Rabu, 06 April 2011

Harus Pertahankan Eduard Valuta

Pakuan Raya - Penampilan disiplin, kokoh dan profesional yang ditunjukan sosok Eduard Valuta, pemain belakang Persikabo asal Timnas Moldova selama ini benar benar telah memikat hati manajemen, pengungurus dan Kabomania. Bahkan, Valuta mulai disejajarkan dengan David Pagbe, pemain asing asal Kamerun yang saat ini memperkuat Semen Padang.
"Manajemen ataupun pengurus Persikabo harus bisa mempertahankan Eduard Valuta., Karena tidak gampang mencari pemain belakang itu. Saya harap Eduard Valuta tetap bisa menjadi bagian tim Persikabo untuk musim yang akan datang. Apalagi, dia selama ini tidak punya prilaku yang neko neko. Ia benar benar professional dan layak masuk dalam bagian skuad Persikabo musim mendatang," ujar pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor, Yudi Agus Soleh yang juga tercatat sebagai manajer bidang teknik Tim Suratin Kabupaten Bogor.

Harus Mencari Tantangan ke Luar

Pakuan Raya - Sejak tiga tahun terakhir ini manajemen Persikabo mengorbitkan para pemain muda lokal Kabupaten Bogor untuk masuk dalam skuad Laskar Pajajaran. Terlepas sebagai pemain magang atau kontrak, namun masuknya para pemain muda seperti Erik Ebol, Mumin, Saepuloh, Septian, Dian Irawan, Rojali, Kresna, dll secara tidak langsung telah memenuhi janji Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memang ingin skuad Persikabo ini diharapkan banyak pemain lokalnya. Namun, apa jadinya jika para pemain lokal asli Kabupaten Bogor ini ternyata saat ini masih banyak menjadi penghuni bangku cadangan bahkan kerap tidak pakaian. Semua ini memang tidak terlepas dari strategi yang akan dipakai sang pelatih.
Menyikapi kondisi tersebut, beberapa pemerhati dan pengamat sepakbola di Kabupaten Bogor berharap para pemain lokal Kabupaten Bogor yang sudah berada diskuad Persikabo selama 3 tahunan itu untuk segera memikirkan karir selanjutnya dan mereka harus berani mencari tantangan keluar Bogor. Toh banyak sekali klub Divisi Utama Ligina atau Superliga yang saat ini mulai memakai jasa dan tenaga pemain muda.
"Saya bukan menyuruh tapi alangkah bagusnya kalau para pemain muda di Kabupaten Bogor ini mulai berpikir untuk berkarir di luar Bogor. Saya yakin, para pemain muda itu layak dan pantas bergabung dengan tim lain atau dengan beberapa tim ISL. Apalagi, proses regenerasi di Kabupaten Bogor terutama di Persikabo terus berjalan. Hingga para pemain lokal Kabupaten Bogor yang lebih lama berbaju Persikabo ini tidak menutup kemungkinan bisa kalah bersaing dengan para pemain baru yang lebih gres. Tapi semuanya berpulang kepada pengurus Persikabo atau Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, apakah mereka mengijinkan atau tidak," ujar Herzon Hezkia.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh, yang juga tercatat sebagai pengurus Persikabo mengatakan, sangat setuju kalau para pemain muda di Kabupaten Bogor yang sudah tiga musim memperkuat Laskar Pajajaran untuk mulai memikirkan masa depan karirnya. Apalagi, saat ini telah bermunculan para pemain muda asli Kabupaten Bogor yang lebih gress dan punya bakat yang mumpuni.
"Tidak ada salahnya kalau mereka memilih atau mencari klub lain selain Persikabo . Hal yang wajar kalau mereka ingin mencari pengalaman yang lebih dengan main di klub yang berada di luar Kabupaten Bogor. Saya berharap para pemain muda ini punya keberanian untuk mencari tantangan di luar Kabupaten Bogor. Kalau mereka hanya terus bermain di Persikabo, maka perkembangan mereka akan sulit. Apalagi, Persikabo Kabupaten Bogor sendiri punya target ISL yang sudah barang tentu akan memakai para pemain yang kuakitasnya lebih bagus dari para pemain asli Kabupaten Bogor," imbuh Yudi Agus Soleh.

Edison Hutahean Setuju Pembubaran LPI

Pakuan Raya - Carut marutnya potret sepakbola nasional terkait kisruh PSSI yang berkepanjangan membuat badan otoritas sepakbola dunia FIFA, mengambil tindakan tegas dengan mengambil alih Komite Eksekutif PSSI dengan tujuan akhir membubarkan break away league yakni, Liga Primer Indonesia (LPI). Serta menormalisasi tubuh federasi sepakbola Indonesia tersebut.
Pembubaran itu, bakal dilakukan apabila komite tersebut tidak bisa mengontrol kompetisi bentukan Arifin Panigoro itu. Menanggapi situasi yang demikian rumit, CEO PT Bogor Raya, Rhendie Arindra tak mau ambil pusing. Pasalnya, pengambil alihan kendali oleh FIFA bertujuan merevolusi tubuh PSSI yang bobrok dibawah komando Nurdin Halid. Namun tindakan itu bukan untuk menghentikan LPI, justru melegalkan LPI.
Rhendie menambahkan, , ada atau tidaknya kompetisi LPI tidak akan banyak mempengaruhi eksistensi Bogor Raya FC (Boray FC). Karena, Boray FC akan terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepakbola tanah air. Dengan cara memproduksi pemain melalui akademi sepakbolanya. “Kami akan terus eksis di dunia sepakbola, meski tak ada kompetisi. Malah kami bakal mencetak pemain berbakat,” tegasnya sambil tertawa renyah.
Sementara itu pengurus teras Persikabo, Edison Hutahean sependapat,apabila FIFA membubarkan LPI. Menurutnya, kisruh PSSI tak hanya disebabkan oleh Nurdin Halid, tetapi LPI juga turut andil membuat situasi sepakbola Indonesia semakin tidak kondusif.