Jumat, 17 Desember 2010

Dapat Kartu Merah, Kahudi Wahyu Minta Maaf

Persikabo menargetkan poin penuh pada laga selanjutnya menantang PSSB, Bireun, Aceh. Pasca pertandingan lawan PSLS, Lhokseumawe, salah satu defender andalan Persikabo, Kahudi Wahyu harus rela melihat teman-temannya merumput dari bangku cadangan karena kartu merah yang dihadiahkan kepadanya kemarin itu, setelah aksi saling sikut dengan pemain PSLS, Anton Irawan yang bernomor punggung 19.
Anton menyikut Kahudi yang berusaha mengamankan gawangnya, tidak terima dicurangi, Kahudi membalasnya dengan melakukan hal yang sama. Tragisnya, wasit hanya melihat kejadian tersebut saat Kahudi membalas dan berbuah kartu merah, sementara Anton tak diberi sanksi apa-apa.
“Ini yang pertama kalinya untuk saya. Saya merasa sangat menyesal, apalagi tim saat ini sangat membutuhkan untuk merebut poin berikutnya. Saya minta maaf kepada semua orang, termasuk Kabomania dan manajemen serta pengurus,” bebernya kepada Pakar.
Terusirnya Kahudi dari lapangan tidak disia-siakan oleh Laskar Pasai. Dengan lihai mereka memanfaatkan lini belakang yang ompong dan berhasil menyamakan kedudukan (1-1) semenit jelang peluit akhir.
“Mereka bermain cukup bagus, walaupun hanya didampingi oleh saya selaku asisten pelatih, Anwar dan Pak Mas’an. Modal kita adalah kepercayaan kepada pemain dan skema baru yang lain dengan biasanya yaitu pola 3-5-2. Mohon doa dari semua Kabomania dan masyarakat Kabupaten Bogor,” tandas Dudung Abdullah, asisten pelatih yang mendampingi Persikabo.

Duo Kamerun Buktikan Kemampuan Terbaik

Pemain asing yang akhir-akhir ini terus-terusan disoroti kinerjanya, Nanmi Hughes dan Cyril Tchana, membuktikan kemampuan mereka pada saat bermain di Stadion Tunas Bangsa, Lhoksmawe melawan PSLS, Kamis (16/12) kemarin. Cyril dan Nanmi turun sebagai starter line yang memperkuat Persikabo dengan skema 3-5-2. Tanpa menyia-nyiakan peluang yang diberikan, kedua pemain tersebut tampak bermain total dan berjuang sekuat tenaga, walaupun lapangan sangat licin setelah diguyur hujan.
Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh striker PSLS, Anton Irawan dan Arief Gunawan, bisa dihalangi dengan pertahanan yang diberikan oleh trio Donny Fahamsyah, Kahudi Wahyu dan Nanmi Hughes. Nanmi baru saja mendapat kecelakaan sebelum berangkat ke Aceh, ia terjatuh dari kendaraan yang menyebabkan kakinya terkelupas dan luka di dahinya.
“Kondisi Nanmi tidak terlalu fit, kaki kanannya yang luar terkelupas dan meninggalkan luka yang cukup besar. Tapi melihat permainannya cukup memuaskan,” jelas dokter Persikabo, Nur Hakim Basuki.
Sama seperti rekannya, Cyril juga tak mengecewakan. Ia mulai bangkit dan bermain hampir sama cantiknya dengan saat ia baru memakai kostum Persikabo. Berjuang sebagai gelandang dengan Dede Ariandi dan Salim Alaydrus, Cyril berhasil menggunakan tubuh mungilnya untuk meneruskan suplai bola dari belakang ke depan. “Ia bermain dengan bagus, semangatnya tinggi,” ungkap Kahudi Wahyu seusai pertandingan.
“Kita memberi tenggat waktu yang cukup panjang untuk Nanmi, selama babak pertama ia bisa bermain dengan baik. Babak kedua kita menggantinya dengan Syaefulloh karena khawatir lukanya akan memburuk,” pungkas, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.

Raja Midas Wirid Mengelilingi Stadion

Rabu (15/12) setelah mendarat di Lhokseumawe, Aceh pukul 10.00 WIB, rombongan langsung menuju hotel dengan sebuah Bus Sekolah yang difasilitasi oleh tuan rumah. Setelah istirahat beberapa jam di hotel, pemain, pelatih dan manajemen menuju stadion Tunas Bangsa untuk melakukan uji coba lapangan. Berangkat pukul 15.30 WIB, tim langsung mencoba merumput pukul 16.00 WIB.
Saat pemain tengah mencoba lapangan dengan berbagai latihan ringannya dan wartawan asyik memotret mereka, Mas’an Djajuli menghampiri wartawan. Tiba-tiba dengan wajah ceria mengatakan “Citra, temenin saya jalan keliling lapangan ya, mau ga? Tapi ga ngobrol,” ujarnya.
Saya saat itu berpikir, mungkin Raja Midas itu ingin melemaskan ototnya yang lelah karena perjalanan yang cukup panjang. Tanpa berpikir lama, saya tersenyum dan mengiyakan ajakannya. Sepanjang jalan mengelilingi lapangan, saya melihat ekspresi di wajah pria paruh baya itu. Dia diam sambil berjalan, memejamkan mata. Entah matanya benar-benar terpejam atau tidak, karena beliau memang memiliki mata yang sipit.
Setengah lapangan dilalui, saya mulai menerka-nerka, apa yang sedang dilakukan oleh pemilik Diana Travel itu, jika melihat ke depan, ada dr. Nur Hakim dan Budi Harto, Sekretaris tim yang melakukan hal yang sama. Namun bedanya, mereka melepaskan alas kakinya, dari situ tentu diketahui bahwa mereka ingin melakukan semacam terapi untuk merilekskan kakinya. Atau mungkin, Mas’an ingin melihat kondisi lapangan secara keseluruhan, karena stadion Tunas Bangsa memang sangat jauh berbeda dengan Stadion Cibinong.
Walaupun sangat penasaran, saya berusaha menahan insting wartawan yang terus-terusan menggoda untuk mengajukan pertanyaan. Setelah selesai mengelilingi lapangan itu, niat saya untuk bertanya malah didahului oleh wartawan lokal yang ingin minta waktu untuk mewawancarai pemilik Diana Travel itu. Rasa penasaran saya akhirnya terjawab saat ia menghampiri saya di pinggir lapangan dan berkata, “Saya tadi wirid selama kita berkeliling. Makasih ya udah ditemenin,” ucapnya polos.
Entah ada kaitannya atau tidak dengan poin satu yang dikantongi Persikabo kemarin, akan tetapi pengalaman itu cukup “magis” dan menarik untuk dibagi.

Apakah Ini Sebagai Momentum Kebangkitan?

Pecah juga kebuntuan Laskar Pajajaran dalam merebut poin penting saat melakoni partai tandang setelah dalam pertandingan kemarin petang, Kamis (16/12) Persikabo berhasil memetik satu poin penting saat menahan imbang PSLS Lhokseumawe 1-1 di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Aceh. Padahal, dalam pertandingan tersebut, tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor berhasil unggul lebih dulu pada menit ke 23 babak pertama lewat gol yang dilesakan Jibby Wuwungan. Keunggulan Persikabo ini cukup bertahan lama. Bahkan, lima menit sebelum bubaran Persikabo masih unggul 1-0. Namun, kartu merah yang didapat Kahudi Wahyu pada pertengahan babak kedua membuat lini belakang Persikabo terus dibombardir. Akhirnya benteng kokoh Persikabo bobol juga oleh amunisi pasukan PSLS pada menit ke -89 lewat tendangan Afrizal Abbas.
Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga bubaran. “Saya bangga dan puas dengan daya juang para pemain. Ini sudah hasil yang maksimal bagi Persikabo. Apalagi, kita main dibawah tekanan dan bermain dengan 10 pemain pada babak kedua. Saya bangga dengan kemenangan ini. Satu poin yang cukup punya makna bagi Persikabo. Semoga para pemain akan tampil lebih bagus lagi saat lawan PSSB Bireun tanggal 20 Desember nanti,” ujar General Manajer Persikabo, Mas;an Djajuli kepada Citra Novi Pramudia, wartawan Harian Pakuan Raya yang mengikuti dua laga tandang Persikabo di Bumi Serambi Mekah kemarin petang.
Sementara itu, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. Adang Suptandar AKmengatakan, hasil 1-1 yang diraih Persikabo saat duel lawan PSLS kemarin petang sudah sangat maksimal. Apalagi, Persikabo harus bermain dengan 10 pemain.
“Ini akan menjadi momentum kebangkitan Persikabo Kabupaten Bogor. Semoga hasil positif ini bisa menjadi energi tambahan bagi para pemain sebelum melakoni duel lawan PSSB Bireun. Saya ucapkan selamat bagi Persikabo yang berhasil meraih poin perdana dalam laga tandang. Terus jaga motivasi bertanding para pemain dan hindari kekalahan dan kesalahan yang tak perlu saat dilapangan,” beber Adang Suptandar dengan tegas.

Cetak Satu Angka Pertama Away

Persikabo Kabupaten Bogor memetik angka pertama away saat menahan imbang 1-1 tuan rumah PSLS Lhokseumawe, Aceh Utara di Stadion Tunas Bangsa, Kamis (16/12). Gol Persikabo dicetak Jibby Wuwungan menit 23 dan dari PSLS, Afrizal Abbas menit 88. Persikabo pada laga ini mendikte permainan Laskar Pasee yang kalah teknik.

Persikabo nyaris memetik angka sempurna (3 angka) dengan permainan dari kaki ke kaki. Sayang PSLS yang kalah kelas bermain, justeru tampil kasar hingga laga penuh emosional dan sarat perang urat syaraf antar pemain di tengah lapangan karena Persikabo terkadang membalas serupa. Wasit Heri Susanto dari Jakarta juga kerap memberikan keputusan kontroversial yang cenderung merugikan Laskar Pajajaran.

Meski demikian, Salim Alaydrus yang menjadi motor serangan tampil spartan hingga PSLS takluk. Set-piece Kahudi Wahyu di tengah lapangan langsung lambung ke depan disambut tandukan Jibby Wuwungan hingga kiper M.Ali tak berkutik. Gol 1-0 untuk kemenangan Persikabo itu disambut sumpah serapah pendukung PSLS.

Praktis pada babak pertama ini, Laskar Pasee lemas bahkan Zaenal ‘Abo’Arif memasuki menit 45 headingnya berpeluang gol, namun belum terarah saat menerima assist Susanto. Disusul peluang Jibby saat menang duel dengan lini belakang PSLS, Ganda Syahputra. Namun tendangannya masih tepat ke pelukan kiper. Petaka Persikabo terjadi pada menit 52 saat Kahudi Wahyu dikeluarkan wasit.

Kartu merah diterima Kahudi saat dia terlihat memukul pemain PSLS. Namun pemain PSLS sebenarnya terlihat melakukan pukulan lebih dulu saat duel. Dengan bermain 10 pemain, pelatih Dudung Abdullah mengubah formasi dengan menarik Zaenal Arif digantikan Anton Samba dilini tengah dan menurunkan Dede Ariandi ke belakang. Sebelumnya, Dudung menarik defender asing Nanmi Hughes digantikan Saepulloh Maulana.

Strategi ini cukup berhasil menghasilkan serangan terobosan di tengah dari Salim dan Jibby. Namun lagi-lagi rotasi dilakukan Jibby yang kesakitan diganti Ilham Hasan. Arif sebelum ditarik sempat menciptakan peluang gol menit 58, disusul peluang Salim yang dianggap off-side menit 61 saat menerima umpan Nopianto, meski bola terlihat lebih dulu mengalir. Salim pun protes.

Puncak kekesalan Salim terjadi menit 73 saat dia saling jotos dengan Masdar, bek PSLS. Selang 5 menit kemudian, PSLS mendapat tendangan bebas. Afrizal Abbas menjadi petaka Persikabo saat tendangannya menghasilkan ‘bola aneh’. Bola sempat diblok Wawan Dermawan, namun bola itu memutar dan nyeplos dibawah kedua kakinya hingga gol dan kedudukan imbang 1-1 hingga laga berakhir. Wawan sebelumnya melakukan dua kali penyelamatan gawang saat tendangan Anton Irawan menit 65 tipis ditepis yang menggelinding ke kanan gawang, serta kemelut gawang memasuki injury time. Wawan mampu menghalaunya hingga tak kebobolan lagi.

Point Pertama di Laga Tandang

Persikabo akhirnya merebut point pertama di laga tandang, setelah kemarin sore 16-12-2010 mampu menahan imbang PSLS Lhokseumawe, dengan skor 1-1. Skor satu-satunya dari Persikabo diciptakan Jibby Wuwungan di menit 22 babak pertama.

Setelah memimpin di babak pertama, memasuki babak kedua, Persikabo tidak mampu mempertahankan kemenangannya. Kesebelasan PSLS yang diuntungkan karena main di kandang, mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui kaki Afrizal di menit ke 88, gol PSLS tercipta akibat lemahnya koordinasi di sektor pertahanan Persikabo.

Manajer Persikabo Mas’an Djadjuli dalam pesan pendeknya menyampaikan, mohon maaf karena tidak bisa mempertahankan kemenangan yang sudah hampir di depan mata. Dalam pesan pendek yang dikirim sesaat setelah pertandingan selesai, Mas’an juga menyampaikan terimakasih atas segala dukungan dan do’a yang diberikan Kabomania teradap team Persikabo, mudah-mudahan pertandingan berikutnya mendapatkan hasil yang lebih baik.