Senin, 25 Juli 2011

Betah di PSPS, Gurning Tolak Persikabo

Bola Indo - Keinginan kontestan tim Divisi Utama, Persikabo Kabupaten Bogor, untuk mendatangkan pelatih PSPS Pekanbaru, Abdul Rahman Gurning, nampaknya bertepuk sebelah tangan.
Terbukti, meski memberikan tawaran dengan nilai lebih menggiurkan dari yang Gurning dapatkan di PSSP musim 2010/2011, namun kondisi tersebut tidak membuat pelatih asal Kota Kisaran, Sumatera Utara tersebut menyebut kata sepakat. Kabarnya, kubu Persikabo rela mengeluarkan dana sebesar Rp 500-600 juta untuk mendatangkan Gurning. Padahal, kontrak Gurning di PSPS, diketahui hanya di bawah Rp 500 juta.
"Jika saya terima, memang ada kenaikan nilai kontrak. Tapi saya masih betah melatih disini (PSPS)," tegasnya kepada Bola.net, Minggu (24/7).
Gurning juga mengakui jika kubu Persikabo sudah dua kali melakukan penawaran. Dengan harapan, Gurning mampu mengangkat prestasi tim asal Kota hujan tersebut ke pentas Indonesia Super Liga (ISL) musim 2011/2012.
"Entah kenapa, sekarang ini saya benar-benar ingin tetap di PSPS. Mungkin karena hati saya sudah di tim ini," lanjut pria kelahiran Kisaran, 15 Januari 1958 tersebut.
Sementara itu, di akhir kompetisi ISL 2010/2011, Gurning membawa PSPS finis di urutan ke-11 dengan memperoleh poin 33 dari 28 pertandingan. Sedangkan Persikabo, berada di peringkat delapan klasemen akhir Divisi Utama Grup I dengan 30 poin dari 24 pertandingan.

PSSI: Wasit Lokal Belum Siap

Bola Indo - Kendati belum ada format pasti kompetisi musim depan, namun ada satu kepastian yang sudah ditetapkan PSSI. Yakni pemakaian wasit asing yang telah dijalankan musim kemarin, baik di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) maupun Indonesia Super League (ISL).
PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman memastikan bakal tetap memakai wasit asing, apa pun bentuk kompetisinya. Wasit asing dianggap mempunyai kualitas di atas wasit lokal dalam menjunjung tinggi fair play.
"Tetap kita akan pakai wasit asing seperti kemarin. Hanya belum tahu seberapa persentasenya dibanding wasit lokal. Yang pasti sebagian wasit lokal belum siap sepenuhnya untuk memperbaiki kualitas kompetisi," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman di Surabaya.
Namun pihaknya tak akan tinggal diam dengan kualitas wasit dalam negeri. PSSI akan terus melakukan pembinaan dan perbaikan kualitas wasit, sesuai dengan misi kepengurusan anyar PSSI yang ingin meningkatkan mutu kompetisi di segala sisi.
Wasit dianggap Farid sebagai posisi krusial dalam memperbaiki kualitas kompetisi di Indonesia, karena selama ini menjadi objek yang paling disorot. "Sejumlah pertandingan ujung-ujungnya mengeluh soal wasit. Itu terlalu sering dan sudah saatnya diakhiri," tambahnya.
Di putaran pertama LPI lalu, kompetisi sudah diwarnai wasit asing yang kebanyakan asal Macedonia. Di sejumlah pertandingan masih ada keluhan soal kualitas wasit asing, namun mereka tetap dianggap lebih baik dibanding wasit lokal yang dituding terlalu sering membuat keputusan kontroversial.
Lantas, bagaimana upaya perbaikan wasit lokal? Farid belum menjelaskan secara rinci. Yang pasti ia menegaskan sang pengadil impor masih akan dipakai di kompetisi Indonesia hingga wasit lokal benar-benar siap menjalankan fair play dan objektifitas di lapangan.
Perbaikan kualitas wasit juga mendapat dukungan dari Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann. Menurutnya perbaikan kualitas wasit harus dijadikan program khusus oleh pengurus PSSI yang baru terpilih. Ia melihat kondisi wasit menjadi salah satu faktor pendukung merosotnya kualitas kompetisi.
"Wasit pula yang menjadi salah satu faktor penyebab Persema mengikuti LPI. Perbaikan wasit yang dijalankan LPI sudah cukup bagus, salah satunya dengan pemakaian wasit asing. Saya berharap semua kualitas wasit di semua tingkatan kompetisi diperbaiki," cetus Timo.
Tanpa segan ia menyebut pertandingan Persema di Sidoarjo kontra Deltras semasa di ISL. Ia mengaku masih trauma dengan situasi wasit "mengkorupsi" injury time ketika timnya mendapat peluang besar untuk menyamakan skor. "Seperti itu memalukan dan tak boleh terulang," imbuhnya.
Jika kondisi wasit masih tak mengalami perbaikan, maka bakal memberikan efek domino bagi pertandingan secara umum. Selain kekecewaan dan ketidakpercayaan pemain, kepemimpinan buruk bisa berefek pada kerusuhan dan akhirnya mencederai mutu kompetisi.

PSSI siapkan 64 ribu tiket

Bola Indo - 64 ribu tiket Indonesia melawan Turkmenistan pada Pra Piala Dunia 2014 akan mulai dijual besok, Selasa 26 Juli 2011. Harga tiket termurah adalah Rp30 ribu, sedangkan termahal Rp500 ribu.
Guna menghadapi leg kedua Indonesia melawan Turkmenistan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis 28 Juli 2011, panitia lokal (LOC) mencetak 64 ribu tiket yang terbagi dalam enam kategori.
Sebagaimana dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Senin 25 Juli 2011, tiket termurah adalah untuk Kategori III yang dijual Rp30 ribu. Selanjutnya ada tiket Kategori II seharga Rp50 ribu dan Kategori I yang dijual Rp100 ribu.
Untuk kelas VIP Timur dijual seharga Rp150 ribu dan VIP Barat dijual Rp250 ribu. Untuk tiket termahal adalah untuk kelas VVIP yang dijual senilai Rp500 ribu. Semua tiket tersebut akan mulai dijual besok, Selasa 26 Juli 2011.
Rencananya sejak Selasa pagi para calon pembeli sudah dapat melakukan pemesanan tiket. Pembeli akan mendapatkan voucher yang nantinya bisa ditukar dengan tiket masuk pada Kamis 28 Juli 2011 pagi.
LOC juga sedang mengusahakan loket-loket penjualan tiket di luar Gelora Bung Karno. Hal ini dimaksudkan agar calon penonton tidak harus terpaku pada loket di Senayan. Indonesia melawan Turkmenistan sendiri akan dimulai pukul 19.00 WIB. Sebelumnya di leg pertama, Tim Merah Putih sukses menahan Turkmenistan 1-1.

Harga Tiket Indonesia vs Turkmenistan
VVIP Rp 500 ribu (400 lembar)
VIP Barat Rp 250 ribu (3200 lembar)
VIP Timur Rp150 ribu (3500 lembar)
Kategori 1 Rp 100 ribu (17.900 lembar)
Kategori II Rp 50 ribu (14.000 lembar)
Kategori III Rp 30 ribu (25.000 lembar)

Jamu Turkmenistan Kamis depan Timnas Siap Goyang di Leg Kedua

Bola Indo - Timnas Merah Putih punya modal bagus untuk lolos ke putaran III babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Ini setelah Sabtu malam (24/7) Firman Utina dkk berhasil menahan seri 1-1 tuan rumah Turkmenistan pada leg pertama kualifikasi putaran kedua. Pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB timnas dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Rencananya besok tim besutan Wim Rijbergen dan Rahmad Darmawan akan kembali menjalani latihan.
Selain berbekal hasil seri dari laga away, peluang timnas mengamankan tiket putaran III terbuka karena pemain tidak ada yang mengalami cedera setelah menjalani pertandingan di lapangan yang jauh dari standar. Mereka akan menggoyang Turkmenistan pada leg kedua, Kamis depan (28/7), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Kecuali Nasuha yang pelipisnya sobek, semua pemain dalam kondisi sehat dan tak ada yang cedera," ujar fisioterapis timnas Merah Putih Mathias Ibo kemarin.
Melihat kondisi lapangan Olympic Stadium yang menjadi tempat pertandingan Sabtu malam, kekhawatiran pemain mengalami cedera sangat besar. Apalagi dalam tayangan terlihat beberapa penggawa timnas terpeleset saat berlari atau ketika menguasai bola.
Terkait lapangan yang tidak layak itu, seperti dilansir situs PSSI, Desy Christina, media officer timnas senior mengatakan, timnas sudah melayangkan protes ke pewakilan FIFA sebelum pertandingan.
"Bukan cuma protes, bahkan kita sengaja mendatangi perwakilan AFC dan FIFA di Turkmenistan untuk menanyakan soal lapangan. Namun, mereka juga angkat tangan. Mau bagaimana lagi?," ungkap Desy. "Beruntung, meski kondisi lapangan sangat buruk, para pemain timnas Indonesia tetap semangat menjalani latihan hingga pertandingan. Cuaca panas yang mencapai 40 derajat celcius pun tidak terlalu dipermasalahkan oleh pemain," lanjutnya.
Desy juga mengungkapkan, kekecewaan timnas kepada tuan rumah juga dirasakan pada layanan dari panpel. Betapa tidak, timnas tidak mendapatkan Liason Officer (LO) tetap selama di Turkmenistan. Ketika diberikan LO pengganti, malah tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. "Walhasil, komunikasi pun harus memakai bahasa tubuh atau isyarat. Banyak kejadian lucu jadinya," beber Desy.
Mantan wartawan itu menyatakan, kondisi lapangan yang parah itu juga membuat pelatih Wim Rijsbergen gerah. "Ketika pertama kali melihat kondisi lapangan, pelatih Wim Rijsbergen sampai geleng-geleng kepala. Dia bilang lapangannya sangat parah dan harus ada perubahan strategi," papar Desy.
Kesulitan lainnya yang dialami rombongan timnas di Turkmenistan, lanjut Desy, adalah terbatasnya akses internet dan masalah pada sambungan telepon internasional. Bahkan, demi mendapatkan koneksi internet, ofisial timnas sampai harus meminjam akses ke Federasi sepak bola Turkmenistan.
Sementara itu, terkait lima kartu kuning yang didapat pemainnya, asisten pelatih Rahmad Darmawanh mengatakan itu wajar. "Saya pikir lima kartu kuning sangat normal. Apalagi pemain sebenarnya tidak dalam kondisi prima. Tapi mereka sudah berusaha allout untuk menghalau lawan," kata Rahmad.
Sedangkan Wim Wijsbergen mengaku senang dengan hasil seri yang didapat. "Saya sangat senang dengan kerja anak-anak meski mereka belum maksimal. Itu karena persiapan singkat. Mereka masih bisa lebih baik lagi," kata mantan pemain timnas Belanda itu.

Tiket Indonesia vs Turkmenistan Dihargai Mulai Rp 30 Ribu

Detik - PSSI berencana melepas sekitar 64 ribu lembar tiket untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Indonesia vs Turkmenistan. Tiket dijual dengan harga mulai Rp 30 ribu.
Seperti yang diterima detikSport dari rilis media PSSI, ada enam kategori tiket untuk pertandingan yang bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (28/7/2011) itu.
Tiket termurah sekaligus dengan jumlah terbanyak adalah tiket kategori III yang dijual dengan harga Rp 30 ribu. Total ada 25 ribu tempat duduk untuk kelas ini.
Berturut-turut, tiket kategori II dihargai Rp 50 ribu dan tersedia 14 ribu lembar tiket. Tiket kategori I dijual dengan harga Rp 100 ribu dan tersedia 17.900 lembar tiket.
Untuk kelas VIP Timur, tersedia 3.500 lembar tiket yang bisa ditebus dengan harga Rp 150 ribu. Tersedia 3.200 tiket kelas VIP Barat dengan harga Rp 250 ribu dan 400 lembar tiket VVIP dengan harga Rp 500 ribu.
Pemesanan tiket bisa dilakukan sejak hari Selasa (26/7) di sekitar SU GBK. Pembeli akan mendapat voucher yang bisa ditukar dengan tiket pertandingan pada Kamis (28/7) pagi.
PSSI juga sedang mengusahakan loket-loket penjualan tiket di luar SU GBK-Senayan. Hal ini dimaksudkan agar calon penonton tidak harus terpaku pada loket di Senayan. Lokasi penjualan tiket itu akan diumumkan segera oleh PSSI.
Untuk Anda yang tidak mendapatkan tiket, tidak perlu khawatir karena pertandingan yang kick-off-nya direncanakan berlangsung pada pukul 19.00 WIB itu juga akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.

Rijsbergen: Kita akan Main Lebih Baik

Detik - Pelatih Indonesia Wim Rijsbergen merasa senang dengan hasil seri 1-1 di pertandingan pertama di Turkmenistan. Ia merasa yakin Cristian Gonzalez dan kawan-kawan akan bermain lebih baik lagi di Senayan.
"Hasil yang sangat baik. Kalau kita bisa main lebih pintar lagi, mungkin kita bisa menang 2-1, terutama setelah mereka bermain dengan 10 orang," terang Rijsbergen kepada detiksport di Hotel The Sultan, Jakarta, Senin (25/7/2011), sekembalinya tim Indonesia bertanding di Ashgabat hari Sabtu lalu.
"Tapi lapangannya memang terlalu menyulitkan pemain untuk menerapkan kombinasi permainan yang bagus. Dengan kondisi seperti itu, jangan coba-coba bermain umpan-umpan pendek. Awalnya anak-anak agak bingung, tapi kita bisa unggul cepat, golnya bagus pula. Di babak kedua, setelah mereka mulai berubah, kita agak kesulitan juga. Tapi secara umum anak-anak sudah main bagus kok," sambungnya.
Saat ditanya tentang pertandingan kedua hari Kamis (28/7) mendatang, pelatih asal Belanda itu mengungkapkan keyakinannya.
"Kami tentu akan bermain lebih baik. Para pemain punya skill, kita akan bermain di lapangan yang lebih baik, kita bisa memainkan kombinasi taktik dengan lebih baik. Kita juga akan bermain dengan 12 pemain, karena suporter Indonesia luar biasa besar," tukasnya.
Rijsbergen juga menerangkan bahwa para pemain dalam kondisi yang bagus, baik fisik maupun moral.
"Mereka percaya diri dan siap menyelesaikan pertandingan ini dan lolos (ke babak berikutnya)."
Mantan pemain Belanda yang tampil di Piala Dunia 1974 dan 1978 itu juga memberi pesan khusus kepada masyarakat Indonesia supaya memberi dukungan terbaik untuk para pemainnya.
"Yang penting adalah mereka support team, bukan saya, bukan (asisten pelatih) Rahmad Darmawan. Ini bagus untuk negara yang besar ini. Ini baru langkah pertama. Mudah-mudahan Indonesia bisa naik ke level yang lebih tinggi, naik ranking-nya juga. Setelah langkah pertama terlaksana, baru kita ambil langkah kedua, dan seterusnya, dan semua orang bisa merasa senang."