Rabu, 28 September 2011

PSSI Diminta Segera Jelaskan Regulasi Level Dua

Bola Indo - Belum jelasnya regulasi PSSI terkait kompetisi level dua mendapat sentilan dari Roso Daras. Menurut CEO Bali Devata ini, seharusnya PSSI segera mensosialisasikan regulasi kompetisi, agar tim-tim calon peserta bisa mempersiapkan diri. "Saya berharap PSSI segera mengumumkan kapan kompetisi di level dua dimulai dan regulasi seperti apa yang disyaratkan PSSI bagi tim yang akan bermain di level dua. Semua itu harus segera diumumkan," ungkap Roso Daras pada Bola.net.

Lebih lanjut, Roso memaparkan bahwa saat ini, Bali Devata masih menunggu keputusan PSSI terkait pelaksanaan kompetisi level dua. Menurut mantan jurnalis tersebut, karena menunggu sosialisasi inilah, pihaknya masih belum ada kepastian terkait merger.

"Sejauh ini, PSSI masih belum mengeluarkan keputusan terkait regulasi merger bagi klub-klub eks LPI untuk bisa berlaga di kompetisi level dua. Apabila keputusan mereka, untuk berlaga di kompetisi level dua, kami hanya perlu merger dengan klub di Divisi 3, maka kami akan merger dengan Perseden Denpasar. Namun, apabila mereka mensyaratkan harus merger dengan tim di level lebih tinggi, maka kami akan merger dengan Perseden dan Persires Rengat," paparnya.

"Yang jelas, PSSI saat ini harus segera memberikan kejelasan terkait regulasi bagi klub-klub yang akan bermain di level dua. Hal ini mendesak agar tim bisa segera mempersiapkan diri," tegasnya.

K-25 Siap Beberkan Kecurangan

Jurnal Bogor - Kubu pendukung Ridwan Ardiwinata, K-25 menyatakan siap membeberkan kecurangan pendukung Maulana Alamsyah pada Musyawarah Cabang (Muscab) PSSI Kabupaten Bogor 2011, Sabtu (17/9) lalu. Dalam waktu dekat ini, Pengda PSSI Jabar akan mulai mensidangkan persoalan tersebut yang kini sedang dipelajarinya. Apakah PSSI Jabar menganulir hasil Muscab atau sebaliknya menetapkannya.

“Kami sudah siap dipanggil Jabar. Bukti-bukti terkumpul dan sudah dikirimkan,” ujar koordinator K-25 Yudi Agus Soleh, kemarin.
K-25 mengaku tetap memiliki alasan kuat mengapa mesti menggugat hasil Muscab tersebut. Alasan pertama, jika Muscab berlangsung fair-play dan tak ada money-politics pihaknya menerima. Kedua, kalahnya Ridwan terindikasi ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi sehingga skenario berubah. “Yang jelas, faktor tidak bersihnya Muscab itu sudah jadi alasan bahwa PSSI Jabar tak harus menerima hasil Muscab,” ungkapnya.

Sementara pihak Jabar sendiri hingga kini masih memperlajari kasus Muscab yang digugat K-25. “Kami belum bisa berkomentar karena kasusnya sedang dipelajari Sekjen PSSI Jabar. Jadi tunggu dulu hasilnya seperti apa nanti,” ujar Wakil Sekretaris Pengda PSSI Jabar, Agus Yasmin dihubungi melalui ponselnya.

Persikabo Kedatangan Top Skorer LPI

Jurnal Bogor - Persikabo Kabupaten Bogor bakal melihat penampilan Fernando Gaston Soler pada latihan pagi di lapangan Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, Babakan Madang, Rabu (28/9). Soler yang masuk pemain top skorer paruh musim Liga Primer Indonesia (LPI) telah datang pada sesi latihan sore, namun dia tak turun.

“Saya tak bawa sepatu dan pakaian, mungkin besok pagi siap,” ujarn pemain berusia 33 tahun yang datang ke Persikabo atas ajakan manajemen yang musim sebelumnya pernah di Persipura Jayapura, Persibom Bolaang Mongondow dan Real Mataram Yogyakarta.

Pelatih Suimin mengaku, Persikabo memang sedang mencari posisi striker asing setelah sekarang ini kemungkinan mempertahankan eks gelandang musim lalu, Cyril Thcana. “Untuk asing ada dua lagi kalau belakang bisa mempertahankan Edward Valutsa (eks bek Persikabo asal Moldova) komposisi pemain cukup lengkap,” jelas Suimin.

Pilar Masih Terjaga

Jurnal Bogor - Skuad Persikabo Kabupaten Bogor musim ini akan banyak dihuni muka-muka familiar di mata pendukung Laskar Padjajaran, Kabomania. Seperti Salim Alaydrus, Bona Simanjuntak, dan Nopianto. Pelatih Suimin Diharja menyebut mereka pemain pilar bersama Jibby Wuwungan dan Cyril Tchana, sehingga masuknya Tugi Hadi (Batavia Union), Satria Feri (PSIS Semarang) dan Alamsyah Nasution (PSPS Pekanbaru) ke daftar negosiasi, menambah daftar pilar yang masih terjaga.

Pada latihan di lapangan Jakarta Japan Club (JJC), Selasa (27/9), pemain yang masuk tahap negosiasi lainnya seperti Ricky Ohorela eks Persih Tembilahan tak hadir. Begitu juga dengan dua pemain muda Persib Bandung, Munadi (U-21) dan Yudi Khoerudin (U-23). Ricky, Munadi dan Yudi dilansir media lokal Aceh sedang dipantau Persiraja Banda Aceh. Suimin pun tak ambil pusing hengkangnya pemain muda tersebut.

“Disini masih banyak yang muda-muda. Lagi pula Munadi dan Yudi bukan masuk rangking pertama yang jadi incaran. Munadi bisa Abang gantikan dengan Kresna Hermawan. Kecuali Ricky yang menarik karena dia fighter,” jelas pelatih berjuluk ‘Pelatih Kampung’ yang juga sedang memantau pemain eks Batavia Union, Ikbal yang juga pernah turun di Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) II membela Kecamatan Leuwiliang.
Sementara rencana ujicoba dengan Pelita Jaya di Sawangan, Depok, Rabu (28/9) sore ini batal digelar. Pelita membatalkannya karena mengikuti pertandingan segitiga di Padang, Sumatra Barat.

Persikabo Dekati Topskorer LPI

Informasi Bogor - Mantan penyerang Real Mataram, Fernando Soler hadir saat Persikabo Bogor menjalani latihan sore di Lapangan JJC Sentul, Selasa (27/9). Top Skorer Liga Primer Indonesia (LPI) ini direkomendasikan manajemen tim berjuluk “Laskar Padjajaran”. Namun, kedatangan striker asal Argentina tersebut tidak bisa langsung diberi penilaian lantaran tidak membawa peralatan sepatu dan yang lainnya.

“Saya hanya melihat latihan. Besok pagi saya baru ikut latihan,” ujar Fernando. Pelatih Persikabo, Suimin Diharja pun langsung berkomunikasi dengan pria gondrong ini. “Abang akan lihat kemampuannya besok pagi. Katanya dia top skorer LPI. Kita lihat saja apakah cocok dengan kriteria yang Abang butuhkan?,” ucap Suimin.

Sesi latihan sore diwarnai dengan game antar pemain. Pelatih Persikabo, Suimin Diharja langsung membagi dua kelompok merah dan hijau.
Tim hijau yang diprediksi menjadi skuad Persikabo diperkuat Eddy Kurnia (penjaga gawang), Kahudi Wahyu, Tugi Hadi, Nopianto, Rozali (belakang), Bona Simanjuntak, Alamsyah Nasution, Mulyani Hadi (tengah), Jibby Wuwungan, Tcana Cyril, Salim Alaydrus (depan).

Sedangkan tim merah diisi Ariek Sb (penjaga gawang), Erik, Mu’min, Khrisna, Mas Fery (bekalang), Jarot, Satria Ferry, Morgan (tengah) serta striker Septian Suharlan, Imam dan Iqbal.
“Abang mau lihat hasil materi latihan. Sejauh mana pemain mampu mensimulasikan hasil latihan,” kata Suimin.

Top Skor LPI Ikut Seleksi

Radar Bogor - Mantan bomber Persibom Bolaang Mongondow dan Real Mataram, Fernando Soler, hadir dalam sesi latihan Persikabo di Lapangan Jakarta Japan Club (JJC), kemarin.
Striker yang menjadi top skor Liga Primer Indonesia (LPI) dengan raihan 13 gol tersebut tidak ikut sesi latihan lantaran tak membawa perlengkapan. Namun, striker berkebangsaan Argentina tersebut, sangat antusias bergabung dengan Persikabo.

Menurut Soler, ia datang ke Sentul atas undangan manajemen Laskar Pajajaran yang memintanya hadir untuk mengikuti seleksi. Soler akan memulai seleksi pertamanya pagi dan sore hari ini.
“Ya, saya diundang untuk ikut berlatih, mudah-mudahan saja pelatih suka dengan gaya permainan saya. Karena saya memang ingin memperkuat Persikabo, makanya besok (hari ini, red), saya akan menampilkan yang terbaik, “ ujarnya kepada Radar Bogor.

Menanggapi hal itu, Headcoach Suimin Diharja mengatakan, ia memang telah banyak mendengar tentang Fernando Soler, dan pernah melihat dia berlaga di lapangan. Namun, tetap saja bomber 33 tahun itu harus melewati tahap seleksi terlebih dahulu.
“Saya pernah dengar tentang dia, tapi kan tetap saja harus melewati seleksi dulu. Siapa tahu, setelah libur panjang performanya menurun. Abang nggak mau beli kucing dalam karung,” jelas mantan arsitek Persijap Jepara ini.

Menurut dia, jika memenuhi kriteria dan jauh lebih baik dari legiun asing sebelumnya, kemungkinan striker jangkung bertubuh gempal itu memiliki kans besar merumput bersama Laskar Padjajaran.
“Kalau dia bagus dan sesuai kemauan Abang (Suimin, red), ya akan diambil,” tegas Suimin lagi.

Lebih lanjut, ia akan mengajukan kebijakan prakontrak kepada manajemen untuk mengikat agar pemain tidak keluar masuk tim seenaknya. Setelah format kompetisi sudah jelas, bakal dilanjutkan dengan sesi tes kesehatan. Setelah itu, baru penanda tanganan draf kontrak.
“Kebijakan ini harus dilakukan supaya insiden keluar masuk tak terjadi lagi. Kami juga tak akan memberi kesempatan kepada pemain yang absen latihan tanpa keterangan dan alasan yang tak logis. Tapi khusus Ricky Orela tak masalah, sebab ia masuk kriteria yang saya mau. Persikabo bukan tim untuk mainmain, tapi klub profesional, jadi tindakannya pun harus profesional,” tuturnya.