Kamis, 22 Desember 2011

FIFA Tegaskan ISL Ilegal, PT LI Ogah Komentar

FIFA menyatakan, kompetisi Indonesia Super League (ISL) ilegal dan hanya mengakui Indonesia Premier League (IPL) sebagai kompetisi yang resmi di Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam surat korespodensi antara wartawan dan Departemen Media FIFA, Rabu (21/12/2011). Dalam isi suratnya tersebut, FIFA menyebut mereka telah melakukan pertemuan dengan petinggi PSSI dan AFC untuk membahas situasi terkini di PSSI. Surat bersama FIFA dan AFC segera dikirim pada akhir pekan ini. PSSI sesuai dengan Pasal 18 Statuta FIFA diminta mengontrol semua kompetisi serta mengambil tindakan terhadap liga ilegal seperti ISL.

Terkait dengan hal itu, Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, menilai, FIFA telah mendapatkan pemahaman berbeda karena FIFA hanya mendengar penjelasan dari PSSI terkait dengan ISL.

"Kami punya pemahaman yang jelas berbeda dengan yang disampaikan PSSI. Saya kira argumentasi yang disampaikan PSSI salah karena kami (PT Liga) memiliki wewenang seperti yang diamanatkan dalam kongres Bali. Hasilnya sudah jelas dan disaksikan oleh peserta yang hadir. Itulah yang jadi argumentasi. Menurut kami, pemahaman yang disampaikan PSSI kepada FIFA justru berbeda dengan kenyataan yang ada dalam kongres Bali," katanya.

Tigor juga ogah berkomentar terkait status ISL yang disebut sebagai breakway league. PT Liga Indonesia hanya menganggap surat FIFA mengenai penegasan itu cuma respons atas aduan PSSI sementara. Sementara klub juga memiliki suara dan belum diwakilkan.

"Apa yang dimaksud dan dasar untuk menetapkan breakeway league juga belum jelas. Harus dijelaskan apakah yang dimaksud itu klub yang tidak sah atau justru bermain di liga yang tidak sah. Kami sendiri belum akan memberikan tanggapan soal itu hingga mendapat surat resmi dari FIFA," ujarnya.

Untuk itu, Tigor mengatakan, PT Liga Indonesia akan segera melayangkan surat ke FIFA sebagai bagian dari aspirasi klub. Dia berharap FIFA bisa menghasilkan keputusan yang adil.

"Agar FIFA juga jangan cuma mengambil pandangan dari PSSI semata. Masalah ini harus dilihat secara saksama karena PT Liga sudah jelas bukan ditunjuk oleh pengurus PSSI, tetapi kongres. Berbeda kalau berbicara Badan Liga Indonesia yang ditunjuk PSSI," ujarnya.
(kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar