Senin, 22 Agustus 2011

Sadar Tiket = Selamatkan Persikabo

Pakuan Raya - Eksistensi klub-klub sepakbola professional di Indonesia dipertanyakan, bila pada tahun depan Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang larangan pemerintah daerah (pemda) mengalokasikan dana APBD untuk membiayai klub sepak bola profesional mulai diaplikasikan.

Bisa diprediksi, tim yang selama ini bertumpu penuh pada APBD bakal kelimpungan. Dan salah satu klub yang akan terkena imbas dari kebijakan tersebut, tentunya adalah Persikabo. Dan ini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) manajemen. Garis besarnya jika Persikabo masih ingin eksis di kompetisi liga Indonesia harus bisa menggali potensi yang ada.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP, Edison Hutahean, yang juga dikenal sebagai pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor mengatakan, sebagai tim yang baru akan menyandang status mandiri dan bersiap setelah bercerai dengan APBD, manajemen Persikabo harus memanfaatkan potensi yang ada.

Jajaran direksi PT Karadenan Jaya yang akan menjadi pengelola Persikabo harus menjadikan sepakbola sebagai industri dengan berharap dukungan besar dari suporter fanatiknya Kabomania. Dalam konteks ini, sebagai penopang pendapatan, Persikabo harus memperoleh pemasukan dari penjualan tiket, merchandisme dan sponsorship. Mengingat antusiasme dan loyalitas Kabomania yang selalu memadati Stadion Persikabo Cibinong yang memiliki kapasitas 15.000 penonton.

"Ya, mau tidak mau kita harus menggiring Kabomania maupun masyarakat pecinta sepakbola di Kabupaten Bogor agar mereka lebih memahami kondisi Laskar Pajajaran saat ini dan bagaimana langkah kedepannya. Karena itu, kita akan sosialisasikan kepada mereka tentang kesadaran membeli tiket resmi dengan harga yang sudah ditentukan tanpa harus meminta keringanan harga," ujar Kamerad panggilan akrab dari Edison Hutahean yang akan membantu bidang teknis Persikabo saja. Karena lelaki bertubuh tinggi besar itu tidak bisa masuk dalam jajaran direks PT Karadenan Jaya, terkait posisinya sebagai pejabat publik di Kabupaten Bogor.

Sementara, Kemal Pasya, Ketua Harian Kabomania menyatakan sangat setuju jika manajemen baru berencana menekan pemasukan untuk menyelematakan masa depan Persikabo. Menurutnya, secara loyalitas, Kabomania sudah menunjukan kesetiaannya dalam mendukung tim saat melakoni laga tandang di Stadion Persikabo Cibinong.
Tapi dia juga tidak bisa memungkiri, meski isi stadion selalu berdesakan, kesadaran membeli tiket belum sepenuhnya dimiliki Kabomania. Padahal, harga tiket yang ditetapkan panitia pelaksana (panpel) sudah cukup murah meriah, mulai dari Rp5.000 untuk tribun dan Rp40.000 untuk VIP bagian barat dan Rp15.000 VIP bagian timur.
"Memang demikian adanya, tetapi dengan melihat fanatiknya mereka (Kabomania) ketika memberikan dukungan di laga kandang, kita harus acungkan dua jempol. Namun, harus juga ada rasa keadilan, kesadaran membeli tiket juga berlaku bagi para pejabat maupun PNS dilingkungan pemkab karena mereka rata-rata juga menuntut hal yang sama, bahkan ada yang gratis total,"tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar