Radar Bogor - Buruknya performa Persikabo di Divisi Utama musim kompetisi 2010-2011, tak lepas dari kesalahan perekrutan pemain atas rekomendasi jajaran pelatih. Pasalnya, meski disokong banyak dana untuk berburu skuad, namun hasilnya tetap nihil.
Hal itu diakui General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. Menurut dia, penampilan Laskar Pajajaran sepanjang musim ini sangat mengecewakan dan menurun drastis dibandingkan musim sebelumnya. Hal itu tak terlepas dari kesalahan jajaran pelatih dalam memilih skuad karena terkesan kurang teliti.
“Pada 2009-2010 anak-anak mampu memenangkan empat laga away dari 12 partai yang dilakoni. Tapi kenapa musim ini makin jelek saja, Persikabo tahun ini kurang oke. Saya kecewa berat dengan tim ini, kenapa jadi kayak begini,” ujarnya saat dihubungi Radar Bogor via telepon genggam.
Menurut Mas’an, sebagai manajer, dirinya hanya bertugas menyetujui pembelian pemain. Dan, pada dasarnya jajaran pelatihlah yang lebih tahu kualitas pesepakbola yang bakal dikontrak tim.
“Tugas saya cuma menyetujui apa yang diinginkan pelatih tentang pembelian pemain. Kalau kata pelatih bagus ya nggak masalah, sebab dia yang lebih tahu. Jadi semua keputusan pengontrakan pemain tinggal bagaimana pelatih saja,” tegas mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.
Lebih lanjut Mas’an mengutarakan, jika ingin menembus Indonesia Super League (ISL) musim depan, Persikabo harus banyak berbenah, terutama di sektor pemain. “Tahun depan kita harus lakukan pembenahan, jangan sampai hal itu terulang kembali,” papar dia.
Rabu, 20 April 2011
Mana Totalitas Pemain?
Pakuan Raya - Totalitas pemain Persikabo dipertanyakan, terlebih dengan prestasi yang hanya mampu bertahan di klasemen tengah Divisi Utama Liga Indonesia. Padahal dari segi materi, tidak dapat diragukan lagi, pemain Laskar Pajajaran didominasi oleh pemain yang memiliki nama serta wajib diwaspadai dalam setiap penampilannya. Ketua Panitia Pelaksana pertandingan, Edison Hutahean mengkritik sense of belonging dari punggawa Persikabo terhadap kostum yang dipakainya.
"Mereka harusnya bisa bermain dengan hati agar total saat merumput. Secara teknik dan nama, banyak yang terkenal. Tapi prestasi mereka tidak jauh beda dengan pemain lokal yang harganya jauh di bawahnya. Berarti hatinya masih belum bisa menyatu dengan Persikabo. saya sangat menyayangkan hal ini. Seharusnya mereka bisa menyatu dengan Kabupaten Bogor, layaknya Kabomania yang rela berpanas-panasan untuk memberi support pada Persikabo," ketusnya.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor itu meneruskan, dalam pengamatannya, pemain luar yang benar-benar total merumput dengan hati adalah Salim Alaydrus. Kualitas dan totalitasnya tidak diragukan lagi. Kemampuannya untuk mengocek bola sangat membantu pemain lainnya, begitu juga fighting spiritnya.
"Salim Alaydrus, dia adalah pemain yang semangat juangnya tinggi. Semua komplit teknik, fisik dan fighting spiritnya. Saya melihat Salim juga bisa berbaur dengan pemain lainnya. Ia bisa merangkul pemain lain untuk bersatu. Pemain seperti ini yang harusnya dicari dan dipertahankan oleh Persikabo. Tapi saya tidak memungkiri kalau dia juga agak sulit mengontrol emosi," timpalnya.
Pemerhati sepakbola itu menambahkan, pada pertandingan home terakhir, penampilan Persikabo cukup mengecewakan. "Dari segi wasit, kita sudah sangat dibantu. Tapi toh akhirnya harus ditunjang dengan kemampuan pemain. Saya tidak meragukan teknik mereka, yang saya soroti adalah hatinya," tutupnya.
John Arwandi Masuk Nominasi
Pakuan Raya - Performa apik dan trengginas yang ditunjukan John Arwandi dalam membesut Bogor Raya FC ternyata tak luput dari pantauan petinggi Persikabo yang ikut memantau bagimana caranya lelaki berdarah minang ini meracik startegi dan meramu mental bertanding para pemain Bogor Raya FC hingga memiliki fighting Spirit yang bagus. Tak heran beberapa pengurus teras Persikabo Kabupaten Bogor mulai memasukan John Arwandi sebagai sosok ideal untuk menjadi pembesut Laskar Pajajaran musim yang akan datang. Apalagi ditopang dengan wawasannya yang memang sudah tahu betul keinginan " Pasar" soal karakter tim buat masyarakat sepakbola Bogor. "Saya ini hanya pelatih kampung, mana mau Persikabo meminang saya. Lagi pula saya masih punya kontrak di Bogor Raya FC," tukas John Arwandi dengan diplomatis.
Langganan:
Postingan (Atom)