Sabtu, 10 September 2011

Pemain Hanya Silaturahmi dengan Riedl

Inilah - Pertemuan punggawa timnas Indonesia dengan mantan pelatih timnas, Alfred Riedl, hanyalah silaturahmi biasa, demikian menurut asisten pelatih Wolfgang Pikal.
Rabu (7/9/11), Alfred Riedl yang berada di Indonesia untuk menyelesaikan sengketa kontraknya dengan PSSI membocorkan uneg-uneg pemain yang disampaikan kepadanya. Dari Riedl diketahui bahwa suasana tim kurang kondusif karena pelatih Wim Rijsbergen, pengganti Riedl, kerap memaki dan mengeluarkan kata kotor kepada pemain justru di saat moral pemain sedang terpuruk.
Komentar Riedl ini membuat sejumlah pengurus PSSI, termasuk penanggung jawab timnas Indonesia sekaligus ketua Komite Disiplin, Bernard Limbong, berang.

“Benar, pemain bertemu dengan Alfred Riedl,” ungkap Pikal kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/11).
“Saya tidak bisa sebutkan namanya, tidak sampai tujuh orang (seperti rumor yang beredar). Pembicaraannya seperti apa, maaf saya tidak bisa mengatakan. Itu urusan mereka sendiri, silahkan tanyakan mereka,” lanjutnya.
Saat ditanya mengenai atmosfer pertemuan itu, Pikal mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan silaturahmi antara orang-orang yang memiliki hubungan erat.

“Tidak formal, hanya teman bertemu teman, ngobrol-ngobrol, ya seperti silaturahmi,” ujar pria kelahiran Austria yang sudah lama menetap dan beristrikan orang Indonesia itu.
Limbong kepada wartawan beranggapan bahwa setelah bertemu Riedl, pemain mulai berani menentang pelatih Wim Rijsbergen. Komdis rencananya akan memanggil pemain-pemain yang bertemu Riedl.

Liga Terancam Molor, Indonesia Tak Bisa Ikut LCA?

Inilah - PSSI mencanangkan liga harus bergulir tanggal 8 Oktober, sementara Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan tenggat hingga 14 Oktober, namun ada kemungkinan molor digelar karena menunggu verifikasi AFC.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan PSSI dalam waktu kurang dari satu bulan. Yang terutama adalah menentukan format liga. Setelah sebelumnya Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus menyatakan bahwa kompetisi akan berformat dua wilayah, ketua umum Johar Arifin menyatakan hal tersebut belum final.

Selain itu, perangkat liga, seperti manual liga, jadwal dan lain sebagainya juga masih belum dibentuk. Ditambah lagi, setiap klub peserta harus diverifikasi oleh AFC, maka terdapat kemungkinan liga bakal terlambat bergulir.
“Kita upayakan semuanya terpenuhi, kita kejar. Sekarang ini semuanya masih digodok, soal wilayah, soal peserta juga,” ungkap sekretaris jenderal PSSI, Tri Goetoro, di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (9/9/11).

“Tanggal 26 (September) nanti tim dari AFC baru akan meninjau. Mengecek satu persatu klub yang didaftarkan, mulai stadion sampai administrasi. Jadwalnya 26 (September) sampai 14 (Oktober). Kitakan, harus menunggu hasil dari mereka,” lanjutnya.
Jika AFC butuh waktu hingga 14 Oktober, maka jelas telah melewati tenggat PSSI, yakni 8 Oktober. Ditambah waktu yang diperlukan untuk menggodok dan mengesahkan perangkat liga, maka ada kemungkinan liga baru bisa bergulir jauh melewati tenggat waktu AFC.

Sihar pada workshop bersama klub 3 Agustus lalu mengungkapkan bahwa jika melewati 14 Oktober liga tidak juga bergulir, maka negara tersebut akan dijatuhi sanksi larangan tampil di Liga Champions Asia (LCA) hingga tiga tahun ke depan.
Belum diketahui apa yang menjadi latar belakang AFC memutuskan jadwal verifikasi pada 26 September. Keputusan ini disampaikan PSSI setelah perwakilan organisasi sepak bola nasional tersebut bertemu AFC 5 September lalu.

Timnas U-23 Nyaris Malu di Bantul

Bola Indo - Timnas U-23 nyaris malu dalam pertandingan uji coba melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul kemarin sore (9/9). Beruntung mereka bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah tertinggal 0-1 sejak menit ke-7 melalui gol Busari.
Memanfaatkan umpan dari Slamet Nurcahyo, Busari melepaskan tendangan kaki kanan yang tak dapat dibendung kiper timnas U-23 Kurnia Meiga.

Tertinggal 0-1 tidak membuat timnas tinggal diam. Pada babak kedua, Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengubah susunan lini tengah timnya dengan memasukkan Ramdani Lestaluhu dan Egi Meigiansyah. Masuknya dua pemain ini membuat lini tengah garuda muda terlihat lebih garang.
Hasilnya, pada menit ke-66, timnas U-23 mendapat hadiah penalti. Ramdani Lestaluhu yang menyisir sisi kanan pertahanan Persiba dijatuhkan Nopendi di kotak penalti. Kejadian ini sontak membuat wasit Unggul Widodo menunjuk titik putih. Egi Meigiansyah yang ditunjuk menjadi eksekutor sukses menaklukan kiper Wahyu Tri Nugroho.

Pelatih tim nasional U23 Rahmad Darmawan mengakui timnya masih butuh waktu untuk melakukan adaptasi pasca libur selama delapan hari. Ia mengatakan, setelah jeda tersebut, organisasi permainan anak asuhannya belum kembali.
"Kami masih membutuhkan waktu untuk kembali membuat organisasi permainan kembali seperti semula. Masih sering terjadi missing link antarpemain. Ini harus segera diperbaiki," ujar mantan pelatih Persija Jakarta ini.

Ia juga mengakui permainan Persiba sangat baik. Ia mengakui kinerja lini tengah Persiba sangat solid. Hal ini juga yang membuat anak asuhnya seperti kesulitan menguasai lini tengah.
"Saya mengucapkan terima kasih pada Persiba yang sudah mau bertanding dengan kami. Perlawanan Persiba tadi merupakan modal yang cukup berharga mengingat kami sudah dihadapkan pada SEA Games," paparnya.

Menanggapi permainan keras yang diperagakan kubu The Reds, Rahmad hanya mengatakan itu hal yang biasa. Hanya saja, ia berharap tidak ada pemainnya yang menderita cedera mengingat agenda ke depan sangatlah penting.
"Di SEA Games nanti pasti banyak tim yang bermain keras seperti ini. Itu adalah hal biasa dalam sepak bola. Hanya saja saya berharap tidak ada pemain yang cedera," ujar pelatih yang lebih akrab disapa RD ini.

Sedangkan pelatih Persiba M. Basri mengaku puas dengan kinerja lini tengah Persiba. Ia puas dengan penampilan trio Busari, Slamet Nurcahyo dan Arwin. Basri mengakui kebersamaan yang telah terjadi di antara ketiga pemain ini membuat mereka tampil begitu kompak.
"Tiga pemain ini memang sudah lama berada dalam satu tim. Jadi, terlihat sekali kekompakan mereka. Inilah kunci keberhasilan kami merepotkan Garuda muda hari ini (Red, kemarin)," ujar eks arsitek PSM ini. Basri memberikan kredit tersendiri pada tampilan trengginas Arwin. Baginya, Arwin cukup sukses merusak kinerja lini tengah timnas U 23.

"Ya, memang begitulah tipe permainan Arwin. Dia adalah gelandang bertipe figther. Dan hari ini dia sukses menjalankan itu," papar Basri.
Sebelum pertandingan Basri memang menugaskan Arwin untuk merusak lini tengah timnas U-23 . Terbukti, lini tengah Garuda Muda yang dimotori Dendi Santoso dkk kurang mampu mengembangkan permainan.

Suimin Terapkan Compact Exercise

Radar Bogor - Mantan pelatih Persikabo, Suimin Diharja, tampaknya sudah tak sabar untuk bergabung kembali dengan Laskar Pajajaran. Kendati belum ada kontrak hitam di atas putih, Pelatih Kampung (julukan Sumin Diharja, red) sudah memaparkan beberapa program kerjanya, kemarin.
Dalam lawatannya melihat seleksi skuad Persikabo di Lapangan Perhubungan (PHB) Kostrad, pelatih yang dikenal keras dan disiplin itu akan menerapkan compact exercise atau latihan komplet kepada seluruh pemain.

Sehingga, kebugaran penggawanya akan kembali fit setelah dua hingga tiga kali latihan. Namun, stamina pemain umumnya akan turun di akhir kompetisi. Karena itu, tiap seminggu sekali harus ada relaksasi otot oleh fisioterapis. “Dengan metode itu, berarti harus ada terapi dari fisioterapis,” ujar pria yang gemar memakai topi bareta ini.

Perlatih yang berhasil membawa Skuad Persikabo duduk di peringkat empat besar Divisi Utama tersebut juga berjanji memprioritaskan putra daerah dalam starting line up. Dengan syarat, harus konsisten di tiap penampilannya. ¨Tapi jangan salahkan saya kalau suatu saat mereka tidak dipakai sama sekali. Karena dianggap tak mampu,” jelas Suimin.
Ia mempunyai dua skema pilihan untuk digunakan Laskar Pajajaran, yakni 4-4-2 dan 4-3-3. Namun, itu semua tergantung kecocokan yang akan terlihat pada saat berlatih atau ber­tanding.

“Semua itu harus dicocokkan dengan semua pemain, apakah formasi A atau B,” singkat mantan entrenador Persijap Jepara itu.
Lebih lanjut, kata Suimin, ia akan merekrut pemain lokal dan dari luar daerah pada 12 hingga 16 September mendatang, menggunakan sistem seleksi teknik, taktik dan visi. Sebab, ketiga hal tersebut wajib dimiliki pesepakbola, agar bisa mengangkat derajat sebuah tim.

Saat dimintai tanggapan tentang siapa saja pemain yang bakal diboy­ong ke Cibinong, pria asal Medan ini masih enggan mengatakan.
“Ya, nantilah, saya belum bisa memberikan nama-nama yang akan saya bawa. Sebab, sekarang masih ada seleksi, tidak etis rasanya menyebutkan nama-nama pemain. Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Pemain Pilihan Belum Diajukan

Jurnal Bogor - Meskipun sudah dipastikan Persikabo Kabupaten Bogor ditangani Suimin Diharja, namun dia masih belum merekomendasikan sejumlah nama pemain ke manajemen yang jadi incarannya. Suimin ingin menuntaskan dulu hasil seleksi Pengcab PSSI Kabupaten Bogor di Lapangan Mandala PHB Sukaraja. Pada seleksi terakhir Jumat (9/9), tim seleksi telah mencatat 25 nama asal pemain Piala Emas Rachmat Yasin (PERY), internal Pengcab dan Suratin (Persikabo U-18).

“Abang merinci dulu kebutuhan pemain sesuai skema permainan 4-4-2 atau 4-3-3. Jadi untuk tahap awal, seleksi Persikabo dimulai Senin (12/9) di Lapangan JCC Sentul dan hasil seleksi tim Pengcab ini akan kami ikutsertakan,” ujarnya disela-sela seleksi.
Pelatih asal Binjai, Sumatra Utara itu menyebutkan, seleksi di Sentul juga mengikutsertakan pemain muda eks Persikabo musim lalu dan sejumlah pemain pelamar yang sudah berkiprah di Liga Indonesia. Sedangkan untuk tahap akhir adalah menentukan pemain asing. “Nama-nama pemain inti memang sudah ada tapi hal ini tergantung manajemen, karena saya sendiri baru jadi pelatih secara tersirat dan belum tersurat,” ungkapnya sambil berkelakar yang dia maksud karena belum teken kontrak.

Persikabo yang sedang menunggu keputusan apakah turun di kompetisi profesional level 1 atau 2, juga berimbas terhadap rekrutmen pemain asing. Jika level 1, Laskar Pajajaran berencana mendatangkan 3 atau 4 legiun asing. Sekarang ini, Persikabo memang sudah memastikan level kompetisinya yang tertinggi setelah Exco PSSI secara lisan mengabulkan pengajuannya.
“Insya Allah level 1 karena secara lisan keberatan menolak Persikabo di level 2 direspon positif oleh PSSI,” jelas Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra.