Rabu, 23 Maret 2011

Kabomania: Manajemen Persikabo gak Beres, Terkait Praktik Jual-Beli Pertandingan

Radar Bogor - Dugaan adanya jual-beli pertandingan di tubuh Persikabo juga dicurigai Kabomania. Pendukung setia Laskar Pajajaran tersebut menilai, ada yang tidak beres dalam manajemen Persikabo, dan harus segera diselesaikan.
Sekretaris Umum Kabomania, Sujiyono mengatakan, delapan kali kalah dari sebelas laga yang dilakoni pasukan Maman Suryaman memang menimbulkan tanda tanya besar. Kalau dilihat dari materi pemain, Laskar Pajajaran merupakan momok menakutkan bagi tiap tim yang tergabung dalam Grup Barat. 
“Persikabo ini kan dihuni  pemain bintang yang tak perlu diragukan lagi determinasinya, tapi kenapa prestasinya kian merosot. Padahal banyak tim yang menghindari bertemu Laskar Pajajaran. Ini kan berarti ada yang janggal dalam tubuh tim yang harus segera disikapi dengan cermat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Praktik jual-beli pertandingan itu bisa saja terjadi karena skuad yang selama ini dikenal solid, sebenarnya rapuh. Bahkan, ungkapnya, komunikasi antarpengurus dengan jajaran tim pun sudah nyaris terputus, sehingga memberikan peluang oknum untuk berbuat demikian.
“Ya semua itu kan bisa saja terjadi, entah siapa yang melakukan. Tapi yang pasti bisa bermuara dari oknum pemain atau pengurus,” tegas dia.
Lebih lanjut ia memaparkan, kecurigaan Kabomania muncul dilandasi oleh hasil minor yang didapat Zaenal Arief dkk selama sebelas kali laga tandang. Serta, pemberitaan salah satu media nasional yang sempat mengulas transaksi jual-beli pertandingan oleh oknum di Ekalokasari Plaza, beberapa waktu lalu.
“Kami curiga kenapa sebelas kali main, tiga seri dan kalahnya sampai delapan kali. Jumlah kekalahan itu rasanya lebih dari batas kewajaran sebuah tim besar. Memang betul bola itu bundar, tapi ini kan aneh,” tuturnya.
Sujiyono menambahkan, saat ini jajaran pengurus kabomania akan berkonsolidasi membahas polemik itu, serta mengadakan penyelidikan terkait kecurigaan adanya praktik tercela itu.
“Kalau benar ada, artinya merugikan masyarakat kabupaten. Buat apa menghamburkan uang ratusan juta untuk main bola guna menaikan prestise daerah, tapi hasilnya nihil. Lebih baik dibagikan kepada warga yang membutuhkan,” ucap dia.
Kabomania juga berencana bertemu Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin (RY) guna mempertanyakan keseriusan Laskar Pajajaran lolos ke kancah Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar