Kamis, 17 Februari 2011

Pablo Gagal, Maman Punya Alternatif

Alenatore Maman Suryaman rupanya telah mengantongi beberapa nama sebagai alternatif, jika dua bomber Persib Pablo Frances dan Gilang Angga, serta stoper Persiba Balikpapan Bachtiar, gagal merumput di Cibinong.
Meski demikian, mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut enggan menyebutkan siapa saja yang akan menjadi pilihan kedua untuk mengisi skuad Laskar Pajajaran.
Menurut dia, dalam situasi mendesak, sebuah tim harus memiliki cadangan buruan jika mangsanya gagal didapatkan.Walaupun sudah terjadi kesepakatan, manajemen Persikabo belum memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Sehingga, timbul kekhawatiran Pablo, Gilang dan Bachtiar akan berpaling.
“Sebagai pelatih, saya harus bisa mengantisipasi polemik itu dengan cara membidik pemain cadangan untuk pengganti mereka.Karena waktu pertandingan kontra Persih Tembilahan tinggal beberapa hari lagi,” ujar Maman saat ditemui Radar Bogor kemarin.
Ia berharap manajemen Persikabo segera memastikan kapan tiga bintang ISL itu bisa bergabung ke dalam skuad hijau kuning.Caranya, lanjut dia, dengan mentransfer dana ke klub mereka secepatnya. “Saya harap manajemen langsung mengambil tindakan nyata supaya ada kepastian kapan mereka datang,” tegasnya.
Sementara itu, Maman menegaskan, kendati Edward Valutsa juga belum mendapatkan dana transfer, ia yakin stoper timnas Moldova itu sangat ingin bermain bersama Salim Alaydrus cs. “Ya menurut saya hati Edward sudah 90 persen ingin main bersama Persikabo. Itu terlihat kalau dia sudah tiga hari di sini, jika mempermasalahkan itu ia pasti sudah pergi,” jelasnya.
Maman juga menyambut gembira kedatangan winger anyar Sony Kurniawan. Karena, mantan penggawa Persib dan Persiraja itu memiliki kemampuan bertahan cukup baik. “Mudahmudahan dengan datangnya Sony, lini belakang kita jadi tambah solid,” singkat dia.
Sedangkan Sony berjanji akan membuat lini pertahanan Persikabo menjadi lebih kompak dan mampu merebut satu tiket menuju ISL.

Sony Reuni Bersama Abo

Hari pertama berbaju Persikabo, pemain anyar Laskar Pajajaran, Sony Kurniawan berjanji akan membawa perubahan dalam tim Persikabo. Mantan pemain Persiraja itu berjanji akan menyatukan semua pemain Persikabo agar lebih solid pada saat tampil di lapangan. Menurutnya, persatuan pemain akan menjadi kunci keberhasilan tim. Hal ini jauh lebih penting dibandingkan bonus dan gaji yang tinggi.
“Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja saya belajar dari Persisam. Klub yang dananya masih tersendat-sendat seperti itu, kenapa bisa menjadi pemuncak klasemen? Karena mereka memiliki tim yang kompak dan sangat solid saat merumput. Itu yang menjadi kekuatan terbesar saat mereka meraih kemenangan. Saya akan berusaha berbaur dengan semua pemain dan membuat mereka semua lebih kompak. Itu janji saya,” tuturnya optimis menjelang latihan sore di Stadion Persikabo Cibinong, sore kemarin.
Mantan pemain Persib Bandung itu juga mengaku sangat termotivasi dengan target Persikabo untuk menembus ISL. Meskipun saat ini terperangkap di posisi ke-8 dalam Klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia, Sony yakin, Persikabo bisa mencapai target tersebut dengan upaya yang keras dan kesatuan visi dari pemain.
“Persikabo masih punya kans yang besar untuk meraih posisi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain baru saat ini. Saya yakin kita bisa memenuhi target itu,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai reuni mantan pemain Persib di Persikabo, Sony membantah ia bergabung atas undangan dari Zaenal Arif, Salim atau pemain lainnya. Menurutnya, ia terpilih karena tim pelatih dan manajer melihat kemampuannya yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan Persikabo.
“Saya memang reuni di sini, apalagi nanti ada Gilang juga. Tapi saya masuk ke sini murni karena panggilan manajemen. Menurut mereka, skill saya dibutuhkan, ya sudah saya bergabung,” tandasnya.

Pemain Magang Harus Terdaftar

Pasca pencoretan sebelas orang pemain dari daftar skuad Persikabo, kali ini Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman berniat melakukan revolusi baru dengan menyemangati pemain menjelang deadline pendaftaran pemain akhir minggu ini. Ia mengusulkan kepada manajemen untuk memasukkan semua pemain yang dikontrak ke dalam daftar pemain yang ada di Badan Liga Indonesia (BLI).
“Saat ini kuota kita sekitar 26-27 orang. Jumlah itu bengkak sampai 31 orang juga tidak apa-apa. Saya akan mengusulkan kepada manajemen untuk meniadakan pemain kontrak yang tidak terdaftar. Buat apa pemain dikontrak kalau tidak didaftarkan. Urusan main atau tidak main, itu belakangan. Yang penting kan mereka terdaftar. Daripada mubazir uang kontraknya,” papar Maman di sela-sela latihan kemarin.
Headcoach itu juga berencana akan menyemangati pemain magang untuk saling berkompetisi dengan memilih dua orang diantara lima pemain magang untuk masuk skuad yang terdaftar. Semua pemain yang magang, akan dipilih berdasarkan perkembangan masing-masing pemain untuk didaftarkan ke BLI. Ini akan sangat membantu mereka ke depannya menuju jalur professional.
“Pemain magang itu kan butuh pengakuan juga. Kalau mereka dimasukkan ke dalam skuad, meskipun jam terbangnya nol, tapi itu sudah suatu prestasi, karena mereka masuk berdasarkan kemampuannya yang diakui oleh pelatih. Usulan ini akan saya sampaikan kepada manajemen,” lanjutnya.

Maman Sudah Siapkan Alternatif

Skuad baru Persikabo, akan diuji hari ini dengan melawan PS Gunung Putri di stadion Persikabo Cibinong. Singkatnya waktu menjelang pertandingan perdana putaran kedua, membuat semua agenda yang sudah disusun pada akhir putaran pertama lalu harus dipercepat. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, perekrutan pemain yang sudah bergabung seperti Sony Kurniawan, Maulana, Eduard Valutsa dan Ridwan Awaludin sejauh ini memperlihatkan perkembangan yang positif.
“Mereka bermain bagus dan sudah bisa beradaptasi dengan tim. Sonny yang baru datang dan Eduard yang baru beberapa hari di Indonesia juga sudah mulai tampak berbaur dengan tim. Penampilan mereka dalam latihan sore ini (kemarin sore red.) juga bagus. Besok (hari ini red.) kita akan melakukan uji coba untuk melihat hasil latihan,” jelas Mas’an.
Mengenai Gilang Angga dan Pablo Frances, Mas’an mengatakan, ia masih menunggu pencairan dana untuk Persikabo sebagai uang muka kontrak mereka. Karena hingga kemarin, uang tersebut belum turun. Kondisi ini cukup membuat pusing Raja Midas itu, karena tenggat waktu pendaftaran pemain dan pertandingan putaran kedua akan segera bergulir.
“Dananya masih belum turun. Makanya mereka belum bisa bergabung. Kontrak sudah disetujui oleh manajemen Persib, Persikabo dan pemainnya. Namun selama belum ada transferan sebagai tanda jadi, mereka tidak akan ke Bogor. Besok (hari ini red.) kepastian dari Gilang dan Pablo,” lanjutnya dengan mimik wajah risau.
Sementara itu, head coach Persikabo, Maman Suryaman, mengaku sudah menyiapkan dua rencana alternatife untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk gagalnya transfer Gilang Angga dan Pablo Frances.
“Sebagai pelatih saya sudah siapkan plan B dan plan C. Kalau kemungkinan terburuk mereka gagal ditransfer, maka saya sudah punya cadangan siapa yang akan diambil untuk menggantikannya. Kemampuan mereka tidak jauh berbeda. Namun tentu kita prioritaskan dulu rencana A yang sudah dirancang bersama manajemen,” ucapnya memberi solusi.

RY Tidak Serius

Rencana Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung bisa saja gagal ditengah jalan. Padahal, manajemen kedua klub sudah oke soal rencana peminjaman kedua pemain tersebut. Namun, karena keuangan Raja Midas atau Mas’an Djajuli sedang menipis, maka peluang Persikabo untuk mendapatkan tenaga Pablo Frances dan Gilang Angga terancam gagal.
“ Sampai saat ini Persikabo belum ada dana untuk kompensasi kepada manajemen Persib Bandung terkait Pablo dan Gilang Angga. Padahal, saya dan Pak Umuh sudah ada kesepakatan dan kedua pemain juga sudah siap bergabung dan bertolak ke Bogor dari Bandung menuju Cibinong. Saya jadi bingung dan pusing tujuh keliling. Apalagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah senang banget dengan rencana kehadiran Pablo dan Gilang Angga ke Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, padahal ia sudah meminta bantuan kepada Adang Suptandar, Rustandi, Ridwan, Rudi Bule dan Didi Kurnia soal masalah ini. Namun sampai tadi malam, saya belum mencarikan jalan keluarnya untuk dana kompensasi kepada Persib Bandung.
“Saya takut Persib Bandung berubah pikiran dan kedua pemain itu malah dipinjamkan ke klub lain. Saya tidak mau malu kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor. Padahal belum lama ini Pak Rachmat Yasin sudah memerintahkan kepada saya untuk mengurusi soal perpindahan Pablo dan Gilang Angga. Kalau uang tanah saya sudah cair mungkin saya bisa melakukan penanggulangan dulu buat bayar Pablo dan Gilang Angga,” tegas Mas’an Djajuli.
Dalam kesempatan yang sama, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tidak mau ikut campur soal hal hal yang berkaitan dengan manajemen tim. Karena menurutnya, tugasnya adalah melatih dan melatih para pemain. Namun demikian, kata Maman, ia juga ingin merasa enjoy dalam melatih dan untuk menerapkan pola yang akan diturunkan pada saat away ke Tembilahan dan Rengat. Untuk itulah, Maman juga berharap banyak persoalan rekrutmen pemain baru ataupun pencoretan pemain lama bisa diselesaikan pekan ini. Hingga pada saat putaran kedua mulai, semua pemain baru sudah terdaftar sebagai pemain Persikabo.
Dilain pihak, Imel Tedi, suporter Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas mengatakan, seharusnya Ketua Umum Persikabo memberikan tugas khusus kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya terkait kesulitan dana yang tengah dialami Persikabo saat ini.
“Persikabo tengah memasuki fase genting. Pemecatan pemain dan pembelian pemain baru tidak bisa dibayar dengan kata kata atau janji lisan saja. Namun harus dibayar dengan uang cash. Ketua Umum Persikabo, harusnya ikut memberikan jalan keluar kepada manajemen tim Laskar Pajajaran soal masalah ini. Apalagi, dalam jajaran kepengurusan Persikabo saat ini banyak sekali birokrat Pemkab Bogor yang ekonominya diatas rata rata. Masa para pengurus yang kategori birokrat ini tidak bisa mencarikan jalan keluar bagi kesulitan finansial Persikabo,” tegas alumni IPB ini .
Selanjutnya, kata Imel, kalau memang RY serius ingin membawa Persikabo ke Superliga, kenapa tidak dari awal para pemain yang masuk ke Laskar Pajajaran ini para pemain jebolan ISL dengan pelatih jebolan ISL juga. “ Saya meragukan target Superliga yang dicanangkan RY selaku Ketua Umum Persikabo. Saya kadang kala bertanya, apakah RY serius atau tidak dengan target Superliga. Saya harap RY jangan cuma meninabobokan masyarakat bola Kabupaten Bogor saja,” tegasnya.