Skuad Persikabo Bogor siap menjamu Laskar Patriot, Persipasi Bekasi pada ujicoba di Stadion Persikabo, Jumat (30/12). Pelatih Suimin Diharja menyiapkan dua alternatif tim yang akan dipilih salah satunya pagi ini, namun dia menegaskan tetap bakal menurunkan sang ikon Laskar Padjajaran, Rozhaly. Termasuk berencana menurunkan pemain muda yakni Andi Sopian dan Holik. Persikabo bahkan akan menerapkan dua permainan sekaligus yakni menyerang dan bertahan. Tekanan dilakukan karena ujicoba sebagai tuan rumah, namun perlu bertahan untuk menguji pertahanan Persikabo sebelum bertolak ke Bengkulu pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012, Jumat (6/1).
“Simulasi away kemungkinan dilakukan pada 45 menit terakhir. Kami akan memainkan compack defend lalu counter attack,” ujar Suimin di Mes Pusdai, kemarin.
Laga ujicoba pamungkas Laskar Padjajaran sebelum turun lawan PS Bengkulu itu, Suimin juga bakal melihat penampilan Kresna Hermawan. Namun belum diketahui apakah pemain asal Bojonggede itu akan diturunkan sebagai bek atau gelandang yang akan tandem dengan Dian Irawan.
Sementara pertandingan ujicoba tersebut ditegaskan manajemen Persikabo yang semula terbuka untuk umum akhirnya digelar tanpa penonton. Polres Bogor tak memberi ijin pertandingan karena waktunya berdekatan dengan akhir tahun dan akan adanya pengamanan besar di daerah Puncak, meski tim pelatih dan manajemen melihat laga itu penting sebagai persiapan akhir sebelum turun di kompetisi. “Jadi hanya simulasi bagi tim saja, untuk panpel tidak ada ijin karena konsentrasi Polres terpusat untuk pengamanan di Puncak,” jelas manajer operasional Persikabo, Erwin Saleh dalam keterangan presnya.
Dengan demikian, tidak akan ada penjualan tiket, pers conference resmi atau seremoni lain layaknya pertandingan resmi. Namun semua perangkat yang diperlukan untuk satu pertandingan ujicoba akan tetap tersedia. Manajemen menghormati keputusan dari Polres dan berharap pihak kepolisian dapat terus mendukung setiap pertandingan kandang Persikabo nanti.
(jurnalbogor)
Jumat, 30 Desember 2011
Tandem Tak Abadi
Kejutan-kejutan siapa pemain yang diturunkan bakal mewarnai laga Persikabo Bogor pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012. Pelatih Suimin Diharja mengubah sistem ‘the winning team’ menjadi ‘rotation team’. Upaya ini dilakukan agar Laskar Padjajaran tak terpaku dengan pemain tertentu. Semua pemain ditegaskan memiliki peluang yang sama, karena kini Persikabo memiliki banyak pemain muda. Jadi siapa ‘the young gun’ yang layak turun?
Ini akan terlihat nanti. Meski demikian, pemain pelapis diaku Suimin telah bersaing masuk kerangka tim. Pada game di Stadion Persikabo, Rabu (28/12) sore, tim Hijau yang dihuni pemain utama bertarung dengan tim Merah yang mayoritas pemain muda. Suimin memberikan catatan terhadap pemain yang menghuni posisinya masing-masing. Hasil akhir, tim Hijau memenangkan game dengan skor 5-3. Gol tim Hijau dicetak dua gol Brima Pepito, Dian Irawan, Jarot dan Jibby Wuwungan. Sedangkan gol tim Merah oleh Andi Sopian, Rozhaly dan Morgan Pelupessy. “Abang sekarang ini tak menganut the winning team, tetapi rotasi. Jadi tak ada tandem abadi untuk pemain tertentu,” jelas Suimin.
Mengenai laga away Persikabo kontra PS Bengkulu, Jumat (6/1), persiapan dilakukan seperti pada game itu. Tim Merah (seolah-olah PS Bengkulu), Suimin menempatkan 12 pemain melawan tim Hijau dengan 11 pemain. Satu babak dibagi tiga termin yakni pada 15 menit pertama pressing dilakukan di sepertiga tengah, lalu 15 menit kedua melakukan compack defend atau counter attack dan 15 menit terakhir pressing lagi.
“Semua berjalan sesuai rencana, kecuali pada 15 menit akhir tekanan sudah tak terlihat lagi. Ini yang jadi bahan evaluasi,” ungkap Suimin dimana tahapan stay of play itu diberikan tiga tahapan tersebut diatas. “Nanti tergantung kesepakatan pemain dan situasi di lapangan. Mana yang pertama dilakukan dulu apakah pressing atau compack defend lalu counter attack.”
Persikabo pada kompetisi nanti akan menjalani 11 pekan pertandingan di putaran pertama, dan 10 pekan di putaran kedua hingga total 23 pekan yang masing-masing putaran sebanyak 8 pertandingan. “Jadwalnya telah cukup ideal karena ada jeda sepekan. Jadi recovery pemain cukup,”
Ini akan terlihat nanti. Meski demikian, pemain pelapis diaku Suimin telah bersaing masuk kerangka tim. Pada game di Stadion Persikabo, Rabu (28/12) sore, tim Hijau yang dihuni pemain utama bertarung dengan tim Merah yang mayoritas pemain muda. Suimin memberikan catatan terhadap pemain yang menghuni posisinya masing-masing. Hasil akhir, tim Hijau memenangkan game dengan skor 5-3. Gol tim Hijau dicetak dua gol Brima Pepito, Dian Irawan, Jarot dan Jibby Wuwungan. Sedangkan gol tim Merah oleh Andi Sopian, Rozhaly dan Morgan Pelupessy. “Abang sekarang ini tak menganut the winning team, tetapi rotasi. Jadi tak ada tandem abadi untuk pemain tertentu,” jelas Suimin.
Mengenai laga away Persikabo kontra PS Bengkulu, Jumat (6/1), persiapan dilakukan seperti pada game itu. Tim Merah (seolah-olah PS Bengkulu), Suimin menempatkan 12 pemain melawan tim Hijau dengan 11 pemain. Satu babak dibagi tiga termin yakni pada 15 menit pertama pressing dilakukan di sepertiga tengah, lalu 15 menit kedua melakukan compack defend atau counter attack dan 15 menit terakhir pressing lagi.
“Semua berjalan sesuai rencana, kecuali pada 15 menit akhir tekanan sudah tak terlihat lagi. Ini yang jadi bahan evaluasi,” ungkap Suimin dimana tahapan stay of play itu diberikan tiga tahapan tersebut diatas. “Nanti tergantung kesepakatan pemain dan situasi di lapangan. Mana yang pertama dilakukan dulu apakah pressing atau compack defend lalu counter attack.”
Persikabo pada kompetisi nanti akan menjalani 11 pekan pertandingan di putaran pertama, dan 10 pekan di putaran kedua hingga total 23 pekan yang masing-masing putaran sebanyak 8 pertandingan. “Jadwalnya telah cukup ideal karena ada jeda sepekan. Jadi recovery pemain cukup,”
Selasa, 27 Desember 2011
Persikabo Dijajal Laskar Patriot
Satu ujicoba lagi dilakukan Persikabo Bogor sebelum laga Divisi Utama Liga Indonesia, 7 Januari 2012. Kekuatan Laskar Pajajaran akan dijajal Persipasi Bekasi di Stadion Persikabo, Jumat (30/12). Bagi pelatih Suimin Diharja, ujicoba ini merupakan simulasi terakhir setelah sebelumnya memiliki kemajuan positif menjalankan skema barunya 4-2-3-1 dan berhasil memenangkan pertandingan 1-0 yang dicetak Nico Susanto lawan Persita Tangerang, Sabtu (24/12). Belum diketahui apakah Suimin akan menurunkan pemain yang sama atau melakukan rotasi lagi. Namun dia berharap pemain pengganti itu mesti sama bagusnya dengan starter line up.
Dari 29 pemain yang ada, dia telah memilih 20 pemain, kemudian 2 pemain tercoret untuk masuk kerangka tim sebanyak 18 pemain, dan hanya pemain yang paling siap saja diturunkan jadi starting eleven (11 pemain awal). “10 pemain lapangan plus 1 kiper itulah yang akan ditentukan sekarang,” ungkap Suimin yang masih terus mengotak-atik pemain pengganti.
Laga lawan Laskar Patriot (julukan Persipasi-red) dinilai ideal karena selain sama-sama satu kompetisi di PT Liga Prima Indonesia Sportindo, juga kemungkinan mengemban misi yang sama. Persikabo terus memantau perkembangan pemain pengganti sehingga nantinya jika pemain utama berhalangan atau tampil dibawah form, Suimin tak kesulitan lagi. Dia menilai, sekarang ini pemain itu sudah bersaing bagus dan sama-sama menunjukkan kelas permainannya.
Begitu juga dengan performa satu bombernya Brima Pepito. Pepito diakuinya telah mengalami peningkatan bagus sehingga tinggal tunggu waktu saja. Pepito saat lawan Persita telah membuat assist buat gol Nico. Dia menilai pemain asal Sierra Leone itu tak egois. “Abang senang kerjasama tim dan itulah inti dari permainan sepakbola,” jelasnya yang juga menilai bagus Cyril Tchana dan sejumlah pemain lainnya.
(jurnalbogor)
Dari 29 pemain yang ada, dia telah memilih 20 pemain, kemudian 2 pemain tercoret untuk masuk kerangka tim sebanyak 18 pemain, dan hanya pemain yang paling siap saja diturunkan jadi starting eleven (11 pemain awal). “10 pemain lapangan plus 1 kiper itulah yang akan ditentukan sekarang,” ungkap Suimin yang masih terus mengotak-atik pemain pengganti.
Laga lawan Laskar Patriot (julukan Persipasi-red) dinilai ideal karena selain sama-sama satu kompetisi di PT Liga Prima Indonesia Sportindo, juga kemungkinan mengemban misi yang sama. Persikabo terus memantau perkembangan pemain pengganti sehingga nantinya jika pemain utama berhalangan atau tampil dibawah form, Suimin tak kesulitan lagi. Dia menilai, sekarang ini pemain itu sudah bersaing bagus dan sama-sama menunjukkan kelas permainannya.
Begitu juga dengan performa satu bombernya Brima Pepito. Pepito diakuinya telah mengalami peningkatan bagus sehingga tinggal tunggu waktu saja. Pepito saat lawan Persita telah membuat assist buat gol Nico. Dia menilai pemain asal Sierra Leone itu tak egois. “Abang senang kerjasama tim dan itulah inti dari permainan sepakbola,” jelasnya yang juga menilai bagus Cyril Tchana dan sejumlah pemain lainnya.
(jurnalbogor)
Minggu, 25 Desember 2011
Kado Ulang Tahun, Persikabo Kalahkan Persita Tangerang
Kemenangan 1-0 atas Persita Tangerang pada pertandingan uji coba, Sabtu (24/12) merupakan kado ulang tahun Persikabo ke-38. Gol tunggal tersebut dicetak Nico Susanto pada menit ke-13. Uniknya, pencetak gol pada pertandingan ini dicetak pemain yang menggunakan nomor punggung 38. ”Gol ini sebagai kado ulang tahun untuk Persikabo,” singkat Nico usai pertandingan. Sementara itu, pelatih Suimin Diharja mengatakan sangat puas dengan permainan Bona Simanjuntak dkk. ”Tinggal penyelesaian akhir saja yang harus dibenahi. Secara organisasi permainan sudah ada peningkatan,” jelas Suimin.
Ulang tahun Persikabo ke-38 diwarnai dengan pemotongan kue. Pelatih Suimin Diharja bersama manajer keuangan Rudi Ferdian menerima kue dari Kabomania-pendukung setia Persikabo. “Kami berharap Persikabo bisa meraih prestasi terbaik pada kompetisi musim ini,” singkat Rudi.
(informasibogor)
Ulang tahun Persikabo ke-38 diwarnai dengan pemotongan kue. Pelatih Suimin Diharja bersama manajer keuangan Rudi Ferdian menerima kue dari Kabomania-pendukung setia Persikabo. “Kami berharap Persikabo bisa meraih prestasi terbaik pada kompetisi musim ini,” singkat Rudi.
(informasibogor)
Kamis, 22 Desember 2011
FIFA Tegaskan ISL Ilegal, PT LI Ogah Komentar
FIFA menyatakan, kompetisi Indonesia Super League (ISL) ilegal dan hanya mengakui Indonesia Premier League (IPL) sebagai kompetisi yang resmi di Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam surat korespodensi antara wartawan dan Departemen Media FIFA, Rabu (21/12/2011). Dalam isi suratnya tersebut, FIFA menyebut mereka telah melakukan pertemuan dengan petinggi PSSI dan AFC untuk membahas situasi terkini di PSSI. Surat bersama FIFA dan AFC segera dikirim pada akhir pekan ini. PSSI sesuai dengan Pasal 18 Statuta FIFA diminta mengontrol semua kompetisi serta mengambil tindakan terhadap liga ilegal seperti ISL.
Terkait dengan hal itu, Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, menilai, FIFA telah mendapatkan pemahaman berbeda karena FIFA hanya mendengar penjelasan dari PSSI terkait dengan ISL.
"Kami punya pemahaman yang jelas berbeda dengan yang disampaikan PSSI. Saya kira argumentasi yang disampaikan PSSI salah karena kami (PT Liga) memiliki wewenang seperti yang diamanatkan dalam kongres Bali. Hasilnya sudah jelas dan disaksikan oleh peserta yang hadir. Itulah yang jadi argumentasi. Menurut kami, pemahaman yang disampaikan PSSI kepada FIFA justru berbeda dengan kenyataan yang ada dalam kongres Bali," katanya.
Tigor juga ogah berkomentar terkait status ISL yang disebut sebagai breakway league. PT Liga Indonesia hanya menganggap surat FIFA mengenai penegasan itu cuma respons atas aduan PSSI sementara. Sementara klub juga memiliki suara dan belum diwakilkan.
"Apa yang dimaksud dan dasar untuk menetapkan breakeway league juga belum jelas. Harus dijelaskan apakah yang dimaksud itu klub yang tidak sah atau justru bermain di liga yang tidak sah. Kami sendiri belum akan memberikan tanggapan soal itu hingga mendapat surat resmi dari FIFA," ujarnya.
Untuk itu, Tigor mengatakan, PT Liga Indonesia akan segera melayangkan surat ke FIFA sebagai bagian dari aspirasi klub. Dia berharap FIFA bisa menghasilkan keputusan yang adil.
"Agar FIFA juga jangan cuma mengambil pandangan dari PSSI semata. Masalah ini harus dilihat secara saksama karena PT Liga sudah jelas bukan ditunjuk oleh pengurus PSSI, tetapi kongres. Berbeda kalau berbicara Badan Liga Indonesia yang ditunjuk PSSI," ujarnya.
(kompas)
Terkait dengan hal itu, Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, menilai, FIFA telah mendapatkan pemahaman berbeda karena FIFA hanya mendengar penjelasan dari PSSI terkait dengan ISL.
"Kami punya pemahaman yang jelas berbeda dengan yang disampaikan PSSI. Saya kira argumentasi yang disampaikan PSSI salah karena kami (PT Liga) memiliki wewenang seperti yang diamanatkan dalam kongres Bali. Hasilnya sudah jelas dan disaksikan oleh peserta yang hadir. Itulah yang jadi argumentasi. Menurut kami, pemahaman yang disampaikan PSSI kepada FIFA justru berbeda dengan kenyataan yang ada dalam kongres Bali," katanya.
Tigor juga ogah berkomentar terkait status ISL yang disebut sebagai breakway league. PT Liga Indonesia hanya menganggap surat FIFA mengenai penegasan itu cuma respons atas aduan PSSI sementara. Sementara klub juga memiliki suara dan belum diwakilkan.
"Apa yang dimaksud dan dasar untuk menetapkan breakeway league juga belum jelas. Harus dijelaskan apakah yang dimaksud itu klub yang tidak sah atau justru bermain di liga yang tidak sah. Kami sendiri belum akan memberikan tanggapan soal itu hingga mendapat surat resmi dari FIFA," ujarnya.
Untuk itu, Tigor mengatakan, PT Liga Indonesia akan segera melayangkan surat ke FIFA sebagai bagian dari aspirasi klub. Dia berharap FIFA bisa menghasilkan keputusan yang adil.
"Agar FIFA juga jangan cuma mengambil pandangan dari PSSI semata. Masalah ini harus dilihat secara saksama karena PT Liga sudah jelas bukan ditunjuk oleh pengurus PSSI, tetapi kongres. Berbeda kalau berbicara Badan Liga Indonesia yang ditunjuk PSSI," ujarnya.
(kompas)
Pemerintah Diminta Selesaikan Kisruh PSSI
Kementerian Pemuda dan Olahraga diminta turun tangan menyelesaikan kisruh yang saat ini kembali terjadi di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal tersebut dikatakan pemerhati sepak bola dari Save Our Soccer, Apung Widadi, menanggapi tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) dari Pengurus Provinsi PSSI. "Konteksnya pemerintah hanya menjadi fasilitator untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia," kata Apung, saat dihubungi Tempo, Senin 19 Desember 2011. Apung mengakui jika keterlibatan pemerintah masih menjadi perdebatan. Terlebih dengan adanya aturan dari Federasi Sepak Bola Dunia FIFA, yang disebut-sebut melarang hal tersebut. Namun demikian, peraturan FIFA itu, kata Apung, tidaklah mutlak dan masih bisa disesuaikan dengan kondisi sepak bola Indonesia.
"Dianggap melarang karena Statuta PSSI sangat saklek dengan Statuta FIFA. Saya kira masih bisa disesuaikan dengan kondisi di Indonesia," katanya.
Apung yakin keterlibatan tersebut tidak akan melanggar. Menurut Apung, ada alasan filosofi yang dapat memperkuat dibolehkannya pemerintah untuk terlibat, yaitu anggaran PSSI yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang pagu anggarannya dari Kemenpora.
"Kan dari pagu anggaran Kemenpora, lalu turun ke Komite Olahraga Nasional Indonesia, terus turun ke PSSI. Hal itu boleh jika niatnya untuk memperbaiki PSSI, dan posisi pemerintah saya tegaskan harus netral," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan campur tangan dan menyerahkan penyelesaian kisruh yang terjadi di PSSI ke internal Federasi Sepak Bola Indonesia tersebut.
"Ya, kita serahkan untuk diselesaikan secara internal. Tidak baik kalau sedikit-sedikit pemerintah turun tangan. Apalagi FIFA tidak ingin pemerintah ikut campur," kata Andi, saat ditemui usai menonton laga final Indonesia Tennis Masters di lapangan Tenis Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Ahad 11 Desember 2011.
Kisruh di PSSI semakin memanas setelah Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi terhadap klub yang ikut dalam Liga Super Indonesia. Desakan KLB untuk menggulingkan ketua umum Djohar Arifin menyeruak dalam rapat akbar Forum Pengurus Provinsi PSSI yang digelar di Jakarta, Ahad malam, 18 Desember 2011.
Rapat yang menghasilkan lima keputusan tersebut merupakan pernyataan sikap dari 432 anggota PSSI yang hadir dalam rapat akbar tersebut. Selain menyepakati digelarnya KLB, mereka juga menyepakati pembentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Nasional. Komite ini diminta mengawal kongres luar biasa yang segera akan diusulkan ke PSSI.
(TEMPO)
"Dianggap melarang karena Statuta PSSI sangat saklek dengan Statuta FIFA. Saya kira masih bisa disesuaikan dengan kondisi di Indonesia," katanya.
Apung yakin keterlibatan tersebut tidak akan melanggar. Menurut Apung, ada alasan filosofi yang dapat memperkuat dibolehkannya pemerintah untuk terlibat, yaitu anggaran PSSI yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang pagu anggarannya dari Kemenpora.
"Kan dari pagu anggaran Kemenpora, lalu turun ke Komite Olahraga Nasional Indonesia, terus turun ke PSSI. Hal itu boleh jika niatnya untuk memperbaiki PSSI, dan posisi pemerintah saya tegaskan harus netral," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan campur tangan dan menyerahkan penyelesaian kisruh yang terjadi di PSSI ke internal Federasi Sepak Bola Indonesia tersebut.
"Ya, kita serahkan untuk diselesaikan secara internal. Tidak baik kalau sedikit-sedikit pemerintah turun tangan. Apalagi FIFA tidak ingin pemerintah ikut campur," kata Andi, saat ditemui usai menonton laga final Indonesia Tennis Masters di lapangan Tenis Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Ahad 11 Desember 2011.
Kisruh di PSSI semakin memanas setelah Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi terhadap klub yang ikut dalam Liga Super Indonesia. Desakan KLB untuk menggulingkan ketua umum Djohar Arifin menyeruak dalam rapat akbar Forum Pengurus Provinsi PSSI yang digelar di Jakarta, Ahad malam, 18 Desember 2011.
Rapat yang menghasilkan lima keputusan tersebut merupakan pernyataan sikap dari 432 anggota PSSI yang hadir dalam rapat akbar tersebut. Selain menyepakati digelarnya KLB, mereka juga menyepakati pembentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Nasional. Komite ini diminta mengawal kongres luar biasa yang segera akan diusulkan ke PSSI.
(TEMPO)
PSSI Akan Libatkan KPK Periksa Klub ISL
Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memeriksa laporan keuangan semua klub peserta Liga Super Indonesia terkait penggunaan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah. Untuk melakukan ini, pengurus berencana melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan lembaga auditor internasional. Pengurus juga berencana meminta kedua lembaga itu untuk memeriksa laporan keuangan PT Liga Indonesia, yang menjadi penyelenggara Liga Super Indonesia. Digelarnya liga ini membuat terjadinya dualisme penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Tanah Air.
Menurut Ketua Komite Teknik dan Pengembangan PSSI, Syahrial Damaapolii, audit ini akan segera dilakukan untuk melihat sejauh mana penggunaan dana APBD dalam penyelenggaraan kompetisi Liga Super Indonesia sebelum terbentuknya Liga Premier Indonesia.
"Kan ada yang tidak beres ketika PT Liga tidak mau melaporkan pertanggung jawaban mereka selama menjabat,” kata Syarial yang pernah menjabat sebagai Ketua Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional. “Inilah yang ingin kami audit dengan menggunakan auditor internasional."
Sedangkan laporan keuangan klub-klub yang mengikuti Liga Super Indonesia, dia melanjutkan, pemeriksaan akan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Sudah jelas jika klub profesional tak bisa gunakan APBD, jadi KPK harus turun tangan dengan para pengurus klub yang tetap menggunakan dana APBD."
Dia juga meminta Ketua PSSI, Djohar Arifin, segera merealisasikan langkah ini. “Jika Pak Ketua tak mau melaporkan hal ini, maka Pak Ketua saja yang mundur,” kata dia.
(tempo)
Menurut Ketua Komite Teknik dan Pengembangan PSSI, Syahrial Damaapolii, audit ini akan segera dilakukan untuk melihat sejauh mana penggunaan dana APBD dalam penyelenggaraan kompetisi Liga Super Indonesia sebelum terbentuknya Liga Premier Indonesia.
"Kan ada yang tidak beres ketika PT Liga tidak mau melaporkan pertanggung jawaban mereka selama menjabat,” kata Syarial yang pernah menjabat sebagai Ketua Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional. “Inilah yang ingin kami audit dengan menggunakan auditor internasional."
Sedangkan laporan keuangan klub-klub yang mengikuti Liga Super Indonesia, dia melanjutkan, pemeriksaan akan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Sudah jelas jika klub profesional tak bisa gunakan APBD, jadi KPK harus turun tangan dengan para pengurus klub yang tetap menggunakan dana APBD."
Dia juga meminta Ketua PSSI, Djohar Arifin, segera merealisasikan langkah ini. “Jika Pak Ketua tak mau melaporkan hal ini, maka Pak Ketua saja yang mundur,” kata dia.
(tempo)
Selasa, 20 Desember 2011
Kantor PSSI Dikawal 'Body Guard'
Pasca digelarnya Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) di Jakarta pada Minggu lalu, kantor PSSI di kawasan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta tampak dikawal oleh sejumlah aparat keamanan berpakaian preman. Kehadiran belasan "body guard" berpakaian seragam hitam-hitam tersebut menyusul dilakukannya penyerahan hasil deklarasi RASN yang gagal menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Sesuai pantauan di lapangan, para "body guard" tersebut terus-menerus menjaga kantor PSSI hingga menjelang senja. Belum diperoleh keterangan para pengawal tersebut didatangkan oleh siapa dan dari mana, namun dari sebuah sumber diperoleh keterangan bahwa mereka memang tengah mengawasi kantor PSSI.
Sebagaimana diketahui, sejumlah anggota Forum Pengprov PSSI (FPP) pada Senin siang bermaksud menyerahkan bundel atau berkas hasil RASN yang akan diserahkan kepada Ketua Umum PSSI. Kedatangan rombongan FPP yang dipimpin Sekretaris Umum FPP Djohar Ling Eng tersebut dikawal oleh sejumlah anggota FPP lain dan pihak-pihak yang ingin turut mengamankan hasil Deklarasi RASN.
Namun kedatangan rombongan gagal menemui Ketua Umum PSSI karena Djohar Arifin atau Sekjen PSSI Tri Goestoro tidak berada di tempat.
Sepinya kantor PSSI sama dengan situasi sejak sepekan lalu ketika kantor PSSI dikunjungi ratusan pendemo dan pintu kantor PSSI senantiasa tertutup rapat.
Meski demikian Djohar Ling Eng mengaku tidak akan menyerahkan berkas tersebut kepada pihak lain, kecuali kepada Ketua Umum atau Sekjen PSSI.
"Berkas ini hanya akan kami berikan kepada ketua umum atau Sekjen. Apabila hari ini keduanya tidak ada, maka kami akan membawa kembali berkas ini," ujarnya.
Ia menambahkan, FPP beserta Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSI) yang terbentuk melalui RASN akan terus memantau kantor PSSI, dan jika diketahui Djohar Arifin atau Tri Goestoro masuk, maka pihaknya akan menyerahkan berkas tersebut.
Sebagaimana diketahui, hasil RASN yang diklaim diikuti oleh 452 anggota PSSI dari 27 Pengurus Provinsi PSSI itu menghasilkan sejumlah poin kesepakatan, salah satunya adalah membentuk KPSI dan merekomendasikan digelarnya KLB paling lambat Maret 2012.
Tuntutan digelarnya KLB karena mayoritas anggota PSSI merasa kecewa dengan kinerja kepengurusan PSSI yang dinilai banyak melanggar aturan meski baru berjalan empat bulan pasca Kongres PSSI di Solo pada Juli 2011.
(bola.net)
Sebagaimana diketahui, sejumlah anggota Forum Pengprov PSSI (FPP) pada Senin siang bermaksud menyerahkan bundel atau berkas hasil RASN yang akan diserahkan kepada Ketua Umum PSSI. Kedatangan rombongan FPP yang dipimpin Sekretaris Umum FPP Djohar Ling Eng tersebut dikawal oleh sejumlah anggota FPP lain dan pihak-pihak yang ingin turut mengamankan hasil Deklarasi RASN.
Namun kedatangan rombongan gagal menemui Ketua Umum PSSI karena Djohar Arifin atau Sekjen PSSI Tri Goestoro tidak berada di tempat.
Sepinya kantor PSSI sama dengan situasi sejak sepekan lalu ketika kantor PSSI dikunjungi ratusan pendemo dan pintu kantor PSSI senantiasa tertutup rapat.
Meski demikian Djohar Ling Eng mengaku tidak akan menyerahkan berkas tersebut kepada pihak lain, kecuali kepada Ketua Umum atau Sekjen PSSI.
"Berkas ini hanya akan kami berikan kepada ketua umum atau Sekjen. Apabila hari ini keduanya tidak ada, maka kami akan membawa kembali berkas ini," ujarnya.
Ia menambahkan, FPP beserta Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSI) yang terbentuk melalui RASN akan terus memantau kantor PSSI, dan jika diketahui Djohar Arifin atau Tri Goestoro masuk, maka pihaknya akan menyerahkan berkas tersebut.
Sebagaimana diketahui, hasil RASN yang diklaim diikuti oleh 452 anggota PSSI dari 27 Pengurus Provinsi PSSI itu menghasilkan sejumlah poin kesepakatan, salah satunya adalah membentuk KPSI dan merekomendasikan digelarnya KLB paling lambat Maret 2012.
Tuntutan digelarnya KLB karena mayoritas anggota PSSI merasa kecewa dengan kinerja kepengurusan PSSI yang dinilai banyak melanggar aturan meski baru berjalan empat bulan pasca Kongres PSSI di Solo pada Juli 2011.
(bola.net)
Jadwal Kompetisi Belum Pasti, Persikabo Ancam Mundur
Nasib Persikabo di pentas Kompetisi Divisi Utama musim 2011/2012 masih belum jelas. Pasalnya, setelah PT. Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penyelenggara terus mengundur jadwal laga tim berjuluk Laskar Pajajaran. Hingga Senin (20/12), kemarin klub asuhan pelatih Suimin Diharha ini masih belum juga menerima jadwal resmi pertandingan. Saat ditanya mengenai kejelasan jadwal kompetisi, pihak PSSI hanya menyatakan agar Persikabo diminta untuk bersabar. Atas ketidak-jelasan tersebut, manajemen Persikabo mengancam akan mundur dari kompetisi, jika PSSI dan LPIS tak kunjung memastikan jadwal pertandingan hingga hari ini.
"Jujur kami merasa dirugikan atas pengunduran terus menerus jadwal kompetisi, secara teknis tentu akan sangat berpengaruh pada tim, dan secara manajemen juga berpengaruh pada segi pembiayaan, karena pengeluaran kita terus bertambah. Untuk itu, kami berharap PSSI dan LPIS bisa segera memastikan jadwal pertandingan, serta berada di grup mana sebenarnya kami, jika tidak kami bisa mengambil sikap untuk tidak mengikuti Kompetisi Divisi Utama LPIS," ujar COO Persikabo, Rhendie Arindra kepada Pakar, kemarin.
Rencananya pihak manajemen Persikabo hari ini bakal menemui PT. LPIS dan PSSI untuk berkoordinasi mengenai ancaman tersebut. Manajemen Operasional Persikabo, Erwin Saleh berharap tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini bisa menemui titik terang terhadap kejelasan jadwal kompetisi yang sudah dinanti ribuan Kabomania saat ini.
"Sampai saat ini belum ada kabar dari PSSI dan LPIS, malah kita hanya disuruh bersabar, makanya kami akan menemui PSSI dan LPIS besok (hari ini- red) untuk meminta kejelasan, kalau sampai tidak ada kejelasan juga,mungkin kita akan mengambil sikap tegas," papar Erwin Saleh.
Hingga kini tercatat sudah tiga kali Persikabo menerima perubahan jadwal. Perubahan jadwal tersebut menyusul akibat mundurnya empat klub Divisi Utama dari grup 1 dari Kompetisi Divisi Utama musim ini. Keempat klub tersebut, di antaranya PSIM Jogjakarta, Persih Tembilahan, PSP Padang, dan PSBL Langsa.
(pakuanraya)
"Jujur kami merasa dirugikan atas pengunduran terus menerus jadwal kompetisi, secara teknis tentu akan sangat berpengaruh pada tim, dan secara manajemen juga berpengaruh pada segi pembiayaan, karena pengeluaran kita terus bertambah. Untuk itu, kami berharap PSSI dan LPIS bisa segera memastikan jadwal pertandingan, serta berada di grup mana sebenarnya kami, jika tidak kami bisa mengambil sikap untuk tidak mengikuti Kompetisi Divisi Utama LPIS," ujar COO Persikabo, Rhendie Arindra kepada Pakar, kemarin.
Rencananya pihak manajemen Persikabo hari ini bakal menemui PT. LPIS dan PSSI untuk berkoordinasi mengenai ancaman tersebut. Manajemen Operasional Persikabo, Erwin Saleh berharap tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini bisa menemui titik terang terhadap kejelasan jadwal kompetisi yang sudah dinanti ribuan Kabomania saat ini.
"Sampai saat ini belum ada kabar dari PSSI dan LPIS, malah kita hanya disuruh bersabar, makanya kami akan menemui PSSI dan LPIS besok (hari ini- red) untuk meminta kejelasan, kalau sampai tidak ada kejelasan juga,mungkin kita akan mengambil sikap tegas," papar Erwin Saleh.
Hingga kini tercatat sudah tiga kali Persikabo menerima perubahan jadwal. Perubahan jadwal tersebut menyusul akibat mundurnya empat klub Divisi Utama dari grup 1 dari Kompetisi Divisi Utama musim ini. Keempat klub tersebut, di antaranya PSIM Jogjakarta, Persih Tembilahan, PSP Padang, dan PSBL Langsa.
(pakuanraya)
Jumat, 16 Desember 2011
Jaga Psikis, Latihan Diliburkan
Belum adanya kepastian mengenai jadwal kompetisi Divisi Utama musim ini, membuat Persikabo meliburkan pemainnya. “Untuk sementara kita liburkan lima hari, terhitung 16 sampai 20 Desember mendatang karena belum ada jadwal yang jelas mengenai pertandingan,” ujar pelatih Persikabo Suimin Diharja kepada Radar Bogor, kemarin. Akan tetapi, saat pertemuan pada Rabu (21/12) mendatang, para pemain sudah siap dan tinggal melakukan latihan. Hal ini dilakukan agar stamina mereka tetap stabil. Sedangkan liburan ini bertujuan untuk menenangkan psikis pemain.
“Mereka (seluruh pemain, red) sudah siap tanding, tapi karena ada kabar pengunduran jadwal, mental dan semangat mereka jadi turun,” imbuh mantan Pelatih Persijap Jepara ini.
Lebih lanjut Suimin mengaku, kompetisi Divisi Utama diprediksi akan dimulai tahun depan atau sekitar awal Januari. Karena bulan ini banyak terpotong libur, mulai Natal dan tahun baru. “Ini pembatalan ketiga yang dilakukan PT LPIS dan membuat kecewa semuanya,” ucap Suimin.
Untuk ke depan, ia meminta PT LPIS bersikap profesional dengan segera menentukan peserta, format kompetisi dan pembagian grup pada kompetisi 2011/2012. Kemudian menyusun jadwal pertandingan yangpasti dan sudah final. Selain itu, PT LPIS harus segera mengambil keputusan dan melakukan sosialisasi terkait regulasi perangkat dan penyelenggaran pertandingan pada Divisi Utama 2011/2012. Jika seperti ini terus, tegasnya, kompetisi akan terus molor.
(radarbogor)
“Mereka (seluruh pemain, red) sudah siap tanding, tapi karena ada kabar pengunduran jadwal, mental dan semangat mereka jadi turun,” imbuh mantan Pelatih Persijap Jepara ini.
Lebih lanjut Suimin mengaku, kompetisi Divisi Utama diprediksi akan dimulai tahun depan atau sekitar awal Januari. Karena bulan ini banyak terpotong libur, mulai Natal dan tahun baru. “Ini pembatalan ketiga yang dilakukan PT LPIS dan membuat kecewa semuanya,” ucap Suimin.
Untuk ke depan, ia meminta PT LPIS bersikap profesional dengan segera menentukan peserta, format kompetisi dan pembagian grup pada kompetisi 2011/2012. Kemudian menyusun jadwal pertandingan yangpasti dan sudah final. Selain itu, PT LPIS harus segera mengambil keputusan dan melakukan sosialisasi terkait regulasi perangkat dan penyelenggaran pertandingan pada Divisi Utama 2011/2012. Jika seperti ini terus, tegasnya, kompetisi akan terus molor.
(radarbogor)
Kamis, 15 Desember 2011
Jaga Kondisi, Persikabo Siapkan Uji Coba
Kisruh di tubuh PSSI membuat jadwal kompetisi bertantakan. Seperti yang terjadi di level Divisi Utama 2011/2012. Beberapa jadwal pertandingan terpaksa diundur karena masalah teknis. Di grup 1 misalnya, Persikabo yang seharusnya bertanding menghadapi Gresik United pada 17 Desember , diundur dengan batas waktu yang belum ditentukan. “Pengunduran dikarenakan adanya klub yang tergabung di grup 1 mengundurkan diri dari kompetisi Divisi Utama 2011/2012,” ujar Manajer Operasional Persikabo Kabupaten Bogor Erwin Saleh mengungkapkan.
Pengunduran kata dia, dilakukan sampai ada pemberitahuan resmi dari PT. LPIS mengenai jadwal pertandingan. “Persikabo menerima keputusan ini dengan catatan PT. LPIS dapat segera menentukan peserta yang akan tampil, format Jaga Kondisi, Persikabo Siapkan Uji Coba kompetisi dan pembagian grup. Kemudian, disusun jadwal pertandingan yang pasti dan final,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, PT. LPIS juga harus segera mengambil keputusan dan sosialisasi semua hal yang terkait dengan regulasi perangkat serta penyelenggaran pertandingan pada kompetisi Divisi Utama 2011/2012. “Karena kalau seperti ini kompetisi akan terus molor,” pungkasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, Persikabo akan tetap mendukung PSSI dan PT. LPIS untuk menyelenggarakan Kompetisi Divisi Utama 2011/2012.
Sementara itu, Pelatih Persikabo Suimin Diharja mengaku kecewa dengan pengunduran tersebut. Padahal, Laskar Padjajaran sudahmempersiapkan skuadnya dengan baik dan siap tanding siapapun lawannya nanti. “Kita sudah persiapkan segalanya, dan kondisi anak-anak sedang baik. Bahkan secara mental atmosfir pertandingan sudah mantap,” imbuhnya.
Pengunduran ini sangat mempengaruhi psikis dan tampilan pemain sehingga persiapan sebelumnya jadi turun. Agar semangat pemain tidak turun dan tetap dipertahankan, dirinya akanterus melakukan latihan sampai ada kejelasan jadwal secara keseluruhan.
“Kita akan terus bersiap, jika suatu saat jadwal sudah ada. Dan akan disiasati dengan pertandingan uji coba untuk kembali meningkatkan semangat mereka yang turun,” ungkapnya. Ya, rencananya Persikabo akan melakukan serangkaian pertandingan uji coba di antaranya dengan Barito Putra dan Persikab Bandung.
(radarbogor)
Pengunduran kata dia, dilakukan sampai ada pemberitahuan resmi dari PT. LPIS mengenai jadwal pertandingan. “Persikabo menerima keputusan ini dengan catatan PT. LPIS dapat segera menentukan peserta yang akan tampil, format Jaga Kondisi, Persikabo Siapkan Uji Coba kompetisi dan pembagian grup. Kemudian, disusun jadwal pertandingan yang pasti dan final,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, PT. LPIS juga harus segera mengambil keputusan dan sosialisasi semua hal yang terkait dengan regulasi perangkat serta penyelenggaran pertandingan pada kompetisi Divisi Utama 2011/2012. “Karena kalau seperti ini kompetisi akan terus molor,” pungkasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, Persikabo akan tetap mendukung PSSI dan PT. LPIS untuk menyelenggarakan Kompetisi Divisi Utama 2011/2012.
Sementara itu, Pelatih Persikabo Suimin Diharja mengaku kecewa dengan pengunduran tersebut. Padahal, Laskar Padjajaran sudahmempersiapkan skuadnya dengan baik dan siap tanding siapapun lawannya nanti. “Kita sudah persiapkan segalanya, dan kondisi anak-anak sedang baik. Bahkan secara mental atmosfir pertandingan sudah mantap,” imbuhnya.
Pengunduran ini sangat mempengaruhi psikis dan tampilan pemain sehingga persiapan sebelumnya jadi turun. Agar semangat pemain tidak turun dan tetap dipertahankan, dirinya akanterus melakukan latihan sampai ada kejelasan jadwal secara keseluruhan.
“Kita akan terus bersiap, jika suatu saat jadwal sudah ada. Dan akan disiasati dengan pertandingan uji coba untuk kembali meningkatkan semangat mereka yang turun,” ungkapnya. Ya, rencananya Persikabo akan melakukan serangkaian pertandingan uji coba di antaranya dengan Barito Putra dan Persikab Bandung.
(radarbogor)
Laga Persikabo vs Gresik United Batal
Pendukung Persikabo harus rela bersabar menunggu aksi para punggawa Laskar Padjajaran di pentas Kompetisi Divisi Utama, musim ini. Pasalnya laga perdana Tugihadi dkk. yang dijadwalkan akan melawan Gresik United, Sabtu (17/12), mendatang terpaksa dibatalkan hingga ada pemberitahuan resmi dari PT. Liga Prima Indonesia Sportindo mengenai jadwal pertandingan.
Hal tersebut disampaikan Manajer Operasional PT. Persikabo Bogor, Erwin Saleh. Ia mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya dari Bidang Kompetisi PSSI, hingga saat ini peserta Divisi Utama versi LPIS mengalami penyusutan dari 36 menjadi 27 peserta saja.
Banyaknya klub yang mengundurkan diri lantaran lebih memilih hijrah ke Kompetisi Divisi Utama versi PT. Liga Indonesia ini membuat pengelola Kompetisi Divisi Utama yang ditunjuk PSSI, yakni PT. LPIS terpaksa harus mengatur jadwal ulang.
”Pertandingan perdana Persikabo yang dijadwalkan kontra Gresik United diundur sampai ada pemberitahuan resmi dari PT. LPIS. Semua itu, karena ada klub yang tergabung di grup 1 mengundurkan diri dari Kompetisi Divisi Utama,” jelas Erwin Saleh.
Meski berat, Persikabo tetap menerima keputusan tersebut, namun dengan catatan PT. LPIS segera menentukan peserta yang akan tampil, format kompetisi, dan pembagian grup pada Kompetisi 2011/2012 secepatnya. Kemudian disusun jadwal pertandingan yang pasti dan final.
Selain itu, PT. LPIS juga segera mengambil keputusan dan sosialisasi semua hal yang terkait dengan regulasi perangkat dan penyelenggaran pertandingan pada Kompetisi Divisi Utama, musim 2011/2012.
”Jujur mungkin ini akan memberatkan persiapan tim, karena tim pelatih tentu akan kembali mengubah program karena pengunduran jadwal ini. Namun kita tetap akan mendukung PSSI dan PT. LPIS untuk menyelenggarakan Kompetisi Divisi Utama musim ini, dengan catatan mereka juga bisa segera merilis jadwal secepatnya, PSSI menjanjikan akan segera merilis jadwal paling lambat minggu ke 4 Desember,” tuturnya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan sebagai pengganti pertandingan tersebut, menurut rencana Persikabo Bogor akan melakukan pertandingan uji coba dengan beberapa klub yang disinyalir menyebrang ke Liga Indonesia , yakni Barito Putra.
Menyikapi hal itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengaku kecewa atas dibatalkannya laga perdana timnya tersebut. Pasalnya, saat ini performa anak asuhnya sedang dalam top performance, karena memang sudah target Tugihadi dkk untuk menunjukkan kekuatan penuhnya di hari Sabtu, mendatang.
”Bagi kami, itu rugi, karena tim sudah Abang persiapkan untuk laga perdana Sabtu esok, kondisi mereka sedang bagus-bagusnya, tapi mau bagaimana lagi, mau tidak mau kita harus menuruti PSSI, sebagai gantinya kita tetap harus menjalani uji coba di hari Sabtu, nanti,” tukas Suimin.
(pakuanraya)
Hal tersebut disampaikan Manajer Operasional PT. Persikabo Bogor, Erwin Saleh. Ia mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya dari Bidang Kompetisi PSSI, hingga saat ini peserta Divisi Utama versi LPIS mengalami penyusutan dari 36 menjadi 27 peserta saja.
Banyaknya klub yang mengundurkan diri lantaran lebih memilih hijrah ke Kompetisi Divisi Utama versi PT. Liga Indonesia ini membuat pengelola Kompetisi Divisi Utama yang ditunjuk PSSI, yakni PT. LPIS terpaksa harus mengatur jadwal ulang.
”Pertandingan perdana Persikabo yang dijadwalkan kontra Gresik United diundur sampai ada pemberitahuan resmi dari PT. LPIS. Semua itu, karena ada klub yang tergabung di grup 1 mengundurkan diri dari Kompetisi Divisi Utama,” jelas Erwin Saleh.
Meski berat, Persikabo tetap menerima keputusan tersebut, namun dengan catatan PT. LPIS segera menentukan peserta yang akan tampil, format kompetisi, dan pembagian grup pada Kompetisi 2011/2012 secepatnya. Kemudian disusun jadwal pertandingan yang pasti dan final.
Selain itu, PT. LPIS juga segera mengambil keputusan dan sosialisasi semua hal yang terkait dengan regulasi perangkat dan penyelenggaran pertandingan pada Kompetisi Divisi Utama, musim 2011/2012.
”Jujur mungkin ini akan memberatkan persiapan tim, karena tim pelatih tentu akan kembali mengubah program karena pengunduran jadwal ini. Namun kita tetap akan mendukung PSSI dan PT. LPIS untuk menyelenggarakan Kompetisi Divisi Utama musim ini, dengan catatan mereka juga bisa segera merilis jadwal secepatnya, PSSI menjanjikan akan segera merilis jadwal paling lambat minggu ke 4 Desember,” tuturnya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan sebagai pengganti pertandingan tersebut, menurut rencana Persikabo Bogor akan melakukan pertandingan uji coba dengan beberapa klub yang disinyalir menyebrang ke Liga Indonesia , yakni Barito Putra.
Menyikapi hal itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengaku kecewa atas dibatalkannya laga perdana timnya tersebut. Pasalnya, saat ini performa anak asuhnya sedang dalam top performance, karena memang sudah target Tugihadi dkk untuk menunjukkan kekuatan penuhnya di hari Sabtu, mendatang.
”Bagi kami, itu rugi, karena tim sudah Abang persiapkan untuk laga perdana Sabtu esok, kondisi mereka sedang bagus-bagusnya, tapi mau bagaimana lagi, mau tidak mau kita harus menuruti PSSI, sebagai gantinya kita tetap harus menjalani uji coba di hari Sabtu, nanti,” tukas Suimin.
(pakuanraya)
Rabu, 14 Desember 2011
Peserta Divisi Utama IPL Menyusut
Jumlah tim peserta kompetisi Divisi Utama Indonesia Premier League yang dikelola PT. LPIS menyusut. Setelah pada awalnya diklaim ada 36 klub, saat ini tercatat tinggal 29 klub yang berpartisipasi. 'Iya, setelah kemarin mengadakan daftar ulang, sampai hari ini hanya 29 (klub) yang masih konsisten,'' ungkap Directur Kompetisi PSSI Sihar Sitorus saat dihubungi detikSport selasa (13/11/12). Seperti diberitakan sebelumnya, Divisi Utama IPL diikuti oleh 36 klub yang terbagi dalam tiga grup.
Mereka yang sebelumnya diklaim terdaftar adalah PSLS Lhokseumawe, PSBL Langsa, PSSB Bireun, Persih Tembilahan, PS Bengkulu, Persitara Jakarta Utara, Persikabo Bogor, Produta FC, Gresik United, PSCS Cilacap, PPSM Magelang, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persikab Kabupaten Bandung, Persepar Kalteng Putra, Persires Rengat Bali Devata, Persewangi Banyuwangi, Persid Jember, Persis Solo, PSBI Blitar, Persipasi Kota Bekasi, PSP Padang, Persikota Tangerang, PSIM Yogyakarta, PS Barito Putra, Persik Kediri, PSIR Rembang, Persiku Kudus, Persip Kota Pekalongan, Perseman Manokwari, PS Sumbawa Barat, PSBS Biak, Madiun Putra FC, Persemalra Langgur, Persepam Madura United, Persipro Bondowoso, dan Persebul Buol.
Diungkapkan Sihar, beberapa klub yang tidak hadir dalam perdaftaran ulang di antaranya adalah Barito Putra, Persitara Jakarta Utara, PSIM Yogjakarta.
"Sisanya saya tidak ingat pasti. Namun klub-klub yang absen tersebut masih menunggu konfirmasi dan dalam tahap rekapitulasi."
'Sanksi pasti ada. Regulasinya seperti itu buat yang keluar. Kewenangan soal itu ada di komisi disiplin," tandas Sihar.
(DETIK)
Mereka yang sebelumnya diklaim terdaftar adalah PSLS Lhokseumawe, PSBL Langsa, PSSB Bireun, Persih Tembilahan, PS Bengkulu, Persitara Jakarta Utara, Persikabo Bogor, Produta FC, Gresik United, PSCS Cilacap, PPSM Magelang, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persikab Kabupaten Bandung, Persepar Kalteng Putra, Persires Rengat Bali Devata, Persewangi Banyuwangi, Persid Jember, Persis Solo, PSBI Blitar, Persipasi Kota Bekasi, PSP Padang, Persikota Tangerang, PSIM Yogyakarta, PS Barito Putra, Persik Kediri, PSIR Rembang, Persiku Kudus, Persip Kota Pekalongan, Perseman Manokwari, PS Sumbawa Barat, PSBS Biak, Madiun Putra FC, Persemalra Langgur, Persepam Madura United, Persipro Bondowoso, dan Persebul Buol.
Diungkapkan Sihar, beberapa klub yang tidak hadir dalam perdaftaran ulang di antaranya adalah Barito Putra, Persitara Jakarta Utara, PSIM Yogjakarta.
"Sisanya saya tidak ingat pasti. Namun klub-klub yang absen tersebut masih menunggu konfirmasi dan dalam tahap rekapitulasi."
'Sanksi pasti ada. Regulasinya seperti itu buat yang keluar. Kewenangan soal itu ada di komisi disiplin," tandas Sihar.
(DETIK)
Persikabo Santuni Anak Yatim
JAJARAN manajemen, pengurus, pelatih dan pemain Persikabo menyantuni 230 anak yatim di Mes, Pusda’I Cibinong, Selasa (13/12) sore. Bendahara tim Persikabo, Budiharto mengatakan, acara santunan ini sengaja digelar sebagai bentuk kepedulian Persikabo terhadap masyarakat sekitar Kabupaten Bogor sekaligus meminta doa restu supaya Persikabo mampu melewati kompetisi musim ini tanpa halangan apapun dan bisa meraih hasil yang diharapkan.
“Persikabo memang sudah merencanakan even ini sejak lama, nah momennya sengaja digelar sebelum pertandingan di mulai, selain berbagi kepada para anak yatim kami juga meminta doa kepada mereka, supaya musim ini kita mampu mewujudkan misi kita untuk naik kasta,” ujar Budiharto.
Pelatih Persikabo, Suimin Diharja mengatakan dengan melakukan santunan kepada ratusan anak yatim berharap doa para anak yatim dan piatu ini mampu membawa keberkahanbagi skuad Laskar Padjajaran dalam mengarungi kompetisi musim ini.
“Kita awali kompetisi musim kali ini dengan berbuat kebaikan, kita harap awal dari kompetisi ini bisa berbuah manis pada jalan kita dalam mengarungi kompetisi. Disamping itu, Abang juga ingin melihat para Pemain Persikabo membaur dengan sesama, karena di mata Tuhan kita ini semua sama, sekalian mereka minta doa restu kepada masyarakat Kabupaten Bogor supaya dimudahkan jalannya dalam kompetisi musim ini,” katanya.
(informasibogor)
“Persikabo memang sudah merencanakan even ini sejak lama, nah momennya sengaja digelar sebelum pertandingan di mulai, selain berbagi kepada para anak yatim kami juga meminta doa kepada mereka, supaya musim ini kita mampu mewujudkan misi kita untuk naik kasta,” ujar Budiharto.
Pelatih Persikabo, Suimin Diharja mengatakan dengan melakukan santunan kepada ratusan anak yatim berharap doa para anak yatim dan piatu ini mampu membawa keberkahanbagi skuad Laskar Padjajaran dalam mengarungi kompetisi musim ini.
“Kita awali kompetisi musim kali ini dengan berbuat kebaikan, kita harap awal dari kompetisi ini bisa berbuah manis pada jalan kita dalam mengarungi kompetisi. Disamping itu, Abang juga ingin melihat para Pemain Persikabo membaur dengan sesama, karena di mata Tuhan kita ini semua sama, sekalian mereka minta doa restu kepada masyarakat Kabupaten Bogor supaya dimudahkan jalannya dalam kompetisi musim ini,” katanya.
(informasibogor)
Senin, 12 Desember 2011
No APBD, No Discount
Saat Persikabo masih ditopang dana APBD sebagai sumber utama pendanaan kompetisi, Kabomania diberi kemudahan dengan potongan harga tiket pertandingan home. Namun, musim kompetisi kali ini, berbeda. Kabomania dipastikan tidak akan mendapatkan subsidi potongan harga tiket lagi.
Para Kabomania yang akan menyaksikan laga perdana Persikabo kontra Persigres gresik di kompetisi Divisi Utama LPIS 17 Desember mendatang harus membayar tiket pertandingan secara penuh yang sudah ditetapkan panitia pelaksana pertandingan yang nilainya Rp 10 Ribu untuk kategori tribun utara dan selatan, Rp 20 ribu untuk tribun timur, Rp 30 ribu untuk tribun barat, dan Rp 50 ribu untuk kategori VIP. Hal tersebut disampaikan Ketua Panpel Pertandingan Persikabo, Edison Hutahean saat dijumpai Pakar dalam roadshow Persikabo dengan pengurus Kabomania Sabtu (9/12) lalu.
"Mohon maaf, karena saat ini kita sudah tidak lagi di sokong oleh dana APBD maka kita sudah tidak lagi memberlakukan potongan harga pada tiket pertandingan, harga yang sudah ditetapkan itu lah yang harus di beli oleh Kabomania, kami harapkan pengertiannya dari Kabomania," ujar Edison Hutahean kemarin.
Edison yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Bogor ini percaya Kabomania dapat memahami keputusan tersebut, mengingat saat ini Persikabo memang sangat bergantung pada konsistensi Kabomania dalam mendukung klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor tersebut.
"Kami sangat berharap Kabomania bisa memahami kondisi Persikabo saat ini, kami yakin Kabomania akan selalu mendukung Persikabo bagaimanapun kondisinya, karena Persikabo tanpa Kabomania tak ada apa-apanya dan Kabomania ada karena Persikabo," tukasnya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT. Persikabo, Erwin Saleh membenarkan tidak adanya discount khusus bagi Kabomania. Namun, pihaknya akan tetap mengusahakan agar Kabomania tetap akan menerima keuntungan dari penjualan tiket pertandingan ini dengan sistem kick back, yang artinya setelah tiket semua terjual aka nada sistem bagi hasil, sama seperti pada musim lalu. "Memang tidak lagi ada potongan harga, hanya mungkin kita akan mengusahakan agar Kabomania tetap akan mendapatkan kick back atas penjualan tiket ini, " tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengusahakan agar pada tiket laga perdana Persikabo nantinya panpel juga akan menambahkan bingkisan berupa kaos supporter. Namun hal tersebut baru sebatas pengajuan dan belum keputusan final. "Wacana satu tiket dapat kaos sudah kami wacanakan sejak lama, namun kami belum berani mengambil kepastian, mudah-mudahan saja bisa terwujud," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, M.Arif berharap agar Kabomania bisa memiliki kesadaran yang tinggi untuk membeli tiket resmi pertandingan Persikabo nanti. Pihaknya juga tak merasa keberatan meskipun Panpel Persikabo nantinya tak lagi memberikan potongan harga karena saat ini Persikabo memang tak lagi disokong dana APBD.
"Tidak masalah tanpa potongan, karena kondisinya saat ini Persikabo sudah mandiri, mudah-mudahan Kabomania semua juga bisa memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya membeli tiket resmi pertandingan Persikabo," tandasnya.
(pakuanraya)
Para Kabomania yang akan menyaksikan laga perdana Persikabo kontra Persigres gresik di kompetisi Divisi Utama LPIS 17 Desember mendatang harus membayar tiket pertandingan secara penuh yang sudah ditetapkan panitia pelaksana pertandingan yang nilainya Rp 10 Ribu untuk kategori tribun utara dan selatan, Rp 20 ribu untuk tribun timur, Rp 30 ribu untuk tribun barat, dan Rp 50 ribu untuk kategori VIP. Hal tersebut disampaikan Ketua Panpel Pertandingan Persikabo, Edison Hutahean saat dijumpai Pakar dalam roadshow Persikabo dengan pengurus Kabomania Sabtu (9/12) lalu.
"Mohon maaf, karena saat ini kita sudah tidak lagi di sokong oleh dana APBD maka kita sudah tidak lagi memberlakukan potongan harga pada tiket pertandingan, harga yang sudah ditetapkan itu lah yang harus di beli oleh Kabomania, kami harapkan pengertiannya dari Kabomania," ujar Edison Hutahean kemarin.
Edison yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Bogor ini percaya Kabomania dapat memahami keputusan tersebut, mengingat saat ini Persikabo memang sangat bergantung pada konsistensi Kabomania dalam mendukung klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor tersebut.
"Kami sangat berharap Kabomania bisa memahami kondisi Persikabo saat ini, kami yakin Kabomania akan selalu mendukung Persikabo bagaimanapun kondisinya, karena Persikabo tanpa Kabomania tak ada apa-apanya dan Kabomania ada karena Persikabo," tukasnya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT. Persikabo, Erwin Saleh membenarkan tidak adanya discount khusus bagi Kabomania. Namun, pihaknya akan tetap mengusahakan agar Kabomania tetap akan menerima keuntungan dari penjualan tiket pertandingan ini dengan sistem kick back, yang artinya setelah tiket semua terjual aka nada sistem bagi hasil, sama seperti pada musim lalu. "Memang tidak lagi ada potongan harga, hanya mungkin kita akan mengusahakan agar Kabomania tetap akan mendapatkan kick back atas penjualan tiket ini, " tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengusahakan agar pada tiket laga perdana Persikabo nantinya panpel juga akan menambahkan bingkisan berupa kaos supporter. Namun hal tersebut baru sebatas pengajuan dan belum keputusan final. "Wacana satu tiket dapat kaos sudah kami wacanakan sejak lama, namun kami belum berani mengambil kepastian, mudah-mudahan saja bisa terwujud," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, M.Arif berharap agar Kabomania bisa memiliki kesadaran yang tinggi untuk membeli tiket resmi pertandingan Persikabo nanti. Pihaknya juga tak merasa keberatan meskipun Panpel Persikabo nantinya tak lagi memberikan potongan harga karena saat ini Persikabo memang tak lagi disokong dana APBD.
"Tidak masalah tanpa potongan, karena kondisinya saat ini Persikabo sudah mandiri, mudah-mudahan Kabomania semua juga bisa memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya membeli tiket resmi pertandingan Persikabo," tandasnya.
(pakuanraya)
Rabu, 07 Desember 2011
Bangun Kekuatan, Kunjungi Graha Pena
Jajaran manajemen, pelatih serta 29 punggawa Laskar Pajajaran berkunjung ke Graha Pena Radar Bogor, kemarin. Tujuan untuk menggalang kekuatan yang dapat membesarkan Persikabo. Sebab, kebangkitan dan kehancuran Persikabo tak luput dari peranan media. Demikian dikatakan oleh Headcoach Suimin Diharja. Menurut dia, peranan media sangat besar dalam kelangsungan Persikabo, sebab seluruh simpatisan dan Kabomania bisa mengetahui perkembangan klub dari pemberitaan yang dilangsir oleh media. “Kami ingin menggandeng Radar Bogor sebagai mitra penting dalam menjaga eksistensi Persikabo agar lebh maju lagi,” ujarnya.
Suimin mengatakan, saat ini Laskar Pajajaran memiliki 29 punggawa yang terdiri dari tiga penjaga gawang, sepuluh bek, delapan gelandang serta sepuluh pemain depan, yang akan didaftarkan untuk musim kompetisi Divisi Utama 2011-2012.
Dengan kuota sebelas putra daerah, 15 lokal nasional serta tiga legiun asing, namun satu orang diantaranya, yakni, Bruno Pepito Sanusie belum pasti memperkuat Persikabo. Karena harus melewati beberapa kriteria yang ditetapkan.
“Ya, itu komposisi pemain kami, dan perlu dicatat masing-masing terdapat dua pemain di tiap lini yang berusia di bawah 20 tahun. Hal ini adalah upaya regenerasi tidak terhambat. Sehingga diharapkan putra daerah dapat menjadi raja di daerahnya,” papar mantan arsitek Sriwijaya FC ini.
Lebih lanjut, sambungnya, dengan menjalin kemitraan dengan Radar Bogor, diharapkan dapat menyatukan visi dan menjalankan program secara baik untuk membangun sebuah tim yang kokoh. Selain itu, Persikabo juga lebih memilih bergabung di dalam IPL yang dikomandoi PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola Indonesia.
“Kami bergabung dengan PSSI di Grup Barat I, soalnya mereka yang memiliki kewenangan. Nah kita akan mulai bertanding pada 11 Desember melawan Gresik United di Stadion Persikabo Cibinong,” tegas Suimin lagi.
Suimin menambahkan, bergabungnya Persikabo di Grup I Barat artinya Laskar Pajajaran harus bersiap melawan sepakbola keras ala Sumatera. Karena itu, ia telah menggabungkan beberapa kultur dari setiap pemain dan jajaran pelatih agar mampu keluar menjadi jawara sesungguhnya. “Makanya Abang meminta agar manajemen membentuk tim analisis untuk menganalisa kekuatan lawan dan kekuatan kita.
Sebab ada peribahasa mengatakan, kenali diri kenali musuh untuk dapat memenangkan pertandingan,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra berharap agar seluruh elemen di Bogor dapat bersinergi untuk membangun serta membesarkan Persikabo. Karena, skuad hijau merah kini telah berbeda dari sebelumnya. “Kita butuh dukungan, karena kami sudah mandirii sekarang. Kami memnita doa restu dari seluruh masyarakat agar bisa lebih berprestasi,” pungkasnya.
(RADARBOGOR)
Suimin mengatakan, saat ini Laskar Pajajaran memiliki 29 punggawa yang terdiri dari tiga penjaga gawang, sepuluh bek, delapan gelandang serta sepuluh pemain depan, yang akan didaftarkan untuk musim kompetisi Divisi Utama 2011-2012.
Dengan kuota sebelas putra daerah, 15 lokal nasional serta tiga legiun asing, namun satu orang diantaranya, yakni, Bruno Pepito Sanusie belum pasti memperkuat Persikabo. Karena harus melewati beberapa kriteria yang ditetapkan.
“Ya, itu komposisi pemain kami, dan perlu dicatat masing-masing terdapat dua pemain di tiap lini yang berusia di bawah 20 tahun. Hal ini adalah upaya regenerasi tidak terhambat. Sehingga diharapkan putra daerah dapat menjadi raja di daerahnya,” papar mantan arsitek Sriwijaya FC ini.
Lebih lanjut, sambungnya, dengan menjalin kemitraan dengan Radar Bogor, diharapkan dapat menyatukan visi dan menjalankan program secara baik untuk membangun sebuah tim yang kokoh. Selain itu, Persikabo juga lebih memilih bergabung di dalam IPL yang dikomandoi PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola Indonesia.
“Kami bergabung dengan PSSI di Grup Barat I, soalnya mereka yang memiliki kewenangan. Nah kita akan mulai bertanding pada 11 Desember melawan Gresik United di Stadion Persikabo Cibinong,” tegas Suimin lagi.
Suimin menambahkan, bergabungnya Persikabo di Grup I Barat artinya Laskar Pajajaran harus bersiap melawan sepakbola keras ala Sumatera. Karena itu, ia telah menggabungkan beberapa kultur dari setiap pemain dan jajaran pelatih agar mampu keluar menjadi jawara sesungguhnya. “Makanya Abang meminta agar manajemen membentuk tim analisis untuk menganalisa kekuatan lawan dan kekuatan kita.
Sebab ada peribahasa mengatakan, kenali diri kenali musuh untuk dapat memenangkan pertandingan,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra berharap agar seluruh elemen di Bogor dapat bersinergi untuk membangun serta membesarkan Persikabo. Karena, skuad hijau merah kini telah berbeda dari sebelumnya. “Kita butuh dukungan, karena kami sudah mandirii sekarang. Kami memnita doa restu dari seluruh masyarakat agar bisa lebih berprestasi,” pungkasnya.
(RADARBOGOR)
Selasa, 06 Desember 2011
Sore Ini Kunjungi Pakuan Raya
Harian Pakuan Raya (Pakar) hari ini mendapatkan kehormatan besar dari Keluarga besar Persikabo. Rencananya skuad tim Laskar Pajajaran beserta jajaran pelatih dan manajemen Persikabo bakal melakukan roadshow ke sejumlah lokal yang ada di Bogor. Rombongan yang bakal dipimpin langsung oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ini akan memperkenalkan para pemain Persikabo yang nantinya bakal diturunkan dalam kompetisi Divisi Utama versi PT.Liga Prima Sportindo Indonesia (LPIS) pada awal bulan Desember ini.
"Kami memang tidak melaksanakan launching seperti tahun 2007 silam, makanya kami dan manajemen sepakat untuk melakukan sosialisasi ke media-media di Bogor, kami akan memperkenalkan skuad yang nantinya akan diturunkan dalam kompetisi yang tinggal sebentar lagi sekaligus meminta doa restu kepada masyarakat untuk terus mendukung Persikabo di musim kompetisi saat ini," ujar Suimin kepada Pakar, kemarin.
Dalam kunjungannya nanti, Suimin berjanji bakal memaparkan visi dan misi yang akan diwujudkannya bersama Persikabo. Selama ini, mungkin masyarakat cuma menyimpulkan apa yang ditulis oleh media mengenai perkembangan Persikabo yang mencoba mandiri tanpa dana bantuan APBD. Namun, masyarakat belum mengetahui visi misi Suimin yang sebenarnya untuk Persikabo.
"Mungkin masyarakat belum pernah mendengar visi dan misi yang akan saya usung bersama Persikabo, makanya kami akan menjabarkan semua program, visi misi, dan apa saja yang perlu kita siapkan jelang kompetisi mendatang," tukasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan selain akan melakukan roadshow ke media-media lokal di Bogor, keluarga besar Persikabo juga akan menggelar silahturahmi dengan para Kabomania yang rencananya akan digelar pada Jumat (9/12) mendatang.
(pakuanraya)
"Kami memang tidak melaksanakan launching seperti tahun 2007 silam, makanya kami dan manajemen sepakat untuk melakukan sosialisasi ke media-media di Bogor, kami akan memperkenalkan skuad yang nantinya akan diturunkan dalam kompetisi yang tinggal sebentar lagi sekaligus meminta doa restu kepada masyarakat untuk terus mendukung Persikabo di musim kompetisi saat ini," ujar Suimin kepada Pakar, kemarin.
Dalam kunjungannya nanti, Suimin berjanji bakal memaparkan visi dan misi yang akan diwujudkannya bersama Persikabo. Selama ini, mungkin masyarakat cuma menyimpulkan apa yang ditulis oleh media mengenai perkembangan Persikabo yang mencoba mandiri tanpa dana bantuan APBD. Namun, masyarakat belum mengetahui visi misi Suimin yang sebenarnya untuk Persikabo.
"Mungkin masyarakat belum pernah mendengar visi dan misi yang akan saya usung bersama Persikabo, makanya kami akan menjabarkan semua program, visi misi, dan apa saja yang perlu kita siapkan jelang kompetisi mendatang," tukasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan selain akan melakukan roadshow ke media-media lokal di Bogor, keluarga besar Persikabo juga akan menggelar silahturahmi dengan para Kabomania yang rencananya akan digelar pada Jumat (9/12) mendatang.
(pakuanraya)
Suimin Tekankan Kekompakan Tim
Persikabo dipastikan tak akan menggelar uji coba jelang kompetisi Divisi Utama versi LPIS yang dijadwalkan akan mulai bergulir pada 13 Desember mendatang. Wacana uji coba kontra Serawak FC yang dijadwalkan Senin (5/12) kemarin pun urung digelar, lantaran pihak Serawak FC minta agar pertandingan uji coba digelar pada 10 atau 11 Desember mendatang. Jelas Persikabo menolak tawaran tersebut, karena waktunya sangat berdekatan dengan jadwal kompetisi.
"Uji coba lawan Pro Titan Sabtu kemarin, adalah uji coba terakhir Persikabo sebelum berlaga di kompetisi sesungguhnya, rencananya uji coba lawan Serawak juga kita batalkan, karena mereka minta jadwalnya diundur tanggal 10 atau 11, kan tidak mungkin pada tanggal segitu kita gelar uji coba, karena kita harus jaga-jaga kalau jadwal laga perdana kita memang tanggal 13," ujar Headcoach Persikabo, Suimin Diharja kepada Pakar, kemarin.
Setelah selama dua bulan menjalani latihan, setidaknya 10 partai uji coba sudah digelar Persikabo. Hasilnya pun bervariatif. Dari 10 partai uji coba, Persikabo berhasil mengoleksi tiga kali kemenangan, empat kali kekalahan, dan tiga kali seri. Rata-rata kemenangan berhasil di raih di laga kandang.
Dalam paparan evaluasi hasil dari rekapan uji coba yang disampaikan Suimin Diharja, Senin (5/11), kemarin, penampilan skuad Laskar Pajajaran masih belum stabil, karena kerap mengalami penurunan dan peningkatan yang grafiknya berubah-ubah. "Penampilan pemain masih belum stabil, masih naik turun, untuk itu minggu ini kita sudah mulai melakukan latihan secara pengelompokan berdasarkan hasil evaluasi ini, sebagai contoh Pepito, fisik nya kurang, maka akan mendapatkan latihan ekstra dari pelatih fisik," tukasnya.
(pakuanraya)
"Uji coba lawan Pro Titan Sabtu kemarin, adalah uji coba terakhir Persikabo sebelum berlaga di kompetisi sesungguhnya, rencananya uji coba lawan Serawak juga kita batalkan, karena mereka minta jadwalnya diundur tanggal 10 atau 11, kan tidak mungkin pada tanggal segitu kita gelar uji coba, karena kita harus jaga-jaga kalau jadwal laga perdana kita memang tanggal 13," ujar Headcoach Persikabo, Suimin Diharja kepada Pakar, kemarin.
Setelah selama dua bulan menjalani latihan, setidaknya 10 partai uji coba sudah digelar Persikabo. Hasilnya pun bervariatif. Dari 10 partai uji coba, Persikabo berhasil mengoleksi tiga kali kemenangan, empat kali kekalahan, dan tiga kali seri. Rata-rata kemenangan berhasil di raih di laga kandang.
Dalam paparan evaluasi hasil dari rekapan uji coba yang disampaikan Suimin Diharja, Senin (5/11), kemarin, penampilan skuad Laskar Pajajaran masih belum stabil, karena kerap mengalami penurunan dan peningkatan yang grafiknya berubah-ubah. "Penampilan pemain masih belum stabil, masih naik turun, untuk itu minggu ini kita sudah mulai melakukan latihan secara pengelompokan berdasarkan hasil evaluasi ini, sebagai contoh Pepito, fisik nya kurang, maka akan mendapatkan latihan ekstra dari pelatih fisik," tukasnya.
(pakuanraya)
Pelatihan Persikabo Muda
PENGURUS Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Bogor sudah mempersiapkan langkah panjang untuk mewujudkan pembinaan pemain yang berkesinambungan. Program ini pun dirintis untuk mewujudkan target medali emas pada Pekan Olah Raga Daerah (Porda) di Kabupaten Bekasi 2014 mendatang. Program tersebut salah satunya adalah menyelenggarakan turnamen U-20 yang menggunakan sistem kompetisi lintas divisi seperti Copa Indonesia. Rencananya, turnaman akan dihelat setelah technical meeting pada 12 Desember mendatang, sekaligus memverifikasi 61 klub yang bakal ambil bagian dalam kejuaraan itu.
Wakil Ketua Bidang Kompetisi dan Alih Status Pemain, Agus Toisutta mengatakan, kejuaraan ini merupakan bentuk realisasi program kerja 2011 PSSI demi mencapai target medali emas pada Porda 2014 mendatang. Sekaligus, mengenalkan pengurus baru dan persiapan kompetisi Divisi Utama hingga II, April 2012 nanti.
“Ya, target kami mendapat medali emas di Porda. Makanya, kami persiapkan dulu kerangka timnya. Bisa dikatakan ini merupakan konsistensi PSSI setelah menggelar turnamen beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Menurut dia, setiap tim dari Divisi I dan II yang bakal mengikuti turnamen tersebut hanya boleh mendaftarkan 30 pemain dan usianya harus sesuai dengan KTP. “Harus 20 tahun, karena umur segitu jenjang pembinaannya masih panjang. Sehingga nantinya bisa muncul pesepakbola berbakat di Kabupaten Bogor,” jelas Agus lagi.
(informasibogor)
Wakil Ketua Bidang Kompetisi dan Alih Status Pemain, Agus Toisutta mengatakan, kejuaraan ini merupakan bentuk realisasi program kerja 2011 PSSI demi mencapai target medali emas pada Porda 2014 mendatang. Sekaligus, mengenalkan pengurus baru dan persiapan kompetisi Divisi Utama hingga II, April 2012 nanti.
“Ya, target kami mendapat medali emas di Porda. Makanya, kami persiapkan dulu kerangka timnya. Bisa dikatakan ini merupakan konsistensi PSSI setelah menggelar turnamen beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Menurut dia, setiap tim dari Divisi I dan II yang bakal mengikuti turnamen tersebut hanya boleh mendaftarkan 30 pemain dan usianya harus sesuai dengan KTP. “Harus 20 tahun, karena umur segitu jenjang pembinaannya masih panjang. Sehingga nantinya bisa muncul pesepakbola berbakat di Kabupaten Bogor,” jelas Agus lagi.
(informasibogor)
Nasib Pepito Ditentukan Malam Ini
Nasib pemain asal Sierra Leon Brima Pepito Sanusie diputuskan dalam pertemuan tim pelatih dan manajemen malam ini. Entrenador Suimin Diharja akan memberikan rapor selama empat kali laga uji coba yang diikuti striker bertinggi badan 182 cm ini kepada jajaran manajemen Laskar Pajajaran. “Soal nasib Pepito akan kita putuskan besok malam (6/12). Abang bakal rapat dengan seluruh manajemen untuk mempresentasikan kelebihan dan kekurangan Pepito. Nah kalau soal dipertahankan atau tidak, itu diserahkan kepada jajaran manajemen, Abang akan ikut saja,” jelas Suimin saat ditemui Radar Bogor usai sesi latihan, kemarin sore.
Menurut dia, apabila Pepito tetap dipertahankan tentu ada untung ruginya, dan semua itu diserahkan kepada manajemen. “Tentunya setiap kebijakan ada untung rugi. Pepito banyak memiliki kelebihan dan kekurangan seperti Roger Batoum. Tapi pastinya, jika Pepito dipertahankan, manajemen jangan pernah berharap melihat performa terbaik dari dia selama dua hingga tiga pertandingan,” jelas pria yang gemar mengonsumsi keripik pisang ini.
Lebih lanjut, kata Suimin, jika Pepito tidak dipertahankan tentunya Persikabo membutuhkan alternatif striker yang bakal mengisi pos tersebut. Karena itu, ia akan meminta beberapa nama legiun asing untuk menjadi ujung tombak skuad hijau merah ini. “Ya, kalau tak dipertahankan. Abang butuh alternatif striker asing, dan artinya kita harus mencari pemain lagi,” tegas dia sambil tersenyum Terpisah, pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh menegaskan, alangkah baiknya jika Pepito tak perlu dipertahankan. Sebab sebagai pemain asing, seharusnya ia sudah layak pakai dan tak perlu di-drill.
Ia mengusulkan agar Laskar Pajajaran mengoptimalkan pesepakbola daerah atau nasional. “Kalau saran saya sih tak usah dipertahankan, toh kualitas dia (Pepito, red) tak jauh beda dengan pemain lokal. Malah menurut saya lebih bagus putra daerah,” pungkasnya.
(radarbogor)
Menurut dia, apabila Pepito tetap dipertahankan tentu ada untung ruginya, dan semua itu diserahkan kepada manajemen. “Tentunya setiap kebijakan ada untung rugi. Pepito banyak memiliki kelebihan dan kekurangan seperti Roger Batoum. Tapi pastinya, jika Pepito dipertahankan, manajemen jangan pernah berharap melihat performa terbaik dari dia selama dua hingga tiga pertandingan,” jelas pria yang gemar mengonsumsi keripik pisang ini.
Lebih lanjut, kata Suimin, jika Pepito tidak dipertahankan tentunya Persikabo membutuhkan alternatif striker yang bakal mengisi pos tersebut. Karena itu, ia akan meminta beberapa nama legiun asing untuk menjadi ujung tombak skuad hijau merah ini. “Ya, kalau tak dipertahankan. Abang butuh alternatif striker asing, dan artinya kita harus mencari pemain lagi,” tegas dia sambil tersenyum Terpisah, pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh menegaskan, alangkah baiknya jika Pepito tak perlu dipertahankan. Sebab sebagai pemain asing, seharusnya ia sudah layak pakai dan tak perlu di-drill.
Ia mengusulkan agar Laskar Pajajaran mengoptimalkan pesepakbola daerah atau nasional. “Kalau saran saya sih tak usah dipertahankan, toh kualitas dia (Pepito, red) tak jauh beda dengan pemain lokal. Malah menurut saya lebih bagus putra daerah,” pungkasnya.
(radarbogor)
Minggu, 04 Desember 2011
Supporter PERSIKABO Tewas Terlindas Truk
Niat hati ingin mendukung tim sepakbola kesayangannya beradu kekuatan,
seorang supporter Persikabo justru harus meregang nyawa, setelah truk yang belum diketahui nomor polisinya melindas korban hingga tewas di tempat.
Kecelakaan tragis tersebut terjadi tepat di depan Kantor Pengadilan Negeri Cibinong, Jalan Tegar Beriman, atau sekitar 1 kilometer menuju stadion yang tengah menyajikan laga antara Persikabo versus Pro Duta FC Medan di Stadion Persikabo, Sabtu (3/12).
Dugaan sementara, korban yang belum diketahui identitasnya tersebut, jatuh dari truk semen yang ditumpanginya menuju stadion bersama supporter Persikabo lainnya. Namun saat truk melaju di Jalan Tegar Beriman diduga korban terjatuh, dan belum sempat korban berdiri langsung dilindas roda belakang truk semen tersebut hingga wajahnya sulit dikenali.
Melihat korban terlindas, truk yang menabrak langsung melarikan diri, begitupula dengan supporter lainnya yang langsung meninggalkan supporter naas tersebut.
"Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.40 wib. Dia bersama supporter lain hendak nonton sepakbola. Rekan korban meninggalkannya, sehingga kami kesulitan mengetahui identitas korban. Jasad korban, lantas kami kirim ke RS PMI Bogor. Pembawanya, Bripka Solehudin", kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Zainal Abidin, tadi malam.
Zainal menambahkan, korban diketahui sebagai supporter Persikabo dikarenakan mengenakan kaus tim kesebelasan Kabupaten Bogor itu. "Usia korban sekitar 18 tahun, mengenakan kaus Persikabo. Namun, kami tak menemukan identitas sedikitpun dari tubuh korban," ungkapnya.
Ketua Umum Kabomania, Arief membenarkan peristiwa tersebut, namun ia belum bisa memastikan, apakah korban adalah Kabomania. "Di tubuh korban tidak ada identitas sediktipun, termasuk kartu Kabomania. Jadi, saya belum bisa memastikannya," katanya.
Pemantauan Jurnal Bogor, jenazah
korban masih berada di RS PMI Bogor dan belum ada keluarga maupun rekan korban yang mengenalinya.
seorang supporter Persikabo justru harus meregang nyawa, setelah truk yang belum diketahui nomor polisinya melindas korban hingga tewas di tempat.
Kecelakaan tragis tersebut terjadi tepat di depan Kantor Pengadilan Negeri Cibinong, Jalan Tegar Beriman, atau sekitar 1 kilometer menuju stadion yang tengah menyajikan laga antara Persikabo versus Pro Duta FC Medan di Stadion Persikabo, Sabtu (3/12).
Dugaan sementara, korban yang belum diketahui identitasnya tersebut, jatuh dari truk semen yang ditumpanginya menuju stadion bersama supporter Persikabo lainnya. Namun saat truk melaju di Jalan Tegar Beriman diduga korban terjatuh, dan belum sempat korban berdiri langsung dilindas roda belakang truk semen tersebut hingga wajahnya sulit dikenali.
Melihat korban terlindas, truk yang menabrak langsung melarikan diri, begitupula dengan supporter lainnya yang langsung meninggalkan supporter naas tersebut.
"Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.40 wib. Dia bersama supporter lain hendak nonton sepakbola. Rekan korban meninggalkannya, sehingga kami kesulitan mengetahui identitas korban. Jasad korban, lantas kami kirim ke RS PMI Bogor. Pembawanya, Bripka Solehudin", kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Zainal Abidin, tadi malam.
Zainal menambahkan, korban diketahui sebagai supporter Persikabo dikarenakan mengenakan kaus tim kesebelasan Kabupaten Bogor itu. "Usia korban sekitar 18 tahun, mengenakan kaus Persikabo. Namun, kami tak menemukan identitas sedikitpun dari tubuh korban," ungkapnya.
Ketua Umum Kabomania, Arief membenarkan peristiwa tersebut, namun ia belum bisa memastikan, apakah korban adalah Kabomania. "Di tubuh korban tidak ada identitas sediktipun, termasuk kartu Kabomania. Jadi, saya belum bisa memastikannya," katanya.
Pemantauan Jurnal Bogor, jenazah
korban masih berada di RS PMI Bogor dan belum ada keluarga maupun rekan korban yang mengenalinya.
Sabtu, 03 Desember 2011
Penentuan Starting Line Up
Sore ini Laskar Padjajaran kembali melakoni laga uji coba keempat kontra Pro Titan di Stadion Persikabo Cibinong. Dalam partai eksebisi tersebut, Entrenador Suimin Diharja bakal menurunkan beberapa pemain muda dan senior yang belum pernah dimainkan pada tiga laga sebelumnya. “Abang akan kombinasikan pemain senior dan junior. Sekaligus merotasi posisi beberapa penggawa, soalnya masih ada sepuluh posisi yang masih belum pas. Waktu kompetisi makin dekat, makanya kita harus segera menemukan ramuan jitu,” jelas Suimin saat ditemui Radar Bogor.
Menurut dia, rutinnya uji coba yang dilakukan Persikabo guna memberikan jam terbang lebih kepada para penggawa muda serta legiun asing, seperti Eduard Valuta, Cyril Tchana dan Pepito. Sekaligus, mencari sosok yang tepat untuk mengisi starting line up Laskar Padjajaran jelang musim kompetisi 2011-2012.
“Skor akhir tidak penting, yang terpenting koordinasi dan skema permainan yang diinstruksikan bisa dijalankan dengan baik,” tegas mantan arsitek Sriwijaya FC ini. Suimin mengatakan, laga eksebisi melawan Pro Titan adalah uji coba terakhir. Sebab pada pekan depan jajaran pelatih akan men-drill pemain yang telah dipilih sebagai starting line up.
“Mulai minggu depan kami hanya akan memfokuskan tim menghadapi kompetisi, takkan ada uji coba lagi. Makanya ini kesempatan bagi pemain untuk unjuk gigi, Abang harap mereka benar-benar memanfaatkannya,” tutur pria yang tak pernah melepaskan topi bareta dari kepalanya itu.
Sementara itu, pentolan Kabomania Mak Lampir, Denny Acuy berharap agar Suimin Diharja berhati-hati dalam menentukan line up pemain. Karena, itu akan berimbas pada performa dan prestasi Laskar Padjajaran saat kompetisi bergulir. Apalagi, Persikabo telah melakukan kesalahan pertama dengan memboyong Pepito yang hingga kini kontribusinya belum terlihat.
“Persikabo sudah melakukan kesalahan yang sama seperti tahun kemarin, dengan memboyong Pepito. Apa bedanya kualitas Pepito dan Emeka Obidiah, sama saja kan. Buktinya walaupun hanya laga uji coba, kontribusinya tak ada sama sekali. Nah jangan sampai saat menentukan skuad inti juga salah lagi, bisa kacau nanti,” paparnya.
(radarbogor)
Menurut dia, rutinnya uji coba yang dilakukan Persikabo guna memberikan jam terbang lebih kepada para penggawa muda serta legiun asing, seperti Eduard Valuta, Cyril Tchana dan Pepito. Sekaligus, mencari sosok yang tepat untuk mengisi starting line up Laskar Padjajaran jelang musim kompetisi 2011-2012.
“Skor akhir tidak penting, yang terpenting koordinasi dan skema permainan yang diinstruksikan bisa dijalankan dengan baik,” tegas mantan arsitek Sriwijaya FC ini. Suimin mengatakan, laga eksebisi melawan Pro Titan adalah uji coba terakhir. Sebab pada pekan depan jajaran pelatih akan men-drill pemain yang telah dipilih sebagai starting line up.
“Mulai minggu depan kami hanya akan memfokuskan tim menghadapi kompetisi, takkan ada uji coba lagi. Makanya ini kesempatan bagi pemain untuk unjuk gigi, Abang harap mereka benar-benar memanfaatkannya,” tutur pria yang tak pernah melepaskan topi bareta dari kepalanya itu.
Sementara itu, pentolan Kabomania Mak Lampir, Denny Acuy berharap agar Suimin Diharja berhati-hati dalam menentukan line up pemain. Karena, itu akan berimbas pada performa dan prestasi Laskar Padjajaran saat kompetisi bergulir. Apalagi, Persikabo telah melakukan kesalahan pertama dengan memboyong Pepito yang hingga kini kontribusinya belum terlihat.
“Persikabo sudah melakukan kesalahan yang sama seperti tahun kemarin, dengan memboyong Pepito. Apa bedanya kualitas Pepito dan Emeka Obidiah, sama saja kan. Buktinya walaupun hanya laga uji coba, kontribusinya tak ada sama sekali. Nah jangan sampai saat menentukan skuad inti juga salah lagi, bisa kacau nanti,” paparnya.
(radarbogor)
Jumat, 02 Desember 2011
Tunggu Tanggal Mainnya, Kabomania !!
Ribuan Kabomania kini sedang menantikan hasil racikan Headcoah Suimin Diharja. Serangkaian hasil uji coba yang sudah digelar Persikabo selama ini memang belum bisa dijadikan tolak ukur bagi masyarakat untuk menilai kualitas permainan Persikabo yang sebenarnya. Secara keseluruhan penampilan Persikabo memang belum sesuai harapan, namun perlahan kualitas permainan mereka perlini sudah mulai mengalami peningkatan. Jika dilihat dari hasil uji coba sendiri, lini belakang Laskar Padjajaran sudah cukup baik. Hanya saja koordinasi antar lini, masih kurang memuaskan banyak pihak.
Termasuk juga penampilan striker asing baru Persikabo, Brima Pepito Sanusie. Dalam empat kali uji coba yang sudah dilakoni Pepito bersama Persikabo, hingga kini mantan pemain Persema Malang ini memang belum mampu menyarangkan satu gol ke gawang lawan.
Menanggapi hal tersebut, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengatakan agar masyarakat pecinta bola Bogor terutama kepada Kabomania untuk bersabar. Pasalnya, saat ini fase uji coba baginya adalah fase evaluasi, dimana semua pemain akan di coba di semua lini sampai Ia benar-benar menemukan komposisi yang pas untuk diturunkan dalam kompetisi mendatang.
"Uji coba bukanlah tolak ukur, ini Cuma sebagai bahan evaluasi kita saja, minggu ini memang minggu evaluasi bagi para pemain, nanti minggu depan baru kita akan drill mereka lagi, mengenai Pepito sendiri Abang rasa terlalu dini untuk menilai kemampuannya, dia belum menyerap materi latihan yang kita berikan, dan Abang masih biarkan Ia untuk bermain sesuai gayanya, tunggu pada saat kompetisi nanti, baru masyarakat bisa menilai apakah penampilan Pepito atau Persikabo meragukan atau tidak," tandasnya.
Lebih lanjut, Suimin mengatakan uji coba kontra Pro Titan yang dijadwalkan Sabtu esok,menurutnya adalah ujicoba terakhir Persikabo sebelum mereka berlaga di kompetisi sesungguhnya.
Mengenai uji coba kontra Serawak FC, yang tadinya dijadwalkan tanggal 5 Desember mendatang, Suimin masih menunggu konfirmasi dari pihak Serawak. Ia mengaku takkan menggelar uji coba lagi lewat dari tanggal 7 Desember.
"Kita masih nunggu kepastian dari Serawak, tapi kalau mereka minta uji coba lewat dari tanggal 5, lebih baik kita batalkan saja," tegasnya.
(pakuanraya)
Termasuk juga penampilan striker asing baru Persikabo, Brima Pepito Sanusie. Dalam empat kali uji coba yang sudah dilakoni Pepito bersama Persikabo, hingga kini mantan pemain Persema Malang ini memang belum mampu menyarangkan satu gol ke gawang lawan.
Menanggapi hal tersebut, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengatakan agar masyarakat pecinta bola Bogor terutama kepada Kabomania untuk bersabar. Pasalnya, saat ini fase uji coba baginya adalah fase evaluasi, dimana semua pemain akan di coba di semua lini sampai Ia benar-benar menemukan komposisi yang pas untuk diturunkan dalam kompetisi mendatang.
"Uji coba bukanlah tolak ukur, ini Cuma sebagai bahan evaluasi kita saja, minggu ini memang minggu evaluasi bagi para pemain, nanti minggu depan baru kita akan drill mereka lagi, mengenai Pepito sendiri Abang rasa terlalu dini untuk menilai kemampuannya, dia belum menyerap materi latihan yang kita berikan, dan Abang masih biarkan Ia untuk bermain sesuai gayanya, tunggu pada saat kompetisi nanti, baru masyarakat bisa menilai apakah penampilan Pepito atau Persikabo meragukan atau tidak," tandasnya.
Lebih lanjut, Suimin mengatakan uji coba kontra Pro Titan yang dijadwalkan Sabtu esok,menurutnya adalah ujicoba terakhir Persikabo sebelum mereka berlaga di kompetisi sesungguhnya.
Mengenai uji coba kontra Serawak FC, yang tadinya dijadwalkan tanggal 5 Desember mendatang, Suimin masih menunggu konfirmasi dari pihak Serawak. Ia mengaku takkan menggelar uji coba lagi lewat dari tanggal 7 Desember.
"Kita masih nunggu kepastian dari Serawak, tapi kalau mereka minta uji coba lewat dari tanggal 5, lebih baik kita batalkan saja," tegasnya.
(pakuanraya)
Hijau-Putih Tetap Kostum Kebesaran
Kendati sudah mendekati kompetisi, Persikabo belum ada tanda-tanda bakal melaunchingkan timnya ke khalayak pecinta sepakbola Kabupaten Bogor. Saat ditanya perihal tersebut, COO Persikabo mengatakan bahwa manajemen memang tidak akan melakukan acara grand launching pada tim tersebut. Hal itu dikarenakan belum jelasnya kompetisi yang akan mereka hadapi nanti. Kemungkinan Persikabo hanya akan melakukan sosialiasi kepada media terkait skuad Persikabo 2011/2012 mendatang. Mengenai kostum sendiri, Persikabo juga belum memiliki gambaran resmi, seperti apa kostum resmi pertandingan away dan home yang akan mereka gunakan nanti. Pihaknya kini tengah melobi beberapa sponsor yang akan bergabung bersama Persikabo di kompetisi yang sebentar lagi akan digelar nanti.
"Kita mungkin tidak ada acara launching, ya mungkin sekedar sosialisasi kepada media saja nanti, mengenai kostum sedang kita godog juga, tapi tetap kita tidak akan meninggalkan warna kebangsaan Persikabo, hijau," ujar Rudi Ferdian, kemarin.
Persikabo selama ini memang identik dengan warna hijau sebagai kostum kebesaran klub kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor. Tak heran, jika klub yang sudah diambil alih pengelolaanya oleh PT Karadenan Jaya ini akan kembali menggunakan kostum warna hijau sebagai kostum kandangnya.
Direksi menetapkan kostum warna hijau akan kembali menjadi kostum utama bagi Persikabo dalam melakoni partai kandang. Sementara untuk partai away kemungkinan besar, Persikabo akan menggunakan kostum berwarna putih.
"Kita akan berusaha memuaskan keinginan masyarakat bola di Kabupaten Bogor temasuk dalam hal warna dasar kostum. Namun, kami juga merencanakan akan sedikit melakukan perubahan dalam logo Persikabo. Namun, perubahan itu tidak merombak total dan tidak menghilangkan logo yang sudah ada," ujarnya.
Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja sendiri rencananya tetap akan melakukan sosialiasi akan tim yang akan dipersiapkannya dalam kompetisi Divisi Utama 2011/2012 mendatang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan Laskar Padjajaran ke masyarakat sekaligus meminta doa restu kepada masyarakat Bogor agar Persikabo Bogor mampu mewujudkan target mereka di kompetisi kali ini. "Kita akan tetap sosialisasikan skuad kita, tapi sekarang ini belum saat ini," ucapnya.
(pakuanraya)
"Kita mungkin tidak ada acara launching, ya mungkin sekedar sosialisasi kepada media saja nanti, mengenai kostum sedang kita godog juga, tapi tetap kita tidak akan meninggalkan warna kebangsaan Persikabo, hijau," ujar Rudi Ferdian, kemarin.
Persikabo selama ini memang identik dengan warna hijau sebagai kostum kebesaran klub kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor. Tak heran, jika klub yang sudah diambil alih pengelolaanya oleh PT Karadenan Jaya ini akan kembali menggunakan kostum warna hijau sebagai kostum kandangnya.
Direksi menetapkan kostum warna hijau akan kembali menjadi kostum utama bagi Persikabo dalam melakoni partai kandang. Sementara untuk partai away kemungkinan besar, Persikabo akan menggunakan kostum berwarna putih.
"Kita akan berusaha memuaskan keinginan masyarakat bola di Kabupaten Bogor temasuk dalam hal warna dasar kostum. Namun, kami juga merencanakan akan sedikit melakukan perubahan dalam logo Persikabo. Namun, perubahan itu tidak merombak total dan tidak menghilangkan logo yang sudah ada," ujarnya.
Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja sendiri rencananya tetap akan melakukan sosialiasi akan tim yang akan dipersiapkannya dalam kompetisi Divisi Utama 2011/2012 mendatang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan Laskar Padjajaran ke masyarakat sekaligus meminta doa restu kepada masyarakat Bogor agar Persikabo Bogor mampu mewujudkan target mereka di kompetisi kali ini. "Kita akan tetap sosialisasikan skuad kita, tapi sekarang ini belum saat ini," ucapnya.
(pakuanraya)
Legiun Muda Kompetitif
Keberhasilan Persikabo Kabupaten Bogor mengangkat pemain lokal tinggal beberapa langkah lagi. Sebagian besar pemain muda sudah mulai bersaing dengan seniornya di tim dan cukup memiliki kepercayaan diri. Hal itu diungkapkan headcoach Suimin Diharja yang tak menutup kemungkinan pemain lokal yang baru merasakan kompetisi di Liga Indonesia itu akan menghuni kerangka tim.
Sebut saja seperti Andi Sopian. Pemain yang direkrut dari kompetisi Piala Emas Rachmat Yasin itu sudah menunjukan performanya meski dinilai bermainnya masih belum simple. “Perkembangannya banyak yang bagus, meski ada sebagian yang hanya bagus saat latihan tapi belum saat turun di pertandingan ujicoba,” ucap Suimin di Mes Pusdai, Kamis (1/12).
Sementara setelah berujicoba tim selevel Divisi Utama Liga Indonesia dengan Perseman Manokwari, Papua Barat (30/11), Persikabo rencananya melawan Pro Titan Medan di Stadion Persikabo, Sabtu (3/12). Pada laga ini, bek Eduard Valuta akan diistirahatkan dan mencoba Kresna Hermawan. Begitu juga di lini depan, Jibby Wuwungan juga jadi penonton dan dicoba Septian Suharlan. “Tapi untuk Brima Pepito tetap turun untuk memperkuat fisiknya,” jelas Suimin.
Lawan Pro Titan bisa jadi laga terakhir ujicoba dan kalau pun memungkinkan, Persikabo masih bersedia melawan Serawak FC, Malaysia, namun belum ada konfirmasi kepastian laga ujicoba internasional bisa digelar. Persikabo akan fokus pada laga pembuka Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di kandang sendiri dengan Gresik United, Selasa (13/12).
(JURNALBOGOR)
Sebut saja seperti Andi Sopian. Pemain yang direkrut dari kompetisi Piala Emas Rachmat Yasin itu sudah menunjukan performanya meski dinilai bermainnya masih belum simple. “Perkembangannya banyak yang bagus, meski ada sebagian yang hanya bagus saat latihan tapi belum saat turun di pertandingan ujicoba,” ucap Suimin di Mes Pusdai, Kamis (1/12).
Sementara setelah berujicoba tim selevel Divisi Utama Liga Indonesia dengan Perseman Manokwari, Papua Barat (30/11), Persikabo rencananya melawan Pro Titan Medan di Stadion Persikabo, Sabtu (3/12). Pada laga ini, bek Eduard Valuta akan diistirahatkan dan mencoba Kresna Hermawan. Begitu juga di lini depan, Jibby Wuwungan juga jadi penonton dan dicoba Septian Suharlan. “Tapi untuk Brima Pepito tetap turun untuk memperkuat fisiknya,” jelas Suimin.
Lawan Pro Titan bisa jadi laga terakhir ujicoba dan kalau pun memungkinkan, Persikabo masih bersedia melawan Serawak FC, Malaysia, namun belum ada konfirmasi kepastian laga ujicoba internasional bisa digelar. Persikabo akan fokus pada laga pembuka Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di kandang sendiri dengan Gresik United, Selasa (13/12).
(JURNALBOGOR)
Kamis, 01 Desember 2011
Wawan Susilo Siap Bersaing
Kendati diklaim masih belum menunjukkan kemajuan yang cukup significant, namun geliat pemain muda Persikabo Bogor sedikit demi sedikit mulai nampak. Janji Suimin Diharja untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda Bogor pun ditepatinya. Meskipun hanya sebatas uji coba, namun Suimin tetap memberikan kepercayaan kepada para pemain muda Bogor seperti Rojali, Andi Sofyan, Wawan Susilo dkk untuk masuk dalam starting line up.
Selama tiga kali menjalani uji coba di Stadion Persikabo, nama Wawan Susilo cukup kerap menghiasi lapangan hijau Stadion. Pemain dengan posisi gelandang serang ini mempunyai kemauan yang tinggi untuk berkembang. Untuk itulah, pemuda asal Cileungsi Kabupaten Bogor ini sedang mencuri perhatian pelatih Suimin Diharja.
Wawan adalah pesepakbola yang dibesarkan di Kabupaten Bekasi. Maklum saja, jarak dari rumahnya sangat dekat dengan Bekasi, hanya setengah jam bisa sampai ke tempat latihan. Sedangkan untuk ke Bogor, dirinya membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
"Saya pertama bermain bola di Bekasi. Jaraknya deket dari rumah," ujar Wawan saat ditemui di Mes Pusda'i Pemkab Bogor, Kamis (10/11). Untuk musim ini, dirinya siap bersaing untuk mendapatkan posisi stratrer di tim berjuluk "Laskar Padjajaran".
Kunci utama untuk mendapatkan itu adalah dengan menambah porsi latihan dan menjalankan semua instruksi pelatih dengan benar.
"Siapa sih yang tidak ingin menjadi pemain starter. Saya siap bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut. Dengan menambah jam latihan, saya optimistis bisa," tegas Wawan.
Posisi gelandang di Persikabo sendiri sangat banyak. Tapi, Wawan menyatakan jika sering berlatih dirinya yakin bisa bersaing. Pemain ni pun sudah tidak asing lagi dimata pelatih Suimin Diharja. Karena, dirinya pernah berstatus pemain magang pada tahun 2007-2008 lalu.
(pakuanraya)
Selama tiga kali menjalani uji coba di Stadion Persikabo, nama Wawan Susilo cukup kerap menghiasi lapangan hijau Stadion. Pemain dengan posisi gelandang serang ini mempunyai kemauan yang tinggi untuk berkembang. Untuk itulah, pemuda asal Cileungsi Kabupaten Bogor ini sedang mencuri perhatian pelatih Suimin Diharja.
Wawan adalah pesepakbola yang dibesarkan di Kabupaten Bekasi. Maklum saja, jarak dari rumahnya sangat dekat dengan Bekasi, hanya setengah jam bisa sampai ke tempat latihan. Sedangkan untuk ke Bogor, dirinya membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
"Saya pertama bermain bola di Bekasi. Jaraknya deket dari rumah," ujar Wawan saat ditemui di Mes Pusda'i Pemkab Bogor, Kamis (10/11). Untuk musim ini, dirinya siap bersaing untuk mendapatkan posisi stratrer di tim berjuluk "Laskar Padjajaran".
Kunci utama untuk mendapatkan itu adalah dengan menambah porsi latihan dan menjalankan semua instruksi pelatih dengan benar.
"Siapa sih yang tidak ingin menjadi pemain starter. Saya siap bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut. Dengan menambah jam latihan, saya optimistis bisa," tegas Wawan.
Posisi gelandang di Persikabo sendiri sangat banyak. Tapi, Wawan menyatakan jika sering berlatih dirinya yakin bisa bersaing. Pemain ni pun sudah tidak asing lagi dimata pelatih Suimin Diharja. Karena, dirinya pernah berstatus pemain magang pada tahun 2007-2008 lalu.
(pakuanraya)
Coba-coba (Persikabo Bungkam Perseman 2-0)
Masih cukup waktu bagi Persikabo Kabupaten Bogor tampil ganas. Pelatih Suimin Diharja pada ujicoba dengan Perseman Manokwari, Papua Barat (bukan dengan Persiter Ternate seperti disebutkan sebelumnya-red) di Stadion Persikabo, Rabu (30/11), menang 2-0. Dua gol kemenangan Laskar Padjajaran itu lahir dari gol bunuh diri pemain belakang Perseman, George menit ke-28 dan 84, maksudnya menghalau tendangan pojok Jibby Wuwungan dan crossing Abdul Gani ‘Morgan’ Pelupessy, namun masuk ke gawang sendiri.
Suimin pada laga itu memberi kesempatan gelandang muda asal Cileungsi, Wawan Susilo yang pada ujicoba sebelumnya dicoba di sektor sayap. Tak hanya itu, Suimin juga mencoba bek asal Bojonggede, Kresna Hermawan jadi gelandang, sehingga dua pemain muda memainkan ritme permainan skema 4-1-3-2 di babak kedua dari formasi 4-3-3 yang sebelumnya dimainkan skuad yang sebagian besar masuk kerangka tim di babak pertama. Suimin bahkan terus mencoba pemain muda lainnya yaitu Erik, Holik, Mu’min dan Andi Sopian.
“Seminggu ke depan ini, Abang masih terus melakukan evaluasi. Jadi bukan skor akhir, tapi bagaimana perannya pemain menjalankan organisasi permainan,” jelas Suimin yang belum mengarahkan penyerang Brima Pepito Sanusie jadi bomber mematikan. “Masih akan dilakukan latihan setting penyerangan.”
Sementara starter, Suimin memasang kiper Wawan Dermawan dengan pemain lapangan Tugi Hadi, Eduard Valuta, Rozali, Nopianto, Masperi Kasim, Bona Simanjuntak, Jarot, Nico Susanto, Jibby Wuwungan dan Brima Pepito. Pada menit ke-10 Masperi sempat membuat peluang gol dari dua tendangannya yang diblok kiper lawan setelah sebelumnya Jibby gagal memanfaatkan umpan Pepito.
Kabomania bersorak saat tendangan pojok Jibby berbuah gol. George yang menjaga Pepito terkecoh dengan tandukannya sehingga bola lepas ke tubuhnya dan melesat ke gawang Perseman. Unggul 1-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, variasi serangan Persikabo berkembang. Pepito juga mencetak peluang gol menit 70, namun heading masih melebar. Skor berubah jadi 2-0 saat tendangan Morgan dihalau George, justeru masuk ke gawang sendiri menit 84. Gol itu bertahan hingga wasit Agus Lestari meniup peluit panjang. “Pemain belakang panik. Tak masalah karena kami masih mencari pemain yang tepat di posisi itu,” jelas pelatih Perseman asal Chili, John Castro.
(jurnalbogor)
Suimin pada laga itu memberi kesempatan gelandang muda asal Cileungsi, Wawan Susilo yang pada ujicoba sebelumnya dicoba di sektor sayap. Tak hanya itu, Suimin juga mencoba bek asal Bojonggede, Kresna Hermawan jadi gelandang, sehingga dua pemain muda memainkan ritme permainan skema 4-1-3-2 di babak kedua dari formasi 4-3-3 yang sebelumnya dimainkan skuad yang sebagian besar masuk kerangka tim di babak pertama. Suimin bahkan terus mencoba pemain muda lainnya yaitu Erik, Holik, Mu’min dan Andi Sopian.
“Seminggu ke depan ini, Abang masih terus melakukan evaluasi. Jadi bukan skor akhir, tapi bagaimana perannya pemain menjalankan organisasi permainan,” jelas Suimin yang belum mengarahkan penyerang Brima Pepito Sanusie jadi bomber mematikan. “Masih akan dilakukan latihan setting penyerangan.”
Sementara starter, Suimin memasang kiper Wawan Dermawan dengan pemain lapangan Tugi Hadi, Eduard Valuta, Rozali, Nopianto, Masperi Kasim, Bona Simanjuntak, Jarot, Nico Susanto, Jibby Wuwungan dan Brima Pepito. Pada menit ke-10 Masperi sempat membuat peluang gol dari dua tendangannya yang diblok kiper lawan setelah sebelumnya Jibby gagal memanfaatkan umpan Pepito.
Kabomania bersorak saat tendangan pojok Jibby berbuah gol. George yang menjaga Pepito terkecoh dengan tandukannya sehingga bola lepas ke tubuhnya dan melesat ke gawang Perseman. Unggul 1-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, variasi serangan Persikabo berkembang. Pepito juga mencetak peluang gol menit 70, namun heading masih melebar. Skor berubah jadi 2-0 saat tendangan Morgan dihalau George, justeru masuk ke gawang sendiri menit 84. Gol itu bertahan hingga wasit Agus Lestari meniup peluit panjang. “Pemain belakang panik. Tak masalah karena kami masih mencari pemain yang tepat di posisi itu,” jelas pelatih Perseman asal Chili, John Castro.
(jurnalbogor)
Menang Lewat Gol Bunuh Diri Penampilan Persikabo Belum Memuaskan
Tim Persikabo masih membuktikan keperkasaannya di kandang sendiri. Setelah berhasil menumbangkan Nusaina Maluku FC, Senin (27/11), lalu dengan skor 3-1, Rabu (30/11), sore kemarin, Jibby Wuwungan dkk. kembali sukses membungkam Perseman Manokwari dengan skor 2-0 (1-0).
Sayangnya gol yang dihasilkan di menit ke 28, dan Morgan di menit ke 84 tidak-lah gol murni. Kesalahan kipper dan pemain bertahan Perseman Manokwari yang cukup fatal membuat anak asuh Suimin Diharja ini dengan mudah melesakkan bola ke arah gawang tim asal Papua ini.
Menyikapi hasil uji coba, Suimin mengaku masih jauh dari yang diharapkannya. Dua gol yang tercipta dari Pepito dan Morgan, menurutnya bukan gol murni yang berasal dari skema pertandingan yang sudah diterapkannya.
"Sejauh ini performa anak-anak masih belum memuaskan, dan masih jauh dari harapan Abang, koordinasi antar lini yang masih belum berjalan dengan sempurna juga perlu di evaluasi lagi," tutur Suimin Diharja kala dijumpai Pakar usai pertandingan, kemarin.
Pria kelahiran Medan ini mengatakan, minggu-minggu ini adalah minggu evaluasi keseluruhan dari performa pemain. Nantinya, hasil uji coba ini akan direkap oleh tim pelatih, dan dianalisa, di mana letak kekurangan dari masing-masing pemain. Kemudian, minggu depan Suimin dan tim pelatih bakal melakukan pengelompokan pemain berdasarkan kekurangan mereka dalam hal latihan.
"Intinya, hasil uji coba ini bukan patokan performa kita, patokannya nanti setelah kompetisi yang sesungguhnya, uji coba ini kita gunakan untuk mencari posisi terbaik untuk posisi starting eleven nanti sekaligus untuk mengevaluasi performa mereka nanti, minggu ini adalah minggu evaluasi, baru kinggu depan kita sudah mulai fokus drill teknik, dan melakukan pengelompokan latihan," tegasnya.
(pakuanraya)
Sayangnya gol yang dihasilkan di menit ke 28, dan Morgan di menit ke 84 tidak-lah gol murni. Kesalahan kipper dan pemain bertahan Perseman Manokwari yang cukup fatal membuat anak asuh Suimin Diharja ini dengan mudah melesakkan bola ke arah gawang tim asal Papua ini.
Menyikapi hasil uji coba, Suimin mengaku masih jauh dari yang diharapkannya. Dua gol yang tercipta dari Pepito dan Morgan, menurutnya bukan gol murni yang berasal dari skema pertandingan yang sudah diterapkannya.
"Sejauh ini performa anak-anak masih belum memuaskan, dan masih jauh dari harapan Abang, koordinasi antar lini yang masih belum berjalan dengan sempurna juga perlu di evaluasi lagi," tutur Suimin Diharja kala dijumpai Pakar usai pertandingan, kemarin.
Pria kelahiran Medan ini mengatakan, minggu-minggu ini adalah minggu evaluasi keseluruhan dari performa pemain. Nantinya, hasil uji coba ini akan direkap oleh tim pelatih, dan dianalisa, di mana letak kekurangan dari masing-masing pemain. Kemudian, minggu depan Suimin dan tim pelatih bakal melakukan pengelompokan pemain berdasarkan kekurangan mereka dalam hal latihan.
"Intinya, hasil uji coba ini bukan patokan performa kita, patokannya nanti setelah kompetisi yang sesungguhnya, uji coba ini kita gunakan untuk mencari posisi terbaik untuk posisi starting eleven nanti sekaligus untuk mengevaluasi performa mereka nanti, minggu ini adalah minggu evaluasi, baru kinggu depan kita sudah mulai fokus drill teknik, dan melakukan pengelompokan latihan," tegasnya.
(pakuanraya)
Kolektivitas belum Maksimal (Persikabo 2-0 Perseman)
Hasil positif kembali diraih Persikabo dalam laga kontra Perseman Manokwari di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin. Skor 2-0 menutup laga eksibisi tersebut. Namun, penampilan skuad Laskar Padjajaran kembali jadi sorotan. Kolektivitas tim belum terjalin baik. Bahkan, dua gol kemenangan terlahir dari aksi bunuh diri pemain lawan George Oyedepo di menit 28 dan 84. Kondisi tersebut jelas membuat headcoach Suimin Diharja tidak puas.
“Abang tidak melihat skor, tapi yang dilihat itu kolektivitas permainan. Pada babak pertama memang anak-anak bermain kurang maksimal, tapi di babak kedua setelah merotasi pemain senior ke junior menjadi lebih baik,” jelas Suimin kepada Radar Bogor usai pertandingan.
Menurut dia, kesalahan delapan kali passing saat pertandingan baru berjalan 17 menit adalah murni karena kurang berjalannya kolektivitas. Karena itu, kata dia, selama satu minggu ini akan diadakan evaluasi hingga laga uji coba terakhir melawan Pro Titan, Sabtu (3/12) mendatang.
“Ya, memang banyak kesalahan dari beberapa pemain. Makanya akan kita lihat perkembangan dalam minggu ini,” tegas pria berjuluk Pelatih Kampung itu.
Dua gol yang bersarang ke gawang Perseman, lanjutnya, tak bisa dikatakan sebagai keberuntungan walau lahir akibat bunuh diri.
Sebab, keduanya tercipta melalui proses matang para gelandang Laskar Padjajaran. “Semua itu kan terlahir karena proses, jadi tak bisa dikatakan sebagai keberuntungan,” singkat Suimin lagi.
Saat disinggung mengenai performa Pepito yang belum menunjukkan peningkatan, Suimin menegaskan jika mantan bomber Persitara itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Pasalnya, ia baru saja bergabung dengan Erik Ebol cs. “Pepito butuh adaptasi.
Abang memang sengaja menyuruhnya untuk bekerja sendiri, kan belum Abang setting. Nah, seminggu ke depan baru digembleng,” tuturnya.
Ia menambahkan, Pepito telah memenuhi beberapa kriteria, seperti screnning ball. Hanya, tinggal memolesnya untuk bola intersep dan heading. “Abang optimis performa dia bisa meningkat. Makanya sekarang jangan dulu dijustifikasi kalau Pepito tidak layak membela Persikabo,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat Sepakbols, Yudi Agus Soleh memaparkan, kehadiran Pepito selama dua kali 45 menit tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi tim.
Seharusnya, jika dia memang pemain hebat, tentu akan dengan mudah beradaptasi. “Lihat saja dia harusnya bisa bikin gol, tapi karena tidak bisa menempatkan posisi dan naluri golnya kurang, akhirnya tak maksimal,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, Pepito hanya terkesan sebagai pemanis lapangan. Ia jarang sekali memegang bola apalagi menciptakan peluang berbahaya. “Saya mencatat dia hanya membuat satu peluang berbahaya, selebihnya selalu kehilangan bola,” pungkasnya.
(radarbogor)
“Abang tidak melihat skor, tapi yang dilihat itu kolektivitas permainan. Pada babak pertama memang anak-anak bermain kurang maksimal, tapi di babak kedua setelah merotasi pemain senior ke junior menjadi lebih baik,” jelas Suimin kepada Radar Bogor usai pertandingan.
Menurut dia, kesalahan delapan kali passing saat pertandingan baru berjalan 17 menit adalah murni karena kurang berjalannya kolektivitas. Karena itu, kata dia, selama satu minggu ini akan diadakan evaluasi hingga laga uji coba terakhir melawan Pro Titan, Sabtu (3/12) mendatang.
“Ya, memang banyak kesalahan dari beberapa pemain. Makanya akan kita lihat perkembangan dalam minggu ini,” tegas pria berjuluk Pelatih Kampung itu.
Dua gol yang bersarang ke gawang Perseman, lanjutnya, tak bisa dikatakan sebagai keberuntungan walau lahir akibat bunuh diri.
Sebab, keduanya tercipta melalui proses matang para gelandang Laskar Padjajaran. “Semua itu kan terlahir karena proses, jadi tak bisa dikatakan sebagai keberuntungan,” singkat Suimin lagi.
Saat disinggung mengenai performa Pepito yang belum menunjukkan peningkatan, Suimin menegaskan jika mantan bomber Persitara itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Pasalnya, ia baru saja bergabung dengan Erik Ebol cs. “Pepito butuh adaptasi.
Abang memang sengaja menyuruhnya untuk bekerja sendiri, kan belum Abang setting. Nah, seminggu ke depan baru digembleng,” tuturnya.
Ia menambahkan, Pepito telah memenuhi beberapa kriteria, seperti screnning ball. Hanya, tinggal memolesnya untuk bola intersep dan heading. “Abang optimis performa dia bisa meningkat. Makanya sekarang jangan dulu dijustifikasi kalau Pepito tidak layak membela Persikabo,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat Sepakbols, Yudi Agus Soleh memaparkan, kehadiran Pepito selama dua kali 45 menit tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi tim.
Seharusnya, jika dia memang pemain hebat, tentu akan dengan mudah beradaptasi. “Lihat saja dia harusnya bisa bikin gol, tapi karena tidak bisa menempatkan posisi dan naluri golnya kurang, akhirnya tak maksimal,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, Pepito hanya terkesan sebagai pemanis lapangan. Ia jarang sekali memegang bola apalagi menciptakan peluang berbahaya. “Saya mencatat dia hanya membuat satu peluang berbahaya, selebihnya selalu kehilangan bola,” pungkasnya.
(radarbogor)
Rabu, 30 November 2011
Papito Diragukan bakal Maksimal (Suimin Tunggu sampai Kompetisi Bergulir)
Eks bomber Persitara dan Persema Malang, Papito, yang baru saja bergabung bersama Laskar Padjajaran, diragukan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Persikabo. Indikasinya terlihat pada laga uji coba kontra Persiram di Stadion Persikabo Cibinong, Sabtu (26/11) lalu. Headcoach Suimin Diharja sengaja menginstruksikan agar pemain lain tidak memberikan bola servis kepada Papito, untuk melihat sejauh mana kemampuannya.Namun, sebagai striker berkelas, ia gagal memanfaatkan peluang mentah atau mencari kesempatan untuk membahayakan gawang lawan.
“Kalau dia benar-benar striker berkelas, harusnya bisa membuka peluang, tapi kan nyatanya tidak. Screening ball, naluri gol dan sprint-nya pun tak terlihat. Tidak ada peluang berbahaya yang diciptakannya, makanya saya ragu,” jelas pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh, kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, jika Persikabo tidak memiliki anggaran untuk memboyong legiun asing ke Cibinong, lebih baik merekrut pemain lokal atau putra daerah yang kualitasnya tak kalah menawan. “Ya, daripada melakukan pembelian yang terkesan dipaksakan,” tegas Yudi lagi. Kendati saat membela Persema, Papito menunjukkan kualitasnya, saat ini kondisinya berbeda. “Tidak bisa disamakan, jadi pembelian Papito ini bisa dikatakan asal-asalan.
Saya kaget, bukannya Persikabo memboyong Alfredo malah Papito. Padahal, kualitasnya jauh berbeda,” tutur mantan penjaga gawang Persikabo era 1980-an ini. Sementara itu, Suimin Diharja mengatakan, perekrutan Papito dilakukan atas beberapa pertimbangan matang. Di antaranya, kua litas Papito yang sudah teruji saat memperkuat Persema dan Persitara. “Di samping itu, dia merupakan yang terbaik di antara Cano dan William. Jadi, bukan perekrutan asal-asalan,” ungkapnya.
Suimin menambahkan, salah tidaknya pembelian Papito baru akan diketahui setelah roda kompetisi bergulir. Bila ia tak mampu memberikan kontribusi maksimal, baru dapat diakatakan sebagai kegagalan pembelian. “Kalau sekarang belum bisa dilihat gagal atau tidaknya. Tapi, Abang yakin kualitas Papito tak berbeda jauh dari sebelumnya,” tukas Suimin.
(radarbogor)
“Kalau dia benar-benar striker berkelas, harusnya bisa membuka peluang, tapi kan nyatanya tidak. Screening ball, naluri gol dan sprint-nya pun tak terlihat. Tidak ada peluang berbahaya yang diciptakannya, makanya saya ragu,” jelas pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh, kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, jika Persikabo tidak memiliki anggaran untuk memboyong legiun asing ke Cibinong, lebih baik merekrut pemain lokal atau putra daerah yang kualitasnya tak kalah menawan. “Ya, daripada melakukan pembelian yang terkesan dipaksakan,” tegas Yudi lagi. Kendati saat membela Persema, Papito menunjukkan kualitasnya, saat ini kondisinya berbeda. “Tidak bisa disamakan, jadi pembelian Papito ini bisa dikatakan asal-asalan.
Saya kaget, bukannya Persikabo memboyong Alfredo malah Papito. Padahal, kualitasnya jauh berbeda,” tutur mantan penjaga gawang Persikabo era 1980-an ini. Sementara itu, Suimin Diharja mengatakan, perekrutan Papito dilakukan atas beberapa pertimbangan matang. Di antaranya, kua litas Papito yang sudah teruji saat memperkuat Persema dan Persitara. “Di samping itu, dia merupakan yang terbaik di antara Cano dan William. Jadi, bukan perekrutan asal-asalan,” ungkapnya.
Suimin menambahkan, salah tidaknya pembelian Papito baru akan diketahui setelah roda kompetisi bergulir. Bila ia tak mampu memberikan kontribusi maksimal, baru dapat diakatakan sebagai kegagalan pembelian. “Kalau sekarang belum bisa dilihat gagal atau tidaknya. Tapi, Abang yakin kualitas Papito tak berbeda jauh dari sebelumnya,” tukas Suimin.
(radarbogor)
Selasa, 29 November 2011
Koordinasi masih Lemah
Persikabo yang memilih berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL), dinilai belum matang sebagai sebuah tim. Armada besutan Suimin Diharja itu masih menyimpan banyak kekurangan saat melakoni uji coba menghadapi Nusaina FC Maluku di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin. Pada pertandingan tersebut, Persikabo tampil mendominasi hingga menang dengan skor telak 3-1. Laskar Padjajaran sempat kecolongan terlebih dahulu melalui gol Rahman Tewatuel di menit 27, beruntung Holik bisa menyamakan kedudukan pada menit 28. Setelah memanfaatkan umpan silang alumni PERY Ke-3, Andi Sofyan.
Erik Ebol cs kembali memperbesar keunggulan di menit 38 melalui aksi individu Andi Sofyan yang berhasil melewati dua bek dan kiper Nusaina FC. Pesepakbola asal Gunung Putri itu kembali menggetarkan gawang pasukan mutiara hitam saat pertandingan memasuki menit ke 65, setelah memaksimalkan umpan Morgan. Skor 3-1 bertahan hingga laga bubar.
Namun, hasil tersebut belum memuaskan Asisten Pelatih Persikabo, Saeran. Dia menilai koordinasi dan komunikasi antar lini masih belum tertata apik. “Anak-anak bermain kurang kompak. Baik saat menyerang, bertahan hingga penguasaan bola. Penyelesaian akhir juga masih kurang.
Harusnya kita bisa menang lebih dari tiga gol. Peluang kita banyak kok,” ujarnya kepada Radar Bogor usai pertandingan Menurutnya, koordinasi antar pemain merupakan pekerjaan besar yang harus segera dibenahi oleh Laskar Padjajaran jika ingin berbicara di kancah sepakbola nasional.
“Kami akan fokuskan pembenahan kepada oordinasi, tetapi jika dibandingkan saat melawan Persiram akhir pekan lalu. Sekarang jauh lebih baik,” tegas mantan winger Persikabo itu.
Lebih lanjut, kata Saeran, diturunkannya pemain muda dalam laga eksebisi tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman dan jam terbang lebih. Sehingga saat kompetisi dihelat, pemain telah siap secara fisik maupun mental. “Pemain muda yang kami miliki memang harus dikasih kesempatan bertanding supaya punya jam terbang. Lagi pula yang kami turunkan ini tidak dimainkan saat bentrok Persiram,” tutur dia.
Koordinasi dan komunikasi para punggawa Laskar Padjajaran juga akan kembali diuji saat berhadapan dengan Persiter Ternate di Stadion Persikabo Cibinong, pada Rabu (30/11) mendatang. “Kita akan menguji lagi para pemain, soalnya ujicoba ini hanya untuk menentukan starting line up Persikabo. Jadi pemain harus bisa mengerahkan segala kemampuannya,” pungkas dia.
(radarbogor)
Erik Ebol cs kembali memperbesar keunggulan di menit 38 melalui aksi individu Andi Sofyan yang berhasil melewati dua bek dan kiper Nusaina FC. Pesepakbola asal Gunung Putri itu kembali menggetarkan gawang pasukan mutiara hitam saat pertandingan memasuki menit ke 65, setelah memaksimalkan umpan Morgan. Skor 3-1 bertahan hingga laga bubar.
Namun, hasil tersebut belum memuaskan Asisten Pelatih Persikabo, Saeran. Dia menilai koordinasi dan komunikasi antar lini masih belum tertata apik. “Anak-anak bermain kurang kompak. Baik saat menyerang, bertahan hingga penguasaan bola. Penyelesaian akhir juga masih kurang.
Harusnya kita bisa menang lebih dari tiga gol. Peluang kita banyak kok,” ujarnya kepada Radar Bogor usai pertandingan Menurutnya, koordinasi antar pemain merupakan pekerjaan besar yang harus segera dibenahi oleh Laskar Padjajaran jika ingin berbicara di kancah sepakbola nasional.
“Kami akan fokuskan pembenahan kepada oordinasi, tetapi jika dibandingkan saat melawan Persiram akhir pekan lalu. Sekarang jauh lebih baik,” tegas mantan winger Persikabo itu.
Lebih lanjut, kata Saeran, diturunkannya pemain muda dalam laga eksebisi tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman dan jam terbang lebih. Sehingga saat kompetisi dihelat, pemain telah siap secara fisik maupun mental. “Pemain muda yang kami miliki memang harus dikasih kesempatan bertanding supaya punya jam terbang. Lagi pula yang kami turunkan ini tidak dimainkan saat bentrok Persiram,” tutur dia.
Koordinasi dan komunikasi para punggawa Laskar Padjajaran juga akan kembali diuji saat berhadapan dengan Persiter Ternate di Stadion Persikabo Cibinong, pada Rabu (30/11) mendatang. “Kita akan menguji lagi para pemain, soalnya ujicoba ini hanya untuk menentukan starting line up Persikabo. Jadi pemain harus bisa mengerahkan segala kemampuannya,” pungkas dia.
(radarbogor)
Persikabo Kalahkan Nusaina Maluku FC
MENURUNKAN pemain muda, tim Persikabo Bogor berhasil unggul 3-1 (2-1) atas lawannya Nusaina Maluku pada pertandingan persahabatan di Stadion Persikabo, Cibinong, Senin (28/11) sore. Persikabo tertinggal satu gol saat penyerang Rahman berhasil merobek jala gawang Ariek SB pada menit ke-28. Persikabo segera merespon tersebut dan satu menit kemudian membalas melalui kaki Khalid.
Tim “Laskar Padjajaran” akhirnya unggul setelah Andi Sofyan memborong dua gol masing-masing pada menit ke-38 dan 76. Asisten pelatih Persikabo, Sairan usai pertandingan mengatakan, secara keseluruhan para pemain muda tampil maksimal. Hanya saja, masih ada yang meski diperbaiki.
“Pemain sudah menunjukan peningkatan. Tapi belum sepenuhnya bagus. Organisasi dan kerjasama masih harus diperbaiki,” katanya. Sairan menambahkan, kualitas bermain mulai dari segi taktik, teknik dan fisik memang menjadi penilaian pada uji coba tersebut. “Kita akan melakukan evaluasi kepada pemain muda dan akan kembali kami lakukan penilaian pada ujicoba selanjutnya,” tutupnya.
(informasibogor)
Tim “Laskar Padjajaran” akhirnya unggul setelah Andi Sofyan memborong dua gol masing-masing pada menit ke-38 dan 76. Asisten pelatih Persikabo, Sairan usai pertandingan mengatakan, secara keseluruhan para pemain muda tampil maksimal. Hanya saja, masih ada yang meski diperbaiki.
“Pemain sudah menunjukan peningkatan. Tapi belum sepenuhnya bagus. Organisasi dan kerjasama masih harus diperbaiki,” katanya. Sairan menambahkan, kualitas bermain mulai dari segi taktik, teknik dan fisik memang menjadi penilaian pada uji coba tersebut. “Kita akan melakukan evaluasi kepada pemain muda dan akan kembali kami lakukan penilaian pada ujicoba selanjutnya,” tutupnya.
(informasibogor)
Senin, 28 November 2011
Persikabo Pilih IPL
Persikabo tampaknya lebih memilih bergabung dengan PT Liga Prima Indonesia yang membawahi Indonesia Primer League (IPL), ketimbang bersama PT Liga Indonesia (Ligina). Alasannya, karena status IPL resmi dan berjenjang dan berada di bawah naungan PSSI. Sedangkan igina dikelola Badan Liga Indonesia yang keberadaannya masih buram. “Ya, kami lebih memilih bergabung dengan PT Liga Prima, soalnya status mereka sah. Sedangkan PT Ligina tidak diakui PSSI dan tak ada jenjang kompetisi yang jelas.
Jadi kalau ada yang sah buat apa kita melanggar. PSSI itu yang punya kuasa bukannya BLI,” jelas Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra kepada Radar Bogor, kemarin.Menurut dia, meski tawaran dari Ligina cukup menggiurkan yakni Rp500 juta untuk satu klub, hal itu tak akan berarti apa-apa tanpa adanya legalitas dari PSSI.
Sekaligus, kata dia, menghindari hukuman seperti yang pernah dialami Persema, PSM Makassar, Persibo dan Persebaya saat musim kompetisi 2010-2011 lalu. “Kami tak mau dikenakan sanksi seperti klub-klub sebelumnya, kita ikuti saja peraturan yang ada.
Walau di Ligina banyak tim besar seperti Sriwijaya FC, Persipura, Persib dan Persija, ” tegas Rhendie lagi. Kendati demikian, Rhendie menolak jika Laskar Padjajaran dikatakan bertindak oportunis. Sebab, ia mengaku dekat dengan petinggi-petinggi PSSI yang dulunya berasal dari Liga Primer Indonesia (LPI).
“Bukan kita oportunis atau aji mumpung, karena yang berkuasa saat ini mereka. Yang memiliki legalitas dan diakui FIFA itu PSSI bukannyaBLI. Kalau Persikabo nggak masalah mau berlaga di level I atau II,” tutur mantan COO Bogor Raya FC ini.
Headcoach Suimin Diharja ikut mendukung keputusan tersebut. Ia sangat setuju jika Persikabo bergabung dengan lembaga sah yang menjalankan roda kompetisi, meski akhirnya tak berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional.
“Abang setuju bergabung dengan PSSI, sebab aturannya sudah begitu. Jangan kita melanggar peraturan,” singkat pria berjuluk Pelatih Kampung ini. Ia menambahkan, sore ini Erik Ebol cs akan melakukan laga eksebisi menjamu Persitual Maluku di Stadion Persikabo Cibinong.
Pada duel tersebut, Suimin hanya akan menurunkan pemain yang belum dimainkan saat uji coba melawan Persiram Raja Ampat, Sabtu (26/11) lalu. Tujuan eksibisi yakni menguji pressing, transisi menyerang ke bertahan dan sebaliknya, serta koordinasi dan penyelesaian akhir.
(radarbogor)
Jadi kalau ada yang sah buat apa kita melanggar. PSSI itu yang punya kuasa bukannya BLI,” jelas Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra kepada Radar Bogor, kemarin.Menurut dia, meski tawaran dari Ligina cukup menggiurkan yakni Rp500 juta untuk satu klub, hal itu tak akan berarti apa-apa tanpa adanya legalitas dari PSSI.
Sekaligus, kata dia, menghindari hukuman seperti yang pernah dialami Persema, PSM Makassar, Persibo dan Persebaya saat musim kompetisi 2010-2011 lalu. “Kami tak mau dikenakan sanksi seperti klub-klub sebelumnya, kita ikuti saja peraturan yang ada.
Walau di Ligina banyak tim besar seperti Sriwijaya FC, Persipura, Persib dan Persija, ” tegas Rhendie lagi. Kendati demikian, Rhendie menolak jika Laskar Padjajaran dikatakan bertindak oportunis. Sebab, ia mengaku dekat dengan petinggi-petinggi PSSI yang dulunya berasal dari Liga Primer Indonesia (LPI).
“Bukan kita oportunis atau aji mumpung, karena yang berkuasa saat ini mereka. Yang memiliki legalitas dan diakui FIFA itu PSSI bukannyaBLI. Kalau Persikabo nggak masalah mau berlaga di level I atau II,” tutur mantan COO Bogor Raya FC ini.
Headcoach Suimin Diharja ikut mendukung keputusan tersebut. Ia sangat setuju jika Persikabo bergabung dengan lembaga sah yang menjalankan roda kompetisi, meski akhirnya tak berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional.
“Abang setuju bergabung dengan PSSI, sebab aturannya sudah begitu. Jangan kita melanggar peraturan,” singkat pria berjuluk Pelatih Kampung ini. Ia menambahkan, sore ini Erik Ebol cs akan melakukan laga eksebisi menjamu Persitual Maluku di Stadion Persikabo Cibinong.
Pada duel tersebut, Suimin hanya akan menurunkan pemain yang belum dimainkan saat uji coba melawan Persiram Raja Ampat, Sabtu (26/11) lalu. Tujuan eksibisi yakni menguji pressing, transisi menyerang ke bertahan dan sebaliknya, serta koordinasi dan penyelesaian akhir.
(radarbogor)
Minggu, 27 November 2011
Persikabo Ditahan Imbang Persiram
TIM Persikabo Bogor ditahan imbang tamunya Persiram Raja Ampat 2-2 (0-2) pada pertandingan ujicoba di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (26/11) sore. Tim besutan Suimin Diharja tertinggal dua gol lebih dulu melalui kaki Nasution Karubaba (42) dan Koubai (70). Persikabo berhasil membalas melalui dua gol Jibby Wuwungan pada menit ke-78 dan 82. Usai pertandingan, Suimin mengatakan performa para pemainnya menurun. “Hal ini diakibatkan cuaca yang sangat panas. Fisik pemain terlihat kendor. Kita akan segera evaluasi,” tegas Suimin.
Mantan pelatih Persijap Jepara ini menambahkan, taktik dan teknik pemain pun masih belum maksimal. “Intinya Abang belum memiliki kerangka sebelas pemain. Kami akan lihat pada pertandingan ujicoba berikutnya,” jelasnya.
Sementara itu, pelatih Persiram Bambang Nurdiansyah mengatakan, timnya baru sepuluh hari menjalani latihan. Tim ini akan mengikuti Liga Super Indonesia (LSI).
“Kami baru sepuluh hari latihan. Tanggal 3 Desember kita akan mulai bermain melawan Persib Bandung,” kata Bambang.
(informasibogor)
Mantan pelatih Persijap Jepara ini menambahkan, taktik dan teknik pemain pun masih belum maksimal. “Intinya Abang belum memiliki kerangka sebelas pemain. Kami akan lihat pada pertandingan ujicoba berikutnya,” jelasnya.
Sementara itu, pelatih Persiram Bambang Nurdiansyah mengatakan, timnya baru sepuluh hari menjalani latihan. Tim ini akan mengikuti Liga Super Indonesia (LSI).
“Kami baru sepuluh hari latihan. Tanggal 3 Desember kita akan mulai bermain melawan Persib Bandung,” kata Bambang.
(informasibogor)
Koordinasi Buruk Laskar Padjajaran
Kendati tim telah melakukan berbagai persiapan untuk tampil dihadapan publik sendiri, namun Laskar Padjajaran masih belum mampu membungkam Persiram Raja Ampat dalam laga ujicoba yang berlangsung di Stadion Persikabo Cibinong, setelah skuad besutan Suimin Diharja itu ditaham imbang 2-2, kemarin.
Pada duel eksebisi itu, gol pembuka diciptakan oleh Persiram melalui Nasution Karbubu di menit ke-42, kemudian pada menit ke-70 berkat sontekan Kubai. Sedangkan, Persikabo baru bisa membalas lewat sundulan Jibby Wuwungan di menit ke-78, setelah memanfaatkan umpan Mulyani. Empat belas menit berselang, Laskar Pajajaran sukses menyamakan kedudukan dari hadiah pinalti, karena Benson melakukan hands ball. Skor 2-2 bertahan hingga laga bubar.
Dalam laga ujicoba memang bukan untuk mencari siapa yang menang atau kalah, namun untuk memperbaiki kekurangan sebuah tim, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Suimin Diharja. Koordinasi antar lini Laskar Padjajaran masih belum optimal dan tanpa skema jelas, bahkan serangan yang dibangun oleh Bona Simanjuntak cs terkesan monoton, sehingga para punggawa Persiram dengan mudah menanggulanginya. Tak hanya itu, performa striker anyar Persikabo, Papito belum memberikan kontribusi.
“Abang memang akui koordinasi antar lini masih buruk, sehingga banyak bola lepas. Barisan depan juga kurang tenang dalam penyelesaian akhir, ditambah dengan serangan yang monoton. Nah, ini menjadi pekerjaan rumah untuk segera membenahi ini,” ungkap Suimin kepada Radar Bogor, usai pertandingan.
Menurut dia, Laskar Padjajaran masih memiliki kekurangan yakni, transisi menyerang ke bertahan ataupun sebaliknya. “Ya transisi juga kurang terlihat sama sekali, tak seperti biasanya. Pokoknya hari ini anak-anak main tak bagus,” tegas pria berjuluk Pelatih Kampung ini.
Ia berjanji, akan terus melakukan pematangan dengan melakukan ujicoba melawan Persitual Maluku pada Senin (28/11) dan bentrok Persiter Ternate, Rabu (30/11) mendatang. “Saya akan melakukan ujicoba lagi, nanti kita lihat apakah anak-anak masih bermain seperti tadi atau tidak. Kan ujicoba ini bukan mencari siapa yang kalah dan menang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persiram, Bambang Nurdiansyah mengaku, tak puas dengan hasil ini dan menyalahkan gaya kepemimpinan wasita yang buruk.
“Saya nggak puas, harusnya wasit bisa melihat ini kan laga ujicoba, jangan dibawa serius. Kita ini ingin tahu diamana letak kekurangan. Apalagi, Sabtu (3/12) kami mau melawan Persib. Ya, kalau Persikabo mainnya lumayan bagus lah,” pungkasnya.
(radarbogor)
Pada duel eksebisi itu, gol pembuka diciptakan oleh Persiram melalui Nasution Karbubu di menit ke-42, kemudian pada menit ke-70 berkat sontekan Kubai. Sedangkan, Persikabo baru bisa membalas lewat sundulan Jibby Wuwungan di menit ke-78, setelah memanfaatkan umpan Mulyani. Empat belas menit berselang, Laskar Pajajaran sukses menyamakan kedudukan dari hadiah pinalti, karena Benson melakukan hands ball. Skor 2-2 bertahan hingga laga bubar.
Dalam laga ujicoba memang bukan untuk mencari siapa yang menang atau kalah, namun untuk memperbaiki kekurangan sebuah tim, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Suimin Diharja. Koordinasi antar lini Laskar Padjajaran masih belum optimal dan tanpa skema jelas, bahkan serangan yang dibangun oleh Bona Simanjuntak cs terkesan monoton, sehingga para punggawa Persiram dengan mudah menanggulanginya. Tak hanya itu, performa striker anyar Persikabo, Papito belum memberikan kontribusi.
“Abang memang akui koordinasi antar lini masih buruk, sehingga banyak bola lepas. Barisan depan juga kurang tenang dalam penyelesaian akhir, ditambah dengan serangan yang monoton. Nah, ini menjadi pekerjaan rumah untuk segera membenahi ini,” ungkap Suimin kepada Radar Bogor, usai pertandingan.
Menurut dia, Laskar Padjajaran masih memiliki kekurangan yakni, transisi menyerang ke bertahan ataupun sebaliknya. “Ya transisi juga kurang terlihat sama sekali, tak seperti biasanya. Pokoknya hari ini anak-anak main tak bagus,” tegas pria berjuluk Pelatih Kampung ini.
Ia berjanji, akan terus melakukan pematangan dengan melakukan ujicoba melawan Persitual Maluku pada Senin (28/11) dan bentrok Persiter Ternate, Rabu (30/11) mendatang. “Saya akan melakukan ujicoba lagi, nanti kita lihat apakah anak-anak masih bermain seperti tadi atau tidak. Kan ujicoba ini bukan mencari siapa yang kalah dan menang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persiram, Bambang Nurdiansyah mengaku, tak puas dengan hasil ini dan menyalahkan gaya kepemimpinan wasita yang buruk.
“Saya nggak puas, harusnya wasit bisa melihat ini kan laga ujicoba, jangan dibawa serius. Kita ini ingin tahu diamana letak kekurangan. Apalagi, Sabtu (3/12) kami mau melawan Persib. Ya, kalau Persikabo mainnya lumayan bagus lah,” pungkasnya.
(radarbogor)
Rabu, 23 November 2011
Tolak Rembang Cup, Persikabo Bidik Tiga Uji Coba
Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang dijadwalkan akan digulirkan pada 24 November mendatang. COO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, ketidakikutsertaan Laskar Pajajaran ini dikarenakan Persikabo memiliki agenda sendiri untuk menggelar sedikitnya tiga kali uji coba kandang sebelum menghadapi kompetisi Divisi Utama versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Dalam kurun waktu dekat ini, Tugihadi dkk dijadwalkan akan melakoni uji coba dengan tim-tim level 1 seperti Persiba Bantul, Persiram Raja Ampat, dan satu klub luar negeri, Serawak FC.
“Surat undangannya memang sudah ditangan kita, tapi kita sepertinya tidak akan mengikuti kompetisi itu, mengingat kita sudah menjadwalkan uji coba di Bogor, kalau kita tetap ikut Bupati Rembang Cup, kita takutkan kondisi pemain bisa drop, lebih baik kita fokuskan uji coba disini saja, apalagi awal bulan Desember kita akan menghadapi Serawak FC,” ujar rudi kepada Pakar, kemarin. Untuk sementara waktu ini, Persikabo tengah berkonsentrasi mencari 20 nama pemain yang akan didaftarkan Persikabo di PT.LPIS untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama.
Selain itu, Persikabo juga tengah memantau tiga pemain asing yang bakal memperebutkan satu kursi pemain asing Persikabo yakni Bruno Pepito dan Alfredo Cano, serta satu lagi pendatang baru yakni ferry andy soma, mantan striker Bandung FC.“Kita memang sedang memantau perkembangan mereka, kita lihat dulu dong mana yang sesuai dengan karakter Persikabo, mudah-mudahan secepatnya kita bisa menemukan satu pemain asing tersebut, dan segera mendaftarkannya ke LPIS,” tukasnya.
(pakuanraya)
“Surat undangannya memang sudah ditangan kita, tapi kita sepertinya tidak akan mengikuti kompetisi itu, mengingat kita sudah menjadwalkan uji coba di Bogor, kalau kita tetap ikut Bupati Rembang Cup, kita takutkan kondisi pemain bisa drop, lebih baik kita fokuskan uji coba disini saja, apalagi awal bulan Desember kita akan menghadapi Serawak FC,” ujar rudi kepada Pakar, kemarin. Untuk sementara waktu ini, Persikabo tengah berkonsentrasi mencari 20 nama pemain yang akan didaftarkan Persikabo di PT.LPIS untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama.
Selain itu, Persikabo juga tengah memantau tiga pemain asing yang bakal memperebutkan satu kursi pemain asing Persikabo yakni Bruno Pepito dan Alfredo Cano, serta satu lagi pendatang baru yakni ferry andy soma, mantan striker Bandung FC.“Kita memang sedang memantau perkembangan mereka, kita lihat dulu dong mana yang sesuai dengan karakter Persikabo, mudah-mudahan secepatnya kita bisa menemukan satu pemain asing tersebut, dan segera mendaftarkannya ke LPIS,” tukasnya.
(pakuanraya)
Kegagalan Garuda Muda Harus Jadi Bahan Evaluasi
Kegagalan Timnas U-23 di babak final SEA Games 2011 bukan hanya memukul para pemain dan pelatih U-23 saja. Jutaan supporter Skuad Garuda Muda juga merasakan kekecewaan yang sama karena tim kebanggaan Indonesia gagal merebut kembali medali emas yang sudah sejak 20 tahun lalu tak berhasil didapatkan Indonesia , tak terkecuali para punggawa Persikabo. Sebagai seorang pemain bola, sungguh menyakitkan tak mampu memberikan kemenangan bagi timnya yang memiliki ribuan pendukung, dan para pemain Persikabo ini tahu betul apa yang kini tengah dirasakan para Garuda Muda ini.
“Kecewa tentu pasti, kita sudah lama menantikan juara, tapi perjuangan para pemain timnas U-23 kemarin patut kita acungi jempol, semangat mereka sungguh luar biasa, apalagi dengan waktu pertandingan yang cukup lama, susah bagi seorang pemain sepakbola untuk bisa konsentrasi penuh dalam waktu selama itu, mereka tetap yang terbaik,” ujar Erik salah satu pemain Persikabo kepada Pakar, kemarin. Sementara itu pandangan lain dilontarkan salah satu pemain senior, Masperi Kasim. Menurutnya, kekalahan timnas Indonesia kontra Malaysia kemarin harus dijadikan bahan evaluasi bagi PSSI sendiri mengapa 20 tahun lamanya mereka belum mampu memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
“Harusnya kegagalan kemarin bisa dijadikan evaluasi, sebenarnya kekalahan kita ini wajar, apalagi jika dilihat dari persiapan kedua tim, federasi Sepakbola Malaysia sudah menyiapkan para pesepakbola mereka sejak lama dan berjenjang lalu dibina secara intensif oleh federasi sepakbola setempat, sedangkan Indonesia terbiasa dengan persiapan yang serba mepet, mungkin ada pembinaan berjenjang, tapi kita lihat hasilnya kan, seperti timnas SAD yang dikirim ke Uruguay itu, mereka pulang saja, ujung-ujungnya pemain ini hanya dijadikan proyek PSSI saja tanpa ada hasil nyata bagi Indonesia, ” tukas mantan Kapten Bogor Raya FC ini.
Lebih lanjut, Ia berharap PSSI bisa segera memperbaiki pola pembinaan sepakbola di Indonesia, dan mempertahankan skuad timnas U-23 yang ada untuk terus dibina sehingga pada saat dibutuhkan nanti, Indonesia tak lagi kebingungan dengan masa persiapan tim yang mepet.
(pakuanaya)
“Kecewa tentu pasti, kita sudah lama menantikan juara, tapi perjuangan para pemain timnas U-23 kemarin patut kita acungi jempol, semangat mereka sungguh luar biasa, apalagi dengan waktu pertandingan yang cukup lama, susah bagi seorang pemain sepakbola untuk bisa konsentrasi penuh dalam waktu selama itu, mereka tetap yang terbaik,” ujar Erik salah satu pemain Persikabo kepada Pakar, kemarin. Sementara itu pandangan lain dilontarkan salah satu pemain senior, Masperi Kasim. Menurutnya, kekalahan timnas Indonesia kontra Malaysia kemarin harus dijadikan bahan evaluasi bagi PSSI sendiri mengapa 20 tahun lamanya mereka belum mampu memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
“Harusnya kegagalan kemarin bisa dijadikan evaluasi, sebenarnya kekalahan kita ini wajar, apalagi jika dilihat dari persiapan kedua tim, federasi Sepakbola Malaysia sudah menyiapkan para pesepakbola mereka sejak lama dan berjenjang lalu dibina secara intensif oleh federasi sepakbola setempat, sedangkan Indonesia terbiasa dengan persiapan yang serba mepet, mungkin ada pembinaan berjenjang, tapi kita lihat hasilnya kan, seperti timnas SAD yang dikirim ke Uruguay itu, mereka pulang saja, ujung-ujungnya pemain ini hanya dijadikan proyek PSSI saja tanpa ada hasil nyata bagi Indonesia, ” tukas mantan Kapten Bogor Raya FC ini.
Lebih lanjut, Ia berharap PSSI bisa segera memperbaiki pola pembinaan sepakbola di Indonesia, dan mempertahankan skuad timnas U-23 yang ada untuk terus dibina sehingga pada saat dibutuhkan nanti, Indonesia tak lagi kebingungan dengan masa persiapan tim yang mepet.
(pakuanaya)
Kabomania Turut Berduka
Insiden tewasnya dua supporter Indonesia saat hendak menyaksikan laga final timnas U-23 Indonesia kontra Malaysia Senin (21/11), kemarin mengundang keprihatinan dari seluruh kalangan supporter salah satunya Kabomania. Dua supporter yang sudah terungkap identitasnya yakni Reno Alvino (21), warga Cilitan, Jakarta Timur dan Aprilianto Eko Wicaksono (14), warga Jalan Danau Batur VIII Nomor 15 RT 01 RW 07, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang ini tewas mengenaskan akibat kisruh yang terjadi di sektor 15 Stadion Gelora Bung Karno jelang pertandingan.
Selain mereka, belasan supporter lainnya juga terluka cukup parah sehingga harus dilarikan kerumah sakit. Atas kejadian tersebut, Muhammad Dzikri, salah satu supporter Kabomania yang menyaksikan kejadian naas itu berharap agar persitiwa dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di stadion manapun. Ia berharap pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno bisa ditingkatkan.
“Kita cukup prihatin dengan tewasnya dua supporter timnas Indonesia, seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan timnas tanpa harus meregang nyawa, mungkin kejadian naas ini tidak akan terjadi jika pengamanan lebih diperketat dan para penonton bisa tertib, sekali lagi ini adalah peringatan bagi kita,” ujar Dzikri kepada Pakar, kemarin. Lebih lanjut, Dzikri berharap kejadian naas ini tidak lagi terulang di stadion manapun dan menimpa pada supporter lainnya. Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi kepada Kabomania , Ia berharap Kabomania kedepannya punya link untuk mempermudah mendapatkan tiket timnas, sehingga tidak ada lagi istilah masuk secara paksa ke dalam Stadion.
(pakuanraya)
Selain mereka, belasan supporter lainnya juga terluka cukup parah sehingga harus dilarikan kerumah sakit. Atas kejadian tersebut, Muhammad Dzikri, salah satu supporter Kabomania yang menyaksikan kejadian naas itu berharap agar persitiwa dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di stadion manapun. Ia berharap pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno bisa ditingkatkan.
“Kita cukup prihatin dengan tewasnya dua supporter timnas Indonesia, seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan timnas tanpa harus meregang nyawa, mungkin kejadian naas ini tidak akan terjadi jika pengamanan lebih diperketat dan para penonton bisa tertib, sekali lagi ini adalah peringatan bagi kita,” ujar Dzikri kepada Pakar, kemarin. Lebih lanjut, Dzikri berharap kejadian naas ini tidak lagi terulang di stadion manapun dan menimpa pada supporter lainnya. Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi kepada Kabomania , Ia berharap Kabomania kedepannya punya link untuk mempermudah mendapatkan tiket timnas, sehingga tidak ada lagi istilah masuk secara paksa ke dalam Stadion.
(pakuanraya)
Persikabo Daftarkan 20 Pemain
Mendekati tanggal deadline pendaftaran peserta kompetisi liga Divisi Utama versi PT.Liga Prima Sportindo (LPIS) yang jatuh pada 25 November mendatang, para pemain Persikabo mulai harap-harap cemas. Pasalnya, dari 30 pemain yang saat ini sudah menjalani seleksi kurang lebih selama sebulan, hanya 20 pemain saja yang akan didaftarkan ke PSSI. Hal itu yang ditakutkan para pemain, terutama pemain lokal Persikabo, salah satunya Mu'mien. “Harap-harap cemas juga si, takut nggak didaftarin ke PSSI, sampai sekarang kita semua belum tahu siapa saja pemain yang akan didaftarkan ke PSSI, kalau nggak didaftarin kita kan harus menunggu lama lagi sekitar sebulan untuk periode pendaftaran gelombang dua,” ujar Mu'mien saat ditemui Pakar di mess Persikabo, kemarin.
Kendati harap-harap cemas, pesepakbola asal Ciapus yang sudah merumput di Persikabo sejak zaman Iwan Setiawan ini tetap optimis bisa terjaring dalam daftar 20 nama pemain yang akan direkomendasikan oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ke manajemen untuk segera didaftarkan ke PSSI. “Ya harus optimistis sekarang ini, berjuang sekuat tenaga untuk dapat tiket kompetisi liga Divisi Utama, sekarang ini jalani dulu apa yang ada, latihan sekeras apapun ya tetap kita laksanakan dengan baik, karena itu kewajiban kita sebagai pemain, masalah hasil semua kan tergantung pelatih, kita sebagai pemain yang penting berusaha, “ tukasnya.
Seperti yang diberitakan Pakar beberapa waktu lalu, Persikabo memang hanya akan mendaftarkan 20 pemain dalam kompetisi level 2 PSSI untuk tahap awal kompetisi, sedangkan untuk sisanya yakni lima pemain akan didaftarkan di periode kedua sekitar bulan Januari mendatang.
(PAKUANRAYA)
Kendati harap-harap cemas, pesepakbola asal Ciapus yang sudah merumput di Persikabo sejak zaman Iwan Setiawan ini tetap optimis bisa terjaring dalam daftar 20 nama pemain yang akan direkomendasikan oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ke manajemen untuk segera didaftarkan ke PSSI. “Ya harus optimistis sekarang ini, berjuang sekuat tenaga untuk dapat tiket kompetisi liga Divisi Utama, sekarang ini jalani dulu apa yang ada, latihan sekeras apapun ya tetap kita laksanakan dengan baik, karena itu kewajiban kita sebagai pemain, masalah hasil semua kan tergantung pelatih, kita sebagai pemain yang penting berusaha, “ tukasnya.
Seperti yang diberitakan Pakar beberapa waktu lalu, Persikabo memang hanya akan mendaftarkan 20 pemain dalam kompetisi level 2 PSSI untuk tahap awal kompetisi, sedangkan untuk sisanya yakni lima pemain akan didaftarkan di periode kedua sekitar bulan Januari mendatang.
(PAKUANRAYA)
Selasa, 22 November 2011
Titus Bonai : Selamat, Malaysia !!
Penyerang tim nasional Indonesia U-23, Titus "Tibo" Bonai, mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan meraih medali emas di SEA Games XXVI. "Harimau Muda" tampil sebagai juara setelah menang adu penalti dengan skor 4-3. Dengan demikian, Malaysia telah dua kali berturut-turut meraih emas di SEA Games. Sebelumnya, mereka menjuarai SEA Games 2009 lalu.
"Saya mengucapkan selamat bagi tim yang juara," kata Tibo seusai
pertandingan.
Tibo mengaku tetap bersyukur meski Indonesia gagal meraih emas. Timnas, lanjut Tibo, telah memberikan yang terbaik pada ajang dua tahunan ini. "Iya, kita sudah mencapai hasil puncak. Kami harus syukuri dan terima. Aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kami pada babak pertama, kedua, hingga perpanjangan waktu," jelas penyerang asal Papua itu.
Tibo sendiri menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil penuh dari babak penyisihan hingga final. Total, dia telah mengoleksi empat gol dari enam laga.
"Saya mengucapkan selamat bagi tim yang juara," kata Tibo seusai
pertandingan.
Tibo mengaku tetap bersyukur meski Indonesia gagal meraih emas. Timnas, lanjut Tibo, telah memberikan yang terbaik pada ajang dua tahunan ini. "Iya, kita sudah mencapai hasil puncak. Kami harus syukuri dan terima. Aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kami pada babak pertama, kedua, hingga perpanjangan waktu," jelas penyerang asal Papua itu.
Tibo sendiri menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil penuh dari babak penyisihan hingga final. Total, dia telah mengoleksi empat gol dari enam laga.
Selasa, 15 November 2011
Persikabo Bungkam PSPS PEKANBARU
Persikabo Kabupaten Bogor mampu unggul menghadapi PSPS Pekanbaru pada ujicoba di Stadion Persikabo, Selasa (15/11). Kali pertama tampil di kandang sendiri jelang Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012, Desember nanti, Laskar Pajajaran menang 1-0 melalui tendangan spekulasi Mu’min satu menit jelang pertandingan usai. “Masih ada saja kebocoran di setiap lini. Pemain pun belum berani memegang bola dan pressing meski ditingkatkan. Kita akan segera melakukan evaluasi,” kata pelatih Persikabo Suimin Diharja.
Laga itu cukup menarik perhatian Kabomania karena PSPS yang menyiapkan diri di Liga Super Indonesia dihuni mantan penyerang Persikabo musim lalu, Zaenal Arif. Abo, panggilan akrabnya memiliki peluang gol bersama Djumafo Herman. Namun keduanya kesulitan mencetak gol setelah lini belakang Persikabo bermain cukup apik. Secara keseluruhan penampilan pemain Persikabo sudah sesuai harapan. Tapi, Suimin menegaskan penjagaan terhadap lawan meski diperbaiki.
Sedangkan mengenai penampilan pemain seleksi asing asal Kamerun, Siankam Ernest dinilai kurang memenuhi kriteria yang diinginkan Suimin. Hal ini terlihat saat mantan pemain Persita Tangerang ini diturunkan. “Postur tubuh memang oke. Tapi
penampilanya jauh dari harapan,” jelas Suimin.
Suimin menambahkan, Ernest pun terdepak dari proses seleksi. “Kita pulangkan saja kepada agennya,” tambah Suimin. Saat ini, Persikabo pun sedang memantau dua pemain seleksi asing lainnya. Mereka adalah Bruno Pepito Sanusi dan Alfredo Cano.
“Kedua pemain ini sama-sama memiliki kualitas. Abang akan lihat penampilan selanjutnya saat uji coba melawan Persita Tangerang, Sabtu (19/11) mendatang,” tegas Suimin.
Persikabo menurunkan tiga penyerang yang diisi Jibby Wuwungan, Nico Susanto dan Siankam Ernest. Lapangan tengah dipercayakan kepada Jarot, Dian Irawan dan Cyril Tcana. Sedangkan lini belakang ditempati Tugi Hadi, Edward Valusta, Nopianto dan Rozali. “Pemain pelapis kita yang diturunkan pada babak kedua bermain bagus. Jadi penampilannya sama rata dan tidak ada perbedaan yang mencolok,” tambahnya.
(JurnalBogor)
Laga itu cukup menarik perhatian Kabomania karena PSPS yang menyiapkan diri di Liga Super Indonesia dihuni mantan penyerang Persikabo musim lalu, Zaenal Arif. Abo, panggilan akrabnya memiliki peluang gol bersama Djumafo Herman. Namun keduanya kesulitan mencetak gol setelah lini belakang Persikabo bermain cukup apik. Secara keseluruhan penampilan pemain Persikabo sudah sesuai harapan. Tapi, Suimin menegaskan penjagaan terhadap lawan meski diperbaiki.
Sedangkan mengenai penampilan pemain seleksi asing asal Kamerun, Siankam Ernest dinilai kurang memenuhi kriteria yang diinginkan Suimin. Hal ini terlihat saat mantan pemain Persita Tangerang ini diturunkan. “Postur tubuh memang oke. Tapi
penampilanya jauh dari harapan,” jelas Suimin.
Suimin menambahkan, Ernest pun terdepak dari proses seleksi. “Kita pulangkan saja kepada agennya,” tambah Suimin. Saat ini, Persikabo pun sedang memantau dua pemain seleksi asing lainnya. Mereka adalah Bruno Pepito Sanusi dan Alfredo Cano.
“Kedua pemain ini sama-sama memiliki kualitas. Abang akan lihat penampilan selanjutnya saat uji coba melawan Persita Tangerang, Sabtu (19/11) mendatang,” tegas Suimin.
Persikabo menurunkan tiga penyerang yang diisi Jibby Wuwungan, Nico Susanto dan Siankam Ernest. Lapangan tengah dipercayakan kepada Jarot, Dian Irawan dan Cyril Tcana. Sedangkan lini belakang ditempati Tugi Hadi, Edward Valusta, Nopianto dan Rozali. “Pemain pelapis kita yang diturunkan pada babak kedua bermain bagus. Jadi penampilannya sama rata dan tidak ada perbedaan yang mencolok,” tambahnya.
(JurnalBogor)
Senin, 14 November 2011
Laskar Padjajaran Optimis Juara Grup 2
TIM Persikabo Kabupaten Bogor yang masuk di grup dua, pada Kompetisi Liga Indonesia level dua optimistis mampu bersaing dengan 11 klub untuk memperebutkan posisi teratas dalam grup tersebut. Hal tersebut disampaikan CEO Persikabo, Rudi Ferdian. Keoptimisan pengusaha asal Bogor ini memang bukan tanpa alasan. Pasalnya, jika dilihat dari 12 tim yang menghuni grup 2, yakni PPSM Magelang, Persis Solo, Persip Pekalongan, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, PSIR Rembang, PSIS Semarang, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, Persikab Bandung, dan PSS Sleman semuanya memiliki kekuatan yang rata, sehingga peluang untuk lolos ke babak selanjutnya-pun hampir rata.
"Ya, jika melihat klub-klubnya, insya Allah sih peluang kita cukup besar, tinggal kita pantau juga nanti materi pemain mereka nanti, yang jelas kita harus optimis dulu, sekarang ini kita tidak usah berfikir main di level mana, ikuti saja aturan mainnya," tutur Rudi Ferdian saat ditemui Pakar, di mess Persikabo, kemarin.
Rudi menambahkan timnya bersama 11 klub lainnya memang sudah dipastikan masuk grup dua, namun regulasi kompetisi sendiri baru akan ditentukan pada 15 November mendatang. Menurut dia Kompetisi Divisi Utama 2011-2012 ini, rencananya akan diikuti oleh 47 tim yang terbagi menjadi empat wilayah.
Semua klub harus mendaftarkan para pemainnya minimal 18 pemain maksimal 25 November mendatang. "Maksimal kita harus mendaftarkan 18 pemain kita pada 25 November mendatang, masing-masing klub juga harus melakukan daftar ulang, sehingga peserta yang mengikuti kompetisi pasti, bisa saja dalam satu grup ada yang tidak daftar ulang, kompetisi tetap berjalan minimal 8 klub dalam satu grup," jelasnya.
Senada dengan Rudi Ferdian, Headcoach Persikabo Suimin Diharja mengatakan semua tim di grup dua kekuatannya cukup berimbang, tetapi ada beberapa tim yang dianggapa berat antara lain, PSS Sleman, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap. "Kita harus waspada dengan beberapa klub tersebut, karena persiapan mereka juga sepertinya sudah dari awal," bilang mantan Pelatih Persijap Jepara itu.
Oleh karena itu, timnya akan terus melakukan memantapan, terutama kerja-sama antar lini dengan pertandingan uji-coba bersama tim dari level dua. Sekaligus menjajaki kekuatan calon lawan di level dua. Tak hanya itu, ia juga sudah mulai memilah-milah siapa pemain yang akan direkomendasikan ke pihak manajemen untuk di daftarkan ke PSSI.
Untuk itu, Abang, panggilan akrab pelatih kampung ini, meminta kepada para pemainnya untuk bisa menunjukkan keseriusan dalam menjalani latihan. "Yang menentukan posisi pemain itu sendiri, sekarang 20 pemain dulu yang kita daftarkan, itu artinya 10 pemain masuk daftar tunggu untuk di daftarkan ke PSSI, tergantung mereka sendiri mau di daftarkan sekarang atau Januari mendatang," tambahnya.
(pakuanraya)
"Ya, jika melihat klub-klubnya, insya Allah sih peluang kita cukup besar, tinggal kita pantau juga nanti materi pemain mereka nanti, yang jelas kita harus optimis dulu, sekarang ini kita tidak usah berfikir main di level mana, ikuti saja aturan mainnya," tutur Rudi Ferdian saat ditemui Pakar, di mess Persikabo, kemarin.
Rudi menambahkan timnya bersama 11 klub lainnya memang sudah dipastikan masuk grup dua, namun regulasi kompetisi sendiri baru akan ditentukan pada 15 November mendatang. Menurut dia Kompetisi Divisi Utama 2011-2012 ini, rencananya akan diikuti oleh 47 tim yang terbagi menjadi empat wilayah.
Semua klub harus mendaftarkan para pemainnya minimal 18 pemain maksimal 25 November mendatang. "Maksimal kita harus mendaftarkan 18 pemain kita pada 25 November mendatang, masing-masing klub juga harus melakukan daftar ulang, sehingga peserta yang mengikuti kompetisi pasti, bisa saja dalam satu grup ada yang tidak daftar ulang, kompetisi tetap berjalan minimal 8 klub dalam satu grup," jelasnya.
Senada dengan Rudi Ferdian, Headcoach Persikabo Suimin Diharja mengatakan semua tim di grup dua kekuatannya cukup berimbang, tetapi ada beberapa tim yang dianggapa berat antara lain, PSS Sleman, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap. "Kita harus waspada dengan beberapa klub tersebut, karena persiapan mereka juga sepertinya sudah dari awal," bilang mantan Pelatih Persijap Jepara itu.
Oleh karena itu, timnya akan terus melakukan memantapan, terutama kerja-sama antar lini dengan pertandingan uji-coba bersama tim dari level dua. Sekaligus menjajaki kekuatan calon lawan di level dua. Tak hanya itu, ia juga sudah mulai memilah-milah siapa pemain yang akan direkomendasikan ke pihak manajemen untuk di daftarkan ke PSSI.
Untuk itu, Abang, panggilan akrab pelatih kampung ini, meminta kepada para pemainnya untuk bisa menunjukkan keseriusan dalam menjalani latihan. "Yang menentukan posisi pemain itu sendiri, sekarang 20 pemain dulu yang kita daftarkan, itu artinya 10 pemain masuk daftar tunggu untuk di daftarkan ke PSSI, tergantung mereka sendiri mau di daftarkan sekarang atau Januari mendatang," tambahnya.
(pakuanraya)
Sabtu, 12 November 2011
Thailand: Tak Ada Pilihan, Kami Harus Menang dari Indonesia
Pertandingan ini dimenangkan Thailand 4 0. Thailand tidak menganggap Indonesia sebagai lawan yang enteng saat kedua tim bertemu dalam lanjutan babak penyisihan Grup A cabang sepak bola SEA Games XXVI, Minggu (13/11/2011). Tim negara "Gajah Putih" itu justru menilai Indonesia sebagai tim yang sangat sulit dilawan. "Indonesia tim yang sangat berat," kata Manajer Thailand, Kasem Jariyawatwong kepada wartawan, Sabtu (12/11/2011). Kasem mengatakan, timnya akan berusaha keras memetik kemenangan. Tiga poin menjadi harga mati bagi Thailand demi membuka peluang lolos ke semifinal. Saat ini, Ronnachai Rangsiyo dan kawan-kawan terpaku di peringkat keempat dengan mengoleksi tiga angka.
"Kami harus maju karena para pendukung Thailand di Bangkok mengharapkan berita bagus dari SEA Games. Kami mengharapkan kemenangan lawan Indonesia. Kami tidak punya pilihan lain selain menang sejak kekalahan di pertandingan pertama (Malaysia)," ungkapnya.
Pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan sendiri menegaskan bahwa timnya tak boleh menganggap enteng Thailand. Thailand merupakan langganan juara dalam ajang dua tahunan ini.
Apalagi mengacu statistik, Thailand selalu mampu menundukkan Indonesia dalam dua pertemuan terakhir. Setelah ditekuk 1-3 di semi final SEA Games 2005, langkah Indonesia ke semi final terhenti ketika ditaklukkan tuan rumah Thailand 1-2, dua tahun kemudian.
"Kami harus maju karena para pendukung Thailand di Bangkok mengharapkan berita bagus dari SEA Games. Kami mengharapkan kemenangan lawan Indonesia. Kami tidak punya pilihan lain selain menang sejak kekalahan di pertandingan pertama (Malaysia)," ungkapnya.
Pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan sendiri menegaskan bahwa timnya tak boleh menganggap enteng Thailand. Thailand merupakan langganan juara dalam ajang dua tahunan ini.
Apalagi mengacu statistik, Thailand selalu mampu menundukkan Indonesia dalam dua pertemuan terakhir. Setelah ditekuk 1-3 di semi final SEA Games 2005, langkah Indonesia ke semi final terhenti ketika ditaklukkan tuan rumah Thailand 1-2, dua tahun kemudian.
PSSI: Kalah 4-0, Ini Sudah "TAKDIR" Timnas Senior
Penanggung jawab tim nasional Indonesia, Bernhard Limbong, dengan sangat enteng menjawab kegagalan pasukan Garuda di ajang pra kualifikasi Piala Dunia sebagai sebuah takdir yang sangat sulit dihindari oleh Indonesia. "Saya kira sudah sangat jelas Indonesia kalah dengan skor 4-0. Kami tidak mau melempar tanggung jawab atau menyalahkan siapapun atas kegagalan ini. Ini sudah menjadi takdir yang tidak bisa lagi dihindari," kata Limbong kepada Tribunnews.com, Sabtu (12/11/2011).
Di tangan Wim Rijsbergen, tim nasional senior Indonesia tidak satupun meraih poin di ajang pra kualifikasi Piala Dunia 2014. Alih-alih mau mendapatkan satu poin saja, nasib Indonesia sangat mengenaskan setelah melakoni empat pertandingan dengan empat kekalahan pula.
Dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama, duka Indonesia berlanjut ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 juga di kandang sendiri.
Duka itu terus berlanjut saat Garuda dicabik-cabik 4-0 oleh Qatar pada matchday keempat yang berlangsung Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Sabtu (12/11/2011). Dengan demikian, habislah sudah peluang Indonesia untuk melaju ke fase kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.
Di tangan Wim Rijsbergen, tim nasional senior Indonesia tidak satupun meraih poin di ajang pra kualifikasi Piala Dunia 2014. Alih-alih mau mendapatkan satu poin saja, nasib Indonesia sangat mengenaskan setelah melakoni empat pertandingan dengan empat kekalahan pula.
Dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama, duka Indonesia berlanjut ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 juga di kandang sendiri.
Duka itu terus berlanjut saat Garuda dicabik-cabik 4-0 oleh Qatar pada matchday keempat yang berlangsung Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Sabtu (12/11/2011). Dengan demikian, habislah sudah peluang Indonesia untuk melaju ke fase kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.
Jumat, 11 November 2011
Greg dan Victor Sudah Bisa Dimainkan Lawan Qatar
PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah bisa memainkan duo naturalisasi baru, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo pada laga kontra tuan rumah Qatar di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2011, 11 November esok. Namun dari pernyataan kapten Bambang Pamungkas pada sesi keterangan pers seperti yang dilansir kantor berita Qatar News Agency menyebutkan bahwa Indonesia siap memainkan permainan terbaik dengan hadirnya tiga pemain baru.
“Kami telah siap menghadapi laga nanti, dan berusaha memperagakan permainan terbaik, terutama dengan hadirnya tiga pemain baru yang bergabung belakangan ini,” kata Bepe pada keterangan pers-nya.
Bepe juga menambahkan bahwa laga melawan Qatar adalah laga penentuan bagi Indonesia terkait peluang melaju ke fase berikutnya.
Terkait dengan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo sebelumnya PSSI masih menanti surat pernyataan dari FA Nigeria yang menjelaskan kedua pemain kelahiran Nigeria itu belum pernah memperkuat timnas negara tersebut.
“Kami telah siap menghadapi laga nanti, dan berusaha memperagakan permainan terbaik, terutama dengan hadirnya tiga pemain baru yang bergabung belakangan ini,” kata Bepe pada keterangan pers-nya.
Bepe juga menambahkan bahwa laga melawan Qatar adalah laga penentuan bagi Indonesia terkait peluang melaju ke fase berikutnya.
Terkait dengan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo sebelumnya PSSI masih menanti surat pernyataan dari FA Nigeria yang menjelaskan kedua pemain kelahiran Nigeria itu belum pernah memperkuat timnas negara tersebut.
Okto Tantang Singapura Bermain Menyerang
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Singapura dalam lanjutan Grup A SEA Games 2011, Jumat (11/11/11) pukul 14.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Dilihat dari perbandingan hasil pertandingan, dimana Indonesia menang 6-0 atas Kamboja, sementara Singapura hanya 2-1, ‘Skuad Garuda’ difavoritkan meraih kemenangan. “Aku nggak lihat Singapura lawan Kamboja, karena latihan waktu itu. Kita tidak akan anggap remeh setiap lawan. Karena semua bagus, kalau lengah akan berbahaya,” ungkap Okto.
Okto berharap timnas Indonesia bisa memanfaatkan keuntungan jeda waktu yang lebih panjang. Singapura sudah menjalani dua laga, sementara Indonesia baru sekali.
“Ini menguntungkan, dalam arti mereka kuras tenaga lima hari, kita baru tiga hari, kita harus manfaatkan momen-momen itu,” tegasnya.
Pemain Persiram Raja Ampat itu juga tak mempermasalahkan pertandingan yang digelar pukul dua siang. “Itu tak masalah. Kalau buat saya, main jam 12 siang pun tak masalah, sudah biasa,” Okto menjawab.
Pemuda asal Papua ini mengatakan bahwa sejauh ini, pelatih Rahmad Darmawan belum memberikan strategi khusus untuk menghadapi tim yang punya pertahanan cukup rapat tersebut.
Sementara itu, setelah bermain bertahan saat imbang lawan Malaysia, Singapura tampil lebih menyerang saat mengalahkan Kamboja. Mengenai kemungkinan lawannya bermain menyerang, Okto menjawab tenang, “Baguslah kalau menyerang. Kita lihat saja terakhir siapa yang menang.”
Okto berharap timnas Indonesia bisa memanfaatkan keuntungan jeda waktu yang lebih panjang. Singapura sudah menjalani dua laga, sementara Indonesia baru sekali.
“Ini menguntungkan, dalam arti mereka kuras tenaga lima hari, kita baru tiga hari, kita harus manfaatkan momen-momen itu,” tegasnya.
Pemain Persiram Raja Ampat itu juga tak mempermasalahkan pertandingan yang digelar pukul dua siang. “Itu tak masalah. Kalau buat saya, main jam 12 siang pun tak masalah, sudah biasa,” Okto menjawab.
Pemuda asal Papua ini mengatakan bahwa sejauh ini, pelatih Rahmad Darmawan belum memberikan strategi khusus untuk menghadapi tim yang punya pertahanan cukup rapat tersebut.
Sementara itu, setelah bermain bertahan saat imbang lawan Malaysia, Singapura tampil lebih menyerang saat mengalahkan Kamboja. Mengenai kemungkinan lawannya bermain menyerang, Okto menjawab tenang, “Baguslah kalau menyerang. Kita lihat saja terakhir siapa yang menang.”
Persikabo di Grup II
Kisruh Indonesian Premier League (IPL) belum beres, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berancang-ancang untuk menghelat kompetisi Divisi Utama. Rencananya kickoff kompetisi level kedua tanah air itu diputar pada pekan kedua Desember. Kemarin PT LPIS melakukan managers meeting Divisi Utama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Pertemuan dihadiri sekitar wakil 37 klub. Sayang, tidak semua level manajer klub yang datang. Ada yang diwakili bendahara, sekretaris, dan elemen klub lainnya.
Situasi di sekitar lokasi managers meeting berlangsung tegang. Sebab, PT LPIS menyewa puluhan petugas keamanan berwajah garang. ”Ini baru pertama sepanjang karir sepak bola saya menghadiri managers meeting yang suasana seperti perang begini. Apa sih maunya PSSI,” kata Freddy Muli, manager coach Gresik United, kepada Jawa Pos kemarin (9/11).
Menurut Freddy, tidak banyak yang bisa diperoleh dari managers meeting kemarin. Menurut mantan pelatih Persebaya dan Persidafon Dafonsoro itu, materi yang disampaikan oleh PT LPIS tidak jelas. Di antaranya, setiap klub diwajibkan minimal punya tiga pemian U-21. “Juga, dibahas soal saham-saham yang saya tidak jelas apa maunya. Mereka, sepertinya, tengah membicarakan bisnis. Bukan kompetisi sepak bola,” beber dia.
Head of Competition PT LPIS Hendriyana mengatakan, kompetisi Divisi Utama rencananya melibatkan 47 klub. Peserta dibagi dalam empat grup dengan mempertimbangkan, antara lain, kedekatan geografis. Menurut Hendriyana, kompetisi nanti dibagi dalam empat grup dengan sistem home and away. Juara setiap grup otomatis promosi ke kompetisi Indonesian Premier League (IPL) sekaligus berhak mengikuti babak semifinal Divisi Utama.
“Babak semifinal dan final nanti hanya untuk mencari siapa juara Divisi Utama musim ini. Sistemnya tetap home and away. Tapi, khusus final akan digelar di tempat netral,” ujar Hendriyana.
Soal pemain asing, PT LPIS memberikan batasan maksimal tiga orang dan mereka boleh dimainkan sekaligus asal ada dalam daftar susunan pemain. ”Registrasi personal tim, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial kami buka mulai 9 November besok (kemarin, Red),” jelasnya.
Klub yang positif ikut kompetisi Divisi Utama harus mengisi formulir LP1 atau pernyataan kesediaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS. Formulir sudah harus diserahkan ke PT LPIS paling lambat Jumat (11/11) pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, wakil Persebaya Divisi Utama (DU) mencak-mencak di arena managers meeting. Sebab, Persebaya merasa tidak diundang. Padahal, mereka merasa musim lalu berkompetisi di Divisi Utama. “Habitat kami kan di Divisi Utama. Kenapa kami tidak diundang,” cetus Wastimo Suheri, sekretaris Persebaya DU. “Kami tiga kali mencoba masuk ke ruang managers meeting. Tapi, tidak diperbolehkan oleh penjaga,? sambungnya.
(radarbogor)
Situasi di sekitar lokasi managers meeting berlangsung tegang. Sebab, PT LPIS menyewa puluhan petugas keamanan berwajah garang. ”Ini baru pertama sepanjang karir sepak bola saya menghadiri managers meeting yang suasana seperti perang begini. Apa sih maunya PSSI,” kata Freddy Muli, manager coach Gresik United, kepada Jawa Pos kemarin (9/11).
Menurut Freddy, tidak banyak yang bisa diperoleh dari managers meeting kemarin. Menurut mantan pelatih Persebaya dan Persidafon Dafonsoro itu, materi yang disampaikan oleh PT LPIS tidak jelas. Di antaranya, setiap klub diwajibkan minimal punya tiga pemian U-21. “Juga, dibahas soal saham-saham yang saya tidak jelas apa maunya. Mereka, sepertinya, tengah membicarakan bisnis. Bukan kompetisi sepak bola,” beber dia.
Head of Competition PT LPIS Hendriyana mengatakan, kompetisi Divisi Utama rencananya melibatkan 47 klub. Peserta dibagi dalam empat grup dengan mempertimbangkan, antara lain, kedekatan geografis. Menurut Hendriyana, kompetisi nanti dibagi dalam empat grup dengan sistem home and away. Juara setiap grup otomatis promosi ke kompetisi Indonesian Premier League (IPL) sekaligus berhak mengikuti babak semifinal Divisi Utama.
“Babak semifinal dan final nanti hanya untuk mencari siapa juara Divisi Utama musim ini. Sistemnya tetap home and away. Tapi, khusus final akan digelar di tempat netral,” ujar Hendriyana.
Soal pemain asing, PT LPIS memberikan batasan maksimal tiga orang dan mereka boleh dimainkan sekaligus asal ada dalam daftar susunan pemain. ”Registrasi personal tim, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial kami buka mulai 9 November besok (kemarin, Red),” jelasnya.
Klub yang positif ikut kompetisi Divisi Utama harus mengisi formulir LP1 atau pernyataan kesediaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS. Formulir sudah harus diserahkan ke PT LPIS paling lambat Jumat (11/11) pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, wakil Persebaya Divisi Utama (DU) mencak-mencak di arena managers meeting. Sebab, Persebaya merasa tidak diundang. Padahal, mereka merasa musim lalu berkompetisi di Divisi Utama. “Habitat kami kan di Divisi Utama. Kenapa kami tidak diundang,” cetus Wastimo Suheri, sekretaris Persebaya DU. “Kami tiga kali mencoba masuk ke ruang managers meeting. Tapi, tidak diperbolehkan oleh penjaga,? sambungnya.
(radarbogor)
Kamis, 10 November 2011
Persikabo Dikerubuti Klub 'Jowo'
Persikabo dipastikan bakal bertarung memperebutkan satu tiket promosi level satu di kompetisi Divisi Utama dengan klub-klub asal Jawa Tengah. Dalam pembagian grup yang dilakukan pada pertemuan manajer tim yang digelar PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo di Hotel Kartika Candra, Selasa (8/11) kemarin. Klub berjuluk Laskar Padjajaran ini berada di grup tengah alias dua bersama PPSM Magelang, Persip Pekalongan, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, PSIR Rembang, PSIS Semarang, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, Persikab Bandung, PSS Sleman dan Persis Solo.
Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa kompetisi kasta level 2 ini akan diikuti oleh 44 klub yang terbagi menjadi empat grup dan digulirkan mulai 10 Desember mendatang. "Berdasarkan hasil pertemuan kemarin, Persikabo memang masuk ke grup 2, dan masuk wilayah tengah dengan klub asal Jawa Tengah dan beberapa klub asal Jawa Barat," ujar Erwin Saleh, perwakilan dari PT.Karadenan Jaya .
Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang baru tahu jika Persikabo masuk wilayah 2 mengatakan belum bisa memastikan peluang mereka di grup 2, karena belum mengetahui kekuatan lawan mereka secara pasti.
"Saat ini kita belum bisa memberi target apa-apa, karena kita juga perlu mengetahui persiapan klub-klub yang akan kita hadapi nanti, kita harus tahu karakter dari pelatih hingga pemainnya, baru kita bisa mengetahui peluang kita di grup 2 nanti," ujarnya kepada Pakar, kemarin.
Dengan waktu persiapan yang tersisa, mantan pelatih Persijap Jepara ini tentu harus segera mempersiapkan nama-nama pemain yang akan didaftarkan dalam kompetisi ini, karena pada 25 November mendatang, peserta Divisi Utama harus mendaftarkan minimal 18 pemain dan tiga diantara pemain yang didaftarkan untuk mengikuti kompetisi ini adalah pemain U-21.
"Kalau masalah pemain tergantung pada situasi saja, kita tidak boleh terbur-buru mendaftarkan pemain, mungkin sekitar 20 pemain dulu yang akan kita daftarkan, yang lainnya kan bisa menyusul," tandasnya.
(pakuanraya)
Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa kompetisi kasta level 2 ini akan diikuti oleh 44 klub yang terbagi menjadi empat grup dan digulirkan mulai 10 Desember mendatang. "Berdasarkan hasil pertemuan kemarin, Persikabo memang masuk ke grup 2, dan masuk wilayah tengah dengan klub asal Jawa Tengah dan beberapa klub asal Jawa Barat," ujar Erwin Saleh, perwakilan dari PT.Karadenan Jaya .
Sementara itu, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang baru tahu jika Persikabo masuk wilayah 2 mengatakan belum bisa memastikan peluang mereka di grup 2, karena belum mengetahui kekuatan lawan mereka secara pasti.
"Saat ini kita belum bisa memberi target apa-apa, karena kita juga perlu mengetahui persiapan klub-klub yang akan kita hadapi nanti, kita harus tahu karakter dari pelatih hingga pemainnya, baru kita bisa mengetahui peluang kita di grup 2 nanti," ujarnya kepada Pakar, kemarin.
Dengan waktu persiapan yang tersisa, mantan pelatih Persijap Jepara ini tentu harus segera mempersiapkan nama-nama pemain yang akan didaftarkan dalam kompetisi ini, karena pada 25 November mendatang, peserta Divisi Utama harus mendaftarkan minimal 18 pemain dan tiga diantara pemain yang didaftarkan untuk mengikuti kompetisi ini adalah pemain U-21.
"Kalau masalah pemain tergantung pada situasi saja, kita tidak boleh terbur-buru mendaftarkan pemain, mungkin sekitar 20 pemain dulu yang akan kita daftarkan, yang lainnya kan bisa menyusul," tandasnya.
(pakuanraya)
Rabu, 09 November 2011
Persikabo Pantau Siankam Ernest
Gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang direncanakan akan digulirkan pada 11 November mendatang, Persikabo sekarang konsentrasi pada mantan striker asing di Persita Tangerang asal Kamerun, Siankam Ernest Emako yang saat ini bergabung dengan Laskar Pajajaran tersebut.
Kehadiran Ernest dimaksudkan Manajemen Persikabo tidak ingin lagi dituding hanya umbar janji di media terkait perekrutan legiun asing yang akan mengisi skuad Persikabo nanti. Setelah beberapa nama legiun asing sempat dilontarkan akan diboyong oleh mereka.
Pemain yang baru saja menyelesaikan kontraknya dengan klub di Liga Vietnam, Churchill Brothers SC Nampak sudah mulai mengikuti latihan perdana pasca libur idul adha, di Stadion Persikabo, Selasa (8/11), kemarin. Sebelumnya, pemain berusia 30 tahun ini juga sempat dilirik PSM Makassar meskipun pada akhirnya lebih memilih untuk mengikuti seleksi di klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor, itu.
Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang dimintai tanggapan akan kedatangan Ernest masih enggan berkomentar. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menilai penampilan pesepakbola yang pada tahun 2007 silam pernah merumput di Persija Jakarta tersebut
"Masih terlalu dini untuk berkomentar tentang penampilannya yang baru pertama kali latihan bersama Persikabo, kita lihat saja penampilannya selama seminggu ini, nanti performanya akan kita uji di laga uji coba yang akan kita gelar Sabtu mendatang," tukasnya. Sementara itu, Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang direncanakan akan digulirkan pada 11 November mendatang.
(pakuanraya)
Kehadiran Ernest dimaksudkan Manajemen Persikabo tidak ingin lagi dituding hanya umbar janji di media terkait perekrutan legiun asing yang akan mengisi skuad Persikabo nanti. Setelah beberapa nama legiun asing sempat dilontarkan akan diboyong oleh mereka.
Pemain yang baru saja menyelesaikan kontraknya dengan klub di Liga Vietnam, Churchill Brothers SC Nampak sudah mulai mengikuti latihan perdana pasca libur idul adha, di Stadion Persikabo, Selasa (8/11), kemarin. Sebelumnya, pemain berusia 30 tahun ini juga sempat dilirik PSM Makassar meskipun pada akhirnya lebih memilih untuk mengikuti seleksi di klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor, itu.
Headcoach Persikabo, Suimin Diharja yang dimintai tanggapan akan kedatangan Ernest masih enggan berkomentar. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menilai penampilan pesepakbola yang pada tahun 2007 silam pernah merumput di Persija Jakarta tersebut
"Masih terlalu dini untuk berkomentar tentang penampilannya yang baru pertama kali latihan bersama Persikabo, kita lihat saja penampilannya selama seminggu ini, nanti performanya akan kita uji di laga uji coba yang akan kita gelar Sabtu mendatang," tukasnya. Sementara itu, Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang direncanakan akan digulirkan pada 11 November mendatang.
(pakuanraya)
Selasa, 08 November 2011
Timnas U-19 Tekuk Singapura
Tim nasional sepak bola Indonesia U-19 berhasil mengalahkan Singapura 3-0 dalam laga terakhirnya di Grup G kualifikasi Piala Asia 2012 di Stadion MBPJ Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 November 2011. Saat melawan Singapura, Indonesia tampil dominan. Tekanan yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil pada menit kedelapan setelah Novri Setiawan berhasil memanfaatkan umpan matang dari lapangan tengah menjadi gol.
Sempat membuang 7 peluang, timnas akhirnya menggandakan keunggulan pada menit ke-41 lewat Antony Putro Nugroho. Gol terakhir dicetak Abdul Rahman pada menit ke-51.
Hasil itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga klasemen di bawah Australia dan Cina. Sebenarnya tim Garuda muda dan Cina sama-sama mengemas nilai 7, tapi Novri Setiawan dan kawan-kawan kalah dalam selisih gol.
Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran final sebagai urutan ketiga terbaik dari tiga grup di wilayah Timur. Tim asuhan Cesar Payovich itu harus menunggu hasil pertandingan Jepang dan Korea Selatan di Grup E yang akan berlangsung Kamis, 10 November. "Kemungkinan kita untuk lolos masih ada,” kata Asisten manajer Timnas U-19, Eddi Elison.
Indonesia bisa lolos bila Jepang bisa mengalahkan Korea. Bila kedua tim itu bermain seri, Abdul Rahman Lestaluhu dan kawan-kawan akan tersingkir karena kalah dalam selisih gol. Korea saat ini menempati posisi ketiga klasemen Grup E dengan nilai 6, ketinggalan satu angka dari Jepang. Selisih gol Korea sangat besar (24-1) dibandingkan Indonesia (7-4).
Eddi menilai timnas U-19 itu memiliki masa depan. “Kita bisa menahan Cina dan hanya kalah dari Australia. Berarti tim ini punya harapan besar,” kata Eddi
Sempat membuang 7 peluang, timnas akhirnya menggandakan keunggulan pada menit ke-41 lewat Antony Putro Nugroho. Gol terakhir dicetak Abdul Rahman pada menit ke-51.
Hasil itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga klasemen di bawah Australia dan Cina. Sebenarnya tim Garuda muda dan Cina sama-sama mengemas nilai 7, tapi Novri Setiawan dan kawan-kawan kalah dalam selisih gol.
Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran final sebagai urutan ketiga terbaik dari tiga grup di wilayah Timur. Tim asuhan Cesar Payovich itu harus menunggu hasil pertandingan Jepang dan Korea Selatan di Grup E yang akan berlangsung Kamis, 10 November. "Kemungkinan kita untuk lolos masih ada,” kata Asisten manajer Timnas U-19, Eddi Elison.
Indonesia bisa lolos bila Jepang bisa mengalahkan Korea. Bila kedua tim itu bermain seri, Abdul Rahman Lestaluhu dan kawan-kawan akan tersingkir karena kalah dalam selisih gol. Korea saat ini menempati posisi ketiga klasemen Grup E dengan nilai 6, ketinggalan satu angka dari Jepang. Selisih gol Korea sangat besar (24-1) dibandingkan Indonesia (7-4).
Eddi menilai timnas U-19 itu memiliki masa depan. “Kita bisa menahan Cina dan hanya kalah dari Australia. Berarti tim ini punya harapan besar,” kata Eddi
Langganan:
Postingan (Atom)