Rabu, 26 Januari 2011

Persikabo sejak awal telah salah langkah

SATU Bintang tak akan punya arti banyak kalau tidak bisa menerangi secara luas. Namun, banyaknya kunang kunang akan punya makna besar jika mampu menerangi secara luas. Prinsip seperti itulah yang akan saya sodorkan kepada manajemen Persikabo agar bisa membeli lebih banyak lagi pemain yang punya sifat dasar seperti Kunang – Kunang. Kehadiran Jibby Wuwungan, Ilham Hasan, Salim Alaydrus dan Zaenal Arif dalam tubuh Laskar Pajajaran tahun ini memang punya peran yang sangat besar. Beberapa kali empat pemain tersebut mampu menunjukan performa gemilang.
Namun, karena Persikabo sejak awal telah salah langkah dalam membeli pemain asing berlabel “bintang” sekelas JP Boumsong dan Nanmi Hughes, namun kebintangan mereka yang digembar gemborkan oleh sang agen nya ternyata tidak mampu mendongkrak performa tim Persikabo. Bahkan, kedua pemain tersebut kalau dihitung permenit dan perkontribusinya sangat dibawah rata rata.
Ini jelas salah satu rekrutmen yang gagal total yang telah dilakukan Pengurus Persikabo. Seharusnya, ketika skuad Persikabo akan menentukan atau mengontrak pemain asing dan lokalnya. Pengurus harus melakukan diskusi secara detail dengan pelatih kepala. Karena pelatih kepala lah yang akan meracik para pemain yang akan didatangkan itu. Selain itu, dalam proses rekrutmen pemain juga harus dikesampingkan hal hal yang berada diluar jalur sepakbola. Tim yang akan menentukan pemain yang akan dikontrak itu harus berkonsultasi dengan pelatih, melihat CV, melihat video pertandingan terakhir dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tim yang ada.
Nasi memang sudah menjadi bubur, uang banyak dalam proses pembelian pemain namun pemain yang didatangkan tak ubahnya seperti lilin yang akan padam. Idealnya manajemen dan pengurus Persikabo harus bisa membeli pemain yang punya tabiat kunang kunang. Meskipun pemain asingnya kurang ternama namun pemain pemain asingt itu bisa menjadi penerang bagi perjalanan Persikabo dalam mengarungi target Superliga.
Pengurus Persikabo rupanya harus belajar kepada sosok Rhendie Arindra ( COO PT Bogor Raya) , yang boleh dikatakan sebagai meteor baru dalam kancah sepakbola di Bogor dan Nasional. Karena Rhendie mampu menggabungkan unsur pemasaran, pencitraan dan unsur untuk mengangkat performa tim secara baik. Lima pemain asing yang didatangkan Laskar Kujang ini merupakan hasil bidikan dari proses Rhendie Arindra yang mengarungi dunia maya. Lelaki bujang anak dari H. Rudia Ferdian ini membuka data data pemain yang ada di liga Amerika Latin. Ia melakukan kontak person dengan jajaran asosiasi atau federasi sepakbola negara yang ditujunya saat membuka internet. Alhasil; Diego Bogado, Luciano Rimoldi dan Oscar Alegre saat ini benar benar menjadi kunang kunang yang sangat penting bagi langkah Bogor Raya FC yang tengah memasuki perhelatan industri sepakbola modern.
Apa salahnya, manajemen atau pengurus Persikabo mau bertanya atau berguru kepada seorang Rhendie Arindra dalam hal proses rekrutmen pemain buat tim Persikabo. Saya melihat para pemain yang ada di Bogor Raya FC saat ini boleh dikatakan telah menjadi kunang –kunang yang mampu menjabarkan misi dan visi manajemen PT Bogor Raya dalam kancah Liga Primer Indonesia dan juga industri sepabola modern.
Buat apa Persikabo mencari bintang asing, kalau sinar bintangnya itu tidak mampu menerangi tim Persikabo itu sendiri. Lebih baik membeli kunang kunang yang banyak namun mampu membuat terang jalan dan target Persikabo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar