Selasa, 23 Agustus 2011

Pemain Lokal Juga OK Kok!

Pakuan Raya - Tuntutan PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor yang meminta kepada pengurus Persikabo untuk mempriotitaskan potensi pemain lokal daerah di skuad Persikabo di Liga Indonesia musim 2011/2012, termasuk mencari figure pelatih yang memiliki karakter kuat dalam membina pemain muda mendapat dukungan penuh dari Kabomania.

Mereka menilai pemain lokal juga memiliki kualitas yang baik, baik secara individu maupun kerjasama tim seperti halnya pemain yang telah memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional.
"Yang diperlukan pemain lokal daerah adalah diberikan kesempatan bermain lebih banyak. Jika selama ini mereka terus menerus ditempatkan di bangku cadangan terus, bagaimana kemampuan dan jam terbang mereka akan bertambah," ujar Ari Ridwan Kabomania Garis Keras kepada Pakar, kemarin.

Kata dia, sudah saatnya pengurus Persikabo meninggalkan kebiasaan menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain bintang tapi hasilnya tidak memberikan prestasi apa-apa. Pencapaian akhir Persikabo di Liga Indonesia Divisi Utama Liga Ti Phone 2010/2011 menjadi bukti sahih.
"Beberapa tahun lalu, saat di arsiteki Suimin Diharja, nama Persikabo dengan skuad muda dan rata rata dari lokal daerah cukup disegani, bahkan nyaris lolos ke kasta kompetisi tertinggi di Indonesia. Tapi setelah era Suimin, pemain lokal ditinggalkan dan prestasinya semakin melorot. Ini harus dijadikan pelajaran bagi pengurus baru sekarang yang bersiap tampil di liga professional,"tandasnya.
Karena itu, lanjut Ari Ridwan, diharapkan pengurus baru yang akan menukangi Persikabo di kompetisi mendatang harus mencari sosok pelatih yang mempunyai kartakteristik layaknya Suimin Diharja.

"Dia merupakan pelatih yang tidak memperdulikan status pemain bintang. Jika menurut dia pemain yang dilihatnya bagus pasti akan dimasukan dalam skuadnya. Karena itu mudah-mudahan pengurus Persikabo mempertimbangkan untuk membawa pulang Suimin Diharja ke Bogor," harapnya.
Sementara, Roby Rizakotta mantan pemain Persikabo era 80-an mengatakan, sangat mendukung pemain lokal menjadi punggawa Persikabo di kompetisi liga Indonesia musim 2011/2012 yang baru akan digulirkan pada awal Oktober mendatang.

"Bagus, keinginan Pengcab PSSI supaya kuota pemain yang akan membela Persikabo 15 lokal, 5 diantaranya menjadi pemain inti. Saya sangat mendukung ini, karena selain menjadi ajang pembinaan satu sisi bisa menekan tingkat pengeluaran klub,"ujarnya.
Menurut Roby, bila melihat skuad Persikabo di musim 2010/2011, ada sekitar tiga pemain lokal potensial yang layak membela Persikabo. Yaitu, Mu'min, Septian dan Erik."Ketiganya tinggal diasah dengan diberikan jam tampil lebih banyak saja,"paparnya.

Roby yang semasa aktif berposisi sebagai pemain menambahkan, pemilihan pemain sepenuhnya kewenangan pelatih, tapi dirinya berpesan agar pemain lokal bisa mendapatkan prioritas dalam seleksi. "Baik Pengcab maupun mantan pemain tidak akan ikut campur dalam strategi tim. Tapi saya berharap pada saat seleksi nanti memberikan porsi lebih kepada para pemain muda asli Kabupaten Bogor. Yang pasti kalau sudah terbentuk nanti tinggal menentukan siapa yang dipilih dan apakah nanti sebagai pemain intiatau cadangan,"pungkasnya.

Logo Persikabo, Perlukah Diganti?

Pakuan Raya - Sejumlah pengurus Kabomania yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor menyarankan manajemen Persikabo mengubah logo logo tim. Menurut mereka, logo yang dipergunakan tim berjuluk Laskar Pajajaran saat ini, tidak jauh beda dengan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dengan tulisan "Prayoga, Tohaga dan Sayaga" atau jika dijabarkan Prayoga berarti utama, Tohaga berarti kokoh dan kuat, Sayaga berarti siap siaga.

Aril pentolan Kabomania Strebert Ciawi mengungkapkan, logo sebuah tim merupakan jati diri sebuah tim. Karena itu, bertepatan dengan kondisi Persikabo yang saat ini bersiap menjadi klub professional, manajemen harus memikirkan juga perubahan logo.
"Situasinya kan sekarang Persikabo sednag berbenah, apa salahnya kalau kami sebagai salah satu komunitas pendukung fanatic Persikabo mengusulkan kepada para petinggi Persikabo supaya logo yang sekarang diganti supaya lebih fresh dan menjual,"ujarnya kepada Pakar, Senin (22/8).

Menurutnya, merubah logo tim memang tidak mudah, karena akan bertentangan dengan nilai sejarah. Tapi, bila melihat kondisi saat ini, perubahan ini sudah bukan menjadi sesuatu yang aneh. Contohnya sejumlah klub di luar negeri, logo klub diganti sejalan dengan visi dan misi kedepan tim tersebut.
Bahkan di klub sepakbola, perubahan ini bukal hal yang asing. Liha saja klub-klub dibelahan dunia lain. Mereka mengubah ikon atau logo sejalan dengan visi dan misi baru dari tim tersebut.

"Di Indonesia sendiri ada beberapa tim yang logonya didesain menarik dan menjual, sebut saja Sriwijaya FC dimana logonya merupakan hasil sanyembara, lalu Pelita Jaya dan Arema Indonesia,"tandasnya.
Sependapat dengan Aril, pengurus Kabomania Cisarua, Wahyu Hadianto mengatakan, logo Persikabo memang sudah waktunya dirubah, apalagi sekarang ini status Persikabo akan menjadi sebuah inbdustri sepakbola."Kalau desain logonya berubah tentunya akan meningkatkan daya jual, terutama dari sisi penjualan merchandisme. Dan ini harus dipertimbangkan oleh manajemen,"katanya.

Selain itu, sambung Wahyu, termasuk juga apparel yang akan dikenakan Persikabo pada musim kompetisi sekarang. Seperti diketahui dimusim 2010/2012 Uno menjadi apparel resmi persikabo.
"Kalau bisa pengurus juga memperjuangkan untuk apparel jerseynya dengan mencari merek yang lain, dengan kualitas yang lebih baik,"tukasnya.

Sumarli Dukung Penuh

Pakuan Raya - Komposisi pengurus baru Persikabo yang akan menahkodai Laskar Pajajaan yang mengarungi kompetisi musim 2011/2012 dengan formasi pandawa lima yaitu, Ruddy Ferdian, Rudi Mantik, Ridwan Ardiwinata, Lurah Ucup dan Zaenal Syafrudin mendapat respon positif dari DPRD Kabupaten Bogor.

"Siapapun orangnya, DPRD sangat mendukung penuh. Asalkan, tujuannya mengedepankan profesionalisme dan membangun sepak bola di Kabupaten Bogor, khususnya Persikabo yang saat ini sudah menjadi icon di bumi tegar beriman,"ujar Sumarli, Ketua Komisi D DPRD kepada Pakar, Senin (22/8).
Kata Sumarli, sikap profesionalisme dari para pengurus Persikabo yang sudah mendaftarkan diri dengan label PT Karadenan Jaya untuk diverifikasi layak tidaknya untuk bisa tampil di kompetisi yang akan digelar PSSI sangat dibutuhkan.
Garis besarnya, lanjut dia, jika Persikabo tetap ingin eksis dalam kancah sepakbola nasional. Tapi bukan berarti professional itu mengarah kepada hal itu saja, melainkan juga harus memikirkan target prestasi saat berlaga di kompetisi yang akan diikutinya.

"Disamping itu, mereka yang tergabung dalam pandawa lima harus memikirkan bagaimana membentuk sebuah tim yang solid dengan pelatih yang berkualitas, tetapi tidak serta merta meninggalkan potensi pemain lokal Kabupaten Bogor,"pintanya.
Menurut Politisi Fraksi PKS tersebut, jumlah pemain lokal daerah maupun bibit pemain muda sangat banyak di Kabupaten Bogor, terlebih dengan semakin menjamurnya perkembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang saat ini hampir merata disetiap kecamatan.

"Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) yang tidak pernah selesai. Karena itu, selain mengedepankan potensi pemain lokal, dalam hal ini juga pengurus harus mampu melakukan penjaringan bibit pemain muda supaya kedepan komposisi pemain yang membela Persikabo didominasi oleh pemain asli daerah,"tandasnya.
Lebih lanjut, Sumarli menambahkan, yang harus dipikirkan juga oleh pengurus baru pasca tidak diperbolehkannya setiap klub professional mendapat kucuran APBD, adalah menjadikan Persikabo sebagai industry sepakbola. Karena itu dalam konteks ini juga mereka harus mencari dan menggali sumber pemasukan untuk mencukupi semua kebutuhan klub.

"Banyak yang bisa digali disini (Kabupaten Bogor) untuk dijadikan sebagai sponsor ship. Ada Indocement, Holcim, Antam dan lain-lain. Kita harus mencontoh Arema Indonesia yang sudah mandiri dengan adanya support dari sponsornya,"tandasnya.
Tak hanya itu saja, pemasukan juga bisa didapat dari penjualan tiket maupun merchandis lainnya. Asal dikelola dengan baik dan adanya kesadaran dari para komunitas pendukung Persikabo diyakini akan membantu eksistensi Persikabo.
"Sudah banyak klub yang menghidupi klubnya dari hasil penjualan tiket. Dan ini garus dipertimbangkan oleh manajemen, dengan catatan harganya tidak dinaikan,"tegas Sumarli.

Sementara, Edison Hutahean yang akan membantu dalam bidang teknik Persikabo kurang sependapat dengan istilah Pandawa Lima Persikabo seperti yang yang disampaikan rekannya di DPRD tersebut. Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan menegaskan lebih condong kepada istilah Trio The King yang terdiri dari Rachmat Yasin, Ruddy Ferdian dan Lurah Usup. Loyalitas dan royalitasnya untuk Persikabo sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga lebih setuju kalau menempatkan Lurah Usup sebagai direktur teknik Persikabo.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh Pakar, PT Karadenan Jaya sudah menetapkan " Lima Pandawa Lima" yang akan menjalankan roda organisasi perusahaan dalam pengelolaan Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional dalam kancah Liga sepakbola Profesional PSSI musim kompetiksi 2011/2012.
Personil di dalam formasi Pandawa Lima dibawah bendera PT Karadenan Jaya diantaranya, Ruddy Ferdian ( Direktur Utama), Rhendie Arindra ( Direktur Operasional), H. Ridwan Ardiwinata (Direktur Teknik), H. Zaenal Syafrudin ( Direktur Teknik) dan M Usup alias Lurah Usup ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Karadenan Jaya untuk pengelolaan klub Persikabo sebagai klub sepakbola Profesional.

Kabo Mania Gelar Buka Bersama

Warta Pakwan - Demi menjalin antar silaturahmi dan kekompakkan Kabo Mania dan Kabonita, fans Persikabo Kabupaten Bogor itu menggelar buka puasa bersama, di Gedung KNPI, Cibinong, Senin (22/8) 2011.
Pada acara yang digelar untuk kedua kalinya ini, diberikan tema “Dalam Rangka Mempererat Persaudaraan Diantara Sesama Kabo Mania dan Kabonita”, tak hanya sekedar buka puasa bersama. Dalam kesempatan tersebut juga diadakan pemberian santunan yang diberikan Ketua Kabo Mania, Dicky Dompas, melalui ketua panitia, Muhamad’Jendral’Yusuf Kiat.

“Acara ini kita adakan untuk menjalin silaturahmi antar Kabo Mania serta kedepannya Kabo Mania bisa semakin solid dan semakin kompak,” ujar Yusuf Kiat kepada Warta Pakwan.com. Menurutnya, meski saat ini kompetisi tengah libur, namun seluruh Kabo Mania diharapkan tetap menjaga persatuan dan kesatuan agar terhindar dari konflik elemen.
“Kita semua berkumpul untu mempererat kekompakkan agar terhindar dari konflik dari elemen,” tambah Yusuf. Senada dengannya, Penanggung Jawab Koordinator Lapangan Kabo Mania, Untoro, berharap seluruh suporter Kabo Mania dapat menjadi supporter yang professional dengan menekankan ketertiban.

“Kabo Mania harus sebagai suporter yang profesional, kita akan menekankan ketertiban, karena saat ini sudah tidak jaman suporter yang rusuh, dan Kabo Mania suporter yang anti rusuh. Karenanya acara ini akan menjadi satu awalan untuk membuat Kabo Mania lebih baik lagi melalui koordinasi disetiap wilayah,” jelas Untoro. Dalam acara tersebut dihadiri para fans Persikabo dari setiap wilayah di Bogor, sebelum buka bersama para Kabo Mania diberikan siraman rohani setelah itu barulah mereka menyanyikan yel-yel Persikabo.