Minggu, 01 Januari 2012

KPSI Akan Berkantor di GBK

Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Tony Apriliani mengatakan, mulai pekan depan pihaknya sudah mulai berkantor di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. KPSI sebelumnya telah mendeklarasikan diri dan mengambil alih mandat kepengurusan PSSI. KPSI akan menempati salah satu kantor di sekitar SUGBK, dekat dengan kantor PSSI. "Sekarang ini kami sedang persiapan menuju ke arah sana. Kantornya juga sudah disiapkan. Minggu depan saya kira KPSI sudah mulai berkantor di GBK. Lokasi persisnya saya lupa di pintu berapa, tapi itu dekat dengan lokasi pintu VIP GBK," ujar Tony, Minggu 1 Januari 2012.

Setelah mendapatkan kantor, KPSI akan langsung bekerja sesuai agenda yaitu mengambil alih peranan dan tugas PSSI selama rentang waktu mempersiapkan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Agenda KLB sendiri akan digelar 6 Maret 2012, di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Tony, pihaknya segera menjalankan roda organisasi sesuai amanat mayoritas anggota PSSI. Seperti diketahui, sebanyak 452 dari total 583 anggota PSSI, baik dari klub maupun Pengprov sepakat untuk mencabut mandat mereka dari kepengurusan PSSI Djohar Arifin, dan menyerahkannya pada KPSI.

Setelah kepengurusan saat ini demisioner, KPSI sebagai pengganti sementara kepengurusan PSSI akan segera mempersiapkan Kongres Tahunan PSSI yang rencananya digelar pada 21 Januari mendatang di Bandung, Jawa Barat.

Agenda pokok kongres tersebut adalah memilih Komite Pemilihan, serta Komite Banding Pemilihan. "Kami akan mulai menjalankan program sesuai kalender kerja kami. Tanggal 21 Januari 2012 kami akan menggelar Kongres Tahunan. Agenda utamanya adalah untuk menentukan Komite Pemilihan, dan Komite Banding.

KLB menyusul akan digelar 6 Maret di Surabaya, Jawa Timur," ujar Tony. Menyikapi soal adanya laporan Pelita Jaya terkait soal dugaan ancaman dan tekanan yang dilakukan kubu PSSI Djohar Arifin terhadap sejumlah pemainnya, Tony mengaku baru mendengar kabar tersebut dari media massa.

Laporan resmi kepada KPSI belum ia terima. "Saya kira besok baru masuk laporannya. Saya tidak bisa berbicara banyak dulu soal itu. Nanti tunggu semuanya clear dulu, saya tahu kasusnya seperti apa, baru nanti kami akan lakukan tindakan. Tapi kami akan segera menyikapi persoalan ini. Jika ancaman itu betul ada, saya kira itu sangat tidak baik," ujar Tony.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar