Senin, 07 Mei 2012

Laga Melawan PSSB Bireun. Babak Belur, Rawan Terlempar Pula !

CIBINONG - Posisi Persikabo rawan terlempar dari posisi dua klasemen sementara grup barat Kompetisi Divisi Utama Ligra Prima Indonesia Sportindo musim 2011/2012. Hasil dua kali imbang selama menjalani tur Aceh menghadapi PSBL Langsa dan PSSB Bireun membuat Laskar Pajajaran terancam tidak akan lolos ke babak delapan besar. Meskipun saat ini Persikabo masih bercokol di posisi kedua dengan raihan 27 poin dari 14 laga, sewaktu-waktu bisa saja dikudeta PSLS Lhokseumawe yang saat ini menduduki peringkat tiga dengan mengemas 24 poin dari 9 laga yang telah dijalaninya. Namun demikian, bila melihat perjuangan anak-anak asuh Suimin Diharja selama melawat ke Pulau Sumatera, khususnya saat menghadapi PSSB Bireun di Stadion Cot Gapu, Sabtu (5/5) lalu patut diacungi jempol. Betapa tidak, bertanding dibawah tekanan Jibby Wuwungan dkk mampu unggul 1-0 hingga menit 88 sebelum tuan rumah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui titik putih pinalti. Bahkan pemain Persikabo nyaris menjadi bulan-bulanan suporter klub berjuluk-Laskar Kota Juang- dan tertahan di bench pemain sebelum akhirnya dievakuasi ke luar stadion menggunakan Baracuda ke Mapolres Cot Gapu. Kericuhan sendiri dipicu kemarahan oficial dan suporter PSSB Bireun terhadap aksi Kapten Tim Persikabo, Tugihadi yang dinilai melakukan provokasi dengan memukul seorang pemain PSSB Bireun setelah sebelumnya terlibat adu mulut. Pemukulan itu berujung protes pemain tuan rumah. Tak hanya mereka, sejumlah oficial PSSB Bireun pun masuk ke tengah lapangan mengejar Tugihadi dkk. Suasana semakin tak kondusif, setelah hampir seluruh pemain kedua belas PSSB BIreun masuk ke lapangan dan mengejar pemain Persikabo. Menghadapi situasi tersebut, Laskar Pajajaran dan oficial dengan cepat berlari menuju bench pemain. Beberapa diantaranya sempat kena pukul pendukung PSSB Bireuen yang kemudian menyerbu lapangan. Polisi akhirnya berhasil mengamankan pemain ke bench pemain. Para pemain Persikabo Bogor yang dikepung pendukung PSSB Bireuen akhirnya berhasil diungsikan dengan mobil baracuda milik polisi ke Markas Polres setempat. Tugihadi mengakui jika dirinya emosi pada laga tersebut. Apalagi dengan beberapa keputusan wasit yang merugikan Persikabo. “Saya akui saya memang sedikit emosi pada waktu itu sehingga saya tak sengaja memukul satu pemain PSSB Bireun. Kita sudah menang 1-0 di menit ke 83, di menit terakhir PSSB Bireun dapat penalti dengan alasan yang tidak masuk akal. Makanya kami emosi,” ucapnya ketika dihubungi PAKAR, kemarin. Atas kejadian tersebut, Tugihadi mengaku trauma bermain di Bireun. Baginya, pertandingan kemarin merupakan pertandingan paling menakutkan yang pernah Ia jalani. “Kami hampir mati di lapangan. Semua orang yang ada di tempat itu mengepung kami. Kita saja pulang pakai Baracuda, itupun tidak ke hotel, namun ke Polres Cot Gapu. Makanya haram bagi saya main di sana lagi, mudah-mudahan itu pertandingan terakhir saya di markas Bireun,”tuturnya. Senada, bek Persikabo, Rojali mengungkapkan ras atraumanya untuk bermain tandang ke Bireun. “Baru kali ini kita dikepung suporter dan dikejar-kejar sampai tidak bisa keluar dari stadion. Beban juga bagi kita, hasil seri saja sudah begitu, apalagi kalau menang, mungkin kita bakal tertahan di dalam (stadion). Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi di pertandingan yang lain,”ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar