Radar Bogor - Enam dari sepuluh pemain Persikabo yang dinilai indisipliner, dipanggil jajaran pengurus Laskar Pajajaran, kemarin. Dalam kesempatan itu, Erik Ebol dkk dimintai keterangan seputar aksi indisipliner yang dilakukan.
Pengurus teras Persikabo, Edison Hutahean menegaskan, pemanggilan tersebut untuk mendengarkan langsung alasan dan pembelaan pemain atas kejadian memalukan itu. “Saya memanggil mereka untuk menanyakan kasus tarkam dan memberikan sedikit nasihat. Agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatan itu,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor kemarin.
Menurut Edison, meski alasan para pemain dilandasi kebutuhan ekonomi dan kejenuhan, hal itu tak bisa dibenarkan. Sebab dalam klausul kontrak sudah jelas tertera, jika selama merumput bersama Persikabo, pemain tak boleh bermain bagi klub mana pun. “Itu alasan klise, sebagai profesional, pemain harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Tidak boleh semaunya begitu,” tegasnya.
Saat ini pemain masih diancam dengan hukuman pemutusan kontrak secara sepihak, denda, plus dilaporkan ke Badan Liga Indonesia (BLI). Tapi semua itu bisa saja berubah, tergantung kebijakan ketua umum. “Soal ada keringanan atau tidak, itu bagaimana ketum saja. Ya mudah-mudahan pak RY meringankan hukuman,” ucap pria yang juga menjabat anggota DPRD Kabupaten Bogor tersebut.
Sementara itu, salah satu pemain yang terlibat tarkam, Saepulloh Maulana, meminta maaf kepada ketua umum, jajaran pengurus dan seluruh pencinta olahraga si kulit bundar di Kabupaten Bogor. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada pak RY, segenap pengurus, orangtua saya dan insan sepakbola. Saya memang salah dan tak akan mengulanginya lagi, saya kapok,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Dian Irawan. Menurut dia, meski terdesak kebutuhan ekonomi, tetap saja perbuatan mereka tak bisa dibenarkan. Karena itu, ia atas nama pemain lainnya, meminta maaf. “Saya mewakili teman-teman lain meminta maaf kepada pak RY, pengurus serta masyarakat. Kami sadar kami salah dan berjanji takkan mengulangi. Ini jadi pelajaran berharga,” ungkapnya.
Ia pun berharap, jajaran pengurus dapat memberi keringanan hukuman terhadap pemain yang terlibat. “Mudah-mudahan hukuman bisa diringankan, kami berjanji tak akan melakukan tindakan bodoh itu lagi,” harapnya.