Jumat, 07 Januari 2011

Maman Siap Pasang duet za-il

Krisis striker yang dialami Persikabo, membuat tim pelatih harus memutar otak untuk menentukan komposisi yang tepat dalam waktu dekat ini. Laga perdana dari tim pelatih anyar itu akan dihadapi dalam waktu kurang dari seminggu lagi, sementara kondisi lini depan Laskar Pajajaran saat ini sangat rentan, karena kondisi fisik striker yang maksimal dan absennya Jibby dalam pertarungan melawan PSAP Sigli itu.
“Tadi Zaenal Arif mainnya kurang maksimal. Mungkin karena dia masih menderita flu, dari beberapa hari yang lalu memang Abo (panggilan akrab Zaenal red.) terkena flu berat. Saya harap dia bisa segera pulih dan bermain all out nanti. Kita tidak punya striker murni yang bisa bermain full time. Kita berharap banyak pada duet ZA-IL (Zainal Arif dan Ilham Hasan) di laga nanti,” tuturnya.
Maman menekankan, striker harus bisa mengendalikan nafsu akan haus gold an bermain dengan lebih santai. Sehingga peluang yang sudah tercipta tidak lepas begitu saja.
“Harus bisa menguasai diri dan mengendalikan emosi. Semangat juang yang tinggi sangat saya apresiasi, tapi jangan terlalu bernafsu, harus bisa bermain lebih santai kalau ingin menambah angka,” imbuhnya.
Sementara itu, Mas’an Djajuli turut memberi semangat kepada Ilham untuk bisa berjuang habis-habisan. Ia menilai, Ilham punya karakter tersendiri yang jika digabungkan dengan pemain lain, akan menghasilkan finishing gol yang bagus.
“Ilham itu adalah perusak pertahanan lawan yang bagus. Kemudian dilanjutkan oleh striker lain yang bisa mencetak gol. Duet itu pasti akan sangat baik untuk kondisi saat ini yang krisis striker. Saya yakin, Ilham bersama yang lainnya bisa menaikkan posisi klasemen Persikabo,” tandasnya optimis.

Lanjutkan Tren Positif

Uji coba terakhir dengan Karadenan FC, menjelang pertandingan menjamu PSAP Sigli, 12 Januari minggu depan, menjadi laga yang cukup menghibur, karena usia pemain dari Karadenan FC berkisar antara 16-20 tahun, sementara pemain persikabo umumnya berusia 22 tahun keatas. Kedua kubu bermain serius dan sama-sama menargetkan kemenangan, hanya saja pasukan Laskar Pajajaran tampak berhati-hati agar tidak melukai lawannya.
“Sebenarnya ini pertandingan yang serius, tapi tetap saja ada lucunya karena usia mereka dan fisik yang berbeda sangat jauh. Pemain Persikabo sepertinya sangat berhati-hati, takut mencederai pemain lawan,” ujar salah seorang kabomania yang menyaksikan langsung pertandingan dari awal hingga akhir.
Pertandingan yang berakhir dengan skor 7-0 untuk Persikabo itu, tidak diremehkan oleh pemain Persikabo, mereka bahkan sempat kecolongan beberapa kesempatan dalam game tersebut.
“Mereka bermain dengan strategi yang lumayan,” celetuk Mu’min, gelandang Persikabo.
“Walaupun lawannya berbeda jauh, tapi skor yang diperoleh adalah salah satu bekal percaya diri pemain untuk bisa bermain lebih baik lagi di laga mendatang. Mereka harus bisa melanjutkan tren positif ini. Kemarin saat melawan PS Urakan hanya 1-1. Sekarang 7-0, berarti kan peningkatan,” lanjut Mas’an Djajuli, Manajer Persikabo.
Hal yang cukup mengejutkan adalah, pergantian keseluruhan pemain di babak kedua oleh Karadenan FC. Tim Divisi Utama PSSI Kabupaten Bogor itu, tampil dengan kostum dan wajah yang berbeda pada saat babak kedua. Pelatih Karadenan FC, Dody ternyata mengganti semua pemainnya untuk memberi kesempatan bagi semua anak asuhannya merumput bersama Persikabo.
“Ini sebenarnya agak menyalahi aturan, masa semua pemain diganti. Saya tadi sudah menemui pelatihnya, dan dia sudah minta maaf. Walaupun hanya uji coba, tapi ini kan bukan main-main,”jelas pelatih fisik Persikabo, Anwar Saleh.

Raja Midas Kritik Lemahnya Kebersamaan

Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengkritik rasa kebersamaan pemain Persikabo yang kurang terasa saat berada di Mess Persikabo, Cibinong. Ia merasakan kehampaan itu karena melihat para punggawa Laskar Pajajaran lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar, termasuk pada saat makan. Padahal, baginya waktu makan adalah saat yang pas untuk bercengkrama satu sama lain dan merasa lebih dekat, serta meningkatkan jiwa korsa dalam tim.
“Mereka harus bisa lebih dekat satu sama lain secara psikologis. Agar komunikasi pada saat di lapangan lebih baik lagi. Tampaknya sepele, hanya makan bersama. Tapi sebenarnya dampak dari kebersamaan itu akan terasa sangat signifikan. Kalau sekarang kan pemain setelah ngambil nasi, langsung dibawa ke kamar dan makan di kamar,” paparnya di hadapan pemain Persikabo, usai melongok uji coba melawan Karadenan FC, kemarin.
Pemain mengeluhkan kurangnya ketersediaan kursi di ruang makan, membuat mereka lebih memilih untuk mengasingkan diri di kamarnya masing-masing. Untuk itu, Mas’an sengaja mendatangkan 25 kursi tambahan untuk mencukupi kebutuhan pemain.
“Saya sudah menambah kursi, di mess sesuai dengan jumlah pemain. Jadi sekarang bisa makan bersama. Mudah-mudahan mala mini (tadi malam red.) sudah bisa terwujud. Setiap kali away kita bisa makan bersama di suatu ruangan, kenapa di rumah sendiri malah sulit untuk bertemu di meja makan? Saya juga berencana melengkapi ruang makan dengan televisi, jadi ada daya tarik bagi mereka untuk bergabung saat makan,” urainya.

Maman Tetapkan Formasi Ideal

Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman akhirnya bisa memutuskan formasi yang tepat untuk anak asuhannya setelah mencoba kemampuan pemain melalui dua kali uji coba. Formasi 3-5-2 yang diterapkan pada saat laga away ke Aceh tahun lalu, dianggap lebih tepat untuk diterapkan pada saat laga tandang. Sedangkan untuk laga home minggu depan, ia lebih memilih pola 4-4-2, karena terlihat lebih agresif dan bisa menghasilkan finishing goal yang lebih bagus untuk menghasilkan poin penuh.
“Hasil dari formasi 3-5-2 saat di Aceh memang bagus. Saya memaksakan dua kali uji coba karena ingin melihat tim ini dalam kedua formasi itu. Dari kedua hasil uji coba, saya menilai posisi 3-5-2 memang bagus, tapi untuk pertandingan away. Karena tim akan lebih defensive dalam pola itu. Sedangkan untuk home, sebaiknya memakai pola 4-4-2. Saya lihat mereka lebih offensive dan bisa menyelesaikan goal dengan baik,” ujarnya.
Ia mengakui, pertahanan di lini belakang memang lebih terkendali dengan pola 3-5-2, karena sayap berfungsi sangat maksimal dan bisa mengunci serangan lawan. Akan tetapi, karena fokus ke pertahanan, kekuatan lini depan jadi berkurang dan sulit menghasilkan gol. Sementara untuk mengatrol posisi Persikabo saat ini, bukan hanya pertahanan yang harus ditingkatkan, namun juga peluang gol.
Setelah menjalani dua kali uji coba, Maman menambahkan, ia masih belum bisa melihat kemampuan Cyril Tchana dan Salim Alaydrus.
“Mereka berdua tidak bisa tampil dalam kedua uji coba ini. Saya punya gambaran, tapi belum melihat langsung. Cyril kemungkinan akan saya letakkan sebagai cadangan saat bertanding nanti. Sementara Salim mungkin akan turun full time, saat ini dia tidak bisa ikut hanya karena meriang,” pungkasnya.

Boumsong Kalah Saing

Striker asing asal Kamerun, JP Boumsong masih belum bisa jadi bomber yang menakutkan tim lawan pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Penilaian pelatih Maman Suryaman dari latihan dan game, Boumsong performanya masih dibawah Ilham Hasan. Besar kemungkinan, Ilham lebih berpeluang diduetkan dengan Zaenal Arif di lini depan pada laga kontra PSAP Sigli di Stadion Persikabo, Rabu (12/1) mendatang. Sedangkan untuk mematangkan tim, Persikabo berujicoba dengan PS Karadenan di Stadion Persikabo hari ini.
“Ilham sepertinya lebih siap,” ungkap Maman di Mes Pusdai, Rabu (5/1).
Pelatih baru Laskar Pajajaran yang menggantikan Meiyadi Rakasiwi itu, kini fokus pada latihan penyelesaian akhir. Persikabo yang bakal jadi tuan rumah lawan PSAP, mensimulasikan serangan memborbardir lini pertahanan Laskar Aneuk Nangroe untuk meraih angka maksimal. “Skema permainan kami untuk lini depan, pemain harus sudah bisa mencetak gol di garis kotak 16,” kata dia.
Sedangkan penyerang sekaligus kapten, Zaenal ‘Abo’Arif mengaku tak mempermasalahkan tandemnya nanti. Baik Ilham maupun Boumsong kata dia, memiliki kapasitas striker. “Saya tidak bisa menyebutkan lebih cocok dengan siapa karena keduanya juga memiliki kemampuan,” jelas mantan pemain Persisam Samarinda itu saat ditanya kecenderungan chemistry di lini depan.
Sementara untuk jenderal lapangan tengah, Dede Ariandi menempati urutan pertama, disusul Anton Samba dan Dian Irawan. Ini setelah gelandang yang biasa diturunkan yaitu Bona Simanjuntak belum pulih dari cedera, begitu juga dengan pelapisnya, Jarot. Dede dinilai Maman memiliki permainan yang taktis sesuai formasi. “Dede lebih simple dibandingkan yang lain. Namun yang lain bukan berarti jelek, Anton misalnya memiliki power yang bagus,” ungkapnya.
Maman yang masih fokus lini depan, belum mengasah kemampuan di lini belakang. Tapi dari simulasi sebelumnya, Dony Fahamsyah sepertinya bakal memegang kendali pertahanan. Bahkan untuk palang pintu terakhir, pelatih kiper Atu Sumirat juga masih mempercayakan penjaga gawang Wawan Dermawan. “Masih Wawan, pelapisnya Ariek SB dan Diki Zulkarnaen,” kata dia.

Persikabo vs PS Karadenan: 7-0

Pelatih Maman Suryaman sudah memiliki gambaran starter line-up skuad Persikabo Kabupaten Bogor usai melampiaskan kemenangan 7-0 pada ujicoba dengan PS Karadenan di Stadion Persikabo, Kamis (6/1). Pemain awal itu bakal diturunkan lawan PSAP Sigli pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, Rabu (12/1).
“Pemain yang masuk starter, termasuk cadangannya sudah terlihat jelas. Memang beda-bedanya tipis,” ujarnya.
Maman juga mulai menemukan pakem formasi yang cocok dipakai yaitu 4-4-2 yang berubah dari 3-5-2 sebelumnya. Skema itu diakuinya lebih memungkinkan dibandingkan yang sebelumnya meski memiliki keseimbangan dalam bertahan dan menyerang. “Di kandang sendiri, kami ingin menyerang penuh, berbeda ketika di kandang lawan yang mesti safety,” ungkapnya.
Pada ujicoba dengan PS Karadenan (tim Divisi Utama Pengcab PSSI Kabupaten Bogor), formasi 4-4-2 diterapkannya dengan menempatkan Zaenal Arif dan Ilham Hasan di lini depan. Di posisi tengah Dede Ariandi dan Dian Irawan dengan Sayap, Sairan dan Septian Suharlan. Di belakang, Donny Fahamsyah dengan Saepulloh Maulana bersama wing-back, Erick ‘Ebol’ dan Nopianto dengan kiper Dicki Zulkarnaen.
Sedangkan striker JP Boumsong menghuni cadangan yang masuk menit 35. Namun posisi pemain yang turun itu diakui Maman masih belum baku, karena dua pemain yang tak turun karena sakit yaitu Cyril Tchana dan Salim Alaydrus disebut-sebut bakal jadi starter bersama kiper Wawan Dermawan. “Pada dasarnya kami cari yang lebih siap dan cocok di posisinya. Ini masih ada peluang bagi yang lainnya jika sekarang yang proyeksikan starter kondisinya tak lebih baik,” jelas Maman.
Sementara pada laga itu gol Persikabo dicetak Zaenal Arif menit 9 setelah set-piece Dian Irawan dan menit 17 dari titik penalti setelah dia dilanggar. Lalu Jarot menit 57 dan 71, serta masing-masing satu gol dari Boumsong menit 74, Anton Samba menit 80 dan Rojali menit 87. Tiga peluang gol masih tercipta yaitu tendangan penalti Zaenal Arif yang tendangannya terbaca kiper Karadenan hingga mampu diblok menit 29, tendangan Septian Suharlan menit 43 membentur mistar gawang dan tendangn Mu’min dipenghujung pertandingan.