Jumat, 17 Desember 2010

Raja Midas Wirid Mengelilingi Stadion

Rabu (15/12) setelah mendarat di Lhokseumawe, Aceh pukul 10.00 WIB, rombongan langsung menuju hotel dengan sebuah Bus Sekolah yang difasilitasi oleh tuan rumah. Setelah istirahat beberapa jam di hotel, pemain, pelatih dan manajemen menuju stadion Tunas Bangsa untuk melakukan uji coba lapangan. Berangkat pukul 15.30 WIB, tim langsung mencoba merumput pukul 16.00 WIB.
Saat pemain tengah mencoba lapangan dengan berbagai latihan ringannya dan wartawan asyik memotret mereka, Mas’an Djajuli menghampiri wartawan. Tiba-tiba dengan wajah ceria mengatakan “Citra, temenin saya jalan keliling lapangan ya, mau ga? Tapi ga ngobrol,” ujarnya.
Saya saat itu berpikir, mungkin Raja Midas itu ingin melemaskan ototnya yang lelah karena perjalanan yang cukup panjang. Tanpa berpikir lama, saya tersenyum dan mengiyakan ajakannya. Sepanjang jalan mengelilingi lapangan, saya melihat ekspresi di wajah pria paruh baya itu. Dia diam sambil berjalan, memejamkan mata. Entah matanya benar-benar terpejam atau tidak, karena beliau memang memiliki mata yang sipit.
Setengah lapangan dilalui, saya mulai menerka-nerka, apa yang sedang dilakukan oleh pemilik Diana Travel itu, jika melihat ke depan, ada dr. Nur Hakim dan Budi Harto, Sekretaris tim yang melakukan hal yang sama. Namun bedanya, mereka melepaskan alas kakinya, dari situ tentu diketahui bahwa mereka ingin melakukan semacam terapi untuk merilekskan kakinya. Atau mungkin, Mas’an ingin melihat kondisi lapangan secara keseluruhan, karena stadion Tunas Bangsa memang sangat jauh berbeda dengan Stadion Cibinong.
Walaupun sangat penasaran, saya berusaha menahan insting wartawan yang terus-terusan menggoda untuk mengajukan pertanyaan. Setelah selesai mengelilingi lapangan itu, niat saya untuk bertanya malah didahului oleh wartawan lokal yang ingin minta waktu untuk mewawancarai pemilik Diana Travel itu. Rasa penasaran saya akhirnya terjawab saat ia menghampiri saya di pinggir lapangan dan berkata, “Saya tadi wirid selama kita berkeliling. Makasih ya udah ditemenin,” ucapnya polos.
Entah ada kaitannya atau tidak dengan poin satu yang dikantongi Persikabo kemarin, akan tetapi pengalaman itu cukup “magis” dan menarik untuk dibagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar