukan keduanya. "Kalau memungkinkan dan mereka mau, pasti akan dipertemukan. Saya akan berusaha," katanya setelah mengikuti rapat tersebut.
Menurut Tono, pertemuan antara Djohar dan Nirwan yang dilakukan pada Rabu malam pekan lalu selama dua jam ini disambut positif oleh keduanya. "Mereka mengatakan akan membahas ini secara serius karena untuk masa depan sepak bola Indonesia," kata Tono.
(tempo)

Pesta Persikabo Beralih ke Bireuen

Tak sekedar menang lawan PSSB Bireuen di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (11/2). Jika pekan lalu Persikabo Bogor mampu menang 1-0 lawan PSBL Langsa, maka laga kali ini skuad Laskar Padjajaran akan mengajak Kabomania berpesta gol pada laga ke-6 grup satu Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012. Penyerang Jibby Wuwungan bertekad akan menyumbangkan golnya setelah lawan PSBL, rekannya Brima Pepito telah mengoleksi satu gol.

“Tentu saja, saya ingin membuat gol tapi entah kenapa masih sulit. Jadi belum beruntung saja lawan PSBL karena peluangnya banyak sekali. Kesempatan lagi lawan Bireuen,” tutur Jibby.
Bupati Rachmat Yasin yang menyaksikan langsung Persikabo-PSBL (4/2) di tribun VIP, juga sempat dibuat was-was. Memang patut disyukuri dengan kemenangan kontra Elang Biru, namun lawan Laskar Batee Kureng nanti, Persikabo akan menghadapi pasukan muda. Persikabo kini peringkat ke-3 dari 5 laga dengan 2 kali menang, 2 kali draw dan 1 kali kalah. Sedangkan PSSB, peringkat ke-8 dari 4 laga belum pernah menang, 1 kali draw dan 3 kali kalah.

Pelatih Suimin Diharja juga berhasrat, tampil di depan Kabomania skuadnya ingin mengajak pesta gol. Namun faktor penyelesaian akhir masih jadi kendala bagi anak-anak asuhnya. Bahkan peluang tak hanya diperoleh pemain depannya seperti Brima Pepito dan Jibby, tapi juga dari bek sang ikon Persikabo, Rozhaly dan pemain tengah, Jarot. “Evaluasi dilakukan untuk lawan Bireuen,” kata dia dimana Bireuen akan jadi lawan menarik karena pemainnya dihuni alumni SAD Indonesia di Uruguay.

Kolektivitas permainan lawan dengan tenaga muda jadi perhatian Suimin. Dia pun menyiapkan pemain yang mumpuni dan sudah diaplikasikan pada simulasi game di Stadion Persikabo, Rabu (8/2), yakni tim senior (hijau) menghadapi tim muda (merah). Musim lalu, Persikabo di kandang lawan, Stadion Cot Gapu Bireuen, mampu menahan imbang 1-1 dan menang 3-2 di Stadion Persikabo. Kala itu Jibby bersama Zaenal Arief masing-masing sukses mencetak gol ke-9.
(jurnalbogor)

Performa Menurun, Suimin Minta Pemain Nikmati Latihan

Tingginya tingkat kelelahan yang dialami para punggawa "Laskar Padjajaran" hingga mengakibatkan penurunan performa saat pertandingan membuat Headcoach Persikabo, Suimin Diharja menambah porsi recovery bagi mereka. Namun, bukan berarti porsi latihan jelang laga keenam mereka kontra PSSB Bireun Sabtu (11/2) esok berkurang. Latihan pagi untuk Bona dkk memang ditiadakan, sehingga mantan pelatih Persijap Jepara ini lebih memilih sore hari.

Program latihan baru yang diterapkan Suimin Diharja, diharapkan bisa membuat nyaman para pemain Persikabo, sehingga pada laga kontra Laskar Kota Juang nanti, Agus Rohman dkk. bisa kembali bermain baik dan mengamankan poin.

"Abang hanya ingin membuat nyaman para pemain, Abang tak ingin membuat mereka tertekan di latihan, sehingga jadwal latihan pun sengaja dilonggarkan. Menurunnya performa pemain di lapangan Abang rasa karena pada saat latihan mereka kurang menikmati dan terlalu jadi beban. Rasa lelah kalau dinikmati tidak akan terasa, ya seperti kita jalan-jalan ke mall saja, tapi kalau tidak dinikmati dan menjadi beban tentu rasa lelahnya menjadi berlipat ganda," ujar Suimin, kemarin.

Suimin berharap dari program latihan baru yang diterapkannya mampu mengembalikan performa terbaik tim besutannya. Karena dua laga kandang tersisa yakni kontra PSSB Bireun dan Persikota Tangerang merupakan laga krusial yang benar-benar harus dimanfaatkan oleh timnya. Jika program tersebut berdampak positif bagi timnya, Ia akan terus menjalankan program tersebut.

"Kita semua tentunya ingin menang di setiap laga yang akan kita hadapi, makanya kesempatan dua laga kandang yang tersisa ini harus benar-benar kita manfaatkan, jangan sampai kita kecolongan. Makanya saya juga evaluasi mereka secara keseluruhan. Abang juga minta keterbukaan dari pemain, kalau dirasa ada yang membuat mereka kurang nyaman silakan bicara. Komunikasi membuat semuanya lancar, kalau memang kurang pas ya sama-sama kita perbaiki, jangan dipendam saja," pungkasnya.
 (pakuaraya)

Selasa, 07 Februari 2012

Dua Laga Kandang, Persikabo Wajib Memaksimalkan Poin

Tim Persikabo Bogor wajib mengamankan dua pertandingan kandang, sebelum putaran pertama Divisi Utama, Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berakhir. Laskar Padjajaran akan menghadapi PSSB Bireun, (11/2) dan Persikota Tangerang (18/2). Kemenangan akan mengamankan posisi Persikabo di papan atas klasemen wilayah barat.
Bona Simanjuntak dkk. wajib konsentrasi dan menerapkan teknik serta strategi yang sudah diberikan pelatih Suimin Diharja. Jika hal tersebut dilakukan, bukan perkara sulit untuk memaksimalkan laga tersebut.

Tercatat sejak laga perdana hingga laga kelima kemarin, permasalahan pada tim Persikabo masih terbatas pada proses penyelesaian akhir. Satu-satunya gol yang berhasil diciptakan lini depan yakni Brima Pepito, belum membuat mantan pelatih Persijap Jepara ini puas dengan performa timnya.

Menurutnya, banyak peluang yang bisa diciptakan, namun selalu bermasalah di penyelesaian akhir. Berkaca pada penampilan Persikabo kemarin, finishing masih menjadi pekerjaan rumah klasik yang selalu difokuskan Suimin di setiap latihan yang mereka jalani.
"Kelemahan tim Persikabo masih pada penyelesaian akhir, dan hal itu yang menjadi konsentrasi kita selama menjalani latihan, ditambah faktor kondisi fisik pemain yang menurun saat memasuki babak kedua," ujar Suimin.

Jika Persikabo bisa memenangkan dua laga kandang, bisa dipastikan posisi Laskar Padjajaran di klasemen akan terus merangkak ke posisi atas. Saat ini, Persikabo yang berada di posisi tiga dengan raihan 8 poin, masih bersaing ketat dengan dua tim asal Sumatra, yakni Pro Duta FC dengan raihan 13 poin, dan PSLS Louksemawe, 9 poin dari empat pertandingan.
(pakuanraya)

Faktor Keluarga, Konsentrasi EduardTerpecah

Lini belakang Persikabo Bogor bisa dibilang kokoh. Dari lima kali pertandingan, gawang Agus Rohman baru kebobolan satu gol. Tapi, pelatih Suimin Diharja menganggap pemain belakang asal Moldova, Edward Valuta selalu membuat kesalahan dan berbuat ulah. Hal ini pernah terjadi saat Persikabo dijamu PSLS Lhouksemawe. Usai pertandingan, mantan pemain Tim Nasional Moldova ini menendang bola ke arah penonton. Akibatnya, skuad Laskar Padjajaran dilempari botol mineral.

Kejadian ini kembali terjadi saat Persikabo menantang PSBL Langsa, Sabtu (4/2) lalu. Kontrol emosi Edward tidak terjaga saat melakukan pelanggaran keras kepada pemain lawan. Alhasil, wasit pun memberikan kartu kuning kepadanya. Kurangnya kontrol emosi Edward Valuta di lapangan, disoroti Suimin. Menurutnya, konsentrasi Edward sedang tidak fokus, dan terbagi dua, antara keluarga dan sepakbola.
Edward saat ini sedang menunggu kedatangan istri dan anaknya. Menurutnya, bulan Februari ini mereka akan datang ke Indonesia. "Dia memang kurang fokus akhir-akhir ini. Mungkin dikarenakan sedang menunggu kedatangan istrinya. Edward itu orangnya religious dan sayang dengan keluarga, mungkin hal-hal seperti itu menjadi beban konsentrasinya, sehingga berpengaruh pada performanya di lapangan," ujar Suimin, Senin (6/2).

Suimin berharap, Edward bisa segera fokus dan kembali ke tim. Dia merupakan salah satu legiun asing yang cukup diandalkan di barisan lini belakang Persikabo. Kontrol emosi di lapangan yang kerap diluapkan secara berlebihan, diharapkan bisa dikendalikan. "Saya harap Edward bisa fokus di pertandingan berikutnya, dan tidak lagi terbebani dengan masalah keluarganya," pungkasnya.
Sementara itu, Edward Valusta mengatakan, jika dirinya akan memboyong keluarganya dari Modolva dalam waktu dekat ini.

"Saya memang mengajak istri dan putri kecil saya untuk tinggal di Indonesia. Sedangkan dua anak saya yang sudah besar, tetap tinggal di Modolva, karena masih harus sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut, Ia juga meminta maaf kepada Kabomania atas sikapnya yang kurang mengontrol emosinya pada saat berada di lapangan hijau. "Saya minta maaf, mudah-mudahan tidak akan terulang lagi, saya berjanji akan belajar mengontrol emosi saya di lapangan," ujarnya dengan bahasa Indonesia seadanya.

Senin, 06 Februari 2012

Djohar Arifin Nilai Jam Terbang Timnas Kurang

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengakui kurangnya jam terbang tim nasional di level nasional maupun internasional. Oleh karena itu, PSSI berencana meningkatkan jam terbang timnas dengan menggelar laga uji coba dan mengikutsertakan timnas dalam kompetisi-kompetisi regional maupun internasional. Dengan banyaknya laga uji coba, Djohar berharap performa permainan tim maupun individu pemain semakin meningkat. Strategi yang dimiliki pelatih juga bisa lebih mudah diterapkan.

"Selama ini jam terbang timnas masih kurang, makanya kita akan perbanyak laga uji coba. Kita juga akan mengirimkan timnas ke berbagai kompetisi, misalnya dalam waktu dekat ini tim nasional U-21 ikut turnamen sepak bola Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam, 26 Februari 2012," katanya di Medan, Sabtu (4/2/2012).

Laga uji coba juga bisa mengukur kemajuan yang sudah dicapai masing-masing tim kelompok umur. Djohar mencontohkan timnas U-17 yang sudah berhasil menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hongkong.

Jika jam terbang timnas di setiap kelompok umur sudah meningkat, Djohar yakin target untuk berpartisipasi pada Piala Dunia 2026 bisa tercapai. Apalagi, didukung dengan program pembinaan usia dini yang kuat.

PSSI sendiri mulai mewajibkan pengurus cabang di daerah untuk menggelar pembinaan dan kompetisi U-15. Tim pemenang dan pemain-pemain terbaik akan dikumpulkan dan dibina secara intensif di pusat.

"Untuk upaya mencapai target bisa menembus piala dunia itu akan terus kita lakukan. Bahkan, Timnas yang ada saat ini sudah dibentuk dalam berbagai generasi, yakni U-16, U-19, U-20, U-21, U-23, dan senior. Mereka akan berlatih sepanjang tahun sehingga selalu siap bila harus tampil di sebuah kejuaraan," ungkapnya.
(antara)

All About Persikabo

Persikabo yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Bogor adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Stadion Persikabo, Kabupaten Bogor. Tim kebanggaan masyarakat kabupaten Bogor ini adalah salah satu kontestan divisi utama Liga Indonesia musim 2011/12.
Persikabo didirikan pada tanggal 23 Desember 1973 lalu, klub sepakbola Kabupaten Bogor atau yang dikenal dengan julukan Laskar Padjajaran ini, resmi didirikan oleh beberapa Muspida dan praktisi sepakbola yang ada di Kabupaten Bogor seperti, Caca Samita yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Bogor, Letkol Djuari (Ketua DPRD Kabupaten Bogor) Didi Suwardi (Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor ) Abdullah Alwahdi (anggota DPRD Kabupaten Bogor), dan Armen Syafii (Sekretaris Umum KONI).
Setelah resmi berdiri dan terdaftar di PSSI, pendiri Persikabo, menunjuk atau memilih Abdulah Alwahdi sebagai Ketua Umum Persikabo yang pertama. Armen Syafii (alm) ditetapkan sebagai Sekum yang pertama. Sedangkan legenda sepakbola Kabupaten Bogor yakni Roni Toisuta (alm) menjadi kapten tim pertama Persikabo Kabupaten Bogor dalam kancah resmi sepakbola nasional. Sementara itu, Budi Riyadi merupakan wasit pertama milik Persikabo yang statusnya diakui sebagai wasit nasional.
Meski sudah cukup lama berdiri, Persikabo baru mulai dikenal saat sepakbola Indonesia memasuki era liga profesional. Tepatnya pada musim 1994/95. Maklum saja karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia, Persikabo tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I. Tidak cukup sampai disitu, prestasi tim Persikabo terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, tim berjuluk Laskar Padjadjaran sukses menembus pentas tertinggi sepakbola nasional kala itu, divisi utama. Sayang karena hanya dua musim berada di divisi utama, Persikabo kembali degradasi ke divisi I.
Menariknya, hanya satu musim turun kasta, Persikabo pun kembali ke divisi utama. Tepatnya pada musim kompetisi 1999/00. Tapi lagi-lagi Persikabo tidak kuat bertahan di pentas divisi utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke divisi I.
Tapi lagi-lagi Persikabo tidak kuat bertahan di pentas divisi utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke divisi I. Bahkan kala itu, anti klimaks dari prestasi Persikabo. Sebab, setelah itu prestasi tim ini terus melorot hingga kembali ke divisi II. Barulah pada musim 2004 Persikabo kembali naik ke divisi I dan dua musim berikutnya ke divisi utama. Tapi pada perebutan tiket ke Superliga, Persikabo gagal karena hanya menempati peringkat ke-11 wilayah Barat, sedangkan batas untuk meraih tiket ke Superliga adalah peringkat 9.
dan ditahun 2011 Persikabo perubahan besar terjadi ditubuh Persikabo. Larangan pemerintah mengenai penggunaan APBD untuk klub profesional membuat Persikabo mulai membentuk manajemen baru tanpa unsur pemda. dimana Persikabo dikelola oleh PT. Karadenan Jaya yang dipimpin oleh H. Rudi Ferdian & Rendhie Ariendra.


Catatan Prestasi:

1994/95: Juara divisi II (promosi ke divisi I)
1995/96: Peringkat ketiga grup B divisi I
1996/97: Peringkat kedua grup B divisi I (promosi ke divisi utama)
1997/88: Peringkat ke-7 wilayah Barat divisi utama
1998/99: Perigkat ke-6 wilayah II divisi utama (degradasi ke divisi I)
1999/00: Peringkat ke-2 wilayah Barat divisi I (promosi ke divisi utama)
2001: Peringkat ke-14 divisi utama wilayah Barat (degradasi ke divisi I
2002: Peringkat ke-6 grup II divisi I (degradasi ke divisi II)
2003: Babak qualifikasi divisi II
2004: Delapan besar divisi II (promosi ke divisi I)
2005: Peringkat ke-6 wilayah I
2006: Babak delapan besar divisi I (promosi ke divisi utama)
2007: Peringkat ke-11 wilayah Barat divisi utama (Liga tertinggi sblm ada ISL)
2008/2009 : Babak 8 Besar Divisi Utama
2009/2010 : Peringkat 4 Divisi Utama
2010/2011 : Peringkat 8 Divisi Utama


Komunitas ke-12 atau Komunitas Suporter Persikabo???
Mungkin anda sudah mengerti arti angka 12.
Ya 12 berarti identik dengan suporter alias pemain yang beraksi di luar lapangan.
Dalam sutu klub pasti memiliki suporter, dan dalam tim sehebat Persikabo Kabupaten Bogor ada kelompok suporter yang di akui di Bogor, yaitu Kabo Mania. Mereka punya tujuan yaitu mendukung Persikabo tercinta dan melihat Persikabo memenangkan pertandingan.
Berikut ada sedikit profil tentang mereka :
Kabo Mania
Berdiri pada tanggal 18 Januari 2007.
Website : www.kabomania.org
Serkretariat Pusat : Stadion Persikabo, Cibinong.

Persikabo di Kompetisi
#Musim 2007/2008
#Musim 2008/2009
#Musim 2009/2010
#Musim 2010/2011
#Musim 2011/2012

#Persikabo dan Suporter di Jejaring Sosial