Rabu, 07 September 2011

Kabomania Kecam Perubahan Logo

Radar Bogor - Rencana perubahan logo Persikabo jelang kompetisi sepakbola Liga Profesional Level I oleh PT Karadenan Jaya, dikecam Kabomania. Pasalnya, lambang Laskar Pajajaran memiliki sejarah panjang dan ikatan emosional dengan masyarakat Tegar Beriman.
Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, perubahan logo Persikabo merupakan upaya untuk melunturkan identitas atau karakter asli Laskar Pajajaran. Karena sejak pertama dibentuk pada 1973, skuad Cibinong telah mematenkan lambang tersebut.
“Saya tidak setuju kalau logo diubah, sebab sudah mendarah daging dengan masyarakat Kabupaten Bogor. Lambang yang sekarang juga merupakan kebanggaan Kabomania serta sudah terdaftar dan diketahui PSSI, saya tahu sejarahnya bagaimana logo itu dibuat,” ujar Dicky kepada Radar Bogor, kemarin.

Hal senada diung­kapkan pentolan Ka­bomania Mak Lampir Gadog, Denny Acuy. Menurutnya, peru­bahan lambang Persikabo merupakan upaya mengikis identitas asli Laskar Pajajaran dari kancah sepakbola nasional. “Kami tak setuju dengan wacana perubahan logo, biarkan lambang tim kesayangan kami ini, tetap seperti ini,” jelas mantan winger Persikabo era 1970-an.
Sementara itu, Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra mengatakan, perubahan logo merupakan sesuatu yang lumrah dan wajar dialami oleh sebuah klub. Misalnya, seperti Arsenal atau Barcelona.

“Peru­bahan logo itu biasa, sekarang saya bertanya, apakah logo pertama Arsenal dan Barca kurang mantap atau tak punya sejarah? Hampir semua klub di dunia mengalami metamorforsa logo, segala sesuatu harus berubah, Jangan stagnan. Sriwijaya FC saja berubah,” paparnya.
Lebih lanjut, kata Rhendie, perubahan logo ini karena Persikabo kini sudah menjadi klub profesional yang tidak terikat dengan APBD. Di samping itu, pada logo sekarang masih tertera lambang Pemkab Bogor. Daripada bermasalah di kemudian hari, lebih baik diubah.
“Klub ini sudah lepas dari APBD, masak lambang pemkab tetap ada, kecuali ini klub amatir yang memakai APBD. Lagipula jika empat atau lima tahun ke depan, kepala daerah yang baru tidak suka dengan lambang pemkab dipakai, lantas kita dituntut. Siapa yang mau tanggung jawab,” tutur mantan CEO Bogor Raya FC ini.
Ia menambahkan, seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan dalam perubahan logo dengan membuat desain baru.

Kemudian dikirimkan ke Sekretariat Persikabo di Cibinong. “Semua masyarakat boleh ikut memberikan sumbangsih ide, termasuk Kabomania.
Namun tetap tidak menghilangkan jati diri Kabupaten Bogor yang sesungguhnya. Yang penting kan tidak meubah nama Persikabo,” pungkas Rhendie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar