Senin, 09 Januari 2012

Eduard Ditarik Jadi Penyerang

Bek andalan Persikabo Bogor asal Moldova, Eduard Valuta bakal diplot jadi penyerang menghadapi Persitara Jakarta Utara pada laga home Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di Stadion Persikabo, Sabtu (14/1) nanti. Perubahan yang dilakukan pelatih Suimin Diharja bukan sesuatu yang tabu. Suimin pun membuat kejutan. Dia telah memainkan pemain belakang Kresna Hermawan jadi striker saat melawan Bengkulu di Stadion Semarak, Jumat (6/1) dengan skor 0-0.
“Kalau memang dia bisa mengapa tidak?,” jelas Suimin

Eduard akan mulai dicoba pada sesi latihan Senin (9/1) sore ini. Turunnya pemain belakang ke depan itu menurut pelatih asal Binjai, Sumatra Utara ini karena bomber asingnya Brima Pepito Sanusie dikartu merah usai akumulasi kartu kuning pada laga perdana lawan PS Bengkulu itu. Disamping itu striker lokalnya Jibby Wuwungan juga dinilai tak disiplin dan kerap bermain di luar.
“Fostur Eduard mendukung dan dia juga pemain yang tanggungjawab,” ungkap Suimin yang berharap pergantian posisi bisa berdampak bagus di tim setelah lini belakang yang dikomando Tugi Hadi mampu bermain apik.

Eduard pun menanggapi permintaan Suimin menyambutnya dengan senyum. “Saya mau menghuni lini depan. Saya waktu jadi pemain amatir pernah lima tahun jadi striker,” ujarnya. “Jadi ada pengalaman sebelumnya,” tandasnya lagi. Bahkan Kresna Hermawan saat dia sempat diturunkan juga jadi gelandang pada laga ujicoba berkomentar penuh semangat. “Saya siap dipasang dimana saja. Saya akan menjaga kepercayaan pelatih,” ujar pemain asal Bojonggede tersebut.
(Jurnalbogor)

Curi Satu Poin

Penampilan perdana Persikabo di pentas Divisi Utama PSSI musim ini dinilai belum cukup memuaskan. Namun, target mencuri poin di kandang tuan rumah PS Bengkulu sudah tercapai, meski hanya satu. Ya, bertandang ke Stadion Sewarak Bengkulu, kemarin, Laskar Padjajaran berhasil menahan imbang 0-0 tuan rumah PS Bengkulu. Namun, permainan belum berkembang. “Anak-anak belum bisa berkembang dan bermain lepas, masih agak kaku,” ujar sang arsitek, Suimin Dihardja ketika dihubungi via telepon oleh Radar Bogor, kemarin.

Ia mengaku, hasil latihan yang sering dilakukan belum seluruhnya dapat diterapkan, sehingga permainan Jibby Wuwungan dkk kurang lepas. Alhasil, timnya sulit mencetak gol. Kurang maksimalnya permainan, membuat laga menjurus kasar. Babak kedua, Persikabo terpaksa bermain dengan sepuluh orang, setelah second striker Pepito diganjar kartu merah oleh wasit karena melakukan pelanggaran keras.

Suimin mengaku sedikit kecewa timnya gagal mencuri gol. Padahal sejak menit pertama hingga pertandingan berakhir, timnya selalu melancarkan serangan tanpa henti, namun selalu gagal di penyelesaian akhir.
“Tak hanya kondisi pemain, lapangan juga mempengaruhi.Jelek dan bergelombang, tak layak digunakan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, hasil pertandingan kali ini akan menjadi bahan evaluasi jelang laga menghadapi Persitara Jakarta Utara di Stadion Persikabo, 14 Januari nanti.
“Pulang dari sini kita akan evaluasi dan melakukan latihan kembali, di kandang sendiri kita harus menang dan meraih poin lebih besar,” tandasnya.
(radarbogor)