Rabu, 30 November 2011

Papito Diragukan bakal Maksimal (Suimin Tunggu sampai Kompetisi Bergulir)

Eks bomber Persitara dan Persema Malang, Papito, yang baru saja bergabung bersama Laskar Padjajaran, diragukan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Persikabo. Indikasinya terlihat pada laga uji coba kontra Persiram di Stadion Persikabo Cibinong, Sabtu (26/11) lalu. Headcoach Suimin Diharja sengaja menginstruksikan agar pemain lain tidak memberikan bola servis kepada Papito, untuk melihat sejauh mana kemampuannya.Namun, sebagai striker berkelas, ia gagal memanfaatkan peluang mentah atau mencari kesempatan untuk membahayakan gawang lawan.

“Kalau dia benar-benar striker berkelas, harusnya bisa membuka peluang, tapi kan nyatanya tidak. Screening ball, naluri gol dan sprint-nya pun tak terlihat. Tidak ada peluang berbahaya yang diciptakannya, makanya saya ragu,” jelas pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh, kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut dia, jika Persikabo tidak memiliki anggaran untuk memboyong legiun asing ke Cibinong, lebih baik merekrut pemain lokal atau putra daerah yang kualitasnya tak kalah menawan. “Ya, daripada melakukan pembelian yang terkesan dipaksakan,” tegas Yudi lagi. Kendati saat membela Persema, Papito menunjukkan kualitasnya, saat ini kondisinya berbeda. “Tidak bisa disamakan, jadi pembelian Papito ini bisa dikatakan asal-asalan.

Saya kaget, bukannya Persikabo memboyong Alfredo malah Papito. Padahal, kualitasnya jauh berbeda,” tutur mantan penjaga gawang Persikabo era 1980-an ini. Sementara itu, Suimin Diharja mengatakan, perekrutan Papito dilakukan atas beberapa pertimbangan matang. Di antaranya, kua litas Papito yang sudah teruji saat memperkuat Persema dan Persitara. “Di samping itu, dia merupakan yang terbaik di antara Cano dan William. Jadi, bukan perekrutan asal-asalan,” ungkapnya.

Suimin menambahkan, salah tidaknya pembelian Papito baru akan diketahui setelah roda kompetisi bergulir. Bila ia tak mampu memberikan kontribusi maksimal, baru dapat diakatakan sebagai kegagalan pembelian. “Kalau sekarang belum bisa dilihat gagal atau tidaknya. Tapi, Abang yakin kualitas Papito tak berbeda jauh dari sebelumnya,” tukas Suimin.
(radarbogor)

Selasa, 29 November 2011

Koordinasi masih Lemah

Persikabo yang memilih berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL), dinilai belum matang sebagai sebuah tim. Armada besutan Suimin Diharja itu masih menyimpan banyak kekurangan saat melakoni uji coba menghadapi Nusaina FC Maluku di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin. Pada pertandingan tersebut, Persikabo tampil mendominasi hingga menang dengan skor telak 3-1. Laskar Padjajaran sempat kecolongan terlebih dahulu melalui gol Rahman Tewatuel di menit 27, beruntung Holik bisa menyamakan kedudukan pada menit 28. Setelah memanfaatkan umpan silang alumni PERY Ke-3, Andi Sofyan.

Erik Ebol cs kembali memperbesar keunggulan di menit 38 melalui aksi individu Andi Sofyan yang berhasil melewati dua bek dan kiper Nusaina FC. Pesepakbola asal Gunung Putri itu kembali menggetarkan gawang pasukan mutiara hitam saat pertandingan memasuki menit ke 65, setelah memaksimalkan umpan Morgan. Skor 3-1 bertahan hingga laga bubar.

Namun, hasil tersebut belum memuaskan Asisten Pelatih Persikabo, Saeran. Dia menilai koordinasi dan komunikasi antar lini masih belum tertata apik. “Anak-anak bermain kurang kompak. Baik saat menyerang, bertahan hingga penguasaan bola. Penyelesaian akhir juga masih kurang.

Harusnya kita bisa menang lebih dari tiga gol. Peluang kita banyak kok,” ujarnya kepada Radar Bogor usai pertandingan Menurutnya, koordinasi antar pemain merupakan pekerjaan besar yang harus segera dibenahi oleh Laskar Padjajaran jika ingin berbicara di kancah sepakbola nasional.

“Kami akan fokuskan pembenahan kepada oordinasi, tetapi jika dibandingkan saat melawan Persiram akhir pekan lalu. Sekarang jauh lebih baik,” tegas mantan winger Persikabo itu.

Lebih lanjut, kata Saeran, diturunkannya pemain muda dalam laga eksebisi tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman dan jam terbang lebih. Sehingga saat kompetisi dihelat, pemain telah siap secara fisik maupun mental. “Pemain muda yang kami miliki memang harus dikasih kesempatan bertanding supaya punya jam terbang. Lagi pula yang kami turunkan ini tidak dimainkan saat bentrok Persiram,” tutur dia.

Koordinasi dan komunikasi para punggawa Laskar Padjajaran juga akan kembali diuji saat berhadapan dengan Persiter Ternate di Stadion Persikabo Cibinong, pada Rabu (30/11) mendatang. “Kita akan menguji lagi para pemain, soalnya ujicoba ini hanya untuk menentukan starting line up Persikabo. Jadi pemain harus bisa mengerahkan segala kemampuannya,” pungkas dia.
(radarbogor)

Persikabo Kalahkan Nusaina Maluku FC

MENURUNKAN pemain muda, tim Persikabo Bogor berhasil unggul 3-1 (2-1) atas lawannya Nusaina Maluku pada pertandingan persahabatan di Stadion Persikabo, Cibinong, Senin (28/11) sore. Persikabo tertinggal satu gol saat penyerang Rahman berhasil merobek jala gawang Ariek SB pada menit ke-28. Persikabo segera merespon tersebut dan satu menit kemudian membalas melalui kaki Khalid.

Tim “Laskar Padjajaran” akhirnya unggul setelah Andi Sofyan memborong dua gol masing-masing pada menit ke-38 dan 76. Asisten pelatih Persikabo, Sairan usai pertandingan mengatakan, secara keseluruhan para pemain muda tampil maksimal. Hanya saja, masih ada yang meski diperbaiki.

“Pemain sudah menunjukan peningkatan. Tapi belum sepenuhnya bagus. Organisasi dan kerjasama masih harus diperbaiki,” katanya. Sairan menambahkan, kualitas bermain mulai dari segi taktik, teknik dan fisik memang menjadi penilaian pada uji coba tersebut. “Kita akan melakukan evaluasi kepada pemain muda dan akan kembali kami lakukan penilaian pada ujicoba selanjutnya,” tutupnya.
(informasibogor)

Senin, 28 November 2011

Persikabo Pilih IPL

Persikabo tampaknya lebih memilih bergabung dengan PT Liga Prima Indonesia yang membawahi Indonesia Primer League (IPL), ketimbang bersama PT Liga Indonesia (Ligina). Alasannya, karena status IPL resmi dan berjenjang dan berada di bawah naungan PSSI. Sedangkan igina dikelola Badan Liga Indonesia yang keberadaannya masih buram. “Ya, kami lebih memilih bergabung dengan PT Liga Prima, soalnya status mereka sah. Sedangkan PT Ligina tidak diakui PSSI dan tak ada jenjang kompetisi yang jelas.

Jadi kalau ada yang sah buat apa kita melanggar. PSSI itu yang punya kuasa bukannya BLI,” jelas Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra kepada Radar Bogor, kemarin.Menurut dia, meski tawaran dari Ligina cukup menggiurkan yakni Rp500 juta untuk satu klub, hal itu tak akan berarti apa-apa tanpa adanya legalitas dari PSSI.

Sekaligus, kata dia, menghindari hukuman seperti yang pernah dialami Persema, PSM Makassar, Persibo dan Persebaya saat musim kompetisi 2010-2011 lalu. “Kami tak mau dikenakan sanksi seperti klub-klub sebelumnya, kita ikuti saja peraturan yang ada.

Walau di Ligina banyak tim besar seperti Sriwijaya FC, Persipura, Persib dan Persija, ” tegas Rhendie lagi. Kendati demikian, Rhendie menolak jika Laskar Padjajaran dikatakan bertindak oportunis. Sebab, ia mengaku dekat dengan petinggi-petinggi PSSI yang dulunya berasal dari Liga Primer Indonesia (LPI).

“Bukan kita oportunis atau aji mumpung, karena yang berkuasa saat ini mereka. Yang memiliki legalitas dan diakui FIFA itu PSSI bukannyaBLI. Kalau Persikabo nggak masalah mau berlaga di level I atau II,” tutur mantan COO Bogor Raya FC ini.

Headcoach Suimin Diharja ikut mendukung keputusan tersebut. Ia sangat setuju jika Persikabo bergabung dengan lembaga sah yang menjalankan roda kompetisi, meski akhirnya tak berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional.

“Abang setuju bergabung dengan PSSI, sebab aturannya sudah begitu. Jangan kita melanggar peraturan,” singkat pria berjuluk Pelatih Kampung ini. Ia menambahkan, sore ini Erik Ebol cs akan melakukan laga eksebisi menjamu Persitual Maluku di Stadion Persikabo Cibinong.

Pada duel tersebut, Suimin hanya akan menurunkan pemain yang belum dimainkan saat uji coba melawan Persiram Raja Ampat, Sabtu (26/11) lalu. Tujuan eksibisi yakni menguji pressing, transisi menyerang ke bertahan dan sebaliknya, serta koordinasi dan penyelesaian akhir.
(radarbogor)

Minggu, 27 November 2011

Persikabo Ditahan Imbang Persiram

TIM Persikabo Bogor ditahan imbang tamunya Persiram Raja Ampat 2-2 (0-2) pada pertandingan ujicoba di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (26/11) sore. Tim besutan Suimin Diharja tertinggal dua gol lebih dulu melalui kaki Nasution Karubaba (42) dan Koubai (70). Persikabo berhasil membalas melalui dua gol Jibby Wuwungan pada menit ke-78 dan 82. Usai pertandingan, Suimin mengatakan performa para pemainnya menurun. “Hal ini diakibatkan cuaca yang sangat panas. Fisik pemain terlihat kendor. Kita akan segera evaluasi,” tegas Suimin.

Mantan pelatih Persijap Jepara ini menambahkan, taktik dan teknik pemain pun masih belum maksimal. “Intinya Abang belum memiliki kerangka sebelas pemain. Kami akan lihat pada pertandingan ujicoba berikutnya,” jelasnya.

Sementara itu, pelatih Persiram Bambang Nurdiansyah mengatakan, timnya baru sepuluh hari menjalani latihan. Tim ini akan mengikuti Liga Super Indonesia (LSI).

“Kami baru sepuluh hari latihan. Tanggal 3 Desember kita akan mulai bermain melawan Persib Bandung,” kata Bambang.
(informasibogor)

Koordinasi Buruk Laskar Padjajaran

Kendati tim telah melakukan berbagai persiapan untuk tampil dihadapan publik sendiri, namun Laskar Padjajaran masih belum mampu membungkam Persiram Raja Ampat dalam laga ujicoba yang berlangsung di Stadion Persikabo Cibinong, setelah skuad besutan Suimin Diharja itu ditaham imbang 2-2, kemarin.
Pada duel eksebisi itu, gol pembuka diciptakan oleh Persiram melalui Nasution Karbubu di menit ke-42, kemudian pada menit ke-70 berkat sontekan Kubai. Sedangkan, Persikabo baru bisa membalas lewat sundulan Jibby Wuwungan di menit ke-78, setelah memanfaatkan umpan Mulyani. Empat belas menit berselang, Laskar Pajajaran sukses menyamakan kedudukan dari hadiah pinalti, karena Benson melakukan hands ball. Skor 2-2 bertahan hingga laga bubar.

Dalam laga ujicoba memang bukan untuk mencari siapa yang menang atau kalah, namun untuk memperbaiki kekurangan sebuah tim, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Suimin Diharja. Koordinasi antar lini Laskar Padjajaran masih belum optimal dan tanpa skema jelas, bahkan serangan yang dibangun oleh Bona Simanjuntak cs terkesan monoton, sehingga para punggawa Persiram dengan mudah menanggulanginya. Tak hanya itu, performa striker anyar Persikabo, Papito belum memberikan kontribusi.

“Abang memang akui koordinasi antar lini masih buruk, sehingga banyak bola lepas. Barisan depan juga kurang tenang dalam penyelesaian akhir, ditambah dengan serangan yang monoton. Nah, ini menjadi pekerjaan rumah untuk segera membenahi ini,” ungkap Suimin kepada Radar Bogor, usai pertandingan.

Menurut dia, Laskar Padjajaran masih memiliki kekurangan yakni, transisi menyerang ke bertahan ataupun sebaliknya. “Ya transisi juga kurang terlihat sama sekali, tak seperti biasanya. Pokoknya hari ini anak-anak main tak bagus,” tegas pria berjuluk Pelatih Kampung ini.

Ia berjanji, akan terus melakukan pematangan dengan melakukan ujicoba melawan Persitual Maluku pada Senin (28/11) dan bentrok Persiter Ternate, Rabu (30/11) mendatang. “Saya akan melakukan ujicoba lagi, nanti kita lihat apakah anak-anak masih bermain seperti tadi atau tidak. Kan ujicoba ini bukan mencari siapa yang kalah dan menang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelatih Persiram, Bambang Nurdiansyah mengaku, tak puas dengan hasil ini dan menyalahkan gaya kepemimpinan wasita yang buruk.
“Saya nggak puas, harusnya wasit bisa melihat ini kan laga ujicoba, jangan dibawa serius. Kita ini ingin tahu diamana letak kekurangan. Apalagi, Sabtu (3/12) kami mau melawan Persib. Ya, kalau Persikabo mainnya lumayan bagus lah,” pungkasnya.
(radarbogor)

Rabu, 23 November 2011

Tolak Rembang Cup, Persikabo Bidik Tiga Uji Coba

Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang dijadwalkan akan digulirkan pada 24 November mendatang. COO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, ketidakikutsertaan Laskar Pajajaran ini dikarenakan Persikabo memiliki agenda sendiri untuk menggelar sedikitnya tiga kali uji coba kandang sebelum menghadapi kompetisi Divisi Utama versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Dalam kurun waktu dekat ini, Tugihadi dkk dijadwalkan akan melakoni uji coba dengan tim-tim level 1 seperti Persiba Bantul, Persiram Raja Ampat, dan satu klub luar negeri, Serawak FC.

“Surat undangannya memang sudah ditangan kita, tapi kita sepertinya tidak akan mengikuti kompetisi itu, mengingat kita sudah menjadwalkan uji coba di Bogor, kalau kita tetap ikut Bupati Rembang Cup, kita takutkan kondisi pemain bisa drop, lebih baik kita fokuskan uji coba disini saja, apalagi awal bulan Desember kita akan menghadapi Serawak FC,” ujar rudi kepada Pakar, kemarin. Untuk sementara waktu ini, Persikabo tengah berkonsentrasi mencari 20 nama pemain yang akan didaftarkan Persikabo di PT.LPIS untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama.

Selain itu, Persikabo juga tengah memantau tiga pemain asing yang bakal memperebutkan satu kursi pemain asing Persikabo yakni Bruno Pepito dan Alfredo Cano, serta satu lagi pendatang baru yakni ferry andy soma, mantan striker Bandung FC.“Kita memang sedang memantau perkembangan mereka, kita lihat dulu dong mana yang sesuai dengan karakter Persikabo, mudah-mudahan secepatnya kita bisa menemukan satu pemain asing tersebut, dan segera mendaftarkannya ke LPIS,” tukasnya.
(pakuanraya)

Kegagalan Garuda Muda Harus Jadi Bahan Evaluasi

Kegagalan Timnas U-23 di babak final SEA Games 2011 bukan hanya memukul para pemain dan pelatih U-23 saja. Jutaan supporter Skuad Garuda Muda juga merasakan kekecewaan yang sama karena tim kebanggaan Indonesia gagal merebut kembali medali emas yang sudah sejak 20 tahun lalu tak berhasil didapatkan Indonesia , tak terkecuali para punggawa Persikabo. Sebagai seorang pemain bola, sungguh menyakitkan tak mampu memberikan kemenangan bagi timnya yang memiliki ribuan pendukung, dan para pemain Persikabo ini tahu betul apa yang kini tengah dirasakan para Garuda Muda ini.

“Kecewa tentu pasti, kita sudah lama menantikan juara, tapi perjuangan para pemain timnas U-23 kemarin patut kita acungi jempol, semangat mereka sungguh luar biasa, apalagi dengan waktu pertandingan yang cukup lama, susah bagi seorang pemain sepakbola untuk bisa konsentrasi penuh dalam waktu selama itu, mereka tetap yang terbaik,” ujar Erik salah satu pemain Persikabo kepada Pakar, kemarin. Sementara itu pandangan lain dilontarkan salah satu pemain senior, Masperi Kasim. Menurutnya, kekalahan timnas Indonesia kontra Malaysia kemarin harus dijadikan bahan evaluasi bagi PSSI sendiri mengapa 20 tahun lamanya mereka belum mampu memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.

“Harusnya kegagalan kemarin bisa dijadikan evaluasi, sebenarnya kekalahan kita ini wajar, apalagi jika dilihat dari persiapan kedua tim, federasi Sepakbola Malaysia sudah menyiapkan para pesepakbola mereka sejak lama dan berjenjang lalu dibina secara intensif oleh federasi sepakbola setempat, sedangkan Indonesia terbiasa dengan persiapan yang serba mepet, mungkin ada pembinaan berjenjang, tapi kita lihat hasilnya kan, seperti timnas SAD yang dikirim ke Uruguay itu, mereka pulang saja, ujung-ujungnya pemain ini hanya dijadikan proyek PSSI saja tanpa ada hasil nyata bagi Indonesia, ” tukas mantan Kapten Bogor Raya FC ini.

Lebih lanjut, Ia berharap PSSI bisa segera memperbaiki pola pembinaan sepakbola di Indonesia, dan mempertahankan skuad timnas U-23 yang ada untuk terus dibina sehingga pada saat dibutuhkan nanti, Indonesia tak lagi kebingungan dengan masa persiapan tim yang mepet.
(pakuanaya)

Kabomania Turut Berduka

Insiden tewasnya dua supporter Indonesia saat hendak menyaksikan laga final timnas U-23 Indonesia kontra Malaysia Senin (21/11), kemarin mengundang keprihatinan dari seluruh kalangan supporter salah satunya Kabomania. Dua supporter yang sudah terungkap identitasnya yakni Reno Alvino (21), warga Cilitan, Jakarta Timur dan Aprilianto Eko Wicaksono (14), warga Jalan Danau Batur VIII Nomor 15 RT 01 RW 07, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang ini tewas mengenaskan akibat kisruh yang terjadi di sektor 15 Stadion Gelora Bung Karno jelang pertandingan.

Selain mereka, belasan supporter lainnya juga terluka cukup parah sehingga harus dilarikan kerumah sakit. Atas kejadian tersebut, Muhammad Dzikri, salah satu supporter Kabomania yang menyaksikan kejadian naas itu berharap agar persitiwa dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di stadion manapun. Ia berharap pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno bisa ditingkatkan.

“Kita cukup prihatin dengan tewasnya dua supporter timnas Indonesia, seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan timnas tanpa harus meregang nyawa, mungkin kejadian naas ini tidak akan terjadi jika pengamanan lebih diperketat dan para penonton bisa tertib, sekali lagi ini adalah peringatan bagi kita,” ujar Dzikri kepada Pakar, kemarin. Lebih lanjut, Dzikri berharap kejadian naas ini tidak lagi terulang di stadion manapun dan menimpa pada supporter lainnya. Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi kepada Kabomania , Ia berharap Kabomania kedepannya punya link untuk mempermudah mendapatkan tiket timnas, sehingga tidak ada lagi istilah masuk secara paksa ke dalam Stadion.
(pakuanraya)

Persikabo Daftarkan 20 Pemain

Mendekati tanggal deadline pendaftaran peserta kompetisi liga Divisi Utama versi PT.Liga Prima Sportindo (LPIS) yang jatuh pada 25 November mendatang, para pemain Persikabo mulai harap-harap cemas. Pasalnya, dari 30 pemain yang saat ini sudah menjalani seleksi kurang lebih selama sebulan, hanya 20 pemain saja yang akan didaftarkan ke PSSI. Hal itu yang ditakutkan para pemain, terutama pemain lokal Persikabo, salah satunya Mu'mien. “Harap-harap cemas juga si, takut nggak didaftarin ke PSSI, sampai sekarang kita semua belum tahu siapa saja pemain yang akan didaftarkan ke PSSI, kalau nggak didaftarin kita kan harus menunggu lama lagi sekitar sebulan untuk periode pendaftaran gelombang dua,” ujar Mu'mien saat ditemui Pakar di mess Persikabo, kemarin.

Kendati harap-harap cemas, pesepakbola asal Ciapus yang sudah merumput di Persikabo sejak zaman Iwan Setiawan ini tetap optimis bisa terjaring dalam daftar 20 nama pemain yang akan direkomendasikan oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ke manajemen untuk segera didaftarkan ke PSSI. “Ya harus optimistis sekarang ini, berjuang sekuat tenaga untuk dapat tiket kompetisi liga Divisi Utama, sekarang ini jalani dulu apa yang ada, latihan sekeras apapun ya tetap kita laksanakan dengan baik, karena itu kewajiban kita sebagai pemain, masalah hasil semua kan tergantung pelatih, kita sebagai pemain yang penting berusaha, “ tukasnya.

Seperti yang diberitakan Pakar beberapa waktu lalu, Persikabo memang hanya akan mendaftarkan 20 pemain dalam kompetisi level 2 PSSI untuk tahap awal kompetisi, sedangkan untuk sisanya yakni lima pemain akan didaftarkan di periode kedua sekitar bulan Januari mendatang.
(PAKUANRAYA)

Selasa, 22 November 2011

Titus Bonai : Selamat, Malaysia !!

Penyerang tim nasional Indonesia U-23, Titus "Tibo" Bonai, mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan meraih medali emas di SEA Games XXVI. "Harimau Muda" tampil sebagai juara setelah menang adu penalti dengan skor 4-3. Dengan demikian, Malaysia telah dua kali berturut-turut meraih emas di SEA Games. Sebelumnya, mereka menjuarai SEA Games 2009 lalu.
"Saya mengucapkan selamat bagi tim yang juara," kata Tibo seusai
pertandingan.

Tibo mengaku tetap bersyukur meski Indonesia gagal meraih emas. Timnas, lanjut Tibo, telah memberikan yang terbaik pada ajang dua tahunan ini. "Iya, kita sudah mencapai hasil puncak. Kami harus syukuri dan terima. Aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kami pada babak pertama, kedua, hingga perpanjangan waktu," jelas penyerang asal Papua itu.
Tibo sendiri menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil penuh dari babak penyisihan hingga final. Total, dia telah mengoleksi empat gol dari enam laga.

Selasa, 15 November 2011

Persikabo Bungkam PSPS PEKANBARU

Persikabo Kabupaten Bogor mampu unggul menghadapi PSPS Pekanbaru pada ujicoba di Stadion Persikabo, Selasa (15/11). Kali pertama tampil di kandang sendiri jelang Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012, Desember nanti, Laskar Pajajaran menang 1-0 melalui tendangan spekulasi Mu’min satu menit jelang pertandingan usai. “Masih ada saja kebocoran di setiap lini. Pemain pun belum berani memegang bola dan pressing meski ditingkatkan. Kita akan segera melakukan evaluasi,” kata pelatih Persikabo Suimin Diharja.

Laga itu cukup menarik perhatian Kabomania karena PSPS yang menyiapkan diri di Liga Super Indonesia dihuni mantan penyerang Persikabo musim lalu, Zaenal Arif. Abo, panggilan akrabnya memiliki peluang gol bersama Djumafo Herman. Namun keduanya kesulitan mencetak gol setelah lini belakang Persikabo bermain cukup apik. Secara keseluruhan penampilan pemain Persikabo sudah sesuai harapan. Tapi, Suimin menegaskan penjagaan terhadap lawan meski diperbaiki.

Sedangkan mengenai penampilan pemain seleksi asing asal Kamerun, Siankam Ernest dinilai kurang memenuhi kriteria yang diinginkan Suimin. Hal ini terlihat saat mantan pemain Persita Tangerang ini diturunkan. “Postur tubuh memang oke. Tapi
penampilanya jauh dari harapan,” jelas Suimin.
Suimin menambahkan, Ernest pun terdepak dari proses seleksi. “Kita pulangkan saja kepada agennya,” tambah Suimin. Saat ini, Persikabo pun sedang memantau dua pemain seleksi asing lainnya. Mereka adalah Bruno Pepito Sanusi dan Alfredo Cano.

“Kedua pemain ini sama-sama memiliki kualitas. Abang akan lihat penampilan selanjutnya saat uji coba melawan Persita Tangerang, Sabtu (19/11) mendatang,” tegas Suimin.
Persikabo menurunkan tiga penyerang yang diisi Jibby Wuwungan, Nico Susanto dan Siankam Ernest. Lapangan tengah dipercayakan kepada Jarot, Dian Irawan dan Cyril Tcana. Sedangkan lini belakang ditempati Tugi Hadi, Edward Valusta, Nopianto dan Rozali. “Pemain pelapis kita yang diturunkan pada babak kedua bermain bagus. Jadi penampilannya sama rata dan tidak ada perbedaan yang mencolok,” tambahnya.
(JurnalBogor)

Senin, 14 November 2011

Laskar Padjajaran Optimis Juara Grup 2

TIM Persikabo Kabupaten Bogor yang masuk di grup dua, pada Kompetisi Liga Indonesia level dua optimistis mampu bersaing dengan 11 klub untuk memperebutkan posisi teratas dalam grup tersebut. Hal tersebut disampaikan CEO Persikabo, Rudi Ferdian. Keoptimisan pengusaha asal Bogor ini memang bukan tanpa alasan. Pasalnya, jika dilihat dari 12 tim yang menghuni grup 2, yakni PPSM Magelang, Persis Solo, Persip Pekalongan, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, PSIR Rembang, PSIS Semarang, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, Persikab Bandung, dan PSS Sleman semuanya memiliki kekuatan yang rata, sehingga peluang untuk lolos ke babak selanjutnya-pun hampir rata.

"Ya, jika melihat klub-klubnya, insya Allah sih peluang kita cukup besar, tinggal kita pantau juga nanti materi pemain mereka nanti, yang jelas kita harus optimis dulu, sekarang ini kita tidak usah berfikir main di level mana, ikuti saja aturan mainnya," tutur Rudi Ferdian saat ditemui Pakar, di mess Persikabo, kemarin.
Rudi menambahkan timnya bersama 11 klub lainnya memang sudah dipastikan masuk grup dua, namun regulasi kompetisi sendiri baru akan ditentukan pada 15 November mendatang. Menurut dia Kompetisi Divisi Utama 2011-2012 ini, rencananya akan diikuti oleh 47 tim yang terbagi menjadi empat wilayah.
Semua klub harus mendaftarkan para pemainnya minimal 18 pemain maksimal 25 November mendatang. "Maksimal kita harus mendaftarkan 18 pemain kita pada 25 November mendatang, masing-masing klub juga harus melakukan daftar ulang, sehingga peserta yang mengikuti kompetisi pasti, bisa saja dalam satu grup ada yang tidak daftar ulang, kompetisi tetap berjalan minimal 8 klub dalam satu grup," jelasnya.
Senada dengan Rudi Ferdian, Headcoach Persikabo Suimin Diharja mengatakan semua tim di grup dua kekuatannya cukup berimbang, tetapi ada beberapa tim yang dianggapa berat antara lain, PSS Sleman, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap. "Kita harus waspada dengan beberapa klub tersebut, karena persiapan mereka juga sepertinya sudah dari awal," bilang mantan Pelatih Persijap Jepara itu.
Oleh karena itu, timnya akan terus melakukan memantapan, terutama kerja-sama antar lini dengan pertandingan uji-coba bersama tim dari level dua. Sekaligus menjajaki kekuatan calon lawan di level dua. Tak hanya itu, ia juga sudah mulai memilah-milah siapa pemain yang akan direkomendasikan ke pihak manajemen untuk di daftarkan ke PSSI.
Untuk itu, Abang, panggilan akrab pelatih kampung ini, meminta kepada para pemainnya untuk bisa menunjukkan keseriusan dalam menjalani latihan. "Yang menentukan posisi pemain itu sendiri, sekarang 20 pemain dulu yang kita daftarkan, itu artinya 10 pemain masuk daftar tunggu untuk di daftarkan ke PSSI, tergantung mereka sendiri mau di daftarkan sekarang atau Januari mendatang," tambahnya.
(pakuanraya)

Sabtu, 12 November 2011

Thailand: Tak Ada Pilihan, Kami Harus Menang dari Indonesia

Pertandingan ini dimenangkan Thailand 4 0. Thailand tidak menganggap Indonesia sebagai lawan yang enteng saat kedua tim bertemu dalam lanjutan babak penyisihan Grup A cabang sepak bola SEA Games XXVI, Minggu (13/11/2011). Tim negara "Gajah Putih" itu justru menilai Indonesia sebagai tim yang sangat sulit dilawan. "Indonesia tim yang sangat berat," kata Manajer Thailand, Kasem Jariyawatwong kepada wartawan, Sabtu (12/11/2011). Kasem mengatakan, timnya akan berusaha keras memetik kemenangan. Tiga poin menjadi harga mati bagi Thailand demi membuka peluang lolos ke semifinal. Saat ini, Ronnachai Rangsiyo dan kawan-kawan terpaku di peringkat keempat dengan mengoleksi tiga angka.

"Kami harus maju karena para pendukung Thailand di Bangkok mengharapkan berita bagus dari SEA Games. Kami mengharapkan kemenangan lawan Indonesia. Kami tidak punya pilihan lain selain menang sejak kekalahan di pertandingan pertama (Malaysia)," ungkapnya.

Pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan sendiri menegaskan bahwa timnya tak boleh menganggap enteng Thailand. Thailand merupakan langganan juara dalam ajang dua tahunan ini.

Apalagi mengacu statistik, Thailand selalu mampu menundukkan Indonesia dalam dua pertemuan terakhir. Setelah ditekuk 1-3 di semi final SEA Games 2005, langkah Indonesia ke semi final terhenti ketika ditaklukkan tuan rumah Thailand 1-2, dua tahun kemudian.

PSSI: Kalah 4-0, Ini Sudah "TAKDIR" Timnas Senior

Penanggung jawab tim nasional Indonesia, Bernhard Limbong, dengan sangat enteng menjawab kegagalan pasukan Garuda di ajang pra kualifikasi Piala Dunia sebagai sebuah takdir yang sangat sulit dihindari oleh Indonesia. "Saya kira sudah sangat jelas Indonesia kalah dengan skor 4-0. Kami tidak mau melempar tanggung jawab atau menyalahkan siapapun atas kegagalan ini. Ini sudah menjadi takdir yang tidak bisa lagi dihindari," kata Limbong kepada Tribunnews.com, Sabtu (12/11/2011).

Di tangan Wim Rijsbergen, tim nasional senior Indonesia tidak satupun meraih poin di ajang pra kualifikasi Piala Dunia 2014. Alih-alih mau mendapatkan satu poin saja, nasib Indonesia sangat mengenaskan setelah melakoni empat pertandingan dengan empat kekalahan pula.

Dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama, duka Indonesia berlanjut ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 juga di kandang sendiri.

Duka itu terus berlanjut saat Garuda dicabik-cabik 4-0 oleh Qatar pada matchday keempat yang berlangsung Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Sabtu (12/11/2011). Dengan demikian, habislah sudah peluang Indonesia untuk melaju ke fase kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.

Jumat, 11 November 2011

Greg dan Victor Sudah Bisa Dimainkan Lawan Qatar

PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah bisa memainkan duo naturalisasi baru, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo pada laga kontra tuan rumah Qatar di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2011, 11 November esok. Namun dari pernyataan kapten Bambang Pamungkas pada sesi keterangan pers seperti yang dilansir kantor berita Qatar News Agency menyebutkan bahwa Indonesia siap memainkan permainan terbaik dengan hadirnya tiga pemain baru.

“Kami telah siap menghadapi laga nanti, dan berusaha memperagakan permainan terbaik, terutama dengan hadirnya tiga pemain baru yang bergabung belakangan ini,” kata Bepe pada keterangan pers-nya.

Bepe juga menambahkan bahwa laga melawan Qatar adalah laga penentuan bagi Indonesia terkait peluang melaju ke fase berikutnya.

Terkait dengan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo sebelumnya PSSI masih menanti surat pernyataan dari FA Nigeria yang menjelaskan kedua pemain kelahiran Nigeria itu belum pernah memperkuat timnas negara tersebut.

Okto Tantang Singapura Bermain Menyerang

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Singapura dalam lanjutan Grup A SEA Games 2011, Jumat (11/11/11) pukul 14.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Dilihat dari perbandingan hasil pertandingan, dimana Indonesia menang 6-0 atas Kamboja, sementara Singapura hanya 2-1, ‘Skuad Garuda’ difavoritkan meraih kemenangan. “Aku nggak lihat Singapura lawan Kamboja, karena latihan waktu itu. Kita tidak akan anggap remeh setiap lawan. Karena semua bagus, kalau lengah akan berbahaya,” ungkap Okto.

Okto berharap timnas Indonesia bisa memanfaatkan keuntungan jeda waktu yang lebih panjang. Singapura sudah menjalani dua laga, sementara Indonesia baru sekali.

“Ini menguntungkan, dalam arti mereka kuras tenaga lima hari, kita baru tiga hari, kita harus manfaatkan momen-momen itu,” tegasnya.

Pemain Persiram Raja Ampat itu juga tak mempermasalahkan pertandingan yang digelar pukul dua siang. “Itu tak masalah. Kalau buat saya, main jam 12 siang pun tak masalah, sudah biasa,” Okto menjawab.

Pemuda asal Papua ini mengatakan bahwa sejauh ini, pelatih Rahmad Darmawan belum memberikan strategi khusus untuk menghadapi tim yang punya pertahanan cukup rapat tersebut.

Sementara itu, setelah bermain bertahan saat imbang lawan Malaysia, Singapura tampil lebih menyerang saat mengalahkan Kamboja. Mengenai kemungkinan lawannya bermain menyerang, Okto menjawab tenang, “Baguslah kalau menyerang. Kita lihat saja terakhir siapa yang menang.”

Persikabo di Grup II

Kisruh Indonesian Premier League (IPL) belum beres, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berancang-ancang untuk menghelat kompetisi Divisi Utama. Rencananya kickoff kompetisi level kedua tanah air itu diputar pada pekan kedua Desember. Kemarin PT LPIS melakukan managers meeting Divisi Utama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Pertemuan dihadiri sekitar wakil 37 klub. Sayang, tidak semua level manajer klub yang datang. Ada yang diwakili bendahara, sekretaris, dan elemen klub lainnya.

Situasi di sekitar lokasi managers meeting berlangsung tegang. Sebab, PT LPIS menyewa puluhan petugas keamanan berwajah garang. ”Ini baru pertama sepanjang karir sepak bola saya menghadiri managers meeting yang suasana seperti perang begini. Apa sih maunya PSSI,” kata Freddy Muli, manager coach Gresik United, kepada Jawa Pos kemarin (9/11).

Menurut Freddy, tidak banyak yang bisa diperoleh dari managers meeting kemarin. Menurut mantan pelatih Persebaya dan Persidafon Dafonsoro itu, materi yang disampaikan oleh PT LPIS tidak jelas. Di antaranya, setiap klub diwajibkan minimal punya tiga pemian U-21. “Juga, dibahas soal saham-saham yang saya tidak jelas apa maunya. Mereka, sepertinya, tengah membicarakan bisnis. Bukan kompetisi sepak bola,” beber dia.

Head of Competition PT LPIS Hendriyana mengatakan, kompetisi Divisi Utama rencananya melibatkan 47 klub. Peserta dibagi dalam empat grup dengan mempertimbangkan, antara lain, kedekatan geografis. Menurut Hendriyana, kompetisi nanti dibagi dalam empat grup dengan sistem home and away. Juara setiap grup otomatis promosi ke kompetisi Indonesian Premier League (IPL) sekaligus berhak mengikuti babak semifinal Divisi Utama.

“Babak semifinal dan final nanti hanya untuk mencari siapa juara Divisi Utama musim ini. Sistemnya tetap home and away. Tapi, khusus final akan digelar di tempat netral,” ujar Hendriyana.

Soal pemain asing, PT LPIS memberikan batasan maksimal tiga orang dan mereka boleh dimainkan sekaligus asal ada dalam daftar susunan pemain. ”Registrasi personal tim, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial kami buka mulai 9 November besok (kemarin, Red),” jelasnya.

Klub yang positif ikut kompetisi Divisi Utama harus mengisi formulir LP1 atau pernyataan kesediaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS. Formulir sudah harus diserahkan ke PT LPIS paling lambat Jumat (11/11) pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, wakil Persebaya Divisi Utama (DU) mencak-mencak di arena managers meeting. Sebab, Persebaya merasa tidak diundang. Padahal, mereka merasa musim lalu berkompetisi di Divisi Utama. “Habitat kami kan di Divisi Utama. Kenapa kami tidak diundang,” cetus Wastimo Suheri, sekretaris Persebaya DU. “Kami tiga kali mencoba masuk ke ruang managers meeting. Tapi, tidak diperbolehkan oleh penjaga,? sambungnya.
(radarbogor)

Kamis, 10 November 2011

Persikabo Dikerubuti Klub 'Jowo'

Persikabo dipastikan bakal bertarung memperebutkan satu tiket promosi level satu di kompetisi Divisi Utama dengan klub-klub asal Jawa Tengah. Dalam pembagian grup yang dilakukan pada pertemuan manajer tim yang digelar PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo di Hotel Kartika Candra, Selasa (8/11) kemarin. Klub berjuluk Laskar Padjajaran ini berada di grup tengah alias dua bersama PPSM Magelang, Persip Pekalongan, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, PSIR Rembang, PSIS Semarang, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, Persikab Bandung, PSS Sleman dan Persis Solo.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa kompetisi kasta level 2 ini akan diikuti oleh 44 klub yang terbagi menjadi empat grup dan digulirkan mulai 10 Desember mendatang. "Berdasarkan hasil pertemuan kemarin, Persikabo memang masuk ke grup 2, dan masuk wilayah tengah dengan klub asal Jawa Tengah dan beberapa klub asal Jawa Barat," ujar Erwin Saleh, perwakilan dari PT.Karadenan Jaya .
Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang baru tahu jika Persikabo masuk wilayah 2 mengatakan belum bisa memastikan peluang mereka di grup 2, karena belum mengetahui kekuatan lawan mereka secara pasti.
"Saat ini kita belum bisa memberi target apa-apa, karena kita juga perlu mengetahui persiapan klub-klub yang akan kita hadapi nanti, kita harus tahu karakter dari pelatih hingga pemainnya, baru kita bisa mengetahui peluang kita di grup 2 nanti," ujarnya kepada Pakar, kemarin.

Dengan waktu persiapan yang tersisa, mantan pelatih Persijap Jepara ini tentu harus segera mempersiapkan nama-nama pemain yang akan didaftarkan dalam kompetisi ini, karena pada 25 November mendatang, peserta Divisi Utama harus mendaftarkan minimal 18 pemain dan tiga diantara pemain yang didaftarkan untuk mengikuti kompetisi ini adalah pemain U-21.
"Kalau masalah pemain tergantung pada situasi saja, kita tidak boleh terbur-buru mendaftarkan pemain, mungkin sekitar 20 pemain dulu yang akan kita daftarkan, yang lainnya kan bisa menyusul," tandasnya.
(pakuanraya)

Rabu, 09 November 2011

Persikabo Pantau Siankam Ernest

Gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang direncanakan akan digulirkan pada 11 November mendatang, Persikabo sekarang konsentrasi pada mantan striker asing di Persita Tangerang asal Kamerun, Siankam Ernest Emako yang saat ini bergabung dengan Laskar Pajajaran tersebut.
Kehadiran Ernest dimaksudkan Manajemen Persikabo tidak ingin lagi dituding hanya umbar janji di media terkait perekrutan legiun asing yang akan mengisi skuad Persikabo nanti. Setelah beberapa nama legiun asing sempat dilontarkan akan diboyong oleh mereka.

Pemain yang baru saja menyelesaikan kontraknya dengan klub di Liga Vietnam, Churchill Brothers SC Nampak sudah mulai mengikuti latihan perdana pasca libur idul adha, di Stadion Persikabo, Selasa (8/11), kemarin. Sebelumnya, pemain berusia 30 tahun ini juga sempat dilirik PSM Makassar meskipun pada akhirnya lebih memilih untuk mengikuti seleksi di klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor, itu.
Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang dimintai tanggapan akan kedatangan Ernest masih enggan berkomentar. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menilai penampilan pesepakbola yang pada tahun 2007 silam pernah merumput di Persija Jakarta tersebut

"Masih terlalu dini untuk berkomentar tentang penampilannya yang baru pertama kali latihan bersama Persikabo, kita lihat saja penampilannya selama seminggu ini, nanti performanya akan kita uji di laga uji coba yang akan kita gelar Sabtu mendatang," tukasnya. Sementara itu, Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang direncanakan akan digulirkan pada 11 November mendatang.
(pakuanraya)

Selasa, 08 November 2011

Timnas U-19 Tekuk Singapura

Tim nasional sepak bola Indonesia U-19 berhasil mengalahkan Singapura 3-0 dalam laga terakhirnya di Grup G kualifikasi Piala Asia 2012 di Stadion MBPJ Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 November 2011. Saat melawan Singapura, Indonesia tampil dominan. Tekanan yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil pada menit kedelapan setelah Novri Setiawan berhasil memanfaatkan umpan matang dari lapangan tengah menjadi gol.

Sempat membuang 7 peluang, timnas akhirnya menggandakan keunggulan pada menit ke-41 lewat Antony Putro Nugroho. Gol terakhir dicetak Abdul Rahman pada menit ke-51.

Hasil itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga klasemen di bawah Australia dan Cina. Sebenarnya tim Garuda muda dan Cina sama-sama mengemas nilai 7, tapi Novri Setiawan dan kawan-kawan kalah dalam selisih gol.

Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran final sebagai urutan ketiga terbaik dari tiga grup di wilayah Timur. Tim asuhan Cesar Payovich itu harus menunggu hasil pertandingan Jepang dan Korea Selatan di Grup E yang akan berlangsung Kamis, 10 November. "Kemungkinan kita untuk lolos masih ada,” kata Asisten manajer Timnas U-19, Eddi Elison.

Indonesia bisa lolos bila Jepang bisa mengalahkan Korea. Bila kedua tim itu bermain seri, Abdul Rahman Lestaluhu dan kawan-kawan akan tersingkir karena kalah dalam selisih gol. Korea saat ini menempati posisi ketiga klasemen Grup E dengan nilai 6, ketinggalan satu angka dari Jepang. Selisih gol Korea sangat besar (24-1) dibandingkan Indonesia (7-4).

Eddi menilai timnas U-19 itu memiliki masa depan. “Kita bisa menahan Cina dan hanya kalah dari Australia. Berarti tim ini punya harapan besar,” kata Eddi

Susunan Pengurus PSSI 2011-2015

1. Komite Keuangan: Ketua: Widodo Santoso Wakil Ketua: Tuty Dau Anggota: Dirk Sopianit, Iman Hidayat, Jendri Jusman



2. Komite Audit Internal: Ketua: Asril Oemry Wakil Ketua: Darwis Nst Anggota: Klemi Subiantoro, Zainal Arifin, Faisal Ali Hasyim



3. Komite Kompetisi: Ketua: Sihar PH Sitorus Wakil Ketua: H Toni Aprilani Anggota: Usman Fakaubun, Erizal Anwar, Alqia Abubakar


4. Komite Teknis dan Pengembangan: Ketua: Erwin Dwi Budiawan Wakil Ketua: Widodo Santoso Anggota: Syachrial Damopili, Syamsul Lutfi, Hardi



5. Komite Wasit: Ketua: Robertho Rouw Wakil Ketua: H Toni Aprilani Anggota: Umuh Muchtar, Hamzah, M. Idris



6. Komite Hukum: Ketua: La Nyalla M Mattalitti Wakil Ketua: H Toni Aprilani Anggota: Tigor Shalom, Hengky Widodo, Anang Usman



7. Komite Sepak Bola Wanita: Ketua: Tuty Dau Wakil Ketua: Erwin Dwi Budiawan Anggota: Monica Desideria, Stien Mebri, Hariniwaty



8. Komite Pengembangan Sepak Bola Usia Dini: Ketua: Bob Hippy Wakil Ketua: La Nyalla M Mattalitti Anggota: Nur Budianto, GH Sutedjo, Ricky Yacobi



9. Komite Futsal: Ketua: H Toni Aprilani Wakil Ketua: Sihar PH Sitorus Anggota: Siti Nurzanah, Pradi Supriyatna, Jafar Sidik.



10. Komite Medis: Ketua: H Toni Aprilani Wakil Ketua: Tuty Dau Anggota: Andi Sofyan Hasda, Nur Rasyid Lubis, Zulkifli Nasution.



11. Komite Status Pemain: Ketua: La Nyalla M Mattalitti Wakil Ketua: Bob Hippy Anggota: John Banua, M Yasin, Heri Riyanto



12. Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial: Ketua: Mawardi Nurdin Wakil Ketua: Erwin Dwi Budiawan Anggota: Haryarto Lojaya, Abubakar Assegaf, Abdullah Batalipu, Mahdar, Suraria Nahan, Ipong Silalahi, H Suaib Rizal, Jofie Halawet, Dakoni, Lambertus A Tukan, Mukhlis, Mujiono, Sofyan Hasdam, Ida Bagus Putu Purmaya, Yoesdinor, Ramadhan Pohan.



13.Komite Media: Ketua: Sihar PH Sitorus Wakil Ketua: Erwin Dwi Budiawan Anggota: Eddy Elison, Wuryanto, Yuslan Kisra



14. Komite Sepak Bola: Ketua: Bob Hippy Wakil Ketua: Widodo Santoso Anggota: Hadi Basalamah, Yunus Nusi, Wisnu Wardhana.



15. Komite Marketing dan Penasihat Televisi: Ketua: Widodo Santoso Wakil Ketua: Sihar PH Sitorus Anggota: Hermawan K, Totok Sudibyo, Ibrahim.



16. Komite Keamanan: Ketua: Robertho Rouw Wakil Ketua: La Nyalla M Mattalitti Anggota: Jerry Waleleng, Kombes Pol Drs Andreas Kusmaedi, AKBP Drs Uden Kusuma Wijaya.



17. Komite Studi dan Strategi: Ketua: Mawardi Nurdin Wakil Ketua: Sihar PH Sitorus Anggota: Sarman Panggabean, Anjas Asmara, Farid Mubarak.



18. Komisi Disiplin: Ketua: Bernhard Limbong Wakil Ketua: Catur Agus Saptono Anggota: Faizal Abdullah, Ramli Ibrahim, Raja Pane, Zuchli Imran Putra, Imik Hidayat Rais, H Abidin, Endri Erawan, Asep Zainudin.



19. Komisi Banding: Ketua: Sukawi Sutarif Wakil Ketua: Ahmad Riyadh Anggota: Satim Sofyan, Muhdar, Cholid Guromah, Oyong Liza, Rio Dinamore, Bons Rumbruren, Umar Hussein, Munawar, Simson Rumapasal, Syahril Cakari, Syamsudin Rajab, Tomtom Sukamto, Zulfahmi.



20. Komisi Etik: Ketua: Todung Mulya Lubis Wakil Ketua: Prajoto Anggota: Kamaruddin Hidayat, Anis Baswedan, Syakyan Asmara, Taher Mahmud, Tunas Dwidharto, I Gede Wardhana, Soni Sontani, Kasmudin Kasim, M Ray Akbar, Waskito, Ali Muchid, Alfian Helmi, Yohanes Auri, Tumpak Uli Sihite, Saut Sirait, Kristanto. Rudiyat, Muslim Saleh.

Greg & Victor Korban Konflik NIGERIA

NIGERIA dilanda konflik, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo jadi korban. Debut mereka di timnas Indonesia terganjal. Mereka dituntut lebih bersabar. Seperti diberitakan sebelumnya, kendati secara administrasi Greg Nwokolo dan Vicktor Igbonefo telah resmi jadi WNI, keduanya belum bisa membela timnas Indonesia. Itu karena sebelum membela timnas Indonesia di level internasional, Greg dan Vicktor wajib mengantongi pernyataan resmi dari federasi sepakbola Nigeria, negara asal mereka. Pernyataan itu berisi keterangan bahwa mereka tidak pernah membela timnas Nigeria di semua jenjang usia.

"Greg dan Victor harus mengajukan permintaan kepada federasi sepakbola Nigeria untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan keduanya tidak pernah membela timnas Nigeria," tegas Ketua Komisi Banding PSSI Bernhard Limbong.

Namun, proses itu diyakini bakal terkendala. Pasalnya, Nigeria tengah dilanda konflik politik.

"Pasti terlambat dan tidak bisa sesuai target federasi sepakbola Nigeria bisa mengeluarkan surat pernyataan itu. Pasalnya, saat ini Nigeria dilanda konflik," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Bidang Timnas Bob Hippy, Selasa (8/11).

Greg dan Victor direncanakan ikut membela timnas senior Indonesia yang masih berjuang di ajang Pra Piala Dunia 2014. Kendati masih terganjal, keduanya tetap berangkat ke Doha, Qatar, untuk mendampingi timnas menjalani laga keempat Grup E Pra Piala Dunia 2014 melawan Qatar pada 11 November.

Posisi Agus Rohman Tidak Aman

Pakuan Raya - Satu bulan lebih para punggawa Persikabo jalani latihan guna menyongsong kompetisi sepakbola Indonesia yang hingga kini belum jelas juntrungannya. Kendati demikian, semangat Jibby dkk untuk menjalani latihan tak sedikitpun menyurut, walau perjanjian hitam di atas putih pun belum mereka jalani. Sedikit demi sedikit penampilan anak asuh Suimin Diharja pun sudah mulai mengalami peningkatan. Baik pemain luar, asing, dan pemain lokal saling berlomba-lomba mendapatkan posisi inti di line up Persikabo nanti.

Fenomena tersebut juga terjadi pada posisi kiper. Ya, dari tiga posisi kipper Persikabo yang kini diisi oleh Agus Rohman, Wawan Darmawan, dan Arik SB, ketiganya saling menunjukkan penampilan terbaiknya agar berharap bisa menjadi kiper utama bagi klub berjuluk Laskar Padjajaran ini.
Pelatih Kiper Persikabo, Listianto menyebutkan jika ketiga kiper yang sudah dididiknya sejak awal seleksi memang cukup menunjukkan perkembangan yang pesat. Terbukti dari beberapa kali melakukan laga uji coba, baik Wawan, Agus, maupun Arik mampu memperkecil peluang goal ke gawang mereka.
"Peningkatan mereka luar biasa, antisipasi bola ke gawang mereka pun sudah mulai terlihat optimal, meskipun masih ada beberapa yang harus ditingkatkan lagi, yang jelas persaingan pasti akan lebih ketat lagi, kita lihat saja dari laga uji coba nanti, bagaimana performa mereka," ujar " Listianto alias Bejo ini.

Hingga saat ini posisi kiper utama masih dipegang oleh mantan kiper Bogor Raya, Agus Rohman. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Wawan yang musim lalu menjadi kiper utama Persikabo serta Arik yang juga pernah menyelamatkan gawang Persikabo dari tendangan pinalty sang lawan menggeser posisi Agus Rohman.

Maulana Siap Teruskan Misi RY

Pakuan Raya - Ketua Umum PSSI Kabupaten Bogor, Maulana Alamsyah yang baru dilantik minggu lalu berjanji bakal segera merealisasikan wacana akademi sepakbola yang sempat dilontarkan mantan Ketua Umum PSSI Kabupaten Bogor, Rachmat Yasin pada saat tim U-15 Kabupaten Bogor menjadi wakil Indonesia dalam ajang Piala Manchester United Premier Cup (MUPC) beberapa waktu lalu. Pria yang lebih tenar disapa Haji Edi ini berjanji akan segera merealisasikan akademi yang dikhususkan untuk pemain berkualitas Kabupaten Bogor awal tahun 2012 mendatang.

"Akademi Sepakbola ini memang menjadi salah satu program kita, apalagi komitmen kita adalah meningkatkan program pembinaan, secepatnya mungkin Januari mendatang kita sudah bisa start untuk mendirikan akademi ini, " ujar Maulana kepada Pakar, kemarin.

Ia menambahkan, dalam mendirikan akademi sepakbola tersebut pihaknya juga akan melibatkan lembaga-lembaga terkait seperti Dinas Pemuda dan Olahraga.
Hal itu berkaitan dengan status mereka yang masih tercatat sebagai pelajar, sehingga seperti yang diwacanakan oleh mantan Ketum PSSI Kabupaten lalu, para siswa Bogor Football Academy ini akan dimasukkan dalam satu sekolah.
"Ya tentunya kita juga tidak boleh melupakan status mereka sebagai pelajar, dan kita juga bakal menggandeng dinas - dinas terkait untuk segera mewujudkan akademi sepakbola tersebut," tukasnya.

Jika Bogor Football Academy ini benar-benar terealisasi, nanti akademi ini bisa menjadi satu-satunya gudang pencetak pemain sepakbola profesional berjangka, sehingga diharapkan kedepannya Persikabo tak lagi mencari pemain bola dari luar lagi, karena memiliki pesepakbola lokal yang kualitasnya mumpuni.

Jumat, 04 November 2011

Jelang Indonesia v Kamboja

VIVANews - Ada ambisi khusus yang ingin dicapai striker Timnas Indonesia U-23, Patrick Wanggai, saat menghadapi Kamboja, Senin 7 November mendatang. Patrick ingin memberi hadiah untuk almarhum ayahnya. Patrick masih diselimuti duka. Ayah pemain Persidafon Dafonsoro tersebut, Benjamin Wanggai, tutup usia pada 1 Oktober lalu. Namun, Patrick tidak ingin larut terlalu lama dalam kesedihan. Pemain yang memiliki nama lengkap Patrick Steve Wanggai tersebut ingin mempersembahkan hadiah untuk sang ayah. Striker 23 tahun tersebut ingin mencetak gol saat menghadapi Kamboja pada laga pertama Grup A SEA Games 2011, Senin 7 November 2011, untuk sang ayah.

"Saya ingin segera mencetak gol di ajang SEA Games. Saya akan persembahkan untuk mendiang Papa. Dia inspirasi dan semangat saya dalam bermain bola," ujar Patrick usai mengikuti latihan timnas di Lapangan C Senayan, Kamis 3 November 2011.
Pemain kelahiran 27 Juni 1988 tersebut berjanji akan mencetak gol jika kembali dipercaya menjadi starter saat menghadapi Kamboja oleh pelatih Rahmad Darmawan.

"Kepastian turun tidaknya menjadi starting eleven sepenuhnya kewenangan pelatih. Tapi saya sebagai pemain akan maksimal saat dipercaya pelatih," tegas Patrick.
Dalam beberapa laga uji coba, Patrick kerap mencetak gol saat dipercaya bermain oleh Rahmad. Mantan pemain Perseman Manokwari tersebut telah mengoleksi 9 gol dari 16 uji coba yang dilakukan Timnas U-23.

Sistem Promosi-Degradasi Tentukan Nasib Pemain

Pakuan Raya - Persaingan posisi di tubuh Laskar Padjajaran bakal semakin memanas. Pasalnya, Headcoach Persikabo bakal menerapkan sistem promosi-degradasi dalam menentukan the winning team Laskar Padjajaran untuk kompetisi musim depan. Dalam sistem yang akan diterapkannya nanti, ada beberapa tes yang cukup menentukan posisi mereka di skuad Persikabo. Dua tes tersebut diantaranya tes ketahanan fisik dan tes kesehatan yang harus dijalani Tugihadi dkk sebelum resmi dikontrak oleh manajemen Persikabo.

"Hasil dua tes ini akan berpengaruh pada posisi mereka nantinya, karena kita memang benar-benar mencari pemain yang ideal, kita lihat perkembangannya seminggu ini, sistem promosi dan degradasi sudah Abang terapkan untuk menentukan posisi mereka nantinya, jadi pemain bisa saja tersingkir nanti, kalau mereka tidak serius dalam menjalani latihan," ujar Suimin kepada Pakar, kemarin.

Lebih lanjut, Suimin mengatakan saat ini para pemain sudah memasuki tahap persiapan khusus jelang kompetisi. Setelah menjalani tes fisik dan kesehatan, Tugihadi dkk akan lebih difokuskan pada latihan teknik dan taktik.
"Minggu ini Abang biarkan mereka ditempa fisiknya terlebih dahulu, baru minggu besok sudah Abang Drill dengan latihan taktik dan fisik dan mencari formasi yang tepat untuk kita gunakan dalam kompetisi nanti," bebernya. Suimin berharap sebelum kompetisi bergulir, kondisi anak asuhnya sudah siap tempur, sehingga bisa menunjukkan hasil positif seperti yang didambakan para Kabomania selama ini.
"Ya mudah-mudahan saja the winning team yang kita cari segera terbentuk, Abang kan sedang terapkan sistem promosi dan degradasi juga untuk melihat perkembangan mereka," tegasnya.

Kamis, 03 November 2011

Ujian bagi Cano dan William

Radar Bogor - Sebagai ajang pemanasan jelang kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama, Persikabo bakal ambil bagian dalam turnamen Media Nusantara Citra (MNC) Cup pada 11 November mendatang. Dalam turnamen tersebut, ada sebelas tim divisi utama yang bakal bersaing. Di antaranya, Persikabo, Persipasi, Gresik United, Persebaya, Persema, PSIS Semarang, Persijap, Persiba Bantul, dan PSCS Cilacap. Headcoach Suimin Diharja mengatakan, keikutsertaan Persikabo dalam ajang tersebut bukan bertujuan memenangkan piala. Tapi ingin melihat kemampuan dua legiun asing asal Negeri Samba, Alfredo Cano dan William yang sedang merumput di Paraguay serta Brazil. Pasalnya, dua pesepakbola tersebut akan merapat ke Cibinong, Sabtu (5/11) mendatang.

“Sampai saat ini kita masih belum punya striker. Tapi kalau bisa menang ya alhamdulillah,” jelas Suimin kepada Radar Bogor usai sesi latihan sore di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin.

Menurut Suimin, selain menguji kedua calon striker tersebut, pertandingan ini juga merupakan ujian bagi kekompakan kerjasama tim dan skema 4-2-3-1 yang selama ini menjadi pakem Laskar Padjajaran. ”Abang juga mau lihat apakah pemain sudah bisa menerapkan strategi dan formasi latihan selama ini. Kalau kurang pas Abang bisa mengubah lagi,” tutur pria yang gemar memakai topi bareta ini.
Lebih lanjut, sambungnya, turnamen itu juga merupakan kesempatan bagi putra daerah untuk unjuk gigi. Sehingga kuota jumlah pemain lokal pada starting eleven dan line up bisa ber tambah . ”Abang menginginkan putra daerah yang paling banyak menjadi inti. Tapi kalau belum siap untuk apa?” tegasnya.

Kabomania Pantau Pengcab PSSI

Pakuan Raya - Kepengurusan PSSI Kabupaten Bogor yang baru saja dilantik kemarin harus mampu mewujudkan janji mereka untuk meningkatkan prestasi sepakbola di Kabupaten Bogor baik sepakbola usia dini maupun Persikabo. Hal tersebut yang diinginkan para Kabomania yang juga hadir dalam acara pelantikan tersebut. “Ya kita berharap kepengurusan PSSI kali ini bisa lebih baik dari kepengurusan kemarin, yang jelas mampu membawa sepakbola Kabupaten Bogor kearah yang lebih baik lagi nantinya, itu yang diinginkan para Kabomania,” ujar Ketua Umum Kabomania, Muhammad Arif kepada Pakar, kemarin.

Ia menambahkan, pembaharuan yang terjadi di tubuh PSSI Kabupaten Bogor harus dihargai dan harus diberi kesempatan untuk menunjukkan loyalitas mereka dalam mengusung prestasi sepakbola di Kabupaten Bogor . “Pembaharuan ini harus dihargai, terlepas ada kepentingan atau tidak, lebih baik kita beri kesempatan kepada pengurus baru ini untuk menunjukkan janji mereka meningkatkan prestasi sepakbola di Kabupaten Bogor , kalau kita tidak memberikan kesempatan darimana kita bisa lihat apakah mereka mampu mengemban tugas itu atau tidak,” tukasnya. Lebih lanjut Ia menambahkan, kendati mendukung kepengurusan baru PSSI, Kabomania juga tetap tidak akan tinggal diam, bila suatu saat ada yang tidak beres dalam kepengurusan PSSI.

Untuk itu, Kabomania akan terus memantau jalannya kepengurusan ini dan akan bertindak sebagai pengontrol PSSI. “Kalau ada yang tidak beres kita tentu tidak akan tinggal diam, Kabomania akan terus mengawasi kepengurusan PSSI saat ini dan berjalan berkesinambungan demi kemajuan prestasi sepakbola di Bogor ,”tandasnya.

Persikabo Ikuti Bupati Rembang Cup

Pakuan Raya - Menjelang kompetisi Divisi Utama yang bakal digulirkan pada 27 November mendatang, skuad Persikabo Bogor dituntut untuk segera mematangkan mental dan skill bertanding mereka. Salah satu cara untuk mengetahui seberapa jauh kesiapan tim bisa dilihat dari laga uji coba yang dijadwalkan pelatih Persikabo, Suimin Diharja. Namun, perubahan jadwal kompetisi membuat wacana laga tour Persikabo sedikit berubah.Mengantisipasi hal tersebut, rencananya manajemen Persikabo bakal mengikuti kompetisi internal yakni Bupati Rembang Cup yang akan digulirkan dalam waktu dekat ini.

“Ya laga uji coba memang sangat diperlukan untuk menempa mental bertanding dan skill pemain, tujuannya supaya atmosfer kompetisi bisa kita dapatkan, sehingga pada kompetisi sebenarnya mereka bisa tampil maksimal, tapi semua itu tergantung manajemen kita ikut atau tidak, ” ujar Headcoach Persikabo, Suimin Diharja, kemarin.Jika, kompetisi internal tersebut benar-benar diikuti oleh Persikabo, tentu akan mengobati kerinduan masyarakat pecinta sepakbola Kabupaten Bogor. Apalagi, jika para peserta kompetisi internal tersebut nantinya adalah klub-klub besar seperti Persib Bandung, Pelita Jaya, dan beberapa klub lainnya.“Kita memang rencananya mengikuti kompetisi itu,tapi sebagai ajang pemanasan saja sebelum kompetisi Divisi utama bergulir, “ tukasnya.Sementara itu, pentolan Kabomania, Yusuf Kiat mengaku sangat senang jika nanti Persikabo benar-benar mengikuti kompetisi tersebut.

Pasalnya, Kabomania memang sudah tak sabar untuk kembali bernyanyi mendukung klub kesayangan mereka tersebut.“Ya kita tunggu realisasi dari Persikabo saja, kita selalu siap mendukung Persikabo beraksi, meskipun Cuma ajang pemanasan, terus terang kita sudah rindu bernyanyi di stadion, kita juga ingin melihat seberapa besar kekompakan para Kabomania,” tegasnya.

Persikabo Masih Punya Peluang ISL

Pakuan Raya - Peluang Persikabo untuk berlaga di kompetisi tertinggi di Indonesia masih terbuka lebar, jika saja PSSI hanya melegalkan satu kompetisi saja yakni kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang saat ini dikelola oleh PT.Liga Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Apriliani dalam pelantikan pengurus PSSI Kabupaten Bogor, Rabu (2/11) lalu.

"Dari awal saya sudah tidak setuju PSSI membentuk badan hukum komersial baru untuk mengelola kompetisi profesional selain PT Liga Indonesia (PT LI), banyak hal yang diputuskan PSSI tanpa persetujuan dari rapat Exco PSSI, sebaiknya ya kembali ke formasi awal, yaitu ISL dengan 18 klub yang ikut serta, " ujarnya kepada para wartawan, usai melantik pengurus PSSI Kabupaten Bogor, kemarin.
Pria yang yang juga merupakan Ketua Pengda PSSI Jawa Barat ini menambahkan jika PT Liga kembali dilegalkan menjadi kompetisi resmi yang diakui FIFA, kemungkinan Persikabo untuk naik kasta terbuka lebar. Pasalnya, hingga saat ini baru tercatat 14 klub yang tergabung dalam ISL, dan Persikabo termasuk salah satu klub prioritas yang bisa menghuni klub ISL.

"Peluang Persikabo masih terbuka lebar, kita inginkan nantinya yang masuk kompetisi diverifikasi berdasarkan rangking bukan asal comot saja seperti sekarang ini, jika diurutkan berdasarkan rangking tentu Persikabo masuk prioritas, apalagi syarat-syarat untuk berlaga di ISL sudah mereka penuhi," tukasnya.
Lebih lanjut, Ia mengaku akan memperjuangkan nasib Persikabo jika nanti benar PT Liga menjadi pemegang hak kelola kompetisi level tertinggi di Indonesia, dan empat tiket ISL yang tersisa ini akan diambil dari klub Divisi Utama berdasarkan rangking dan syarat yang mampu dipenuhi oleh klub tersebut.

Rabu, 02 November 2011

Lakoni Tes Fisik

Radar Bogor - Skuad Laskar Padjajaran kembali menjalani tes fisik sesuai program jajaran pelatih. Di sesi pertama, Jibby Wuwungan cs diuji kekuatan otot perut, otot tungkai dan VO2 Max dengan intensitas sedang. Kemudian di tahap kedua, para penggawa kembali dilihat speed endurance-nya. Dalam ujian ini nasib 24 pemain akan ditentukan, karena Headcoach Suimin Diharja bakal menggunakan sistem degradasi dan promosi, dari senior ke tim U-21, begitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, anggota tim masih harus melewati tes kesehatan hari ini jika ingin membela Laskar Padjajaran.

Suimin mengatakan, bila ada beberapa pemain yang dianggap masih kurang mumpuni, jajaran pelatih segera melaporkannya ke manajemen. Sehingga masih ada kesempatan untuk mencari legiun baru. ”Tapi kalau kami belum memiliki gantinya, terpaksa dipertahankan sampai mendapat yang baru dari sistem promosi degradasi,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut dia, setelah semua rangkaian tes dilewati, pemain baru akan mendapat kepastian nasibnya bersama tim senior melalui rapat evaluasi dengan manajemen. “Ya, kita akan rapatkan dulu, baru diputuskan. Apakah layak berada di dalam tim atau tidak,” ujar pria berjuluk Pelatih Kampung ini.

Lebih lanjut, kata dia, sistem promosi egradasi diberlakukan agar dapat memupuk semangat bertanding, sehingga menambah daya juang dan skill saat di lapangan. ”Persaingan pasti akan berlangsung ketat. Sebab semua pemain tak mau turun ke U-21. Begitu pun tim U-21, mereka pasti ingin sekali bermain di senior,” tutur Suimin lagi.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra mengatakan, sistem degradasi dan promosi juga akan berdampak pada gaji pemain. Jika performa sang penggawa selalu meningkat di tiap laga, otomatis gaji mereka pun akan naik sesuai kebijakan manajemen.
”Kalau begini kan enak, bisa saling menguntungkan. Tak menutup kemungkinan, jika pemain tersebut konsisten nilai kontraknya bisa dinaikkan 10 hingga 20 persen. Nah, dari tes fisik ini akan kelihatan siapa yang terbaik untuk menghuni tim senior,” pungkasnya.

Selasa, 01 November 2011

Persikabo Diragukan

Radar Bogor - Persikabo masih diragukan akan mampu menjadi klub profesional yang mandiri dan mampu mendapatkan profit. Pasalnya, hingga kini skuad hijau merah belum memiliki akademi, talent scouting (pemandu bakat) hingga staf ahli di bidang teknik. Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra mengatakan, sebenarnya faktor tersebut sudah masuk program kerja jangka panjang manajemen. Hanya, jajaran pengurus Laskar Padjajaran belum pernah menyosialisasikannya, sehingga menimbulkan persepsi di masyarakat jika Persikabo tak memiliki target serius di kancah Liga Indonesia.

“Tapi yang harus dicatat, dalam waktu dekat ini kita bakal membuka original merchandise shop, dan ini bukti jika Persikabo akan beranjak menjadi profesional,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut Rhendie, pembentukan akademi dan penunjukan pemandu bakat baru akan dijalankan setelah manajemen Laskar Padjajaran menyelesaikan program jangka pendek. Yakni, membentuk tim senior yang akan berlaga di kancah sepakbola nasional. Tapi, hal itu tidak serta-merta bakal direalisasikan, sebab anggaran yang dibutuhkan sangat besar dan perlu ada dukungan dari pihak lain.

“Ya, kurang lebih satu tahun ke depan, baru akan kami bentuk akademi, karena saat ini kita sedang memprioritaskan program kerja jangka pendek mempersiapkan tim juara,” jelas pengusaha muda yang gemar mengendarai Jeep Wrangler ini.
Lebih lanjut, kata dia, Persikabo akan membangun akademi sepakbola dari usia 15 hingga 21 tahun yang bakal mendatangkan profit untuk eksistensi tim di dunia sepakbola.

“Kami ingin melahirkan pemain bagus melalui sekolah yang bisa mendatangkan keuntungan, seperti yang dilakukan Barcelona, Arsenal dan Manchester United, dengan didampingi pencari bakat dan staf ahli. Tapi kan hal itu butuh proses,” tutur Rhendie lagi.
Sementara itu, pengamat sepakbola, Robi Rizakota menegaskan, sebaiknya Persikabo harus membuat fondasi kuat sejak saat ini. Sebab, Tegar Beriman memiliki talenta potensial dalam olahraga si kulit bundar. Buktinya, ada dua pesepakbola muda yang memperkuat Timnas Garuda U-15 di ajang AFF lalu.

“Jangan berbicara soal anggaran, tak perlu membangun akademi yang wah, sederhana saja. Kalau tidak, bekerjasama dengan SSB lain.
Jangan sampai mereka ini kabur, justru bukan keuntungan yang didapatkan” pungkas mantan penggawa Persikabo era 1980-an ini.

Wim Panggil Muka-Muka Baru

Jawapos - Mulai hari ini timnas senior menjalani pemusatan latihan (TC) di Stadion Manahan Solo. TC digelar untuk menghadapi laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia Grup Grup E. Pada 11 November Bambang Pamungkas dkk akan menghadapi Qatar (away) dan 15 November menjamu Iran di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK). Menghadapi partai penentuan nasib itu, kemarin manajemen timnas mengumumkan 26 nama pemain yang dipanggil ikut TC. Dari jumlah itu terdapat muka-muka baru. Beberapa nama yang sebelumnya masuk sekarang terpental.

Di antara yang terbuang adalah kiper Markus Horison. Sebagai ganti pelatih Wim Rijsbergen memanggil dua penjaga gawang lagi. Yaitu kiper yang saat ini memperkuat Mitra Kukar Hendro Kartiko dan Samsidar (Semen Padang).

Selain Hendro kartiko dan Samsidar, empat nama baru dimasukkan Wim Rijsbergen. Di antaranya dua pemain naturalisasi Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo.

Dua pemain baru lainnya adalah bek sayap Sriwijaya FC Mahyadi Panggabean dan bek kiri Persisam Samarinda Fandi Muchtar. "Kami optimistis timnas senior bakal memetik hasil positif di Qatar," kata Bernhard Limbong, penanggungawab Timnas, senin (31/10). "Soal pemain yang dipilih mengikuti pemusatan latihan, itu sepenuhnya hak pelatih untuk menetukannya," sambung Limbong.
Timnas senior akan menjalani pemusatan di Solo, karena lapangan yang tersedia di Jakarta sedang disiapkan untuk mendukung dan menggelar SEA Games 2011.

Daftar pemain yang ikut TC di Solo :
Penjaga gawang: I Made Wirawan, Hendro Kartiko, Syamsidar, Ferry Rotinsulu.
Bek: Zulkifli Syukur, M. Roby, Hamka Hamzah, Benny Wahyudi, Purwaka Yudi, Richardo Salampessy, Supardi, Wahyu Wijiastanto, Fandy Muchtar, Mahyadi Panggabean, Victor Igbonefo.
Gelandang: Toni Sucipto, Hariono, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham.
Penyerang: Christian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, Greg Nwokolo, Samsul Arif.

Optimisme Timnas U-23

Sindo - Perjuangan tim nasional (timnas) U-23 Indonesia di SEA Games 2011 baru mulai sepekan lagi. Namun, semangat tarung dan optimisme anak asuh Rahmad ’RD’ Darmawan sudah membara sejak kini. Bersaing di Grup A pada fase penyisihan yang dianggap poolberat,semua itu juga tak membuat punggawa skuad muda Merah Putihkhawatir. Seluruh pemain enjoy dan menikmati masa penantian mereka menuju laga perdana pada Senin (7/11) ketika bertemu Kamboja. Harmonisnya hubungan antara semua pemain dengan pelatih serta ofisial timnas U-23,merupakan alasan amunisi skuad muda Merah Putih tak beban menuju pelaksanaan kewajiban di SEA Games 2011.

Apalagi RD mampu menciptakan suasana tim yang kondusif sehingga seluruh komponen di timnas U-23 sangat kompak. Salah satu punggawa lini depan timnas U- 23,Titus John Londow Bonai,juga mengakui kalau dia dan rekan-rekannya tanpa beban jelang tampil di SEA Games.Pemain depan milik Persipura Jayapura ini senang dengan yang ditanamkan RD selama persiapan.

Modal tim yang punya hubungan harmonis diakuinya membuat semua pemain senang dan santai. ”Kami semua sadar,jika lawan-lawan di Grup A nantinya adalah tim-tim yang berkualitas.Tapi kami tidak ingin terpengaruh dengan itu.Karena tim ini juga mempunyai kelebihan yang siap kami tunjukkan nanti,”tegas Tibo,sapaan Titus, usai menjalani latihan timnas U-23, kemarin.

Titus mengakui,optimisme harus terus mereka jaga sebagai modal untuk berjuang pada ajang dua tahunan edisi ke-26 ini. Apalagi,sasaran timnas U-23 adalah meraih emas setelah status juara terakhir kali diraih Indonesia pada cabang olahraga (cabor) sepak bola pada 1991 silam. ”Saya yakin kami bisa berbuat banyak nanti.Sebab,tim ini sudah sangat kompak, antara pemain yang satu dengan lainnya.

Tidak hanya dengan sesama pemain, dengan pelatih pun kami mempunyai kedekatan yang sangat erat.Saya rasa itu modal yang sangat penting buat tim ini,” lanjutnya. Komentar sama juga diucapkan rekan Titus di lini depan,Syamsir Alam.Pemain yang baru gabung timnas U-23 itu yakin mereka mampu jadi yang terbaik.

Selain Kamboja,juara bertahan Malaysia,tim langganan juara Thailand, serta Singapura adalah lawan-lawan yang harus dihadapi timnas U-23.Namun,dengan segala persiapan yang ada,RD pun merasa pasukannya sudah sangat siap tempur menghadapi empat pesaingnya itu. ”Semua persiapan sudah berjalan baik dan pemain tetap dalam kondisi serta motivasi yang bagus.

Suasana dalam tim juga kondusif,saya harap ini bisa dipertahankan sampai akhir.Semua ini yang ingin kami terus jaga.Dan bisa dilihat,saya terus melakukan simulasi kepada seluruh pemain,”kata RD. Dalam latihan kemarin,hanya diikuti 24 pemain.Tiga pemain timnas U-23 seperti Ferdinand Alfred Sinaga,Mahadirga Lasut, dan Lukas Mandowen telah meminta izin tidak ikut berlatih dengan alasan pribadi yang sangat mendesak.

”Hari ini (kemarin) ada tiga pemain yang absen,tapi semua atas izin saya.Untuk Dirga dan Ferdinand,mereka mendampingi istri di rumah sakit.Lukas kebetulan ada masalah keluarga dan saya izinkan.Masalah Lukas sangat privasi dan tidak mungkin saya katakan. Mereka pun cuma izin hari ini (kemarin),besok (hari ini) sudah bisa bergabung,”ungkap mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Selain ada pemain yang terpaksa absen di latihan perdana setelah menjalani liburan di Anyer,ada juga beberapa nama yang masih berlatih terpisah.Egi Melgiansyah dan Ramdhani Lestaluhu mengalami cedera ringan saat uji coba dengan Timor Leste, Selasa (25/10),harus latihan terpisah.

”Untuk Egi dan Ramdhani,kondisi mereka sudah membaik.Mereka tadi sudah ingin bermain,tapi kami harus berkoordinasi dengan pelatih fisik dulu soal kondisi mereka.Mungkin besok (hari ini) sudah bisa ikut gabung latihan,”tutur RD. Selain menerangkan soal kondisi terakhir timnya,RD juga membahas soal lawan pertama timnas U-23,Kamboja.
Pelatih yang sempat sukses bersama Sriwijaya FC (SFC) dan Persipura ini menyatakan, anak asuhnya menganggap tidak ada lawan yang mudah. ”Kamboja salah satu tim yang akan tampil dan di SEA Games semua tim sama saja.Tahun lalu menganggap remeh Laos dan ternyata kami kalah.Jadi,saya tidak bisa meremehkan Kamboja,bagi saya semua lawan sama.Saya ingin semua pemain harus tampil serius menghadapi Kamboja atau siapa pun lawannya,”tegasnya.

Wanggai Ingin Duet dengan Yongki

Kompas - Bomber tim nasional U-23 Indonesia, Patrick Wanggai, mengaku paling memiliki chemistry ketika berduet dengan Yongki Aribowo di lini depan. Meski demikian, Wanggai menyerahkan semua keputusan kepada Pelatih Rahmad Darmawan. Dalam rentetan beberapa uji coba terakhir, Wanggai selalu menjadi pilihan utama RD di lini depan. Ia menjadi target man dan sejauh ini performanya cukup menjanjikan. Banyak gol lahir dari kaki dan kepala pemain 23 tahun tersebut. Namun, pertanyaan timbul tentang siapa yang paling pas menjadi pendamping Wanggai. Terkait hal ini, bomber Persidafon Dafonsoro itu punya jawaban tersendiri.

"Kalau yang sudah biasa sama Yongki, karena sudah terbiasa. Ya, chemistry-nya ada. Cuma, tergantung pelatih nanti. Sama siapa saja saya siap," kata Wanggai seusai mengikuti latihan di Lapangan C Senayan.

Dalam kesempatan yang sama, Wanggai juga mengaku tidak memiliki target gol di SEA Games mendatang. Baginya yang terpenting adalah Garuda Muda dapat berjaya dengan menjadi juara.

"Kondisi saya baik. Mudah-mudahan baik terus sampai akhir. Target gol enggak ada, cuma target harus mendapatkan medali emas." tandasnya.

Persaingan di lini depan timnas U-23 sendiri sangat ketat. Selain Wanggai dan Yongki, masih ada Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, dan Syamsir Alam. Mengenai hal ini, Wanggai mengaku tidak takut bersaing.

"Saya harus optimistis. Cukup banyak striker di sini, tapi saya yakin bisa main. Tapi, kalau enggak dimainin saya juga sudah siap," tegasnya.
Wanggai yang kini usianya tepat 23 tahun baru masuk timnas U-23 tahun ini. Pesepakbola kelahiran Nabire, Papua ini masuk timnas setelah ia tampil menawan bersama klubnya, Persidafon.

Persikabo Justru Tambah Lini Belakang

Pakuan Raya - Salah satu pemain lokal yakni Effendy Assegaf ini adalah mantan pemain magang Persikabo di era 2007 dan sebelumnya pernah membela tim Divisi 1 yakni PSB dan Pesik Kuningan. "Sebenarnya kita mendatangkan dia untuk menggantikan sementara posisi bek kita Kahudi yang saat ini sedang cedera, Abang harap di barisan pertahanan kita kan punya 5 bek, saat ini baru ada Tugihadi, Edward, Rozali, dan Kresna, nah jika kita memaksakan pemain lain untuk menggantikan posisi Kahudi, tentu hasilnya tidak maksimal, makanya saya merekomendasikan effendi ini untuk ikut latihan sementara dengan Persikabo menggantikan posisi Kahudi," ujar Suimin saat dijumpai Pakar dalam sesi latihan di Stadion Persikabo, kemarin.

Mantan pelatih Persijap Jepara ini memilih Effendy karena sebelumnya pemain PS Urakan ini sudah hampir dikontrak oleh Persikabo di era 2007 silam. Namun, karena tidak tercapainya kesepakatan antara pihak manajemen Persikabo dan PS Urakan, kontrak Effendy pun ditangguhkan. Atas dasar itulah, Suimin berani mengajak kembali Effendy untuk berlatih bersama Persikabo, karena Ia sudah sedikit tahu kualitas dan karakter permainan pemain tersebut.

"Abang sedikit tahu kualitasnya, karena dulu Ia sempat ikut Abang, tapi kita akan lihat dulu perkembangannya, kalau kiranya cocok dan sesuai dengan yang dibutuhkan Persikabo, ya ada kemungkinan dia untuk bergabung bersama Persikabo, sementara ini status dia hanya latihan bersama Persikabo," tuturnya.
Mengenai pemain asing yang diharapkannya bakal hadir untuk mengikuti sesi latihan kemarin seperti William dan Alfredo Cano yang saat ini masih membela klubnya masing-masing di Liga Brazil serta mantan Kapten Medan Chief, Lakaad, tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Kendati demikian, Suimin tetap fokus menatap kedepan untuk mematangkan persiapan tim yang dijadwalkan 27 November mendatang akan menghadapi kompetisi.

"Ya Abang juga pengennya mereka sudah ada disini, tapi sampai sekarang belum terlihat, yang penting kita fokus jalani latihan dulu lah, kita patenkan formasi yang akan kita gunakan untuk menghadapi kompetisi mendatang, masalah pemain asing tentu kita akan cari yang terbaik dan tidak asal-asalan," tegasnya.