Kamis, 30 Desember 2010

Maman Resmi Tangani Persikabo

Maman Suryaman akhirnya resmi mengarsiteki Persikabo, setelah ditunjuk oleh Ketua Umum Rahmat Yasin (RY). Pengesahan tersebut dilakukan di Pendopo Bupati yang dihadiri segenap jajaran pengurus dan manajemen sore kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, RY berharap Maman mampu meloloskan Laskar Pajajaran ke ajang Indonesia Super League (ISL), sebab sudah empat tahun berkiprah di divisi utama.

Sedangkan warga Kabupaten Bogor menginginkan agar tim kesayangannya berlaga di ISL musim 2011-2012.

RY juga menantang kesanggupan mantan pelatih Sriwijaya FC itu untuk meloloskan Zaenal Arief dkk ke liga paling bergengsi di Indonesia itu. Menurut dia, dengan materi pemain yang ada saat ini, seharusnya Maman dapat meraih satu tiket menuju ISL. “Kalau jadi pelatih, saya sanggup meloloskan Persikabo,” ujar dia kepada Maman.

Sementara itu, Maman menegaskan, sebagai pelatih profesional, ia harus menyanggupi keinginan masyarakat yang disampaikan melalui ketum. Sebab, hal itu merupakan tantangan baginya dan menjadi motivasi tersendiri agar dapat memberikan yang terbaik. “Ya, sebagai pelatih saya harus siap dengan tantangan itu,” tegasnya kepada Radar Bogor.

Maman memaparkan, sementara ini ia akan melakukan pendekatan kepada seluruh pemain agar tercipta suasana kekeluargaan dan sedikit mengevaluasi kekalahan pada pertandingan sebelumnya. “Saya akan memotivasi pemain agar melupakan peristiwa terdahulu serta menatap ke depan, sebab kompetisi masih panjang. Peluang pun masih terbuka lebar,” tutur dia. Ia juga bercita-cita untuk mengangkat Persikabo dari peringkat klasemen sementara, dengan cara memfokuskan pada dua kali pertandingan away.

Selain itu, Jumat (31/12) mendatang pihaknya akan melakukan uji coba melawan tim lain, seperti Jakarta FC, PS Rembang, PS AD atau Urakan. “Ya itu opsi siapa lawan tanding kita, tinggal tunggu keputusan siapa yang mau,” ungkap Maman.

Dalam kesempatan terpisah Manajer Tim Mas’an Djajuli berharap, Maman dapat mengangkat prestasi Persikabo yang di awal musim ini sempat terseok-seok. “Ya mudah-mudahan ia dapat mengangkat Persikabo hingga lolos ke ISL,” harapnya.

Ujicoba Sebelum Lawan PSAP

Maman Suryaman resmi melatih Persikabo setelah digelar pertemuan dengan Ketua Umum Persikabo Rachmat Yasin di pendopo, Rabu (29/12). Pelatih baru menggantikan Meiyadi Rakasiwi itu mengagendakan satu ujicoba sebelum Laskar Pajajaran bertarung pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia dengan PSAP Sigli di Stadion Persikabo, Rabu (12/1) mendatang.
“Maman sudah bertemu langsung dengan Bupati, hasilnya oke,” ujar manajer Mas’an Djadjuli melalui pesan singkatnya, kemarin.
Maman sendiri mengaku siap membawa Persikabo ke kasta kompetisi tertinggi di tanah air yaitu Liga Super Indonesia. Sehingga tugas barunya adalah menyatukan tim dan melihat potensinya. Beberapa pemain Persikabo sudah dikenal mantan pelatih Persija Jakarta itu seperti Salim Alaydrus dan Zainal Arif. “Saya mesti melihat performa tim dalam ujicoba. Minimal satu kali sebelum lawan Sigli dan lawannya diambil yang setara atau dibawah,” kata dia.
Sekarang ini dia sudah mendapat masukan mengenai kondisi pemain, starting line up dan cadangan. Meski demikian, Maman ingin melihat langsung penampilan pemain sehingga jika ada pemain yang selama ini menghuni bangku cadangan, tetapi jika menunjukkan disiplin dan kualitas bermain yang bagus akan dimasukan line up. “Prinsip saya, siapa yang lebih siap dan lebih baik, pemain itu yang akan diturunkan. Kita sekarang ini sudah mesti mengejar angka,” ungkapnya.
Sementara mengenai pelatih kiper Persikabo sudah mengerucut satu nama yaitu Atu Sumirat. Namun manajer belum menggelar pertemuan dan akan diagendakan Kamis (30/12) hari ini. “Saya perlu ketemu dulu,” ujar Mas’an. “Saya diminta datang oleh tim pelatih, namun untuk penunjukan dari manajemen atau pengurus Persikabo belum ada,” jelas Atu Sumirat saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Kabomania Sambut Hangat Maman Suryaman

Kedatangan Maman Suryaman ke Persikabo disambut baik oleh Kabomania, sebagai representasi fanatik Laskar Pajajaran mereka berharap Maman bisa membawa suasana kondusif ke dalam skuad Persikabo saat ini. Ketua Umum Kabomania, Frederick Dompas mengatakan, mengacu pada posisi klasemen Persikabo yang berada sangat jauh di bontot klasemen Divisi Utama Liga Indonesia, target ISL adalah PR yang cukup berat bagi Maman.
“Melihat klasemen Persikabo saat ini, sulit bagi Persikabo untuk bisa meraih target ISL. Maman harus bisa memutar otak dan mengatur strategi. Setidaknya untuk bertahan di Divisi Utama terlebih dahulu, jangan sampai masuk zona degradasi. Saya yakin Dudung dan Maman bisa berkolaborasi dengan baik serta memacu Persikabo untuk bisa bertengger di posisi yang lebih baik lagi,” bebernya menyemangati head coach baru tersebut.
Sambutan baik dari pria yang akrab disapa Dicky Dompas itu juga diiyakan oleh Sekretaris Umum Kabomania, Sujiono. Baginya tidak masalah siapapun yang menjadi Kepala Pelatih Persikabo asalkan bisa memenuhi ekspektasi dari 4,7 juta masyarakat Kabupaten Bogor. Ia juga berharap banyak dalam pertandingan kandang menjamu Sigli 12 Januari mendatang.
“Maman harus bisa mengeluarkan karakter Persikabo dan mempunyai prinsip yang kuat. Siapapun pelatihnya, Kabomania sih oke-oke saja, selama bisa memenuhi target yang ditetapkan. Kalau Maman sudah bersedia menjadi pelatih Persikabo, berarti ia sudah siap menerima segala beban dan resikonya. Kabomania pasti akan selalu mendukung kok, selama Persikabo terus berusaha untuk maju,” urainya.

RY Tetapkan Paket Madura

Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM akhirnya menetapkan Maman Suryaman sebagai pelatih kepala Persikabo menggantikan Meiyadi Rakasiwi. Selain itu, RY juga menyetujui dan menetapkan usulan paket “Madura” ( Maman, Dudung, anwaR Atu ) sebagai jajaran pelatih Persikabo untuk mengarungi ¾ musim kompetisi Divisi Utama Ligina Wilayah Barat.
Penetapan “Paket Madura” dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Bogor kemarin petang, Rabu (29/12) jam 15:30 WIB di Pendopo Bupati Bogor saat menerima kedatangan General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas dengan Maman Suryaman.
“ Saya berharap Kang Maman dan jajaran pelatihnya yang dikenal dengan istilah Paket Madura, bisa memberikan prestasi yang terbaik bagi Persikabo. Meningat target Persikabo adalah meraih tiket ke kasta ISL tahun 2011. Mungkin Kang Maman sudah tahu bagaimana kualitas dan materi pemain Persikabo saat ini. Saya menginginkan Kang Maman bisa membenahi hal hal yang berkaitan dengan motivasi bertanding para pemain Persikabo. Selain itu, saya meminta Kang Maman membawa Persikabo meraih semua poin penuh saat Persikabo main di Kandang dan bisa merebut kemenangan sebanyak banyaknya dalam lawatan tandang Persikabo baik disisa putaran pertama atau kedua nanti. Saya dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor hanya punya satu target yakni Persikabo tampil di ISL tahun depan,” ujar RY kepada Mas’an dan Maman Suryaman.
RY menambahkan, hal terpenting yang harus dilakukan Maman Suryaman adalah terus memacu motivasi bertanding para pemain Persikabo sebagai prajurit lapangan hijau yang pantang menyerah dalam lawatan tandang.
Sementara itu, Maman Suryaman sendiri sangat memahami dan akan berusaha all out memuluskan target jajaran pengurus Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor yakni Persikabo tampil di ISL tahun depan.
“Insya Allah, saya dan jajaran pelatih, pemain dan manajemen Persikabo akan berusaha sekuat tenaga mengembalikan mental bertanding para pemain Persikabo hingga Persikabo bisa terus menjaga peluangnya ke ISL. Mudah mudahan dengan kekompakan dan keharmonisan tim, Insya Allah kami bisa mewujudkan target Persikabo,” ujar Maman Suryaman dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga mengaku terimakasih kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor dan jajaran pengurus Persikabo yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi pelatih kepala Persikabo.

Senin, 27 Desember 2010

Bogor Raya FC Dukung Persikabo ke Superliga

Sosok Rhendie Arindra saat ini memang menjadi magnet baru bagi para wartawan olahraga di Bogor maupun di Jakarta. Pasalnya, anak pertama dari H. Rudi Ferdian ini telah menjadi meteor baru dalam kancah sepakbola Bogor maupun nasional. Pria lajang alumnus Usakti Jakarta yang sekarang sedang bergerak dalam bisnis Advertising dikenal sebagai Chief Operating Officer PT Bogor Raya yang menaungi klub sepakbola Bogor Raya FC salah satu kontestan Liga Primer Indonesia ( LPI). Pergerakan Rhendie Arindra dalam perburuan pemain asing untuk klubnya juga sempat mencengangkan publik bola nasional. Apalagi, ia berhasil menggaet duo pemain asal River Plate yakni Diego Bogado dan Luciano Rimoldi .
Ditengah kesibukan Persiapan timnya yang akan berlaga dalam ajang LPI perdana pada bulan Januari 2011 mendatang, ia tetap punya perhatian yang tinggi kepada Persikabo salah satu anggota Divisi Utama Ligina Wilayah Barat. Rhendie juga mendukung target pengurus dan manajemen Persikabo ke Superliga tahun 2011 mendatang.
“Persikabo dan Bogor Raya adalah aset masyarakat Bogor. Makanya, saya sangat mendukung penuh target Persikabo ke Superliga tahun depan. Saya dan jajaran pengurus Persikabo punya hubungan baik. Makanya, saya juga mengucapkan HUT Persikabo ke 37 yang jatuh pada tanggal 23 Desember lalu. Persikabo masuk Superliga dan Bogor Raya menjadi yang terbaik di ajang LPI. Tentunya hal ini akan menjadi prestise bagi masyarakat Bogor sendiri,” ujar Rhendie Arindra yang mengaku puas dengan penampilan Luciano Rimoldi yang mencetak 4 gol dalam laga uji coba Bogor Raya versus BTN, akhir pekan lalu yang berkesudahan 8-0 untuk Bogor Raya.
Rhendie menambahkan, kans Persikabo masuk ke kasta ISL sangat terbuka lebar. Karena selain dihuni para pemain berkualitas. Persikabo juga punya ribuan pendukung fanatik. Selain itu, jajaran manajemen dan pengurus Persikabo juga sangat punya perhatian yang penuh kepada para pemainnya. “Kehadiran Bogor Raya FC dalam ranah sepakbola di Bogor ini bukan sebagai pesaing Persikabo. Akan tetapi menjadi aset tambahan masyarakat bola di Bogor” kilah Rhendie dengan tegas.

Manajemen Persikabo Dekati Maman

Persikabo Kabupaten Bogor segera akan mendapat pelatih baru setelah Meiyadi Rakasiwi didepak. Manajemen dan pengurus Persikabo, Senin (27/12) hari ini melakukan tatap muka dengan calon pelatih Laskar Pajajaran, Maman Suryaman. Mantan pelatih Persija Jakarta itu mulai diselami visi-misinya.

“Kami ingin tahu lebih dekat,” ujar manajer Mas’an Djadjuli dihubungi melalui ponselnya, Minggu (26/12).

Pembicaraan tersebut menyangkut kepastian Maman mau menukangi Persikabo di Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia dan penjajakan soal harga kontrak. Persikabo tak memungkiri membutuhkan tangan dingin pelatih termasuk yang bisa diharapkan dari mantan pemain Persija di era 90-an itu, setelah manajemen menghadirkan asisten pelatih Dudung ‘Bulldozer’ Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh.

“Soal jadi atau tidaknya Maman belum tahu, karena nanti akan disodorkan lagi ke Bupati. Tapi untuk Dudung dan Anuar akan diteruskan di tim setelah sementara waktu Tur Aceh (PSPS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen-red) berhasil dengan dua angka,” ungkap Mas’an.

Sementara mengenai kriteria penting yang dinilai dari calon pelatih, Mas’an menegaskan Persikabo butuh pelatih yang bisa bekerjasama dan satu visi dan misi untuk membawa Laskar Pajajaran ke Liga Super Indonesia musim depan. Sehingga tahapan awalnya adalah yang bisa meramu tim dari sejumlah pemain yang sudah ada saat ini. “Saya mengharapkan pelatih itu nantinya satu hati dengan saya,” kata dia.

Menurutnya, target Persikabo tak berubah dan tetap mengemban misi bisa sukses ke kasta tertinggi di tanah air. Hal itu sebagai wujud aplikasi prestasi Persikabo di kancah sepakbola nasional. Jika pelatih tak memenuhi target tersebut, besar kemungkinan calon pelatih yang tak siap dengan tekanan itu akan mengalami nasib yang sama. “Persikabo sangat serius dan Bupati telah menginginkan Persikabo masuk ke Liga Super,” ungkap mantan Kepala Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman itu.

Kamis, 23 Desember 2010

Maman Atau Banur?

Hingga kemarin petang, jajaran manajerial dan pengurus teras Persikabo belum memutuskan dan menetapkan siapa yang akan menempati “kursi panas” bekas Meiyadi Rakasiwi sebagai Pelatih Persikabo. Padahal, general manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sudah memberi sinyal positif kalau Maman Suryama mantan pelatih Persija Jakarta sebagai kandidat kuat Head Coach Persikabo.
“Saya siap menerima tawaran dan tantangan yang akan diberikan manajemen atau pengurus Persikabo. Namun, saya juga sampai saat ini baru satu kali ditelpon oleh Pak Mas’an yang menawarkan jabatan pelatih kepala Persikabo. Saya akan mempelajari soal Persikabo yang turun dalam Divisi Utama tahun ini. Saya harus tahu lebih detail kenapa sampai pelatih yang lama tidak bertahan lama. Kalau memang manajemen dan pengurus memberikan tantangan kepada saya . Saya siap mewujudkan target Persikabo masuk ke ISL tahun depan,” ujar Maman Suryaman kepada Pakar kemarin petang.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengucapkan HUT Persikabo ke -37 yang jatuh hari ini. “Dalam suasana HUT ke-37 Persikabo tahun ini, saya berdoa semoga tim Persikabo tahun ini bisa mewujudkan target Ketua Umum dan masyarakat bola Kabupaten Bogor yakni lolos ke ISL tahun depan. Selain itu, kalau memang Pak Bupati menyetujui soal Maman Suryaman sebagai pelatih kepala Persikabo, maka Maman Suryaman adalah kado HUT Persikabo ke-37. Saya akan sampaikan soal Maman Suryaman kepada Pak Bupati Bogor nanti siang,” ujar Mas’an Djajuli.

Jibby dan Santo Dipastikan Absen

Jibby Wuwungan dan Susanto dipastikan tidak akan bisa ikut serta dalam pertandingan home kedua Persikabo melawan PSAP, Sigli tanggal 12 Januari mendatang. Pasalnya kedua pemain itu terganjal akumulasi kartu kuning. Hadiah kartu kuning yang diberikan wasit pada saat bertandang ke Aceh minggu lalu, menyebabkan pelatih dan manajemen harus memikirkan solusi terbaik untuk mengganti Jibby dan Santo.
“Mereka berdua terkena akumulasi kartu kuning. Santo mendapatkan kartu kuning saat di PSMS dan PSSB. Sedangkan Jibby kena di PSSB dan Persitara . Kita punya beberapa alternatif untuk menggantikan mereka berdua. Mudah-mudahan absennya dua orang ini tidak mengurangi performa Laskar Pajajaran dalam pertandingan di kandang sendiri,” harap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Jibby rencananya akan digantikan oleh Boumsong dan Ilham, karena Boumsong tidak bisa merumput full time. Sedangkan Susanto akan digantikan oleh Noviyanto dan Salim.
“Masa recovery mereka kan cukup lama. Mudah-mudahan Salim sudah bisa bermain. Jarot juga kemungkinan besar sudah pulih pada tanggal 12 itu,” imbuh Raja Midas.
Sementara itu, asisten pelatih, Dudung Abdullah mengatakan, skema yang akan dipakai dalam pertandingan tersebut kemungkinan besar adalah komposisi 3-5-2, sama seperti yang digunakan pada saat di Aceh. Hanya saja dibutuhkan penyesuaian lagi agar mereka terbiasa dengan pola tersebut.
“Kemarin mereka memakai pola itu kan mendadak dan tidak ada latihan sebelumnya. Pemain yang tidak ikut ke Aceh juga belum mencoba penggunaan pola itu. Mudah-mudahan dengan beberapa latihan menuju pertandingan, mereka semakin terbiasa dan menambal beberapa kekurangan yang terjadi pada saat di Aceh,” jelasnya.

Rabu, 22 Desember 2010

Mas'an Buktikan Kesaktian

Keberhasilan Laskar Pajajaran merebut dua poin penting dalam dua laga tandang di Serambi Mekah cukup membuat bangga masyarakat bola di Kabupaten Bogor termasuk Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. Pasalnya, tidak mudah merebut satu poin pun saat melakoni tandang ke PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireun. Namun, Zainal Arif dkk mampu menahan imbang dua tim kebanggan masyarakat Serambi Mekah tersebut. Apalagi, dua hasil imbang tersebut benar benar diraih dengan makna yang sangat besar. Pasalnya, saat duel dengan PSLS dan PSSB tersebut, tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor tersebut tanpa ada pelatih kepala.
“Saya bangga dengan hasil yang diraih para pemain di Tur Aceh ini. Walaupun Persikabo belum bisa memetik kemenangan Away. Namun, dua poin ini punya makna krusial bagi langkah Persikabo untuk menggapai kasta ISL tahun depan,” ujar Mas’an Djajuli General Manajer Persikabo kepada Citra Novi Pramudia, wartawan Harian Pakuan Raya yang mengikuti Tur Persikabo ke Aceh.
Pasca tidak adanya Meiyadi Rakasiwi dkk sebagai jajaran pelatih Laskar Pajajaran, praktis Persikabo hingga saat ini belum menetapkan pelatih kepala. Saat ini rumor yang beredar Persikabo akan mendekati Maman Suryaman, eks asisten pelatih Persija dan juga Bambang Nurdiansyah. Namun, untuk mendapatkan Banur tidaklah mudah bagi Persikabo. Hingga tidak menutup kemungkinan peluang Maman Suryaman yang juga kawan dekat Dudung Abdulah saat di Warna Agung ( Era Galatama)
“Saat ini saya sedang mempertimbangkan dua nama yang memang pantas menukangi Persikabo. Kalau tidak Banur, kemungkinan Maman Suryaman. Kebetulan Maman Suryaman sudah menyatakan kesiapannya untuk membesut Zainal Arif dkk. Selain itu, Maman Suryaman juga akan menjadi tandem yang harmonis dengan Dudung Abdulah dan Anwar Saleh. Namun, saya harus minta petunjuk dulu dari Ketua Umum Persikabo soal kekosongan kursi pelatih kepala di Persikabo ini,” ujar Raja Midas panggilan akrab Mas an Djajuli yang mampu menunjukan kesaktiannya saat membawa Persikabo meraih dua poin penting dalam lawatan ke Aceh belum lama ini.

Maman Suryaman Geser Peluang Banur

Pemain Persikabo mengakhiri perjuangan away keduanya di Aceh, Selasa (21/12) kemarin. Setelah bertanding melawan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen, para pemain diberi waktu untuk istirahat dan berlibur hingga tanggal 27 Desember, minggu depan. Para pemain tadinya hanya diberi waktu untuk berlibur hingga tanggal 26 Desember, namun akhirnya pengurus memberi kelonggaran dengan menambah jatah libur selama sehari.
"Mudah-mudahan sewaktu pemain masuk pada Selasa (28/12) sore, sudah ada pelatih yang menangani mereka. Hingga saat ini belum bisa dipastikan siapa yang akan menangani Persikabo. beberapa nominasi sudah menandatangani kesepakatan dengan klub lain. Awalnya, kita ingin Bambang Nurdiansyah tangani Persikabo. Namun, kelihatanya Banur belum dapat ijin dari klubnya sekarang. Jadi masih belum pasti siapa yang akan menjadi pelatih utama. Namun, saya sudah mendapatkan kepastian dari Maman Suryaman, mantan pelatih Persija musim lalu yang menyatakan siap menjadi pelatih Persikabo," ujar General Manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli disela sela mentraktir makan para wartawan di Bandara Polonia Medan, ( Sumatera Utara) tadi malam.
Penambahan hari libur walaupun hanya satu hari itu disambut baik oleh pemain. Mereka berharap menjelang pertandingan home tanggal 12 Januari, tahun depan, sudah ada pelatih baru yang bergabung dengan Persikabo.
"Kita siap saja siapa pelatih yang nantinya terpilih. Harapan semua pemain pastinya pelatih itu bisa merangkul dan membuat pemain merasa nyaman. Harus ada rasa kekeluargaan di dalam tim. Sehingga suasana kondusif," ujar Zaenal Arif, kapten Persikabo.
Selain kekeluargaan, disiplin saat latihan itu sangat penting untuk pembentukan karater pemain. Asisten pelatih yang saat ini mendampingi Persikabo, Dudung Abdullah mengatakan ia tidak keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasannya.
"Kita sebagai asisten pelatih tentu tidak akan keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasa saya. Saya siap-siap saja, semoga kami bisa bekerjasama dengan baik," ujarnya Saya tahu betul dengan Maman Suryaman, salah satu kandidat kuat. Ia kawan saya, ia termasuk pribadi yang disiplin dan Profesional. Kalau memang manajemen dan pengurus menunjuknya jadi pelatih Persikabo, Saya, Anwar Saleh dan para pemain siap bekerjasama dengan Maman Suryaman dan bertekad memberikan yang terbaik bagi Persikabo.

Raih Dua Poin RY Cukup Puas

Penambahan dua poin berhasil mengatrol Persikabo ke urutan 11 di klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia. Walaupun dalam kondisi yang masih meraba-raba, karena tidak memiliki pelatih utama, Hasil ini dinilai sangat bagus bagi pencinta Persikabo yang berada di Kabupaten Bogor, termasuk Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin. Ia mengaku cukup puas dnegan perolehan dua poin tersebut.
"Semua pasti ingin menang untuk meraih poin maksimal dan membalas kekalahan yang kita raih. Tapi perolehan dua poin dari dua laga away tanpa adanya komando dari pelatih utama dan asisten pelatih yang baru bergabung dua hari sebelum berangkat, sudah sangat bagus. Saya senang dengan profesionalitas pemain. Semoga hasil kedepannya lebih baik lagi," respon Bupati Bogor, Rachmat Yasin
RY menambahkan, Persikabo masih punya peluang besar untuk terus merangsek kepapan atas wilayah barat. " Saya berharap para pemain tetap menunjuikan sikap profesionalitas yang tinggi. Target Persikabo adalah ISL tahun depan. Makanya, setiap pertandingan harus kita anggap sebagai partai final. Para pemain jangan berpikir masalah bonus. Kami dari jajaran pengurus akan terus memperhatikan soal bonus ini. Saya hanya ingin para pemain dan semua elemen yang ada di Persikabo harus berjibaku untuk memenangkan semua laga yang akan dihadapi Persikabo baik away maupun home," beber RY dengan optimistis.
Sementara itu, Genarl Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli mengaku suasan tim Persikabo saat ini tengah dalam situasi yang kondusif. Semua pemain sudah satu visi yakni memberikan yang terbaik bagi prestasi Persikabo. Bahkan, para pemain juga sudah tidak memperdulikan siapa yang akan jadi pelatih kepala di Persikabo. Pemain hanya berharap agar pelatih baru Persikabo punya kedisiplinan, tegas dalam bersikap dan santun juga kepada semua elemen yang ada didalam tim.
Tanggapan serupa juga diberikan oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Albert Pribadie. "Seri di dua pertandingan tandang dengan kondisi psikologis tim yang sedang tertekan sekarang ini, sama saja denan hasil menang. Membawa pulang dua poin adalah prestasi yang patut diapresiasi," Ujar Albert melalui pesan singkatnya.
Pencinta Persikabo, Kusnadi yang menjadi penyuplai obat-obatan di Laskar Pajajaran mengatakan, kalaupun Persikabo kalah, itu sebenarnya bukan suatu hal yang buruk. "Kalah saja sebenarnya wajar. Kita memang menginginkan menang, tapi seri di dua pertandingan itu sudah sangat bagus. Semua orang menghargai hasil dua poin itu,"tukasnya.

Maman Kemungkinan Akan Menjadi Pelatih Persikabo Selanjutnya

Mantan pelatih Persija Jakarta Maman Suryaman menjadi kandidat pelatih kepala Persikabo setelah Meiyadi Rakasiwi didepak manajemen dan pengurus bersama asistennya Misgianto, pelatih fisik Jabon Abdullah dan pelatih kiper Sudarmanto. Persikabo tampaknya akan memasukan pelatih senior dengan mencuatnya juga bursa calon pelatih kiper yaitu Atu Sumirat, mantan pelatih U-15 Kabupaten Bogor yang juga termasuk senior.
“Nama Maman dan Atu itu sudah kami terima, dan tinggal nanti kami akan usulkan ke Bupati,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli di Hotel Graha Buana, Selasa (21/12) pagi.
Mas’an menginginkan tim pelatih Persikabo adalah yang memiliki visi-misi yang sama mau membangun kebersamaan untuk tujuan kemenangan. Ini setelah masuknya asisten Dudung Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh dianggap telah cocok bersama tim. “Selama di Aceh ini suasananya lain, Dudung mampu membawa anak-anak senang dan bergembira,” kata dia.
Bahkan yang lebih penting ungkap Mas’an, tim pelatih nanti adalah yang satu hati dengan dirinya. Sebab jika tidak, tim yang sudah mulai terbangun akan berantakan lagi. “Saya inginkan pelatih nanti adalah yang memiliki ketegasan, tapi itu juga akhirnya tergantung restu Bupati,” tandas mantan Kepala Dinas Tata Bangun dan Pemukiman itu.
Mas’an mengaku tak mau beresiko dengan memasukan tim pelatih yang tak bisa memenuhi target ke Liga Super Indonesia. Disamping itu, legiun asingnya menjadi catatan tersendiri. Kontribusi JP Boumsong dan Nanmi Hughes masih diragukan, kecuali Cyril Tchana yang sudah siap dan main di dua laga away dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12).
“Putaran kedua harus ada perombakan tim. Pemain asing yang kita miliki saat ini belum bisa menjanjikan,” ungkapnya.

Tutup Akhir Tahun, di Posisi ke-12 Grup 1

Persikabo Kabupaten Bogor menutup laga akhir tahun di posisi ke-12 klasemen sementara Grup I Wilayah Barat Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia dari 13 tim yang berlaga. Meski demikian, hasil dua angka pada tambahan laga away dengan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen telah menjadi modal Laskar Pajajaran dapat menyapu angka pada home pertama awal tahun di Stadion Persikabo, 12 Januari 2011 dengan PSAP Sigli.
“Kita mesti optimis, memang sekarang ini dirugikan dengan banyak jadwal ke luar, tapi nanti mudah-mudahan raihan angka bisa maksimal,” ujar manajer Mas’an Djadjuli saat Persikabo tiba di Polonia Medan, Selasa (21/12).
Skuad Laskar Pajajaran bertolak dari Hotel Graha Buana Bireuen usai laga dengan PSSB, Selasa pagi menggunakan perjalanan darat ke Medan dan diteruskan dengan penerbangan ke Jakarta, diteruskan ke Bogor hingga malam. Tim pelatih mengumumkan usai laga dengan PSLS dan PSSB, pemain diliburkan hingga Selasa (28/12) sore. “Libur ini memberikan rehat ke pemain dan bisa pulang ke keluarganya masing-masing,” jelas asisten pelatih Dudung Abdullah.
Seperti Dede Ariandi dan Novianto yang dibawa pada Tur Aceh, tak meneruskan perjalanan ke Bogor dan memilih pulang ke Medan, serta Jibby Wuwungan ke Manado dan Anton Samba ke Makassar. “libur kurang lebih sepekan ini cukup untuk persiapan nanti saat home,” ungkap pelatih yang dikenal ‘bulldozer’.
Sementara pada awal Januari tersebut, manajemen merencanakan perekrutan tim pelatih yang sementara ini ditangani Dudung Abdullah dan Anuar Saleh. Menghadirkan pelatih baru tersebut sebagai komitmen target Persikabo bisa tembus Liga Super Indonesia tahun depan. Namun jika tidak dilakukan manajemen, tim pelatih yang ada saat ini pun sudah cukup bisa membawa Persikabo. “Hanya perombakan pemain asing saja,” ungkap Mas’an lagi.

Bulldozer Bawa Hasil tak Kalah

Mantan pemain PSSI Garuda era 1980-an, Dudung Abdullah yang tandem dengan Anuar Saleh, mantan pelatih Medco U-15 Jabar yang baru ditunjuk manajemen dan pengurus Persikabo, sukses membawa Persikabo tak kalah pada dua laga away dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12). Hasil ini mematahkan keraguan publik sepakbola Kabupaten Bogor, meski tanpa pelatih kepala bisa membawa dua angka.
“Ada perubahan pola permainan yang mendekati kekompakan. Ini yang mesti dijaga terus. Siapa pun pemain yang diturunkan hasilnya tak akan mengecewakan,” ujarnya. “Meskipun sebenarnya masih kurang puas dengan hasil draw, tapi tidak kalah saja di luar kandang sudah bagus,” sambung manajer Mas’an Djadjuli.
Ini terlihat dari keputusan berani Dudung yang menurunkan dua pemain Kabupaten Bogor Saepulloh Maulana dan Mu’min di lini belakang pada laga dengan PSSB Bireuen. Satu striker PSSB mati langkah dengan penjagaan Mu’min. “Harus dicoba dan selama mainnya kompak, kesalahan akan tertutupi. Kami tekankan agar pemain tak saling menyalahkan saat ada pemain yang membuat kesalahan,” ungkapnya.
Upaya ‘bulldozer’ itu berjalan efektif, meski diatas kertas PSSB lebih diuntungkan karena menjadi tuan rumah, namun Persikabo masih memiliki kans menang dengan menghasilkan beberapa peluang gol. PSSB juga sempat ketar-ketir dengan pergerakan cepat Susanto dan Novianto di sayap. “Saya kira belum beruntung saja dan hasil ini patut disyukuri,” kata dia.
Sementara laga dengan PSSB juga membuat Jibby Wuwungan dan Susanto tak bakal tampil pada laga home dengan PSAP Sigli di Stadion Persikabo (12/1) mendatang. Dua man of the match Persikabo yang masing-masing mencetak satu gol saat lawan PSLS Lhokseumawe dan PSSB itu mendapat akumulasi kartu kuning.

Gol Abo Memasuki Menit Akhir Dianulir Wasit, Buyarkan Angan-angan Bawa Kemenangan

Skuad Persikabo Kabupaten Bogor menahan imbang tuan rumah PSSB Bireuen 1-1 pada laga Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Cot Gapu, Senin (20/12). Persikabo mencetak gol dari pemain sayap, Susanto menit 59 dan dari PSSB, Bikoy Daniel Ose menit 64. Dengan hasil ini, Persikabo kembali mengambil satu angka sama seperti sebelumnya 1-1 dengan PSLS Lhokseumawe, Kamis (16/12).
Pada laga ini, wasit Isham dari Palembang membuat keputusan yang kontroversial yang menganulir gol Zaenal ‘Abo’Arif, serta memberikan 4 kartu kuning untuk Persikabo. Kedua tim tampil dengan kekuatan berimbang dan cenderung bermain safety. Hanya saja PSSB yang juga memiliki beban harus menang setelah sebelumnya dikalahkan Persitara Jakarta Utara membuka peluang gol pada menit pertama dari Rizal.
Namun pelatih Dudung Abdullah tidak gentar dengan Laskar Batee Kureng. Pelatih berjuluk ‘bulldozer’ itu pada awal laga menerapkan stategi bertahan yang pelahan-lahan naik dan menginstruksikan khusus ke Mu’min mengawal pergerakan striker Rizal Zulfli karena PSSB gencar menyerang. Hasilnya serangan balik menit 14 masih gagal diselesaikan Jibby Wuwungan, tandukannya masih lemah yang jatuh ke pelukan kiper Didik Wisnu.
PSSB sempat menceploskan gol ke gawang Ariek SB dari set-piece Kahardinata menit 17. Namun gol itu dianulir wasit karena mestinya bukan tendangan langsung satu sentuhan. Gagal membuat gol, pemain PSSB seolah marah dengan terus menekan. Kahardinata menit 29 kembali mengancam gawang saat tendangannya tipis diatas mistar, sebelumnya heading Rizal menit 21. Persikabo kemudian bangkit dan keluar dari tekanan dan menghasilkan satu peluang gol menit 34. Lagi-lagi heading Jibby masih lemah.
Memasuki babak kedua, Persikabo menaikan tempo permainan. PSSB sempat kewalahan dari permainan kaki ke kaki. Bahkan menit 59, Susanto berhasil menjebol gawang Didik. Tendangan crossing jarak jauh dari sisi kanan membuahkan gol hingga Persikabo unggul 1-0. Hanya saja selang 5 menit kemudian, PSSB menyamakan 1-1 dari tendangan bebas Bikoy menerobos barisan pagar betis hingga skor 1-1.
PSSB kembali berpeluang menit 68 dari heading Syakir, namun kiper Ariek melakukan penyelamatan gemilang, dibalas Persikabo dengan heading Jibby yang membentur mistar gawang menit 75 saat menerima assit Septian Suharlan. Hanya saja wasit terlihat aneh saat crossing Susanto menit 79 diselesaikan tandukan Zaenal Arif namun gol dianggap off-side. Kedua tim tak lagi menciptakan peluang gol hingga laga berakhir 1-1.

Harapan Mulai Terjawab

Misi Dudung ‘bulldozer’ Abdullah membawa tim pada dua away dengan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen, berakhir sudah. Apakah kerjanya di tim akan diteruskan atau tidak, tergantung manajemen dan pengurus karena sekarang ini masih berstatus tim pelatih sementara. Namun yang menjadi catatan, kondisi tim berangsung pulih dari keterpurukan berkat pendekatan Dudung, Anuar Saleh dan manajer Mas’an ‘Mourinho’ Djadjuli ke semua pemain.
Keberhasilan di dua away yang membawa dua angka juga berkat allinatore Rachmat Yasin. RY, panggilan akrab Bupati Bogor itu juga menjadi arsitek bayangan dengan memantau perkembangan tim dari jarak jauh. Yang jadi catatan juga, Dudung berani memainkan pemain Kabupaten Bogor seperti Ariek SB, Saepulloh Maulana, Mu’min, Sairan jadi starter line up dengan pemain cadangan juga masih memasukan pemain Kabupaten Bogor yakni Dian Irawan dan Septian Suharlan.
Meski demikian, pemain asing yang dibawa masih jadi turis seperti JP Boumsong yang tak dimainkan sama sekali. Ketidak siapan pemain ini mesti jadi perhatian serius. Sebab harga kontrak yang tak murah sangat merugikan PErsikabo. Alhasil, jika kesolidan internal mulai terbangun hendaknya diiringi sikap profesional juga dari legiun asing.
Berkaca pada dua away tersebut, semua pemain sepertinya sudah memahami betul. Hanya soal hati saja bagaimana mereka mau bermain maksimal. Disini diperlukan peran kenyamanan dan pemahaman kondisi psikologis. Kondisi yang kini mulai terbangun dan melupakan kekalahan beruntun pada away sebelumnya. Peluang saat ini, mari bangkit dan sapu bersih laga kandang yang sebentar lagi menanti.

Jumat, 17 Desember 2010

Dapat Kartu Merah, Kahudi Wahyu Minta Maaf

Persikabo menargetkan poin penuh pada laga selanjutnya menantang PSSB, Bireun, Aceh. Pasca pertandingan lawan PSLS, Lhokseumawe, salah satu defender andalan Persikabo, Kahudi Wahyu harus rela melihat teman-temannya merumput dari bangku cadangan karena kartu merah yang dihadiahkan kepadanya kemarin itu, setelah aksi saling sikut dengan pemain PSLS, Anton Irawan yang bernomor punggung 19.
Anton menyikut Kahudi yang berusaha mengamankan gawangnya, tidak terima dicurangi, Kahudi membalasnya dengan melakukan hal yang sama. Tragisnya, wasit hanya melihat kejadian tersebut saat Kahudi membalas dan berbuah kartu merah, sementara Anton tak diberi sanksi apa-apa.
“Ini yang pertama kalinya untuk saya. Saya merasa sangat menyesal, apalagi tim saat ini sangat membutuhkan untuk merebut poin berikutnya. Saya minta maaf kepada semua orang, termasuk Kabomania dan manajemen serta pengurus,” bebernya kepada Pakar.
Terusirnya Kahudi dari lapangan tidak disia-siakan oleh Laskar Pasai. Dengan lihai mereka memanfaatkan lini belakang yang ompong dan berhasil menyamakan kedudukan (1-1) semenit jelang peluit akhir.
“Mereka bermain cukup bagus, walaupun hanya didampingi oleh saya selaku asisten pelatih, Anwar dan Pak Mas’an. Modal kita adalah kepercayaan kepada pemain dan skema baru yang lain dengan biasanya yaitu pola 3-5-2. Mohon doa dari semua Kabomania dan masyarakat Kabupaten Bogor,” tandas Dudung Abdullah, asisten pelatih yang mendampingi Persikabo.

Duo Kamerun Buktikan Kemampuan Terbaik

Pemain asing yang akhir-akhir ini terus-terusan disoroti kinerjanya, Nanmi Hughes dan Cyril Tchana, membuktikan kemampuan mereka pada saat bermain di Stadion Tunas Bangsa, Lhoksmawe melawan PSLS, Kamis (16/12) kemarin. Cyril dan Nanmi turun sebagai starter line yang memperkuat Persikabo dengan skema 3-5-2. Tanpa menyia-nyiakan peluang yang diberikan, kedua pemain tersebut tampak bermain total dan berjuang sekuat tenaga, walaupun lapangan sangat licin setelah diguyur hujan.
Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh striker PSLS, Anton Irawan dan Arief Gunawan, bisa dihalangi dengan pertahanan yang diberikan oleh trio Donny Fahamsyah, Kahudi Wahyu dan Nanmi Hughes. Nanmi baru saja mendapat kecelakaan sebelum berangkat ke Aceh, ia terjatuh dari kendaraan yang menyebabkan kakinya terkelupas dan luka di dahinya.
“Kondisi Nanmi tidak terlalu fit, kaki kanannya yang luar terkelupas dan meninggalkan luka yang cukup besar. Tapi melihat permainannya cukup memuaskan,” jelas dokter Persikabo, Nur Hakim Basuki.
Sama seperti rekannya, Cyril juga tak mengecewakan. Ia mulai bangkit dan bermain hampir sama cantiknya dengan saat ia baru memakai kostum Persikabo. Berjuang sebagai gelandang dengan Dede Ariandi dan Salim Alaydrus, Cyril berhasil menggunakan tubuh mungilnya untuk meneruskan suplai bola dari belakang ke depan. “Ia bermain dengan bagus, semangatnya tinggi,” ungkap Kahudi Wahyu seusai pertandingan.
“Kita memberi tenggat waktu yang cukup panjang untuk Nanmi, selama babak pertama ia bisa bermain dengan baik. Babak kedua kita menggantinya dengan Syaefulloh karena khawatir lukanya akan memburuk,” pungkas, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.

Raja Midas Wirid Mengelilingi Stadion

Rabu (15/12) setelah mendarat di Lhokseumawe, Aceh pukul 10.00 WIB, rombongan langsung menuju hotel dengan sebuah Bus Sekolah yang difasilitasi oleh tuan rumah. Setelah istirahat beberapa jam di hotel, pemain, pelatih dan manajemen menuju stadion Tunas Bangsa untuk melakukan uji coba lapangan. Berangkat pukul 15.30 WIB, tim langsung mencoba merumput pukul 16.00 WIB.
Saat pemain tengah mencoba lapangan dengan berbagai latihan ringannya dan wartawan asyik memotret mereka, Mas’an Djajuli menghampiri wartawan. Tiba-tiba dengan wajah ceria mengatakan “Citra, temenin saya jalan keliling lapangan ya, mau ga? Tapi ga ngobrol,” ujarnya.
Saya saat itu berpikir, mungkin Raja Midas itu ingin melemaskan ototnya yang lelah karena perjalanan yang cukup panjang. Tanpa berpikir lama, saya tersenyum dan mengiyakan ajakannya. Sepanjang jalan mengelilingi lapangan, saya melihat ekspresi di wajah pria paruh baya itu. Dia diam sambil berjalan, memejamkan mata. Entah matanya benar-benar terpejam atau tidak, karena beliau memang memiliki mata yang sipit.
Setengah lapangan dilalui, saya mulai menerka-nerka, apa yang sedang dilakukan oleh pemilik Diana Travel itu, jika melihat ke depan, ada dr. Nur Hakim dan Budi Harto, Sekretaris tim yang melakukan hal yang sama. Namun bedanya, mereka melepaskan alas kakinya, dari situ tentu diketahui bahwa mereka ingin melakukan semacam terapi untuk merilekskan kakinya. Atau mungkin, Mas’an ingin melihat kondisi lapangan secara keseluruhan, karena stadion Tunas Bangsa memang sangat jauh berbeda dengan Stadion Cibinong.
Walaupun sangat penasaran, saya berusaha menahan insting wartawan yang terus-terusan menggoda untuk mengajukan pertanyaan. Setelah selesai mengelilingi lapangan itu, niat saya untuk bertanya malah didahului oleh wartawan lokal yang ingin minta waktu untuk mewawancarai pemilik Diana Travel itu. Rasa penasaran saya akhirnya terjawab saat ia menghampiri saya di pinggir lapangan dan berkata, “Saya tadi wirid selama kita berkeliling. Makasih ya udah ditemenin,” ucapnya polos.
Entah ada kaitannya atau tidak dengan poin satu yang dikantongi Persikabo kemarin, akan tetapi pengalaman itu cukup “magis” dan menarik untuk dibagi.

Apakah Ini Sebagai Momentum Kebangkitan?

Pecah juga kebuntuan Laskar Pajajaran dalam merebut poin penting saat melakoni partai tandang setelah dalam pertandingan kemarin petang, Kamis (16/12) Persikabo berhasil memetik satu poin penting saat menahan imbang PSLS Lhokseumawe 1-1 di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Aceh. Padahal, dalam pertandingan tersebut, tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor berhasil unggul lebih dulu pada menit ke 23 babak pertama lewat gol yang dilesakan Jibby Wuwungan. Keunggulan Persikabo ini cukup bertahan lama. Bahkan, lima menit sebelum bubaran Persikabo masih unggul 1-0. Namun, kartu merah yang didapat Kahudi Wahyu pada pertengahan babak kedua membuat lini belakang Persikabo terus dibombardir. Akhirnya benteng kokoh Persikabo bobol juga oleh amunisi pasukan PSLS pada menit ke -89 lewat tendangan Afrizal Abbas.
Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga bubaran. “Saya bangga dan puas dengan daya juang para pemain. Ini sudah hasil yang maksimal bagi Persikabo. Apalagi, kita main dibawah tekanan dan bermain dengan 10 pemain pada babak kedua. Saya bangga dengan kemenangan ini. Satu poin yang cukup punya makna bagi Persikabo. Semoga para pemain akan tampil lebih bagus lagi saat lawan PSSB Bireun tanggal 20 Desember nanti,” ujar General Manajer Persikabo, Mas;an Djajuli kepada Citra Novi Pramudia, wartawan Harian Pakuan Raya yang mengikuti dua laga tandang Persikabo di Bumi Serambi Mekah kemarin petang.
Sementara itu, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. Adang Suptandar AKmengatakan, hasil 1-1 yang diraih Persikabo saat duel lawan PSLS kemarin petang sudah sangat maksimal. Apalagi, Persikabo harus bermain dengan 10 pemain.
“Ini akan menjadi momentum kebangkitan Persikabo Kabupaten Bogor. Semoga hasil positif ini bisa menjadi energi tambahan bagi para pemain sebelum melakoni duel lawan PSSB Bireun. Saya ucapkan selamat bagi Persikabo yang berhasil meraih poin perdana dalam laga tandang. Terus jaga motivasi bertanding para pemain dan hindari kekalahan dan kesalahan yang tak perlu saat dilapangan,” beber Adang Suptandar dengan tegas.

Cetak Satu Angka Pertama Away

Persikabo Kabupaten Bogor memetik angka pertama away saat menahan imbang 1-1 tuan rumah PSLS Lhokseumawe, Aceh Utara di Stadion Tunas Bangsa, Kamis (16/12). Gol Persikabo dicetak Jibby Wuwungan menit 23 dan dari PSLS, Afrizal Abbas menit 88. Persikabo pada laga ini mendikte permainan Laskar Pasee yang kalah teknik.

Persikabo nyaris memetik angka sempurna (3 angka) dengan permainan dari kaki ke kaki. Sayang PSLS yang kalah kelas bermain, justeru tampil kasar hingga laga penuh emosional dan sarat perang urat syaraf antar pemain di tengah lapangan karena Persikabo terkadang membalas serupa. Wasit Heri Susanto dari Jakarta juga kerap memberikan keputusan kontroversial yang cenderung merugikan Laskar Pajajaran.

Meski demikian, Salim Alaydrus yang menjadi motor serangan tampil spartan hingga PSLS takluk. Set-piece Kahudi Wahyu di tengah lapangan langsung lambung ke depan disambut tandukan Jibby Wuwungan hingga kiper M.Ali tak berkutik. Gol 1-0 untuk kemenangan Persikabo itu disambut sumpah serapah pendukung PSLS.

Praktis pada babak pertama ini, Laskar Pasee lemas bahkan Zaenal ‘Abo’Arif memasuki menit 45 headingnya berpeluang gol, namun belum terarah saat menerima assist Susanto. Disusul peluang Jibby saat menang duel dengan lini belakang PSLS, Ganda Syahputra. Namun tendangannya masih tepat ke pelukan kiper. Petaka Persikabo terjadi pada menit 52 saat Kahudi Wahyu dikeluarkan wasit.

Kartu merah diterima Kahudi saat dia terlihat memukul pemain PSLS. Namun pemain PSLS sebenarnya terlihat melakukan pukulan lebih dulu saat duel. Dengan bermain 10 pemain, pelatih Dudung Abdullah mengubah formasi dengan menarik Zaenal Arif digantikan Anton Samba dilini tengah dan menurunkan Dede Ariandi ke belakang. Sebelumnya, Dudung menarik defender asing Nanmi Hughes digantikan Saepulloh Maulana.

Strategi ini cukup berhasil menghasilkan serangan terobosan di tengah dari Salim dan Jibby. Namun lagi-lagi rotasi dilakukan Jibby yang kesakitan diganti Ilham Hasan. Arif sebelum ditarik sempat menciptakan peluang gol menit 58, disusul peluang Salim yang dianggap off-side menit 61 saat menerima umpan Nopianto, meski bola terlihat lebih dulu mengalir. Salim pun protes.

Puncak kekesalan Salim terjadi menit 73 saat dia saling jotos dengan Masdar, bek PSLS. Selang 5 menit kemudian, PSLS mendapat tendangan bebas. Afrizal Abbas menjadi petaka Persikabo saat tendangannya menghasilkan ‘bola aneh’. Bola sempat diblok Wawan Dermawan, namun bola itu memutar dan nyeplos dibawah kedua kakinya hingga gol dan kedudukan imbang 1-1 hingga laga berakhir. Wawan sebelumnya melakukan dua kali penyelamatan gawang saat tendangan Anton Irawan menit 65 tipis ditepis yang menggelinding ke kanan gawang, serta kemelut gawang memasuki injury time. Wawan mampu menghalaunya hingga tak kebobolan lagi.

Point Pertama di Laga Tandang

Persikabo akhirnya merebut point pertama di laga tandang, setelah kemarin sore 16-12-2010 mampu menahan imbang PSLS Lhokseumawe, dengan skor 1-1. Skor satu-satunya dari Persikabo diciptakan Jibby Wuwungan di menit 22 babak pertama.

Setelah memimpin di babak pertama, memasuki babak kedua, Persikabo tidak mampu mempertahankan kemenangannya. Kesebelasan PSLS yang diuntungkan karena main di kandang, mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui kaki Afrizal di menit ke 88, gol PSLS tercipta akibat lemahnya koordinasi di sektor pertahanan Persikabo.

Manajer Persikabo Mas’an Djadjuli dalam pesan pendeknya menyampaikan, mohon maaf karena tidak bisa mempertahankan kemenangan yang sudah hampir di depan mata. Dalam pesan pendek yang dikirim sesaat setelah pertandingan selesai, Mas’an juga menyampaikan terimakasih atas segala dukungan dan do’a yang diberikan Kabomania teradap team Persikabo, mudah-mudahan pertandingan berikutnya mendapatkan hasil yang lebih baik.

Kamis, 16 Desember 2010

Imbang, Hasil Yang Realistis

Manajemen Persikabo berharap mampu mengimbangi permainan cepat kesebelasan PSLS sore ini, pada lanjutan kompetisi Divisi Utama 2010/2011 yang akan di gelar di stadion Tunas Bangsa Kota Lhokseumawe. Harapan tersebut disampaikan Manajemen Mas’an Djajuli di sela-sela latihan terakhir menjelang tour Sumatera yang kedua.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa, dalam tour ini Manajemen Persikabo optimis bisa membawa pulang empat point dari hasil seri imbang melawan PSLS dan menang melawan Bireun.

Hasil imbang tentu saja merupakan target yang realistis, bagi team yang baru saja mengalami demotivasi akibat kemelut yang terjadi di tubuh Persikabo. Untungnya manajemen bertindak cepat menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pemecatan team pelatih yang dipimpin oleh Meiyadi Rakasiwi.

Kesebelasan PSLS sendiri merupakan kesebelasan yang baru tahun ini promosi ke Divisi Utama, tampil mengesankan di Divisi I tahun lalu, PSLS menempati posisi ke dua Divisi I di bawah PS Bengkulu. Namun Team berjuluk Laskar Pase ini , mengawali Kompetisi Divisi Utama dengan lebih baik di banding kan Persikabo. PSLS saat ini berada di posisi 4 klasemen sementara, jauh dibanding Persikabo yang berada diposisi 12.

Sebagai kesebelasan pendatang baru, PSLS, tentu saja masih memiliki motivasi yang tinggi untuk tampil baik, apalagi mereka akan bermain dihadapan para pendukung setianya. Menanggapi hal ini Dudung Abdullah, Assisten pelatih yang baru saja ditunjuk Manajemen, dengan tersenyum “PSLS tentu memiliki motivasi lebih tampil di kandangnya, kita tak muluk-muluk dulu yang penting menang”. Namun Dudung belumbisa menyampaikan pemain yang bakal diturunkan menjadi starter, dia belum dapat menyebutkannya karena akan melihat kesiapan dari para pemain.

Butuh Nyali Tumbangkan Laskar Pasee

Skuad Persikabo Kabupaten Bogor mencium gelagat permainan keras pada laga kontra PSLS Lhokseumawe di Stadion Tunas Bangsa, Rabu (16/12) sore ini. Meski sebagai pendatang baru di Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, Laskar Pasee berjanji all-out dengan target kemenangan tiga angka.
“Kami akan bermain cepat karena banyak memiliki pemain muda,” ujar pelatih PSLS, Imran Juned.
Imran masih menyembunyikan strateginya saat ditanya skema yang bakal dimainkan karena dia juga mengaku sama-sama buta kekuatan menghadapi Laskar Pajajaran. Namun dia memilki komando serangan dan Arif Gunawan, mantan striker Persikota Tangerang yang ditunjang dari gelandang Baktiawan yang musim lalu di PS Palembang.
Di kandangnya, PSLS mengaku masih diatas angin dengan telah mengemas satu kemenangan saat mengalahkan Persipasi Bekasi 1-0 dan ditahan imbang 0-0 Persita Tangerang. Lalu laga away pernah memenangkan laga saat menang 1-0 atas Persires Rengat dan imbang 1-1 lagi dengan PSSB Bireuen. “Kami terpukul saat lawan Persih Tembilahan kalah 0-3 di kandangnya,” jelas Imran.
Sementara di kubu Persikabo yang menjalani ujicoba lapangan kemarin, menilai PSLS termasuk lawan tanding yang mengesankan karena motivasi pemain yang menggebu-gebu. Hal yang patut diwapadai adalah terpancing permainan keras menjurus kasar, sehingga tidak mudah membobol gawang M.Ali karena lini belakang akan menyapu pergerakan bomber Persikabo.
“Intinya akan bermain maksimal. Kami inginkan anak-anak bermain lepas dan mengedepankan teknik,” ujar asisten pelatih Dudung Abdullah.
Manajer Mas’an Djadjuli bahkan membacakan sms dari Ketua Umum Persikabo yang mendoa’kan kemenangan. Semua pemain manggut-manggut dan siap merebut kemenangan pada laga ini. “Saya justeru sudah tak sabar,” ujar Kahudi Wahyu hal yang sama juga diungkapkan Zaenal Arif dan Salim Alaydrus.
Persikabo butuh kemenangan setelah mengalami 3 kali kekalahan di away dan 1 kali menang laga home.

Lawan PSLS Ujian Berat

Ujian berat dihadapi Persikabo Kabupaten Bogor pada lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Laskar Pajajaran sore ini ditantang tim debutan PSLS Lhokseumawe di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.

Laga ini menjadi pembuktian bagi dua caretaker Dudung Abdullah dan Anuar Saleh yang baru bergabung awal pekan ini. Mereka harus bisa meramu “bahan” yang sudah ada dengan segala konsekuasinya. Jika menang, apresiasi besar layak disandang dua pelatih lokal Kabupaten Bogor itu.

General Manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli percaya, kedua pelatih itu bisa menyusun formasi dengan baik, meski persiapan tim relatif sangat tipis. Laskar Pajajaran bertekad memperbaiki posisi di klasemen sementara dan menggapai mimpi masuk Indonesia Super League (ISL).

Menghadapi Laskar Pase -julukan PSLS- Mas’an menginstruksikan pasukannya untuk bermain safe. Anak-anak Cibinong diharapkan tak sampai kecolongan terlebih dahulu agar tidak merusak skema yang telah dibangun.

“Jangan sampai bobol duluan. Kalau kegolan lebih dulu biasanya anak-anak langsung drop. Apalagi mereka (PSLS, red) pasti mendapat dukungan penuh dari penonton, jadi semangat untuk menangnya tinggi. Karena itulah kita harus lebih berhati-hati,” ujar Mas’an kepada Radar Bogor di Lhokseumawe, kemarin.

Laskar Pajajaran rencananya menggunakan pola 4-4-2 untuk meredam agresivitas tuan rumah. Zaenal Arif yang tampil lumayan saat melawan Persitara Jakarta Utara, 8 Desember lalu akan diduetkan dengan bomber gaek Jibby Wuwungan. Mereka ditopang gelandang berpengalaman Salim Alaydrus dan Ilham Hasan. “Kita juga bisa menurunkan (Cyril) Tchana yang absen saat lawan Persitara. Mudah-mudahan dia bisa tampil fight,” jelas Mas’an.

Mas’an mengaku tak khawatir lawan bakal bermain keras jika hanya sebatas marking ketat. Tapi jika menjurus kasar, seperti tekel berbahaya, dia akan menarik sejumlah pemain. Maklum, Persikabo sudah ditunggu PSSB Bireuen pada Senin (12/20) yang punya karakter sama dengan PSLS dan PSMS Medan.

Dia optimis tim kesayangan Kabomania ini bisa meraih poin penuh, atau paling tidak, menahan imbang tuan rumah. Ini didasari situasi tim yang cukup kondusif pasca pemecatan Mayadi Rakasiwi. “Kondisi dalam tim saat ini kian kondusif. Dengan begitu, anak-anak akan lebih lepas bermain,” tutur dia. Sementara itu, tim tuan rumah siap menjamu Persikabo. Pelatih Kepala PSLS, Imran Juned yakin timnya bisa menang meski buta kekuatan lawan. Dia akan memerintahkan anak buahnya untuk bermain menyerang sejak menit awal. “Kami akan bermain all out sejak awal,” janji Imran.

Menurut dia, Arief Gunawan cs siap melumat Persikabo yang disebutnya bagai anak ayam kehilangan induk. Meski demikian, ia tak serta-merta meremehkan kekuatan Laskar Pajajaran. Sebab, tim kebanggaan warga Kabupaten Bogor ini juga akan bermain ngotot demi mempertahankan gengsi di Divisi Utama.

Rabu, 15 Desember 2010

Persikabo Wajib Menang

Kendati akan melakoni dua partai tandang yang cukup berat di Aceh dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Ligina, para pemain Persikabo Kabupaten Bogor akan tampil all out dalam pertandingan melawan PSLS dan PSBS Bireun. Persikabo wajib memenangkan dua pertandingan di Aceh. Kemenangan lawan PSLS dan PSBS Bireun akan mengangkat moral bertanding para pemain dalam menatap laga laga berikutnya. Selain itu, kemenangan itu juga akan ikut mendongkrak posisi Persikabo di klasmen sementara wilayah barat.
“Saya bersama para pemain akan berusaha sekuat tenaga untuk merebut poin penuh dalam laga lawan PSLS dan PSSB . Kemenangan wajib diraih Persikabo. Semua pemain tentunya berharap memenangkan pertandingan . Semua pemain tidak ingin pulang dengan membawa kekecewaan kepada publik bola di Kabupaten Bogor,” ujar Zainal Arif kepada Pakar kemarin petang .
Lebih lanjut, Abo panggilan akrab dari mantan bomber Persib Bandung ini mengatakan saat ini seluruh pemain Persikabo benar benar antusias untuk memenangkan dua laga di Aceh. “ Kita memang suka mendengar kalau main di Aceh sulit menang. Tapi, semua pemain Persikabo saat ini akan berjuang all out untuk merebut poin penuh di kandang PSLS dan PSSB Bireun. Untuk itu, kami mohon doa restu dari masyarakat Kabupaten Bogor supaya perjuangan kami bisa memberikan hasil yang maksimal,” beber Arif lagi dengan tegas.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, para pemain Persikabo saat ini dalam keadaan semangat tempur. Apalagi, manajemen Persikabo juga sudah memberikan hak haknya kepada semua pemain.
“Kami berharap para pemain benar benar fokus untuk memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Saya hanya ingin Persikabo memenangkan dua pertandingan dalam lawatan ke Aceh. Dua kali kememangan di Aceh ini akan mampu mengobati kerinduan masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang memang tengah menanti tiga poin penuh dari Persikabo saat melakoni partai tandang. Saya juga menegaskan kepada para pemain Persikabo, kalau away kali ini benar benar harus dimenangkan oleh Persikabo,”ungkap Mas’an Djajuli kepada Pakar tadi malam di Medan.
Mas’an menambahkan, ia juga sudah menyiapkan bonus kemenangan tandang bagi Persikabo Kabupaten Bogor. Makanya, ia berharap besar para pemain Persikabo bisa menggapai tiga poin penuh dari dua laga yang dimainkan di Aceh. Hingga saat pulang ke Bogor, Persikabo bisa mengantongi 6 poin dari lawatannya ke Serambi Mekah.

Belum Siapkan Program

Pelatih fisik baru Persikabo, Anwar Saleh mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi fisik pemain Persikabo. Dipanggil secara dadakan ke Persikabo, membuat Anwar tidak memiliki gambaran detail tentang kondisi tim yang saat ini diasuhnya. Ia mengutarakan, hingga saat ini belum ada program pasti yang akan diterapkannya kepada pemain terkait pengelolaan fisiknya. Di hari pertama bergabung dengan Persikabo, Selasa (14/12), Anwar langsung mendampingi Laskar Pajajaran untuk tour away kedua Persikabo di Aceh.
“Saya baru bergabung hari ini (kemarin red.) belum ada gambaran mengenai kondisi fisik para pemain. Hasil pembicaraan dengan dokter Persikabo, kondisi mereka masih fit. Mudah-mudahan mereka bisa bermain maksimal nanti. Belum ada program tetap yang saya rancang untuk menangani mereka. Karena penyusunan program membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan asisten pelatih dan pelatih lainnya,” jelas pria yang murah senyum itu kepada Citra Novi Pramudia , wartawan Pakuan Raya yang mengikuti Tour Persikabo dalam dua laga di Aceh nanti.
Sesampainya di Medan, ia meneruskan hal pertama yang ia jaga adalah kondisi fisik pemain. Perjalanan yang cukup jauh dan transit di Medan selama satu malam, diharapkan tidak membuat fisik mereka drop. Ia percaya, pemain Persikabo adalah pemain professional yang bisa menjaga kondisi tubuhnya sendiri, tanpa harus diingatkan. Namun bukan berarti ia lepas tangan.
“Karena baru bergabung, yang saya lakukan saat ini adalah pendekatan secara pribadi kepada pemain. Kondisi fisik pemain harus ditunjang dengan psikologisnya yang juga berada dalam kondisi prima. Makanya saya berusaha mendekati mereka satu per satu agar lebih tahu karakter masing-masing. Beberapa memang sudah saya kenal. Tapi ada juga yang belum. Kalau pendekatan secara psikologis sudah tercapai, maka pelatihan nantinya juga bisa berjalan lebih baik,” tandasnya.

Raja Midas Janjikan Bonus Besar

Pemain Persikabo mendarat di Kota Medan , Selasa (14/12) kemarin petang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Aceh. Para pemain Persikabo ini menginap dulu di salah satu hotel yang ada di Kota Medan. Tour away kedua yang akan menghadapi dua tim, Lhoksmawe dan Bireun, dilakoni tanpa ada kendali dari seorang pelatih. Sebanyak 21 orang pemain itu hanya didampingi oleh Dudung Abdullah sebagai asisten pelatih, Anwar Saleh selaku pelatih fisik, Budiharto, Sekretaris tim dan Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sebagai Manajer Tim.
Pertandingan tanpa ada kendali pelatih, bagaikan berjalan tanpa kepala. Meskipun menyisakan raut muka kerinduan terhadap sosok Meiyadi, tapi semua pemain tampak bergairah dan menetapkan kemenangan sebagai tujuan utama mereka di Aceh.
“Kalau untuk menang, mungkin agak terlalu muluk karena faktor non-teknis tuan rumah pasti berpengaruh. Minimal kita bisa seri. Tapi semua pemain termasuk saya tentunya akan berjuang all out dulu untuk memenangkan pertandingan di Aceh ,” ujar Salim Alaydrus kepada Citra Novi Pramudia, wartawan Pakuan Raya yang mengikuti Tur Persikabo selama di Aceh .
Dudung yang memegang posisi sebagai pengganti pelatih, sempat mengumpulkan para pemain. Tidak semua pemain tampak hadir dalam pertemuan singkat tersebut. Dudung hanya memberikan penekanan kepada pemain, bahwa dengan siatuasi tim yang tengah goyah, ia berharap semua bisa tetap fokus.
“Kamu semua adalah pemain yang professional. Dalam keadaan seperti ini, kita harus bisa menunjukkan semangat yang tinggi dan membidik kemenangan. Walaupun terdengar sedikit muluk, tapi saya yakin tim sudah saling mengerti posisi masing-masing dan bagaimana kamu harusnya bertindak saat di lapangan,” tuturnya singkat.
Di lain pihak, Mas’an Djajuli berusaha memompa semangat para pemain dengan menjanjikan bonus sebesar-besarnya. “Ada bonus. Jumlahnya banyak, tidak usah disebutkan. Yang jelas kalau menang, bonus sudah menanti,” bebernya. Pagi ini, Persikabo bertolak ke Lhoksmawe, Aceh dengan penerbangan pukul 08.00 WIB dan menunggu pertandingan keesokan harinya.

Pemain Harus Profesional

Tugas berat menanti Anuar Saleh dan Dudung Abdullah. Dua caretaker pelatih Persikabo ini dituntut memberikan hasil maksimal pada dua laga away di Nanggroe Aceh Darussalam pekan ini. Jika sampai kalah dari PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12), langkah skuad Laskar Pajajaran menuju Indonesia Super League (ISL) semakin berat.

Pengamat sepakbola Kabupaten Bogor Agustinus Toisuta melihat, pergantian seluruh tim pelatih secara langsung bakal mengganggu performa tim, terutama saat menghadapi tur Sumatera yang sangat berat.

Pergantian ini akan berdampak pada perubahan strategi dan kepercayaan diri pemain. “Kita khawatir Persikabo jadi seperti Persib sekarang. Performanya jauh menurun setelah pergantian pelatih,” ujar Agus kepada Radar Bogor, kemarin. Makanya, tur Sumatera ini menjadi ajang pembuktian profesionalisme pemain. Jika Zainal Arif dan kawan-kawan konsisten dengan janjinya meloloskan Persikabo ke ISL, tak ada alasan gagal meraih poin dari dua tim itu.

“Kalau Persikabo ingin menang, ya harus menang di Aceh. Kalau kalah, ya makin berat.Pemain harus benar-benar menunjukkan profesionalitasnya,” ujar mantan pemain Persikabo yang kini bertugas pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor itu.

Sebelumnya, pengurus dan manajemen memecat pelatih Mayadi Rakasiwi dan rengrengannya, karena dinilai gagal memenuhi target yang dibebankan. Dari empat laga yang telah dilakoni, Laskar Pajajaran hanya mampu mengoleksi tiga poin.

Iming-iming Bonus

Jika menang , bonus besar menghampiri skuad Persikabo. Manajemen menyiapkan bonus sebesar Rp 140 juta untuk dua pertandingan dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12). Syaratnya menang secara beruntun untuk mengejar angka.
“Jumlah bonus itu termasuk dari Pak Bupati. Jadi jumlahnya cukup besar, makanya rugi kalau pemain tak bersungguh-sungguh,” ujar manajer Mas’an Djadjuli.
Dua pertandingan kali ini dianggap penting untuk membuktikan kehebatan Persikabo. Sebab untuk laga dengan PSLS, Persipasi Bekasi yang berada diposisi puncak saja pernah dipukul 1-0. Jadi pertandingan yang tak mudah dengan tim yang baru promosi ke Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia.
“Karena mainnya PSLS bener-bener fight. Jadi pemain juga mesti mendapatkan yang setimpal dari kerja kerasnya,” ungkapnya. “Jadi untuk bonus standar jika menang, masing-masing pemain sudah mendapat Rp 2 juta,” jelas dia lagi.
Sementara pada Tur Aceh, Mas’an mengakui menggunakan dana talangan karena APBD belum cair dan baru bisa turun pada bulan depan. Namun hal itu diakuinya tak masalah. “Saya all-out sekarang. Jadi pelatih dan pemain harus menunjukkan hal yang sama,” kata dia.
Mas’an menegaskan sudah cukup capai ‘dimarahi’ Bupati Rachmat Yasin karena keterpurukan Persikabo. Sehingga dia ingin totalitas di tim dan bermimpi bisa ke Liga Super Indonesia. “Saya malu kalau kalah lagi,” tandasnya.
Sementara kondisi pemain sudah melupakan persoalan tim dan mulai fokus ke pertandingan. Salim Alydrus misalnya, berjanji akan all-out dan kejadian pemecatan pelatih dianggap hikmah. “Ada hikmahnya bagi saya. Harus bisa menjaga ucapan dan saya memang tak mau dilatih dengan pelatih yang tak tegas. Terus terang waktu itu saya mau diganti kalau keputusannya muncul dari pelatih kepala, bukan dari yang lain,” kata dia.

Ancaman Berikutnya, Pemain

Skuad Persikabo dibawah bayang-bayang ancaman berikutnya, setelah pemecatan tim pelatih Persikabo, Meiyadi Rakasiwi (pelatih kepala), Jabon Abdullah (pelatih fisik), Sudarmanto (pelatih kiper) dan Misgianto (asisten pelatih), Senin (13/12). Jika pemain tak profesional, manajemen telah menyiapkan pemain pengganti.
Persikabo sejak keberangkatan dari Pusdai pukul 10.45 WIB dan tiba di Medan pada pukul 18.30 WIB karena ada keterlambatan pesawat, akan meneruskan perjalanan Rabu pagi ke Lhokseumawe. “Kami akan lihat bagaimana mainnya. Kalau tak profesional, tentu kontraknya tak akan diperpanjang pada putaran kedua,” ujar manajer Mas’an Djadjuli saat transit di Medan dan menginap di Hotel Ibunda, Selasa (14/12) malam.
Kontribusi masing-masing individu pemain akan dihitung. Persikabo tak mau kecolongan dalam merekrut pemain yang tak bisa solid mengemban misi kemenangan untuk mengantarkan Laskar Pajajaran ke Liga Super Indonesia (Indonesia Super League/ISL) musim depan. “Target dari Pak Bupati sudah jelas, ISL,” kata dia.
Sementara asisten pelatih Dudung Abdullah optimistis laga kontra PSLS Lhokseumawe (16/12) akan mendapat kemenangan. Targetnya minimal draw dan bisa mengambil satu angka. “PSLS tentu memiliki motivasi lebih tampil di kandangnya, kita tak muluk-muluk dulu yang penting menang,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara mengenai pemain yang bakal diturunkan menjadi starter, dia belum dapat menyebutkan karena akan melihat kesiapan. Persikabo pada Tur Aceh dengan laga berikutnya lawan PSSB Bireuen (20/12) membawa 21 pemain tanpa dua pilar yang masih cedera yaitu Bona Simanjuntak dan Jarot. “Selama pemain memiliki komitmen mau menang, kita yakin bisa,” ungkap Dudung.
Menurut pelatih fisik Anuar Saleh, dirinya sudah cukup hafal dengan beberapa pemain Persikabo. Termasuk lawan tanding yang bakal dihadapi. “Lawan PSLS yang penting mainnya berani, yang main lembek-lembek tak bisa karena butuh nyali,” kata dia.

Selasa, 14 Desember 2010

Pemain Enggan Berikan Komentar

Kekosongan kursi pelatih Persikabo, cukup menggoncang kondisi psikologis pemain. Banyak diantaranya yang enggan berkomentar mengenai dicoretnya semua pelatih dari daftar tim. Termasuk sang kapten, Zaenal Arif yang tidak ingin membahas peristiwa angkat koper Meiyadi dkk. “Saya tidak mau berkomentar dulu soal itu,” cetusnya.
Di lain pihak, pemain sayap Persikabo, Salim Alaydrus yang tadinya juga tidak mau memberikan komentar akhirnya memberikan suaranya. Ia mengaku prihatin dengan nasib para pelatih, tapi bagaimanapun itu adalah resiko pekerjaan. Karena sudah ada hal-hal yang disepakati sebelumnya.
“Meiyadi itu orangnya bisa berbaur dengan pemain. Orangnya enak kok di ajak ngobrol dan kekeluargaan dalam tim juga sudah terbangun. Mungkin karena masih baru, jadi belum banyak pengalaman. Saya prihatin dengan nasib pelatih,” ungkapnya.
Salim mengingatkan kepada rekan-rekannya di dalam tim Persikabo untuk tetap menjaga profesionalitas dan semangat bermain. Ia juga berharap, pengurus bisa memberikan pelatih yang bisa mengarsiteki Persikabo secepatnya. Tidak peduli siapapun pelatihnya, ia yakin semua pemain bisa bersikap professional dan mau menerima.
“Pemain pasti bersikap professional. Mereka akan menerima siapa saja pelatih yang diberikan. Kita kan digaji oleh Persikabo. Bagi saya, criteria pelatih utama itu adalah yang bisa merangkul semua pemain. Saya yakin semua pemain juga menginginkan pelatih yang seperti itu. Tapi semua kembali lagi kepada pengurus,” tandasnya.

Dunia Sepakbola Sulit Diprediksi

Asisten pelatih baru, Dudung Abdullah diberi amanah untuk menjaga para pemain Persikabo selama belum ada pelatih yang mengisi bangku pelatih. Bersama dengan partnernya, Anwar Saleh selaku pelatih fisik, Dudung diberi kepercayaan untuk “menggembala” skuad Persikabo dalam laga tandang ke Aceh selama sepuluh hari ini.
“Kita sebagai orang bola, pasti akan menjalani semua tanggung jawab yang diberikan. Bagaimanapun kedaannya harus bisa diterima dan tergantung bagaimana menanganinya saja,” papar Dudung.
Dudung enggan mengomentari masa kepelatihan Meiyadi Rakasiwi. Menurutnya, dunia bola itu tidak dapat diprediksi. Faktor keberuntungan sangat berpengaruh dalam setiap pertandingan. Hasil pertandingan tidak bisa dikendalikan, pemain hanya bisa berusaha.
“Faktor luck itu sangat berpengaruh. Pada pelatih sebelumnya mungkin faktor lucknya tidak ada. Mudah-mudahan pelatih saat ini ada faktor lucknya. Siapa pun yang melatih, selama tidak ada keberuntungan, tidak akan bisa menang. Karena bola itu tidak dapat diprediksi,” paparnya.
Dari dua kali latihan yang diamatinya, Dudung mengatakan ia baru bisa melihat secara garis besar dan belum mengetahui secara dalam tentang karakter masing-masing pemain. Dudung juga tetap menargetkan kemenangan, meskipun tampuk tertinggi pelatih masih belum diisi.
“Kalau soal pelatih yang terpilih, saya harus siap dengan siapa pun akan dipasangkan. Saya sebagai seorang asisten ya harus nurut dengan pelatih. Melihat materi pemain sebenarnya mereka pemain yang bagus. Mudah-mudahan saja di Aceh nanti bisa menang,” harapnya.

Keputusan Terbaik dalam Kondisi Buruk

Kedatangan para punggawa Persikabo di Pendopo Bupati Bogor, Rachmat Yasin, Senin (13/12) pagi kemarin untuk meminta izin kepada Ketua Umum, malah dikejutkan dengan pengumuman mengenai berakhirnya kepemimpinan Meiyadi Rakasiwi atas Persikabo. Pada awalnya, Ketua Umum hanya memberikan keputusan pemberhentian kepada Misgianto.
Seusai pertemuan dengan Bupati,Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan keputusan ini diambil oleh Bupati, mengacu pada perjanjian saat sebelum kontrak. Kemandulan tiga laga away, tanpa ada raihan satu poin pun, membuat Meiyadi cs menerima konsekuensi pemecatan yang sudah disetujui sebelumnya.
“Ini adalah keputusan terbaik dalam kondisi yang buruk. Kondisi yang buruk disini maksudnya adalah keadaan tim akhir-akhir ini yang terus menerus kalah. Sementara target kita adalah ISL,” bebernya.
Mengenai pengganti pelatih, Masan menyebutkan tiga nominasi pelatih antara lain Danur, Bambang Nurdiansyah dan Ruli Nere. Ia menyebutkan, pengurus sudah melakukan kontak dengan ketiga orang itu, namun belum ada kepastian mengenai siapa yang akan meneruskan kepemimpinan Meiyadi.
“Untuk ke Aceh nanti, pemain akan diasuh oleh Dudung Abdullah dan Anwar Saleh serta didampingi beberapa pengurus dan saya selaku manajer. Walaupun kita tidak memiliki pelatih, tapi target tidak akan turun. Kita tetap bertekad untuk menang,” imbuhnya.
Pengurus Persikabo akan melakukan pendekatan kepada calon pelatih dan mengusahakan pelatih baru akan bergabung dengan tim sepulangnya dari Bireun. Nama-nama calon yang muncul ke permukaan, diambil berdasarkan latar belakang mereka yang pernah bertitel striker tangguh pada masanya. Keahlian mereka tersebut diharapkan bisa dipadukan dengan kemampuan Dudung yang dulunya terkenal sebagai defender yang kokoh.

Sikap Tegas RY Kagetkan Semua Pemain

Mess Persikabo di Cibinong, Senin (13/12) kemarin siang banjir air mata. Ketegasan dari pengurus dan manajemen Persikabo akhirnya memutuskan untuk menghentikan era kepelatihan Meiyadi Rakasiwi dkk di Laskar Pajajaran, membuat beberapa pemain menitikkan air mata.
Peristiwa menyentuh itu terjadi saat para pelatih itu mengumpulkan semua pemain di aula mess, sebagai salam perpisahan. Ketangguhan para pemain saat merumput, seketika terhapus oleh mata yang berkaca-kaca saat bersalaman dengan tim pelatih itu.
Kebersamaan mereka selama tiga bulan terakhir untuk mengusung nama Persikabo dan berusaha meraih poin demi poin sebagai ongkos kursi di ISL, telah menjalin hubungan kekeluargaan antara para pemain, pelatih dan semua komponen di dalamnya, termasuk pembantu umum. Usaha mereka dalam tiga laga away dan satu home, hanya berhasil mengumpulkan tiga poin. Itupun diraih saat bermain di kandang sendiri.
Keputusan Ketua Umum kemarin cukup mengejutkan, disusul dengan Surat Keputusan yang menyusul pengumuman tersebut. Misgianto yang sudah terlebih dahulu mengantongi keputusan hengkang dari Persikabo tidak terlalu terkejut dengan pemberhentiannya. Akan tetapi, ia tetap merasa kaget dengan nasib serupa yang dialami ketiga rekannya.
“Kalau saya kan sudah tahu sejak minggu lalu tentang keputusan untuk saya pribadi. Tapi kalau (pelatih) yang lain agak kaget dengan keputusan yang mendadak ini. Walaupun ini adalah hari terakhir kami sebagai pelatih. Namun kami masih akan tetap berjumpa satu sama lain,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih lain seperti Nur Abdullah Jabon dan Sudarmanto hanya memberikan senyuman saat menjabat tangan para insan pers. “Terimakasih atas kebersamaannya. Maaf kalau kami salah baik yang sengaja ataupun tidak sengaja,” ucap Jabon pendek seraya menggenggam tangan wartawan satu per satu.
Dalam hal yang sama, beberapa pemain Persikabo cukup kaget dengan keputusan tegas yang diambil ketua Umum Persikabo. Namun, apapun keputusannya dan siapapun pelatihnya, para pemain harus tetap solid dan harus Profesionalisme.

Pemain berangkat hari ini dengan penerbangan pukul 15.00 WIB

Tim Persikabo berangkat hari ini ke Aceh untuk melakoni laga away keempat dan kelima. Pertandingan pertama di Aceh akan berlangsung pada tanggal 16 Desember lusa melawan PSLS, Lhoksmawe. Menyusul pertandingan pada tanggal 20 Desember menghadapi Bireun. Pemain yang akan diboyong ke Aceh adalah Wawan, Arik, Nanmi, Kahudi, Noviansyah, Donny, Susanto, Syaefulloh, Mukmin, Erik, Saeran, Salim, Chyril, Dian, Anton, Ilham, Jibby, Zaenal Arif, Septian, Boumsong dan Dede.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang minim pemain asing. Pada pertandingan di Aceh, Persikabo akan kembali menurunkan para pemain asingnya. “Pemain asing akan ikut semua. Mereka berpeluang untuk turun, menurut dokter mereka sudah ada dalam keadaan yang fit. Jadi mungkin mereka turun,” jelas Mas’an Djajuli, Manajer Persikabo.
Pemain berangkat hari ini dengan penerbangan pukul 15.00 WIB. Sebelum ke Aceh, mereka akn bermalam di Medan terlebih dahulu untuk menunggu penerbangan selanjutnya. Senin (13/12) kemarin, pemain sudah meminta restu kepada Bupati Bogor, Rachmat Yasin, selaku Ketua Umum.
“Bupati memberikan banyak arahan yang akan berguna bagi kami saat berada di Aceh. Kita kan tidak jadi launching. Sewaktu mau ke medan, juga tidak ada pertemuan dengan Bupati. Maka ini dianggap momen yang tepat untuk meminta waktu Ketua Umum, sebelum kita berangkat besok (hari ini red.),” lanjutnya.
Tidak diketahui pasti apa yang dipesankan oleh Ketua Umum kepada para pemain, karena pertemuan digelar tertutup. Akan tetapi pada saat bersalaman dengan semua pemain, RY berpesan kepada penjaga gawang Persikabo, Wawan Darmawan. “Jaga gawang kita ya Wan. Jangan sampai kebobolan lagi,” ujarnya singkat sambil menyalami kiper berkepala plontos itu. Dari pesan singkat itu tersirat bahwa ia sangat merindukan kemenangan Persikabo, tidak hanya jago kandang saja.

Bambang Nurdiansyah Sosok Yang Tepat Pengganti Meiyadi

Ketua Umum Persikabo, Drs. Rachmat Yasin, MM mengingatkan para pemain Laskar Pajajaran harus tetap profesional dan harus bisa menunjukan motivasi bertanding untuk meraih kemenangan. “ Pemain jangan terpengaruh suasana yang tengah terjadi saat ini. Saya hanya inginkan semua pemain harus tampil ngotot dan bisa memenangkan semua pertandingan kandang ataupun tandang. Pergantian pelatih dalam atmosfir sepakbola saat ini sudah hal yang lumrah. Karena semua pengurus klub ataupun elemen suporter tentunya berharap banyak tim kebanggannya bisa menorehkan prestasi maksimal dan bisa menjadi yang terbaik,” ujar RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor kepada Pakar seusai memanggil seluruh pemain Persikabo, Senin (13/12) di Pendopo Bupati Bogor di Cibinong kemarin pagi.
Pemanggilan skuad Laskar Persikabo ke Pendopo Bupati itu cukup mengagetkan Jarot dkk. Apalagi, dalam sambutannya kepada para pemain secara tegas mengatakan, ia mengganti jajaran pelatih Persikabo. Karena ini sesuai dengan komitmen jajaran pelatih dengan pengurus Persikabo. Rencananya, RY sendiri sudah setuju kepada sosok Bambang Nurdiansyah untuk menggantikan Meiyadi Rakasiwi. “Hal yang sangat wajar, kalau kami ataupun elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor meminta prestasi yang lebih baik kepada pelatih soal Persikabo. Saya sudah memberikan kesempatan saat lawan Persikabo, namun ternyata saya lihat langsung penampilan Persikabo malah makin kurang bagus. Hingga tak ada salahnya jika pengurus Persikabo akan memberikan jabatan pelatih Persikabo kepada orang lain. Mudah mudahan ditangan pelatih yang baru, suasana dan kemenangan akan semakin akrab dengan Persikabo. Ingat Persikabo punya target prestisius yakni lolos ke Superliga tahun depan. Saya berpesan agar Persikabo jangan kebobolan lagi dan harus memenangkan pertandingan,” jabarnya.
Sementara itu, beberapa pemain Persikabo yang datang ke Pendopo Bupati Bogor pasca latihan pagi kemarin merasa kaget ketika Ketua Umum Persikabo mengumumkan pergantian pelatih.
“ Jujur Saya merasa kaget dengan pengumuman pagi ini. Saya pikir kalau Ketua Umum Persikabo ini tidak akan berbicara hal tersebut. Namun, apapun keputusan yang telah ditetapkan Ketua Umum Persikabo itu adalah hal yang sangat wajar. Saya dan para pemain akan besikap professional menyikapi hal ini. Semua pemain harus bisa bekerjasama pelatih baru Persikabo. Siapapun pelatihnya tugas pemain adalah bermain dan memberikan kemenangan kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Kami ini pemain Profesional, kami digaji oleh Persikabo. Maka kami harus memberikan prestasi terbaik bagi Laskar Pajajaran,” ungkap salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya . Ditempat terpisah, General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, kemungkinan besar pos Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih kepala Persikabo akan ditempati Bambang Nurdiansyah. “ Yah saya sudah ditelpon salah seorang pengurus teras Persikabo, untuk menangani Laskar Pajajaran. Insya Allah saya menerima tawaran itu. Namun, saya harus berbicara dulu dengan jajaran klub saya saat ini,” ujar Bambang Nurdiansyah.

Semua Pasti Ingin Menang

Sosok Dudung Abdulah dimata masyarakat bola di Kabupaten Bogor memang sudah tak asing lagi. Karena mantan pemain Warna Agung ( Galatama) seangkatan Warta Kusumah dan Maman Suryaman ini sudah lama mengabdi dalam dunia sepakbola di Kabupaten Bogor. Namun, selama ini Dudung lebih banyak berkecimpung untuk mengurusi para pemain muda atau SSB yang ada di Kabupaten Bogor. Lelaki yang tinggal di Leuwi Nutug dan pernah mendirikan SSB Leuwi Nutug ini selama ini punya hubungan emosional dengan Persikabo. Pasalnya, kerap kali Dudung diberikan kepercayaan menangani tim Medco Kabupaten Bogor ataupun tim Suratin Persikabo. Ketika namanya, disebut sebut masuk dalam jajaran asisten pelatih Persikabo, secara tegas ia mengatakan, ia sangat siap untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Walaupun debutnya di Persikabo harus menghadapi lawatan ke Aceh menghadapi PSLS dan PSSB Bireun.
“Semua pemain, pelatih, pengurus dan jajaran masyarakat bola di Kabupaten Bogor tentunya berharap banyak Persikabo bisa menang terus dalam setiap away,” ujar Dudung Abdulah yang mengaku siap bekerjasama dengan siapa saja pelatih yang akan ditunjuk pengurus Persikabo menggantikan sosok MR-25.
Menyinggung soal peluang Persikabo dalam target Superliga tahun ini secara tegas ia mengatakan, Persikabo punya materi pemain yang sangat bagus. “Persikabo sangat layak promosi ke Superliga tahun depan. Persikabo memiliki semuanya. Mudah mudahan saja kehadiran saya di Persikabo senior ini bisa membawa dampak yang positif. Hingga Persikabo kembali ke trek yang benar dan mampu mengamankan tiket Superliga tahun depan,” jelasnya dengan tegas.

Semoga Meiyadi Rakasiwi Bisa Sukses Di Klub Lain

Sebuah pekerjaan apapun pasti akan mempunyai resiko atau dampak yang positif dan negatif. Pekerjaan kita akan dianggap bagus oleh Sang Bos, jika kita tidak mempunyai nilai merah dimata majikan. Bahkan, hal hal yang bersifat pemberhentian kerja dalam dunia kerja apapun pasti akan terjadi. Hal itu juga dilihat dari catatan prestasi kerja kita selama ini. Kemarin petang tanpa diduga sebelumnya oleh para pemain Persikabo Kabupaten Bogor, Sang Bos Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin membuat keputusan yang cukup mengagetkan. Orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini mengumumkan secara resmi kalau sosok Meiyadi Rakasiwi tidak akan menangani Persikabo lagi hingga akhir musim kompetisi nanti Pernyataan Sang Bos ini tentunya mengundang rasa iba para pemain Persikabo. Karena selama ini sosok Meiyadi dikenal sebagai pelatih yang sangat dekat dengan para pemainnya. Ia bisa mengayomi para pemainnya dengan baik. Hampir semua orang yang ada di Mess Persikabo sangat menyukai sosok MR-25 ini. Karena faktor lux kurang memayungi Persikabo dalam tiap laga away, maka RY menerapkan komitmen " 3 Harus 4". Sebenarnya dari awal, Meiyadi juga sangat memaklumi dan menerima tantangan dari komitmen untuk melatih Persikabo. Saya sendiri kagum dengan sikap MR-25 yang secara bijak dan tenang menerima soal keputusan komitmen ini. Walaupun keputusan RY ini terkesan mengagetkan, namun hal tersebut adalah sebuah keputusan yang sah. Karena sejak awal MR-25 sendiri menyanggupi soal komitmen ini. Semoga apa yang telah diputuskan RY ini bisa berdampak positif bagi tim dan MR sendiri. Saya mengingatkan kepada semua elemen yang ada di Persikabo untuk melupakan kejadian kejadian yang sudah berlalu. Hari ini sesuai semangat momentum bulan muharam, saya berharap Persikabo bisa menuai hasil yang lebih poisitif dalam semua laga away yang tersisa. Persikabo memang telah tiga kali kalah dalam laga away. Akan tetapi, Persikabo sendiri masih akan melakoni 9 kali partai tandang lagi. Persikabo belum kiatam. Mudah mudahan momentum muharam ini bisa dimaknai oleh semua pengurus, manajerial, jajaran pelatih baru dan juga semua pemain Persikabo Kabupaten Bogor supaya Persikabo bisa kembali menapaki hari hari indah dengan kemenangan yang diraih pada beberapa partai tandang. Selain itu, masyarakat bola juga jangan terlalu banyak menuntut yang lebih kepada jajaran pelatih baru Persikabo. Idealnya masyarakat bola di Kabupaten Bogor harus terus memberikan support dan doanya dalam setiap pertandingan yang dilakukan Persikabo baik tandang maupun kandang. Momentum bulan muharam yang sangat identik dengan kebaikan kebaikan ini, diharapkan membawa berkah juga bagi Meiyadi Rakasiwi dkk. Semoga MR -25 bisa secepatnya mendapatkan kesuksesan di klub yang baru.

Meiyadi, Jabon, Sudarmanto dan Misgianto Dipecat

Pelatih bersikap baik saja tak cukup bagi Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin. Dia mengeluarkan keputusan cepat dengan mendepak pelatih kepala Meiyadi Rakasiwi. Tak hanya Meiyadi, pelatih fisik Jabon Abdullah, dan pelatih kiper Sudarmanto juga dipecat setelah sebelumnya, manajemen memecat asisten pelatih Misgianto. Keputusan pemecatan itu keluarkan di Pendopo Bupati, Senin (28/12). Rachmat Yasin menyampaikan langsung pemecatan di hadapan pemain yang diundang ke pendopo setelah sesi latihan pagi yang masih dipimpin Meiyadi. Tidak diketahui pasti apa yang diungkapkan Bupati Bogor itu karena pertemuan berlangsung tertutup untuk wartawan dan orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga tak memberikan kesempatan wawancara yang bergegas masuk ke ruangannya. Dari keterangan manajer Mas’an Djadjuli usai pertemuan, alasan pemecatan tersebut karena kegagalan Meiyadi memenuhi komitmen. Komitmen tersebut maksudnya dari kesanggupan Meiyadi saat mau jadi pelatih Laskar Pajajaran bersedia dipecat jika pada tiga laga away tak bisa mengambil 4 angka. “Pada saat fit and proper test, Meiyadi sanggup dengan 4 poin. Tapi kan nyatanya tidak. Bupati ingin yang terbaik untuk masyarakat Bogor,” jelas Mas’an. Persikabo ungkap Mas’an, memiliki target ke Liga Super Indonesia sehingga jika mengalami kekalahan pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia akan menyulitkan langkah Pajajaran ke kasta tertinggi tanah air. “Keputusan ini atas dasar perjanjian. Jadi tak ada istilah gertak sambal,” kata dia. Mas’an mengakui pada Tur Aceh ke PSLS Lhokseumawe (14/12) dan PSSB Bireuen (20/12), Persikabo akan didampingi asisten baru Dudung Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh. Belum ada pengganti Meiyadi, namun Mas’an menyeutkan tiga kandidat yaitu Bambang Nurdiansyah, Rully Nere dan Danurwindo. “Setelah lawan Bireuen kemungkinan sudah ada pelatih baru,” ungkapnya.

Pemain Shock, Mes Pusdai Haru-Biru

Suasana mes Pusdai haru-biru. Sebagian besar pemain berkaca-kaca saat pelatih Meiyadi Rakasiwi pamitan ke pemain pada pukul 13.41 WIB. Satu per satu pemain dipeluknya, bahkan ada pemain yang tak kuasa menahan tangis dengan mata memerah meneteskan air mata. Pemandangan yang tak lazim. Ini setelah bel panjang dibunyikan sebagai tanda panggilan, semua pemain turun ke lobi mes. Padahal sebelumnya mes lengang karena pemain berada di kamar masing-masing sehabis latihan dan dipanggil ke pendopo bupati. “Saya sudah tidak lagi melatih sejak hari ini,” ucap Meiyadi mengawali pembicaraan. Meiyadi sendiri tampak menahan kesedihannya, saat berpesan mesti ada prilaku profesional pemain. Gaji yang diterima adalah selain untuk dirinya, untuk keluarga, istri dan anak-anak tercinta. “Sikapi kejadian ini dengan positif. Jangan patah arang. Sebab keputusan hari ini mungkin yang terbaik,” kata dia. Situasi semakin haru saat kata-kata maaf terucap dari mantan pelatih Persikad Depok asal Medan itu. Dari awal kedatangan yang mengajak pemain untuk sama-sama berkomitmen, direspon pemain dengan sikap menunduk. Sebab visi untuk mencapai tujuan kata dia, adalah upaya menyatukan pemikiran untuk mencapai satu tujuan. Namun kepergian Meiyadi Rakasiwi dari mes Pusdai tak dihadiri pengurus Persikabo, situasi yang sama saat Persikabo memulai laga. Tak ada lauching team di awal-awal prakompetisi meski pada musim sebelumnya dilakukan manajemen dan pengurus Persikabo. “Saya menerima ini dengan lapang dada,” tandas Meiyadi. Semua pemain bahkan tak menyangka Meiyadi berlalu begitu cepat. “Saya kaget dan shock. Tapi itu adalah keputusan pengurus kami profesional saja soal ini,” ujar kapten Kahudi Wahyu.

Kabomania Sampaikan Tuntutan

Hari Senin 13 Desember 2010 kemarin, Kabomania membuat pernyataan yang disampaikan kepada Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin yang juga Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bogor. Tuntutan tersebut diberikan atas keprihatinan Kabomania terhadap prestasi kesebelasan Persikabo yang semakin memburuk akhir-akhir ini. Pernyataan disampaikan secara langsung oleh Pengurus inti Kabomania yang diwakili oleh Ketua Umum dan Sekertaris Umumnya, langsung kepada Ketua Umum Persikabo, di Pendopo Kabupaten Bogor sesaat setelah menajemen mengumumkan pemberhentian Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih. Disamping Ketua Umum dan Sekertaris Umum Kabomania nampak hadir pula Ketua Harian dan beberapa pengurus lainnya.

Inilah butir-butir tuntutan Kabomania :

Melihat perkembangan Tim Persikabo pada kompetisi Divisi Utama 2010/2011. dan sesuai target Ketua Umu Persikabo yang menyatakan bahwa tahun mendatang harus masuk Super Liga, kami segenap komponen Kabomania merasa pesimis dalam pencapaian target tersebut, untuk itu kami sampaikan beberapa hal masukan sebagai berikut :

  1. Kesalahan penunjukan tim pelatih terutama kepada sdr. Meiyadi Rakasiwi merupakan kesalahan pengurus Persikabo.
  2. Untuk perbaikan tim Persikabo secara keseluruhan dimohon adanya penggantian pelatih. kami tidak setuju apabila hanya sdr. Misgianto saja yang diberhentikan, karena semuanya tentu menjadi tanggung jawab Pelatih Kepala.
  3. Pengurus Persikabo harus bijak dalam pengurusan Tim Persikabo, sehingga tidak ada interfensi dari fihak-fihak tertentu dan menempatkab posisi sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
  4. Kami menyadari bahwa untuk penggantian pelatih tidak mudah karena padatnya jadwal pertandingan, namun perlu diingatkan bahwa sesuai keputusan Ketua Umum Persikabo, apabila 3 (tiga) pertandingan tandang tidak membawa nilai 4 maka tim pelatih dinyatakan gagal, dan ternyata terbutkti 3 pertandingan tandang tersebut tidak satupun nilai diperoleh tim Persikabo. Untuk itu keputusan tersebut harius segeral dilakukan setelah pulang dari tour Aceh.
  5. Tim Persikabo dibiayai oleh APBD Kabupaten Bogor yang cukup besar jumlahnya, tentunya kami harapkan adanya keseimbangan prestasi yang dicapai oleh Persikabo dan prestasi yang dicapai saat ini sangat mengecewakan bukan hanya Kabomania saja tetapi masyarakat umum Kabupaten Bogor juga merasa kecawa.

Senin, 13 Desember 2010

Meiyadi Akhirnya Tamat

Akhirnya mananajemen Persikabo memenuhi janjinya untuk melakukan evaluasi terhadap team Persikabo siang ini Senin 13 Desember 2010, hasil evaluasi tersebut manajemen Persikabo memutuskan untuk memberhentikan team pelatih saat ini yang di kepalai oleh Meiyadi Rakasiwi. Belum dapat keterangan lebih lanjut siapa pelatih yang akan menggantikan Meiyadi Rakasiwi, namun sementara untuk menghadapi pertandingan tandang yang akan datang, manejemen telah menunjuk Anwar Saleh dan Dudung Abdullah sebagai Care Taker. Demikian disampaikan Mas’an Djajuli manager Persikabo sesaat setelah keluar dari Pendopo, selesai melakukan evaluasi berasama Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin beserta pengurus Persikabo lainnya.
Pada evaluasi tersebut disamping dihadiri jajaran pengurus Persikabo, juga disaksikan oleh para pemain yang baru saja menyelesaikan latihan sesi pagi. Tampak juga Ketua Umum Kabomania Bapak Diky Dompas dan Sekum Sujiono serta beberapa pengurus Kabomania lainnya yang kebetulan hadir memberikan surat pernyataan mengatas namakan Kabomania, sebagai supporter setia Persikabo.

Kabomania Siap Dukung Bogor Raya FC

Meskipun usia Bogor Raya FC belum seumur jagung. Namun, masyarakat bola di Bogor sudah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Laskar Kujang julukan bagi Bogor Raya FC ini. Apalagi, Bogor Raya mendatangkan para pemain asing yang memang punya kualitas diatas rata rata seperti Diego Bogado yang sudah berada di markas Bogor Raya FC di kawasan Sentul City. “Kita memang pendukung Persikabo. Namun, kita sangat mendukung dengan kehadiran Bogor Raya FC ini. Kita akan terus memberikan dukungan bagi Bogor Raya FC dikancah LPI mendatang. Baik Persikabo maupun Bogor Raya sama sama membawa nama Bogor,” ujar Imel Tedi, seorang bobotoh Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas. Imel menegaskan, kehadiran Bogor Raya FC ini akan menjadi tontonan alternative bagi masyarakat bola di Bogor. “ Saya sebagai warga Bogor sangat bangga kalau Persikabo dan Bogor Raya sama sama meraih prestasi gemilang dalam kancah sepakbola diotanah air. Sebagai masyarakat bola, kita jangan membeda bedakan soal Divisi Utama, ISL dan LPI. Toh semuanya bermuara kepada peningkatan prestasi sepakbola di Bogor. Saya optimis Bogor Raya bisa menuai sukses dalam perhelatan perdana LPI tahun ini,” ujar Imel dengan tegas. Sementara itu, Kemal Fasya salah seorang pengurus Kabomania mengatakan, seluruh elemen Kabomania akan mendukung penuh semua pertandingan yang akan digelar Bogor Raya FC dalam ajang LPI tahun depan. “Saat Persikabo main tentunya kita akan menggunakan nama Kabomania. Tapi, saat Bogor Raya main, kita akan menggunakan nama Boramania. Persikabo dan Bogor Raya adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan. Apalagi keduanya main di Stadion Persikabo, Cibinong,” ujar Kemal Dalam kesempatan yang sama, kata Kemal, ia merasa kagum dengan proses rekrutmen pemain asing yang dilakukan manajemen Bogor Raya FC selama ini. “ Sebagai orang Kabupaten Bogor saya merasa bangga kalau di Kabupaten Bogor ada pemain bola yang berasal dari klub River Plate (Liga Argentina) yakni Diego Bogado. Saya yakin kehadiran Diego akan menjadi magnet bagi sepakbola Bogor terutama bagi Laskar Kujang julukan bagi Bogor Raya FC,” bebernya dengan tegas. Sementara itu, Dicky Dompas, Ketua Umum Kabomania mengatakan, ia telah melakukan sosialisasi kepada seluruh Korwil Kabomania soal kehadiran Bogor Raya FC ini. Menurutnya, Persikabo dan Bogor Raya adalah klub sepakbola yang akan mengangkat prestise sepakbola Bogor kekancah nasional. “Seluruh elemen Kabomania siap memberikan apresiasi penuh kepada Bogor Raya FC. Kami berharap Bogor Raya FC bisa menuai prestasi yang membanggakan diajang Liga Primer Indonesia (LPI) yang akan digelar pada awal tahun 2011 mendatang,” pungkasnya.

Rudy Ferdiansyah & Mas’an Djajuli Gelontorkan Gaji

Demi menyemangati Persikabo dalam tour pertandingan keduanya di Aceh, minggu ini, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kembali merogoh koceknya untuk menanggulangi gaji pemain untuk periode ini. Panjangnya proses gaji pemain dari kas daerah, dikhawatirkan mengakibatkan penundaan gaji pemain. Sehingga, Mas’an berinisiatif untuk menanggulangi gaji pemain terlebih dahulu. “Mereka kan akan berangkat hari Selasa, kalau menunggu uang kas daerah keluar, takutnya mereka kelamaan menunggu dan malah tidak bersemangat. Saya ingin mereka bermain maksimal makanya saya berinisiatif untuk menanggulanginya terlebih dahulu,” jelasnya. Optimisme dari Raja Midas ini diharapkan bisa mendongkrak semangat para pemain untuk bisa bermain maksimal, tanpa harus memikirkan haknya. Persikabo akan melakoni laga away dengan susunan tim pelatih yang baru. Asisten Pelatih, Misgianto akan digantikan oleh asisten baru, sebagai pendamping Meiyadi Rakasiwi. Kehadiran asisten pelatih baru diharapkan bisa memberikan suntikan motivasi baru dan mengurangi rekor kekalahan yang dikoleksi Persikabo. “Saya sudah mulai tenang dengan adanya evaluasi dari Ketua Umum. Sejak sebelumnya kan kita gencar menunggu kapan akan ada evaluasi. Evaluasi telah dilakukan dan menghasilkan keputusan untuk memberhentikan Misgianto. Keberadaan Meiyadi sebenarnya sampai saat ini masih belum aman. Kalah atau menang pada saat bertanding di Aceh nanti, tetap akan menjadi pertimbangan kelanjutan Persikabo dibawah kendali Meiyadi,” ujarnya. Untuk kemungkinan kandidat yang bisa menggeser Meiyadi, ia menuturkan belum ada nama yang masuk daftar untuk dihubungi. Sekedar mereview, evaluasi akhirnya dilakukan mengingat tiga kali laga away yang tidak menghasilkan satu poin pun. Sementara, Meiyadi sejak awal berkomitmen untuk mengundurkan diri jika tidak meraih empat poin.

JP Boumsong Siap Tampil di Aceh

Menjelang keberangkatan ke Aceh, Selasa (14/12) besok, dokter yang menangani pemain Persikabo mengatakan, kondisi Laskar Pajajaran itu berada dalam keadaan yang fit. Hanya dua pemain yang dipastikan tidak akan bisa memperkuat skuad dalam tour away kedua itu. Poros tengah berpengaruh, Bona “Pirlo” Simanjuntak dan sayap kiri andalan, Jarot. Striker asing, Boumsong dinyatakan cukup fit dan diperkirakan bisa turun sebanyak 30-40 menit. “Boumsong bisa merumput sekitar 20-30 menit. Kita kan sudah tahu dari awal kondisinya bagaimana. Kalau Bona dan Jarot benar-benar tidak akan turun. Kalau dipaksakan malah berbahaya. Toh masih banyak pemain lainnya yang berkemampuan sama dan berada dalam kondisi maksimal,” ujar dr. Nur Hakim kepada Pakar usai melihat latihan Persikabo, kemarin. Bona mengalami cedera ligament dimediolateral ringan dan membutuhkan waktu satu hingga dua minggu lagi untuk benar-bnenar pulih. Sementara Jarot otot paha kanan dalamnya bermasalah dan membutuhkan waktu istirahat selama seminggu. Ia menambahkan, dari segi fisik, pemain harusnya bisa bermain dengan maksimal dan diharapkan bisa membawa banyak poin untuk mengejar ketinggalan Persikabo di klasemen Liga Indonesia musim ini. Apalagi dengan dibayarkannya gaji pemain pada hari ini. “Dari segi fisik, yang lainnya siap tempur hanya dua orang yang harus disimpan dulu. Saya nanti akan mendampingi mereka selama di Aceh. Perjalanan ke Aceh cukup melelahkan, maknya harus berangkat hari Selasa. Mudah-mudahan istirahat selama satu hari cukup untuk mengganti perjalanan selama beberapa jam,” ungkapnya. Ia juga berharap pemain tidak terpengaruh oleh keadaan tim yang saat ini dalam kondisi yang kurang bersahabat. Sehingga secara psikologis mereka tetap fokus pada pertandingan.

Raja Midas All Out Untuk PERSIKABO

Pengurus teras Persikabo telah melakukan evaluasi kinerja jajaran pelatih Laskar Pajajaran belum lama ini dengan memberikan kesempatan Meiyadi Rakasiwi untuk menukangi Persikabo dalam lawatan ke kandang PSLS dan PSSB Bireun pekan ini. Evaluasi yang dilakukan ketua umum Persikabo dan jajaran pengurus Persikabo belum lama ini membuat motivasi Mas an Djajuli sebagai manajer Persikabo kembali bergairah lagi. Bahkan, Raja Midas panggilan akrab dari Mas’an Djajuli ini mengaku akan all out lagi dalam mendampingi dan membereskan hal hal urgent yang berkaitan dengan kebutuhan pemain Persikabo. “ Jujur saat lawatan ke Medan belum lama ini, motivasi saya Cuma 30 persen saja untuk mendampingi Persikabo. Karena saya mengendus suasana yang tak sedap dan banyak pemain yang curhat kepada saya. Setelah saya dipanggil oleh Ketua Umum Persikabo, motivasi saya kembali bergairah dan siap 100 persen untuk mendampingi Persikabo dalam segala hal. Pak Bupati selaku ketua umum Persikabo telah berbicara banyak kepada saya. Hal itulah yang membuat saya bergairah lagi. Bahkan, sebelum berangkat ke Aceh, saya siap memberikan gaji kepada para pemain. Hingga para pemain menjadi tenang. Selain itu, saya juga sudah menyiapkan uang untuk bonus selama dua kali main di Aceh,” imbuh Mas an Djajuli dengan tegas. Dalam kesempatan yang sama, tambah Raja Midas, Persikabo Kabupaten Bogor masih punya peluang besar untuk menggapai target ke Superliga tahun 2011 mendatang. Persikabo masih punya kesempatan 11 kali lagi main di kandang dan 8 kali lagi main di partai tandang. ” Menangkan semua partai kandang, minimal rebut 3 kali kemenangan di partai tandang dan hindari kekalahan saat laga tandang,” ujarnya

Sabtu, 11 Desember 2010

Judgement Day bagi Meiyadi

Meiyadi Rakasiwi bisa dihentikan langkahnya mengarsiteki Persikabo, namun juga bisa selamat. Hari penentuan dari Ketua Umum Persikabo Rachmat Yasin, Senin (13/12), sehari sebelum keberangkatan Laskar Pajajaran ke Lhokseumawe, Aceh merupakan ‘judgement day’ karirnya. Meskipun Meiyadi sendiri mengaku belum mengetahui perihal rencana pemecatan terhadap dirinya.
“Saya belum dapat info (pemecatan) itu,” ujarnya melalui pesan singkatnya, Jumat (10/12).
Manajemen dan pengurus Persikabo yang sedang mempertimbangkan nasibnya itu, bisa saja Meiyadi tak jadi diganti pelatih baru karena faktor masalah bukan berasal dari tim pelatih, tapi justeru dari pemain atau ada faktor lain. Apalagi dengan waktu yang mepet, pergantian pelatih bukan solusi terbaik. Persikabo dalam waktu dekat ini akan menghadapi PSSL Lhokseumawe dan PSSB Bireuen.
“Memang tak mudah mencari pelatih baru yang langsung siap turun. Tapi itu kembali ke keputusan Bupati dengan berbagai pertimbangannya,” ujar manajer Mas’an Djadjuli.
Termasuk apakah akibat gonjang-ganjing keterpurukan tiga laga away Laskar Pajajaran termasuk yang tak bisa ditolerir atau sebaliknya. Bisa saja jika Meiyadi mampu membuktikan pada laga away berikutnya, kursi pelatih masih dihuninya. Mas’an sendiri mengaku, rapat sebelumnya itu merupakan evaluasi dan masukan. “Tentu yang dicari adalah keputusan terbaik dengan konsekuensi masing-masing,” ungkapnya.
Sebelumnya Edison Hutahean yang juga pengurus Persikabo memiliki argumentasi lain. Langkah Persikabo belum kiamat dan untuk laga away hanya mencari 9 angka dengan asumsi menyapu bersih semua laga kandang. Persikabo asuhan Meiyadi telah berhasil memenangkan laga kandang pertama dengan PS Bengkulu (3/12) dengan kemenangan 2-0. “Yang kami anggap gagal itu adalah lawan Pro Titan saat tandang ke Medan. Mestinya memang menang dan untuk mengganti pelatih itu bukan solusi terbaik. Masalahnya adalah komunikasi antar pemain yang tak jalan,” kata dia.

Jumat, 10 Desember 2010

Bapak RY Mulai Gerah

Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mulai bereaksi dengan hasil tiga pertandingan away yang tidak membuahkan satu poin pun dari Persikabo. Sejak awal uji coba dan lebih banyak menuai kekalahan daripada kemenangan, Bupati Bogor itu memang sering terlihat kecut setelah keluar dari Stadion Cibinong. Berkali-kali ia melontarkan akan segera mengevaluasi skuad besutan Meiyadi Rakasiwi itu. Akan tetapi hingga kemarin lusa, belum ada tanda-tanda evaluasi dilaksanakan. Kekalahan yang diderita Laskar Pajajaran menghadapi Persitara, Rabu (8/12) lalu di kandang Si Pitung ternyata menuai reaksi keras dari RY. Kamis (9/12), kemarin siang, jajaran pengurus seperti Adang Suptandar, Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata dan Mas’an Djajuli diminta hadir di pendopo untuk memberikan keterangan mengenai pertandingan. Meskipun menyaksikan langsung dari televisi, namun tampaknya orang nomor satu di Bogor itu tidak ingin gegabah mengambil keputusan dan tetap meminta laporan dari semua pengurus. “Kita diundang ke Pendopo untuk memberikan laporan dari hasil pertandingan belakangan ini. Banyak hal yang disoroti oleh Pak Bupati. Namun belum ada keputusan mengenai nasib pelatih,” ujar Mas’an usai mengikuti evaluasi tertutup itu. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, menjadi bahan masukan bagi Bupati untuk memutuskan apakah skuad Pesikabo tetap dipegang kendalinya oleh Meiyadi Rakasiwi, atau pemain Persikabo akan memiliki arsitek baru. Laga away ke Aceh yang sudah ada di depan mata, menjadi salah satu tekanan, bahwa sang Ketua Umum harus memutuskan dalam jangka waktu singkat. “Senin sudah ada keputusan langkah apa yang akan kita ambil. Apakah akan ganti pelatih atau tetap di bawah kendali Meiyadi. Bupati butuh waktu untuk memutuskan apa yang terbaik, karena ini menyangkut banyak hal. Termasuk target kita untuk masuk ke ISL,” imbuhnya.

KAMI Minta Ketegasan Ketua Umum

Mendengar aksi langsung dari Ketua Umunm Persikabo yang memanggil pengurus Persikabo untuk melakukan evaluasi, Kabomania menyambut tindakan positif itu dengan antusias. Pendukung Persikabo itu memang menginginkan perombakan secepatnya dari manajemen dan evaluasi hingga detail secara keseluruhan dari skuad. Evaluasi yang dilakukan oleh manajemen dan pengurus hanya meliputi kepelatihan saja. Untuk pemain, hingga saat ini masih dianggap sebagai pihak yang innocent atau tidak bersalah. “Memang sudah seharusnya dilakukan evaluasi untuk melihat bagian mana yang salah. Kalau memang ternyata kepelatihan Meiyadi tidak membuahkan hasil yang positif, pasti pengurus bisa mengetahui jalan yang lebih tepat sebagai solusinya,” ujar Ketua Kabomania, Dicky Dompas penuh makna. Ia melanjutkan, jika hari Senin (13/12) nanti akan menjadi hari penentuan bagi Meiyadi, maka Bupati harus bisa tegas dalam proses pemutusan hasil evaluasi ini. Karena bagaimanapun, setiap keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh pada hasil akhir nanti. Target untuk bisa masuk ke ISL bukan hal yang mudah. Bahkan akan semakin berat jika melihat hasil yang dikantongi Persikabo hingga saat ini. “Kalau begini, bisa-bisa hasil akhirnya nanti Persikabo malah ada di zona degradasi, bukan mendekati ISL. Kan bisa bahaya kalau kita turun kasta. Ketua Umum harus benar-benar tegas. Banyak tumpuan masyarakat Kabupaten Bogor terletak di Persikabo. Bagaimanapun ini adalah salah satu gengsi bagi Kabupaten Bogor dan menjadi harga diri kabupaten terbesar di Indonesia,” cetus salah satu Kabomania.