Senin, 22 Agustus 2011

Manajemen Prioritaskan Pemain Lokal

Pakuan Raya - Ketua Harian PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata yang juga digadang gadang masuk menjadi direksi PT Karadenan Jaya, salah satu PT yang akan mengelola Persikabo dalam kancah Liga Profesional 8 oktober mendatang menegaskan, manajemen dan jajaran yang ada di PT Karadenan Jaya akan lebih memprioritaskan potensi pemain lokal daerah dalam skuad Persikabo yang akan tampil di kancah kompetisi profesional 2010/2012 yang akan digelar PSSI pada Oktober mendatang.

"Kuota pemain yang ditetapkan PSSI jumlahnya 26 orang. Dengan rincian 3 legiun asing, 2 lokal nasional dan 15 lokal daerah. Keinginan kami (Pengcab PSSI), dari 15 pemain tersebut, 5 diantaranya menjadi line up,"katanya saat membuka Raker Pengcab PSSI di aula Dinas Pendidikan (Disdik) akhir pekan lalu.
Karena itu, sambung Ridwan, direksi PT Karadenan Jaya tidak akan tergesa-gesa dalam menunjuk pelatih. Dalam konteks ini manajemen wajib melakukan seleksi, terutama untuk memilih pelatih yang kriteria dan komitmen kuat membina para pemain muda lokal daerah.

"Sisi positif dengan adanya aturan baru yang ditetapkan PSSI membuka kesempatan bagi para pemain muda lokal untuk menunjukan kapasitasnya,"tandasnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengungkapkan, Persikabo dipastikan akan tampil pada kompetisi liga profesional yang digelar PSSI karena telah menyerahkan seluruh aspek yang telah ditetapkan AFC, termasuk deposit uangnya. Namun begitu, belum bisa diketahui apakah nantinya akan tampil di ajang liga level 1 atau 2.
"Arah kita tampil di level 1, tapi semua bergantung pada hasil verifikasi. Saat mendaftar Persikabo tidak merger dengan klub manapun alias berdiri sendiri dengan badan hukum PT Karadenan Jaya karena jika harus membentuk badan hukum baru waktunya sangat sempit,"jelasnya.
Ridwan menjelaskan, tidak mau kejadian seperti musim kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010/2011 lalu. Bertabur pemain bintang tetapi tidak meraih hasil optimal. Bahkan bisa dikatakan menjadi prestasi terburuk Persikabo sepanjang keikutsertaannya di Divisi Utama karena di klasemen akhir hanya mampu menempati peringkat ke-8.

"Tahun ini pemain lokal Bogor harus dikedepankan. Tengok loyalitas para pemain lokal pada saat Persikabo menjalani tur Sumatera pada musim kompetisi lalu. Mereka begitu fighter saat diminta pelatih untuk tampil, sementara para pemain yang berstatus bintang yang mendapat gaji lebih mahal enggan tampil karena suatu alasan. Permainan mereka pun cukup bagus, sayang pelatih hanya memakai jasanya saat itu saja, setelah laga kandang pemain lokal kembali ditinggalkan," ulasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar