Minggu, 27 Februari 2011

Lawan Persita Dikabulkan Mundur Sehari

Pengajuan tenggang waktu pertandingan kandang di Stadion Persikabo yang diajukan managemen Persikabo Kabupaten Bogor ke Badan Liga Indonesia (BLI) dikabulkan, Sabtu (26/2). Jadwal semula lawan Persita Tangerang pada 3 Maret menjadi mundur sehari jadi Jumat (4/2). Permohonan itu agar masa recovery pemain cukup.
Manajemen yang melakukan banding ke BLI, menilai waktu tersebut bakal merugikan bagi kondisi fisik punggawa Laskar Pajajaran. Sebab, laga away perdana dan kedua Persikabo pada putaran kedua Grup Satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia berlangsung (25/2) versus Persih Tembilahan, dan (28/2) besok melawan Persires Rengat, dilanjutkan menjamu Persita.
“Mungkin yang menyusun jadwal tidak tahu kalau bulan Februari hanya sampai tanggal 28. Kami pulang pada 1 Maret malam. Tidak ada waktu istirahat untuk pemain, bisa kacau target poin penuh kami,” ujar Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli, kemarin.
Setelah permohonan pengunduran jadwal pertandingan tersebut disetujui BLI, managemen mengaku lega. Persikabo akan berlaga lagi pada 7 Maret mendatang melawan Persipasi Kota Bekasi.

Putar Otak

Kekalahan Persikabo Kabupaten Bogor 2-3 atas Persih Tembilahan pada laga pertama putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Beringin Tembilahan, Jumat (25/2), memaksa  pelatih Maman Suryaman memutar otak lebih keras menghadapi Persires Rengat (28/2). Bahkan dia mempertimbangkan menurunkan kiper utama Persikabo, Wawan Dermawan.
Kendati kekalahan Persikabo kemarin bukan murni kesalahan penjaga gawang, namun menuurtnya sedikit banyak faktor tersebut disebabkan seringnya blunder yang dilakukan kiper asal Citeureup itu dan kurang konsentrasi pada menit-menit akhir sebelum laga usai. Maman akan melakukan evaluasi pada ujicoba lapangan pagi ini (27/2) di stadion Narasinga Rengat. Dia akan melihat perkembangannya hari ini. “Tergantung situasi. Kita lihat saja besok (hari ini-red),” ujar Maman kepada Jurnal Bogor, Sabtu (26/2).
Selain mengevaluasi penampilan kiper yang dianggap kurang begitu bagus, Maman juga melihat kedisiplinan pemain sayap yang kurang maksimal. “Memang tidak mudah mengevaluasi penampilan hanya dengan satu hari saja. Minimal kami ada upaya untuk memperbaiki kekurangan pada pertandingan kemarin,” katanya.
Segala perkembangan maupun perubahan akan dibuktikan pagi ini. Para punggawa Laskar Pajajaran mesti memperbaiki atas kebobolan dari Persih. Hal yang sama juga diungkapkan Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli. Laskar Pajajaran kata dia, harus pulang membawa poin alias harus menang pada laga kontra Persires Rengat. Pria yang mendapat julukan Raja Midas tersebut optimis pasukan Persikabo bakal memenangkan pertandingan. “Harus menang. Kondisi tim sudah sangat kondusif. Kita harus bawa poin,” tuturnya.

Sabtu, 26 Februari 2011

Skor Akhir : Persih 3 - 2 Persikabo

Persikabo mengalami kekalahan perdana di putaran kedua Liga TiPhone 2010/2011. Menjamu Persih di Stadion Beringin, Tembilahan, Persikabo. Menurut sumber yang redaksi terima,  Persikabo kalah 2-3, Permainan Persikabo kali ini tampak lebih baik dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya.  Diperkuat oleh beberapa pemain barunya permainan Persikabo tampak lebih hidup. Persikabo langsung bermain agresive sejak peluit pertama dibunyikan.  Serangan-serangan tersebut membuahkan hasil di menit 31 melalui kaki Zaenal Arif.  Sayang sekali kemenangan tersebut tidak bertahan lama ketika pemain depan Persih, Leonardo  menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Dengan Skor seri 1-1, Persikabo meningkatkan serangannya, tuntuan untuk menang dari masyarakat Bogor dan khususnya Kabomania, membuat pemain berusaha untuk memenangkan pertandingan,  hasilnya di menit ke 42 Jarot berhasil menyarangkan si kulit bundar ke gawang  yang dijaga Agus Salim Takwin, skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Persikabo.  Skor tersebut bertahan sampai turun minum.
Satu  menit setelah Kick Off babak kedua, pemainPersih Tembilahan dapat memanfaatkan kelengahan Pemain Persikabo.  Persih dapat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui kaki  M Zahlur.    Skor 2-2 bertahan sampai menjelang pertandingan berakhir.  Namun disaat yang sangat genting tersebut, kembali pemain persikabo lengah dan tidak mampu mempertahankan skor imbang.  Adalah Firman Usman yang membuat Persih unggul menjadi skor 3-2 di menit 89.
Dengan Hasil ini, saat ini Persikabo menempati peringkat 9 Wilayah 1 Liga TiPhone Indonesia.

Kamis, 24 Februari 2011

Seribu Kabomania Siap ke GBK

Aksi ‘anti’ Nurdin Halid yang dilakukan ribuan suporter dari seluruh Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) semakin meluas. Puluhan Kabomania yang juga ‘anti’ Nurdin Halid, kemarin bergabung ke GBK.
Selain ‘anti’ Nurdin, para demonstran menuntut agar tim verifikasi data PSSI meninjau ulang pencoretan Jenderal Jorge Toisuta dan Arifin Panigoro dari bursa calon ketum baru.
Ketum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, keikutsertaan suporter Persikabo dalam aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap pendukung sepakbola lain yang menginginkan revolusi dalam tubuh PSSI. Sebab, selama kepemimpinan Nurdin, persepakbolaan Indonesia tak ada kemajuan serta prestasi signifikan.
“Kami mau ada perubahan total dalam tubuh PSSI, karena Nurdin dan kroni-kroninya tak mampu mengangkat prestasi sepakbola tanah air. Malah membuat olahraga ini rusak dengan memasukkan unsur politis. Ya di samping itu, PSSI versi Nurdin sarat korupsi dan menerapkan sistem birokrasi semrawut,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor, kemarin.
Menurut Dicky, jika PSSI tak mau mendengarkan suara 5.000 suporter di GBK terkait tuntutan tersebut, Kabomania akan mengerahkan seribu anggotanya untuk bergabung dengan para demonstran hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Pokoknya lihat saja nanti, bila PSSI tak memedulikan, kami akan kerahkan seribu massa. Kemungkinan kami juga akan menambah jumlah pendemo ke sana (GBK, red),” ancamnya.
Di samping itu, sambung dia, setibanya Rahmat Yasin (RY) dari Cirebon, Kabomania pun akan menghelat aksi damai di sekitar Sekretariat PSSI Kabupaten Bogor. “Ya setelah pak RY tiba, kami akan lakukan aksi damai menolak Nurdin,” pungkasnya.

Enam Legiun Baru belum Pasti Main

Aksi demonstrasi ‘anti’ Nurdin Halid dan laga Pra-Olimpiade Timnas Indonesia kontra Turkmenistan di Palembang,ternyata berefek pada keterlambatan dikeluarkannya SK kepada klub, terkait pemain baru agar bisa bermain pada putaran kedua.
Setelah tak diperkuat Cuhi serta Salim Alaydrus karena cedera, enam pemain yang baru direkrut yakni Maulana, Hari Salisbury,Sony Kurniawan, Edward Valutsa,Okoye Emeka Obidiah dan Bachtiar,bakal terancam tidak main ketika melawat ke Persih Tembilahan, Jumat (25/2) mendatang.
General Manajer Persikabo,Mas’an Djajuli mengatakan,dikepungnya kantor pusat PSSI di Senayan oleh ribuan demonstran merupakan faktor utama keterlambatan dikeluarkannya SK. “Ya kantornya saja dikepung dan di dalamnya tak ada orang, bagaimana surat itu mau dikeluarkan,” tegasnya saat dihubungi Radar Bogor, kemarin.
Adapun dampak lainnya, surat pemecatan terhadap Nanmi Hughes dan JP Boumsong belum disampaikan ke PSSI, sebab ditahan agen mereka (Nanmi dan Boumsong) yang mungkin sakit hati dengan Persikabo.
“Jadi, surat pencoretan itu belum dikasih ke PSSI, memang salah anak buah saya. Bukannya memberikan langsung ke PSSI.tapi malah ngasih ke agennya Nanmi,” jelas pria berjuluk RajaMidas ini.
Meski demikian, Mas’an tetap optimis, keenam pemain baru tersebut bisa dimainkan saat partai melawan Persih. Sebab, Persikabo masih mempunyai waktu hingga tiga jam sebelum kick off. “Saya akan mengusahakan agar mereka semua bisa bermain di pertandingan penting itu,” pungkasnya.

Kabomania Tuntut Revolusi

Suporter fanatic Persikabo, Kabomania, menunjukkan solidaritasnya terhadap supporter lain dengan ikut meramaikan aksi demonstrasi supporter di depan gedung PSSI Jakarta Pusat. Aksi yang sudah mulai ramai sejak tiga hari yang lalu ini menggugah rasa kebersamaan Kabomania, sekaligus bentuk kepedulian terhadap masa depan Lembaga Sepakbola tertinggi Indonesia itu. Ketua Kabomania, Dicky Dompas mengatakan ratusan Kabomania akan segera menyusul ke Jakarta Kamis (24/2) hari ini dan bergabung bersama supporter lainnya.
“Sebenarnya saat ini sekitar sepuluh orang anggota kita sudah ada di sana. Namun kita juga ingin menunjukkan bahwa Kabomania juga peduli terhadap PSSI. Masa yang jauh di Jawa Tengah dan Jawa Timur saja datang beramai-ramai, sementara kita hanya sepuluh orang. Kami menuntut reformasi dari PSSI. Menuntut Nurdin Halid mundur bersama semua kroni-kroninya. Dia itu biang kerok kebobrokan PSSI dan itu harus diberantas,” tegas Dicky.
Kabomania akan berangkat menggunakan moda Kereta Commuter sebagai sarana transportasi yang terjangkau. Gerakan ini dikoordinir oleh Sujiono dan Firman yang merupakan pengurus Kabomania. Dicky meneruskan, selaku pencinta sepakbola, ia sangat mendukung salah satu dari Arifin Panigoro atau George Toisuta.
“Kalau Nirwan Bakrie, itu masih dari Nurdin juga. Arifin dan George harus kembali didafarkan. Jangan sampai dicoret. Kami akan terus disana, sampai Nurdin mau mundur. Kalau perlu, kita akan segel kantor PSSI. Jadi tidak ada aktivitas yang bisa dilaksanakan di sana. Tapi itu sebenarnya kan terlalu anarkis. Kalau ternyata mereka punya hati nurani dan mau mendengarkan, tidak usah ada tindakan penyegelan,” imbuhnya.
Ketua Kabomania itu juga menyatakan kesiapannya jika diminta untuk menurunkan pendukung dalam jumlah banyak jika memang diperlukan. Selain itu, jika ternyata aksi mereka gagal membuahkan hasil di Jakarta, maka Kabomania berinisiatif untuk menggelar hal serupa di Bogor.. Sementara itu, Imel Tedi salah seorang suporter Persikabo yang tergabung dalam elemen Forza Persikabo mengatakan, wajib hukumnya seorang Nurdin Halid harus turun dari kursi Ketua Umum PSSI.
” Sudah terlalu lama bagi Nurdin Halid memimpin PSSI dengan banyak kejanggalan dan hal hal yang tidak fair play. Saya berharap Kabomania bagian dari elemen Suporter yang menuntut adanya Revolusi ditubuh PSSI,” tegas imel.

Tidak Panik

Pemain-pemain anyar Persikabo yang rencananya akan menjadi tulang punggung yang menggantikan pemain pilar seperti Sony Kurniawan, Bachtiar, Eduard Valutsa, Okoye Emeka Obidiah, Maulana dan Hari Salisbury, terancam tidak bisa main untuk memperkuat Persikabo saat menghadapi Persih, Tembilahan dan Persires, Rengat. Hal ini karena proses pendaftaran pemain yang syaratnya lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Adanya aksi demonstrasi yang digelar oleh supporter dari klub-klub Indonesia, juga menghambat proses pendaftaran.
Padahal, pemain-pemain tersebut sangat diandalkan untuk bisa bermain untuk memperkuat Laskar Pajajaran di awal putaran kedua ini. Kepala Pelatih, Maman Suryaman mengatakan, baginya tidak masalah jika Eduard dan Emeka ternyata tidak bisa turun. Karena Eduard memiliki banyak cadangan seperti Bachtiar dan Maulana.
“Kalau Eduard dan Emeka tidak bisa main, kita sudah pertimbangkan mengganti posisi mereka dengan Maulana atau Bachtiar. Di depan, juga sebenarnya banyak pejuang kita. Yang disoroti dan diperbaiki di putaran kali ini kan pemain belakang. Kalau ternyata Bachtiar dan Maulana tidak bisa turun, baru saya kelabakan. Karena mereka adalah salah satu andalan juga. Pemain belakang kita sangat minim. Tapi sebagai coach tentu saya harus siap dengan berbagai strategi cadangan,” ungkap Maman melalui telepon kepada Pakar, tadi malam.
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu menambahkan, sebenarnya ia sangat membutuhkan dua pertandingan kali ini untuk menguji semua pemain baru. Karena pada laga home nanti, poin penuh adalah target mutlak yang tidak bisa ditawar. Sehingga mereka harus bisa menunjukkan aksi di pertandingan sesungguhnya, dan ini adalah kesempatan satu-satunya.
“Ini adalah ajang uji coba bagi mereka dan penilaian untuk saya, sebagai dasar menentukan strategi di home nanti. Eduard dan pemain lokal yang baru, sudah bisa menyesuaikan diri dan tampak sudah solid. Tapi kalau Emeka kan belum. Masih butuh waktu. Saya berharap semua pemain bisa merumput bersama nanti. Jadi hasil maksimal di home nanti bisa diambil,” harapnya.

“Untung Tukang Cukur”

MANAJER Persikabo, Mas’an Djajuli tersulut emosinya ketika mendengar surat pemecatan Nanmi Hughes dan Boumsong ternyata belum sampai ke PSSI. Ia mengaku sudah menandatangani surat itu dua minggu yang lalu. Kemudian surat tersebut diberikan kepada salah satu manajemen lainnya dengan tujuan akhir PSSI. Namun ternyata surat itu malah jatuh ke tangan agen yang mensponsori Boumsong dan Nanmi.
“Agen pasti merobek surat itulah. Tidak akan disampaikan kepada PSSI. Karena dia ingin pemain bawaannya tetap bermain di Persikabo dan tidak dipecat. Saya kaget, saat agen Eduard dan Emeka mendaftarkan pemain ke PSSI, mereka terganjal Nanmi dan Boumsong. PSSI mengaku belum mendapatkan suratnya. Sementara pemain baru belum bisa didaftarkan, sebelum yang lama resmi dicoret. Ini cukup bikin pusing juga, karena waktu udah mepet sekali. Pusing saya,” curhatnya ketika dihubungi Pakar via ponsel, kemarin.
Lelaki yang mempunyai julukan Raja Midas itu mengaku akhirnya menyelesaikan semua masalah administrasi tersebut sendiri. Ia juga mengaku kerepotan dengan terhentinya aktivitas PSSI karena banyak aksi demonstrasi. Sehingga tidak memungkinkan baginya berinteraksi langsung dengan kantor pusat tersebut.
“Ramai sekali tadi di PSSI, jadi tidak bisa mengurus langsung. Saya langsung menghubungi orang PSSI ke sana sini dan akhirnya mereka bisa menerima surat tersebut melalui faksimili. Bagaimana saya tidak jadi manajer tukang cukur kalau begini caranya? Kalau sudah mepet kan harus turun tangan langsung. Untung saya manajer tukang cukur jadi Alhamdulillah semua bisa diatasi,”tandasnya.

Abo Diberi Beban Menang, ITC Eduard Masih Diurus

Persikabo Kabupaten Bogor mematok angka penuh lawan Persih Tembilahan pada laga pertama putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Beringin, Jumat (25/2). Di akhir putaran pertama, Laskar Pajajaran menang tipis 1-0 kontra tim berjuluk Harimau Rawa (5/2). Target menang mesti dijalankan Zaenal Arief dkk, meski tanpa bek Donny Fahamsyah, winger Salim Alaydrus dan gelandang Cucu Hidayat yang masih pemulihan cedera.
“Untuk apa kita pergi jauh-jauh kalau hanya untuk kalah,” ujar manajer Mas’an Djadjuli, kemarin.
Hari ini Zaenal Arif dkk akan uji lapangan. Pelatih Maman Suryaman menyatakan siap menurunkan pemain yang baru direkrutnya seperti bek Eduard Valusta asal Moldova. Laskar Pajajaran kata dia siap meredam agresivitas Harimau Rawa. Maman cukup berhati-hati kontra tim ini yang bertengger di posisi ke-6 klasemen di Grup I (Wilayah Barat), dua tingkat lebih tinggi dari Persikabo di posisi ke-8. Hanya saja masalahnya, manajer Mas’an mengumumkan baru 6 pemain yang sudah mendapat pengesahan dari BLI, karena bek yang bisa diandalkan Eduard Valusta masih diurus Sertifikat Transfer Internasional (ITC) dari kedutaannya.
Persikabo jika mematok target standar, cukup riskan bisa lolos ke Liga Super Indonesia tahun depan. Persikabo yang masih defisit angka mesti mengambil poin maksimal di kandang lawan. Pada putaran pertama, Zaenal Arif dkk dicap jago kandang karena belum pernah menang di kandang lawan. Hasil yang berbeda jauh dari kompetisi musim lalu pernah memenangkan separuh laga tandang.
Persikabo juga masih bersusah payah menang di kandang sendiri karena dari 4 kemenangan, pernah 1 kali draw. Artinya, laga sapu bersih di kandang sendiri juga masih meleset. “Ya, makanya di putaran kedua ini laga kandang mesti sapu bersih termasuk saat lawan berikutnya, Persires Rengat (28/2),” ungkap Mas’an yang menyusul bertolak ke Tembilahan, pagi ini.

Rabu, 23 Februari 2011

Persikabo Beli Kucing dalam Karung

Harapan Kabomania bisa melihat bomber Persib Pablo Frances merumput di Cibinong, kini tinggal impian. Striker asal Argentina itu batal bermain untuk Persikabo lantaran keserakahan Manajer Persib Bandung, Umuh Muhtar.
Ya, Umuh enggan membagi hasil uang kompensasi sebesar Rp200 juta kepada Pablo Frances. Padahal, Pablo siap membela Persikabo jika uang kompensasi tersebut masuk ke kantongnya Rp50 juta.
General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, kegagalan manajemen menggaet Pablo bukan terkendala dana. Melainkan karena Umuh menginginkan uang kompensasi Rp200 juta masuk ke dalam kas Persib, tapi hal ini ditolak Pablo. Sebab, dia menginginkan minimal Rp50 juta dari dana tersebut menjadi miliknya.
“Kalau Pablo sudah mau pindah ke Persikabo, tapi Umuh tak mengizinkan, sebab masalah kompensasi itu. Ya kalau tak ada kesepakatan kan manajemen Persib tak mau mengeluarkan surat kepindahan klub. Jadi, Pablo batal total dan saya kecewa,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Setelah gagal mendapatkan Pablo Frances, manajemen Persikabo mengambil tindakan spekulasi dengan memboyong mantan striker Sriwijaya FC musim 2006, Okoye Emeka Obidiah.
Walaupun, legiun asal Nigeria itu tak memiliki klub pada putaran pertama Liga Tiphone. Namun karena alasan mepetnya waktu pertandingan dan kurangnya stok pemain bidikan, akhirnya Persikabo memberanikan diri mengontrak Emeka.
Mas’an menuturkan, Emeka merupakan pilihan terakhir jika Pablo gagal direkrut. Di samping itu, untuk memenuhi kuota pemain asing Persikabo pada posisi striker. “Kan di lini belakang dan tengah kita sudah punya pemain asing, tapi bagian depan kosong.
Jadi mau tak mau kita ambil dia (Emeka, red), daripada tak ada striker asing sama sekali,” ujarnya.
Ia berharap, kendati kualitas Emeka masih diragukan masyarakat sepakbola Kabupaten Bogor, Mas’an tetap optimis dia mampu memberikan kontribusi positif terhadap klub. “Ya, saya yakin striker bertubuh gempal itu mampu menjadi mesin gol bagi Persikabo,” harap dia.

Siapa Okoye Emeka Obidiah?

Pupus sudah niat Persikabo Kabupaten Bogor memboyong Pablo Frances ke Cibinong. Karena tidak ada kesepakatan antara manajemen Persib dengan Pablo Francesnya sendiri. Kabar terakhir, Pablo Frances malah tidak mau pindah kemana mana, karena agen dari pemain tersebut tetap berharap Pablo bisa bertahan di Persib Bandung untuk putaran kedua ISL .
Rumor Pablo Frances bakal merumput ke Stadion Persikabo Cibinong bersama Laskar Pajajaran sudah menjadi trending topic kalangan Kabomania dsan juga masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Bahkan, kemarin petang masih banyak Kabomania yang datang ke Stadion Persikabo Cibinong untuk menyaksikan latihan para pemain muda yang tidak diberangkatkan ke Tembilahan dan Rengat. Latihan para pemain muda tersebut langsung dipimpin Coach Saeran.
” Kita gagal mendapatkan Pablo Frances, karena tidak ada titik temu antara agen Pablo dengan manajemen Persib Bandung terkait masalah kompensasi yang akan diberikan Persikabo kepada Persib Bandung. Kita tidak bisa menunggu lama lama soal bomber asing ini. Makanya, ketika persoalan Pablo Frances ini makin tidak jelas, maka saya langsung mengontak Okoye Emeka Obidiah, bomber asing asal Nigeria. Nama Emeka mungkin sangat asing ditelinga Kabomania. Padahal, pemain ini sudah malang melintang di Liga Indonesia. Karena dia pernah merumput bersama Persiraja Banda Aceh, Semen Padang dan satu klub dengan Dony Fahamsyah, Jarot saat mereka satu klub di Sriwijaya FC,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang sebenarnya memang kepincut banget membawa Pablo Frances ke Persikabo.
Dalam kesempatan yang sama, pemilik Diana Travel ini menegaskan, sebelum ia melakukan kontak dengan agen Emeka, ia melakukan koordinasi dulu atau minta pendapat soal Emeka sebagai pengganti Pablo Frances.
” Saya telpon Pak Bupati, Pak Ridwan, Rudi Bule, Didi Kurnia untuk memutuskan soal bomber asing yang harus direkrut Persikabo, pasca tidak jadinya Pablo Frances bergabung dengan kita. Alhamdulilah para pengurus menyetujui semua,” ujar mantan Kadishub Kabupaten Bogor ini.
Mas’an menambahkan, semoga kehadiran Emeka ini bisa menjadi solusi aletrantif bagi lini depan Persikabo pasca tidak adanya JP Boumsong. ” Kita sudah melakukan pengecekan kesehatan kepada Emeka dan juga sudah mendaftarkan Emeka ke BLI. Insya Allah besok pagi, Emeka sudah berangkat bareng bersama saya dan para wartawan ke Tembilahan. Saya berharap Emeka bisa memberikan banyak gol bagi kemenangan Persikabo,” tegas Mas’an.
Sementara itu, Dony Fahamsyah yang pernah satu tim dengan Emeka Obidiah di Sriwijaya FC mengatakan, Emeka lumayan bagus.
Bahkan, ia sempat menjadi Top Skore Sriwijaya FC saat dipegang Suimin Diharja. Selain itu, kata Dony, Emeka juga dikenal sebagai pemain yang profesional dan tidak pernah neko neko.
”Saya tahu persis pribadi Emeka. Mudah mudahan Emeka bisa membawa dewi fortuna bagi Persikabo selama putaran kedua Ligina ini. Karena dia selalu menjadi penentu kemenangan saat di Sriwijaya FC,” tegas Dony.

Kabomania Pertanyakan Emeka Obidiah

Laga away perdana di putaran kedua yang menanti Persikabo di Tembilahan dan Rengat akhir bulan ini, akan menjadi tantangan bagi semua tim Persikabo. Target pengurus dan manajemen yang ingin meraih poin maksimal dalam setiap pertandingan menjadi beban yang dipikul oleh skuad. Tidak hanya tuntutan dari pengurus dan manajemen saja, Kabomania sebagai supporter fanatik Persikabo juga menginginkan Laskar Pajajaran pulang dengan membawa poin, meskipun baru dilakukan perombakan besar-besaran serta singkatnya waktu penyatuan tim yang dimiliki Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.
“Tim kan baru saja dibenahi. Tentu banyak orang yang penasaran dengan kemampuan yang mereka miliki. Perombakan yang dilakukan juga untuk mengatasi krisis poin yang kita alami pada putaran pertama. Walaupun waktunya singkat, semua pasti menginginkan kemenangan. Terlebih kalau dilihat dari klasemen, kita akan berhadapan dengan Persires yang menghuni posisi bontot. Harusnya kita bisa menang dan membawa minimal empat poin,” ungkap Ketua Kabomania, Dicky Dompas.
Senada dengan Dicky, pengurus Kabomania lainnya, Syamsudin mengatakan. Hanya kemenangan yang bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania terhadap Persikabo. Walaupun tidak bisa mendukung secara langsung di stadion tempat Persikabo bermain, ia mengatakan, Kabomania akan selalu mendukung usaha dari para pemain melalui doa.
“Kami selalu berdoa untuk kemenangan Persikabo. Bagaimana pun, kami ingin melihat Persikabo bisa tampil di ISL, sebagai kompetisi tertinggi di Indonesia. Laskar Pajajaran harus bisa mengembalikan kepercayaan publik. Apalagi banyak pemain-pemain yang sudah punya nama bergabung saat ini. Mereka harus bisa menunjukkan kemampuannya masing-masing,” cetus Syamsudin.
Sementara itu, Imel Tedi, salah seorang suporter Persikabo asal Kecamatan Ciomas mengatakan, banyak kalangan supporter Persikabo merasa kecewa dengan kegagalan merekrut Pablo Frances.
“Kita tidak tahu siapa itu Okoye Emeka Obidiah, namanya saja tidak pernah kita dengar. Apalagi, pada putaran pertama dia tidak dapat klub. Hingga kualitasnya perlu kita ragukan. Jangan jangan Persikabo malah membeli pemain tarkam. Oke, dia memang pernah bergabung di Persiraja dan Siwijaya. Tapi pada putaran pertama dia nganggur. Ini harus kita pertanyakan, kenapa dia tidak dapat klub pada putaran pertama,” tegas Imel. Dalam kesempatan yang sama, Imel menambahkan, jangan sampai Persikabo membeli kucing dalam karung lagi. Ingat Persikabo ini masih didanaioleh APBD Kabupaten Bogor. Hingga sangat wajar jika banyak elemen masyarakat menuntut lebih kepada para pemain.

Raja Midas Minta Dukungan

Dua laga away yang akan dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor saat bentrok dengan Persih Tembilahan dan Persires Rengat wajib diraih dengan poin penuh oleh anak anak asuhan Maman Suryaman. Dua kemenangan dari Persih dan Persires akan membuka kembali peluang Persikabo ke Superliga.
Menyinggung dua laga away ke Tembilahan dan Rengat, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, Persikabo wajib memenangkan dua laga penting di Tembilahan dan Rengat. Saat ini komposisi pemain Persikabo sudah berubah secara total. Semua pemain baru harus bisa memberikan kontribusi yang nyata buat tim Laskar Pajajaran ini.
”Kita sudah ada Edward Valutsa, Bachtiar, Sony Kurniawan, Hari Salisburi, Maulana, Sukirmanto dan Okoye Emeka sebagai bomber baru. Saya berharap semua amunisi baru ini memberikan warna yang berbeda pada penampilan Persikabo Kabupaten Bogor selama laga di Tembilahan dan Rengat. Saya mewakili para pemain dan jajaran pelatih meminta doa dan dukungan dari masyarakat bola di Kabupaten Bogor, supaya Persikabo bisa meraih poin penuh dalam dua laga away di Tembilahan dan Rengat. Mudah mudahan, semua pemain Persikabo dalam keaadan fit dan sehat semua. Sehingga target dan cita cita poin penuh dapat diraih Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang berharap penuh kepada para pemain anyar Persikabo ini, timnya bisa menunjukan grafik yang meningkat.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’an menambahkan, kans Persikabo untuk memetik kemenangan dalam dua laga di Tembilahan dan Rengat sangat terbuka lebar. Asalkan, para pemain juga harus tetap disiplin sepanjang pertandingan. ”Mudah mudahan para pemain Persikabo dalam dua laga di Tembilahan dan Rengat bisa menunjukan semangat bertanding yang tinggi, hingga kemenangan bisa diraih ,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang saat ini tengah sibuk dalam Muswil PPP Jawa Barat di Cirebon berpesan kepada para pemain Persikabo untuk bermain all out dan bisa merebut poin penuh. ” Langkah para pemain sebelum pergi tur away sudah harus terpatri dalam dirinya yakni memenangkan pertandingan dalam laga away. Saya sudah menyiapkan bonus buat para pemain. Saya hanya ingin menang dan menang.” Ucap RY.

Persikabo Tanpa Tiga Pilar

Sebanyak tiga orang pilar tengah dan belakang Persikabo, akan absen dalam beberapa pertandingan ke depan karena cedera. Pemain-pemain tersebut adalah Salim Alaydrus, Cucu Hidayat, Donny Fahamsyah serta Dwi Kuswanto yang hingga saat ini masih berbalut gips. Cucu dan Salim tidak dapat bermain karena cedera yang diperolehnya pada saat berlatih. Sedangkan Donny masih belum pulih dari cedera yang didapatnya saat melawan Persiraja di putaran pertama lalu.
Dokter tim Persikabo, Nur Hakim Basuki mengatakan, proses pemulihan para pemain tersebut beragam. Karena cedera yang mereka peroleh juga berbeda tingkat keparahannya. Cucu dan Salim diperkirakan dapat kembali merumput pada pertandingan home Persikabo menjamu Tangerang .
“Salim dan Cucu otot lututnya cedera pada saat latihan, butuh waktu seminggu untuk kembali pulih. Kalau Donny butuh waktu lebih banyak. Kira-kira dua minggu. Hingga saat ini, dia baru bisa mengikuti latihan ringan saja, karena engkelnya cedera lumayan parah waktu itu,” terang dokter umum itu.
Absennya pemain-pemain pilar ini, menurut head coach Maman Suryaman, bukanlah sesuatu yang harus mengganjal perjuangan mereka untuk merebut poin penuh. Ia sudah menyiapkan beberapa alternative untuk mengganti pemain sentra dan belakang itu.
“Salim dan Cucu tidak bermain, pasti ada pengaruhnya pada pola permainan. Karena saya harus merubah beberapa strategi. Tapi saat ini kan kita sudah punya banyak bank pemain. Di tengah Cyril dan Sonny bisa menjadi pengganti, kita sangat kaya pemain tengah ada Jarot, Anton, Erik cs di situ. Sedangkan pemain belakang, kita juga sudah ditambah pelurunya dengan kedatangan Bachtiar tadi (kemarin red.). Tidak ada yang harus dikhawatirkan,” ungkap mantan pelatih Sriwijaya FC itu.

Mulai Naik Kasta

Usulan Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman untuk mendaftarkan semua pemain yang dikontrak dan beberapa pemain magang ke Badan Liga Indonesia (BLI) disambut baik oleh manajemen dan pengurus Persikabo. Senin (21/02) kemarin, manajemen Persikabo sibuk mengurusi pendaftaran pemain magang dari amatir ke profesional. Maman yang menjadi penggagas mengatakan, kesempatan ini akan menjadi pengalaman bagi pemain magang dan bentuk promosi bagi mereka di musim-musim selanjutnya.
“Aka nada prestise tersendiri saat mereka bergabung dalam suatu tim dan terdaftar. Urusan main atau tidak main itu kan belakangan. Tapi yang jelas kemampuan mereka dipandang sebagai sesuatu yang berharga dan potensial bagi tim. Pemain magang lain yang belum memiliki kesempatan untuk menuju professional, juga harus lebih terpacu lagi dengan adanya perekrutan semacam ini. Sehingga mereka berlatih lebih keras lagi,” ujar Maman Suryaman.
Pemain magang yang terpilih dalam promosi ini adalah Ridwan, Yusuf dan Wawan Susilo. Beberapa dari mereka merupakan hasil seleksi dari turnamen tahunan resmi Kabupaten Bogor, Piala Emas Rachmat Yasin (PERY). Maman melanjutkan, mereka terpilih murni karena kemampuannya masing-masing. Proses untuk menaikkan “jabatan” pemain ini lumayan panjang. Mulai dari mengurus di SSB mereka masing-masing, hingga ke PSSI Jabar dan akhirnya terdaftar di BLI.
“Pak Budiharto, Sekretaris Persikabo, hari ini (kemarin red.) sedang mengurus transisi mereka. Mulai dari pengurusan di SSB, ke PSSI Jabar. Lalu balik lagi ke sini, hingga masuk ke BLI. Lumayan panjang prosesnya. Tapi tidak apa-apa, ini kan apresiasi terhadap potensi yang dimiliki Kabupaten Bogor sendiri,” ulas Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.

Edward Valutsa Optimis

Menjalani pertandingan perdana di Putaran Kedua Divisi Utama Liga Indonesia, Laskar Pajajaran akan menghadapi dua laga away di penghujung bulan Februari ini. Persikabo bertolak menyambangi lawannya ke Sumatera hari ini. Punggawa Kabupaten Bogor itu berangkat pagi ini jam 05.00 WIB menuju Pekanbaru terlebih dahulu dan langsung menuju Tembilahan, tanpa transit. Dua tim yang akan ditantang adalah Persih, Tembilahan (25/2) dan Persires, Rengat (28/2).
Skuad menargetkan minimal 25 poin pada putaran kedua ini untuk mencapai target posisi empat besar dalam klasemen. Meskipun usaha untuk mengatrol posisi dari urutan ke-8 termasuk sulit, namun Zaenal Arif cs, optimis bisa memenuhi target yang ditetapkan tersebut. Termasuk untuk mencuri poin di kandang lawan saat ini. Bahkan pemain baru seperti Eduard Valutsa juga berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membantu kemenangan Persikabo.
“Saya sudah mulai beradaptasi dengan suasana, makanan dan cara bermain tim. Walaupun ini laga pertama bagi saya di Indonesia, tapi saya akan berusaha sekuat tenaga dan memberikan kontribusi yang sesuai dengan keinginan pengurus, manajemen dan tim. Saya juga belum terlalu mengetahui lawan. Tapi teman-teman dan pelatih sangat membantu proses adaptasi,” ujar mantan pemain timnas Moldova itu dalam bahasa inggris yang terbata-bata.
Pemain yang berangkat adalah Wawan Darmawan, Diky Zulkarnaen, Edward Valutsa, Maulana, Bachtiar, Saepulloh, Kresna, Mu’min, hari Salisbury, Sony Kurniawan, Erik, Dede, Rojali, Anton Samba, Jarot, Cyril Tchana, Dian Irawan, Septian, Jibby Wuwungan, Zaenal “Abo” Arif dan Ilham Hasan. Striker anyar Persikabo, Pablo Frances dijadwalkan akan berangkat pada hari Kamis (24/2) karena proses administrasi antara Persib dan Persikabo, masih belum usai.
Menjelang keberangkatannya, skuad juga meminta restu dari semua lapisan masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania dan memberi dukungan berupa doa dan semangat untuk kesuksesan mereka nantinya di Tembilahan dan Rengat.

Senin, 21 Februari 2011

Persikabo Lunasi Gaji

Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengaku lega setelah bisa melunasi tanggung jawab untuk membayar semua hak pemain. Beban terbesar yang terus mengejarnya dalam minggu-minggu terakhir itu akhirnya terpenuhi di akhir pekan lalu. Menurut pria yang berkecimpung dalam bisnis transportasi itu pemenuhan hak sangat mempengaruhi penampilan pemain pada saat laga away pertama di putaran kedua ini.
“Mereka juga pasti berharap kita menunaikan kewajiban. Secara tidak langsung itu akan sangat berpengaruh pada semangat pemain untuk bisa merumput dengan spirit on fire. Hak pemain yang dipecat juga sudah diberikan, karena itu adalah salah satu syarat untuk bisa mendaftarkan pemain baru. Begitu juga dengan uang muka untuk pemain-pemain baru. Saat ini mereka sudah bisa fokus pada pertandingan, karena kewajiban sebagai anak dan kepala keluarga sudah beres,” ungkap Raja Midas itu dengan mimik muka ceria.
Pemain akan berangkat ke Tembilahan pada hari Selasa (22/02) besok dan menghadapi laga menantang Persih tanggal 25 Februari. Selanjutnya punggawa Pajajaran itu akan melawat ke kandang Persires untuk bertanding pada tanggal 28 Februari. Head coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tak gentar sama sekali dengan kedua lawan tersebut. Ia juga percaya dengan kemampuan timnya yang baru saat ini untuk bisa mencuri poin di kandang lawan.
“Kita tidak perlu takut Persih akan balas dendam atau apalah itu terkait dengan hasil saat mereka bermain di Persikabo dan sempat menimbulkan kericuhan. Saya sedang mematangkan tim ini dan menuyusun beberapa strategi yang mulai bisa diterapkan dalam pertandingan perdana itu. Saya juga berharap pemain asing baru, Eduard Valutsa bisa bermain dengan baik dan menempatkan diri diantara teman-temannya yang lain,” pungkasnya optimis. Sementara itu, beberapa pemain Persikabo seperti Jarot merasa bersyukur kalau manajemen Persikabo benar benar tepat waktu dalam memberikan gaji kepada para pemain. ”Setelah menerima gaji dari manajemen pada hari Sabtu lalu, para pemain saat ini seharusnya sudah bisa berlatih fokus dan tenang guna mengamankan dua kali laga away ke Tembilahan dan Rengat,” ujar Jarot.

Seme Patrick Siap Kembali ke Persikabo

Mantan pemain belakang Persikabo, Semek Patrick terdiam saat ditanya kemungkinan ia kembali merumput di Bogor. Sama seperti pemain seangkatannya, David Pagbe, stopper Persema itu mengatakan, ia sebenarnya sangat menanti panggilan dari Bogor, terutama Persikabo. Namun setelah Persema resmi menyeberang ke LPI, ia merasa kemungkinan untuk bisa kembali memakai kostum laskar Pajajaran sudah tertutup sama sekali.
“Sebenarnya aku masih sayang sama Persikabo dan sangat ingin bergabung dengan Persikabo. Udara di Bogor dan suasana kekeluargaan dalam Persikabo sangat mendarah daging. Saya yakin, pemain yang pernah bermain dengan Persikabo, pasti akan merasakan hal itu. Tapi saya kan sudah kontrak dengan Persema. Sebagai pemain professional saya harus menyelesaikan kontrak itu dengan baik. Sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani. Kalau untuk Bogor Raya, saat ini masih belum terpikirkan,” ujar pemain asal Kamerun itu.
Ia melanjutkan, pada saat Divisi Utama mulai bergulir di putaran pertama musim ini, ia sempat mendapatkan telepon dari salah satu pengurus yang menawarkan kembali ke Persikabo, namun ia sudah terlanjur ada di Persema.
“Saya pernah dapat panggilan. Tapi sudah tidak mungkin lagi. Jalani saja apa yang ada saat ini. Saya yakin Persikabo bisa sampai ke ISL dan mencapai prestasi terbaik dengan materi pemain yang ada saat ini,” imbuhnya.
Keinginan David Pagbe dan Semek Patrick yang masih ingin tetap di Persikabo, harusnya menjadi pelajaran bagi pengurus dan manajemen. Jika sudah memiliki pemain hebat seperti mereka, manajemen dan pengurus harus bisa mempertahankannya untuk bisa meraih prestasi yang gemilang.
“Kalau memang Pablo akan bergabung dengan Persikabo, pengurus harus bisa mempertahankannya sampai putaran selanjutnya. Serta merekrut lagi pemain sekelas David Pagbe. Sayang kan kalau sudah jatuh ke klub lain. Padahal mereka juga senang berada di Bogor. Lihat saja Semek, sekarang mainnya semakin bagus. Coba kalau dia masih di Persikabo,”

Pablo Jadi Dipinang, Tiba Selasa

Sempat dikabarkan gagal meminang bomber Persib, Pablo Frances, karena melewati jatuh tempo pembayaran transfer,akhirnya Laskar Pajajaran berhasil mendapat lampu hijau dari Manajer Maung Bandung, Umuh Muchtar.
General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan,Pablo segera berbaju hijau kuning.Asalkan, lanjut dia,manajemen Persikabo segera menyelesaikan dana transfer.
“Kata pak Umuh, Pablo masih bisa bergabung dengan Persikabo, dengan syarat,kami segera membayar transfer ke pihak Persib. Saya juga sudah menghubungi dia (Pablo, red) asalkan segera menyelesaikan urusan dengan Persib,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an mengatakan, setelah mendapat sinyal tersebut, ia langsung menghubungi Pablo.Rencananya, striker Maung Bandung tersebut tiba di Cibinong pada Selasa (22/2). “Saya telepon, dia bilang sedang liburan di Bali. Baru sesudah itu dia akan ke Cibinong,” tegasnya.
Lebih lanjut,Mas’an menegaskan,ia kembali membuka komunikasi karena Ketum Persikabo Rachmat Yasin sangat menginginkan Pablo bergabung dengan Persikabo.“Ya, saya membuka komunikasi lagi dengan manajemen Persib, karena pak Bupati memang menginginkannya (Pablo, red),” ujarnya.
Mas’an menambahkan, mantan striker Persijap Jepara itu akan langsung didaftarkan ke BLI agar bisa bermain bersama Jibby Wuwungan cs saat kontra Persih Tembilahan, 25 Januari mendatang. “Pokoknya begitu dia tanda tangan kontrak akan langsung saya daftarkan,” singkat dia.

Pablo Frances Resmi Bergabung

Desakan Bupati Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persikabo kepada manajemen Laskar Pajajaran untuk merekrut Pablo Frances akhirnya mulai membuahkan hasil. Rencananya hari ini, Pablo Frances akan bertemu dengan H. Umuh Muhtar (Manajer Persib) terkait rencana kepindahannya ke Persikabo Cibinong.
“Hari ini Pak Umuh dan Pablo mau ketemu dulu di Bandung, karena Pablo baru pulang dari Bali. Setelah pertemuan mereka, mungkin siangnya atau sore harinya, saya akan langsung transfer uang ke manajemen Persib. 99 Persen Pablo sudah milik Persikabo. Insya Allah kalau pertemuan mereka selesai hari ini, kemungkinan besok ( Selasa), kita akan langsung mengurusi surat surat peminjamannya dan terus langsung mendaftarkan Pablo ke PSSI dan BLI,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, rekrutmen Pablo memang sudah menemui titik temu ketika manajemen sudah mendapatkan dana segar akhir pekan lalu. Bahkan, semua gaji pemain, kompensasi gaji dua bulan buat mereka yang dicoret dan juga bonus bonus yang tertunda sudah tidak ada masalah lagi. Semuanya sudah diberikan kepada para pemain Persikabo. Sehingga manajemen saat ini tengah konsentrasi membayar uang panjer kepada para pemain baru.
”Hari ini manajemen akan mendaftarkan Eduard Valutsa, Sony Kurniawan, Maulana dan Kresna ke BLI. Sementara manajemen juga tengah mengurusi proses alih status dari amatir ke Profesional seperti Wawan Susilo, M Yusuf dan Ridwan Awaludin. Kita sudah mengutus perwakilan manajemen ke Pengda PSSI Jabar terkait ketiga pemain alih status ini. Kemungkinan mereka semua akan didaftarkan bareng dengan Pablo Frances, Hari Salisburi dan Bachtiar ( Persiba) yang sudah berada di Mess sejak tadi malam,” ujar Mas’an Djajuli yang tampak segar bugar setelah mendapatkan kepastian bergabungnya Pablo Frances ke Persikabo .
Disamping itu, katanya, kepastian Persikabo memboyong Pablo Frances juga sangat disyukuri oleh manajemen Persib Bandung. Bahkan, Pak Umuh juga tetap menawarkan Gilang Angga ke Persikabo.
Mas’an menambahkan, kehadiran Pablo Frances, Bachtiar dan Eduard Valutsa di Persikabo diharapkan bisa banyak membawa perubahan positif bagi Persikabo.
”Mudah mudahan Pablo dan Bachtiar sudah bisa main saat Persikabo tandang ke Tembilahan. Kemungkinan Pablo akan bareng dengan saya berangkat ke Tembilahan hari Kami nanti,” tukas Mas’an
Sementara itu, Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kepastian jadinya Pablo Frances bergabung ke Persikabo membuatnya puas juga.
”Saya sudah tahu kualitas Pablo Frances. Kalau memang jadinya Pablo bergabung ke Persikabo tentunya ini kabar bagus buat tim dan juga Kabomania. Saya yakin kehadiran Pablo Frances ini bakal kembali mendongkrak motivasi para penonton Persikabo untuk kembali datang berduyun duyun ke Stadion Persikabo Cibinong. Saya berharap Pablo Frances bisa banyak memberikan konstribusi gol dan kontribusi kemenangan bagi Persikabo Kabupaten Bogor,” ucap Maman optimis.

Jumat, 18 Februari 2011

Zoran Rajovic Bidikan Teranyar Raja Midas

Gagal memboyong Pablo Frances bomber latin asal Persib Bandung, pengurus dan manajemen Persikabo kini mengalihkan perhatian kepada Zoran Rajovic dari FK Leotar Trebinje ( Bosnia). Pemain kelahiran 28 Nopember 1979 yang punya kewarganeraan dua yakni Kroasia dan Serbia direncanakan akan datang dalam waktu dekat ini. “ Kalau memang Zoran lebih memungkinkan didatangkan, maka saya lebih setuju Persikabo merekrut Zoran Rajovic. Apalagi saya sudah tahu data dan fakta tentang Zoran via internet. Setahu saya dia pernah jadi Top Skore di Bosnia Primer Leguea ( BPL) dengan 17 gol. Apalagi dia pernah malang melintang main dibeberapa klub Eropa Timur. Bahkan, Zoran Rajovic juga kalau tidak salah pernah menjadi bomber andalan FC Dalian ( Liga China) pada tahun 2000-2001,” tegas Ketua Harian Persikabo, Drs. M. Ridwan.
Pasca kegagalan memboyong Pablo Frances ke Persikabo, manajemen dan jajaran pelatih Laskar Pajajaran memang sedikit oleng. Karena Pablo memang akan dijadikan andalan bagi Persikabo untuk mengisi posisi JP Boumsong. Alternatif terakhir kini jajaran pengurus Persikabo akan mendatangkan Zoran Rajovic, striker dengan tinggi 180 cm melalui agen Eddy Syahputra dari Ligina Sportindo.
Sementara itu, Eddy Syahputra sendiri mengatakan, ia siap dalam waktu dekat ini mendatangkan Zoran Rajovic ke Persikabo asalkan ada kejelasan dari manajemen dan pengurus Persikabo soal harga dulu.
“Kita siap membelikan tiket buat Zoran ke Indonesia. Tapi kita juga ingin ada kepastian dulu dari manajemen Persikabo. Kalau secara kualitasnya, Zoran sudah tidak diragukan lagi. Sekarang saya masih menunggu kepastian dari manajemen dan pengurus Persikabo. Kalau memang sudah ada kepastian. Mungkin setelatnya hari senin atau selasa, Zoran bisa datang ke Indonesia. Saya kembalikan lagi kepada manajemen dan pengurus Persikabo. Serius apa nggak untuk mendatangkan Zoran Rajovic,” tukasnya dengan tegas.

Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga

Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung gara gara finansial kubu Laskar Pajajaran saat ini tengah “Terjangkit Virus Koredas” alias tidak ada dana sama sekali seperti yang tengah dialami para birokrat atau inohong di Pemkab Bogor. Padahal, selama ini Kabupaten Bogor dikenal dengan julukan “Lumbung Dolar,” tapi untuk mencari uang 350 juta saja tidak ada.
Padahal, di Kabupaten Bogor sendiri banyak pengusaha yang peduli sepakbola, banyak birokrat yang hobi sepakbola dan ada beberapa direkrut BUMD yang cinta Persikabo. Namun, kenapa Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang menjabat sebagai General Manajer Persikabo, seperti kerja sendiri mencari uang buat bayar kompensasi kepada manajemen Persib. Sampai sampai tensi darah Raja Midas mencapai angka 170
Dalam konteks yang sama, upaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memerintahkan kepada Mas’an Djajuli untuk berkoordinasi dengan para pengurus Persikabo lainya terkait penanggulangan dana segar buat biaya kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang tidak menemui titik temu. Para pengurus teras seperti. H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H Rudi Ferdian, Adang Suptandar, Rustandi dan Dedy Bachtiar.
“Sesuai perintah Pak RY, saya telpon ke Pak Rustandi dan pengurus Persikabo lainnya. Namun, semuanya tidak bisa memberikan jalan keluar untuk mendapatkan dana segar buat Kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya jadi bingung sendiri. Apa betul mereka mereka tidak punya yang sama sekali. Masa sekelas Pak Dedy Bachtiar, kepala DPKBD tidak punya uang sebesar 350 jutaan buat biaya transfer Pablo dan Gilang Angga. Kita akan pasti ganti uang mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Manajemen Persib sudah tidak percaya lagi kepada kita, karena kita telat memberikan uang kompensasi kepada Persib,” ujar Mas’an Djauli kepada Pakar kemarin petang. Dalam kesempatan yang sama, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membantah soal kegagalan Persikabo merekrut Pablo Frances dan Gilang Angga bukan semata mata karena telat transfer.
“Sebenarnya bukan kita telat memberikan uang kompensasi kepada manajemen Persib. Namun karena kita mengkaji ulang lagi soal status pinjaman tersebut. Kalau memang kita Cuma pinjam Pablo dan Gilang dari Persib, mungkin kita hanya bayar gaji mereka saja. Akan tetapi fakta yang ada, kita harus bayar juga kompensasi kepada Persib. Kalau kita bayar kompensasi itu namanya bukan pinjam tapi transfer,” ujar H. Didi Kurnia, SH yang juga menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata Didi, pengurus sekarang sedang mencari atlernatif lain setelah Pablo dan Gilang Angga gagal didapatkan Persikabo musim ini. “ Kita tidak ingin terburu buru dalam mencari para pemain untuk putaran kedua ini. Kami dari jajaran pengurus berharap manajemen dan jajaran pelatih untuk tetap fokus mempersiapkan mental bertanding menjelang dua laga tandang ke Persires dan Persih Tembilahan. Dua laga tandang tersebut wajib diraih dengan angka penuh oleh Persikabo.,” ujar Didi dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kendati manajemen dan pengurus gagal mendapatkan Pablo dan Gilang Angga, ia tetap harus bisa mengoptimalkan para pemain yang ada saat ini.
“Awalnya saya senang kalau manajemen dan pengurus mau mendatangkan, Pablo, Gilang, Bachtiar, Dony F Siregar dll. Tapi, kita sudah tahu semua kalau semua pemain buruan itu gagal kita dapatkan. Saya harus tetap optimis untuk mengoptimalkan para pemain yang ada sekarang untuk dua laga di Tembilahan dan Rengat,” tandasnya.

Persikabo tak Jadi Rekrut Pablo Frances

Keseriusan Persikabo Kabupaten Bogor lolos ke Liga Super Indonesia masih tanda tanya. Tak jadinya rekrutmen pemain incaran, telah membuyarkan angan-angan Kabomania bisa tampil di kasta tertinggi tanah air. Kondisi tersebut kontraproduktif, Persikabo yang masih defisit angka dan perlu mengejarnya di putaran kedua, justeru tak banyak me-lakukan perombakan di tim.
Bahkan Persikabo tak memiliki dana cukup untuk mendatangkan penyerang Persib Bandung asal Argentina, Pablo Frances dan winger Gilang Angga. Manajemen mengumumkan tak jadi merekrut keduanya karena kondisi keuangan Laskar Pajajaran koredas (tak ada uang). Sumber keuangan masih ditalangi manajer Mas’an Djadjuli yang hingga kini untuk gaji dan kontrak pemain baru masih tertunda.
“Frances batal kita ambil. Masalahnya uang,” ujar Mas’an di Stadion Persikabo, Kamis (17/2).
Dengan demikian, Persikabo di putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia tetap bertumpu pada striker Zaenal Arief, Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan setelah penyerang asal Kamerun, JP Boumsong dicoret. Namun manajemen tetap berupaya mendatangkan striker eks Persiraja Aceh, Okoye Emeka Obidiha yang sudah turun seleksi kemarin, bersama Harri Salisburi, mantan Persitara Jakarta Utara.
Pelatih Maman Suryaman bahkan menyesal telah cuci gudang dengan mendepak 11 pemain, jika hingga saat ini masih tak ada penggantinya. “Harusnya sudah ada. Kalau Frances tak jadi, besar kemungkinan kita mesti ambil Emeka,” kata dia.
Sementara progress latihan persiapan jelang laga away dengan Persih Tembilahan, Jumat (25/2), dinilai lumayan. Maman mematok draw sehingga perhatiannya tertuju pada transisi bermain saat bertahan dan menyerang. Termasuk akan mencoba memasukan pemain yang baru bergabung yaitu defender Eduard Valutsa (Moldova), Sonny Kurniawan (Persiraja), Maulana (Persires) dan Ridwan Awaludin (SAD Indonesia).

Nilai Mahal, Manajemen Angkat Tangan

Penggawa Maung Bandung Pablo Frances dan Gilang Angga Kusuma yang rencananya memperkuat Laskar Padjajaran, batal total. Batalnya dua bintang tersebut lantaran manajemen Persikabo tak mampu menyanggupi nilai kontrak yang ditawarkan.
Ya, manajemen Persikabo angkat tangan dengan nilai transfer yang mencapai Rp350 juta untuk kedua pemain. Selain itu,Persikabo telah melewati batas tempo pembayaran terakhir, Rabu (16/2), yang dipatok Manajer Persib,Umuh Muchtar.
Gagalnya dua penggawa Persib merumput di Cibinong,kata General Manajer Persikabo Mas’an Djajuli,lantaran Laskar Pajajaran harus menanggung gaji kedua pemain tersebut selama berbaju hijau kuning. Khusus gaji Pablo saja mencapai Rp65 juta per bulan,inilah yang membuat manajemen keberatan. “Ya kan seharusnya,kalau status pinjaman itu hanya membayar gaji saja per bulan,bukannya juga bayar transfer. Kok ini jadi dobel,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, Persikabo masih menunggu keputusan manajemen Persiba Balikpapan terkait pelepasan  stopernya, Bachtiar, Sabtu (19/2) mendatang. “Kami tengah menunggu keputusan kalau mereka jadi melepas, berarti dia (Bachtiar, red) akan kesini,” tegasnya.
Selain itu, untuk mengisi posisi striker yang gagal ditempati Pablo, manajemen akan mendatangkan top skor Liga Bosnia 2004-2005, Zoran Rajovic yang kini bermain untuk FK Leotar Trebinje Bosnia,Senin (21/2).
Dalam kesempatan terpisah,Headcoach Maman Suryaman menyayangkan kegagalan perekrutan  bomber Persib itu. “Ya sangat disayangkan mereka tak jadi bergabung dengan kami,”singkatnya.
Maman juga menegaskan, dengan waktu yang sudah mepet ini, ia sebagai pelatih harus memutar otak mencari pemain baru yang tepat. "Saya punya beberapa nama pemain yang ikut  seleksi sekarang, seperti Emeka dan Hari Salisburi. Untuk keputusan tentang bergabungnya mereka,saya serahkan pada manajemen.Yang pasti kita harus manfaatkan pemain yang ada walaupun kualitasnya satu level di bawah Pablo," papar dia.

Kamis, 17 Februari 2011

Pablo Gagal, Maman Punya Alternatif

Alenatore Maman Suryaman rupanya telah mengantongi beberapa nama sebagai alternatif, jika dua bomber Persib Pablo Frances dan Gilang Angga, serta stoper Persiba Balikpapan Bachtiar, gagal merumput di Cibinong.
Meski demikian, mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut enggan menyebutkan siapa saja yang akan menjadi pilihan kedua untuk mengisi skuad Laskar Pajajaran.
Menurut dia, dalam situasi mendesak, sebuah tim harus memiliki cadangan buruan jika mangsanya gagal didapatkan.Walaupun sudah terjadi kesepakatan, manajemen Persikabo belum memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Sehingga, timbul kekhawatiran Pablo, Gilang dan Bachtiar akan berpaling.
“Sebagai pelatih, saya harus bisa mengantisipasi polemik itu dengan cara membidik pemain cadangan untuk pengganti mereka.Karena waktu pertandingan kontra Persih Tembilahan tinggal beberapa hari lagi,” ujar Maman saat ditemui Radar Bogor kemarin.
Ia berharap manajemen Persikabo segera memastikan kapan tiga bintang ISL itu bisa bergabung ke dalam skuad hijau kuning.Caranya, lanjut dia, dengan mentransfer dana ke klub mereka secepatnya. “Saya harap manajemen langsung mengambil tindakan nyata supaya ada kepastian kapan mereka datang,” tegasnya.
Sementara itu, Maman menegaskan, kendati Edward Valutsa juga belum mendapatkan dana transfer, ia yakin stoper timnas Moldova itu sangat ingin bermain bersama Salim Alaydrus cs. “Ya menurut saya hati Edward sudah 90 persen ingin main bersama Persikabo. Itu terlihat kalau dia sudah tiga hari di sini, jika mempermasalahkan itu ia pasti sudah pergi,” jelasnya.
Maman juga menyambut gembira kedatangan winger anyar Sony Kurniawan. Karena, mantan penggawa Persib dan Persiraja itu memiliki kemampuan bertahan cukup baik. “Mudahmudahan dengan datangnya Sony, lini belakang kita jadi tambah solid,” singkat dia.
Sedangkan Sony berjanji akan membuat lini pertahanan Persikabo menjadi lebih kompak dan mampu merebut satu tiket menuju ISL.

Sony Reuni Bersama Abo

Hari pertama berbaju Persikabo, pemain anyar Laskar Pajajaran, Sony Kurniawan berjanji akan membawa perubahan dalam tim Persikabo. Mantan pemain Persiraja itu berjanji akan menyatukan semua pemain Persikabo agar lebih solid pada saat tampil di lapangan. Menurutnya, persatuan pemain akan menjadi kunci keberhasilan tim. Hal ini jauh lebih penting dibandingkan bonus dan gaji yang tinggi.
“Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja saya belajar dari Persisam. Klub yang dananya masih tersendat-sendat seperti itu, kenapa bisa menjadi pemuncak klasemen? Karena mereka memiliki tim yang kompak dan sangat solid saat merumput. Itu yang menjadi kekuatan terbesar saat mereka meraih kemenangan. Saya akan berusaha berbaur dengan semua pemain dan membuat mereka semua lebih kompak. Itu janji saya,” tuturnya optimis menjelang latihan sore di Stadion Persikabo Cibinong, sore kemarin.
Mantan pemain Persib Bandung itu juga mengaku sangat termotivasi dengan target Persikabo untuk menembus ISL. Meskipun saat ini terperangkap di posisi ke-8 dalam Klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia, Sony yakin, Persikabo bisa mencapai target tersebut dengan upaya yang keras dan kesatuan visi dari pemain.
“Persikabo masih punya kans yang besar untuk meraih posisi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain baru saat ini. Saya yakin kita bisa memenuhi target itu,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai reuni mantan pemain Persib di Persikabo, Sony membantah ia bergabung atas undangan dari Zaenal Arif, Salim atau pemain lainnya. Menurutnya, ia terpilih karena tim pelatih dan manajer melihat kemampuannya yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan Persikabo.
“Saya memang reuni di sini, apalagi nanti ada Gilang juga. Tapi saya masuk ke sini murni karena panggilan manajemen. Menurut mereka, skill saya dibutuhkan, ya sudah saya bergabung,” tandasnya.

Pemain Magang Harus Terdaftar

Pasca pencoretan sebelas orang pemain dari daftar skuad Persikabo, kali ini Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman berniat melakukan revolusi baru dengan menyemangati pemain menjelang deadline pendaftaran pemain akhir minggu ini. Ia mengusulkan kepada manajemen untuk memasukkan semua pemain yang dikontrak ke dalam daftar pemain yang ada di Badan Liga Indonesia (BLI).
“Saat ini kuota kita sekitar 26-27 orang. Jumlah itu bengkak sampai 31 orang juga tidak apa-apa. Saya akan mengusulkan kepada manajemen untuk meniadakan pemain kontrak yang tidak terdaftar. Buat apa pemain dikontrak kalau tidak didaftarkan. Urusan main atau tidak main, itu belakangan. Yang penting kan mereka terdaftar. Daripada mubazir uang kontraknya,” papar Maman di sela-sela latihan kemarin.
Headcoach itu juga berencana akan menyemangati pemain magang untuk saling berkompetisi dengan memilih dua orang diantara lima pemain magang untuk masuk skuad yang terdaftar. Semua pemain yang magang, akan dipilih berdasarkan perkembangan masing-masing pemain untuk didaftarkan ke BLI. Ini akan sangat membantu mereka ke depannya menuju jalur professional.
“Pemain magang itu kan butuh pengakuan juga. Kalau mereka dimasukkan ke dalam skuad, meskipun jam terbangnya nol, tapi itu sudah suatu prestasi, karena mereka masuk berdasarkan kemampuannya yang diakui oleh pelatih. Usulan ini akan saya sampaikan kepada manajemen,” lanjutnya.

Maman Sudah Siapkan Alternatif

Skuad baru Persikabo, akan diuji hari ini dengan melawan PS Gunung Putri di stadion Persikabo Cibinong. Singkatnya waktu menjelang pertandingan perdana putaran kedua, membuat semua agenda yang sudah disusun pada akhir putaran pertama lalu harus dipercepat. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, perekrutan pemain yang sudah bergabung seperti Sony Kurniawan, Maulana, Eduard Valutsa dan Ridwan Awaludin sejauh ini memperlihatkan perkembangan yang positif.
“Mereka bermain bagus dan sudah bisa beradaptasi dengan tim. Sonny yang baru datang dan Eduard yang baru beberapa hari di Indonesia juga sudah mulai tampak berbaur dengan tim. Penampilan mereka dalam latihan sore ini (kemarin sore red.) juga bagus. Besok (hari ini red.) kita akan melakukan uji coba untuk melihat hasil latihan,” jelas Mas’an.
Mengenai Gilang Angga dan Pablo Frances, Mas’an mengatakan, ia masih menunggu pencairan dana untuk Persikabo sebagai uang muka kontrak mereka. Karena hingga kemarin, uang tersebut belum turun. Kondisi ini cukup membuat pusing Raja Midas itu, karena tenggat waktu pendaftaran pemain dan pertandingan putaran kedua akan segera bergulir.
“Dananya masih belum turun. Makanya mereka belum bisa bergabung. Kontrak sudah disetujui oleh manajemen Persib, Persikabo dan pemainnya. Namun selama belum ada transferan sebagai tanda jadi, mereka tidak akan ke Bogor. Besok (hari ini red.) kepastian dari Gilang dan Pablo,” lanjutnya dengan mimik wajah risau.
Sementara itu, head coach Persikabo, Maman Suryaman, mengaku sudah menyiapkan dua rencana alternatife untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk gagalnya transfer Gilang Angga dan Pablo Frances.
“Sebagai pelatih saya sudah siapkan plan B dan plan C. Kalau kemungkinan terburuk mereka gagal ditransfer, maka saya sudah punya cadangan siapa yang akan diambil untuk menggantikannya. Kemampuan mereka tidak jauh berbeda. Namun tentu kita prioritaskan dulu rencana A yang sudah dirancang bersama manajemen,” ucapnya memberi solusi.

RY Tidak Serius

Rencana Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung bisa saja gagal ditengah jalan. Padahal, manajemen kedua klub sudah oke soal rencana peminjaman kedua pemain tersebut. Namun, karena keuangan Raja Midas atau Mas’an Djajuli sedang menipis, maka peluang Persikabo untuk mendapatkan tenaga Pablo Frances dan Gilang Angga terancam gagal.
“ Sampai saat ini Persikabo belum ada dana untuk kompensasi kepada manajemen Persib Bandung terkait Pablo dan Gilang Angga. Padahal, saya dan Pak Umuh sudah ada kesepakatan dan kedua pemain juga sudah siap bergabung dan bertolak ke Bogor dari Bandung menuju Cibinong. Saya jadi bingung dan pusing tujuh keliling. Apalagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah senang banget dengan rencana kehadiran Pablo dan Gilang Angga ke Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, padahal ia sudah meminta bantuan kepada Adang Suptandar, Rustandi, Ridwan, Rudi Bule dan Didi Kurnia soal masalah ini. Namun sampai tadi malam, saya belum mencarikan jalan keluarnya untuk dana kompensasi kepada Persib Bandung.
“Saya takut Persib Bandung berubah pikiran dan kedua pemain itu malah dipinjamkan ke klub lain. Saya tidak mau malu kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor. Padahal belum lama ini Pak Rachmat Yasin sudah memerintahkan kepada saya untuk mengurusi soal perpindahan Pablo dan Gilang Angga. Kalau uang tanah saya sudah cair mungkin saya bisa melakukan penanggulangan dulu buat bayar Pablo dan Gilang Angga,” tegas Mas’an Djajuli.
Dalam kesempatan yang sama, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tidak mau ikut campur soal hal hal yang berkaitan dengan manajemen tim. Karena menurutnya, tugasnya adalah melatih dan melatih para pemain. Namun demikian, kata Maman, ia juga ingin merasa enjoy dalam melatih dan untuk menerapkan pola yang akan diturunkan pada saat away ke Tembilahan dan Rengat. Untuk itulah, Maman juga berharap banyak persoalan rekrutmen pemain baru ataupun pencoretan pemain lama bisa diselesaikan pekan ini. Hingga pada saat putaran kedua mulai, semua pemain baru sudah terdaftar sebagai pemain Persikabo.
Dilain pihak, Imel Tedi, suporter Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas mengatakan, seharusnya Ketua Umum Persikabo memberikan tugas khusus kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya terkait kesulitan dana yang tengah dialami Persikabo saat ini.
“Persikabo tengah memasuki fase genting. Pemecatan pemain dan pembelian pemain baru tidak bisa dibayar dengan kata kata atau janji lisan saja. Namun harus dibayar dengan uang cash. Ketua Umum Persikabo, harusnya ikut memberikan jalan keluar kepada manajemen tim Laskar Pajajaran soal masalah ini. Apalagi, dalam jajaran kepengurusan Persikabo saat ini banyak sekali birokrat Pemkab Bogor yang ekonominya diatas rata rata. Masa para pengurus yang kategori birokrat ini tidak bisa mencarikan jalan keluar bagi kesulitan finansial Persikabo,” tegas alumni IPB ini .
Selanjutnya, kata Imel, kalau memang RY serius ingin membawa Persikabo ke Superliga, kenapa tidak dari awal para pemain yang masuk ke Laskar Pajajaran ini para pemain jebolan ISL dengan pelatih jebolan ISL juga. “ Saya meragukan target Superliga yang dicanangkan RY selaku Ketua Umum Persikabo. Saya kadang kala bertanya, apakah RY serius atau tidak dengan target Superliga. Saya harap RY jangan cuma meninabobokan masyarakat bola Kabupaten Bogor saja,” tegasnya.

Rabu, 16 Februari 2011

Coach Saeran Mulai Beraksi

Keputusan tepat telah dilakukan Ketua Umum Persikabo terkait mempromosikan Saeran menduduki jabatan Asisten Pelatih bidang Analis Pertandingan. Karena selain usia pemain asli Kabupaten Bogor ini sudah tak muda lagi, jauh jauh hari Saeran pernah berkeluh kesah kepada Pakar kalau dirinya sudah capai jadi pemain dan kalau memang ada kesempatan maka ia ingin ikut kursus kepelatihan. Makanya, ketika belum lama ini ia mendapatkan kabar ditugaskan menjadi asisten pelatih maka ia langsung mengambil tawaran itu.
“Mudah mudahan pada tahun ini, saya bisa mengikuti beberapa kursus kepelatihan. Sebelumnya saya merasa terimkasih kepada jajaran manajemen, pengurus dan ketua umum Persikabo yang telah memberikan tawaran jadi asisten. Karena dengan jadi asisten pelatih, minimal saya punya kesempatan lebih besar lagi untuk ikut kursus kepelatihan,” ujar Saeran yang juga tercatat sebagai PNS di Dispora Kabupaten Bogor ini,
Saat ditanya soal jabatan barunya di Persikabo, secara tegas ia mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti, karena saya saat ini masih seperti dan akan selalu menempatkan diri sebagai pemain saja.
“Ketika para pemain ikut fisik, maka saya pun akan ikut latihan fisik. Ketika pelatih kepala tiba tiba memberikan waktu kepada saya untuk game pada sesi latihan maka saya pun akan turun. Jadi tidak ada yang barulah. Karena saya merasa sebagai orang lapangan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ( Dispora) Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan mengatakan, sangat setuju dengan kebijakan dari Pak Bupati Bogor yang memberikan kepercayaan kepada Saeran untuk jadi asisten analis di Persikabo. Dadang menambahkan, sudah seharusnya Dispora Kabupaten Bogor pada tahun tahun mendatang harus punya mata anggaran untuk memberangkatkan para PNS di Pemkab Bogor yang tercatat mantan atlet Bogor untuk mengikuti berbagai kegiatan kursus kepelatihan.
“Saat ini mungkin belum ada mata anggaran di Dispora yang berkaitan dengan kursus kepelatihan bagi mantan atlet yang tercatat sebagai PNS di Pemkab Bogor. Mudah mudahan Saeran benar benar bisa jadi pelopor bagi masa depan atlet di Kabupaten Bogor untuk mengikuti jenjang kepelatihan,” sergahnya.

Ridwan Meteor Baru Persikabo

Penampilan trengginas yang ditunjukan Ridwan Awaludin selama seleksi pemain Persikabo untuk putaran kedua berdampak bagus bagi sosok Ridwan Awaludin, alumnis Timnas SAD U-19 tahun kelahiran Cibinong, Kabupaten Bogor. Agresif, ngotot, passing ball yang bagus dan bertenaga menjadi ciri khas Ridwan Awaludin selama melakoni seleksi satu pekan bersama para pemain magang dan pemain seleksi yang datang dari berbagai daerah dan juga negara lain. Boleh dikatakan, rapor Ridwan selama seleksi pemain tersebut paling bagus diantara para pemain lain yang ikut seleksi.
“Ridwan Awaludin akan menjadi aset Kabupaten Bogor dan Persikabo. Saya sudah mengusulkan kepada Ketua Umum Persikabo untuk mengontrak mantan pemain Timnas SAD ini. Ia punya kemampuan diatas rata rata. Ridwan bisa menjadi ikon lokal, tidak menutup kemungkinan bisa jadi rebutan klub klub besar lainnya. Saya berharap ketika manajemen dan pengurus Persikabo telah mengontraknya, ia tidak boleh besar kepala. Saya hanya ingin dia bermain bagus dan bisa memberikan kontribusi kepada tim Persikabo,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bidang Media dan Marketing Persikabo kepada para wartawan belum lama ini di Cibinong.
Syahmid mengatakan, sosok Ridwan saat ini boleh dikatakan bisa menjadi meteor baru di Persikabo. Namun, ia juga tidak boleh cepat berpuas diri hanya di Persikabo saja. Karena kalau cepat berpuas diri, maka karirnya akan berjalan ditempat.
“Kalau memang ada kesempatan kepadanya, saya harap dia bisa menunjukan kemampuan terbaiknya. Apalagi ia masih muda dan bertenaga,” tegas Syahmid.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh, salah seorang pembina Akademi Sepakbola Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju kalau manajemen dan pengurus Persikabo memberikan kontrak kepada Ridwan Awaludin. Menurutnya, kualitas Ridwan Awaludin saat ini boleh dikatakan hampir sama dengan para pemain yang ada di Persikabo.
“Mudah mudahan dia bisa beradaptasi secara baik dengan para pemain yang telah ada di Persikabo. Saya yakin, kalau pelatih memberikan kepercayaan kepada dia, maka ia akan bisa memberikan warna positif bagi Persikabo,” beber Yudi Agus Soleh
Dalam kesempatan yang sama, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, ia juga sudah menerima masukan dari jajaran pelatih dan Ketua Umum soal sosok Ridwan Awaludin ini.
“Saya sudah dapat masukan dari semua jajaran pelatih dan juga pengurus Persikabo soal status Ridwan Awaludin. Sejak awal manajemen memang akan memberikan kontrak kepada Ridwan. Sekarang saya sudah tahu bagaimana cara Ridwan bermain. Saya pikir wajib bagi Persikabo untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada Ridwan. Apalagi dia akan menjadi aset bagi Persikabo,” tukasnya.

Wilujeung Sumping Pablo Frances

Rampungnya proses peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung ke Persikabo disambut gembira elemen sepakbola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania. Karena kedua pemain tersebut secara tidak langsung akan bisa nyambung dengan para pemain lainnya seperti Salim Alaydrus, Zaenal Arif, Cucu Hidayat, Jarot, Ilham Hasan, Jibby Wuwungan dan Wawan Darmawan.
“Kami seluruh supporter Persikabo yang tergabung dengan Kabomania merasa bangga dan puas dengan keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo dalam belanja pemain paruh musim. Mudah mudahan kehadiran Pablo Frances akan menambah warna baru bagi Persikabo. Mudah mudahan ia bisa bergantian dengan Zainal Arif dan Jibby Wuwungan dalam produktifitas golnya bagi Persikabo,” ujar Arif, salah seorang pentolan Kabomania yang tiap hari menyaksikan jalannya seleksi Persikabo kepada Pakar.
Arif menambahkan, kehadiran para pemain baru Persikabo ini benar benar diharapkan oleh semua Kabomania yang merasa tidak puas dengan kualitas para pemain Persikabo pada putaran pertama.
“Kami hanya ingin semua pemain Persikabo yang dikontrak pakai uang rakyat Kabupaten Bogor ini harus bisa memberikan konstribusi yang bagus kepada tim ini baik saat tandang maupun kandang. Kami tidak ingin Persikabo terus berada di Divisi Utama Ligina. Kami ingin Persikabo pada musim depan sudah berada di Superliga,” beber Arif lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Bhewok, salah seorang bobotoh Persikabo asal Bogor Selatan mengatakan, Wilujeung Sumping Pablo Frances. Masuknya mantan bomber Persijap dan Persib Bandung ini harus bisa mengatasi minimnya gol laga away bagi Persikabo.
“Kehadiran Pablo Frances memang sangat tepat untuk mengatasi lini depan pasca dicoretnya JP Boumsong. Saya berharap Pablo Frances akan kembali tajam seperti ia memperkuat Persijap Jepara. Saya optimis kehadiran Pablo Frances juga akan kembali menjadi daya tarik Kabomania untuk datang ke Stadion Persikabo, Cibinong,” ujar Agus Bhewok kepada Pakar tadi malam.
Dalam kesempatan terpisah, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang tampak mulai tersenyum senyum lagi setelah proses peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung berjalan lancar mengatakan, kalau tidak ada halangan hari ini atau besok Pablo Frances dan Gilang Angga sudah harus ikut sesi latihan di Persikabo.
“Pablo bisa datang hari ini ke Cibinong, asalkan saya harus segera transfer ke Persib Bandung untuk tanda jadi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya sudah bilang ke Pak RY, dan beliau mengatakan segera diberesi hal hal yang berkaitan dengan Pablo dan Gilang Angga,” ujar Mas’an.

Amunisi Anyar Laskar Padjajaran

Perombakan besar besaran telah dilakukan jajaran pengurus dan manajemen Persikabo kepada skuad Laskar Pajajaran. Hasil minor pada awal musim diputaran pertama lalu membuat Ketua Umum Persikabo, Drs. H, Rachmat Yasin, MM geram dan kesal. Tak hanya itu, hasil negatif awal musim lalu berdampak juga pada berkurangnya minat elemen sepakbola Kabupaten Bogor untuk memberikan dukungan nyata kepada Persikabo saat main kandang.
Kondisi demikian membuat RY langsung turun gunung melakukan evaluasi kepada jajaran pelatih. Bahkan, RY juga memberikan kewenangan penuh soal pembelian pemain dipercayakan kepada Raja Midas atau Mas’an Djajuli selaku General Manajer Persikabo namun tetap melalui tahapan seleksi dulu. Jelang pelaksanaan putaran kedua Divisi Utama Ligina yang mulai digelar tanggal 25 Pebruari 2011, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo sudah harus menentukan skuad terbaiknya sebelum melakukan debut away ke kandang Persih Tembilahan tanggal 25 Pebruari 2011 mendatang.
“Sudah ada beberapa pemain yang pasti bergabung dan bakal menjadi amunisi baru Persikabo untuk putaran kedua. Pablo Frances, Gilang Angga (Persib), Eduard Valutsa (Timnas Moldova) Ridwan Awaludin (Timnas SAD), Sony Kurniawan dan Bachtiar (Persiba Balikpapan) boleh dikatakan sudah pasti bergabung dengan tim ini,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Mas’an berharap, kehadiran amunisi baru ini bisa membawa dampak positif bagi langkah Persikabo untuk putaran kedua nanti.
“Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan dua kali away ke Tembilahan dan Rengat. Makanya, dalam minggu ini, semua amunisi anyar Laskar Pajajaran itu sudah dipastikan bisa bergabung pekan ini. ” kilah Raja Midas.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’an menginginkan persoalan 2 bulan gaji dan 2 bulan kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi oleh Persikabo harus bisa dibereskan pekan ini juga.
“Persikabo tidak akan bisa mendaftarkan para pemain baru kalau manajemen Persikabo belum memberikan dua bulan gaji sebagai kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi kontraknya. Makanya, persoalan ini yang harus segera dibereskan,” tukas Mas’an
Sementara itu, Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, setiap perubahan dalam sebuah tim sepakbola tentunya diharapkan bisa membawa dampak prestasi yang lebih maju lagi pada putaran berikutnya.
“Mudah mudahan pada putaran dua nanti, Persikabo akan lebih baik dan bisa mencapai target sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bogor yakni masuk ke Superliga. Saya juga akan ikut bertanggung jawab pada keberhasilan tim ini. Apalagi, pada putaran kedua ini setidaknya ada 7 amunisi anyar Persikabo yang bisa diharapkan membawa perubahan dan angina segar bagi Persikabo” tegas Maman Suryaman.

Skuad Laskar Pajajaran Belum Lengkap

Kendati sudah melengkapi skuad Persikabo dengan berbagai amunisi baru, tim pelatih dan manajemen Persikabo mengaku, saat ini mereka masih terus mencari orang yang tepat untuk menjadi penjaga gawang Laskar Pajajaran. Memiliki dua orang kiper dengan target ISL, manajemen menilai akan sangat riskan dalam perjalanan putaran kedua jika hanya memiliki Wawan dan Diky saja.
“Pemain yang sudah deal ada Maulana, Gilang Angga, Pablo Frances, Ridwan, Sonny Kurniawan dan Eduard Valuta. Target kita kan ada penambahan tujuh pemain pada putaran kedua. Masih kurang untuk kiper. Kemarin sudah ada beberapa yang ikut seleksi, namun belum memenuhi criteria dari pelatih, jadi belum bisa dipastikan siapa yang akan menjadi pendamping dari Wawan dan Diky,” ungkap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Ia menambahkan, untuk pertandingan mendatangi kandang Persih Tembilahan dan Persires Rengat, kebutuhan kiper belum terlalu mendesak. Perekrutan pertahanan akhir itu bisa ditunda menjelang pertandingan kandang sepulang dari Rengat.
“Kalau ke Tembilahan dan Rengat kita bawa dua kiper saja dulu. Tidak usah terburu-buru. Masih ada waktu seminggu lagi untuk mencari kiper. Yang penting saat main di kandang nanti kita sudah ada kiper baru. Untuk kondisi Dwi Kuswanto saat ini masih dalam perawatan. Dia ada di mess Persikabo, kakinya masih di gips,” lanjut Raja Midas itu.
Nominasi yang mencuat saat ini untuk kiper adalah nama Syahbani, yang pernah merumput di PSMS Medan. Namun ia belum hadir di Bogor untuk melakukan seleksi.

Lirik Persikabo

Meskipun sudah tak lagi berstatus sebagai pemain Persikabo, mantan defender Persikabo, David Pagbe yang sedang dalam masa istirahat di Semen Padang, menyempatkan diri beberapa kali melongok persiapan tim Laskar Pajajaran menjelang putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia. Kecintaannya terhadap Persikabo dan Bogor terlihat nyata dengan kunjungannya beberapa kali ke Stadion Persikabo Cibinong. Namun ia berkilah saat ditanyakan apakah ingin kembali ke Persikabo. ia mengaku ingin konsentrasi kepada tim yang dibelanya saat ini.
“Untuk saat ini saya masih tetap fokus di Semen Padang. Jangan dikaitkan dengan ingin bergabung dengan Persikabo dalam waktu dekat ini. Karena saya harus professional dan tetap merumput di Padang. Disana timnya bagus dan saya betah dalam tim. Hanya saja saya tidak terlalu suka daerahnya yang panas. Kurang bagus untuk refreshing. Tidak seperti Bogor yang banyak hiburannnya. Saya datang hanya ingin lihat latihan Persikabo, mumpung libur saya main ke Bogor,” beber pemain asal Kamerun itu.
Stopper yang fasih berbahasa Mandarin, Inggris, Prancis dan Indonesia itu mengatakan, jika Persikabo menargetkan ke ISL, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali berbaju Persikabo pada musim depan.
“Target Persikabo untuk masuk ISL sangat menarik. Apalagi sekarang pemain yang direkrut kebanyakan dari tim ISL semua. Mudah-mudahan bisa masuk ke tiga besar. Kalau menilai dari klasemen di posisi delapan, hal itu bisa saja terjadi. Tapi butuh waktu juga untuk bisa menggodok tim yang baru. Kalau memang tahun depan masuk ISL, saya akan pertimbangkan lagi untuk kembali ke Bogor. Tapi tidak untuk saat ini,” tegasnya.

Persikabo Belum Bayar Gaji dan Kontrak Pemain Baru

Penyerang Pablo Frances dan pemain sayap Gilangga Angga masih tertunda datang ke Mes Pusdai Cibinong karena manajemen Persikabo Kabupaten Bogor belum membayar harga kontrak yang disepakati separuh musim dari Persib Bandung. Meski demikian, manajemen menunggu waktu hingga Kamis (17/2) agar kedua legiun asal Maung Bandung segera bergabung dengan Zaenal Arif, Jumat pagi.
“Saya tunggu uangnya dari Bagian Keuangan dulu,” ujar manajer Mas’an Djadjuli, kemarin.
Keduanya sudah dipastikan berkostum Persikabo, karena baik tim pelatih maupun manajemen sudah sepakat merekrut pemain itu tanpa seleksi. Sedangkan Eduar Valusta, stopper asal Moldova dinyatakan lolos seleksi, Selasa (15/2), setelah pelatih Maman Suryaman memantau kemampuannya. “Valusta jadi diambil, tapi belum dibayar,” ungkap Mas’an yang mengaku sama belum juga melakukan pembayaran terhadap pemain barunya yang baru bergabung yaitu Maulana (Persih) dan Ridwan Awaludin (SAD Indonesia).
Bahkan rencananya Sony Kurniawan (Persiraja) dan Bachtiar (Persiba) akan segera bergabung sebagai pemain baru yang direkrut Persikabo pada putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Hanya saja, manajemen masih ketar-ketir karena saat ini termasuk masa kritis jelang keberangkatan Persikabo menjalani dua laga away dengan Persih Tembilahan (25/2) dan Persires Rengat (28/2).
Masalahnya, tim akan berangkat pada Selasa (22/2) nanti. Namun manajemen belum juga melunasi gaji pemain yang terdepak yang gajinya harus dibayar bulan ini plus kompensasi dua bulan gaji ke depan. Termasuk masalah belum dibayarnya pemain baru deal, padahal Persikabo berburu waktu dengan pengesahan pemain dan persiapan tim yang minim hanya satu pekan. “Tapi kami cukup lega karena Bagian Keuangan Pemkab akan segera mencairkan dana,” ungkap Mas’an yang sudah rela menanggulangi dana Persikabo kurang lebih Rp 2 miliar.

Valutsa Siap Main kalau Uang Cair

Menghadapi Persih Tembilahan 25 Februari mendatang dalamputaran kedua Liga TiPhone, Persikabo  tidak mau mengulangi mimpi buruknya di putaran pertama dengan kebobolan 17 gol. Untuk itu, manajemen Laskar Padjajaran mendatangkan stoper asing dengan kualitas di atas rata-rata pemain lokal.
Stoper timnas Moldova yang merumput di klub Olimpic Super Liga Moldova,yakni Edward Valutsa, menjadi pilihan manajemen Persikabo untuk menjadi palang pintu terakhir Persikabo. Ia (Valutsa, red) mampu bersaing dengan  palang pintu timnas Togo, Latefi dan melewati beberapa rangkaian tes dan pertimbangan jajaran pelatih.
Edward resmi berbaju hijau kuning. Meski demikian, General Manajer Persikabo Mas’an Djajuli masih pesimis apakah bek bertinggi 184 itu bisa membela Laskar Pajajaran saat melawat ke Persih Tembilahan.
Pasalnya, walaupun telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, Persikabo belum memberikan uang muka. Hal ini dikarenakan aliran dana untuk putaran kedua kemungkinan baru bisa terealisasi awal Maret. "Saya ragu apakah Edward bisa membela Persikabo saat melawan Persih, soalnya kalau dana belum dibayar, dia tak mau main," tegasnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an melanjutkan, selain Edward,Pablo Frances dan Gilang Angga pun dikhawatirkan tak bisa bergabung dengan pasukan Maman Suryaman dalam laga penting, dikarenakan keuangan Persikabo yang belum cair.Untuk mengantisipasinya,Mas’an sedang mencari dana pinjaman agar ketiganya bisa merumput bersama Laskar Pajajaran.
"Saya sedang berusaha mencari dana pinjaman, saya takut kalau ditunda-tunda mereka akan digaet klub lain, walaupun kesepakatan sudah terjadi di antara kami," tuturnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, mantan winger Persib dan Persiraja, Sony Kurniawan tiba di Cibinong malam ini (kemarin malam, red) dan akan langsung mengikuti sesi latihan bersama Jibby Wuwungan cs hari ini. Selain itu, kepastian tentang stoper Persiba Balikpapan,Bachtiar diumumkan Kamis (17/2).
"Kalau Sony langsung ikut latihan bersama, tapi Bachtiar masih menunggu keputusan hari Kamis ,"pungkasnya.

“Revolusi Hijau”

REVOLUSI saat ini menjadi kata yang trend dikawasan rakyat Timur Tengah. Diawali Revolusi Melati yang dilakukan rakyat Tunisia dengan menumbangkan rezim yang telah lama memimpin negaranya. Belum lama dalam benak kita selama 18 hari, ribuaan bahkan jutaan rakyat mesir memadati Tahrir Square untuk menggoyang dan menggulkingan Diktator Hosni Mubarak yang berkuasa di “Negeri Firaun” itu selama tiga dekade.
Kini gelombang tuntutan perubahan juga terus berimbas ke beberapa kawasan Timur Tengah dan Afrika seperti Aljazair, Yaman, Sudan, Bahrain. Bahkan, akhir pekan lalu kelompok “Kaos Merah” sudah mulai menggoyang lagi Thailand.
Terlepas dari tuntutan perubahan yang dilakukan jutaan rakyat di kawasan Timur Tengah tersebut ada satu makna yang tersirat dari proses Revolusi tersebut yakni soal Kebersamaan.
Faktor kebersamaan dan kekompakanlah yang membuat Hosni Mubarak terjungkal. Faktor itupula lah yang membuat harapan dan cita cita rakyat mesir tercapai. Kebersamaan dan Kekompakan memang bisa menjadi penentu dalam semua persoalan dan target kelompok. Soal kebersamaan, kekompakan untuk mencapai hasil memuaskan juga bisa dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor yang telah melakukan “ Revolusi Hijau” dalam skuadnya. Setidaknya 11 pemain terlempar dari skuad Laskar Pajajaran dan kurang dari 7-8 pemain baru akan menjadi Amunisi Anyar tim besutan Maman Suryaman.
Mampukah Maman Suryaman bisa melaksanakan ”Revolusi Hijau” ini bisa berjalan dengan mulus dan target Superliga tercapai. Pencoretan pemain dan masukanya pemain baru belum bisa dijadikan indikasi keberhasilan dari sebuah Revolusi dalam tim sepakbola.
Maman Suryaman harus bisa memadukan, menyatukan kebersamaan, kekompakan dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi. Maman harus bisa membuat metode khusus supaya para pemain anyar Persikabo bisa bergabung secara normal dan tidak ada kendala adaptasi dengan para pemain lain. Bisakah, Maman sedikit memberikan ilustrasi yang terjadi di Tunisia dan Mesir kepada para pemainnya???? Mari kita tunggu dua laga away Persikabo di Tembilahan dan Rengat.

Selasa, 15 Februari 2011

Adu Lebih Baik, Valusta-Latevi

Stopper asal Moldova, Eduard Valusta digabungkan bersama Zaenal Arif dkk pada latihan perdana skuad Persikabo Kabupaten Bogor di Stadion Persikabo, Senin (14/2), setelah libur putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Penampilan Valusta dinilai tim pelatih masih standar. “Masih rata-rata air,” ungkap asisten pelatih Dudung Abdullah usai latihan, kemarin.
Head-coach Maman Suryaman yang tak hadir karena sakit, akan mulai memberikan penilaian hari ini. Namun dari pengamatan Dudung, mantan stoper timnas yang dikenal ‘bulldozer’, Valusta memiliki kelebihan dalam mengangkat bola. “Baca arah bola dan pergerakan posisinya sepertinya masih belum tepat,” ungkap Dudung.
Dengan penampilan itu, Valusta akan diadu dengan pemain seleksi sebelumnya asal Togo, Latevi. Pemain berkulit hitam ini juga masih memiliki kans jika Valusta tercoret. Manajemen memastikan kedua stopper asing itu diharuskan mengikuti seleksi sebelum direkrut. “Tapi kemungkinan takut fight karena masih seleksi dan belum tentu diambil. Ya, bisa jadi takut cedera,” sambung manajer Mas’an Djadjuli menanggapi permainan awal stoper asing. “Kami sepenuhnya serahkan saja ke pelatih bagaimana bagusnya,” tandas dia.
Mengenai penyerang asal Argentina, Pablo Frances yang dipinjam dari Persib Bandung, Persikabo mesti merogoh kocek Rp300 juta jika mau melihat penampilan striker kedua Maung Bandung itu setelah Cristian ‘El Loco’Gonzales. Frances akan datang bersama winger Gilang Angga. “Kalau kita mau bayar dengan harga itu, Frances besok juga bisa kesini,” kata Mas’an yang bakal membayar Gilang separuh harga Frances.
Persikabo juga memastikan pemain belakang eks Persires Rengat, Maulana yang masih dipertahankan semenjak seleksi beberapa waktu lalu bersama gelandang alumni SAD Indonesia, Ridwan Awaludin. “Kalau untuk Dony F Siregar, kemungkinan tidak jadi incaran karena posisi tengah sudah lengkap,” jelas Mas’an yang memulangkan bek Khairul Anam yang sebelumnya sempat seleksi. Pemain asal Persik Kediri itu dinilai tim pelatih posisinya sudah penuh.
Sementara Persikabo memulai laga di putaran kedua, away (tandan) lawan Persih Tembilahan pada Jumat (25/2) mendatang, bukan 4 Maret seperti disebutkan sebelumnya. BLI merilis jadwal baru yang dimajukan tanpa alasan yang jelas.

Senin, 14 Februari 2011

Harus Legowo

Dicoretnya sebelas orang pemain dari skuad Laskar Pajajaran, tidak membuat mereka lantas pergi begitu saja. Punggawa yang sudah melepas kostum Persikabo itu mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kesempatan yang sudah diberikan oleh manajemen dan pengurus untuk menambah jam terbang mereka dalam mengolah si kulit bundar. Mereka mengatakan, pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan, pemain yang professional harus siap dengan segala kemungkinan yang diberlakukan oleh pengurus, termasuk pencoretan.
“Isunya kan sudah didengar jauh sejak sebelum pengumuman resmi. Bagi saya pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan. Mudah-mudahan saya bisa cepat mendapatkan tim baru. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah yang disengaja ataupun tidak disengaja. Semua itu tidak terlepas dari kelemahan dan kelebihan saya sebagai manusia biasa. Saya mendoakan semoga apa yang ditargetkan Persikabo bisa tercapai dan lebih maju ke depannya,” ujar mantan libero Persikabo, Kahudi Wahyu Widodo.
Pemain yang dicoret antara lain Kahudi, Arik SB, Markus, Amrico, Susanto, Bona Simajuntak dan Noviyanto. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, pencoretan ini memang diperlukan untuk memperingan langkah Persikabo menuju ISL. Materi yang ada sebelumnya, dianggap kurang memenuhi standar untuk bisa membidik kursi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain setaraf ISL yang kini tengah menganggur. Keberadaan mereka menggoda pengurus untuk merombak skuad Persikabo.
“Ini adalah langkah yang dinilai paling tepat saat ini. Tenang saja, kita bertanggung jawab kok kepada pemain yang dicoret. Sesuai dengan klausul yang ada dalam kontrak yang sudah ditandatangani pemain, kita akan membayar kewajiban kepada pemain. Itu kan hak mereka,” urainya.

Persikabo Kedatangan Stopper Moldova, Pablo Frances dan Gilang Angga Menyusul

Defender Kamerun, Nanmi Hughes yang dicoret manajemen pekan lalu bakal tergantikan dengan hadirnya Eduard Valusta, eks stopper timnas Moldova. Eduard rencananya akan mulai hadir pada Senin (14/2) hari ini. Hal itu diungkapkan manajer Persikabo Mas’an Djadjuli yang juga bakal meminjam striker Persib Bandung, Pablo Frances dan winger Gilang Angga.
“Saya sudah kontak ke Pak Umuh (Umuh Muchtar, manajer Persib-red), Gilang dan Pablo. Alhamdulillah kedua pemain itu setuju untuk bergabung dengan Persikabo pada putaran kedua nanti. Plong rasanya, saya bisa memastikan kehadiran Pablo dan Gilang Angga,” kata Mas’an, kemarin.
Perombakan skuad Laskar Pajajaran itu menyusul hasil belum memuaskan di putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Sehingga Kabomania sempat ragu karena Persikabo masih defisit angka. Manajemen Persikabo juga terus melakukan kontak dengan pemain Persiba Balikpapan, Dony F Siregar dan Bachtiar.
Sementara kehadiran striker asal Argentina Pablo Frances ke Persikabo diharapkan bisa membawa dampak positif kepada mental bertanding para pemain Persikabo terutama saat melakoni laga away pertama. Jadwal kompetisi tak seperti disebutkan sebelumnya Persikabo akan menjamu Persipasi Bekasi diawal kompetisi putaran kedua, tapi menjadi laga tandang dulu dengan Persih Tembilahan, 4 Maret mendatang.

Raja Midas Rekrut Stoper Timnas Moldova

Evaluasi yang dilakukan manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor mulai menemukan angin segar. Pasalnya, para pemain yang akan bergabung dengan Laskar Pajajaran pada putaran kedua Divisi Utama Ligina tahun ini boleh dikatakan sudah punya jam terbang di ISL seperti Gilang Angga dan Pablo Frances (eks Persib), Khoerul Anam (Persema/ Persik), Bachtiar dan Donny F Siregar (Persiba Balikpapan). Sementara untuk posisi stoper atau palang pintu sejak tadi malam, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sudah mendatangkan Edward Valusta, stoper Timnas Moldova sejak kemarin malam sudah berada disalah satu hotel yang ada di Kota Bogor.
”Mudah mudahan Stoper Timnas Moldova ini sangat cocok dengan karakter Persikabo. Saya ingin Edward Valuta ini benar benar bisa menggantikan peran David Pagbe. Mudah mudahan Edward bisa mengikuti semua tahapan seleksi dan pemeriksaan dengan baik. Kita tetap harus melakukan pemeriksaan. Karena kita tidak mau membeli kucing dalam karung, ujar Mas’an Djajuli kepada Pakar tadi malam.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin MM sudah memandatkan kepada Mas’an Djajuli terkait soal pembelian pemain Persikabo untuk putaran kedua. Kalaupun memang ada kendala, Raja Midas diharapkan bisa koordinasi dengan jajaran pengurus Persikabo lainnya.
”Saya sangat suka dengan cara kerja Pak Mas’an. Jarang sekali kita menemukan sosok seperti Pak Mas’an. ,” ujar RY kepada Pakar tadi malam.

Sabtu, 12 Februari 2011

Empat ISL Mendekat

Manajemen bergerak cepat berburu empat pemain yang pernah memperkuat klub Indonesia Super League (ISL) untuk putaran II nanti.
Empat pemain yang dibidik itu antara lain dua pemain Persib Pablo Frances dan Gilang Angga Kusuma. Serta, mantan P...ersijap, Bachtiar dan Doni Siregar (Persijap).
Negosiasi kontrak manajemen dengan keempat pemain itu terus berlangsung. Untuk Pablo dan Gilang, General Manajer Mas’an Djajuli sampai beberapa kali menghubungi Manajer Persib, Umuh Muhtar, agar merestui pemainnya hijrah ke Cibinong.
Mas’an mengatakan, Umuh sudah menyetujui banderol pinjaman Pablo dan Gilang. Pablo bahkan terlihat di Pendopo Bupati Bogor untuk berbicara langsung dengan Ketua Umum Persikabo Rachmat Yasin, Kamis malam (10/2).
Menurut Mas’an, keempat pemain itu hampir dipastikan berkostum hijau kuning pada putaran II. Hanya, dia masih bingung mencari dana sebagai tanda jadi,sekaligus mengikat bintang ISL tersebut.
“Mereka semua sudah positif masuk skuad Laskar Pajajaran. Tapi supaya lebih afdal,saya harus memberi uang muka,”jelas Mas’an.
Lebih lanjut dia menegaskan, ketum (RY, red) sangat menginginkan bintang tersebut bergabung bersama Persikabo.RY yang menjabat Bupati Bogor itu sepenuhnya memercayakan ‘proyek’ tersebut kepada Mas’an.
“Pak RY sudah menyerahkan semua kepada saya,karena beliau sangat menginginkan mereka untuk mengejar target lolos ISL,”tutur dia.

Jumat, 11 Februari 2011

Persikabo Rayu Pagbe Kembali

Manajemen Persikabo makin serius menyiapkan tim untuk menembus Indonesia Super League (ISL) musim depan. Mereka banyak belajar dari kegagalan putaran pertama lalu, terutama dalam urusan merekrut pemain.
Setelah mencoret sepuluh pemain yang dianggap tak punya andil bagi tim, manajemen kini mengejar sejumlah nama beken yang kenyang pengalaman di ISL.
Setidaknya ada enam yang masuk catatan General Manajer Mas’an Djajuli. Di antaranya dua penggawa Persib Bandung, Pablo Frances dan Gilang Angga. Kemudian Bachtiar, Doni Siregar, Erik Setiawan dan Choirul Anam. Yang disebut terakhir bahkan hampir pasti bergabung. Sebab, kemampuannya banyak dipuji Mas’an saat seleksi di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin.
Kepada Radar Bogor, Mas’an mengungkapkan peluang Pablo dan Gilang juga terbuka. Manajemen,kata dia, sudah berkalikali menghubungi Persib agar bersedia melepas dua pilarnya itu.
“Saya sudah kontak pak Umuh (Manajer Persib, Umuh Muhtar,red). Beliau setuju melepas pemain itu ke Persikabo.Kebetulan kontrak mereka tak diperpanjang di Persib,”ujar Mas’an.

“Kalau Bachtiar, Doni dan Erik masih dalam proses negosiasi.Keputusannya mungkin dalam beberapa hari ini,” lanjut pengusaha travel di Bogor itu.
Sedangkan mantan bomber Persik Kediri, Choirul Anam yang memenuhi undangan seleksi, juga mempunyai kans besar berkostum hijau kuning Maret nanti. Mas’an memang membidik Anam sejak lama.
Ia menegaskan sangat menyukai sepak terjang Anam saat seleksi. Tetapi kepastiannya akan diumumkan pada Selasa (15/2) mendatang bersama pengumuman siapa saja pemain yang lolos seleksi.
“Saya jauh-jauh hari sudah mencari informasi tentang Choirul.Kebetulan dapat dan saya mengundang dia untuk ikut seleksi tim. Ya kans dia besar di sini,” ujar pria yang dijuluki Raja Midas ini.
Di samping itu, maskot Persikabo,M Saeran akhirnya dipromosikan menjadi asisten pelatih analisis pertandingan. Ini sebagai penegas satu pemain yang diusulkan manajemen, seperti yang disebutkan koran ini kemarin.

“Saeran bukan kita coret. Tapi kita promosikan jadi asisten pelatih. Dia punya loyalitas tinggi pada tim ini,” kata dia.
Dalam kesempatan berbeda,Mas’an meminta stoper Semen Padang, David Pagbe yang kebetulan hadir di Stadion Cibinong agar kembali memperkuat skuad Persikabo. Bahkan dia menawarkan harga kontrak Rp600 juta bagi legiun asal Kamerun itu.
“Saya kasih uang muka sekarang, tapi tahun depan David harus ke sini (Persikabo, red),” tegasnya.
David sendiri siap kembali merumput di Cibinong. Tapi syaratnya Persikabo harus masuk ISL. “Saya mau bermain lagi di Persikabo, tapi harus ISL dulu. Saya kangen bermain bersama teman-teman di Stadion Cibinong,” ujar dia.

Kabomania Demam Pablo Frances

Kendati belum ada tanda tangan resmi Pablo Frances dengan manajemen Laskar Pajajaran untuk menjadi bagian pilar penting Persikabo pada putaran kedua nanti, namun masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama elemen Kabomania sudah mulai menunjukan demam Pablo. Tak heran seleksi hari ketiga Persikabo Kabupaten Bogor kemarin petang dipadati Kabomania yang ingin menanyakan rencana kedatangan Pablo Frances dan para pemain jebolan ISL lainnya. Bahkan, banyak para Kabomania yang bertanya kepada para wartawan dan jajaran pelatih soal rencana peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung. “ Benar gak sih kang, kalau Pak RY mau meminjam Pablo Frances dari Persib Bandung untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua. Jujur saya sebagai warga Kabupaten Bogor, pecinta dan pendukung Persikabo sangat bangga kepada sosok RY yang memang punya keinginan yang besar untuk mengangkat pamor Persikabo. Kami dari kalangan Kabomania sangat puas dengan rencana RY menghadirkan beberapa pemain jebolan ISL untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua nanti,” ujar Arif dkk dari jajaran pengurus Kabomania.
Sementara itu, Andri, salah seorang warga Kecamatan Bojong Gede yang menyaksikan jalannya seleksi Persikabo menggatakan, kalau memang Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan para pemain jebolan ISL, ia merasa optimis langkah Persikabo pada putaran kedua nanti akan mengalami grafik peningtkatan yang tajam.
“Kalau memang ingin ke ISL. Minimal para pemainnya juga harus jebolan ISL. Kami mendukung penuh kebijakan Pak RY selaku ketua Umum Persikabo yang memang punya niat yang progresif dalam pembenahan tim ini. Saya yakin pada putaran kedua nanti Persikabo akan jadi The Dream Team,” ujar Andri dengan tegas.

Khoerul Anam Kagumi Persikabo

Meskipun baru satu hari berada di Cibinong, Khoerul Anam calon pemain anyar Persikabo Kabupaten Bogor berusia 24 tahun eks pemain Persema Malang, Persik Kediri dan jebolan Timnas U-17 dan U-24 tahun mengaku akan merasa cocok dengan atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor khususnya Persikabo. Apalagi, ia mendengar kalau Persikabo secara financial boleh dikatakan sebagai klub yang “Sehat”
“Sebenarnya sejak tahun lalu saya sudah dikontak oleh manajemen Persikabo untuk bergabung di Persikabo. Namun, saya masih terikat kontrak dengan Persik Kediri. Alhamdulilah mungkin baru tahun sekarang saya bisa bergabung dengan klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Mudah mudahan kehadairan saya bisa membawa dampak positif bagi Persikabo yang tengah meretas target ke ISL. Saya siap all out untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Saya sudah tahu kalau atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor ini sangat tinggi,” ujar Khoerul Anam yang sudah ikut berlatih game dengan para pemain seleksi Persikabo kemarin petang di Stadion Persikabo, Cibinong.
Dalam kesempatan yang sama, Anam juga menambahkan, ia sangat memuji sikap gerak cepat yang dilakukan General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. “Saya merasa berterimakasih sekali kepada Pak Mas’an yang terus melakukan kontak dengan saya. Saya memuji kalau apa yang dilakukan Pak Mas’an itu sebagai bentuk keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo yang memang mentargetkan ke ISL. Apalagi saya tahu juga kalau Pak Mas’an saat ini tengah mengejar Pablo Frances, Gilang Angga, Bachtiar dan Dony F Siregar untuk bergabung di Persikabo. Mudah mudahan kehadiran para pemain baru termasuk saya di Persikabo pada putaran kedua nanti akan membawa dampak yang bagus bagi prestasi tim ini,” tukas Anam kepada Pakar dengan optimis.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengaku puas dengan keberhasilan rekrutmen pertama Persikabo untuk putaran kedua. ”Khoerul Anam sudah berada ditengah tengah kita. Mudah mudahan mulai besok hingga Minggu semua pemain dari klub ISL sudah bisa bergabung di Mess Persikabo. Saat ini saya tengah menjalankan perintah dari Pak BupatI Bogor utnuk berburu Pablo Frances dan Gilang Angga. Kalau Gilang sudah ok . Sementara untuk Pablo baru 95 persen. Mudah mudahan hari ini bisa mencapai 100 persen.” tukas Mas’an Djajuli kepada Pakar dengan tegas.